Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

UPAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN


MELALUI PROGRAM “INGAT CARA MEMADAMKAN API DENGAN APAR” DI
PT.BALIKPAPAN READY MIX

Oleh :

Agil Saputra 1911102413089 Sunarmi 1911102413067


Adam Setiawan 1911102413075 Nur Fadillah 1911102413078
Sartika 1911102413084 Rani Maulida 1911102413085
Muhammad Ade Riziq 1911102413088

Sri Sunarti 110119301

PROGRAM STUDI KESEHATAN


MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN
MASYARAKAT UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
TAHUN 2022
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK MAGANG
1. Judul Kegiatan : Praktik Magang Industri
2. Lokasi Kegiatan : PT. Balikpapan Ready Mix Sultan Hasanuddin
RT. 007 Kariangau Balikpapan Kalimantan Timur
3. KETUA
a. Nama lengkap : Sri Sunarti
b. NIDN 110119301
c. Golongan/Pangkat : Asisten Ahli
d. Jabatan Struktural : Wakil Dekan 1
e. Program Studi : S1 Kesehatan Masyarakat
f. Nomor HP : 0813-1535-3111
g. Email : srisunarti@umkt.ac.id
4. Anggota (1)
a. Nama lengkap : Agil Saputra
b. Nim 1911102413089
Anggota (2)
a. Nama lengkap : Sunarmi
b. Nim 1911102413067
Anggota (3)
a. Nama lengkap : Adam Setiawan
b. Nim 1911102413075
Anggota (4)
a. Nama lengkap : Nur Fadillah
b. Nim 1911102413078
Anggota (5)
a. Nama lengkap : Sartika
b. Nim 1911102413084
Anggota (6)
a. Nama lengkap : Rani Maulida
b. Nim 1911102413085
Anggota (7)
a. Nama lengkap : Muhammad Ade Riziq
b. Nim 1911102413088
5. Jangka Waktu Kegiatan : 01 April 2022 s/d 30 Juni 2022

i
Mengetahui Samarinda, 26 September 2022
Kordinator. Praktik Magang Ketua,

Kresna Febriyanto, S.KM., M.PH Sri Sunarti, S.KM., M.PH


NIDN. 1120029301 NIDN. 110119301

Mengetahui,
Kaprodi S1 Kesehatan Masyarakat

Nida Amalia, S.KM., M.PH NIDN. 1120029301

ii
UPAYA PENCEGAHAN KEBAKARAN MELALUI PROGRAM “INGAT
CARA MEMADAMKAN API DENGAN APAR” DI PT.BALIKPAPAN
READY MIX
Agil Saputra1, Sri Sunarti2, Niki Kresna Prima3, Nida Amalia4, Sunarmi5, Adam Setiawan6, Nur Fadillah7,
Sartika8, Rani Maulida9, Muhammad Ade Riziq10
1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10
Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, 3PT. Balikpapan Ready Mix
Email Corresponding Author: srisunarti@umkt.ac.id

ABSTRAK
PT. Balikpapan Ready Mix merupakan sebuah perusahaan kontruksi dalam penyedia beton
segar khususnya di wilayah Balikpapan. Perusahaan ini dalam kegiatan operasionalnya memiliki
potensi kebakaran baik itu pada departemen batching plant, maupun departemen workshop, sehingga
perusahaan harus siap dalam upaya pencegahan kebakaran dengan memberikan sebuah penyuluhan
bagaimana cara menggunakan APAR, APAR (Alat Pemadam Api Ringan) merupakan salah satu sistem
proteksi aktif kebakaran yang mudah dibawa atau diangkat oleh pekerja ketika terjadi kebakaran kecil
dan terdekat dengan pekerja. Sehingga pengetahuan terhadap perilaku penggunaan APAR (Alat
Pemadam Api Ringan) sangat dibutuhkan. Adapun identifikasi bahaya dilakukan dengan survey
langsung dan observasi di lapangan agar mendapatkan data real. Penelitian ini dilakukan untuk
melakukanIdentifikasi Masalah, dengan menentukan perioritas masalah dengan metode CARL, dan
menentukan analisis penyebab masalah dengan menggunakan Fishbone dengan penelitian ini penyebab
dasar kejadian akan diketahui dan dapat ditindaklanjuti. Adapun bahaya yang ditemukan dari survey
tersebut antara lain Kurangnya pengetahuan para pekerja untuk menggunakan APAR, Kondisi tidak
aman pada lingkungan kerja, dan Perilaku tidak aman yang dilakukan pekerja, karena hal tersebut
pelaksana melakukan penyuluhan cara pencegahan kebakaran menggunakan APAR, pada tanggal 19
April 2022, dan penempelan poster pada area kerja Workshop dan area kerja Batching Plant, pada
tanggal 28 April 2022.
Kata Kunci : APAR, Penyuluhan, Kebakaran, Poster

