Anda di halaman 1dari 171

SKRIPSI

ANALISA EFFECTIVENESS MESIN SCREW PRESS


MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT
EFFECTIVENESS (OEE) DAN KAIZEN (CONTINUES
IMPROVEMENT) DI PTPN V SEI GARO

Oleh :

HERI SAPUTRA
NIM : 1207113587

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN S1


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2018
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi dengan judul:


ANALISA EFFECTIVENESS MESIN SCREW PRESS MENGGUNAKAN
METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DAN
KAIZEN (CONTINUES IMPROVEMENT) DI PTPN V SEI GARO

yang dipersiapkan dan disusun oleh:


Heri Saputra
NIM. 1207113587
Program Studi Sarjana (S1) Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Riau,
Telah berhasil dipertahankan dihadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian
persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada
Tanggal 11 Juli 2018

Menyetujui,
Pembimbing Utama

Anita Susilawati, ST., MSc., PhD.


NIP. 19701219 199703 2 001

Mengetahui,
Program Studi Teknik Mesin S1
Ketua,

Asral, ST. M.Eng., PhD.


NIP. 19720305 199802 1 001

i
PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa :


1. Karya tulis saya, kertas skripsi ini, adalah hasil dan belum pernah diajukan
untuk mendapatkan gelar akademis Sarjana, baik Universitas Riau maupun
perguruan tinggi lainnya.
2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri, tanpa
bantuan pihak lain dalam penulisannya, kecuali arahan Tim pembimbing.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah
dituliskan atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan
jelas dan dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebut nama
pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini,
maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar
yang telah diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai
dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.

Pekanbaru, 25 Februari 2018


Yang membuat pernyataan,

HERI SAPUTRA
1207113587

ii
PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi
ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin pada Fakultas Teknik Universitas
Riau.
Penulisan skripsi dengan judul “Analisa Effectiveness Mesin Screw Press
Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) Dan Kaizen
(Continues Improvement) di PTPN V Sei Garo” yang membahas tentang
meningkatkan efektifitas dan faktor yang menyebabkan losses yang terjadi pada
mesin screw press serta bagaimana cara menanggulangi faktor-faktor tersebut.
Besar harapan semoga skripsi yang ditulis oleh penulis ini dapat bermanfaat
sebagai media panduan pembelajaran khususnya bagi penulis sendiri dan
umumnya bagi pembaca.
Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit
bagi penulis untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Kedua orangtua yang telah memberikan dorongan dan doa sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Ibu Anita Susilawati, ST., MSc., PhD. selaku dosen pembimbing.
3. Bapak Yohanes, ST., MT. selaku dosen koordinator Tugas Akhir.
4. Bapak Asral, ST. M.Eng., PhD selaku ketuan jurusan.
5. Staf dosen teknik mesin fakultas teknik Universitas Riau.
6. Pihak perusahaan PKS PTPN V Sei. Garo yang telah memberikan izin untuk
melakukan pengambilan data.
7. Teman-teman teknik mesin angkatan 2012 yang telah mendorong motivasi
penulis dalam menyelesaikan skripsi.

iii
Ucapan terima kasih khusus penulis sampaikan kepada bapak Ponirin
selaku staf pabrik di PKS PTPN V Sei. Garo yang telah membantu penulis dalam
pengambilan data selama penelitian.
Akhir kata penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih
butuh penyempurnaan. Karena itu, penulis memohon saran dan kritik yang
sifatnya membangun demi kesempurnaannya dan semoga bermanfaat bagi kita
semua.

Pekanbaru, 25 Februari 2018

Penulis

iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Riau, saya yang bertanda tangan


dibawah ini :
Nama : Heri Saputra
Nim : 1207113587
Program studi : Sarjana Teknik Mesin
Jurusan : Teknik Mesin
Fakultas : Teknik
Jenis karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Riau Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-Free
Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
Analisa Effectiveness Mesin Screw Press Menggunakan Metode Overall
Equipment Effectiveness (OEE) Dan Kaizen (Continues Improvement) di PTPN V
Sei Garo. Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas
Royalti Noneksklusif ini Universitas Riau berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (data base),
merawat dan mempublikasikan Tugas Akhir saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Pekanbaru
Pada tanggal : 25 Februari 2018
Yang menyatakan

HERI SAPUTRA

v
ANALISA EFFECTIVENESS MESIN SCREW PRESS MENGGUNAKAN
METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DAN
KAIZEN (CONTINUES IMPROVEMENT) DI PTPN V SEI GARO

Heri saputra
Laboratorium, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Riau

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses produksi pada stasiun press
menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan analisis
kehilangan minyak di PTPN V Sei Garo. OEE adalah metode untuk mengukur
ketersediaan, kinerja, dan kualitas mesin. Selanjutnya, penelitian ini dilanjutkan
dengan metode Kaizen (perbaikan berkelanjutan) untuk menganalisis kegiatan
yang tidak memiliki nilai tambah dan kegiatan yang perlu ditingkatkan selama
proses produksi. Hasilnya menunjukkan nilai OEE dari empat mesin screw press
dibawah standar kelas dunia OEE sebesar (85%). Rendahnya nilai OEE
disebebkan karena kurangnya ketersediaan bahan baku, sehingga mesin lebih
banyak berhenti untuk menunggu bahan mentah yang akan diproses. Oil losses
mesin press rata-rata sebesar 4,67% pada bulan Maret, 4,74% pada bulan April,
5,645% pada bulan Mei, 5,86% pada bulan Juni, 5,744 pada bulan Juli dan 5,26%
pada bulan Agustus. Nilai ini masih diterima oleh standar perusahaan (maksimum
7%). Untuk meningkatkan nilai OEE dan menurunkan nilai oil losses pada mesin
screw press maka harus diterapkan Total Productive Maintenance (TPM) dan
Kaizen (Continues Improvement).

Keywords: OEE, Six Big Losses, Oil Losses, Kaizen, Screw Press

vi
EFFECTIVENESS ANALYSIS OF SCREW PRESS MACHINE USING
OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) AND KAIZEN
(CONTINUES IMPROVEMENT) METHOD AT PTPN V SEI GARO

Heri saputra
Laboratory, Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering,
University of Riau

ABSTRACT

This study aims to analyze the production process in press station using the
method of Overall Equipment Effectiveness (OEE) and oil losses analysis in
PTPN V Sei Garo. The OEE is a method to measure avaibility, performance, and
quality of a machine. Furthermore, this research conducted the Kaizen method
(continues improvement) to analyses the activities that have no value added and
activities need to be improved during the production process. The result showed
the OEE value of four screw press machines below the world class standard of
OEE (85%). The low value of OEE was due to the availability of raw materials,
so the machine was more stands by for raw materials to be processed. Oil losses
of screw press machines during the monthly average of 4.67% in March, 4.74% in
April, 5.645% in May, 5.86% in June, 5.744 in July and 5.26% in August. This
value was still accepted by the company standard (maximum of 7%). To increase
the value of OEE and decrease the value of oil losses on screw press machines
should be applied Total Productive Maintenance (TPM) and Kaizen (Continues
Improvement).

Keywords: OEE, Six Big Losses, Oil Losses, Kaizen, Screw Press

vii
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................i

PERNYATAAN ....................................................................................................... ii

PRAKATA .............................................................................................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR


UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.................................................................v

ABSTRAK .............................................................................................................. vi

ABSTRACT ............................................................................................................. vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................x

DAFTAR TABEL ................................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2

1.3 Tujuan dan Manfaat.................................................................................. 3

1.4 Batasan Masalah ....................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Overall Equipment Effectiveness (OEE) .................................................. 4

2.2 Menentukan Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) .................... 5

2.3 Tujuan Maintenance ................................................................................. 8

2.4 Jenis-jenis Maintenance ........................................................................... 9

2.5 Total productive maintenance (TPM) .................................................... 10

2.6 Six Big Losses ......................................................................................... 13

viii
2.7 Oil Losses ............................................................................................... 15

2.8 Kaizen ..................................................................................................... 16

2.9 Screw press ............................................................................................. 20

2.10 Diagram Pareto ....................................................................................... 22

2.11 Diagram Fishbone ................................................................................. 23

BAB III METODOLOGI

3.1 Diagram Alir Penelitian.......................................................................... 25

3.2 Data Penelitian........................................................................................ 29

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

4.1 Pengolahan Data ..................................................................................... 31

4.2 Perhitungan Six Big Losses..................................................................... 72

4.3 Perhitungan Oil Losses ......................................................................... 110

4.4 Penyelesaian Kaizen ............................................................................. 113

4.5 Analisa Data ......................................................................................... 117

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 126

5.2 Saran ..................................................................................................... 127

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ix
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2. 1 Pilar TPM ......................................................................................... 11
Gambar 2. 2 Skema Payung Kaizen ...................................................................... 17
Gambar 2. 3 Enam Langkah Kaizen...................................................................... 17
Gambar 2. 4 Screw Press ...................................................................................... 21
Gambar 2. 5 Bagian Bagian Screw Press.............................................................. 22
Gambar 2. 6 Diagram Pareto ................................................................................. 23
Gambar 2. 7 Fishbone Diagram ............................................................................ 24
Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian.................................................................... 26
Gambar 3. 2 Diagram alir Kaizen.......................................................................... 27
Gambar 3. 3 Diagram alir oil losses ...................................................................... 28
Gambar 4. 1 Persentase Six Big Losses pada Mesin Screw Press 1...................... 81
Gambar 4. 2 Persentase Six Big Losses pada Mesin Screw Press 2...................... 91
Gambar 4. 3 Persentase Six Big Losses pada Mesin Screw Press 3.................... 100
Gambar 4. 4 Persentase Six Big Losses pada Mesin Screw Press 4.................... 110
Gambar 4. 5 Diagram Fishbone Screw Press ..................................................... 122

x
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 4. 1 Data pada mesin screw press 1 .......................................................... 32
Tabel 4. 2 Perhitungan loading time screw press 1............................................. 34
Tabel 4. 3 Avaibility mesin screw press 1 ........................................................... 35
Tabel 4. 4 Persentase jam kerja mesin screw press 1.......................................... 36
Tabel 4. 5 Waktu siklus ideal mesin screw press 1............................................. 38
Tabel 4. 6 Performance ratio mesin screw press 1............................................. 39
Tabel 4. 7 Quality ratio mesin screw press 1...................................................... 40
Tabel 4. 8 Overall Equipment Effectiveness (OEE) mesin screw press 1........... 41
Tabel 4. 9 Data pada mesin screw press 2 .......................................................... 43
Tabel 4. 10 Perhitungan loading time screw press 2............................................. 45
Tabel 4. 11 Avaibility mesin screw press 2 ........................................................... 46
Tabel 4. 12 Persentase jam kerja mesin screw press 2.......................................... 47
Tabel 4. 13 Waktu siklus ideal mesin screw press 2............................................. 48
Tabel 4. 14 Performance ratio mesin screw press 2............................................. 49
Tabel 4. 15 Quality ratio mesin screw press 2...................................................... 50
Tabel 4. 16 Overall Equipment Effectiveness (OEE) mesin screw press 2........... 51
Tabel 4. 17 Data pada mesin screw press 3 .......................................................... 53
Tabel 4. 18 Perhitungan loading time screw press 3............................................. 55
Tabel 4. 19 Avaibility mesin screw press 3 ........................................................... 56
Tabel 4. 20 Persentase jam kerja mesin screw press 3.......................................... 57
Tabel 4. 21 Waktu siklus ideal mesin screw press 3............................................. 58
Tabel 4. 22 Performance ratio mesin screw press 3............................................. 59
Tabel 4. 23 Quality ratio mesin screw press 3...................................................... 60
Tabel 4. 24 Overall Equipment Effectiveness (OEE) mesin screw press 3........... 61
Tabel 4. 25 Data pada mesin screw press 4 .......................................................... 63
Tabel 4. 26 Perhitungan loading time screw press 4............................................. 65
Tabel 4. 27 Tabel avaibility mesin screw press 4 ................................................. 66
Tabel 4. 28 Tabel persentase jam kerja mesin screw press 4................................ 67

xi
Tabel 4. 29 Waktu siklus ideal mesin screw press 4............................................. 68
Tabel 4. 30 Performance ratio mesin screw press 4............................................. 69
Tabel 4. 31 Quality ratio mesin screw press 4...................................................... 70
Tabel 4. 32 Overall Equipment Effectiveness (OEE) mesin screw press 4........... 71
Tabel 4. 33 Persentase Equipment Failure Losses pada Mesin Screw Press 1..... 73
Tabel 4. 34 Persentase Set-Up and Adjustment Losses pada Mesin Screw Press 1
............................................................................................................ 74
Tabel 4. 35 Persentase Idling and Minor Stop pages padaMesin Screw Press 1.. 76
Tabel 4. 36 Persentase Reduced Speed Losses pada Mesin Screw Press 1........... 77
Tabel 4. 37 Persentase Reduced Yield/Scrap Losses pada Mesin Screw Press 1
........................................................................................................... .78
Tabel 4. 38 Persentase Defect and Rework Losses pada Mesin Screw Press 1 .... 80
Tabel 4. 39 Persentase Six Big Losses pada Mesin Screw Press 1........................ 81
Tabel 4. 40 Persentase Equipment Failure Losess pada Mesin Screw Press 2..... 82
Tabel 4. 41 Persentase Set-Up and Adjustment Losses pada Mesin Screw Press 2
............................................................................................................ 84
Tabel 4. 42 Persentase Idling and Minor Stop pages pada Mesin Screw Press 2
......................................................................................................... ...85
Tabel 4. 43 Persentase Reduced Speed Losses pada Mesin Screw Press 2........... 86
Tabel 4. 44 Persentase Reduced Yield/Scrap Losses pada Mesin Screw Press 2
.......................................................................................................... ..88
Tabel 4. 45 Persentase Defect and Rework Losses pada Mesin Screw Press 2 .... 89
Tabel 4. 46 Persentase Six Big Loss pada Mesin Screw Press 2 ........................... 90
Tabel 4. 47 Persentase Equipment Failure Losses pada Mesin Screw Press 3..... 92
Tabel 4. 48 Persentase Set-Up and Adjustment Losses pada Mesin Screw Press 3
........................................................................................................... .93
Tabel 4. 49 Persentase Idling and Minor Stop pages pada Mesin Screw Press 3. 94
Tabel 4. 50 Persentase Reduced Speed Losses pada Mesin Screw Press 3........... 96
Tabel 4. 51 Persentase Reduced Yield/Scrap Losses pada Mesin Screw Press 3
.......................................................................................................... ..97
Tabel 4. 52 Persentase Defect and Rework Losses pada Mesin Screw Press 3 .... 98

xii
Tabel 4. 53 Persentase Six Big Loss pada Mesin Screw Press 3 ......................... 100
Tabel 4. 54 Persentase Equipment Failure Loss pada Mesin Screw Press 4 ...... 101
Tabel 4. 55 Persentase Set-Up and Adjustment Losses pada Mesin Screw Press 4
.......................................................................................................... 102
Tabel 4. 56 Persentase Idling and Minor Stop pages pada Mesin Screw Press 4
........................................................................................................ ..104
Tabel 4. 57 Persentase Reduced Speed Losses pada Mesin Screw Press 4......... 105
Tabel 4. 58 Persentase Reduced Yield/Scrap Losses pada Mesin Screw Press 4
........................................................................................................ ..107
Tabel 4. 59 Persentase Defect and Rework Losses pada Mesin Screw Press 4 .. 108
Tabel 4. 60 Persentase Six Big Loss pada Mesin Screw Press 4 ......................... 109
Tabel 4. 61Tabel Oil Losses Harian .................................................................... 111
Tabel 4. 62 Nilai Oil Losses Harian Screw Press PTPN V Sei. Garo................. 112
Tabel 4. 63 Analisa permasalahan menggunakan metode Kaizen ...................... 113
Tabel 4. 64 Faktor Oil Losses.............................................................................. 124

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 Rekap Harian Mesin Screw Press 1 bulan Maret .......................... 132
Lampiran 2 Rekap Harian Mesin Screw Press 2 bulan Maret .......................... 133
Lampiran 3 Rekap Harian Mesin Screw Press 3 bulan Maret .......................... 134
Lampiran 4 Rekap Harian Mesin Screw Press 4 bulan Maret .......................... 135
Lampiran 5 Rekap Harian Mesin Screw Press 1 bulan April ........................... 136
Lampiran 6 Rekap Harian Mesin Screw Press 2 bulan April ........................... 137
Lampiran 7 Rekap Harian Mesin Screw Press 3 bulan April ........................... 138
Lampiran 8 Rekap Harian Mesin Screw Press 4 bulan April ........................... 139
Lampiran 9 Rekap Harian Mesin Screw Press 1 bulan Mei ............................. 140
Lampiran 10 Rekap Harian Mesin Screw Press 2 bulan Mei ............................. 141
Lampiran 11 Rekap Harian Mesin Screw Press 3 bulan Mei ............................. 142
Lampiran 12 Rekap Harian Mesin Screw Press 4 bulan Mei ............................. 143
Lampiran 13 Rekap Harian Mesin Screw Press 1 bulan Juni ............................. 144
Lampiran 14 Rekap Harian Mesin Screw Press 2 bulan Juni ............................. 145
Lampiran 15 Rekap Harian Mesin Screw Press 3 bulan Juni ............................. 146
Lampiran 16 Rekap Harian Mesin Screw Press 4 bulan Juni ............................. 147
Lampiran 17 Rekap Harian Mesin Screw Press 1 bulan Juli .............................. 148
Lampiran 18 Rekap Harian Mesin Screw Press 2 bulan Juli .............................. 149
Lampiran 19 Rekap Harian Mesin Screw Press 3 bulan Juli .............................. 150
Lampiran 20 Rekap Harian Mesin Screw Press 4 bulan Juli .............................. 151
Lampiran 21 Rekap Harian Mesin Screw Press 1 bulan Agustus....................... 152
Lampiran 22 Rekap Harian Mesin Screw Press 2 bulan Agustus....................... 153
Lampiran 23 Rekap Harian Mesin Screw Press 3 bulan Agustus....................... 154
Lampiran 24 Rekap Harian Mesin Screw Press 4 bulan Agustus....................... 155
Lampiran 25 Rekap Oil Losses ........................................................................... 156

xiv
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


PTPN V Sei Garo adalah perusahaan yang bergerak dibidang usaha
perkebunan dan pengolahan kelapa sawit yang menghasilkan minyak mentah
kelapa sawit (Crude Palm Oil) dan inti. Pada saat melakukan observasi, mesin
press yang ada 4 unit, hanya 2 unit yang beroperasi. Satu mesin yang tidak
dipakai dilakukan proses stand by mesin dan yang satu dilakukan proses
maintenance. Dalam pengolahan crude oil, mesin screw press adalah mesin yang
sangat berperan penting dimana mesin ini apabila rusak akan mengakibatkan
proses produksi pada pabrik akan terhenti. Apabila mesin ini sampai berhenti
beroperasi maka akan terjadi kerugian secara ekonomi dan target dari suatu
perusahaan yang tidak dapat tercapai.
Agar kondisi mesin yang digunakan dapat tetap terjaga, maka dibutuhkan
suatu sistem pemeliharaan yang baik dan tepat sehingga hasil dari pemeliharaan
tersebut nantinya dapat meningkatkan efektifitas mesin/peralatan dan kerugian
yang diakibatkan oleh kerusakan mesin dapat dihindari. Dengan adanya
pengukuran tingkat efektifitas kinerja mesin dan maintenance yang terjadwal
dengan baik terhadap mesin, maka diharapkan kinerja mesin screw press
meningkat sehingga operasionalnya menjadi optimal.
Salah satu alat pengukur kinerja yang banyak digunakan oleh perusahaan
adalah Overall Equipment Effectiveness (OEE). Overall Equipment Effectiveness
(OEE) merupakan bagian utama dari sistem pemeliharaan yang diterapkan oleh
perusahaan Jepang. Dengan perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE)
akan didapatkan suatu nilai yang kemudian dianalisa dengan mengamati tiga
faktor utama yaitu avaibility, performance, dan quality untuk mendapatkan akar
permasalahan dan menentukan tindakan perbaikan (Rahmad, dkk, 2012).
Salah satu hal yang dapat mengurangi produkivitas pengolahan minyak
kelapa sawit yakni masih banyaknya kadar minyak atau kadar minyak yang masih
2

terikut di dalam fiber atau ampas sisa hasil produksi. Salah satu penyebabnya
yakni kurang optimalnya cone hydraulic dalam memberikan tekanan pada screw,
sehingga proses pengempaan fiber tidak maksimal. Pada penelitian ini penulis
juga menghitung oil losses terhadap mesin yang diteliti. Oil losses adalah
kehilangan jumlah minyak yang seharusnya diperoleh dari hasil suatu proses
namun minyak tersebut tidak dapat diperoleh atau hilang.
Setelah menghitung Overall Equipment Effectiveness dan oil losses,
penulis melanjutkan dengan melakukan Kaizen terhadap mesin dan proses
produksi yang terjadi di mesin screw press ini. Kaizen adalah perbaikan yang
dilakukan dengan menghilangkan pemborosan, menghilangkan beban kerja
berlebih, dan selalu memperbaiki kualitas produk. Sasaran utama dari Kaizen
adalah menghilangkan pemborosan yang tidak memberikan nilai tambah produk
dan jasa. Pemborosan itu perlu dihilangkan karena menimulkan biaya-biaya yang
menyebabkan berkurangnya profit.
Penerapan Kaizen bisa dilakukan di awal produksi, pada saat produksi,
hingga proses akhir barang tersebut disimpan digudang dan siap dikirim ke
customer, sehingga barang yang dihasilkan memiliki nilai jual yang tinggi dengan
kualitas yang baik. Selain itu dengan penerapan Kaizen akan menurunkan biaya
produksi dengan cara menurunkan jumlah barang yang rusak (Subawa, 2016).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan di atas, dapat diperoleh
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana efektifitas dari kinerja mesin screw press yang ada di PTPN V
Sei Garo.
2. Faktor apa saja yang memberikan kontribusi besar terhadap nilai dari
Overall Equipment Effectiviness (OEE).
3. Bagaimana meningkatkan Performace dari mesin screw press yang ada
pada PTPN V Sei Garo dengan menggunakan metode Overall Equipment
Effectiviness (OEE), oil losses, dan metode Kaizen.
3

1.3 Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Menghitung nilai dari Overall Equipment Effectiviness (OEE) pada mesin
screw press yang ada di PTPN V Sei Garo.
2. Mengetahui faktor- faktor penyebab turunnya performance berdasarkan
nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE).
3. Menghitung nilai oil losses pada mesin screw press yang ada di PTPN V
Sei Garo.
4. Meningkatkan Performance pada mesin screw press yang ada di PTPN V
Sei Garo dengan menggunakan metoda Kaizen.
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi penulis sendiri, penelitian ini dapat memberikan dan menambah
pengetahuan penulis mengenai metode Overall Equipment Effectiveness
(OEE), oil losses dan Kaizen untuk meningkatkan performance mesin
screw press di PTPN V Sei Garo.
2. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan atau
evaluasi untuk menyusun rencana peningkatan produktvitas dan efisiensi
mesin atau peralatan yang digunakan.
3. Bagi Universitas, sebagai referensi tambahan dan perpustakaan agar
berguna untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan juga berguna sebagai
pembanding untuk mahasiswa yang akan melakukan penelitian dimasa
yang akan datang.
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah :
1. Membahas peningkatan kinerja mesin screw press dengan menggunakan
metoda Overall Equipment Effectiveness (OEE), metoda oil losses, dan
metoda Kaizen.
2. Penelitian dilakukan terhadap 4 unit mesin screw press yang ada di PTPN
V Sei Garo.
3. Data yang digunakan untuk pengolahan dan analisa perhitungan dimulai
tanggal 01 Maret 2017 sampai 31 Agustus 2017.
4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Overall Equipment Effectiveness (OEE)


