Anda di halaman 1dari 21

SEJARAH PERKEMBANGAN

SURVEILANS KESEHATAN
MASYARAKAT

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


PENDAHULUAN

• Dari bahasa Perancis  “surveillance”


• Awal mula Surveilans diartikan sebagai suatu observasi dari
orang-orang yang menderita penyakit menular yang
mengancam jiwa manusia sampai menyebabkan kematian
(Kolera, Pes Cacar, Syphilis, dll)
• Pengawasan medik dilakukan tanpa mengganggu aktivitas
penderita
• Konsep surveilans pertama muncul di Eropa dan berkembang
ke Amerika

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


Abad 14 & 15

Tahun 1348 terjadi wabah penyakit Pes


(“Black Death”) di Eropa
Tahun 1377 dan 1403  tindakan karantina
pada penderita yang dianggap sbg penyebar
penyakit.

Deteksi terhadap penyakit dianggap sebagai


suatu kegiatan Surveilans pertama kali di
Eropa

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


ABAD KE 16

• Pencatatan kematian mulai dilakukan dikota-


kota besar di Eropa

• Tahun 1532, mengeluarkan Undang-Undang


tentang kematian di London dikenal dengan
“London Bills of Mortality”

• Manfaat dapat dirasakan pada abad berikutnya


yang diperkenalkan oleh Jhon Graunt

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


ABAD KE 17

- Pencatatan kematian dilakukan secara sporadis

- Dilakukan apabila ada wabah Pes

- Di Kota Inggris mulai melaporkan kematian dan penyebabnya kepada “The Hall of Parish
Clearks Company”

- Hasil dilaporkan secara mingguan yang disebut “Bill mortality”

- Laporan disusun oleh Jhon Graunt (1662), melaporkan data kematian berdasarkan penyebab
tertentu per minggu (mengenal konsep frekuensi dan pola penyakit secara epidemiologi)

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


ABAD KE 18

• Johann Peter Frank (1776) Kegiatan surveilans dengan


mengangkat polisi kesehatan di Jerman.
• Pengawasan dilakukan terhadap : kesehatan anak sekolah, ibu
dan anak, pencegahan kecelakaan, pemeliharaan air dan limbah
• Tahun 1741, Amerika melaksanakan Surveilans. “Rhode Island”
mengeluarkan peraturan bahwa pegawai restoran wajib
melaporkan penyakit menular yang diderita
• Dua tahun berikutnya di wajibkan untuk lapor tentang penyakit
Kolera, Demam kuning, Cacar

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


ABAD KE 19

William Farr dikenal sebagai:


the founder of modern epidemiology
- Penemu konsep Surveilans secara modern
- Mengembangkan sistem pengumpulan data rutin
- Melakukan pengolahan, analisis dan interpretasi data
tentang jumlah dan penyebab kematian dibandingkan
pola kematian antara orangorang yang menikah dan
tidak, pekerja yang berbeda jenis pekerjaannya
(bertugas tahun 1839-1879)

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


………… lanjutan

Upaya yang telah dilakukan :


• mengembangkan sistem pengamatan penyakit secara terus menerus
• Penyebarluasan informasi dalam laporan mingguan, bulanan, tahunan
dan juga disampaikan melalui media massa, jurnal kedokteran, dll.
• Penggunaan informasi bagi pengambil keputusan atau yang
berkepentingan untuk perencanaan dan evaluasi program

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


………..lanjutan

Tahun 1836 :
- diberlakukan pencatatan dan pemberian sertifikat kematian
- penyusunan nomenklatur Internasional tentang nama-nama penyakit dan
penyebab kematian mencakup umur, jenis kelamin, kondisi daerah dan faktor
demografi lainnya

Tahun 1893, daftar internasional tentang nama-nama penyakit dan penyebab


kematian baru diperkenalkan

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


ABAD KE 20
- Pemakaian konsep surveilans sudah mulai dikenal
untuk pemantauan epidemi dan pencegahan
penyakit

- Tahun 1889, Inggris Raya mengeluarkan peraturan


tentang wajib lapor terhadap penyakit menular

- Flu Spanyol 1918, 50 juta meninggal  H1N1 (lebih


mematikan dari PD II)

- Tahun 1925, semua negara wajib melaporkan


penyakit Cacar, Demam Kuning dan Pes pada setiap
minggu

- Tahun 1965, didirikan suatu Unit Surveilans


Epidemiologi pada Divisi penyakit menular (WHO) di
Genewa

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


- Tahun 1968, Indonesia mulai melaksanakan kegiatan Surveilans
(berdasarkan hasil Diskusi Teknis World Health Assembly)

- Tahun 1969, Pelaksanaan Surveilans di semua tingkat administratif


(Kecamatan, Kabupaten Kota dan Propinsi) berdasarkan
rekomendasi dari hasil seminar dan Lokakarya di Ciloto

- Penyakit penyakit yang dianjurkan untuk dilakukan pengamatan epidemiologi


ini ialah Cacar, Kholera, Malaria, Frambusia, Tbc, Kusta (Lepra) dan penyakit
kelamin (Syphilis, Gonorrhoe).