ABSTRACT

PT. Balikpapan Ready Mix is a construction company that provides fresh concrete, especially
in the Balikpapan area. This company in its operational activities has the potentialfor fires, both in the
batching plant department, as well as the workshop department, so companies must be ready in efforts
to prevent fires by providing an education on howto use APAR, APAR (Light Fire Extinguisher) is one
of the active protection systems fire extinguishers that are easily carried or lifted by workers when there
is a small fire and are closest to workers. So knowledge of the behavior of using APAR (Light Fire
Extinguisher) is needed. The hazard identification is done by direct surveys and field observations to
obtainreal data. This research was conducted to identify the problem, by determining the priority of the
problem using the CARL method and to assess the analysis of the causes of the problem using
Fishbone. As for the dangers found from the survey, among others, lack of knowledge of workers to
use APAR, unsafe conditions in the work environment, and hazardous behavior by workers, because of
this the executor conducted counseling on how to prevent fire using APAR, on April 19, 2022, and
pasting posters in the Workshop work area and Batching Plant work area, on April 28, 2022.

Keywords : APAR, Counseling, Fire, Poster


iii
PENDAHULUAN

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu aspek penting yang perlu
diperhatikan dalam sistem manajamen perusahaan, karena menyangkut kegiatan atau aktivitas-
aktivitas yang melindungi dan memelihara sumber daya atau input yang dimiliki perusahaan
seperti, peralatan, fasilitas dan sumber daya manusia dari kecelakaan yang dapat
membahayakan serta merugikan perusahaan.

Dengan adanya program keselamatan dan kesehatan kerja, perusahaan berupaya


menghilangkan kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja dapat mengakibatkan kerugian materi
seperti biaya pengobatan dan perawatan. Kecelakaan kerja juga dapat mengakibatkan kerugian
jiwa seperti cacat fisik dan kematian. Dengan terjadinya kecelakaan, maka perusahaan pun
mengalami penurunan hasil produksi dikarenakan kurangnya tenaga kerja. (Ilham, 2019)

Kebakaran ialah nyala api baik kecil maupun besar pada tempat, situasi dan waktu yang
tidak dikehendaki yang bersifat merugikan dan pada umumnya sulit untuk dikendalikan.
Kebakaran juga termasuk dalam salah satu kategori kondisi/situasi darurat di lingkungan
Perusahaan baik dari luar maupun dalam lokasi tempat kerja. (Dinas Pemadam Kebakaran dan
Penyelamatan (DPKP) Kota Banda Aceh & Baru, 2020)

Sumber bahaya yang berpotensi tinggi menyebabkan kebakaran di PT. Balikpapan


Ready Mix terdapat pada area kerja Laboratorium Q&C, WorkShop, dan BatchingPlant,
dikarenakan pada area tersebut banyak menggunakan bahan yang mudah terbakar, dan
peralatan yang berhubungan dengan api.

Kebakaran dapat disebabkan, akibat kesalahan atau perilaku tidak aman dari manusia
(Unsafe Action), seperti kurangnya pengetahuan dan keterampilan, belum menguasai/belum
trampil dengan peralatan atau mesin-mesin baru, kebingungan, stres, penurunan konsentrasi
dan kondisi dari tempat kerja, bahan baku yang mudah terbakar maupun peralatan (Unsafe
Condition) seperti mesin. Manusia merupakan komponen utama dalam proses produksi,
kebakaran seringkali diakibatkan oleh kelalaian maupun ketidakpahaman pekerja dalam
melakukan pekerjaannya (pekerjaan tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan).