Proses peningkatan produktifitas merupakan suatu proses yang sangat
penting bagi suatu perusahaan untuk keberhasilan pada proses usahanya. Salah
satu cara untuk meningkatkan produktifitas tersebut yaitu dengan melakukan
evaluasi kinerja fasilitas produksi pada perusahaan tersebut. Pada umumnya,
masalah dari fasilitas produksi yang menyebabkan produksi terganggu atau
terhenti sama sekali dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu dikarenakan oleh
faktor manusia, faktor mesin dan faktor lingkungan. Ketiga faktor tersebut dapat
berpengaruh antara satu dengan yang lainnya.
Salah satu cara untuk menyelesaikan permasalahan fasilitas produksi dan
untuk mendukung peningkatan produktifitas adalah harus dilakukan evaluasi dan
pemeliharaan secara intensif dari peralatan-peralatan produksi, sehingga dapat
digunakan seoptimal mungkin. Tetapi sering dijumpai tindakan perbaikan atau
pemeliharaan yang dilakukan tidak tepat sasaran terhadap permasalahan yang
sebenarnya, seperti pemeliharaan pada bagian yang tidak terjadi masalah atau
melakukan pemeliharaan setelah terjadi masalah. Akibatnya, banyak ditemukan
permasalahan pada suatu perusahaan bahwa kontribusi terbesar dari total biaya
produksi adalah bersumber dari biaya pelaksanaan pemeliharaan, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Overall Equipment Effectiveness (OEE) merupakan nilai yang dinyatakan
sebagai rasio antara output aktual dibagi output maksimum dari peralatan pada
kondisi kinerja yang terbaik. Tujuan utama dari Overall Equipment Effectiveness
(OEE) adalah sebagai alat ukur performa dari suatu sistem maintenance, dengan
menggunakan metode ini maka dapat diketahui ketersediaan mesin/peralatan
(avaibility), effesiensi produksi (performance), dan kualitas output
mesin/peralatan (Nakajima,1998 dikutip dari Rinawati, 2014).
5

Tabel 2. 1 Nilai Ideal OEE


OEE dan Fungsi-fugsinya Nilai
Avaibility > 90%
Performace Rate > 95%
Quality Rata > 99%
OEE > 84%
(Nakajima, 1988 dikutip dari Oktaria, 2011)

Secara keseluruhan Overall Equipment Effectiveness (OEE) mengukur


batas antara kinerja aktual dengan kinerja potensial pada saat manufaktur. Overall
Equipment Effectiveness (OEE) juga merupakan alat atau metode yang sangat
cocok untuk meningkatkan efektifitas proses manufaktur. Dengan melakukan
Overall Equipment Effectiveness (OEE) disuatu perusahaan kita juga dapat
mengetahui kerugian-kerugian apa saja yang terjadi pada saat proses produksi
sehingga setelah kita melakukan Overall Equipment Effectiveness (OEE), kita
dapat melakukan perbaikan untuk mencapai target produksi yang ditetapkan.
Sisodiya, dkk, dikutip dari Patel dan Deshpande (2016) mengatakan
Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah salah satu cara untuk memantau
dan meningkatkan efisiensi dalam prosek produksi. Overall Equipment
Effectiveness (OEE) telah menjadi landasan dalam manajemen produksi suatu
perusahaan. Overall Equipment Effectiveness (OEE) dipecah menjadi 3 bagian
utama, yaitu ketersediaan, kinerja dan kualitas. Ketiga kategori ini dapat
membantu dalam mengukur efisiensi dan efektivitas suatu perusahaan dan dapat
mengelompokkan kerugian yang terjadi selama proses produksi.
2.2 Menentukan Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE)
OEE merupakan perkalian 3 unsur dasar untuk mendapatkan 6 kerugian
yang harus dihindari.
1. Avaibility menuntukkan indikasi masalah yang disebabkan oleh
downtime losses.
2. Performance merupakan indikasi kerugian akibat speed losses.
3. Quality merupakan indikasi masalah dari reject dan rework losses.

OEE = Avaibility x Performance x Quality x 100% (2.1)


6

1. Avaibility rasio
Avaibilty ratio diukur dari total waktu dimana peralatan dioperasikan
setelah dikurangi waktu kerusakan alat dan waktu persiapan dan penyusuaian
mesin yang juga mengindikasikan rasio aktual antara operating time terhadap
waktu operasi yang tersedia (planned time available atau loading time).
𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒−(∑𝑑𝑜𝑤𝑛𝑡𝑖𝑚𝑒 )
Avaibility = = (2.2)
𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒

Avaibility juga dapat didefinisikan sebagai waktu produksi suatu mesin


dikurangi dengan semua waktu yang menghambat proses produksi tersebut.
Waktu pembebanan mesin dipisahkan dari waktu produksi secara teoritis
serta waktu kerusakan dan waktu perbaikan yang direncanakan. Tujuan
batasan ini adalah memotivasi untuk mengurangi planned downtime melalui
pengingkatan efisiensi penyesuaian alat serta waktu untuk aktifitas perawatan
yang sudah direncanakan. Dari formula atau rumus tersebut kita dapat
mengetahui seberapa efektifkah mesin tersebut dapat beroperasi (Wudhikarn,
2013).
2. Performance efficiency
Performance efficiency merupakan hasil perkalian dari ideal cycle time
dikalikan dengan output yang dihasilkan terhadap waktu yang tersedia atau
operating time. Hasil dari rumus performance efficiency ini akan dapat
melihat bagaimana persentase dari kinerja peralatan yang digunakan tersebut
(Wudhikarn, 2013).
Performance ratio = Net operating x Operating cycle time (2.3)
3. Quality rate
Quality rate adalah perbandingan jumlah produk yang baik terhadap
jumlah produk yang diproses. Jadi quality merupakan hasil perhitungan
dengan faktor processed amount dan defect amount. Formula ini sangat
membantu untuk mengungkapkan masalah kualitas proses produksi
(Wudhikarn, 2013).
𝑝𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠𝑒𝑑 𝑎𝑚𝑜𝑢𝑛𝑡 𝑥 𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑐𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑡𝑖𝑚𝑒
Quality rate = (2.4)
𝑝𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠𝑒𝑑 𝑎𝑚𝑜𝑢𝑛𝑡
7

Dibutuhkan sebanyak delapan jenis data yang terdiri dalam penelitian ini
yaitu loading time, planned downtime, downtime (failure & repair) dan set up &
adjustment, number of defect (reduced yield dan reject & rework component),
output, ideal cycle time dan actual cycle time (Seichi nakajima, 1998 dikutip dari
Sunaryo dan Nugroho, 2015).
2.2.1 Loading Time
Loading time dalam pengumpulan data disebut waktu yang tersedia per
periode waktu. Loading time merupakan machine working time (waktu produksi
secara normal) dikurangi dengan waktu planned downtime (waktu untuk
preventive maintenance atau aktifitas maintenance lainnya yang sudah
dijadwalkan).
2.2.2 Planned Downtime
Planned downtime merupakan waktu yang dialokasikan untuk
melaksanakan preventive maintenance atau aktifitas maintenance lainnya yang
sudah dijadwalkan sebelumnya agar kondisi mesin dan peralatan produksi lainnya
dalam kondisi baik.
2.2.3 Downtime Losses
Downtime merupakan waktu untuk suatu proses produksi yang seharusnya
digunakan tetapi karena ada gangguan pada mesin atau peralatan sehingga proses
produksi tidak menghasilkan output. Dalam pengumpulan data kerugian downtime
dicatat sejak mesin berhenti perbaikan kerusakan hingga saat mulai start kembali.
Setup time atau dalam formulir pengumpulan data disebut setup and
adjustment time merupakan waktu yang dibutuhkan pada saat memulai
memproduksi komponen baru. Setup and adjustment time dimulai dari saat mesin
mulai dihentikan, penurunan tool, menaikkan tool baru, pemanasan atau setting
parameter, percobaan dan adjustment hingga mencapai spesifikasi yang
ditentukan.
Downtime = Failure Repair + Setup and adjusment (2.5)
2.2.4 Number of Defect
Number of defect dibedakan menjadi dua jenis defect yaitu reduced yield
dan reject and rework component. Reduced yield merupakan besarnya kerusakan
8

produk yang terjadi pada saat setup and adjusment sebagai hasil percobaan yang
diluar spesifikasi untuk mencapai stabilitasi dimensi seperti yang diinginkan.
Dalam formulir pengumpulan data reduced yield disebut sebagai jumlah
barang rusak saat proses penyesuaian. Komponen reject and rework dalam
formulir pengumpulan data disebut dengan jumlah reject saat produksi continue.
Kedua jenis kerusakan ini perlu untuk dipisah untuk memudahkan identifikasi
masalah pada proses perbaikan.
2.2.5 Output
Output dalam formulir pengumpulan data disebut sebagai jumlah hasil
produksi pada mesin. Hasil perhitungan output didapat dari hasil input dari proses
awal.
Output= (output awal-reject & rework produksi continue) (2.6)
2.2.6 Ideal Cycle Time dan Actual Cycle Time
Ideal cycle time dan actual cycle time merupakan data sekunder yang
sudah terakomodasi di departemen proses produksi setiap mesin yang ada.
2.2.7 Jumlah Target
Jumlah target merupakan target maksimum yang didapat dicapai dalam
kisaran waktu yang tersedia selama operating time.
𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 = 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑐𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑡𝑖𝑚𝑒 (2.7)

2.2.8 Operating Time


Dimana operating time adalah waktu loading time dikurangi dengan
failure and repair time serta set up & adjustment time.

Operating time = loading time – failure and repair – set up and adjustment (2.8)
2.3 Tujuan Maintenance
Wati (2009) dikutip dari Asgara dan Hartono (2015) menyatakan
maintenance secara garis besar merupakan usaha untuk melakukan pencegahan
atas kerusakan mesin/peralatan yang digunakan untuk kegiatan produksi terlalu
cepat. Ada beberapa hal tujuan dari kegiatan ini antara lain:
1. Memperpanjang usia pakai suatu mesin/peralatan.
9

2. Menjaga fungsi dari suatu mesin/peralatan agar selalu dalam kondisi yang
baik.
3. Menjamin kesiapan operasonal mesin.
4. Mengurangi waktu downtime dari mesin/peralatan.
5. Menjamin keselamatan user/operator mesin atau peralatan serta kepuasan
pelanggan.
2.4 Jenis-jenis Maintenance
Secara garis besar maintenance dapat diklasifikasikan dalam planned
maintenance (pemeliharaan terencana), unplanned maintenance (tidak terencana)
dan autonomous maintenance (pemeliharaan sendiri).
Planned maintenance adalah pemeliharaan yang terorganisir yang
dilakukan dengan pemikiran kemasa depan. Tujuan dari planned maintenance ini
adalah memastikan kondisi mesin atau peralatan dalam kondisi yang tebaik
dengan berusaha meminimalkan biaya perbaikan dan berusaha agar mesin tetap
dapat dipakai kapan saja pada tingkatan yang sangat optimal. Untuk mencapai
tujuan ini, depertemen produksi dan depertemen perawatan harus melaksanakan
peran masing- masing dengan benar (Kedaria dan Deshpande, 2014).
Unplanned maintenance (pemeliharaan tidak terencana) biasanya berupa
breakdown/emergency maintenance. Breakdown/emergency maintenance
(pemeliharaan darurat) adalah tindakan maintenance yang tidak dilakukan pada
mesin peralatan yang masih dapat beroperasi, sampai mesin/peralatan tersebut
rusak dan tidak dapat berfungsi lagi. Melalui bentuk pelaksanaan pemeliharaan
tidak terencana ini, diharapkan penerapan pemeliharaan tersebut akan dapat
memperpanjang umur dari mesin/peralatan, dan dapat memperkecil frekuensi
kerusakan.
Autonomous maintenance (pemeliharaan mandiri) adalah suatu kegiatan
untuk dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi mesin/peralatan yang
dilakukan oleh operator yang mengendalikan mesin itu sendiri. Selayaknya
operator melakukan pengecekan rutin seperti memberikan pelumasan, mengganti
bagian-bagian kecil yang rusak, dan melakukan kalibrasi atau kepresisian suatu
mesin yang digunakan. Keterampilan yang paling penting yang dibutuhkan dari
10

sebuah operator adalah kemampuan untuk mengindentifikasi kelainan apabila ada


yang bermasalah dengan peralatan yang digunakan (Kedaria dan Deshpande,
2014).
2.5 Total productive maintenance (TPM)
Total productive maintenance (TPM) terbagi atas tiga bagian antara lain:
2.5.1. Pengertian Total Productive Maintenance
Chech (2014) menyatakan bahwa Total Productive Maintenance sesuai
dengan namanya terdiri dari tiga buah suku kata, yaitu :
1. Total
Hal ini mengidentifikasi bahwa Total Productive Maintenance
mempertimbangkan berbagai aspek dan melibatkan seluruh personil yang ada
serta lebih memperhatikan aspek kecelakaan, cacat dan kerusakan yang harus
diantisipasi.
2. Productive
Mencoba melakukan segala usaha untuk mencoba melakukan
pemeliharaan dengan kondisi produksi tetap berjalan dan meminimalkan
masalah-masalah yang terjadi di produksi saat pemeliharaan dilakukan dan
menjaga barang atau jasa produksi selalu dapat memenuhi atau melampaui
kebutuhan pelanggan.
3. Maintenance
Berarti memelihara dan menjaga peralatan oleh operator produksi agar
kondisi peralatan tetap bagus dan terpelihara pada saat produksi dengan jalan
membersihkannya, melakukan pelumasan dan memperhatikannya.
Sehingga Total Productive Maintenance (TPM) sendiri dapat diartikan
hubungan kerjasama antara perawatan dan organisasi produksi secara menyeluruh
bertujuan untuk meningkatkan kualitas produksi, mengurangi biaya selama
produksi, meningkatkan kemampuan peralatan dan pengembangan dari
keseluruhan sistem perawatan pada perusahaan manufaktur.
11

2.5.2 Tujuan dari Total Productive Maintenance (TPM)


Suharto (1991) dikutip dari Iswandi dan Sayuti (2016) mengatakan bahwa
secara menyeluruh tujuan dari Total Productive Maintenance (TPM) adalah
sebagai berikut:
1. TPM bertujuan untuk menciptakan suatu sistem preventive maintenance
untuk memperpanjang umur penggunaan mesin/peralatan.
2. TPM bertujuan untuk memaksimalkan efektifitas mesin/peralatan secara
keseluruhan (Overall Efeectiveness).
3. TPM dapat diterapkan pada berbagai departemen (seperti enggineering,
produksi, dan lain-lain).
4. TPM melibatkan semua orang mulai dari tingkatan manajemen tertinggi
hingga para karyawan/operator mesin.
5. TPM merupakan pengembangan dari sistem maintenance berdasarkan
preventive maintenance yang selalu dilakukan.
2.5.3 Pilar-pilar Total Productive Maintenance (TPM)
Terdapat delapan pilar yang mendukung keberhasilan dan kesuksesan
Total Productive Maintenance (TPM) disajikan pada Gambar 2.1 (Kumar, dkk,
2017).

Gambar 2. 1 Pilar TPM


(Kumar, dkk, 2017)
12

1. 5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke)


5S adalah kerangka kerja dari pilar-pilar TPM. Tujuan dari 5S ini adalah
untuk selalu menjaga hal-hal sekecil apapun agar pekerjaan yang kita lakukan
dapat seefisien mungkin. 5S biasanya dianggap sebagai pondasi untuk
perbaikan secara terus menerus. Contoh sederhana dari 5S adalah
memberikan tanda visual terhadap benda kerja (Kumar, dkk, 2017).
2. Jishu Hozen (Autonomous Maintenance)
Pemeliharaan sendiri ini bertujuan untuk menciptakan skill operator
terhadap alat yang digunakannya pada saat bekerja. Keterampilan yang paling
dibutuhkan adalah operator harus mampu untuk mengindikasi alat/mesin
yang mereka gunakan apabila terjadi sesuatu yang salah pada mesin tersebut
(Kedaria dan Deshpande, 2014).
3. Kaizen
Makna dari Kaizen adalah merubah kearah yang lebih baik, dimana
seluruh aktifitas yang seharusnya tidak memberikan nilai tambah pada suatu
operasi harus dihilangkan agar dapat memperbaiki effisiensi dari produk akhir
yang akan di buat (Kedaria dan Deshpande, 2014).
4. Planned Maintenance
Pilar ini lebih difokuskan untuk memastikan kondisi peralatan yang terbaik
tetapi dengan biaya pemeliharaan yang ditekan sedemikian kecil. Untuk
mencapai tujuan ini, diharapkan departemen produksi dan departemen
pemeliharaan harus melaksanakan peran mereka dengan baik dan benar
(Kedaria dan Deshpande, 2014).
5. Quality Maintenance (QM)
Quality maintenance adalah proses untuk mengontrol kondisi dari suatu
peralatan untuk menjaga hasil produksi. Tujuan dari langkah ini adalah untuk
merencanakan sistem perawatan yang mengarah kepada ”Zero Defect”.
Departement quality maintenance harus bisa memastikan bahwa produk yang
dihasilkan tidak ada yang cacat saat diterima oleh konsumen (Kedaria dan
Deshpande, 2014).
13

6. Training
Pilar ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan operator. Operator
dapat diberikan pengembangan pemahaman terhadap suatu mesin yang
digunakan dan nantinya dapat dilakukan penilaian atau evaluasi apakah
operator memiliki peningkatan dalam skill individu maupun dalam kerja team
(Kedaria dan Deshpande, 2014).
7. Office Total Productive Maintenance (TPM)
Selain penerapan dilapangan, implementasi Total Productive Maintenance
juga dilakukan pada sistem administrasi perkantoran agar terjadinya
pengembangan dan tata kelola yang baik antara administrasi diperkantoran
dan pengerjaan TPM di lapangan (Kedaria dan Deshpande, 2014).
8. Safety, Health and Environtment
Prinsip dasar dari pilar keselamatan, kesehatan dan lingkungan ini adalah
meminimalkan angka atau jumlah kecelakaan kerja, masalah kesehatan dan
kerusakan lingkungan. Peran dari pilar ini sangat besar dalam membentuk
kedisiplinan dan kepedulian terhadap kesehatan serta keselamatan lingkungan
atau standar prosedur dari suatu pekerjaan (Kedaria dan Deshpande, 2014).
2.6 Six Big Losses
Melihat dari suatu operasi mesin, ada enam kategori kerugian yang
dikelompokkan menjadi tiga kategori utama yaitu downtime losses, speed losses,
dan quality losses. Tujuan utama dari perhitungan nilai six big losses ini adalah
untuk mempertahankan nilai OEE atau meningkatkan ke arah yang lebih baik lagi
(Parihar, dkk, 2012 dikutip dari Nayak, dkk, 2013).
1. Downtime Losses, terdiri dari :
a. Breakdown losses/equipment failures adalah kerusakan mesin/peralatan
yang tiba-tiba atau kerusakan yang tidak diinginkan tentu saja akan
menyebabkan kerugian, karena kerusakan mesin akan menyebabkan mesin
tidak beroperasi menghasilkan output (Fahmi, dkk, 2013 dikutip dari
Indrawati dan Rohim, 2017).
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑟𝑒𝑎𝑘𝑑𝑜𝑤𝑛 𝑡𝑖𝑚𝑒
Breakdown losses = x 100% (2.9)
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒
14

b. Setup and adjusment losses adalah kerugian karena pemasangan dan


penyetelan. Semua waktu set up termasuk waktu penyesuaian (adjustment)
(Nakajima, 1988 dikutip dari Wudhikarn, 2013).

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑡 𝑢𝑝 𝑎𝑛𝑑 𝑎𝑑𝑗𝑢𝑠𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑡𝑖𝑚𝑒


Set up/adjusment losses = x 100% (2.10)
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒

2. Speed loss, terdiri dari :


a. Idling and minor stoppage losses disebabkan oleh kejadian-kejadian
seperti pemberhentian mesin sejenak, kemacetan mesin, atau gangguan
dari faktor eksternal lainnya (Fahmi, dkk, 2013 dikutip dari Indrawati dan
Rohim, 2017).

𝑛𝑜𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑡𝑖𝑚𝑒


Idling and minor stoppages losses = x 100% (2.11)
𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒

b. Reduced speed losses adalah kerugian karena berkurangnya kecepatan


mesin dalam operasi sehingga mesin tidak dapat bekerja pada kecepatan
teoritis yang telah dirancang (Fahmi, dkk, 2013 dikutip dari Indrawati dan
Rohim, 2017).

𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑐𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑥 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑐𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘


Reduce speed losses = x 100% (2.12)
𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒

3. Defect loss, terdiri dari :


a. Rework losses adalah kerugian yang disebabkan karena adanya produk
yang cacat atau produksi ulang terhadap produk yang cacat. Rugi ini tentu
akan berpengaruh terhadap stock material dan waktu operasi yang tidak
efisien (Nakajima, 1988 dikutip dari Wudhikarn, 2013).

𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑐𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑥 𝑟𝑒𝑤𝑜𝑟𝑘


Rework Losses = x 100% (2.13)
𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒

b. Reduced yield losses adalah kerugian waktu dan material yang timbul
karena uji coba produk baru untuk mendapatkan hasil produk yang
diinginkan. Kerugian ini bisa juga di sebabkan dalam kurangnya
pengetahuan operator dalam melakukan produksi produk baru tersebut
(Fahmi, dkk, 2013 dikutip dari Indrawati dan Rohim, 2017).
𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑐𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑥 𝑠𝑐𝑟𝑎𝑝
Reduced Yield Losses = x 100% (2.14)
𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒
15

2.7 Oil Losses


Dalam suatu perusahaan sering terjadi masalah-masalah yang dapat
merugikan. Salah satu masalah kerugian yang sering terjadi ialah banyaknya
minyak yang hilang atau terikut pada saat proses pengepresan. hal inilah yang
tidak disukai perusahaan dan diusahakan ditekan seminimal mungkin.
Proses pengepresan merupakan suatu proses dimana terjadinya penekanan
terhadap buah. Buah tersebut memperoleh tekanan dari screw press yang berputar
berlawanan arah tetapi dengan kecepatan yang sama. Tujuan dari proses ini yaitu
untuk mengeluarkan minyak sebanyak mungkin dari buah. Proses kehilangan
minyak adalah minyak yang seharusnya diperoleh dari massa buah dalam suatu
proses namun minyak tersebut tidak dapat diperoleh atau hilang. Berarti dalam
kata lain, minyak tersebut masih tersisa pada ampas press sebagai sisa
pengepresan (Pohan, 2006 dikutip dari Zakaria, 2014).
Pada proses pemisahan minyak sawit dan daging buah sangat dipengaruhi
oleh pengadukan atau pencacahan pada saat buah didalam digester. Tetapi
pengepresan itu sebenarnya dipengaruhi oleh tekanan yang diberikan pada saat
buah dipress. Tingginya kehilangan minyak yang terdapat pada sisa pengepresan
merupakan suatu hal yang dapat merugikan perusahaan karena rendemen minyak
yang diperoleh akan menurun. Untuk itu perusahaan selalu menekan angka
kehilangan minyak ini seminimal mungkin dan selalu memperhatikan besar
tekanan screw press yang diberikan pada saat pengepresan (Heryani dan Nugroho,
2017).
Untuk melalukan penghitungan atau kalkulasi terhadap oil losses, Zakaria
(2014) melakukan penghitungan dengan rumus :
( wadah+sampel ) −(wadah +sampel kering)
%𝑀𝑜𝑖𝑠𝑡𝑢𝑟𝑒 = x 100% (2.15)
sampel

𝐷𝑟𝑦 𝑚𝑎𝑡𝑡𝑒𝑟 = 100 − %𝑚𝑜𝑖𝑠𝑡𝑢𝑟𝑒 (2.16)


( 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑓𝑙𝑎𝑠𝑘 +𝑜𝑖𝑙 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔) − 𝑓𝑙𝑎𝑠𝑘 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔
𝑂𝑖𝑙 𝑤𝑒𝑡 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠 = 𝑥 100% (2.17)
𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

𝑜𝑖𝑙 𝑤𝑒𝑡 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠


𝑂𝑖𝑙 𝑑𝑟𝑦 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠 = 𝑥 100% (2.18)
𝑑𝑟𝑦 𝑚𝑎𝑡𝑡𝑒𝑟
16

2.8 Kaizen
Subawa (2016), Kaizen adalah perbaikan yang dilakukan dengan
menghilangkan pemborosan, menghilangkan beban kerja berlebih, dan selalu
memperbaiki kualitas produk. Sasaran utama dari Kaizen adalah menghilangkan
pemborosan yang tidak memberikan nilai tambah produk dan jasa. Pemborosan
itu perlu dihilangkan karena menimbulkan biaya-biaya yang menyebabkan
berkurangnya profit atau malah membuat terjadinya biaya pengeluaran yang tidak
berguna untuk perusahaan.
Penerapan Kaizen bisa dilakukan pada awal produksi, pada saat produksi
hingga pada saat barang akan dikirimkan pada customer. Dengan penerapan
Kaizen sendiri kita juga dapat meningkatkan pelayanan dan menjadikan nilai
tambah dari suatu produk yang akan dihasilkan dan bisa menekan angka
kerusakan yang terjadi dalam melakukan produksi.
Heizer dan Render (2005) menyatakan bahwa Kaizen termasuk dalam
tujuh konsep program Total Quality Management (TQM) yang efektif. Tujuh
konsep program TQM yang efektif tersebut antara lain: Perbaikan
berkesinambungan (Kaizen), Six Sigma, Pemberdayaan Pekerja, Benchmarking,
Just In Time (JIT), Konsep Taguchi, dan Seven Tools Perangkat TQM.
Cane (1998) dalam Paramita (2012) menjelaskan dalam bahasa Jepang,
Kaizen berarti perbaikan yang berkesinambungan (continuous improvement). Ciri
kunci manajemen Kaizen antara lain lebih memperhatikan proses dan bukan hasil,
manajemen fungsional silang dan menggunakan lingkaran kualitas dan peralatan
lain untuk mendukung peningkatan yang terus menerus.
Ardiansyah (2013) menjelaskan Kaizen merupakan konsep payung yang
mencakup sebagian besar praktis khas Jepang yang belakangan ini terkenal
diseluruh dunia. Konsep payung tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.2.
17

Gambar 2. 2 Skema Payung Kaizen


( Heizer dan Render, 2005)

Ferdiansyah (2011) menyatakan bahwa tujuan Kaizen antara lain yaitu


meningkatkan QCD (Quality, Cost, Delivery) yang dimana sasaran utama dari
hal-hal tersebut ialah meningkatkan kepuasan pelanggan dan meningkatkan
kesetiaan konsumen terhadap perusahaan.
Kato dan Smalley (2011) menyatakan bahwa ada 6 langkah (Steps) dalam
membuat suatu Kaizen. Ke-enam langkah tersebut dapat dilihat dalam Gambar
2.3.

Gambar 2. 3 Enam Langkah Kaizen


(Kato dan Art smaley, 2011)
18

Paramitha (2012) dikutip dari Fatkhurrohman dan Subawa (2016)


menyatakan bahwa Kaizen memiliki beberapa konsep yang dapat digunakan
perusahaan dalam melakukan perbaikan, konsep tersebut yaitu : konsep 3M
1. Muda
Kato dan Smalley (2011) dikutip dari Fatkhurrohman dan Subawa (2016)
menjelaskan Muda adalah segala kegiatan yang tidak ada penambahan
manfaat atau aktifitas pemborosan yang tidak menambahkan nilai pada
produk atau jasa pada suatu perusahaan.
2. Mura
Kato dan Smalley (2011) dikutip dari Fatkhurrohman dan Subawa (2016)
menjelakan bahwa Mura dapat diartikan sebagai suatu proses yang tidak
merata atau tidak teratur dalam kegiatan proses produksi. Contoh untuk
pabrik kelapa sawit bisa seperti tidak teraturnya material atau bahan baku
yang masuk ke pabrik sehingga terganggunya proses produksi pada pabrik.
3. Muri
Kato dan Smalley (2011) dikutip dari Fatkhurrohman dan Subawa (2016)
menjelakan bahwa Muri dapat diartikan sebagai pembebanan yang berlebihan
atau melampaui batas kemampuan para pekerja dalam melakukan pekerjaan.
Misalnya sebagai contoh, pekerjaan yang seharusnya dilakukan berdua, tetapi
hanya dilakukan oleh satu operator atau waktu kerja yang seharusnya hanya 8
jam sehari menjadi 12 jam perhari.
Saiful, dkk (2014) menyatakan usulan perbaikan menggunakan Kaizen
bisa juga kita lakukan terhadap beberapa hal berikut:
1. Faktor manusia/operator.
Manusia atau operator merupakan suatu faktor yang sangat harus
diperhatikan sebab operatorlah yang dapat memberikan kontribusi atau
pengaruh langsung terhadap keberhasilan usaha peningkatan efektifitas
mesin. Usulan yang dapat di ambil untuk melakukan perbaikan pada faktor
manusia antara lain:
a. Mengadakan pelatihan terhadap operator secara berkala. Baik operator
baru maupun operator lama. Untuk operator baru sebaiknya diberikan
19

pelatihan sebelum operator ditempatkan pada sebuah stasiun kerja.


Pelatihan ini bertujuan agar operator dapat meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan sehingga juga dapat membantu operator dalam melakukan
maintenance dan mengambil keputusan saat keadaan darurat. Setelah
diberikan pelatihan, operator juga perlu untuk dilakukan evaluasi sejauh
mana keterampilan yang dimiliki oleh operator tersebut.
b. Pengawasan oleh supervisor terhadap operator perlu di tingkatkan apalagi
disaat operator melakukan maintenance.
c. Ketidaktelitian atau akuratnya pemikiran operator juga dipengaruhi oleh
psikologis dari operator, misalnya operator tersebut terlalu lelah.
2. Faktor mesin
Sumber daya perusahaan yang berupa mesin-mesin yang ada juga harus
dapat dimaksimalkan penggunaannya sesuai dengan kemampuan mesin
yang telah dirancang. Mesin yang ada tidak boleh rusak dalam waktu yang
lama karena akan mengganggu proses produksi perusahaan dan tentunya
akan menimbulkan kerugian. Usaha yang dapat dilakukan antara lain:
b. Meningkatkan kegiatan preventif maintenance pada mesin produksi.
Misalnya kegiatan preventif yang dilakukan sebulan sekali dapat dilakukan
dalam dua minggu sekali. Maintenance juga dapat dilakukan pada mesin
shutdown agar tidak mengganggu proses produksi.
c. Kegiatan autonomous maintenance seharusnya dapat dilakukan setiap hari
seperti menjaga kebersihan mesin.
3. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan
karena faktor ini secara tidak langsung mempengaruhi tingkat produktifitas
mesin. Lingkungan mesin produksi yang bising akan berpengaruh terhadap
konsentrasi operator. Lingkungan produksi yang juga berserakan atau
kotor juga dapat mempengaruhi operator, contohnya pada pabrik kelapa
sawit, terjadinya ceceran minyak pada stasiun press. Hal ini dapat
menyebabkan accident pada operator seperti terjatuh pada saat bekerja.
20

4. Faktor material
Material yang masuk ke dalam screw press sering masih terbawa material
lain selain tandan buah segar seperti adanya batu. Hal ini dapat merusak
screw karena design screw dirancang untuk mengempa buah sawit saja.
Selain itu material juga berperan penting dalam hal lainnya seperti tidak
adanya material yang akan di produksi yang akan menyebabkan proses
produksi terhenti.
5. Faktor metode kerja
Proses produksi yang berjalan selama 24 jam tentu akan menyebabkan
mesin bekerja secara terus menerus sehingga dapat mempersingkat umur
komponen mesin. Hal ini dapat diminimalisir dengan dengan melakukan
maintenance berkala oleh operator dan bertanggung jawab terhadap
stasiun-stasiun produksi masing-masing.
2.9 Screw press
Jenis mesin pemeras yang banyak atau umum yang digunakan pada
industri kelapa sawit adalah mesin screw press. Mesin screw press merupakan
mesin yang berfungsi untuk mengeluarkan minyak dari daging buahnya. Mesin ini
menggunakan sistem atau cara kerja poros berulir dengan posisi horizontal. Pada
salah satu sisi screw press terdapat lubang keluaran yang digunakan untuk
pengeluaran ampas yang dibuat sedemikian rupa agar celah lubang dapat di atur
sehingga minyak yang dihasilkan dapat maksimal. Proses kerjanya adalah buah
yang telah dicincang kasar oleh pisau dalam digester lalu masuk ke feed screw
conveyor dan di dorong masuk ke dalam screw press. Oleh adanya tekanan pada
screw yang ditahan oleh cone, maka massa tersebut diperas sehingga minyak
dipisahkan dari serabut dan biji. Selanjutnya minyak menuju stasiun klarifikasi
dan ampas serta kernel masuk ke dalam stasiun kernel (Nursiwan, 2013).
Subekti (2010) mengatakan bahwa screw press ini adalah salah satu mesin
yang vital pada industri kelapa sawit. Terjadinya gangguan atau kerusakan pada
screw press akan mengakibatkan porses produksi menjadi terganggu atau dapat
berhenti total. Hal ini akan berdampak pada berkurangnya stock CPO pada
perusahaan dan dapat juga mengakibatkan tandan buah segar (TBS) yang sudah
21

siap diolah, sehingga akan mengakibatkan TBS terlalu matang atau bahkan
menjadi busuk dan akan berakibat pada penurunan kualitas CPO.
Nursiwan (2013) mengatakan ada beberapa kelebihan dari mekanisme
mesin screw press, antara lain:
1. Proses produksi dapat berlagsung secara continue sebab ampas dan minyak
akan keluar dengan sendirinya.
2. Efisiensi kerja yang tinggi karena ampas minyak akan keluar secara
terpisah sehingga minyak yang dihasilkan akan lebih maksimal dan
minyak yang terkandung pada ampas akan minimal.
3. Memiliki prinsip kerja yang sederhana.

Gambar 2. 4 Screw Press


22

Gambar 2. 5 Bagian Bagian Screw Press


(Kuncahyo, 2015)

2.10 Diagram Pareto


Diagram pareto merupakan suatu diagram yang mengurutkan data dari
yang kiri ke kanan dan dari data yang tertinggi ke data yang terendah. Diagram
pareto dapat membantu menemukan permasalahan yang paling besar untuk dapat
diselesakan dengan cepat melalui rangking diagram. Diagram pareto juga dapat
mengindikasikan masalah yang paling penting yang mempengaruhi kualitas dan
dengan hal tersebut, kita dapat mengalokasikan sumber daya yang ada untuk
secepat mungkin mengatasi masalah yang terjadi tersebut (Mitra, 1993 dikutip
dari Mardiansyah dan Ikhwana, 2013).
Selain itu, diagram pareto juga dapat digunakan untuk perbandingan
kondisi suatu proses, misalnya dengan proses sebelum dilakukan perbaikan dan
proses sesudah dilakukannya perbaikan. Menurut Mitra (1993) dikutip dari
Mardiansyah dan Ikhwanan, (2013) mengatakan dalam membuat diagram pareto
tersebut, ada enam langkah yang harus dikerjakan. Antara lain :
23

1. Menentukan metode dari klasifikasi data yang akan dibuatkan diagram.


Misalnya berdasarkan penyebab, masalah, jenis ketidaksesuaian dan lain-
lain.
2. Menentukan satuan yang digunakan untuk membuat urutan karakteristik
tersebut, misalnya dalam unit, frekuensi, satuan mata uang dan lain-lain.
3. Mengumpulkan data sesuai dengan interval waktu yang telah ditentukan.
4. Meringkas data dan membuat rangking kategori data tersebut dari yang
paling besar hingga yang paling kecil.
5. Menghitung frekuensi kumulatif yang digunakan.
6. Menggambarkan diagram batang, menunjukkan tingkat kepentingan
relative masing-masing masalah dan mengindifikasi beberapa hal yang
penting untuk mendapatkan perhatian.

Gambar 2. 6 Diagram Pareto


(Nursanti dan Susanto, 2014)

2.11 Diagram Fishbone (Mardiansyah dan Ikhawana, 2013)


Diagram sebab akibat atau yang disebut diagram fishbone merupakan
diagram yang menggambarkan garis dan simbol-simbol yang menunjukkan
hubungan antara akibat dan penyebab dari suatu masalah. Diagram ini digunakan
untuk mengetahui akibat dari suatu masalah untuk selanjutnya ditanggapi dengan
mencari penyelesaiannya. Penyebab dari masalah dapat berasal dari berbagai
sumber, antara lain metode kerja, operator, manusia, lingkungan, pengukuran dan
lain-lain.
24

Dari sumber penyebab tersebut lalu diturunkan menjadi beberapa sumber


dengan skala yang lebih kecil dan detail, misalnya metoda kerja dapat diturunkan
menjadi kemampuan operator, pelatihan, dan lain-lain. Manfaat diagram sebab
akibat ini antara lain:
1. Dapat mengetahui kondisi sesungguhnya untuk tujuan perbaikan kualitas
produk maupun jasa, lebih efisien dalam penggunaan sumber daya, dan
dapat mengurangi biaya yang digunakan.
2. Dapat mengurangi dan menghilangkan kondisi yang mengakibatkan cacat
produk dari suatu barang atau jasa.
3. Dapat membuat suatu standar operasi produksi yang akan direncanakan.
4. Dapat memberikan pendidikan dan pelatihan bagi operator/karyawan
dalam kegiatan pembuatan keputusan dan peningkatan perbaikan.

Gambar 2. 7 Fishbone Diagram


(Rismahardi, 2012)

Dari Gambar 2.7 dapat dilihat bahwa ada beberapa penyebab utama
kerusakan yaitu sebagai berikut:
1. Manusia atau operator (man)
2. Mesin (machines)
3. Metode (methods)
4. Lingkungan (environment)
5. Pengukuran/modal (measurement)
6. Bahan baku (materials)
25

BAB III
METODOLOGI

3.1 Diagram Alir Penelitian


Tahapan-tahapan pelaksanaan dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Gambar 3.1.

Mulai

Studi Pendahuluan

Identifikasi masalah

Studi Pustaka Studi Orientasi

Pengumpulan Data
1. Data Primer
2. Data sekunder

Pengolahan Data:
1. Perhitungan Avaibility
2. Perhitungan performance efficiency
3. Perhitungan rate of Quality
4. Penghitungan OEE
5. Perhitungan six big losses
6. Perhitungan nilai oil losses

A
26

Penyelesaian Masalah:
1. Analisa OEE
2. Analisa Big losses
3. Analisa Oil Losses
4. Analisa sebab-akibat

Analisa menggunakan metode kaizen

Kesimpulan dan saran

selesai

Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian

Tahapan-tahapan pengerjaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan merupakan pengenalan terhadap lean manufacturing
dan Total Productive Maintenance (TPM).
2. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah merupakan tahap awal dalam perumusan masalah
tentang bagaimana cara untuk meningkatkan produktivitas dan efektivitas dalam
kegiatan produksi pada objek penelitian dengan menggunakan metode Overall
Equipment Effectiveness (OEE), oil losess dan metode Kaizen.
3. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan tahapan dalam mencari teori-teori yang relevan
dalam membantu dalam kegiatan penelitian tugas akhir ini.
4. Studi Orientasi
Studi orientasi merupakan tahapan untuk mencari informasi implementasi
Total Productive Maintenance (TPM) dan implementasi oil losses di lokasi
27

penelitian dengan cara menanyakann langsung kepada teknisi dan asisten


lapangan yang bertugas.
5. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan tahapan dalam memperolah data dalam
pelaksanaan penelitian ini. Dimana data yang diperlukan dalam dua bentuk yaitu:
(1) Data Primer (Observasi Langsung)
Data primer didapatkan dari wawancara dengan karyawan dan juga
pengamatan langsung di lokasi penelitian tentang implementasi Total
Productive Maintenance (TPM) dan implementasi oil losses terhadap screw
press 1 hingga screw press 4.
(2) Data Sekunder (Dokumen Perusahaan)
Data sekunder yang didapatkan yaitu dokumen perusahaan tentang catatan
kegiatan produksi sepertiwaktu kerja mesin, operating time, planned downtime,
failure and repair, setup and adjustment, output, shotdown, dan loading time.
6. Metode Kaizen

Mulai

Studi literatur dan studi orientasi

Penentuan Lokasi yang akan dilakukan kaizen

Analisa masalah yang terjadi

Menentukan solusi alternatif

Memperbaiki
Inovasi metode kerja yang
sudah ada

Menentukan Metode yang


terbaik

Selesai

Gambar 3. 2 Diagram alir Kaizen


28

7. Metode Oil Losses

Mulai

Study literatur
dan study
observasi

Pengumpulan data
1. Sampel basah
2. Cawan kosong
3. Sampel kering
3. Minyak
4. Flash kosong

Pengolahan data
1. Zat Basah (%)

Analisa Data

Selesai

Gambar 3. 3 Diagram alir oil losses

8. Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan tahap untuk melakukan perhitungan sesuai
dengan tinjauan pustaka sebelumnya. Tahapan pengolahan data adalah sebgai
berikut:
(1) Perhitungan availability
(2) Perhitungan performance efficiency
(3) Perhitungan rate of quality
(4) Perhitungan OEE
(5) Perhitungan big losses
(6) Perhitungan oil losses
29

9. Penyelesaian Masalah
Penyelesaian masalah merupakan tahapan dalam penyelesaian masalah
dalam implementasi Total Productive Maintenance (TPM) dengan rincian sebagai
berikut:
(1) Analisis OEE
(2) Analisis big losses
(3) Analisa oil losses
(4) Analisis sebab-akibat
(5) Usulan penyelesaian masalah menggunakan metode Kaizen
3.2 Data Penelitian
Pada pengumpulan data penelitian analisis dan evaluasi implementasi
Total Producive Maintenance (TPM) melalui dua cara yaitu pengumpulan data
primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari wawancara langsung
dengan tekniksi atau asisten lapangan, sementara data sekunder didapat dari
pengambilan data oleh teknisi setiap harinya. Berikut merupakan penjelasan dari
data-data sekunder yang didapatkan dari perusahaan: waktu kerja mesin,
operating time, planned downtime, failure and repair, setup and adjustment,
output, shutdown, dan loading time.
1) Waktu kerja mesin
Waktu kerja mesin merupakan waktu seharusnya mesin bekerja selama
satu hari penuh atau selama 24 jam
2) Operating time
Operating time adalah waktu loading time dikurangi dengan failure and
repair time serta set up & adjustment time.
3) Planned downtime
Planned downtime merupakan waktu yang dialokasikan untuk
melaksanakan preventive maintenance atau aktifitas maintenance lainnya yang
sudah dijadwalkan sebelumnya agar kondisi mesin dan peralatan produksi lainnya
dalam kondisi baik.
30

4) Failure and repair


Failure and repair merupakan waktu yang terserap tanpa menghasilkan
output karena kerusakan mesin, mold atau press tool die maupun komponen
lainnya yang berhubungan dengan mesin dan peralatan serta waktu yang
dibutuhkan untuk memperbaikinya. Dalam pengumpulan data kerugian downtime
dicatat sejak mesin berhenti perbaikan kerusakan hingga saat mulai start kembali.
5) Setup and adjustment
Setup and adjustment time merupakan waktu yang dibutuhkan pada saat
memulai memproduksi komponen baru. Setup and adjustment time dimulai dari
saat mesin mulai dihentikan, penurunan tool, menaikkan tool baru, pemanasan
atau setting parameter, percobaan dan adjustment hingga mencapai spesifikasi
yang ditentukan.
6) Output
Output dalam formulir pengumpulan data disebut sebagai jumlah hasil
produksi pada mesin. Hasil perhitungan output didapat dari hasil input dari proses
awal.
7) Shutdown
Shutdown di hitung dari mesin berhenti bekerja. Contoh jika operational
mesin 24 jam dan ternyata mesin hanya bekerja 12 jam, maka waktu shutdown
adalah 12 jam.
8) Loading time
Loading time dalam pengumpulan data disebut sebagai “waktu dalam
produksi”. Loading time merupakan machine working time (waktu produksi
secara normal) dikurangi dengan waktu planned downtime (waktu untuk
preventive maintenance atau aktifitas maintenance lainnya yang sudah
dijadwalkan).
31

BAB IV
PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

4.1 Pengolahan Data


Dalam melakukan pengolahan data ini yang pertama dilakukan adalah
menghitung nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) terhadap masing-
masing mesin screw press yang digunakan oleh PTPN V Sei Garo. Pada saat
melakukan penghitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) ini, terdapat 3
variabel yang harus dihitung terlebih dahulu yaitu, avaibility, performance, dan
quality. Selanjutnya setelah menghitung nilai Overall Equipment Effectiveness
(OEE), dilakukan perhitungan terhadap nilai losses dari masing masing screw
press yang bekerja agar mengetahui dimana terdapat losses yang besar.
4.1.1. Pengolahan Data pada Mesin Screw Press 1
Data yang diperoleh pada mesin screw press 1 dapat dilihat pada Tabel
4.1.
32

Tabel 4. 1 Data pada mesin screw press 1

Waktu Failure Reject


Operating Planned Set Up Reduced
Kerja & & Output Shutdown
Tanggal Time Downtime & Adj yield
Mesin Repair Rework (Ton) (Menit)
(Menit) (Menit) (Menit) (Ton)
(Menit) (Menit) (Ton)
1 - 7 Maret 5760 5640 60 60 0 0 0 1036,9 0
8 - 15 Maret 7200 6600 60 60 0 0 0 1143,56 480
16 - 22 Maret 5760 4860 0 0 20 0 0 849,52 880
23 - 31 Maret 4320 3060 360 60 10 0 0 544,53 830
1 - 7 April 4320 3240 0 0 20 0 0 664,29 1060
8 - 15 april 7200 5520 300 0 0 0 0 937,65 1380
16 - 22 April 7200 5280 120 60 0 0 0 902,13 1740
23 - 30 April 5760 4320 60 0 0 0 0 763,62 1380
1 - 7 Mei 4320 2100 300 0 10 0 0 338,71 1910
8 - 15 Mei 8640 5304 336 60 20 0 0 880,18 2920
16 - 22 Mei 5760 3330 150 60 0 0 0 560,72 2220
23 - 31 Mei 5760 4098 162 60 0 0 0 689,47 1440
1 - 7 Juni 5760 4200 120 0 0 0 0 672,22 1440
8 - 15 Juni 8640 6840 240 40 40 0 0 1108,01 1480
33

16 - 22 Juni 7200 5538 120 10 10 0 0 916,85 1522


23 - 30 Juni 4320 2160 0 10 0 0 0 332,94 2150
1 - 7 Juli 4320 2040 120 60 0 0 0 309,06 2100
8 - 15 Juli 5760 3420 120 0 10 0 0 568,15 2210
16 - 22 Juli 4320 3600 0 0 0 0 0 589,48 720
23 - 31 Juli 2880 1440 0 0 10 0 0 224,18 1430
1 - 7 Agustus 7200 6240 120 0 0 0 0 1092,27 840
8 - 15 Agustus 5760 2760 60 60 10 0 0 453,41 2870
16 - 22 Agustus 7200 7020 180 0 0 0 0 1225,7 0
23 - 31 Agustus 5760 5580 120 60 0 0 0 954,53 60
34

