GREAT GIANT
PINEAPPLE PG4 LAMPUNG TIMUR DALAM PELAKSANAAN
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN TAHUN 2021
Disusun Oleh :
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita haturkan kepada Allah SWT. Atas limpahan
rahmat, ridha, dan karunia-Nya laporan Sistem Manajemen Lingkungan PT. Great
Giant Pineapple PG4 dapat diselesaikan tepat waktu. Shalawat serta salam tak lupa
dihaturkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai suri teladan bagi umat islam.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................i
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Praktik Kerja Industri adalah salah satu mata kuliah wajib yang
harus diambil dan ditempuh oleh semua mahasiswa/i Politeknik Kesehatan
Tanjung Karang khususnya pada Jurusan Kesehatan Lingkungan. Selain itu
kegiatan Praktik Kerja Industri ini juga bermanfaat bagi para mahasiswa itu
sendiri agar dapat mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja dan
menjadi tenaga kerja yang profesional dan handal dalam melaksanakan
pekerjaannya.
4
d. Pelayanan personal atau individual (dalam rangka menyediakan
fasilitas kebersihan atau kenyamanan bagi tenaga kerja)
e. Housekeeping (pemeliharaan fasilitas kerumah tanggaan)
5
melakukan pengolahan limbah (waste) sebelum membuang ke badan
lingkungan.
6
Oleh sebab itu, kami melaksanakan praktik kerja industri di PT.
Great Giant Pineapple karena kami ingin mengetahui atau merasakan
bagaimana penerapan sanitasi industri, sistem manajemen lingkungan di
PT. Great Giant Pineapple PG4 ini.
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk menambah ilmu pengetahuan yang didapat dan
membandingkan teori-teori yang telah dipelajari selama masa
perkuliahan dengan realita dunia kerja.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk memberikan pengalaman kerja praktek secara langsung serta
untuk mengetahui kondisi dan segala aktivitas yang terjadi di
lingkungan kerja yang sebenarnya.
b. Untuk mengetahui Implementasi Sistem Manajemen Lingkungan di
PT. Great Giant Pineapple PG4
1.3 Manfaat
1. Bagi Perusahaan
a. Menerapkan sanitasi kerja dan lingkungan dalam industry sehingga
mengurangi adanya kontaminasi dari pekerja dan lingkungan.
b. Menghasilkan produk yang sehat, bermutu dan berkualitas tinggi
dengan menerapkan sanitasi pekerja dan lingkungan.
c. Dapat memberikan masukan dan evaluasi terhadap kegiatan
produksi yang sudah ataupun yang sedang direncanakan. Melalui
kerja praktek ini diharapkan diperoleh konsep penerapan produksi
bersih pada industry makanan dengan melakukan efesiensi produksi
dan pengurangan limbah pada sumbernya agar dapat meningkatkan
keuntungan secara ekonomi sekaligus mengurangi resiko terhadap
lingkungan akibat kegiatan produksi.lingkungan.
7
2. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang sudah dipelajari saat
kuliah pada industry yang bersangkutan secara nyata.
b. Sebagai sarana untuk pendalaman materi pada bidang yang
dipelajari selama masa pendidikan perkuliahan.
c. Mahasiswa memperoleh pengalaman kerja praktek secara nyata
yang dapat dijadikan bekal keterampilan saat turun ke lapangan
kerja.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
9
b. Mencegah pekerjaan dari resiko yang diakibatkan oleh faktor-faktor
yang bertentangan dengan kesehatan.
c. Menempatkan pekerja dengan lingkungan yang dapat diadaptasi oleh
kemampuan fisik dan psikologis.
10
perundangan dan pengetahuan yang disebabkan oleh perkembangan
teknologi. Berbagai manfaat dapat diperoleh bila menerapkan ISO
14001, yang sekaligus dapat dianggap sebagai keuntungan dari
manajemen lingkungan. Manfaat yang paling penting adalah
perlindungan lingkungan. Dengan mengikuti persyaratan yang ada akan
membantu pula dalam mematuhi peraturan perundangundangan dan
sistem manajemen yang efektif. Perbaikan lingkungan yang
berkesinambungan mempunyai kesamaan konsep dengan manajemen
lingkungan total. Hal tersebut menyajikan konsep bahwa sistem selalu
bisa dikendalikan dan selalu ada cara yang lebih efektif dari segi biaya
untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan lebih jauh selama ada
indikator-indikator yang kreatif dalam perusahaan yang diperbolehkan
menyatakan ide-ide mereka. ( Kuhre, 1996 ) Keuntungan ekonomi dapat
diperoleh dari penerapan Sistem Manajemen Lingkungan. Keuntungan
ini sebaiknya diidentifikasi agar dapat menunjukkan kepada pihak
terkait, khusunya pemegang saham, nilai perusahaan yang memiliki
manajemen lingkungan yang baik. Keuntungaan ini memberikan pula
peluang perusahaan untuk mengkaitkan tujuan dan sasaran lingkungan
dengan hasil financial tertentu dan dengan demikian menjamin bahwa
sumber daya akan dapat diperoleh dimana sumber daya ini memberikan
keuntungan paling baik secara finansial maupun lingkungan.