Kebakaran di kota Balikpapan sendiri telah tercatat dari rekap Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) data bencana 6 tahun terakhir pada tahun 2013-2018 kasus terjadinya
kebakaran bangunan berjumlah 353 kejadian. Sedangkan rekap pada tahun 2018 sendiri jumlah
kejadian kebakaran bangunan pada bulan Januari sampai 31 Desember 2018 tercatat 75 kasus
kejadian dengan kerugian material sebesar Rp 570.000.000,00. (Impol Siboro, Muhanar, 2021)

PT. Balikpapan Ready Mix sebagai perusahaan kontruksi dalam penyedia beton segar
yang bergerak di bidang pembangunan, dimana dalam proses kegiatannya terdapat potensi
keadaan darurat (Emergency) dan sewaktu-waktu dapat terjadi kebakaran yang mengancam
keselamatan, kesehatan, dan lingkungan pekerja, serta area sekitar perusahaan.

1
Berdasarkan observasi awal, diketahui masih ada beberapa karyawan PT. Balikpapan
Ready Mix yang belum mengetahui tentang penerapan pencegahan kebakaran dengan
menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan).

Pengertian APAR (Alat Pemadam Api Ringan) adalah Alat pemadaman yang bisa
dibawa / dijinjing dan gunakan / dioperasikan oleh satu orang dan berdiri sendiri, mempunyai
berat antara 0,5kg sampai dengan 16 kg Apar merupakan alat pemadam api yang
pemakaiannya dilakukan secara manual dan diarahkan dengan cara menyapu dari titik terluar
menuju titik terdalam dimana api berada. Apar dikenal sebagai alat pemadam api portable yang
mudah dibawa, cepat dan tepat di dalam penggunaan untuk awal kebakaran, selain itu karena
bentuknya yang portable dan ringan sehingga mudah mendekati daerah kebakaran.
Dikarenakanfungsinya untuk penanganan dini, peletakan APAR-pun harus ditempatkan di
tempat-tempat tertentu dan mudah terlihat sehingga memudahkan didalam penggunaannya.
(MUDA, 2020)

MASALAH
Analisa masalah yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode fishbone diagram.
Fishbone Diagram (Ishikawa) adalah suatu pendekatan terstruktur yang memungkinkan untuk
dilakukan suatu analisis yang lebih terperinci dalam menemukan penyebab – penyebab suatu
masalah, ketidak sesuaian, dan kesenjangan yang ada. (informatika et al.,2016)
Dimana Analisa penyebab masalah ini melihat beberapa faktor untuk memprioritaskan
masalah yaitu faktor man (manusia) adalah semua faktor yang yang terlibat dalam sebuah proses,
evirontment (lingkungan) adalah segala kondisi sekitar proses tempat kerja yang mempengaruh
kinerja, Method (metodeataucara) yaitu meliputi bagaimana proses tersebut dilakukan dan
bagaimana procedure, peraturan dan sebagainya, machine (mesin atau alat) adalah mesin yang
diperlukan untuk menjalankan, proses money (uang atau anggaran) adalah anggaran yang
diperlukan untuk menjalankan proses dan materials (bahan) adalah semua material yang
dibutuhkan untuk menjalankan proses. (Adi Purnomo,2020).
Selanjutnya, setelah dilakukan Analisa masalah di PT.Ready Mix Balikpapan ditemukan
empat faktor penyebab masalah tersebut. Adapun lima faktor ini yaitu Faktor pertama adalah
faktor man (manusia), dimana terdapat rendahnya pengetahuan yang dimiliki oleh para pekerja,
dan kelalaian maupun ketidak pahaman pekerja mengenai faktor resiko terjadinya kebakaran
dan serta rendahnya tingkat pengetahuan pekerja dalam menggunakan APAR, Faktor kedua
adalah faktor method (metode atau cara) yang ditemukan bahwa kegiatan kerja di PT Ready Mix
Balikpapan juga dapat menyebabkan kebakaran dimana langkah kerja dapat memicu terjadinya
kebakaran Faktor ketiga sarana terkendalan oleh keterbatasan APAR untuk praktek, kurangnya
media promosi seperti poster Faktor keempat environment (lingkungan) terdapat material bahan
baku yang mudah terbakar Dan diperoleh Sebab nya Pekerja tidak tahu cara memadamkan api
menggunakan APAR
Setelah permasalahan di analisis, selanjutnya adalah tahap penetuan prioritas masalah
yang dilakukan dengan melibatkan para HSE serta para pekerja yang di area laboratorium q&c,
workshop, batching plant yang sangat berpengaruh dalam penentuan kebiajakan serta
2
memungkinkan adanya penerimaan yang lebih luas terhadap hasil kebijakan dan menunjukkan