1. Perhitungan Avaibility
Avaibility rasio mengukur keseluruhan waktu dimana system tidak
beroperasi karena terjadi kerusakan alat, persiapan produksi dan penyetelan.
Dengan kata lain avaibilty diukur dari total waktu dimana peralatan dioperasikan
setelah dikurangi waktu kerusakan alat dan waktu persiapan dan penyusuaian
mesin yang juga mengindikasikan rasio aktual antara operating time terhadap
waktu operasi yang tersedia (planned time available atau loading time). Avaibility
dihitung dengan rumus:
𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒−(Σ 𝑑𝑜𝑤𝑛𝑡𝑖𝑚𝑒 )
Avaibility = =
𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒

Loading time adalah waktu ketersedian perminggu dikurangi dengan


ketersediaan waktu downtime oleh perusahaan.
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒 = 𝐴𝑣𝑎𝑖𝑙𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒 − 𝑃𝑙𝑎𝑛𝑒𝑑 𝐷𝑜𝑤𝑛𝑡𝑖𝑚𝑒
Hasil Perhitungan untuk waktu loading time pada mesin screw press 1
dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4. 2 Perhitungan loading time screw press 1
Waktu Kerja Planned Loading
Tanggal Mesin Downtime Time
(Menit) (Menit) (Menit)
1 - 7 Maret 5760 60 5700
8 - 15 Maret 7200 60 7140
16 - 22 Maret 5760 0 5760
23 - 31 Maret 4320 360 3960
1 - 7 April 4320 0 4320
8 - 15 April 7200 300 6900
16 - 22 April 7200 120 7080
23 - 30 April 5760 60 5700
1 - 7 Mei 4320 300 4020
8 - 15 Mei 8640 336 8304
16 - 22 Mei 5760 150 5610
23 - 31 Mei 5760 162 5598
1 - 7 Juni 5760 120 5640
8 - 15 Juni 8640 240 8400
16 - 22 Juni 7200 120 7080
23 - 30 Juni 4320 0 4320
1 - 7 Juli 4320 120 4200
35

8 - 15 Juli 5760 120 5640


16 - 22 Juli 4320 0 4320
23 - 31 Juli 2880 0 2880
1 - 7 Agustus 7200 120 7080
8 - 15 Agustus 5760 60 5700
16 - 22 Agustus 7200 180 7020
23 - 31 Agustus 5760 120 5640

Perhitungan availability mesin screw press 1 untuk minggu pertama


dibulan Maret sebagai berikut:
𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒−(Σ 𝑑𝑜𝑤𝑛𝑡𝑖𝑚𝑒 )
Avaibility = =
𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒

5640
𝐴𝑣𝑎𝑖𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥100%
5700
𝐴𝑣𝑎𝑖𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 98,95%

Dengan cara yang sama, maka perhitungan avaibility pada bulan Maret
hingga Agustus disajikan dalam Tabel 4.3.
Tabel 4. 3 Avaibility mesin screw press 1
Loading Operating
Avaibility
Tanggal Time Time
(%)
(Menit) (Menit)
1 - 7 Maret 5700 5640 98,95%
8 - 15 Maret 7140 6600 92,44%
16 - 22 Maret 5760 4860 84,38%
23 - 31 Maret 3960 3060 77,27%
1 - 7 April 4320 3240 75,00%
8 - 15 april 6900 5520 80,00%
16 - 22 April 7080 5280 74,58%
23 - 30 April 5700 4320 75,79%
1 - 7 Mei 4020 2100 52,24%
8 - 15 Mei 8304 5304 63,87%
16 - 22 Mei 5610 3330 59,36%
23 - 31 Mei 5598 4098 73,20%
36

1 - 7 Juni 5640 4200 74,47%


8 - 15 Juni 8400 6840 81,43%
16 - 22 Juni 7080 5538 78,22%
23 - 30 Juni 4320 2160 50,00%
1 - 7 Juli 4200 2040 48,57%
8 - 15 Juli 5640 3420 60,64%
16 - 22 Juli 4320 3600 83,33%
23 - 31 Juli 2880 1440 50,00%
1 - 7 Agustus 7080 6240 88,14%
8 - 15 Agustus 5700 2760 48,42%
16 - 22 Agustus 7020 7020 100,00%
23 - 31 Agustus 5640 5580 98,94%

2. Perhitungan Performance Ratio


Untuk perhitungan performance ratio hal yang pertama yang akan dihitung
adalah ideal cycle time dari mesin yang beroperasi. Ideal cycle time merupakan
waktu ideal mesin untuk sekali siklus operasi pengepresan terhadap buah sawit.
Untuk menghitung ideal cycle time maka perlu diperhatikan persentase jam kerja
terhadap delay, dimana jam kerja adalah:

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐷𝑒𝑙𝑎𝑦
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝐽𝑎𝑚 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎 = 1 − 𝐴𝑣𝑎𝑖𝑙𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒 x 100 %

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑒𝑙𝑎𝑦 = 𝑆ℎ𝑢𝑡𝑑𝑜𝑤𝑛 + 𝑓𝑎𝑖𝑙𝑢𝑟𝑒 & 𝑟𝑒𝑝𝑎𝑖𝑟 + 𝑠𝑒𝑡𝑢𝑝 & 𝑎𝑑𝑗

Persentasi jam kerja efektif dapat dilihat pada Tabel 4.4.


Tabel 4. 4 Persentase jam kerja mesin screw press 1
Waktu
Total Jam
Kerja Cycle Time
Tanggal Delay Kerja
Mesin (Menit/Ton)
(Menit) (%)
(Menit)
1 - 7 Maret 5760 120 5,50 97,92%
8 - 15 Maret 7200 600 6,24 91,67%
37

16 - 22 Maret 5760 900 6,78 84,38%


23 - 31 Maret 4320 1260 7,27 70,83%
1 - 7 April 4320 1080 6,50 75,00%
8 - 15 april 7200 1680 7,36 76,67%
16 - 22 April 7200 1920 7,85 73,33%
23 - 30 April 5760 1440 7,46 75,00%
1 - 7 Mei 4320 2220 11,87 48,61%
8 - 15 Mei 8640 3336 9,43 61,39%
16 - 22 Mei 5760 2430 10,00 57,81%
23 - 31 Mei 5760 1662 8,12 71,15%
1 - 7 Juni 5760 1560 8,39 72,92%
8 - 15 Juni 8640 1800 7,58 79,17%
16 - 22 Juni 7200 1662 7,72 76,92%
23 - 30 Juni 4320 2160 12,98 50,00%
1 - 7 Juli 4320 2280 13,59 47,22%
8 - 15 Juli 5760 2340 9,93 59,38%
16 - 22 Juli 4320 720 7,33 83,33%
23 - 31 Juli 2880 1440 12,85 50,00%
1 - 7 Agustus 7200 960 6,48 86,67%
8 - 15 Agustus 5760 3000 12,57 47,92%
16 - 22 Agustus 7200 180 5,73 97,50%
23 - 31 Agustus 5760 240 5,91 95,83%

𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 =
𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑘𝑢 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖

5700
= = 5,50 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/𝑡𝑜𝑛
1036,9

𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 𝑥 % 𝐽𝑎𝑚 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎

𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= 5,50 𝑥 97,92%
𝑡𝑜𝑛
38

= 5,38 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/𝑡𝑜𝑛
Dengan demikian, perhitungan waktu siklus ideal untuk bulan Maret 2017
hingga Agustus 2017 disajikan pada Tabel 4.5.
Tabel 4. 5 Waktu siklus ideal mesin screw press 1
Loading Ideal Cycle
Produksi
Tanggal Time Time
(Ton)
(Menit) (Menit/Ton)
1 - 7 Maret 1036,9 5700 5,38
8 - 15 Maret 1143,56 7140 5,72
16 - 22 Maret 849,52 5760 5,72
23 - 31 Maret 544,53 3960 5,15
1 - 7 April 664,29 4320 4,88
8 - 15 April 937,65 6900 5,64
16 - 22 April 902,13 7080 5,76
23 - 30 April 763,62 5700 5,60
1 - 7 Mei 338,71 4020 5,77
8 - 15 Mei 880,18 8304 5,79
16 - 22 Mei 560,72 5610 5,78
23 - 31 Mei 689,47 5598 5,78
1 - 7 Juni 672,22 5640 6,12
8 - 15 Juni 1108,01 8400 6,00
16 - 22 Juni 916,85 7080 5,94
23 - 30 Juni 332,94 4320 6,49
1 - 7 Juli 309,06 4200 6,42
8 - 15 Juli 568,15 5640 5,89
16 - 22 Juli 589,48 4320 6,11
23 - 31 Juli 224,18 2880 6,42
1 - 7 Agustus 1092,27 7080 5,62
8 - 15 Agustus 453,41 5700 6,02
16 - 22 Agustus 1225,7 7020 5,58
23 - 31 Agustus 954,53 5640 5,66
39

Perhitungan performance ratio screw press 1 pada minggu pertama di


bulan Maret adalah:

𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑥 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒


𝑃𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥 100%
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒

1036,9 𝑥 5,38
𝑃𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥 100%
5640

=98,96%

Dengan cara yang sama, maka perhitungan performance ratio pada bulan
Maret 2017 sampai Agustus 2017 disajikan pada Tabel 4.6.
Tabel 4. 6 Performance ratio mesin screw press 1
Ideal Cycle Operating Performance
Output
Tanggal Time Time Ratio
(Ton)
(Menit/Ton) (Menit) (%)
1 - 7 Maret 1036,9 5,38 5640 98,96%
8 - 15 Maret 1143,56 5,72 6600 99,17%
16 - 22 Maret 849,52 5,72 4860 100,00%
23 - 31 Maret 544,53 5,15 3060 91,67%
1 - 7 April 664,29 4,88 3240 100,00%
8 - 15 April 937,65 5,64 5520 95,83%
16 - 22 April 902,13 5,76 5280 98,33%
23 - 30 April 763,62 5,60 4320 98,96%
1 - 7 Mei 338,71 5,77 2100 93,06%
8 - 15 Mei 880,18 5,79 5304 96,11%
16 - 22 Mei 560,72 5,78 3330 97,40%
23 - 31 Mei 689,47 5,78 4098 97,19%
1 - 7 Juni 672,22 6,12 4200 97,92%
8 - 15 Juni 1108,01 6,00 6840 97,22%
16 - 22 Juni 916,85 5,94 5538 98,33%
23 - 30 Juni 332,94 6,49 2160 100,00%
1 - 7 Juli 309,06 6,42 2040 97,22%
40

8 - 15 Juli 568,15 5,89 3420 97,92%


16 - 22 Juli 589,48 6,11 3600 100,00%
23 - 31 Juli 224,18 6,42 1440 100,00%
1 - 7 Agustus 1092,27 5,62 6240 98,33%
8 - 15 Agustus 453,41 6,02 2760 98,96%
16 - 22 Agustus 1225,7 5,58 7020 97,50%
23 - 31 Agustus 954,53 5,66 5580 96,86%

3. Perhitungan Quality Ratio


Quality ratio merupakan suatu rasio untuk menghitung kemampuan
peralatan dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang telah
ditentukan. Formula yang digunakan untuk pengukuran rasio ini adalah:

𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 − 𝑟𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑑 𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑 − 𝑟𝑒𝑗𝑒𝑐𝑡&𝑟𝑒𝑤𝑜𝑟𝑘


𝑄𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥100%
𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
Perhitungan quality ratio untuk minggu pertama tanggal bulan maret adalah:
1036,9 − 0 − 0
𝑄𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥100%
1036,9
= 100%
Dengan rumus dan cara yang sama, maka perhitungan quality ratio pada
bulan Maret 2017 hingga Agustus 2017 disajikan pada Tabel 4.7.
Tabel 4. 7 Quality ratio mesin screw press 1
Reject
Reduced Quality
Output &
Tanggal Yied Ratio
(Ton) Rework
(Ton) (%)
(Ton)
1-7 Maret 1036,9 0 0 100,00%
8-15 Maret 1143,56 0 0 100,00%
15-22 Maret 849,52 0 0 100,00%
23-31 Maret 544,53 0 0 100,00%
1-7 April 664,29 0 0 100,00%
7-15 April 937,65 0 0 100,00%
16-22 April 902,13 0 0 100,00%
41

23-30 April 763,62 0 0 100,00%


1-7 Mei 338,71 0 0 100,00%
8-15 Mei 880,18 0 0 100,00%
16-22 Mei 560,72 0 0 100,00%
23-31 Mei 689,47 0 0 100,00%
1-7 Juni 672,22 0 0 100,00%
8-15 Juni 1108,01 0 0 100,00%
16-22 Juni 916,85 0 0 100,00%
23-30 Juni 332,94 0 0 100,00%
1-7 Juli 309,06 0 0 100,00%
8-15 Juli 568,15 0 0 100,00%
16-22 Juli 589,48 0 0 100,00%
23-31 Juli 224,18 0 0 100,00%
1-7 Agust 1092,27 0 0 100,00%
8-15 Agust 453,41 0 0 100,00%
16-22 Agust 1225,7 0 0 100,00%
23-31 Agust 954,53 0 0 100,00%

4. Perhitungan Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE)


Untuk mengetahui besarnya efektivitas mesin screw press secara
keseluruhan di PTPN V Sei Garo, maka dilakukan perhitungan nilai Overall
Equipment Effectiveness (OEE) dengan rumus:
𝑂𝑣𝑒𝑟𝑎𝑙𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑝𝑚𝑒𝑛𝑡 𝐸𝑓𝑓𝑒𝑐𝑡𝑖𝑣𝑒𝑛𝑒𝑠𝑠 = 𝐴𝑣𝑎𝑖𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑋 𝑃𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑋 𝑄𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑦

Hasil perhitungan OEE disajikan dalam Tabel 4.8.


Tabel 4. 8 Overall Equipment Effectiveness (OEE) mesin screw press 1
Availability Performance Quality
Tanggal OEE
ratio ratio ratio
1-7 Maret 98,95% 98,96% 100,00% 97,92%
8-15 Maret 92,44% 99,17% 100,00% 91,67%
15-22 Maret 84,38% 100,00% 100,00% 84,38%
23-31 Maret 77,27% 91,67% 100,00% 70,83%
42

1-7 April 75,00% 100,00% 100,00% 75,00%


7-15 April 80,00% 95,83% 100,00% 76,67%
16-22 April 74,58% 98,33% 100,00% 73,33%
23-30 April 75,79% 98,96% 100,00% 75,00%
1-7 Mei 52,24% 93,06% 100,00% 48,61%
8-15 Mei 63,87% 96,11% 100,00% 61,39%
16-22 Mei 59,36% 97,40% 100,00% 57,81%
23-31 Mei 73,20% 97,19% 100,00% 71,15%
1-7 Juni 74,47% 97,92% 100,00% 72,92%
8-15 Juni 81,43% 97,22% 100,00% 79,17%
16-22 Juni 78,22% 98,33% 100,00% 76,92%
23-30 Juni 50,00% 100,00% 100,00% 50,00%
1-7 Juli 48,57% 97,22% 100,00% 47,22%
8-15 Juli 60,64% 97,92% 100,00% 59,38%
16-22 Juli 83,33% 100,00% 100,00% 83,33%
23-31 Juli 50,00% 100,00% 100,00% 50,00%
1-7 Agust 88,14% 98,33% 100,00% 86,67%
8-15 Agust 48,42% 98,96% 100,00% 47,92%
16-22 Agust 100,00% 97,50% 100,00% 97,50%
23-31 Agust 98,94% 96,86% 100,00% 95,83%

4.1.2. Pengolahan Data pada Mesin Screw Press 2


Data yang diperoleh mesin screw press 2 dapat dilihat pada Tabel 4.9.
43

Tabel 4. 9 Data pada mesin screw press 2


Waktu Failure Reject
Operating Planned Set Up Reduced
Kerja & & Output Shutdown
Tanggal Time Downtime & Adj yield
Mesin Repair Rework (Ton) (Menit)
(Menit) (Menit) (Menit) (Ton)
(Menit) (Menit) (Ton)
1 - 7 Maret 7200 6780 0 60 10 0 0 1240,24 350
8 - 15 Maret 7200 5940 180 60 30 0 0 1026,73 990
16 - 22 Maret 5760 4230 0 30 10 0 0 745,15 1490
23 - 31 Maret 5760 3660 540 0 10 0 0 647,65 1550
1 - 7 April 1440 1200 0 0 0 0 0 216,37 240
8 - 15 April 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 - 22 April 2880 2160 0 60 10 0 0 382,67 650
23 - 30 April 5760 3660 60 0 10 0 0 644,61 2030
1 - 7 Mei 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 - 15 Mei 1440 720 0 0 0 0 0 114,98 720
16 - 22 Mei 1440 720 120 0 0 0 0 115,52 600
23 - 31 Mei 1440 720 0 0 0 0 0 116,22 720
1 - 7 Juni 4320 2880 0 60 20 0 0 448,03 1360
8 - 15 Juni 8640 6840 240 60 0 0 0 1108,01 1500
44

16 - 22 Juni 4320 3498 0 0 10 0 0 601,33 812


23 - 30 Juni 2880 1440 0 60 0 0 0 216,07 1380
1 - 7 Juli 7200 4860 180 0 10 0 0 775,13 2150
8 - 15 Juli 7200 4860 120 60 0 0 0 810,1 2160
16 - 22 Juli 5760 5040 0 0 10 0 0 828,93 710
23 - 31 Juli 4320 2760 0 0 10 0 0 460,85 1550
1 - 7 Agustus 7200 6180 120 60 20 0 0 1092,3 820
8 - 15 Agustus 5760 2760 60 0 0 0 0 453,41 2940
16 - 22 Agustus 7200 7020 120 60 0 0 0 1225,7 0
23 - 31 Agustus 5760 5580 0 180 0 0 0 954,53 0
45

1. Perhitungan Avaibility
Hasil Perhitungan untuk waktu loading time pada mesin screw press 2
dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Tabel 4. 10 Perhitungan loading time screw press 2
Waktu Planed
Loading Time
Tanggal Kerja Mesin Downtime
(Menit)
(Menit) (Menit)
1-7 Maret 7200 0 7200
8-15 Maret 7200 180 7020
16-22 Maret 5760 0 5760
23-31 Maret 5760 540 5220
1-7 April 1440 0 1440
7-15 April 0 0 0
16-22 April 2880 0 2880
23-30 April 5760 60 5700
1-7 Mei 0 0 0
8-15 Mei 1440 0 1440
16-22 Mei 1440 120 1320
23-31 Mei 1440 0 1440
1-7 Juni 4320 0 4320
8-15 Juni 8640 240 8400
16-22 Juni 4320 0 4320
23-30 Juni 2880 0 2880
1-7 Juli 7200 180 7020
8-15 Juli 7200 120 7080
16-22 Juli 5760 0 5760
23-31 Juli 4320 0 4320
1-7 Agust 7200 120 7080
8-15 Agust 5760 60 5700
16-22 Agust 7200 120 7080
23-31 Agust 5760 0 5760
Perhitungan availability untuk mesin screw press 2 minggu pertama
dibulan Maret sebagai berikut:
𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒−(Σ 𝑑𝑜𝑤𝑛𝑡𝑖𝑚𝑒 )
Avaibility = =
𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒

6780
𝐴𝑣𝑎𝑖𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥100%
7200
𝐴𝑣𝑎𝑖𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 94,17%
46

Dengan cara yang sama, maka perhitungan avaibility pada bulan Maret
hingga Agustus disajikan dalam Tabel 4.11.
Tabel 4. 11 Avaibility mesin screw press 2
Loading Operating Availability
Tanggal Time Time Ratio
(Menit) (Menit) (%)
1-7 Maret 7200 6780 94,17%
8-15 Maret 7020 5940 84,62%
16-22 Maret 5760 4230 73,44%
23-31 Maret 5220 3660 70,11%
1-7 April 1440 1200 83,33%
7-15 April 0 0 0,00%
16-22 April 2880 2160 75,00%
23-30 April 5700 3660 64,21%
1-7 Mei 0 0 0,00%
8-15 Mei 1440 720 50,00%
16-22 Mei 1320 720 54,55%
23-31 Mei 1440 720 50,00%
1-7 Juni 4320 2880 66,67%
8-15 Juni 8400 6840 81,43%
16-22 Juni 4320 3498 80,97%
23-30 Juni 2880 1440 50,00%
1-7 Juli 7020 4860 69,23%
8-15 Juli 7080 4860 68,64%
16-22 Juli 5760 5040 87,50%
23-31 Juli 4320 2760 63,89%
1-7 Agust 7080 6180 87,29%
8-15 Agust 5700 2760 48,42%
16-22 Agust 7080 7020 99,15%
23-31 Agust 5760 5580 96,88%
47

2. Perhitungan Performance Ratio


Persentasi jam kerja efektif dapat dilihat pada Tabel 4.12.
Tabel 4. 12 Persentase jam kerja mesin screw press 2
Waktu
Total
Kerja Cycle Time %Jam
Tanggal Delay
Mesin (Menit/ton) Kerja
(Menit)
(Menit)
1-7 Maret 7200 420 5,81 94,17%
8-15 Maret 7200 1260 6,84 82,50%
16-22 Maret 5760 1530 7,73 73,44%
23-31 Maret 5760 2100 8,06 63,54%
1-7 April 1440 240 6,66 83,33%
7-15 April 0 0 0,00 0,00%
16-22 April 2880 720 7,53 75,00%
23-30 April 5760 2100 8,84 63,54%
1-7 Mei 0 0 0,00 0,00%
8-15 Mei 1440 720 12,52 50,00%
16-22 Mei 1440 720 11,43 50,00%
23-31 Mei 1440 720 12,39 50,00%
1-7 Juni 4320 1440 9,64 66,67%
8-15 Juni 8640 1800 7,58 79,17%
16-22 Juni 4320 822 7,18 80,97%
23-30 Juni 2880 1440 13,33 50,00%
1-7 Juli 7200 2340 9,06 67,50%
8-15 Juli 7200 2340 8,74 67,50%
16-22 Juli 5760 720 6,95 87,50%
23-31 Juli 4320 1560 9,37 63,89%
1-7 Agust 7200 1020 6,48 85,83%
8-15 Agust 5760 3000 12,57 47,92%
16-22 Agust 7200 180 5,78 97,50%
23-31 Agust 5760 180 6,03 96,88%
48

𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 =
𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑘𝑢 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖

7200
= = 5,81 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/𝑡𝑜𝑛
1240,24

𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 𝑥 % 𝐽𝑎𝑚 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎

𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= 5,81 𝑥 94,17%
𝑡𝑜𝑛
= 5,47 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/𝑡𝑜𝑛
Dengan demikian, perhitungan waktu siklus ideal untuk bulan Maret 2017
hingga Agustus 2017 disajikan pada Tabel 4.13.
Tabel 4. 13 Waktu siklus ideal mesin screw press 2
Loading Ideal Cycle
Produksi
Tanggal Time Time
(Ton)
(Menit) (Menit/Ton)
1-7 Maret 1240,24 7200 5,47
8-15 Maret 1026,73 7020 5,64
16-22 Maret 745,15 5760 5,68
23-31 Maret 647,65 5220 5,12
1-7 April 216,37 1440 5,55
7-15 April 0 0 0,00
16-22 April 382,67 2880 5,64
23-30 April 644,61 5700 5,62
1-7 Mei 0 0 0,00
8-15 Mei 114,98 1440 6,26
16-22 Mei 115,52 1320 5,71
23-31 Mei 116,22 1440 6,20
1-7 Juni 448,03 4320 6,43
8-15 Juni 1108,01 8400 6,00
16-22 Juni 601,33 4320 5,82
23-30 Juni 216,07 2880 6,66
49