11
bahwa perusahaan tersebut telah menerapkan Sistem Manajemen
Lingkungan dengan baik. (ISO 14001, 2004)
12
3. Mencakup suatu komitmen untuk mematuhi perundang-
undangan dan peraturan lingkungan yang relevan dan dengan
persyaratan lain yang bisa dilakukan oleh organisasi.
4. Memberikan suatu kerangka untuk menyusun dan mengkaji
tujuan dan sasaran lingkungan.
5. Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara serta
dikomunikasikan ke semua karyawan.
6. Tersedia untuk umum. ( ISO 14001, 2004 )
2) Perencanaan
Tujuan dari perencanaan atau rencana tindakan adalah
menciptakan kondisi sedemikian sehingga perusahaan dapat
melaksanakan kegiatannya sesuai dengan kebijakan lingkungan.
a) Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan adalah unsur dari suatu kegiatan, produk
atau jasa dari organisasi yang dapat berinteraksi dengan
lingkungan. Dalam pengertian ini aspek lingkungan yang
penting adalah aspek lingkungan yang mempunyai atau dapat
mempunyai dampak penting terhadap lingkungan bagi operasi
di perusahaan di sekeliling perusahaan. Dengan kata lain, suatu
perusahaan mengidentifikasi dampak lingkungannya bila
perusahaan tersebut mengakses apa yang dapat menyebabkan
perubahan pada lingkungan untuk setiap kegiatan, tugas atau
langkah dari prosesnya.
13
internasioal, federal, negara bagian, regional dan lokal. Pada
setiap tingkat pemerintahan ada beberapa peraturan yang
berbeda sehingga tambahan dari peraturan-peraturan yag ada,
pasal-pasal legislatif dan hukum juga harus diidentifikasi. Selain
peraturanperaturan yang ada, ada beberapa persyaratan lainnya
yang dituntut dari suatu perusahaan. Ini dapat mencakup standar
sertifikasi, kebijakan, koorporasi, persetujuan konsumen,
keputusan pengadilan, perizinan dan hal-hal lainnya.
Persyaratan-persyaratan ini juga penting dan harus dituliskan
dalam suatu standar. (Kuhre, 1996)
14
tidak dapat saling silang atau keduanya tidak akan tercapai sama
sekali. ( Kuhre, 1996 )
15
manajemen lingkungan yang telah ditentukan dan
dikominikasikan dengan baik ke personil yang relevan. (ISO
14001, 2004)
3. Komunikasi
Aspek kunci lainnya dari manajemen lingkungan adalah
komunikasi dengan karyawan, perusahaan atau masyarakat
sekitar dan dengan pihak lainnya dari masyarakat yang terkait
dan dengan pelanggan. Sistem Manajemen Lingkungan ISO
14001 menentukan perlu adanya prosedur untuk :
1. Mempertahankan komunikasi internal diantara berbagai
bagian dan tingkatan di dalam perusahaan.
2. Menerima, mendokumentasikan dan menanggapi
komunikasi yang relevan dari pihak terkait dari luar
sehubungan dengan aspek-aspek lingkungan dan sistem
manajemen lingkungan. ( ISO 14001, 2004 )
16
4. Dokumentasi Sistem Manajemen Lingkungan
Organisasi harus membuat dan memelihara informasi dalam
media cetak atau elektronik, untuk :
1. Menerangkan unsur-unsur inti sistem manajemen dan
interaksinya.
2. Memberikan petunjuk dokumentasi yang terkait. ( ISO
14001, 2004 ) Dokumentasi sistem manajemen lingkungan
dapat berupa: Informasi tentang proses, bagan organisasi
atau organisasi, Standar internal dan prosedur operasional,
Bagan lokasi keadaan darurat.
5. Pengendalian Dokumen
Maksud pengendalian dokumen adalah untuk menjamin
bahwa perusahaan menyusun dan memelihara dokumen dengan
cara yang memadai untuk menerapkan sistem manajemen
lingkungan. Organisasi harus membuat dan memelihara
prosedur untuk mengendalikan semua dokumen yang diperlukan
oleh standar internasional ini untuk menjamin bahwa :
1. Adanya persetujuan dokumen sebelum diterbitkan.
2. Dokumen secara berkala dikaji, direvisi bila diperlukan dan
disetujui atas kecukupannya oleh personel yang diberi
wewenang.
3. Perubahan dan status revisi dokumen harus diidentifikasi
terlebih dahulu.
4. Dokumen harus dipastikan sah dan mudah diidentifikasi.
5. Dokumen mutakhir yang relevan tersedia di seluruh lokasi
operasi yang sangat penting bagi berfungsinya sistem
manajemen lingkungan yang efektif.