3
sifat keterbukaan. Pada implementasi PT Ready Mix Balikpapan tidak menilai satu persatu
metode yang digunakan karena sulit bagi kami untuk menjelaskan tahapan – tahapan bagi para
tokoh masyarakat untuk memahami metode prioritas masalah yang digunakan sehingga
dilakukan pendampingan agar para pekerja dapat memahami dan telibat dalam penetapan
kebijakan.
Metode CARL merupakan sebuah teknik yang dilakukan untuk menentukan prioritas
masalah jika data yang tersedia adalah data kualitatif. Hal ini dikarenakan tidak ada data pasti
seberapa banyak kecacatan yang disebabkan oleh sebuah masalah. Metode ini dilakukan dengan
menentukan score dari kriteria yang ada yaitu capability, accessibility, readiness, dan leverage.
Capability merupakan ketersediaan sumber daya yang ada, misalnya adalah dana. Accessbility
menunjukkan kemudahan bila prioritas tersebut dilakukan. Readiness menunjukkan kesiapan
dari tenaga kerja yang ada, seperti keahlian atau kemampuan dan motivasi. Leverage
menunjukkan dampak yang diberikan bila prioritas permasalah ini dilakukan dan diatasi.
Masalah yang ada lalu diidentifikasi dan dibuat tabel kriteria CARL untuk diisi nilainya. Nilai
yang diisi memiliki angka minimum 1 hingga yang tertinggi adalah 10. Setelah seluruh kriteria
permasalahan diisi maka nilai akan dikalikan untuk menentukan prioritas apa yang harus
dilakukan terlebih dahulu. Semakin tinggi nilai yang didapatkan menunjukkan prioritas yang
harus dilakukan terlebih dahulu.
Terdapat 3 permasalahan yang ditemukan, yaitu rendahnya pengetahuan pekerja tentang
APAR, Kondisi tidak aman lingkungan kerja, dan perilaku tidak aman yang dilakukan para
pekerja, berdasarkan jumlah skor, maka yang menjadi prioritas masalah adalah rendahnya
pengetahuan pekerja tentang APAR.

KEGIATAN

Kegiatan ini dilakukan di area kerja PT. Balikpapan Ready Mix site Kariangau oleh
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur dengan
didampingi oleh Pembimbing Akademik dan Pembimbing Lapangan. Tema kegiatan yang
dilakukan berupa edukasi Ingat Cara Memadamkan Api Dengan Apar. Kegiatan safety talk
dilaksanakan pada tanggal 19 April 2022, sedangkan pemasangan poster di area kerja
Laboratorium Q&C, Works shop dan Batching plant pada tanggal 28 April 2022. Sasaran pada
kegiatan ini adalah pekerja di area Laboratorium Q&C, Workshop, dan Batchingplant.
Kegiatan ini bertujuan untuk selalu mengingatkan dan memberitahukan karyawan atau
pekerja potensi bahaya ditempat kerja yang dapat terjadi dan bagaimana pengendalian
tersebut.selain itu tujuan dari pemasangan poster yaitu untuk mengajak atau menghimbau para
pekerja untuk ingat cara memadamkan api menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