1-7 Juli 775,13 7020 6,11


8-15 Juli 810,1 7080 5,90
16-22 Juli 828,93 5760 6,08
23-31 Juli 460,85 4320 5,99
1-7 Agust 1092,3 7080 5,56
8-15 Agust 453,41 5700 6,02
16-22 Agust 1225,7 7080 5,63
23-31 Agus 954,53 5760 5,85

Perhitungan performance ratio screw press 2 pada minggu pertama di


bulan Maret adalah:

𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑥 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒


𝑃𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥 100%
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒
1240,24 𝑥 5,47
𝑃𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥 100%
6780
=100%

Dengan cara yang sama, maka perhitungan performance ratio pada bulan
Maret 2017 sampai Agustus 2017 disajikan pada Tabel 4.14.
Tabel 4. 14 Performance ratio mesin screw press 2
Ideal Cycle Operating Performance
Output
Tanggal Time Time Ratio
(Ton)
(Menit/Ton) (Menit) (%)
1-7 Maret 1240,24 5,47 6780 100,00%
8-15 Maret 1026,73 5,64 5940 97,50%
16-22 Maret 745,15 5,68 4230 100,00%
23-31 Maret 647,65 5,12 3660 90,63%
1-7 April 216,37 5,55 1200 100,00%
7-15 April 0 0,00 0 0,00%
16-22 April 382,67 5,64 2160 100,00%
23-30 April 644,61 5,62 3660 98,96%
1-7 Mei 0 0,00 0 0,00%
50

8-15 Mei 114,98 6,26 720 100,00%


16-22 Mei 115,52 5,71 720 91,67%
23-31 Mei 116,22 6,20 720 100,00%
1-7 Juni 448,03 6,43 2880 100,00%
8-15 Juni 1108,01 6,00 6840 97,22%
16-22 Juni 601,33 5,82 3498 100,00%
23-30 Juni 216,07 6,66 1440 100,00%
1-7 Juli 775,13 6,11 4860 97,50%
8-15 Juli 810,1 5,90 4860 98,33%
16-22 Juli 828,93 6,08 5040 100,00%
23-31 Juli 460,85 5,99 2760 100,00%
1-7 Agust 1092,3 5,56 6180 98,33%
8-15 Agust 453,41 6,02 2760 98,96%
16-22 Agust 1225,7 5,63 7020 98,33%
23-31 Agust 954,53 5,85 5580 100,00%

3. Perhitungan Quality Ratio


Perhitungan quality ratio mesin screw press 2 pada bulan Maret 2017
hingga Agustus 2017 disajikan pada Tabel 4.15.
Tabel 4. 15 Quality ratio mesin screw press 2
Reject
Reduced Quality
Output &
Tanggal Yied Ratio
(Ton) Rework
(Ton) (%)
(Ton)
1-7 Maret 1240,24 0 0 100,00%
8-15 Maret 1026,73 0 0 100,00%
15-22 Maret 745,15 0 0 100,00%
23-31 Maret 647,65 0 0 100,00%
1-7 April 216,37 0 0 100,00%
7-15 April 0 0 0 0,00%
16-22 April 382,67 0 0 100,00%
23-30 April 644,61 0 0 100,00%
51

1-7 Mei 0 0 0 0,00%


8-15 Mei 114,98 0 0 100,00%
16-22 Mei 115,52 0 0 100,00%
23-31 Mei 116,22 0 0 100,00%
1-7 Juni 448,03 0 0 100,00%
8-15 Juni 1108,01 0 0 100,00%
16-22 Juni 601,33 0 0 100,00%
23-30 Juni 216,07 0 0 100,00%
1-7 Juli 775,13 0 0 100,00%
8-15 Juli 810,1 0 0 100,00%
16-22 Juli 828,93 0 0 100,00%
23-31 Juli 460,85 0 0 100,00%
1-7 Agust 1092,3 0 0 100,00%
8-15 Agust 453,41 0 0 100,00%
16-22 Agust 1225,7 0 0 100,00%
23-31 Agust 954,53 0 0 100,00%

4. Perhitungan Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE)


Hasil perhitungan OEE mesin screw press 2 disajikan dalam Tabel 4.16.
Tabel 4. 16 Overall Equipment Effectiveness (OEE) mesin screw press 2
Availability Performance Quality
Tanggal OEE
ratio ratio ratio
1-7 Maret 94,17% 100,00% 100,00% 94,17%
8-15 Maret 84,62% 97,50% 100,00% 82,50%
15-22 Maret 73,44% 100,00% 100,00% 73,44%
23-31 Maret 70,11% 90,63% 100,00% 63,54%
1-7 April 83,33% 100,00% 100,00% 83,33%
7-15 April 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
16-22 April 75,00% 100,00% 100,00% 75,00%
23-30 April 64,21% 98,96% 100,00% 63,54%
1-7 Mei 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
52

8-15 Mei 50,00% 100,00% 100,00% 50,00%


16-22 Mei 54,55% 91,67% 100,00% 50,00%
23-31 Mei 50,00% 100,00% 100,00% 50,00%
1-7 Juni 66,67% 100,00% 100,00% 66,67%
8-15 Juni 81,43% 97,22% 100,00% 79,17%
16-22 Juni 80,97% 100,00% 100,00% 80,97%
23-30 Juni 50,00% 100,00% 100,00% 50,00%
1-7 Juli 69,23% 97,50% 100,00% 67,50%
8-15 Juli 68,64% 98,33% 100,00% 67,50%
16-22 Juli 87,50% 100,00% 100,00% 87,50%
23-31 Juli 63,89% 100,00% 100,00% 63,89%
1-7 Agust 87,29% 98,33% 100,00% 85,83%
8-15 Agust 48,42% 98,96% 100,00% 47,92%
16-22 Agust 99,15% 98,33% 100,00% 97,50%
23-31 Agust 96,88% 100,00% 100,00% 96,88%

4.1.3. Pengolahan Data pada Mesin Screw Press 3


Data yang diperoleh pada mesin screw press 3 dilihat pada tabel 4.17.
53

Tabel 4. 17 Data pada mesin screw press 3


Waktu Failure
Operating Planned Set Up Reduced Reject &
Kerja & Output Shutdown
Tanggal Time Downtime & Adj yield Rework
Mesin Repair (Ton) (Menit)
(Menit) (Menit) (Menit) (Ton) (Ton)
(Menit) (Menit)
1-7 Maret 8640 8160 60 0 10 0 0 1487,74 410
8-15 Maret 5760 5220 180 60 0 0 0 929,38 300
16-22 Maret 1440 1260 60 0 0 0 0 208,73 120
23-31 Maret 4320 2430 120 0 10 0 0 424,45 1760
1-7 April 4320 3240 0 120 30 0 0 643,68 930
7-15 April 7200 5520 0 0 10 0 0 937,65 1670
16-22 April 7200 5280 180 0 10 0 0 902,13 1730
23-30 April 2880 2640 60 0 0 0 0 466,77 180
1-7 Mei 4320 2100 300 0 10 0 0 338,71 1910
8-15 Mei 8640 4584 456 120 0 0 0 765,21 3480
16-22 Mei 5760 2550 210 60 10 0 0 445,52 2930
23-31 Mei 5760 3378 222 0 0 0 0 573,26 2160
1-7 Juni 5760 4200 120 60 0 0 0 672,22 1380
8-15 Juni 8640 6840 240 0 20 0 0 1108 1540
16-22 Juni 7200 5538 120 240 20 0 0 916,85 1282
54

23-30 Juni 4320 2160 0 60 10 0 0 332,94 2090


1-7 Juli 7200 4860 180 0 0 0 0 775,13 2160
8-15 Juli 7200 4860 120 120 0 0 0 810,1 2100
16-22 Juli 5760 5040 0 0 0 0 0 828,93 720
23-31 Juli 4320 2760 0 0 0 0 0 460,85 1560
1-7 Agust 5760 4740 120 60 0 0 0 843,99 900
8-15 Agust 5760 2760 60 0 20 0 0 453,41 2920
16-22 Agust 4320 4260 60 0 0 0 0 743,63 0
23-31 Agust 2880 2880 0 0 0 0 0 473,22 0
55

1. Perhitungan Avaibility
Hasil Perhitungan untuk waktu loading time pada mesin screw press 3
dapat dilihat pada Tabel 4.18.
Tabel 4. 18 Perhitungan loading time screw press 3
Waktu Planed
Loading Time
Tanggal Kerja Mesin Downtime
(Menit)
(Menit) (Menit)
1-7 Maret 8640 60 8580
8-15 Maret 5760 180 5580
16-22 Maret 1440 60 1380
23-31 Maret 4320 120 4200
1-7 April 4320 0 4320
7-15 April 7200 0 7200
16-22 April 7200 180 7020
23-30 April 2880 60 2820
1-7 Mei 4320 300 4020
8-15 Mei 8640 456 8184
16-22 Mei 5760 210 5550
23-31 Mei 5760 222 5538
1-7 Juni 5760 120 5640
8-15 Juni 8640 240 8400
16-22 Juni 7200 120 7080
23-30 Juni 4320 0 4320
1-7 Juli 7200 180 7020
8-15 Juli 7200 120 7080
16-22 Juli 5760 0 5760
23-31 Juli 4320 0 4320
1-7 Agust 5760 120 5640
8-15 Agust 5760 60 5700
16-22 Agust 4320 60 4260
23-31 Agust 2880 0 2880

Perhitungan availability untuk mesin screw press 3 minggu pertama


dibulan Maret sebagai berikut:
𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒−(Σ 𝑑𝑜𝑤𝑛𝑡𝑖𝑚𝑒 )
Avaibility = =
𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒

8160
𝐴𝑣𝑎𝑖𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥100%
8580
𝐴𝑣𝑎𝑖𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 95,10%
56

Dengan cara yang sama, maka perhitungan avaibility pada bulan Maret
hingga Agustus disajikan dalam Tabel 4.19.
Tabel 4. 19 Avaibility mesin screw press 3
Loading Operating Availability
Tanggal Time Time Ratio
(Menit) (Menit) (%)
1-7 Maret 8580 8160 95,10%
8-15 Maret 5580 5220 93,55%
16-22 Maret 1380 1260 91,30%
23-31 Maret 4200 2430 57,86%
1-7 April 4320 3240 75,00%
7-15 April 7200 5520 76,67%
16-22 April 7020 5280 75,21%
23-30 April 2820 2640 93,62%
1-7 Mei 4020 2100 52,24%
8-15 Mei 8184 4584 56,01%
16-22 Mei 5550 2550 45,95%
23-31 Mei 5538 3378 61,00%
1-7 Juni 5640 4200 74,47%
8-15 Juni 8400 6840 81,43%
16-22 Juni 7080 5538 78,22%
23-30 Juni 4320 2160 50,00%
1-7 Juli 7020 4860 69,23%
8-15 Juli 7080 4860 68,64%
16-22 Juli 5760 5040 87,50%
23-31 Juli 4320 2760 63,89%
1-7 Agust 5640 4740 84,04%
8-15 Agust 5700 2760 48,42%
16-22 Agust 4260 4260 100,00%
23-31 Agust 2880 2880 100,00%
57

2. Perhitungan Performance Ratio


Persentasi jam kerja efektif dapat dilihat pada Tabel 4.20.
Tabel 4. 20 Persentase jam kerja mesin screw press 3
Waktu
Total
Kerja Cycle Time %Jam
Tanggal Delay
Mesin (Menit/ton) Kerja
(Menit)
(Menit)
1-7 Maret 8640 480 5,77 94,44%
8-15 Maret 5760 540 6,00 90,63%
16-22 Maret 1440 180 6,61 87,50%
23-31 Maret 4320 1890 9,90 56,25%
1-7 April 4320 1080 6,71 75,00%
7-15 April 7200 1680 7,68 76,67%
16-22 April 7200 1920 7,78 73,33%
23-30 April 2880 240 6,04 91,67%
1-7 Mei 4320 2220 11,87 48,61%
8-15 Mei 8640 4056 10,70 53,06%
16-22 Mei 5760 3210 12,46 44,27%
23-31 Mei 5760 2382 9,66 58,65%
1-7 Juni 5760 1560 8,39 72,92%
8-15 Juni 8640 1800 7,58 79,17%
16-22 Juni 7200 1662 7,72 76,92%
23-30 Juni 4320 2160 12,98 50,00%
1-7 Juli 7200 2340 9,06 67,50%
8-15 Juli 7200 2340 8,74 67,50%
16-22 Juli 5760 720 6,95 87,50%
23-31 Juli 4320 1560 9,37 63,89%
1-7 Agust 5760 1080 6,68 81,25%
8-15 Agust 5760 3000 12,57 47,92%
16-22 Agust 4320 60 5,73 98,61%
23-31 Agust 2880 0 6,09 100,00%
58

𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 =
𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑘𝑢 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖

8580
= = 5,77 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/𝑡𝑜𝑛
1487,74

𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 = 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 𝑥 % 𝐽𝑎𝑚 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎

𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= 5,77 𝑥 94,44%
𝑡𝑜𝑛
= 5,45 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡/𝑡𝑜𝑛
Dengan demikian, perhitungan waktu siklus ideal untuk bulan Maret 2017
hingga Agustus 2017 disajikan pada Tabel 4.21.
Tabel 4. 21 Waktu siklus ideal mesin screw press 3
Loading Ideal Cycle
Produksi
Tanggal Time Time
(Ton)
(Menit) (Menit/Ton)
1-7 Maret 1487,74 8580 5,45
8-15 Maret 929,38 5580 5,44
16-22 Maret 208,73 1380 5,78
23-31 Maret 424,45 4200 5,57
1-7 April 643,68 4320 5,03
7-15 April 937,65 7200 5,89
16-22 April 902,13 7020 5,71
23-30 April 466,77 2820 5,54
1-7 Mei 338,71 4020 5,77
8-15 Mei 765,21 8184 5,67
16-22 Mei 445,52 5550 5,51
23-31 Mei 573,26 5538 5,67
1-7 Juni 672,22 5640 6,12
8-15 Juni 1108 8400 6,00
16-22 Juni 916,85 7080 5,94
23-30 Juni 332,94 4320 6,49
59

1-7 Juli 775,13 7020 6,11


8-15 Juli 810,1 7080 5,90
16-22 Juli 828,93 5760 6,08
23-31 Juli 460,85 4320 5,99
1-7 Agust 843,99 5640 5,43
8-15 Agust 453,41 5700 6,02
16-22 Agust 743,63 4260 5,65
23-31 Agust 473,22 2880 6,09

Perhitungan performance ratio screw press 3 pada minggu pertama di


bulan Maret adalah:

𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑥 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒


𝑃𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥 100%
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒

1487,74 𝑥 5,45
𝑃𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥 100%
8160
= 99,31%

Dengan cara yang sama, maka perhitungan performance ratio pada bulan
Maret 2017 sampai Agustus 2017 disajikan pada Tabel 4.22.
Tabel 4. 22 Performance ratio mesin screw press 3
Ideal Cycle Operating Performance
Output
Tanggal Time Time Ratio
(Ton)
(Menit/Ton) (Menit) (%)
1-7 Maret 1487,74 5,45 8160 99,31%
8-15 Maret 929,38 5,44 5220 96,88%
16-22 Maret 208,73 5,78 1260 95,83%
23-31 Maret 424,45 5,57 2430 97,22%
1-7 April 643,68 5,03 3240 100,00%
7-15 April 937,65 5,89 5520 100,00%
16-22 April 902,13 5,71 5280 97,50%
23-30 April 466,77 5,54 2640 97,92%
1-7 Mei 338,71 5,77 2100 93,06%
60

8-15 Mei 765,21 5,67 4584 94,72%


16-22 Mei 445,52 5,51 2550 96,35%
23-31 Mei 573,26 5,67 3378 96,15%
1-7 Juni 672,22 6,12 4200 97,92%
8-15 Juni 1108 6,00 6840 97,22%
16-22 Juni 916,85 5,94 5538 98,33%
23-30 Juni 332,94 6,49 2160 100,00%
1-7 Juli 775,13 6,11 4860 97,50%
8-15 Juli 810,1 5,90 4860 98,33%
16-22 Juli 828,93 6,08 5040 100,00%
23-31 Juli 460,85 5,99 2760 100,00%
1-7 Agust 843,99 5,43 4740 96,68%
8-15 Agust 453,41 6,02 2760 98,96%
16-22 Agust 743,63 5,65 4260 98,61%
23-31 Agust 473,22 6,09 2880 100,00%

3. Perhitungan Quality Ratio


Perhitungan quality ratio mesin screw press 3 pada bulan Maret 2017
hingga Agustus 2017 disajikan pada Tabel 4.23.
Tabel 4. 23 Quality ratio mesin screw press 3
Reject
Reduced Quality
Output &
Tanggal Yied Ratio
(Ton) Rework
(Ton) (%)
(Ton)
1-7 Maret 1487,74 0 0 100,00%
8-15 Maret 929,38 0 0 100,00%
16-22 Maret 208,73 0 0 100,00%
23-31 Maret 424,45 0 0 100,00%
1-7 April 643,68 0 0 100,00%
7-15 April 937,65 0 0 100,00%
16-22 April 902,13 0 0 100,00%
23-30 April 466,77 0 0 100,00%
61

1-7 Mei 338,71 0 0 100,00%


8-15 Mei 765,21 0 0 100,00%
16-22 Mei 445,52 0 0 100,00%
23-31 Mei 573,26 0 0 100,00%
1-7 Juni 672,22 0 0 100,00%
8-15 Juni 1108 0 0 100,00%
16-22 Juni 916,85 0 0 100,00%
23-30 Juni 332,94 0 0 100,00%
1-7 Juli 775,13 0 0 100,00%
8-15 Juli 810,1 0 0 100,00%
16-22 Juli 828,93 0 0 100,00%
23-31 Juli 460,85 0 0 100,00%
1-7 Agust 843,99 0 0 100,00%
8-15 Agust 453,41 0 0 100,00%
16-22 Agust 743,63 0 0 100,00%
23-31 Agust 473,22 0 0 100,00%

4. Perhitungan Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE)


Hasil perhitungan OEE mesin screw press 3 disajikan dalam Tabel 4.24.
Tabel 4. 24 Overall Equipment Effectiveness (OEE) mesin screw press 3
Availability Performance Quality
Tanggal OEE
ratio ratio ratio
1-7 Maret 95,10% 99,31% 100,00% 94,44%
8-15 Maret 93,55% 96,88% 100,00% 90,63%
16-22 Maret 91,30% 95,83% 100,00% 87,50%
23-31 Maret 57,86% 97,22% 100,00% 56,25%
1-7 April 75,00% 100,00% 100,00% 75,00%
7-15 April 76,67% 100,00% 100,00% 76,67%
16-22 April 75,21% 97,50% 100,00% 73,33%
23-30 April 93,62% 97,92% 100,00% 91,67%
1-7 Mei 52,24% 93,06% 100,00% 48,61%
62

8-15 Mei 56,01% 94,72% 100,00% 53,06%


16-22 Mei 45,95% 96,35% 100,00% 44,27%
23-31 Mei 61,00% 96,15% 100,00% 58,65%
1-7 Juni 74,47% 97,92% 100,00% 72,92%
8-15 Juni 81,43% 97,22% 100,00% 79,17%
16-22 Juni 78,22% 98,33% 100,00% 76,92%
23-30 Juni 50,00% 100,00% 100,00% 50,00%
1-7 Juli 69,23% 97,50% 100,00% 67,50%
8-15 Juli 68,64% 98,33% 100,00% 67,50%
16-22 Juli 87,50% 100,00% 100,00% 87,50%
23-31 Juli 63,89% 100,00% 100,00% 63,89%
1-7 Agust 84,04% 96,68% 100,00% 81,25%
8-15 Agust 48,42% 98,96% 100,00% 47,92%
16-22 Agust 100,00% 98,61% 100,00% 98,61%
23-31 Agus 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

4.1.4. Pengolahan Data pada Mesin Screw Press 4


Data yang diperoleh pada mesin screw press 4 dapat dilihat pada Tabel
4.25.
63

Tabel 4. 25 Data pada mesin screw press 4


Waktu Failure
Operating Planned Set Up Reduced Reject &
Kerja & Output Shutdown
Tanggal Time Downtime & Adj yield Rework
Mesin Repair (Ton) (Menit)
(Menit) (Menit) (Menit) (Ton) (Ton)
(Menit) (Menit)
1-7 Maret 4320 3960 0 60 10 0 0 698,34 290
8-15 Maret 2880 2160 240 0 0 0 0 331,01 480
16-22 Maret 5760 4230 120 0 60 0 0 627,41 1350
23-31 Maret 5760 3810 0 0 10 0 0 683,32 1940
1-7 April 1440 1320 0 0 0 0 0 241,7 120
7-15 April 7200 5520 180 0 10 0 0 934,05 1490
16-22 April 5760 3120 180 0 10 0 0 519,47 2450
23-30 April 4320 3000 0 0 0 0 0 534,97 1320
1-7 Mei 4320 2100 300 60 0 0 0 338,71 1860
8-15 Mei 8640 5304 336 0 0 0 0 880,18 3000
16-22 Mei 5760 3330 150 60 20 0 0 560,72 2200
23-31 Mei 5760 4098 162 0 10 0 0 689,47 1490
1-7 Juni 1440 1320 120 0 0 0 0 224,19 0
8-15 Juni 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16-22 Juni 2880 2040 0 0 0 0 0 315,52 840
64

23-30 Juni 1440 720 0 0 0 0 0 116,87 720


1-7 Juli 2880 2820 60 0 0 0 0 266,07 0
8-15 Juli 1440 1440 0 0 0 0 0 241,95 0
16-22 Juli 1440 1440 0 0 0 0 0 239,45 0
23-31 Juli 1440 1320 0 120 0 0 0 236,67 0
1-7 Agust 1440 1320 120 0 0 0 0 248,28 0
8-15 Agust 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16-22 Agust 2880 2640 180 60 0 0 0 482,07 0
23-31 Agus 2880 2640 60 120 0 0 0 481,31 60
65

1. Perhitungan Avaibility
Hasil Perhitungan untuk waktu loading time pada mesin screw press 4
dapat dilihat pada Tabel 4.26.
Tabel 4. 26 Perhitungan loading time screw press 4
Waktu Planed
Loading Time
Tanggal Kerja Mesin Downtime
(Menit)
(Menit) (Menit)
1-7 Maret 4320 0 4320
8-15 Maret 2880 240 2640
16-22 Maret 5760 120 5640
23-31 Maret 5760 0 5760
1-7 April 1440 0 1440
7-15 April 7200 180 7020
16-22 April 5760 180 5580
23-30 April 4320 0 4320
1-7 Mei 4320 300 4020
8-15 Mei 8640 336 8304
16-22 Mei 5760 150 5610
23-31 Mei 5760 162 5598
1-7 Juni 1440 120 1320
8-15 Juni 0 0 0
16-22 Juni 2880 0 2880
23-30 Juni 1440 0 1440
1-7 Juli 2880 60 2820
8-15 Juli 1440 0 1440
16-22 Juli 1440 0 1440
23-31 Juli 1440 0 1440
1-7 Agust 1440 120 1320
8-15 Agust 0 0 0
16-22 Agust 2880 180 2700
23-31 Agust 2880 60 2820

Perhitungan availability untuk mesin screw press 4 minggu pertama


dibulan Maret sebagai berikut:
𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒−( Σ 𝑑𝑜𝑤𝑛𝑡𝑖𝑚𝑒 )
Avaibility = =
𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒

3960
𝐴𝑣𝑎𝑖𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥100%
4320

𝐴𝑣𝑎𝑖𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 91,67%


66

Dengan cara yang sama, maka perhitungan avaibility pada bulan Maret
hingga Agustus disajikan dalam Tabel 4.27.
Tabel 4. 27 Tabel avaibility mesin screw press 4
Loading Operating Availability
Tanggal Time Time Ratio
(Menit) (Menit) (%)
1-7 Maret 4320 3960 91,67%
8-15 Maret 2640 2160 81,82%
16-22 Maret 5640 4230 75,00%
23-31 Maret 5760 3810 66,15%
1-7 April 1440 1320 91,67%
7-15 April 7020 5520 78,63%
16-22 April 5580 3120 55,91%
23-30 April 4320 3000 69,44%
1-7 Mei 4020 2100 52,24%
8-15 Mei 8304 5304 63,87%
16-22 Mei 5610 3330 59,36%
23-31 Mei 5598 4098 73,20%
1-7 Juni 1320 1320 100,00%
8-15 Juni 0 0 0,00%
16-22 Juni 2880 2040 70,83%
23-30 Juni 1440 720 50,00%
1-7 Juli 2820 2820 100,00%
8-15 Juli 1440 1440 100,00%
16-22 Juli 1440 1440 100,00%
23-31 Juli 1440 1320 91,67%
1-7 Agust 1320 1320 100,00%
8-15 Agust 0 0 0,00%
16-22 Agust 2700 2640 97,78%
23-31 Agus 2820 2640 93,62%
67

2. Perhitungan Performance Ratio


Persentasi jam kerja efektif dapat dilihat pada Tabel 4.28.
Tabel 4. 28 Tabel persentase jam kerja mesin screw press 4
Waktu
Total
Kerja Cycle Time %Jam
Tanggal Delay
Mesin (Menit/ton) Kerja
(Menit)
(Menit)
1-7 Maret 4320 360 6,19 91,67%
8-15 Maret 2880 720 7,98 75,00%
16-22 Maret 5760 1530 8,99 73,44%
23-31 Maret 5760 1950 8,43 66,15%
1-7 April 1440 120 5,96 91,67%
7-15 April 7200 1680 7,52 76,67%
16-22 April 5760 2640 10,74 54,17%
23-30 April 4320 1320 8,08 69,44%
1-7 Mei 4320 2220 11,87 48,61%
8-15 Mei 8640 3336 9,43 61,39%
16-22 Mei 5760 2430 10,00 57,81%
23-31 Mei 5760 1662 8,12 71,15%
1-7 Juni 1440 120 5,89 91,67%
8-15 Juni 0 0 0,00 0,00%
16-22 Juni 2880 840 9,13 70,83%
23-30 Juni 1440 720 12,32 50,00%
1-7 Juli 2880 60 10,60 97,92%
8-15 Juli 1440 0 5,95 100,00%
16-22 Juli 1440 0 6,01 100,00%
23-31 Juli 1440 120 6,08 91,67%
1-7 Agust 1440 120 5,32 91,67%
8-15 Agust 0 0 0,00 0,00%
16-22 Agust 2880 240 5,60 91,67%
23-31 Agus 2880 240 5,86 91,67%
68

𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 =
Bahan Baku Produksi

4320
= = 6,19 menit/ton
698,34

Waktu siklus Ideal = Waktu siklus 𝑥 % 𝐽𝑎𝑚 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎

𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
= 6,19 𝑥 91,67%
𝑡𝑜𝑛
= 5,67 menit/ton
Dengan demikian, perhitungan waktu siklus ideal untuk bulan Maret 2017
hingga Agustus 2017 disajikan pada Tabel 4.29.
Tabel 4. 29 Waktu siklus ideal mesin screw press 4
Loading Ideal Cycle
Produksi
Tanggal Time Time
(Ton)
(Menit) (Menit/Ton)
1-7 Maret 698,34 4320 5,67
8-15 Maret 331,01 2640 5,98
16-22 Maret 627,41 5640 6,60
23-31 Maret 683,32 5760 5,58
1-7 April 241,7 1440 5,46
7-15 April 934,05 7020 5,76
16-22 April 519,47 5580 5,82
23-30 April 534,97 4320 5,61
1-7 Mei 338,71 4020 5,77
8-15 Mei 880,18 8304 5,79
16-22 Mei 560,72 5610 5,78
23-31 Mei 689,47 5598 5,78
1-7 Juni 224,19 1320 5,40
8-15 Juni 0 0 0,00
16-22 Juni 315,52 2880 6,47
23-30 Juni 116,87 1440 6,16
69

1-7 Juli 266,07 2820 10,38


8-15 Juli 241,95 1440 5,95
16-22 Juli 239,45 1440 6,01
23-31 Juli 236,67 1440 5,58
1-7 Agust 248,28 1320 4,87
8-15 Agust 0 0 0,00
16-22 Agust 482,07 2700 5,13
23-31 Agus 481,31 2820 5,37

Perhitungan performance ratio screw press 4 pada minggu pertama di


bulan Maret adalah:

𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑥 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒


𝑃𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥 100%
𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒
698,34 𝑥 5,67
𝑃𝑒𝑟𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑛𝑐𝑒 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥 100%
3960
=100%

Dengan cara yang sama, maka perhitungan performance ratio pada bulan
Maret 2017 sampai Agustus 2017 disajikan pada Tabel 4.30.
Tabel 4. 30 Performance ratio mesin screw press 4
Ideal Cycle Operating Performance
Output
Tanggal Time Time Ratio
(Ton)
(Menit/Ton) (Menit) (%)
1-7 Maret 698,34 5,67 3960 100,00%
8-15 Maret 331,01 5,98 2160 91,67%
16-22 Maret 627,41 6,60 4230 97,92%
23-31 Maret 683,32 5,58 3810 100,00%
1-7 April 241,7 5,46 1320 100,00%
7-15 April 934,05 5,76 5520 97,50%
16-22 April 519,47 5,82 3120 96,88%
23-30 April 534,97 5,61 3000 100,00%
1-7 Mei 338,71 5,77 2100 93,06%
70

8-15 Mei 880,18 5,79 5304 96,11%


16-22 Mei 560,72 5,78 3330 97,40%
23-31 Mei 689,47 5,78 4098 97,19%
1-7 Juni 224,19 5,40 1320 91,67%
8-15 Juni 0 0,00 0 0,00%
16-22 Juni 315,52 6,47 2040 100,00%
23-30 Juni 116,87 6,16 720 100,00%
1-7 Juli 266,07 10,38 2820 97,92%
8-15 Juli 241,95 5,95 1440 100,00%
16-22 Juli 239,45 6,01 1440 100,00%
23-31 Juli 236,67 5,58 1320 100,00%
1-7 Agust 248,28 4,87 1320 91,67%
8-15 Agust 0 0,00 0 0,00%
16-22 Agust 482,07 5,13 2640 93,75%
23-31 Agust 481,31 5,37 2640 97,92%

3. Perhitungan Quality Ratio


Perhitungan quality ratio mesin screw press 4 pada bulan Maret 2017
hingga Agustus 2017 disajikan pada Tabel 4.31.
Tabel 4. 31 Quality ratio mesin screw press 4
Reject
Reduced Quality
Output &
Tanggal Yied Ratio
(Ton) Rework
(Ton) (%)
(Ton)
1-7 Maret 698,34 0 0 100,00%
8-15 Maret 331,01 0 0 100,00%
16-22 Maret 627,41 0 0 100,00%
23-31 Maret 683,32 0 0 100,00%
1-7 April 241,7 0 0 100,00%
7-15 April 934,05 0 0 100,00%
16-22 April 519,47 0 0 100,00%
23-30 April 534,97 0 0 100,00%
71

1-7 Mei 338,71 0 0 100,00%


8-15 Mei 880,18 0 0 100,00%
16-22 Mei 560,72 0 0 100,00%
23-31 Mei 689,47 0 0 100,00%
1-7 Juni 224,19 0 0 100,00%
8-15 Juni 0 0 0 0,00%
16-22 Juni 315,52 0 0 100,00%
23-30 Juni 116,87 0 0 100,00%
1-7 Juli 266,07 0 0 100,00%
8-15 Juli 241,95 0 0 100,00%
16-22 Juli 239,45 0 0 100,00%
23-31 Juli 236,67 0 0 100,00%
1-7 Agust 248,28 0 0 100,00%
8-15 Agust 0 0 0 0,00%
16-22 Agust 482,07 0 0 100,00%
23-31 Agus 481,31 0 0 100,00%

4. Perhitungan Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE)


Hasil perhitungan OEE mesin screw press 4 disajikan dalam Tabel 4.32.
Tabel 4. 32 Overall Equipment Effectiveness (OEE) mesin screw press 4
Availability Performance Quality
Tanggal OEE
ratio ratio ratio
1-7 Maret 91,67% 100,00% 100,00% 91,67%
8-15 Maret 81,82% 91,67% 100,00% 75,00%
16-22 Maret 75,00% 97,92% 100,00% 73,44%
23-31 Maret 66,15% 100,00% 100,00% 66,15%
1-7 April 91,67% 100,00% 100,00% 91,67%
7-15 April 78,63% 97,50% 100,00% 76,67%
16-22 April 55,91% 96,88% 100,00% 54,17%
23-30 April 69,44% 100,00% 100,00% 69,44%
1-7 Mei 52,24% 93,06% 100,00% 48,61%
72

8-15 Mei 63,87% 96,11% 100,00% 61,39%


16-22 Mei 59,36% 97,40% 100,00% 57,81%
23-31 Mei 73,20% 97,19% 100,00% 71,15%
1-7 Juni 100,00% 91,67% 100,00% 91,67%
8-15 Juni 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
16-22 Juni 70,83% 100,00% 100,00% 70,83%
23-30 Juni 50,00% 100,00% 100,00% 50,00%
1-7 Juli 100,00% 97,92% 100,00% 97,92%
8-15 Juli 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
16-22 Juli 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%
23-31 Juli 91,67% 100,00% 100,00% 91,67%
1-7 Agust 100,00% 91,67% 100,00% 91,67%
8-15 Agust 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
16-22 Agust 97,78% 93,75% 100,00% 91,67%
23-31 Agus 93,62% 97,92% 100,00% 91,67%

4.2 Perhitungan Six Big Losses


Six big losses berguna untuk megetahui dan mengidentifikasi kerugian-
kerugian yang dapat terjadi seperti kerugian karena kerusakan alat, kerugian
persiapan dan penyesuaian, kerugian kerusakan produk serta kerugian
tersembunyi.
4.2.1 Perhitungan Six Big Losses pada Mesin Screw Press 1
1. Downtime losses
Di dalam downtime losses terdapat dua buah sub losses yang terjadi yaitu
equipment failure dan set-up and adjustment losses.
a. Equipment failure
Besarnya nilai persentase efektivitas mesin yang terdapat pada equipment
failure dihitung dengan rumus:

𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛


𝐸𝑞𝑢𝑖𝑝𝑚𝑒𝑛𝑡 𝐹𝑎𝑖𝑙𝑢𝑟𝑒 = 𝑥100%
𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒
73

Dengan rumus diatas, maka perhitungan equipment failure loss untuk


minggu pertama pada bulan Maret dihitung :

60
𝐸𝑞𝑢𝑖𝑝𝑚𝑒𝑛𝑡 𝐹𝑎𝑖𝑙𝑢𝑟𝑒 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 𝑥100%
5700

𝐸𝑞𝑢𝑖𝑝𝑚𝑒𝑛𝑡 𝐹𝑎𝑖𝑙𝑢𝑟𝑒 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 1,05%

Perhitungan equipment failure losses pada bulan Maret hingga Agustus


2017 disajikan dalam Tabel 4.34.
Tabel 4. 33 Persentase Equipment Failure Losses pada Mesin Screw Press 1
Equipment
Failure & Loading
Failure
Tanggal Repair Time
Losess
(Menit) (Menit)
(%)
1-7 Maret 60 5700 1,05%
8-15 Maret 60 7140 0,84%
16-22 Maret 0 5760 0,00%
23-31 Maret 60 3960 1,52%
1-7 April 0 4320 0,00%
7-15 April 0 6900 0,00%
16-22 April 60 7080 0,85%
23-30 April 0 5700 0,00%
1-7 Mei 0 4020 0,00%
8-15 Mei 60 8304 0,72%
16-22 Mei 60 5610 1,07%
23-31 Mei 60 5598 1,07%
1-7 Juni 0 5640 0,00%
8-15 Juni 40 8400 0,48%
16-22 Juni 10 7080 0,14%
23-30 Juni 10 4320 0,23%
1-7 Juli 60 4200 1,43%
8-15 Juli 0 5640 0,00%
74

16-22 Juli 0 4320 0,00%


23-31 Juli 0 2880 0,00%
1-7 Agust 0 7080 0,00%
8-15 Agust 60 5700 1,05%
16-22 Agust 0 7020 0,00%
23-31 Agus 60 5640 1,06%
Total (Menit) 660

b. Set-up and adjustment


Dalam perhitungan set-up and adjustment loss diperlukan seluruh data
mengenai waktu set-up mesin selama penelitian. Untuk mengetahui besarnya
persentase efektivitas mesin yang hilang diakibatkan oleh Set-up and adjustment
maka digunakan rumus:

𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑖𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑦𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑎𝑛


𝑆𝑒𝑡𝑢𝑝 & 𝐴𝑑𝑗𝑢𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 = X 100 %
𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒

0
𝑆𝑒𝑡𝑢𝑝 & 𝐴𝑑𝑗𝑢𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 = X 100 %
5700

𝑆𝑒𝑡𝑢𝑝 & 𝐴𝑑𝑗𝑢𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 = 0%

Perhitungan Set-up and adjustment loss pada bulan Maret sampai dengan
Agustus disajikan dalam Tabel 4.34.
Tabel 4. 34 Persentase Set-Up and Adjustment Losses pada Mesin Screw Press 1
Set Up Loading Setup
Tanggal &Adj Time Losess
(menit) (menit) (%)
1-7 Maret 0 5700 0,00%
8-15 Maret 0 7140 0,00%
16-22 Maret 20 5760 0,35%
23-31 Maret 10 3960 0,25%
1-7 April 20 4320 0,46%
7-15 April 0 6900 0,00%
75

16-22 April 0 7080 0,00%


23-30 April 0 5700 0,00%
1-7 Mei 10 4020 0,25%
8-15 Mei 20 8304 0,24%
16-22 Mei 0 5610 0,00%
23-31 Mei 0 5598 0,00%
1-7 Juni 0 5640 0,00%
8-15 Juni 40 8400 0,48%
16-22 Juni 10 7080 0,14%
23-30 Juni 0 4320 0,00%
1-7 Juli 0 4200 0,00%
8-15 Juli 10 5640 0,18%
16-22 Juli 0 4320 0,00%
23-31 Juli 10 2880 0,35%
1-7 Agust 0 7080 0,00%
8-15 Agust 10 5700 0,18%
16-22 Agust 0 7020 0,00%
23-31 Agus 0 5640 0,00%
Total (Menit) 160

2. Speed Losses
Faktor-faktor yang mempengaruhi speed losses adalah idling and minor
stoppages dan reduced speed losses.
a. Idling and minor stoppages
Untuk mengetahui persentase dari faktor idling and minor stoppages
dalam mempengaruhi efektivitas mesin, maka digunakan rumus:

𝑁𝑜𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑣𝑒 𝑡𝑖𝑚𝑒


𝐼𝑑𝑙𝑒 & 𝑀𝑖𝑛𝑜𝑟 𝑆𝑡𝑜𝑝𝑝𝑎𝑔𝑒 = x 100 %
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒

(60 + 0)
𝐼𝑑𝑙𝑒 & 𝑀𝑖𝑛𝑜𝑟 𝑆𝑡𝑜𝑝𝑝𝑎𝑔𝑒 = x 100 %
5700
76

𝐼𝑑𝑙𝑒 & 𝑀𝑖𝑛𝑜𝑟 𝑆𝑡𝑜𝑝𝑝𝑎𝑔𝑒 = 1,05%

Dengan cara yang sama, Idling and minor stoppages untuk bulan Maret
hinggs Agustus disajikan dalam Tabel 4.35.
Tabel 4. 35 Persentase Idling and Minor Stop pages padaMesin Screw Press 1
Idle&
Planned Loading
Shutdown Minor
Tgl Downtime Time
(Menit) Stop
(Menit) (Menit)
(%)
1-7 Maret 60 0 5700 1,05%
8-15 Maret 60 480 7140 7,56%
16-22 Maret 0 880 5760 15,28%
23-31 Maret 360 830 3960 30,05%
1-7 April 0 1060 4320 24,54%
7-15 April 300 1380 6900 24,35%
16-22 April 120 1740 7080 26,27%
23-30 April 60 1380 5700 25,26%
1-7 Mei 300 1910 4020 54,98%
8-15 Mei 336 2920 8304 39,21%
16-22 Mei 150 2220 5610 42,25%
23-31 Mei 162 1440 5598 28,62%
1-7 Juni 120 1440 5640 27,66%
8-15 Juni 240 1480 8400 20,48%
16-22 Juni 120 1522 7080 23,19%
23-30 Juni 0 2150 4320 49,77%
1-7 Juli 120 2100 4200 52,86%
8-15 Juli 120 2210 5640 41,31%
16-22 Juli 0 720 4320 16,67%
23-31 Juli 0 1430 2880 49,65%
1-7 Agust 120 840 7080 13,56%
8-15 Agust 60 2870 5700 51,40%
16-22 Agust 180 0 7020 2,56%
77

23-31 Agust 120 60 5640 3,19%


Total (Menit) 36170

b. Reduced speed losses

Reduced speed losses dihitung dengan menggunakan rumus:

𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑇𝑖𝑚𝑒 − (𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝑥 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡)


𝑅𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑑 𝑆𝑝𝑒𝑒𝑑 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 𝑥100%
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒

Perhitungan persentase Reduced speed losses untuk minggu pertama pada


mesin screw press adalah sebagai berikut:

5640 − (5,38 𝑥 1036,9)


𝑅𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑑 𝑆𝑝𝑒𝑒𝑑 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 𝑥100%
5700

𝑅𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑑 𝑆𝑝𝑒𝑒𝑑 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 1,03%

Perhitungan persentase reduced speed losses untuk bulan Maret hingga


Agustus dapat dilihat pada Tabel 4.36.
Tabel 4. 36 Persentase Reduced Speed Losses pada Mesin Screw Press 1
Ideal
Operating Loading Reduced
Cycle Output
Tanggal Time Time Speed
Time (Ton)
(Menit) (menit) Losess
(Menit/Ton)
1-7 Maret 5640 5,38 1036,9 5700 1,03%
8-15 Maret 6600 5,72 1143,56 7140 0,77%
16-22 Maret 4860 5,72 849,52 5760 0,00%
23-31 Maret 3060 5,15 544,53 3960 6,44%
1-7 April 3240 4,88 664,29 4320 0,00%
7-15 April 5520 5,64 937,65 6900 3,33%
16-22 April 5280 5,76 902,13 7080 1,24%
23-30 April 4320 5,60 763,62 5700 0,79%
1-7 Mei 2100 5,77 338,71 4020 3,63%
8-15 Mei 5304 5,79 880,18 8304 2,48%
16-22 Mei 3330 5,78 560,72 5610 1,55%
78

23-31 Mei 4098 5,78 689,47 5598 2,06%


1-7 Juni 4200 6,12 672,22 5640 1,55%
8-15 Juni 6840 6,00 1108,01 8400 2,26%
16-22 Juni 5538 5,94 916,85 7080 1,30%
23-30 Juni 2160 6,49 332,94 4320 0,00%
1-7 Juli 2040 6,42 309,06 4200 1,35%
8-15 Juli 3420 5,89 568,15 5640 1,26%
16-22 Juli 3600 6,11 589,48 4320 0,00%
23-31 Juli 1440 6,42 224,18 2880 0,00%
1-7 Agust 6240 5,62 1092,27 7080 1,47%
8-15 Agust 2760 6,02 453,41 5700 0,50%
16-22 Agust 7020 5,58 1225,7 7020 2,50%
23-31 Agus 5580 5,66 954,53 5640 3,10%
Total (menit) 2266,79

3. Defect Losses
Faktor yang termasuk ke dalam defect losses adalah rework loss dan
yield/scrap loss.
a. Reduced yield/scrap losses
𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝑥 𝑆𝑐𝑟𝑎𝑝
𝑅𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑑 𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑/𝑆𝑐𝑟𝑎𝑝 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 𝑥100%
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒
Perhitungan reduced yield/scrap losses untuk minggu pertama pada bulan
Maret adalah:
5,38 𝑥 0
𝑅𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑑 𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑/𝑆𝑐𝑟𝑎𝑝 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 𝑥100%
5700
𝑅𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑑 𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑/𝑠𝑐𝑟𝑎𝑝 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 0%
Perhitungan reduced yield/scrap losses pada bulan Maret hingga Agustus
dapat dilihat pada Tabel 4.37.
Tabel 4. 37 Persentase Reduced Yield/Scrap Losses pada Mesin Screw Press 1
Ideal Cycle Reduced Loading Reduced
Tanggal Time yied/scrap Time yield/scrap
(Menit/Ton) (Ton) (Menit) Losess
1-7 Maret 5,38 0 5700 0,00%
79

8-15 Maret 5,72 0 7140 0,00%


15-22 Maret 5,72 0 5760 0,00%
23-31 Maret 5,15 0 3960 0,00%
1-7 April 4,88 0 4320 0,00%
7-15 April 5,64 0 6900 0,00%
16-22 April 5,76 0 7080 0,00%
23-30 April 5,60 0 5700 0,00%
1-7 Mei 5,77 0 4020 0,00%
8-15 Mei 5,79 0 8304 0,00%
16-22 Mei 5,78 0 5610 0,00%
23-31 Mei 5,78 0 5598 0,00%
1-7 Juni 6,12 0 5640 0,00%
8-15 Juni 6,00 0 8400 0,00%
16-22 Juni 5,94 0 7080 0,00%
23-30 Juni 6,49 0 4320 0,00%
1-7 Juli 6,42 0 4200 0,00%
8-15 Juli 5,89 0 5640 0,00%
16-22 Juli 6,11 0 4320 0,00%
23-31 Juli 6,42 0 2880 0,00%
1-7 Agust 5,62 0 7080 0,00%
8-15 Agust 6,02 0 5700 0,00%
16-22 Agust 5,58 0 7020 0,00%
23-31 Agus 5,66 0 5640 0,00%
Total (Menit) 0

b. Defect And Rework Losses


𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝑥 𝑟𝑒𝑤𝑜𝑟𝑘
𝐷𝑒𝑓𝑒𝑐𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑟𝑒𝑤𝑜𝑟𝑘 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 𝑥100%
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒
Perhitungan reduced yield/scrap losses untuk minggu pertama pada bulan
Maret adalah:
80

5,38 𝑥 0
𝐷𝑒𝑓𝑒𝑐𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑟𝑒𝑤𝑜𝑟𝑘 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 𝑥100%
5700
𝐷𝑒𝑓𝑒𝑐𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑟𝑒𝑤𝑜𝑟𝑘 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 0%
Perhitungan Defect and Rework Losses pada bulan Maret hingga Agustus
dapat dilihat pada Tabel 4.38.
Tabel 4. 38 Persentase Defect and Rework Losses pada Mesin Screw Press 1
Defect
Ideal Cycle Loading Defect and
and
Tanggal Time Time rework
rework
(Menit/Ton) (Menit) Losess
(Ton)
1-7 Maret 5,38 0 5700 0,00%
8-15 Maret 5,72 0 7140 0,00%
16-22 Maret 5,72 0 5760 0,00%
23-31 Maret 5,15 0 3960 0,00%
1-7 April 4,88 0 4320 0,00%
7-15 April 5,64 0 6900 0,00%
16-22 April 5,76 0 7080 0,00%
23-30 April 5,60 0 5700 0,00%
1-7 Mei 5,77 0 4020 0,00%
8-15 Mei 5,79 0 8304 0,00%
16-22 Mei 5,78 0 5610 0,00%
23-31 Mei 5,78 0 5598 0,00%
1-7 Juni 6,12 0 5640 0,00%
8-15 Juni 6,00 0 8400 0,00%
16-22 Juni 5,94 0 7080 0,00%
23-30 Juni 6,49 0 4320 0,00%
1-7 Juli 6,42 0 4200 0,00%
8-15 Juli 5,89 0 5640 0,00%
16-22 Juli 6,11 0 4320 0,00%
23-31 Juli 6,42 0 2880 0,00%
1-7 Agust 5,62 0 7080 0,00%
8-15 Agust 6,02 0 5700 0,00%
81

16-22 Agust 5,58 0 7020 0,00%


23-31 Agust 5,66 0 5640 0,00%

4. Pengaruh Six Big Losses


Untuk melihat lebih jelas six big losses yang mempengaruhi efektivitas
mesin screw press 1, maka akan dilakukan perhitungan time loss untuk masing-
masing faktor dalam six big losses tersebut seperti yang terlihat pada hasil
perhitungan di Tabel 4.39.
Tabel 4. 39 Persentase Six Big Losses pada Mesin Screw Press 1
Total Persentase
Persentase
Six big losses time loss kumulatif
(%)
(Menit) (%)
Idle&minor losses 602,83 92,14 92,14
Reduced speed losses 37,78 97,91 5,77
Equipment failure losses 11 99,60 1,68
Setup and adjustment 2,67 100,00 0,41
Reduced yield/scrap losses 0 100,00 0,00
Defect and rework losses 0 100,00 0,00
Jumlah 654,28

Persentase time loss dari keenam faktor tersebut juga akan lebih jelas lagi
diperlihatkan dalam bentuk histogram yang terlihat pada Gambar 4.1.