6. Dokumen kadaluarsa segera dimusnahkan dari semua titik
penerbitan dan penggunaan atau sebaliknya dijamin terhadap
penggunaan yang tidak sesuai dengan yang dimaksudkan.
17
7. Setiap dokumen kadaluarsa disimpan untuk keperluan
perundang-undangan dan atau keperluan pemeliharaan
pengetahuan yang didefinisikan secara tepat. Dokumentasi
harus dapat dibaca, diberi tanggal ( tanggal revisi ) dan
mudah diidentifikasi, dipelihara dengaan teratur dan
disimpan untuk jangka waktu yang ditentukan. Prosedur dan
tanggung jawab atas pembuatan dan modifikasi berbagai
jenis dokumen harus dibuat dan dipelihara. ( ISO 14001,
2004 )
6. Pengendalian Operasional
Perusahaan harus mengidentifikasi operasi dan kegiatan
yang berkaitan dengan aspek lingkungan penting yang telah
diidentifikasi sejalan dengan kebijakan, tujuan dan sasarannya.
Perusahaan harus merencanakan kegiatan ini, termasuk
pemeliharaannya untuk menjamin bahwa kegiatan ini
dilaksanakan pada kondisi tertentu dengan :
1. Membuat dan memelihara prosedur yang terdokumentasi
untuk mengatasi situasi ketiadaan prosedur yang dapat
menyebabkan penyimpangan dari kebijakan, tujuan dan
sasaran lingkungan.
2. Menetapkan kriteria operasi di dalam prosedur.
3. Membuat dan memelihara prosedur yang berkaitan dengan
aspek lingkungan penting yang dapat diidentifikasi dari
barang dan jasa yang digunakan oleh perusahaan dan
mengkomunikasikan prosedur dan persyaratan yang relevan
kepada pemasok dan kontraktor. ( ISO 14001, 2004 )
18
baha kimia, cidera akibat kerja dan rencana persiapan untuk
menghadapi kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga ini.
Prosedur gawat darurat yang terperinci harus dituliskan sebelum
keadaan gawat darurat terjadi. Rencana yang dipersiapkan untuk
mengatasi keadaan ini mempunyai beberapa nama, namun
demikian yang paling umum digunakan adalah rencana respon
gawat darurat dan rencana pemulihan bencana. ( Kuhre, 1996 ).
Bila terjadi keadaan darurat, satu tanggapan yang terorganisir
dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan akan membantu
meminimumkan kerusakan terhadap kesehatan dan keselamatan
manusia atau lingkungan.
19
oleh sistem manajemen lingkungan. Hal ini dapat meliputi
ketidaksesuaian pada kebijakan lingkungan, tujuan dan sasaran,
struktur dan tanggung jawab, rencana pelatihan, persyaratan
operasional, jadwal kalibrasi alat, perekaman dan pengarsiban,
pengendalian dokumen, kesiapsiagaan dan tanggap darurat dan
prosedur tanggapan dan jadwal pelatihannya, rencana
pemantauan dan pengukuran, audit sistem manajemen
lingkungan dan dokumentasi pengkajian manajemen dan
penerapan penyempurnaan sistem manajemen lingkungan.
Dalam membuat dan mempertahankan prosedur untuk
penyelidikan dan mengoreksi ketidaksesuaian, perusahaan
sebaiknya memasukkan unsur-unsur dasar :
a. Identifikasi penyebab ketidaksesuaian.
b. Identifikasi pilihan tindakan koreksi dan pencegahan
serta pengendalian yang diperlukan.
c. Pelatihan personal.
d. Penerapan rencana untuk tindakan koreksi yang dipilih.
e. Merekam setiap perubahan pada prosedur tertulis yang
dihasilkan dari tindakan koreksi. ( ISO 14001, 2004 )
20
4. Rekaman
Sistem manajemen lingkungan menghendaki adanya
rekaman lingkungan yang cukup dan dipelihara sehingga dapat
memperlihatkan bahwa sistem dapat berfungsi dengan efektif.