4
Dokumentasi 1 Desain Poster dan Pemasangan Poster Area Lab Q&C, Work Shop, dan
BatchingPlant

Berikut Gambar kegiatan pemasangan poster yang bertemakan “Ingat cara memadamkan
Api dengan APAR” yang di laksanakan di area kerja Laboratorium Q&C, workshop dan,
batchingplant. Dilakukannya pemasanagn poster ini ialah bagian dari upaia untuk
mempromosikan, mensosialisasikan pentinggnya keselamatan keselamatan kerja di lingkungan
kerja tersebut, pada poster tersebut juga disertai dengan media gambar yang mengkombinasikan
unsur visual gambar, dan kata-kata untuk dapat menarik perhatian serta mengkomunikasikan
pesan secara singkat. Dengan pemilihan media poster ini juga bertujuan untukmenyampaiakn
suatu pesan yang tertulis baik berupa gambar maupun tulisan yang di tujukan untuk menarik
perhatian banyak orang sehingga pesan yang disampaikan dapat di terima orang lain dengan
mudah serta diharapkan dapat memberi informasi dan edukasi bagi para pekerja untuk dapat
memahi langkahlangkah menngunakan APAR ketika terjadi kebakaran. Poster merupakan suatu
media publikasi yang memadukan antara tulisan, gambar, atau kombinasi keduanya dengan
tujuan untuk memberikan informasi kepada khalayak.

Program safety talk merupakan


kegiatan yang dilakukan sebelum
bekerja sehingga pekerja dapat bekerja
secara produktif dan aman dari
kecelakaan kerja karena sebelum
bekerja telah mendapatkan informasi
mengenai K3. (Irmawan, 2018)
Metode safety talk dalam penelitian ini
adalah teknik yang diperhatikan dalam
melakukan safety talk yang dilakukan
selama 30 menit yang dilaksanakan di
tempat kerja yang dilengkapi dengan
fasilitas dengan melakukan
pendahuluan yang singkat dan menarik
selama 10 menit, selanjutnya

5
Dokumentasi 2Safety Talk Rutin di Area Workshop Site Kariangau
menyampaikan informasi-informasi mengenai dengan K3 selama 15 menit dan 5 menit terakhir
dilakukan untuk mengevaluasi kembali informasi-informasi K3 yang dilaksanakan oleh seluruh
pekerja sebelum melakukan pekerjaan agar pekerja mampu memahami pesan-pesan atau
informasi mengenai kesehatan dan keselamatan kerja sebelum melakukan pekerjaan. (Sirait,
2022)
Untuk tingkat keefektifannya dapat diaktakan Efektif karena dalam pelaksanaan safety talk
dilaksanakan di tempat kerja dengan melakukan pendahuluan yang singkat dan menarik selama
10 menit, selanjutnya menyampaikan informasi-informasi mengenai dengan K3 selama 15 menit
dan 5 menit terakhir dilakukan untuk mengevaluasi kembali informasi K3 yang dilaksanakan
oleh para pekerja sebelum melakukan pekerjaan. Dengan nilai skor penelitian ≥ 60%.

EVALUASI
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan terutama para pekerja di
PT.Balikpapan Ready Mix. Pentingnya pemahaman serta pengetahuan pekerja yang awalnya
para pekerja belum mengerti cara memadamkan api menggunakan APAR. Selain itu kegiatan ini
bertujuan untuk mencegah terjadinya kebakaran yang dapat mengancam keselamatan pekerja dan
asset perusahaan sebagai perilaku dan tindakan yang aman saat bekerja, patuh dalam penggunaan
APD. Dengan dilaksanakannya safety talk serta pemasangan poster sebagai media peningkatan
pengetahuan dan wawasan pada para pekerja mengenai upayah pencegahan terjadinya kebakaran
di PT.Balikpapan Ready Mix.
Tahap evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetaui keadaan sesuatu
obyek dengan mengguninstrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolakukur untuk
memperoleh kesimpulan. Adapun jenis evaluasi yang digunakan dalam kegiatan, yaitu evaluasi
proses dan evaluasi hasil.
Evaluasi proses bertujuan untuk memperbaiki proses kegiatan. Sedangkan evaluasi hasil
bertujuan untuk menetapkan tingkat keberhasilan kegiatan. Evaluasi proses dilakukan dengan
pendekatan kualitatif, dengan hasil evaluasi yaitu peserta yang hadir dalam kegiatan Edukasi
persiapan praktek penggunaan APAR sebanyak 30 orang, serta sangat antusias pada saat sesi
Tanya jawab dan diskusi dengan bertanya mengenai langkah langkah pencegahan terjadinya
kebakaran menggunakan APAR.