Diaram Pareto Mesin Screw Press 1


700
100.00
600
Total time losses

80.00
% Komulatif

500
400 60.00
300
40.00
200
20.00
100
0 0.00
idle&minor reduced equipment setup and reduced defect and
losses speed losses failure adjustment yield/scrap rework
losses losses losses

value kumulatif

Gambar 4. 1 Persentase Six Big Losses pada Mesin Screw Press 1


82

4.2.2 Perhitungan Six Big Losses pada Mesin Screw Press 2


1. Downtime losses
Di dalam menghitung nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE), yang
termasuk dalam downtime losses terbagi dua yaitu equipment failure dan set-up
and adjustment.
a. Equipment failure
Besarnya nilai persentase efektivitas mesin yang terdapat pada equipment
failure dihitung dengan rumus:

𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛


𝐸𝑞𝑢𝑖𝑝𝑚𝑒𝑛𝑡 𝐹𝑎𝑖𝑙𝑢𝑟𝑒 = 𝑥100%
𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒

Dengan rumus diatas, maka perhitungan equipment failure loss untuk


minggu pertama pada bulan Maret dihitung :

60
𝐸𝑞𝑢𝑖𝑝𝑚𝑒𝑛𝑡 𝐹𝑎𝑖𝑙𝑢𝑟𝑒 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 𝑥100%
7200

𝐸𝑞𝑢𝑖𝑝𝑚𝑒𝑛𝑡 𝐹𝑎𝑖𝑙𝑢𝑟𝑒 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 0,83%

Perhitungan equipment failure losses pada bulan Maret hingga Agustus


2017 disajikan dalam Tabel 4.40.
Tabel 4. 40 Persentase Equipment Failure Losess pada Mesin Screw Press 2
Equipment
Failure & Loading
Failure
Tanggal Repair Time
Losess
(Menit) (Menit)
(%)
1-7 Maret 60 7200 0,83%
8-15 Maret 60 7020 0,85%
15-22 Maret 30 5760 0,52%
23-31 Maret 0 5220 0,00%
1-7 April 0 1440 0,00%
7-15 April 0 0 0,00%
16-22 April 60 2880 2,08%
23-30 April 0 5700 0,00%
83

1-7 Mei 0 0 0,00%


8-15 Mei 0 1440 0,00%
16-22 Mei 0 1320 0,00%
23-31 Mei 0 1440 0,00%
1-7 Juni 60 4320 1,39%
8-15 Juni 60 8400 0,71%
16-22 Juni 0 4320 0,00%
23-30 Juni 60 2880 2,08%
1-7 Juli 0 7020 0,00%
8-15 Juli 60 7080 0,85%
16-22 Juli 0 5760 0,00%
23-31 Juli 0 4320 0,00%
1-7 Agust 60 7080 0,85%
8-15 Agust 0 5700 0,00%
16-22 Agust 60 7080 0,85%
23-31 Agus 180 5760 3,13%
Total (Menit) 750

b. Set-up and adjustment


Dalam perhitungan set-up and adjustment losses diperlukan seluruh data
mengenai waktu set-up mesin yang menjadi objek penelitian. Untuk mengetahui
besarnya persentase efektivitas mesin yang hilang diakibatkan oleh set-up and
adjustment maka digunakan rumus:

𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑖𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑦𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖𝑎𝑛


𝑆𝑒𝑡𝑢𝑝 & 𝐴𝑑𝑗𝑢𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 = X 100 %
𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒
10
𝑆𝑒𝑡𝑢𝑝 & 𝐴𝑑𝑗𝑢𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 = X 100 %
7200

𝑆𝑒𝑡𝑢𝑝 & 𝐴𝑑𝑗𝑢𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 = 0,14%

Perhitungan Set-up and adjustment losses pada bulan Maret sampai


dengan Agustus disajikan dalam Tabel 4.41.
84

Tabel 4. 41 Persentase Set-Up and Adjustment Losses pada Mesin Screw Press 2
Set Up Loading Setup
Tanggal &Adj Time Losess
(Menit) (Menit) (%)
1-7 Maret 10 7200 0,14%
8-15 Maret 30 7020 0,43%
15-22 Maret 10 5760 0,17%
23-31 Maret 10 5220 0,19%
1-7 April 0 1440 0,00%
7-15 April 0 0 0,00%
16-22 April 10 2880 0,35%
23-30 April 10 5700 0,18%
1-7 Mei 0 0 0,00%
8-15 Mei 0 1440 0,00%
16-22 Mei 0 1320 0,00%
23-31 Mei 0 1440 0,00%
1-7 Juni 20 4320 0,46%
8-15 Juni 0 8400 0,00%
16-22 Juni 10 4320 0,23%
23-30 Juni 0 2880 0,00%
1-7 Juli 10 7020 0,14%
8-15 Juli 0 7080 0,00%
16-22 Juli 10 5760 0,17%
23-31 Juli 10 4320 0,23%
1-7 Agust 20 7080 0,28%
8-15 Agust 0 5700 0,00%
16-22 Agust 0 7080 0,00%
23-31 Agus 0 5760 0,00%
Total (Menit) 160
85

2. Speed Losses
Faktor-faktor yang dikategorikan dalam speed losses adalah idling and
minor stoppages dan reduced speed losses.
a. Idling and minor stoppages
Untuk mengetahui persentase dari faktor idling and minor stoppages
dalam mempengaruhi efektivitas mesin, maka digunakan rumus:

𝑁𝑜𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑣𝑒 𝑡𝑖𝑚𝑒


𝐼𝑑𝑙𝑒 & 𝑀𝑖𝑛𝑜𝑟 𝑆𝑡𝑜𝑝𝑝𝑎𝑔𝑒 = x 100 %
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒

0 + 350
𝐼𝑑𝑙𝑒 & 𝑀𝑖𝑛𝑜𝑟 𝑆𝑡𝑜𝑝𝑝𝑎𝑔𝑒 = x 100 %
7200

𝐼𝑑𝑙𝑒 & 𝑀𝑖𝑛𝑜𝑟 𝑆𝑡𝑜𝑝𝑝𝑎𝑔𝑒 = 4,86%

Dengan cara yang sama, Idling and minor stoppages untuk bulan Maret
hingga Agustus disajikan dalam Tabel 4.42.
Tabel 4. 42 Persentase Idling and Minor Stop pages pada Mesin Screw Press 2
Planned Loading Idle&Minor
Shutdown
Tgl Downtime Time Stoppages
(Menit)
(Menit) (Menit) (%)
1-7 Maret 0 350 7200 4,86%
8-15 Maret 180 990 7020 16,67%
15-22 Maret 0 1490 5760 25,87%
23-31 Maret 540 1550 5220 40,04%
1-7 April 0 240 1440 16,67%
7-15 April 0 0 0 0,00%
16-22 April 0 650 2880 22,57%
23-30 April 60 2030 5700 36,67%
1-7 Mei 0 0 0 0,00%
8-15 Mei 0 720 1440 50,00%
16-22 Mei 120 600 1320 54,55%
23-31 Mei 0 720 1440 50,00%
1-7 Juni 0 1360 4320 31,48%
86

8-15 Juni 240 1500 8400 20,71%


16-22 Juni 0 812 4320 18,80%
23-30 Juni 0 1380 2880 47,92%
1-7 Juli 180 2150 7020 33,19%
8-15 Juli 120 2160 7080 32,20%
16-22 Juli 0 710 5760 12,33%
23-31 Juli 0 1550 4320 35,88%
1-7 Agust 120 820 7080 13,28%
8-15 Agust 60 2940 5700 52,63%
16-22 Agust 120 0 7080 1,69%
23-31 Agus 0 0 5760 0,00%
Total (Menit) 26462

b. Reduced speed losses

Reduced speed losses dihitung dengan menggunakan rumus:

𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑇𝑖𝑚𝑒 − (𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝑥 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡)


𝑅𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑑 𝑆𝑝𝑒𝑒𝑑 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 𝑥100%
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒

Perhitungan persentase reduced speed losses untuk minggu pertama pada


mesin screw press adalah sebagai berikut:

6780 − (5,47 𝑥 1240,24)


𝑅𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑑 𝑆𝑝𝑒𝑒𝑑 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 𝑥100%
7200

𝑅𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑑 𝑆𝑝𝑒𝑒𝑑 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 0,00%

Perhitungan persentase reduced speed losses untuk bulan Maret hingga


Agustus dapat dilihat pada Tabel 4.43.
Tabel 4.43 Persentase Reduced Speed Losses pada Mesin Screw Press 2
Operating Ideal Cycle Loading Reduced
Output
Tanggal Time Time Time Speed
(Ton)
(Menit) (Menit/Ton) (Menit) Losess
1-7 Maret 6780 5,47 1240,24 7200 0,00%
87

8-15 Maret 5940 5,64 1026,73 7020 2,12%


15-22 Maret 4230 5,68 745,15 5760 0,00%
23-31 Maret 3660 5,12 647,65 5220 6,57%
1-7 April 1200 5,55 216,37 1440 0,00%
7-15 April 0 0,00 0 0 0,00%
16-22 April 2160 5,64 382,67 2880 0,00%
23-30 April 3660 5,62 644,61 5700 0,67%
1-7 Mei 0 0,00 0 0 0,00%
8-15 Mei 720 6,26 114,98 1440 0,00%
16-22 Mei 720 5,71 115,52 1320 4,55%
23-31 Mei 720 6,20 116,22 1440 0,00%
1-7 Juni 2880 6,43 448,03 4320 0,00%
8-15 Juni 6840 6,00 1108,01 8400 2,26%
16-22 Juni 3498 5,82 601,33 4320 0,00%
23-30 Juni 1440 6,66 216,07 2880 0,00%
1-7 Juli 4860 6,11 775,13 7020 1,73%
8-15 Juli 4860 5,90 810,1 7080 1,14%
16-22 Juli 5040 6,08 828,93 5760 0,00%
23-31 Juli 2760 5,99 460,85 4320 0,00%
1-7 Agust 6180 5,56 1092,3 7080 1,45%
8-15 Agust 2760 6,02 453,41 5700 0,50%
16-22 Agust 7020 5,63 1225,7 7080 1,65%
23-31 Agus 5580 5,85 954,53 5760 0,00%
Total (Menit) 1231

3. Defect Losses
Faktor yang dikategorikan ke dalam defect losses adalah rework loss dan
yield/scrap loss.
a. Reduced yield/scrap losses
𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝑥 𝑆𝑐𝑟𝑎𝑝
𝑅𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑑 𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑/𝑆𝑐𝑟𝑎𝑝 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 𝑥100%
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒
88

Perhitungan reduced yield/scrap losses untuk minggu pertama pada bulan


Maret adalah:
5,47𝑥 0
𝑅𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑑 𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑/𝑆𝑐𝑟𝑎𝑝 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 𝑥100%
7200
𝑅𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑑 𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑/𝑠𝑐𝑟𝑎𝑝 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 0%
Perhitungan reduced yield/scrap losses pada bulan Maret hingga Agustus
dapat dilihat pada Tabel 4.44.
Tabel 4.44 Persentase Reduced Yield/Scrap Losses pada Mesin Screw Press 2
Ideal Cycle Reduced Loading Reduced
Tanggal Time yied/scrap Time yield/scrap
(Menit/Ton) (Ton) (Menit) Losess
1-7 Maret 5,47 0 7200 0,00%
8-15 Maret 5,64 0 7020 0,00%
15-22 Maret 5,68 0 5760 0,00%
23-31 Maret 5,12 0 5220 0,00%
1-7 April 5,55 0 1440 0,00%
7-15 April 0,00 0 0 0,00%
16-22 April 5,64 0 2880 0,00%
23-30 April 5,62 0 5700 0,00%
1-7 Mei 0,00 0 0 0,00%
8-15 Mei 6,26 0 1440 0,00%
16-22 Mei 5,71 0 1320 0,00%
23-31 Mei 6,20 0 1440 0,00%
1-7 Juni 6,43 0 4320 0,00%
8-15 Juni 6,00 0 8400 0,00%
16-22 Juni 5,82 0 4320 0,00%
23-30 Juni 6,66 0 2880 0,00%
1-7 Juli 6,11 0 7020 0,00%
8-15 Juli 5,90 0 7080 0,00%
16-22 Juli 6,08 0 5760 0,00%
23-31 Juli 5,99 0 4320 0,00%
89

1-7 Agust 5,56 0 7080 0,00%


8-15 Agust 6,02 0 5700 0,00%
16-22 Agust 5,63 0 7080 0,00%
23-31 Agus 5,85 0 5760 0,00%

b. Defect and Rework Losses


𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝑥 𝑟𝑒𝑤𝑜𝑟𝑘
𝐷𝑒𝑓𝑒𝑐𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑟𝑒𝑤𝑜𝑟𝑘 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 𝑥100%
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒
Perhitungan reduced yield/scrap losses untuk minggu pertama pada bulan
Maret adalah:
5,47 𝑥 0
𝐷𝑒𝑓𝑒𝑐𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑟𝑒𝑤𝑜𝑟𝑘 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 𝑥100%
7200
𝐷𝑒𝑓𝑒𝑐𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑟𝑒𝑤𝑜𝑟𝑘 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 0%
Perhitungan defect and rework losses pada bulan Maret hingga Agustus
dapat dilihat pada Tabel 4.45.
Tabel 4.45 Persentase Defect and Rework Losses pada Mesin Screw Press 2
Defect
Ideal Cycle Loading Defect and
and
Tanggal Time Time rework
rework
(Menit/Ton) (Menit) Losess
(Ton)
1-7 Maret 5,47 0 7200 0,00%
8-15 Maret 5,64 0 7020 0,00%
15-22 Maret 5,68 0 5760 0,00%
23-31 Maret 5,12 0 5220 0,00%
1-7 April 5,55 0 1440 0,00%
7-15 April 0,00 0 0 0,00%
16-22 April 5,64 0 2880 0,00%
23-30 April 5,62 0 5700 0,00%
1-7 Mei 0,00 0 0 0,00%
8-15 Mei 6,26 0 1440 0,00%
16-22 Mei 5,71 0 1320 0,00%
23-31 Mei 6,20 0 1440 0,00%
1-7 Juni 6,43 0 4320 0,00%
90

8-15 Juni 6,00 0 8400 0,00%


16-22 Juni 5,82 0 4320 0,00%
23-30 Juni 6,66 0 2880 0,00%
1-7 Juli 6,11 0 7020 0,00%
8-15 Juli 5,90 0 7080 0,00%
16-22 Juli 6,08 0 5760 0,00%
23-31 Juli 5,99 0 4320 0,00%
1-7 Agust 5,56 0 7080 0,00%
8-15 Agust 6,02 0 5700 0,00%
16-22 Agust 5,63 0 7080 0,00%
23-31 Agus 5,85 0 5760 0,00%

4. Pengaruh Six Big Losses


Untuk melihat lebih jelas six big losses yang mempengaruhi efektivitas
mesin screw press 2, maka akan dilakukan perhitungan time loss untuk masing-
masing faktor dalam six big losses tersebut seperti yang terlihat pada hasil
perhitungan di Tabel 4.46.
Tabel 4.46 Persentase Six Big Loss pada Mesin Screw Press 2
Total Persentase
Persentase
Six big losses time loss kumulatif
(%)
(menit) (%)
Idle&minor losses 441,03 84,45 84,45
Reduced speed losses 66,04 97,10 12,65
Equipment failure losses 12,5 99,49 2,39
Setup and adjustment 2,67 100,00 0,51
Reduced yield/scrap losses 0 100,00 0,00
Defect and rework losses 0 100,00 0,00

Jumlah 522,24

Persentase time loss dari keenam faktor tersebut juga akan lebih jelas lagi
diperlihatkan dalam bentuk histogram yang terlihat pada Gambar 4.2.
91

Diaram Pareto Mesin Screw Press 2


700
100.00
600
Total time losses
80.00
500

% Komulatif
400 60.00
300
40.00
200
20.00
100
0 0.00
idle&minor reduced equipment setup and reduced defect and
losses speed failure adjustment yield/scrap rework
losses losses losses losses

value kumulatif

Gambar 4. 2 Persentase Six Big Losses pada Mesin Screw Press 2

4.2.3 Perhitungan Six Big Losses pada Mesin Screw Press 3


1. Downtime losses
Di dalam menghitung nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE), yang
termasuk dalam downtime losses terbagi dua yaitu equipment failure dan set-up
and adjustment.
a. Equipment failure
Besarnya nilai persentase efektivitas mesin yang terdapat pada equipment
failure dihitung dengan rumus:

𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛


𝐸𝑞𝑢𝑖𝑝𝑚𝑒𝑛𝑡 𝐹𝑎𝑖𝑙𝑢𝑟𝑒 = 𝑥100%
𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒

Dengan rumus diatas, maka perhitungan equipment failure loss untuk


minggu pertama pada bulan Maret dihitung :

0
𝐸𝑞𝑢𝑖𝑝𝑚𝑒𝑛𝑡 𝐹𝑎𝑖𝑙𝑢𝑟𝑒 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 𝑥100%
8580

𝐸𝑞𝑢𝑖𝑝𝑚𝑒𝑛𝑡 𝐹𝑎𝑖𝑙𝑢𝑟𝑒 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 0%


92

Perhitungan equipment failure loss pada bulan Maret hingga Agustus 2017
disajikan dalam Tabel 4.47.
Tabel4.47 Persentase Equipment Failure Losses pada Mesin Screw Press 3
Equipment
Failure & Loading
Failure
Tanggal Repair Time
Losess
(Menit) (Menit)
(%)
1-7 Maret 0 8580 0,00%
8-15 Maret 60 5580 1,08%
16-22 Maret 0 1380 0,00%
23-31 Maret 0 4200 0,00%
1-7 April 120 4320 2,78%
7-15 April 0 7200 0,00%
16-22 April 0 7020 0,00%
23-30 April 0 2820 0,00%
1-7 Mei 0 4020 0,00%
8-15 Mei 120 8184 1,47%
16-22 Mei 60 5550 1,08%
23-31 Mei 0 5538 0,00%
1-7 Juni 60 5640 1,06%
8-15 Juni 0 8400 0,00%
16-22 Juni 240 7080 3,39%
23-30 Juni 60 4320 1,39%
1-7 Juli 0 7020 0,00%
8-15 Juli 120 7080 1,69%
16-22 Juli 0 5760 0,00%
23-31 Juli 0 4320 0,00%
1-7 Agust 60 5640 1,06%
8-15 Agust 0 5700 0,00%
16-22 Agust 0 4260 0,00%
23-31 Agus 0 2880 0,00%
Total (Menit) 900
93

b. Set-up and adjustment


Dalam perhitungan set-up and adjustment loss diperlukan seluruh data
mengenai waktu set-up mesin yang menjadi objek penelitian. Untuk mengetahui
besarnya persentase efektivitas mesin yang hilang diakibatkan oleh set-up and
adjustment maka digunakan rumus:

𝐿𝑎𝑚𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑖𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑦𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑎𝑛


𝑆𝑒𝑡𝑢𝑝 & 𝐴𝑑𝑗𝑢𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 = X 100 %
𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒
10
𝑆𝑒𝑡𝑢𝑝 & 𝐴𝑑𝑗𝑢𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 = X 100 %
8580

𝑆𝑒𝑡𝑢𝑝 & 𝐴𝑑𝑗𝑢𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 = 0,12%

Perhitungan Set-up and adjustment loss pada bulan Maret sampai dengan
Agustus disajikan dalam Tabel 4.48.
Tabel 4.48 Persentase Set-Up and Adjustment Losses pada Mesin Screw Press 3
Set Up Loading Setup
Tanggal &Adj Time Losess
(Menit) (Menit) (%)
1-7 Maret 10 8580 0,12%
8-15 Maret 0 5580 0,00%
16-22 Maret 0 1380 0,00%
23-31 Maret 10 4200 0,24%
1-7 April 30 4320 0,69%
7-15 April 10 7200 0,14%
16-22 April 10 7020 0,14%
23-30 April 0 2820 0,00%
1-7 Mei 10 4020 0,25%
8-15 Mei 0 8184 0,00%
16-22 Mei 10 5550 0,18%
23-31 Mei 0 5538 0,00%
1-7 Juni 0 5640 0,00%
8-15 Juni 20 8400 0,24%
94

16-22 Juni 20 7080 0,28%


23-30 Juni 10 4320 0,23%
1-7 Juli 0 7020 0,00%
8-15 Juli 0 7080 0,00%
16-22 Juli 0 5760 0,00%
23-31 Juli 0 4320 0,00%
1-7 Agust 0 5640 0,00%
8-15 Agust 20 5700 0,35%
16-22 Agust 0 4260 0,00%
23-31 Agus 0 2880 0,00%
Total (Menit) 160

2. Speed Losses
Faktor-faktor yang dikategorikan dalam speed losses adalah idling and
minor stoppages dan reduced speed losses.
a. Idling and minor stoppages
Untuk mengetahui persentase dari faktor idling and minor stoppages
dalam mempengaruhi efektivitas mesin, maka digunakan rumus:

𝑁𝑜𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑣𝑒 𝑡𝑖𝑚𝑒


𝐼𝑑𝑙𝑒 & 𝑀𝑖𝑛𝑜𝑟 𝑆𝑡𝑜𝑝𝑝𝑎𝑔𝑒 = x 100 %
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒

60 + 410
𝐼𝑑𝑙𝑒 & 𝑀𝑖𝑛𝑜𝑟 𝑆𝑡𝑜𝑝𝑝𝑎𝑔𝑒 = x 100 %
8580

𝐼𝑑𝑙𝑒 & 𝑀𝑖𝑛𝑜𝑟 𝑆𝑡𝑜𝑝𝑝𝑎𝑔𝑒 = 5,48%

Dengan cara yang sama, Idling and minor stoppages untuk bulan Maret
hingga Agustus disajikan dalam Tabel 4.49.
Tabel 4.49 Persentase Idling and Minor Stop pages pada Mesin Screw Press 3
Planned Loading Idle&Minor
Shutdown
Tanggal Downtime Time Stoppages
(Menit)
(Menit) (Menit) (%)
1-7 Maret 60 410 8580 5,48%
95