Bila tidak ada rekaman lingkungan, maka hal ini memberikan
petunjuk bahwa sistem manajemen lingkungan perusahaan harus
diperbaiki. Rekaman lingkungan harus dipersiapkan, disimpan
dan dipelihara oleh perusahaan serta mudah ditelusur bila
diperlukan. Rekaman ini meliputi informasi antara lain tentang
pembelian, audit, pengkajian dan pelatihan.(ISO 14001, 2004)
21
5) Tinjauan Manajemen
Manajemen puncak organisasi atau perusahaan harus
mengkaji sistem manajemen lingkungan sesuai jadwal yang
ditentukan, untuk menjamin kesesuaian, kecukupan dan
keefektifannya secara berkelanjutan. Proses pengkajian manajemen
harus menjamin bahwa informasi penting dikumpulkan untuk
memungkinkan manajemen melakukan evaluasi. Pengkajian ini
harus didokumentasi. Pengkajian manajemen harus membahas
kemungkinan perlunya perubahan kebijakan tujuan dan unsur-unsur
lainnya dari sistem manajemen lingkungan, perubahan keadaan dan
komitmen untuk penyempurnaan berkelanjutan. (ISO 14001, 2004)
6) Perbaikan Lanjutan
Dengan melakukan audit internal dan pemantauan rutin,
akan jelas terlihat bahwa kebijakan, tujuan, target dan perencanaan
harus dapat dimodifikasi. Perbaikan keseluruhan sistem secara
berkelanjutan akan membuatnya efektif dari segi biaya dan akan
menurunkan dampak sebesar mungkin. Perbaikan yang
berkelanjutan bukanlah langkah terakhir. Hal ini adalah langkah
yang terpadu ddari setiap langkah pengelolaan lingkungan. (Kuhre,
1996 )
22
2.5 Global GAP
GAP dapat diartikan sebagai sistem sertifikasi produk pertanian
yang bersifat berkelanjutan dan menggunakan teknologi yang ramah
lingkungan, sehingga produk pertanian tersebut aman dikonsumsi,
kesejahteraan pekerja diperhatikan, serta dapat memberi keuntungan bagi
produsen (petani).
Sesuai dengan standar yang telah disusun oleh Food Agricultural
Organization (FAO), terdapat 4 prinsip utama dalam sistem GAP, yaitu:
1. Penghematan dan ketepatan produksi demi mempertahankan ketahanan
dan keamanan pangan serta menghasilkan pangan bergizi,
2. Berkelanjutan,
3. Pemeliharaan kelangsungan usaha pertanian serta mendukung
kehidupan berkelanjutan, dan
4. Kelayakan dengan budaya dan kebutuhan suatu masyarakat.
23
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
24
Schimdht dan Ferguson klasifikasi iklim ditentukan berdasarkan nilai
nisbah Q. Nilai nisbah Q diperoleh dengan mengggunakan persamaan:
Q = Rata-rata bulan kering tahunan : Rata-rata bulan basah tahunan.
Dikatakan bulan kering, jika dalam satu bulan curah hujan kurang dari
60 mm. Dikatakan bulan basah, jika dalam satu bulan curah hujan lebih
dari 100 mm dan jika curah hujan diantara 60 mm dan 100 mm, bulan
tersebut dikatakan bulan lembab.
b. Tanah
Areal perkebunan PT Great Giant Pineapple berada pada
ketinggian antara 50-60 m diatas permukaan laut dengan topografi relatif
datar dan jenis tanah Podsolik Merah Kuning (PMK) dengan pH tanah
berkisar antara 4,5-6,0.
25
internasional. Untuk menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pemenuhan
dan pemeliharaan persyaratan pelanggan mengenai persyaratan kesesuaian
produk, keaslian produk dan keamanan pangan, persyaratan perundang –
undangan, pencegahan pencemaran lingkungan, pencegahan kecelakaan dan
penyakit akibat kerja, serta untuk selalu melakukan berkelanjutan, maka PT
GGP divisi Factory menerapkan sistem manajemen terintegrasi pada semua
aspek produksi. Sistem manajemen mutu terintegrasi yang telah diterapkan
antara lain ISO 9001:2008, ISO 22000:2005, SMK3-OHSAS 18001:2007, ISO
14001:2004, dan SA 8000.
A. Pengertian
ISO 14001 adalah kumpulan standar-standar terkait pengelolaan
lingkungan yang disusun untuk membantu organisasi untuk:
1. meminimalisir dampak negatif kegiatan-kegiatan (proses dll) mereka
terhadap lingkungan, seperti menimbulkan perubahan yang
merugikan terhadap udara, air atau tanah;
2. mematuhi peraturan perundangan-undangan dan persyaratan-
persyaratan berorientasi lingkungan yang berlaku;
3. memperbaiki hal-hal di atas secara berkelanjutan.
26
4. Menjembatani pemenuhan peraturan lingkungan dengan lebih
terencana dan terstruktur
5. Penggunaan sumber daya alam yang lebih bijaksana menuju
terciptanya eko-efisiensi
6. Menjaga citra bisnis industri yang selama ini sering dikaitkan secara
negatif dengan pencemaran lingkungan
7. Bagi konsumen adalah turut berpartisipasi dalam mendukung
perlindungan lingkungan dengan membeli produk yang ramah
lingkungan.
27
f. Menyediakan kebijakan LK3 ini untuk umum atau publik yang
membutuhkannya.
Perusahaan selalu melakukan identifikasi aspek lingkungan,
bahaya dan mengendalikan semua resiko yang ditimbulkannya.
Untuk itu perusahaan menyediakan sarana, prasarana kerja dan
pelatihan yang memadai sesuai dengan peran, tanggung jawab dan
wewenang masing-masing departemen.