SIMPULAN & SARAN

Berdasarkan kegiatan yang telah di laksanakan berupa edukasi pada pekerja dengan
sosialisasi secara langsung menggunakan metode ceramah dan media pemasangan poster,
bertujuan untuk meningkatkan dan mengedukasi pekerja untuk dapat lebih mengetahui tentang
informasi sebelum bekerja serta langkah - langkah kerja secara aman dan langkah-langkah cara
penggunaan APAR. maka hasil yang di harapkan kepada pekerja setelah di lakukannya
pemasangan poster dan safety talk yang dilakukan setiap minggu, para pekerja dapat
mengetahui setiap pekerjaan yang dilakukan, serta resiko dan bahayanya, dan membaca
langkah – langakah cara menggunakan APAR jika terjadi kebakaran.

Saran dari kegiatan yang telah di laksanakan, Diharapkan bagi perusahaan agar dapat
mengadakan pelatihan kepada pekerja sesuai dengan keahliannya memberikan reward kepada

6
setiap tenaga kerja yang berkompeten dan taat aturan terhadap pekerjaan nya, dan di harapkan
pula dapat rutin menjalankan informasi dan edukasi berupa pemasangan poster ataupun media
lain yang nantinya hal tersebut akan sangat berguna bagi para pekerja dan menjadi informasi
tambahan sebelum memulai aktifitas pekerjaan, serta diharapkan kedepannya pihak
perusahaan menyediakan paling tidak 1 Apar untuk uji coba praktek simulasi tangap darurat
kebakaran kecil.

7
DAFTAR PUSTAKA

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banda Aceh, & Baru,
J. S.-H. N. 39 G. G. M. K. J. (2020). Pengertian Definisi Api dan Kebakaran.
Https://Damkar.Bandaacehkota.Go.Id/2020/07/13/Pengertian-Definisi-Api-
Dan-Kebakaran/.

Ilham, D. K. S. (2019). Identifikasi Bahaya, Penilaian Dan Pengendalian Risiko Pada


Proses Produksi Di PT. TIRTA INVESTAMA AQUA SOLOK
MENGGUNAKAN METODE JSA TAHUN 2019. SANITASI LINGKUNGAN.

Impol Siboro, Muhanar, A. C. C. (2021). Evaluasi Penerapan Penanggulangan


Kebakaran Di PT PELINDO IV BALIKPAPAN. Keselamatan, Kesehatan Kerja
Dan Lindungan Lingkungan.

Irmawan, I. K. I. (2018). Efektivitas Program Safety Talk sebagai Upaya


Meningkatkan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di
Lingkungan Industri. Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga,.

MUDA, A. R. (2020). Sistem Pendataan Kebakaran Hutan dan Lahan Gedung dan
Pemukiman Menggunakan Aplikasi Excel dan Whatsapp.

Sirait, F. E. (2022). Penerapan Safety Talk Dan Kejadian Kecelakaan Kerja PT.
Perkebunan Nusantara III Rambutan Tebing Tinggi. Skripsi: Universitas
Sumatera Utara.

Chang, Julius, and Tanti Octavia, ‘Upaya Penurunan Produk Cacat Departemen Blow
PT. X Surabaya’, Jurnal Titra, 5.2 (2017), 111–16

8
LAMPIRAN
1. SS Bukti Submit jurnal
2. Lembar Konsultasi
3. Tabel CARL
No MASALAH C A R L CxAxRxL TOTAL
Kurangnya pengetahuan
para pekerja untuk

1 menggunakan APAR 5 5 6 8 1.200 I

Kondisi tidak aman pada


lingkungan kerja
2 4 3 4 7 336 III

Perilaku tidak aman yang


dilakukan pekerja
3 5 5 5 7 875 II

Fish Bone
Metode Manusia
Kurangnya penyuluhan tata cara penggunaan APAR
Safety talk, Penyulu han terhadap Kurangnya
kelalaian maupun ketidakpa pengetahua
haman pekerja
n para
pekerja Pekerja tidak

untuk
tahu cara memadamkan api
SEBAB Terdapat
Terkendala
Kurangnya Mediaoleh
promosi seperti poster material
keterbatasan APAR untuk
praktek bahan baku menggunakan
yang mudah terbakar

Saran Lingkungan

4. Dokumen kegiatan
5. Lainnya

Anda mungkin juga menyukai