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


PERKEMBANGAN SURVEILANS
100 TAHUN TERAKHIR

Tahun 1888 Wajib lapor penderita dan meninggal


karena penyakit menular di Italia
Tahun 1893 Publikasi Internasional penyebab
penyakit oleh Internasional Statistical
Institution (di London 1885)
Tahun 1911 Penggunaan data Surveilans dan Sistim
Asuransi Nasional di Inggris
Tahun 1935 Survei Kesehatan Nasional di USA

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


………… Lanjutan

Tahun 1943 Pencatatan pertama penyakit kanker


(The Danish Cancer Registry) dan
Surveilans morbiditas di Inggris
Tahun Pengamatan cacat bawaan secara
1951-1962 intensif akibat obat Talidomida

Tahun 1965 Didirikan Unit Surveilans Epidemiologi


pada divisi penyakit menular (WHO) di
Genewa

Tahun 1966 Pengembangan Sistem sentinel di


inggris dan Belanda

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


DEFINISI
Surveilans atau surveilans epidemiologi adalah
kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap
penyakit atau masalah2 kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi
terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah-masalah
kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tindakan penanggulangan
secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan data,
pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi kepada
penyelenggara program kesehatan (Menkes RI, 2003)

WHO, surveilans adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis


dan interpretasi data secara sistematik dan terus menerus serta
penyebaran informasi kepada unit yang membutuhkan untuk dapat
mengambil tindakan.

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


Tujuan Surveilans

1.Mengamati kecenderungan dan memperkirakan besar masalah kesehatan


2.Mendeteksi serta memprediksi adanya KLB
3.Memonitor kecenderungan penyakit endemik
4.Mengamati kemajuan suatu program pencegahan dan pemberantasan
penyakit yg dilakukan
5.Memperkirakan dampak program intervensi yg ada
6.Mengevaluasi program intervensi
7.Mempermudah perencanaan program pemberantasan
8.Memperkirakan dampak penyakit di masa yang akan datang

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


SASARAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

1. Individu
- Pengamatan dilakukan pada individu yang terinfeksi dan mempunyai
potensi untuk menularkan penyakit
- Pengamatan dilakukan sampai individu tersebut tidak
membahayakan dirinya dan lingkungannya seperti : penderita, karier
dan orang dengan risiko tinggi
- Pengamatan dilakukan untuk mengetahui : kontak penderita dengan
orang yang rentan

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


2. Populasi lokal
Kelompok penduduk yang terbatas pada orang dengan risiko terkena penyakit
(population at risk)
- Pengamatan pada individu yang kontak dengan penderita atau karier (penyakit
morbili pada anak-anak)
- Pengamatan pada pejamu yang rentan (bayi, anak yang belum imunisasi
terhadap penyakit tetanus, pertusis, morbili, varisela)
- Pengamatan terhadap orang yang menderita penyakit yang mudah kambuh
(TBC)
- Pengamatan terhadap kelompok individu yang mempunyai peluang kontak
dengan penderita (dokter, perawat, analis/petugas labratorium

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


3. Populasi nasional
Pengamatan yang dilakukan terhadap semua
penduduk secara Nasional.
Hal ini dilakukan setelah program pemberantasan
dilaksanakan (penyakit malaria setelah dilakukan
pemberantasan penyakit secara Nasional)

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


4. Populasi internasional
- Pengamatan terhadap penyakit yang dilakukan oleh berbagai
negara secara bersama-sama
- Pengamatan yang dilakukan terhadap penyakit yang mudah
menimbulkan epidemi, pandemi (pes, cacar, kolera dan
influenza)
- Dilakukan tindakan karantina untuk mengadakan pengawaan
terhadap segala sesuatu yang datang dari negara yang terkena
wabah

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


KOMPONEN SURVEILANS

Feed back
Pengolahan,
Pengumpulan Analisa dan
data interpretasi Disseminasi
data investigasi
informasi

tindakan

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH


and.........

Ahmad Musyafa’, SKM, MPH

Anda mungkin juga menyukai