2. Perencanaan
a. Aspek Lingkungan
Identifikasi dan evaluasi terhadap lingkungan perlu
dilakukan untuk mengatasi segala aspek lingkungan yang timbul
dan berpotensi timbul akibat aktifitas perusahaan. Maka dari itu
PT. Great Giant Pineapple menetapkan dan memelihara prosedur
untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi aspek-aspek
lingkungan. Aspek-aspek lingkungan dan dampak yang timbul
diidentifikasi oleh masing-masing departemen. Proses untuk
mengidentifikasi aspek lingkungan dilakukan berdasarkan hal-hal
sebagai berikut:
1) Emisi gas hasil pembakaran boiler dan generator.
2) Buangan air sisa dari proses produksi (waste).
3) Pengelolaan limbah.
4) Kerusakan sumber daya alam.
5) Kebisingan, getaran, panas dan debu.
6) Kegiatan administrasi yang menghasilkan limbah.
28
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Sistem dokumentasi
dan persyaratan terkait dengan PT. Great Giant Pineapple PG4
sudah dilaksanakan dengan baik. Identifikasi hukum atau
peraturan dan ketentuan lain di PT. Great Giant Pineapple PG4
adalah sebagai berikut :
1) Mengidentifikasi seluruh peraturan pemerintah dan ketentuan
lain, kemudian mengkaji seluruh peraturan yang ada dan
berkaitan dengan perusahaan.
2) Mengumpulkan dan membuat daftar peraturan yang
berhubungan dengan perusahaan.
3) Mengkomunikasikan ke tiap departemen terkait dan selalu
memelihara peraturan dan ketentuan lain yang berlaku.
1) Undang-undang
2) Perundang-undangan
3) Keputusan Presiden
4) Keputusan Menteri
6) Peraturan Perusahaan
9) Peraturan daerah I
29
c. Tujuan dan Sasaran
Penetapan tujuan dan sasaran lingkungan di PT. Great
Giant Pineapple PG4 didasarkan pada aspek yang berdampak
penting terhadap lingkungan. Tujuan dan sasaran ini dibuat
dengan maksud agar tenaga kerja selalu terjaga keselamatan dan
kesehatannya sehingga dapat terwujud produktifitas yang
meningkat, memberikan perlindungan terhadap bahan dan
peralatan produksi agar dapat dipakai secara aman dan efisien.
Tujuan dan sasaran harus terukur dan mencakup komitmen untuk
mencegah polusi, memenuhi peraturan perundangan dan
persyaratan lainnya serta mencapai continual improvement.
3. Penerapan
a. Struktur dan Tanggung Jawab
Untuk melaksanakan program ISO 14001 perlu dibentuk
suatu struktur dan penanggungjawab yang jelas agar pelaksanaan
program tersebut lebih terarah dan lancar. Dalam hal ini direksi
30
atau manajemen representatif adalah penanggungjawab utama
untuk pelaksanaan kebijakan serta mencapai tujuan dan target
sehingga semua ketentuan ISO 14001 dipenuhi terutama untuk
menjamin bahwa dalam perundangan dan peraturan lingkungan,
juga masalah-masalah lingkungan diidentifikasi, dimonitor,
dicatat dan dievaluasi oleh PT. Great Giant Pineapple PG4 dan
dimasukkan dalam Sistem Manajemen Lingkungan.
b. Pelatihan
Semua karyawan PT. Great Giant Pineapple PG4
memerlukan pelatihan untuk meyakinkan agar dalam
melaksanakan tugasnya selalu memperhatikan dampak terhadap
lingkungan. Macam-macam pelatihan yang dilakukan adalah:
1) Kebijakan Lingkungan untuk EMS karyawan.
2) Pelatihan introduction 14001.
3) Emergency Respon bila terjadi keadaan darurat.
4) Pelatihan pemadam kebakaran.
c. Komunikasi
PT. Great Giant Pineapple PG4 sudah mengembangkan dan
menjalankan sistem komunikasi dengan baik. Sistem komunikasi
di PT. Great Giant Pineapple PG4 ada dua yaitu komunikasi
internal dan komunikasi eksternal. Komunikasi internal di PT.
Great Giant Pineapple PG4 dilakukan pada semua tingkatan dan
fungsi organisasi dimulai dari bawah ke atas ( top managemen ).
Pihak manajemen juga harus memutuskan bagaimana cara
31
mengkomunikasikan secara eksternal aspek lingkungan yang
signifikan dan mendokumentasikan keputusannya. Jika
keputusan tersebut dikomunikasikan, pihak manajemen harus
menetapkan metode untuk komunikasi eksternalnya. Komunikasi
eksternal di PT. Great Giant Pineapple PG4 meliputi instansi
yang terkait ( Hiperkes, Bapedal I, II dan pusat ) serta komunikasi
dengan masyarakat umum. PT. Great Giant Pineapple PG4 akan
menerima, mendokumentasikan dan merespon adanya complain
atau keluhan yang relevan dari pihak eksternal tekait.
Komunikasi lingkungan mengacu pada prosedur komunikasi
eksternal dan internal. Prosedur tersebut mencakup:
1) Komunikasi internal antar berbagai fungsi dan level
organisasi.
2) Penerimaan, dokumentasi dan tanggapan atas komunikasi
yang relevan dari pihak luar yang terkait. ( ISO 14001 , 2004)
32
e. Kontrol Operasi
Kontrol operasional di PT. Great Giant Pineapple PG4
dibentuk berdasarkan pada aspek penting lingkungan yang
teridentifikasi dan berhubungan dengan ruang lingkup dari sistem
manajemen lingkungan. Kontrol operasi ini akan dilakukan
terhadap semua aktivitas yang berkaitan dengan aspek
lingkungan yang menimbulkan dampak lingkungan. Manajemen
harus merencanakan kegiatan operasionalnya untuk memastikan
bahwa kegiatan operasionalnya dilakukan didalam kondisi yang
diinginkan dengan:
1) Menetapkan dan memelihara prosedur terdokumentasi untuk
mengendalikan situasi dimana tanpa adanya prosedur tersebut
dapat menimbulkan penyimpangan terhadap kebijakan,
sasaran dan target lingkungan.
2) Menetapkan kriteria operasional dalam prosedur.
3) Menetapkan dan memelihara prosedur yang berhubungan
dengan aspek lingkungan yang signifikan dari produk dan
servis yang digunakan organisasi dan mengkomunikasikan
prosedur dan persyaratan yang sesuai kepada supplier dan
kontraktor. (ISO 14001,2004 )
33
1) Mengidentifikasi potensi kodisi darurat dan potensi
kecelakaan yang dapat menimbulkan dampak lingkungan,
dan bagaimana cara meresponnya.
2) Memberi respons terhadap kondisi darurat dan kecelakaan
yang aktual dan mencegah atau menyelidiki dampak
lingkungan.
34
1) Pemantauan dan pengukuran kualitas emisi satu bulan sekali
oleh BARISTAN.
2) Pemantauan dan pengukuran kualitas udara ambient satu
bulan sekali oleh BARISTAN.
3) Pemantauan dan pengukuran kualitas air.
4) Pemantauan dan pengukuran limbah cair dilakukan setiap
hari untuk pengukuran internal oleh pihak IPAL, sedangkan
untuk pengukuran eksternal dilakukan setiap bulan oleh
BARISTAN.
5) Pemantauan dan pengukuran tingkat kebisingan satu bulan
sekali oleh BARISTAN.
6) Pemantauan dan pengukuran tingkat getaran mekanis satu
bulan sekali oleh BARISTAN.
7) Pemantauan dan pengukuran iklim kerja satu bulan sekali
oleh BARISTAN.
8) Pemantauan dan pengukuran tingkat penerangan satu bulan
sekali oleh BARISTAN.
35
sehingga dapat ditentukan tindakan segera atau tindakan-
tindakan lain untuk mencegah atau meminimalisasi dampak yang
lebih besar.
Setiap masalah yang teridentifikasi kemudian dicatat pada
formulir yang telah ditentukan. Setelah dicatat kemudian laporan
penyimpangan tersebut dianalisa. Dari analisa semua laporan
penyimpangan dapat diketahui kecenderungan aspek lingkungan
dan lingkup dampaknya. Kemudian ditentukan tindak perbaikan
dan atau perubahan prosedur untuk mencegah timbulnya
penyimpangan. Tindakan perbaikan atau pencegahan untuk
menghilangkan penyebab penyimpangan harus sesuai dengan
besarnya masalah dan sepadan dengan dampak lingkungan yang
dihadapi.
d. Pencatatan
Catatan lingkungan yang ada di PT. Great Giant Pineapple PG4
meliputi; peraturan lingkungan, aspek lingkungan, program
pengelolaan lingkungan, struktur dan tanggung jawab, catatan
pelatihan, hasil ketidaksesuaian dari audit dan tinjauan serta
seluruh catatan yang berhubungan dengan sistem manajemen
lingkungan. catatan tersebut disimpan dalam kondisi siap untuk
mudah didapatkan kembali di tempat yang memadai untuk
mencegah kerusakan dan mencegah hilangnya catatan.
36
untuk mengkaji dan mengevaluasi kinerja penerapan sistem
manajemen lingkungan. Audit internal SML dilaksanakan oleh
tim audit ISO 14001 yang ditunjuk oleh pihak manajemen.
Sedangkan audit eksternal dilakukan oleh tim audit dari luar yaitu
dari lembaga SGS (Societe Generale de Surveilance ).
Hasil dari audit dan seluruh ketidaksesuaian selama audit
harus dicatat sebagai bukti obyektif. Pihak manajemen akan
mengkaji efektifitas dari tindakan perbaikan yang dilakukan atas
ketidaksesuaian audit antara lain; check list, laporan hasil audit
sebelumnya yang belum terseleseikan, instruksi kerja, prosedur
dan dokumen pendukung lain.
5. Tinjauan Manajemen
Tinjauan manajemen dimaksudkan untuk memelihara
kesinambungan, kesesuaian dan efektifitas sistem manajemen
lingkungan. Tinjauan sistem manajemen lingkungan meliputi dua hal
yaitu tinjauan manajemen untuk sasaran dan tujuan lingkungan serta
tinjauan untuk efektifitas keseluruhan sistem manajemen lingkungan.
Tinjauan manajemen di PT. Great Giant Pineapple PG4 dilaksanakan
enam bulan sekali.
6. Perbaikan Berkelanjutan
Aspek-aspek lingkungan selalu dipantau dan diukur untuk
meningkatkan keefektifan penerapan sistem manajemen lingkungan.
Dari semua elemen sistem manajemen lingkungan yang dilaksanakan
PT. Great Giant Pineapple PG4 yaitu komitmen dan kebijakan
lingkungan, perencanaan, penerapan dan operasi, pemeriksaan dan
tindakan perbaikan serta tinjauan manajemen selalu diusahakan
untuk menuju continual improvement. Jika terjadi kekeliruan atau
kerusakan pada lingkungan akan segera dilakukan perbaikan
sehingga tercapai tujuan yaitu perbaikan yang berkelanjutan.
37
3.4 Penerapan Global GAP
A. Pengertian
Sertifikat GLOBALGAP, yang telah menjadi prasyarat untuk ekspor
buah dan sayuran segar ke negara-negara Uni Eropa, adalah jaminan
pemantauan produk yang diberikan oleh pengecer Uni Eropa (UE) kepada
konsumen. Konsumen ingin membuat komitmen bahwa setiap makanan
yang diambil dari rak tidak menimbulkan risiko keamanan untuk kebersihan
makanan dan diproduksi melalui praktik ramah lingkungan. Produsen dan /
atau eksportir yang ingin mengekspor ke UE harus membuktikan kepada
konsumen melalui pengecer bahwa produknya memenuhi komitmen ini.
Akibatnya, konsep Sertifikat GLOBALGAP yang dikeluarkan oleh
organisasi independen pihak ketiga, yang menunjukkan bahwa komitmen
yang relevan telah dipenuhi, telah muncul. Sertifikat GLOBALGAP
berfungsi sebagai paspor bagi produsen dan / atau eksportir untuk
mengirimkan produk mereka ke pasar UE.
Standar GLOBALGAP adalah standar yang menentukan
persyaratan keselamatan minimum konsumen. Konsumen, makanan yang
mereka beli;
1) Karena tidak berbahaya dalam hal aspek mikrobiologis, fisik dan kimia,
2) Keseimbangan lingkungan dan alam tidak dirugikan selama produksi,
3) Diproduksi sesuai dengan persyaratan hukum dan
4) Mereka ingin memastikan bahwa semua tindakan yang diperlukan
diambil untuk memastikan kesehatan dan keselamatan orang-orang
yang terlibat dalam produksi.
38
B. Prinsip Dasar Global GAP
Prinsip dan standar Global GAP, produksi pertanian makanan,
kimia, residu fisik dan mikrobiologis yang berbahaya bagi kesehatan
manusia, produksi dilakukan tanpa mencemari lingkungan dan merusak
keseimbangan alam, kegiatan produksi tidak berdampak buruk pada
manusia dan makhluk hidup lainnya, dirancang untuk membuktikan bahwa
itu dilakukan dengan benar. Global GAP memiliki prinsip dasar yang dapat
diringkas sebagai berikut:
1) Untuk mencapai kualitas tinggi dalam produksi pangan pertanian
2) Perhatikan kondisi lingkungan selama kegiatan produksi
3) Menghindari kegiatan yang akan merusak keseimbangan ekologis dan
merusak alam
4) Memastikan penggunaan sumber daya alam yang paling efisien
5) Meningkatkan produktivitas dalam produksi pertanian
6) Meningkatkan kualitas hidup produsen, masyarakat dan masyarakat
pada umumnya
7) Menggabungkan metode pertanian tradisional dengan peluang teknologi
yang digunakan saat ini
39
1) Sistem keamanan pangan
Untuk mendapat Sertifikat Global GAP, Sunpride harus dapat
menjamin keamanan pangan mulai dari pemilihan bibit, pemeliharaan
pohon dan kebun hingga proses pasca panen. Hal ini menjadi standar
baku perkebunan kelas dunia akan kebersihan dan keamanan pangan
selalu dilakukan dengan cara inspeksi secara berkala.
2) No GMO!
Buah-buahan Sunpride memang dikenal dengan tampilan fisiknya
yang mulus dan kenyal, contohnya pisang Cavendish Sunpride. Karena
tampilan yang flawless itu, jadi sering dituduh produk hasil GMO.
Tapi dengan sertifikat ini, merupakan jaminan bahwa untuk
mendapatkan bibit unggul, buah Segar Sunpride tidak menggunakan
praktek rekayasa genetik. Bebas GMO (Genetik modified Organism),
Semua menggunakan bibit yang terjamin dan aman.
3) Dapat ditelusuri
Buah Sunpride bisa ditelusuri, gunanya adalah untuk mengetahui
setiap buah ditanam kapan, ditanam di bagian kebun yang mana,
dipetik kapan, dikemas kapan dan dari PH mana. Sehingga bila ada
keluhan dari siapapun, bisa dicari dengan cepat akar masalahnya untuk
diselesaikan.
4) Keselamatan & Kesejahteraan Tenaga Kerja
Tidak hanya menghasilkan buah yang berkualitas, Perkebunan
Sunpride juga mengutamakan kesejahteraan semua pekerja dengan
menggunakan perlindungan yang sesuai standard kerja perkebunan
kelas dunia. Seperti menyediakan layanan kesehatan,
tidak menggunakan tenaga kerja di bawah umur, tidak lupa
Pembayaran upah dan jam kerja juga harus mengikuti Peraturan
Pemerintah yang berlaku.
5) Ramah Lingkungan dan Bertanggung Jawab secara Sosial
Untuk mendapatkan hasil yang baik dari alam, tentu harus
memperlakukan alam dengan baik terlebih dulu. Sunpride menerapkan
sistem pengendalian hama terpadu, penggunaan pupuk yang dikontrol
40
ketat dan tidak membahayakan bagi habitat, manajemen sistem irigasi
dan sistem pengolahan limbah terpadu serta pelestarian lingkungan
dan satwa liar. Memberikan nilai tambah untuk masyarakat sekitar
dengan cara membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat lokal.
6) Kualitas ekspor
Pisang Cavendish Sunpride itu 100% buah Nusantara, buah-buah
segar dari Sunpride mempertahankan berkualitas tinggi sehingga
diterima di pasar dunia.
41
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam pelaksanaannya PT. GGP juga telah menerapkan produksi
bersih, dapat dilihat berdasarkan sertifikat yang telah diperoleh yaitu
sertifikasi ISO 14001 mengenai sistem manajemen lingkungan. Bahwa
PT. GGP telah berupaya melaksanakan melaksanakan sistem produksi
produksi bersih dalam kegiatan produksinya yang bertujuan sebagai
pengelolaan lingkungan dan perbaikan yang berkelanjutan. Peluang-
peluang produksi bersih yang ada di industri ini diharapkan mampu
menekan biaya produksi, menurunkan produksi, menurunkan biaya
pengolahan limbah dan mendapatkan keuntungan ekonomi perusahaan.
PT. GGP PG4 juga sudah mendapat sertifikasi Global GAP (Good
Algricultural Practices) yang merupakan standar pekerjaan yang
diberlakukan dalam setiap usaha pertanian agar produksi dapat memenuhi
standar operasional. GAP mencakup penerapan teknologi ramah
lingkungan, pencegahan penularan OTP, penjagaan kesehatan dan
meningkatkan kesejahteraan petani serta prinsip penelusuran balik
(Traceability).
4.2 Saran
1. Meningkatkan kesadaran tenaga kerja mengenai pentingnya menjaga
lingkungan.
2. Peningkatan penumbuhan kesadaran dan motivasi karyawan ataupun
bagi karyawan mitra kerja (klien) dengan memberikan penghargaan,
bonus, reward, dan lain-lain terhadap karyawan yang melaksanakan
program manajemen lingkungan dengan baik.
3. Memberikan sanksi kepada tenaga kerja yang tidak melaksanakan
program manajemen lingkungan dengan baik.
4. Memperbanyak pelatihan-pelatihan terhadap karyawan yang
berhubungan dengan sistem manajemen lingkungan ISO 14001.
42
DAFTAR PUSTAKA
Bennet N.B Silalahi dan Rumondang Silalahi, 1995. Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Jakarta : PT Pustaka Binaman Pressindo.
International Standard ISO 14001, 1996. EMS Spesification with Guidance For
Use. Switzerland : ISO
International Standard ISO 14001, 2004. EMS Spesification with Guidance For
Use. Switzerland : ISO
Sunpride, 2021. Kebun Sunpride Menjadi Satu-satunya Kebun Bersertifikat
GLOBAL GAP di Indonesia. (https://www.sunpride.co.id/kebun-sunpride-
menjadi-satu-satunya-kebun-bersertifikat-global-gap-di-indonesia/ diakses
pada 25 Oktober 2021)
Tarwaka, 2008, Manajemen dan Implementasi K3 di Tempat Kerja. Surakarta :
Harapan Press
43