8-15 Maret 180 300 5580 8,60%


15-22 Maret 60 120 1380 13,04%
23-31 Maret 120 1760 4200 44,76%
1-7 April 0 930 4320 21,53%
7-15 April 0 1670 7200 23,19%
16-22 April 180 1730 7020 27,21%
23-30 April 60 180 2820 8,51%
1-7 Mei 300 1910 4020 54,98%
8-15 Mei 456 3480 8184 48,09%
16-22 Mei 210 2930 5550 56,58%
23-31 Mei 222 2160 5538 43,01%
1-7 Juni 120 1380 5640 26,60%
8-15 Juni 240 1540 8400 21,19%
16-22 Juni 120 1282 7080 19,80%
23-30 Juni 0 2090 4320 48,38%
1-7 Juli 180 2160 7020 33,33%
8-15 Juli 120 2100 7080 31,36%
16-22 Juli 0 720 5760 12,50%
23-31 Juli 0 1560 4320 36,11%
1-7 Agust 120 900 5640 18,09%
8-15 Agust 60 2920 5700 52,28%
16-22 Agust 60 0 4260 1,41%
23-31 Agus 0 0 2880 0,00%
Total

b. Reduced speed losses

Reduced speed losses dihitung dengan menggunakan rumus:

𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑇𝑖𝑚𝑒 − (𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝑥 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡)


𝑅𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑑 𝑆𝑝𝑒𝑒𝑑 = 𝑥100%
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒
96

Perhitungan persentase reduced speed losses untuk minggu pertama pada


mesin screw press adalah sebagai berikut:

8160 − (5,45 𝑥 1487,74)


𝑅𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑑 𝑆𝑝𝑒𝑒𝑑 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 𝑥100%
8580

𝑅𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑑 𝑆𝑝𝑒𝑒𝑑 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 0,66%

Perhitungan persentase reduced speed losses untuk bulan Maret hingga


Agustus dapat dilihat pada Tabel 4.50.
Tabel 4.50 Persentase Reduced Speed Losses pada Mesin Screw Press 3
Operating Ideal Cycle Loading Reduced
Output
Tanggal Time Time Time Speed
(Ton)
(Menit) (Menit/Ton) (Menit) Losess
1-7 Maret 8160 5,45 1487,74 8580 0,66%
8-15 Maret 5220 5,44 929,38 5580 2,92%
15-22 Maret 1260 5,78 208,73 1380 3,80%
23-31 Maret 2430 5,57 424,45 4200 1,61%
1-7 April 3240 5,03 643,68 4320 0,00%
7-15 April 5520 5,89 937,65 7200 0,00%
16-22 April 5280 5,71 902,13 7020 1,88%
23-30 April 2640 5,54 466,77 2820 1,95%
1-7 Mei 2100 5,77 338,71 4020 3,63%
8-15 Mei 4584 5,67 765,21 8184 2,96%
16-22 Mei 2550 5,51 445,52 5550 1,68%
23-31 Mei 3378 5,67 573,26 5538 2,35%
1-7 Juni 4200 6,12 672,22 5640 1,55%
8-15 Juni 6840 6,00 1108 8400 2,26%
16-22 Juni 5538 5,94 916,85 7080 1,30%
23-30 Juni 2160 6,49 332,94 4320 0,00%
1-7 Juli 4860 6,11 775,13 7020 1,73%
8-15 Juli 4860 5,90 810,1 7080 1,14%
16-22 Juli 5040 6,08 828,93 5760 0,00%
97

23-31 Juli 2760 5,99 460,85 4320 0,00%


1-7 Agust 4740 5,43 843,99 5640 2,79%
8-15 Agust 2760 6,02 453,41 5700 0,50%
16-22 Agust 4260 5,65 743,63 4260 1,39%
23-31 Agus 2880 6,09 473,22 2880 0,00%
Total (Menit) 1955,44

4. Defect Losses
Faktor yang dikategorikan ke dalam defect losses adalah rework loss dan
yield/scrap loss.
a. Reduced yield/scrap losses
𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝑥 𝑆𝑐𝑟𝑎𝑝
𝑅𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑑 𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑/𝑆𝑐𝑟𝑎𝑝 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 𝑥100%
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒
Perhitungan reduced yield/scrap losses untuk minggu pertama pada bulan
Maret adalah:
5,45 𝑥 0
𝑅𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑑 𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑/𝑆𝑐𝑟𝑎𝑝 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 𝑥100%
8580
𝑅𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑑 𝑦𝑖𝑒𝑙𝑑/𝑆𝑐𝑟𝑎𝑝 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 0%
Perhitungan reduced yield/scrap losses pada bulan Maret hingga Agustus
dapat dilihat pada Tabel 4.51.
Tabel 4.51 Persentase Reduced Yield/Scrap Losses pada Mesin Screw Press 3
Ideal Cycle Reduced Loading Reduced
Tanggal Time yied/scrap Time yield/scrap
(Menit/Ton) (Ton) (Menit) Losess
1-7 Maret 5,45 0 8580 0,00%
8-15 Maret 5,44 0 5580 0,00%
15-22 Maret 5,78 0 1380 0,00%
23-31 Maret 5,57 0 4200 0,00%
1-7 April 5,03 0 4320 0,00%
7-15 April 5,89 0 7200 0,00%
16-22 April 5,71 0 7020 0,00%
23-30 April 5,54 0 2820 0,00%
1-7 Mei 5,77 0 4020 0,00%
98

8-15 Mei 5,67 0 8184 0,00%


16-22 Mei 5,51 0 5550 0,00%
23-31 Mei 5,67 0 5538 0,00%
1-7 Juni 6,12 0 5640 0,00%
8-15 Juni 6,00 0 8400 0,00%
16-22 Juni 5,94 0 7080 0,00%
23-30 Juni 6,49 0 4320 0,00%
1-7 Juli 6,11 0 7020 0,00%
8-15 Juli 5,90 0 7080 0,00%
16-22 Juli 6,08 0 5760 0,00%
23-31 Juli 5,99 0 4320 0,00%
1-7 Agust 5,43 0 5640 0,00%
8-15 Agust 6,02 0 5700 0,00%
16-22 Agust 5,65 0 4260 0,00%
23-31 Agus 6,09 0 2880 0,00%

b. Defect And Rework Losses


𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝑥 𝑟𝑒𝑤𝑜𝑟𝑘
𝐷𝑒𝑓𝑒𝑐𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑟𝑒𝑤𝑜𝑟𝑘 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 𝑥100%
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒
Perhitungan reduced yield/scrap losses untuk minggu pertama pada bulan
Maret adalah:
5,45 𝑥 0
𝐷𝑒𝑓𝑒𝑐𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑟𝑒𝑤𝑜𝑟𝑘 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 𝑥100%
8580
𝐷𝑒𝑓𝑒𝑐𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑟𝑒𝑤𝑜𝑟𝑘 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 0%
Perhitungan defect and rework losses pada bulan Maret hingga Agustus
dapat dilihat pada Tabel 4.52.
Tabel 4.52 Persentase Defect and Rework Losses pada Mesin Screw Press 3
Defect
Ideal Cycle Loading Defect and
and
Tanggal Time Time rework
rework
(Menit/Ton) (Menit) Losess
(Ton)
1-7 Maret 5,45 0 8580 0,00%
8-15 Maret 5,44 0 5580 0,00%
99

15-22 Maret 5,78 0 1380 0,00%


23-31 Maret 5,57 0 4200 0,00%
1-7 April 5,03 0 4320 0,00%
7-15 April 5,89 0 7200 0,00%
16-22 April 5,71 0 7020 0,00%
23-30 April 5,54 0 2820 0,00%
1-7 Mei 5,77 0 4020 0,00%
8-15 Mei 5,67 0 8184 0,00%
16-22 Mei 5,51 0 5550 0,00%
23-31 Mei 5,67 0 5538 0,00%
1-7 Juni 6,12 0 5640 0,00%
8-15 Juni 6,00 0 8400 0,00%
16-22 Juni 5,94 0 7080 0,00%
23-30 Juni 6,49 0 4320 0,00%
1-7 Juli 6,11 0 7020 0,00%
8-15 Juli 5,90 0 7080 0,00%
16-22 Juli 6,08 0 5760 0,00%
23-31 Juli 5,99 0 4320 0,00%
1-7 Agust 5,43 0 5640 0,00%
8-15 Agust 6,02 0 5700 0,00%
16-22 Agust 5,65 0 4260 0,00%
23-31 Agus 6,09 0 2880 0,00%

5. Pengaruh Six Big Losses


Untuk melihat lebih jelas six big losses yang mempengaruhi efektivitas
mesin screw press 3, maka akan dilakukan perhitungan time loss untuk masing-
masing faktor dalam six big losses tersebut seperti yang terlihat pada hasil
perhitungan di Tabel 4.53.
100

Tabel 4.53 Persentase Six Big Loss pada Mesin Screw Press 3
Total Persentase
Persentase
Six big losses time loss kumulatif
(%)
(Menit) (%)
Idle&minor losses 618,33 92,48 92,48
Reduced speed losses 32,59 97,35 4,87
Equipment failure losses 15 99,60 2,24
Setup and adjustment 2,67 100,00 0,40
Reduced yield/scrap losses 0 100,00 0,00
Defect and rework losses 0 100,00 0,00

Jumlah 668,59

Persentase time loss dari keenam faktor tersebut juga akan lebih jelas lagi
diperlihatkan dalam bentuk histogram yang terlihat pada Gambar 4.3.

Diaram Pareto Mesin Screw Press 3


700
100.00
600
80.00
Total time losses

500

% Komulatif
400 60.00
300
40.00
200
20.00
100
0 0.00
idle&minor reduced equipment setup and reduced defect and
losses speed losses failure losses adjustment yield/scrap rework
losses losses

value kumulatif

Gambar 4. 3 Persentase Six Big Losses pada Mesin Screw Press 3

4.2.4 Perhitungan Six Big Lossespada Mesin Screw Press 4


1. Downtime losses
Di dalam menghitung nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE), yang
termasuk dalam downtime losses terbagi dua yaitu equipment failure dan set-up
and adjustment.
101

a. Equipment failure
Besarnya nilai persentase efektivitas mesin yang terdapat pada equipment
failure dihitung dengan rumus:

𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑏𝑎𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑚𝑒𝑠𝑖𝑛


𝐸𝑞𝑢𝑖𝑝𝑚𝑒𝑛𝑡 𝐹𝑎𝑖𝑙𝑢𝑟𝑒 = 𝑥100%
𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒

Dengan rumus diatas, maka perhitungan equipment failure loss untuk


minggu pertama pada bulan Maret dihitung :

60
𝐸𝑞𝑢𝑖𝑝𝑚𝑒𝑛𝑡 𝐹𝑎𝑖𝑙𝑢𝑟𝑒 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 𝑥100%
4320

𝐸𝑞𝑢𝑖𝑝𝑚𝑒𝑛𝑡 𝐹𝑎𝑖𝑙𝑢𝑟𝑒 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 1,39 %

Perhitungan equipment failure loss pada bulan Maret hingga Agustus 2017
disajikan dalam Tabel 4.54.
Tabel 4.54 Persentase Equipment Failure Loss pada Mesin Screw Press 4
Equipment
Failure & Loading
Failure
Tanggal Repair Time
Losess
(Menit) (Menit)
(%)
1-7 Maret 60 4320 1,39%
8-15 Maret 0 2640 0,00%
16-22 Maret 0 5640 0,00%
23-31 Maret 0 5760 0,00%
1-7 April 0 1440 0,00%
7-15 April 0 7020 0,00%
16-22 April 0 5580 0,00%
23-30 April 0 4320 0,00%
1-7 Mei 60 4020 1,49%
8-15 Mei 0 8304 0,00%
16-22 Mei 60 5610 1,07%
23-31 Mei 0 5598 0,00%
1-7 Juni 0 1320 0,00%
102

8-15 Juni 0 0 0,00%


16-22 Juni 0 2880 0,00%
23-30 Juni 0 1440 0,00%
1-7 Juli 0 2820 0,00%
8-15 Juli 0 1440 0,00%
16-22 Juli 0 1440 0,00%
23-31 Juli 120 1440 8,33%
1-7 Agust 0 1320 0,00%
8-15 Agust 0 0 0,00%
16-22 Agust 60 2700 2,22%
23-31 Agus 120 2820 4,26%
Total (Menit) 480

b. Set-up and adjustment


Dalam perhitungan set-up and adjustment loss diperlukan seluruh data
mengenai waktu set-up mesin yang menjadi objek penelitian. Untuk mengetahui
besarnya persentase efektivitas mesin yang hilang diakibatkan oleh set-up and
adjustment maka digunakan rumus:

𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑖𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑦𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖𝑎𝑛


𝑆𝑒𝑡𝑢𝑝 & 𝐴𝑑𝑗𝑢𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 = X 100 %
𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒
10
𝑆𝑒𝑡𝑢𝑝 & 𝐴𝑑𝑗𝑢𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 = X 100 %
4320

𝑆𝑒𝑡𝑢𝑝 & 𝐴𝑑𝑗𝑢𝑠𝑡𝑚𝑒𝑛𝑡 = 0,23%

Perhitungan set-up and adjustment loss pada bulan Maret sampai dengan
Agustus disajikan dalam Tabel 4.55.
Tabel 4.55 Persentase Set-Up and Adjustment Losses pada Mesin Screw Press 4
Set Up &
Loading Setup
Tanggal Adj Time Losess
(Menit) (Menit) (%)
1-7 Maret 10 4320 0,23%
103

8-15 Maret 0 2640 0,00%


16-22 Maret 60 5640 1,06%
23-31 Maret 10 5760 0,17%
1-7 April 0 1440 0,00%
7-15 April 10 7020 0,14%
16-22 April 10 5580 0,18%
23-30 April 0 4320 0,00%
1-7 Mei 0 4020 0,00%
8-15 Mei 0 8304 0,00%
16-22 Mei 20 5610 0,36%
23-31 Mei 10 5598 0,18%
1-7 Juni 0 1320 0,00%
8-15 Juni 0 0 0,00%
16-22 Juni 0 2880 0,00%
23-30 Juni 0 1440 0,00%
1-7 Juli 0 2820 0,00%
8-15 Juli 0 1440 0,00%
16-22 Juli 0 1440 0,00%
23-31 Juli 0 1440 0,00%
1-7 Agust 0 1320 0,00%
8-15 Agust 0 0 0,00%
16-22 Agust 0 2700 0,00%
23-31 Agus 0 2820 0,00%
Total (Menit) 130

2. Speed Losses
Faktor-faktor yang dikategorikan dalam speed losses adalah idling and
minor stoppages dan reduced speed losses.
104

a. Idling and minor stoppages


Untuk mengetahui persentase dari faktor idling and minor stoppages
dalam mempengaruhi efektivitas mesin, maka digunakan rumus:

𝑁𝑜𝑛 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑣𝑒 𝑡𝑖𝑚𝑒


𝐼𝑑𝑙𝑒 & 𝑀𝑖𝑛𝑜𝑟 𝑆𝑡𝑜𝑝𝑝𝑎𝑔𝑒 = x 100 %
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒

0 + 290
𝐼𝑑𝑙𝑒 & 𝑀𝑖𝑛𝑜𝑟 𝑆𝑡𝑜𝑝𝑝𝑎𝑔𝑒 = x 100 %
4320

𝐼𝑑𝑙𝑒 & 𝑀𝑖𝑛𝑜𝑟 𝑆𝑡𝑜𝑝𝑝𝑎𝑔𝑒 = 6,71%

Dengan cara yang sama, idling and minor stoppages untuk bulan Maret
hingga Agustus disajikan dalam Tabel 4.56.
Tabel 4.56 Persentase Idling and Minor Stop pages pada Mesin Screw Press 4
Planned Loading Idle&Minor
Shutdown
Tgl Downtime Time Stoppages
(Menit)
(Menit) (Menit) (%)
1-7 Maret 0 290 4320 6,71%
8-15 Maret 240 480 2640 27,27%
16-22 Maret 120 1350 5640 26,06%
23-31 Maret 0 1940 5760 33,68%
1-7 April 0 120 1440 8,33%
7-15 April 180 1490 7020 23,79%
16-22 April 180 2450 5580 47,13%
23-30 April 0 1320 4320 30,56%
1-7 Mei 300 1860 4020 53,73%
8-15 Mei 336 3000 8304 40,17%
16-22 Mei 150 2200 5610 41,89%
23-31 Mei 162 1490 5598 29,51%
1-7 Juni 120 0 1320 9,09%
8-15 Juni 0 0 0 0,00%
16-22 Juni 0 840 2880 29,17%
23-30 Juni 0 720 1440 50,00%
105

1-7 Juli 60 0 2820 2,13%


8-15 Juli 0 0 1440 0,00%
16-22 Juli 0 0 1440 0,00%
23-31 Juli 0 0 1440 0,00%
1-7 Agust 120 0 1320 9,09%
8-15 Agust 0 0 0 0,00%
16-22 Agust 180 0 2700 6,67%
23-31 Agus 60 60 2820 4,26%
Total (Menit) 21818

b. Reduced speed losses

Reduced speed losses dihitung dengan menggunakan rumus:

𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑇𝑖𝑚𝑒 − (𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝑥 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡)


𝑅𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑑 𝑆𝑝𝑒𝑒𝑑 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 𝑥100%
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒

Perhitungan persentase reduced speed losses untuk minggu pertama pada


mesin screw press adalah sebagai berikut:

3960 − (5,67 𝑥 698,34)


𝑅𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑑 𝑆𝑝𝑒𝑒𝑑 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 𝑥100%
4320

𝑅𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑑 𝑆𝑝𝑒𝑒𝑑 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 0%

Perhitungan persentase reduced speed losses untuk bulan Maret hingga


Agustus dapat dilihat pada Tabel 4.57.
Tabel 4.57 Persentase Reduced Speed Losses pada Mesin Screw Press 4
Operating Ideal Cycle Loading Reduced
Output
Tanggal Time Time Time Speed
(Ton)
(Menit) (Menit/Ton) (Menit) Losess
1-7 Maret 3960 5,67 698,34 4320 0,00%
8-15 Maret 2160 5,98 331,01 2640 6,82%
15-22 Maret 4230 6,60 627,41 5640 1,56%
23-31 Maret 3810 5,58 683,32 5760 0,00%
106

1-7 April 1320 5,46 241,7 1440 0,00%


7-15 April 5520 5,76 934,05 7020 1,97%
16-22 April 3120 5,82 519,47 5580 1,75%
23-30 April 3000 5,61 534,97 4320 0,00%
1-7 Mei 2100 5,77 338,71 4020 3,63%
8-15 Mei 5304 5,79 880,18 8304 2,48%
16-22 Mei 3330 5,78 560,72 5610 1,55%
23-31 Mei 4098 5,78 689,47 5598 2,06%
1-7 Juni 1320 5,40 224,19 1320 8,33%
8-15 Juni 0 0,00 0 0 0,00%
16-22 Juni 2040 6,47 315,52 2880 0,00%
23-30 Juni 720 6,16 116,87 1440 0,00%
1-7 Juli 2820 10,38 266,07 2820 2,08%
8-15 Juli 1440 5,95 241,95 1440 0,00%
16-22 Juli 1440 6,01 239,45 1440 0,00%
23-31 Juli 1320 5,58 236,67 1440 0,00%
1-7 Agust 1320 4,87 248,28 1320 8,33%
8-15 Agust 0 0,00 0 0 0,00%
16-22 Agust 2640 5,13 482,07 2700 6,11%
23-31 Agus 2640 5,37 481,31 2820 1,95%
Total (Menit) 1556,45

3. Defect Losses
Faktor yang dikategorikan ke dalam defect losses adalah rework loss dan
yield/scrap loss.
a. Reduced yield/scrap losses
𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝑥 𝑆𝑐𝑟𝑎𝑝
𝑅𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑑 𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑/𝑆𝑐𝑟𝑎𝑝 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 𝑥100%
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒
Perhitungan reduced yield/scrap losses untuk minggu pertama pada bulan
Maret adalah:
107

5,67 𝑥 0
𝑅𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑑 𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑/𝑆𝑐𝑟𝑎𝑝 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 𝑥100%
4320
𝑅𝑒𝑑𝑢𝑐𝑒𝑑 𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑/𝑆𝑐𝑟𝑎𝑝 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 0%
Perhitungan reduced yield/scrap losses pada bulan Maret hingga Agustus
dapat dilihat pada Tabel 4.58.
Tabel 4.58 Persentase Reduced Yield/Scrap Losses pada Mesin Screw Press 4
Ideal Cycle Reduced Loading Reduced
Tanggal Time yied/scrap Time yield/scrap
(Menit/Ton) (Ton) (Menit) Losess
1-7 Maret 5,67 0 4320 0,00%
8-15 Maret 5,98 0 2640 0,00%
16-22 Maret 6,60 0 5640 0,00%
23-31 Maret 5,58 0 5760 0,00%
1-7 April 5,46 0 1440 0,00%
7-15 April 5,76 0 7020 0,00%
16-22 April 5,82 0 5580 0,00%
23-30 April 5,61 0 4320 0,00%
1-7 Mei 5,77 0 4020 0,00%
8-15 Mei 5,79 0 8304 0,00%
16-22 Mei 5,78 0 5610 0,00%
23-31 Mei 5,78 0 5598 0,00%
1-7 Juni 5,40 0 1320 0,00%
8-15 Juni 0,00 0 0 0,00%
16-22 Juni 6,47 0 2880 0,00%
23-30 Juni 6,16 0 1440 0,00%
1-7 Juli 10,38 0 2820 0,00%
8-15 Juli 5,95 0 1440 0,00%
16-22 Juli 6,01 0 1440 0,00%
23-31 Juli 5,58 0 1440 0,00%
1-7 Agust 4,87 0 1320 0,00%
8-15 Agust 0,00 0 0 0,00%
16-22 Agust 5,13 0 2700 0,00%
108

23-31 Agus 5,37 0 2820 0,00%

b. Defect And Rework Losses


𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒 𝑥 𝑟𝑒𝑤𝑜𝑟𝑘
𝐷𝑒𝑓𝑒𝑐𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑟𝑒𝑤𝑜𝑟𝑘 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 𝑥100%
𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒
Perhitungan reduced yield/scrap losses untuk minggu pertama pada bulan
Maret adalah:
5,67 𝑥 0
𝐷𝑒𝑓𝑒𝑐𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑟𝑒𝑤𝑜𝑟𝑘 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 𝑥100%
4320
𝐷𝑒𝑓𝑒𝑐𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑟𝑒𝑤𝑜𝑟𝑘 𝐿𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 = 0%
Perhitungan defect and rework losses pada bulan Maret hingga Agustus
dapat dilihat pada Tabel 4.59.
Tabel 4.59 Persentase Defect and Rework Losses pada Mesin Screw Press 4
Defect
Ideal Cycle Loading Defect and
and
Tanggal Time Time rework
rework
(Menit/Ton) (Menit) Losess
(Ton)
1-7 Maret 5,67 0 4320 0,00%
8-15 Maret 5,98 0 2640 0,00%
16-22 Maret 6,60 0 5640 0,00%
23-31 Maret 5,58 0 5760 0,00%
1-7 April 5,46 0 1440 0,00%
7-15 April 5,76 0 7020 0,00%
16-22 April 5,82 0 5580 0,00%
23-30 April 5,61 0 4320 0,00%
1-7 Mei 5,77 0 4020 0,00%
8-15 Mei 5,79 0 8304 0,00%
16-22 Mei 5,78 0 5610 0,00%
23-31 Mei 5,78 0 5598 0,00%
1-7 Juni 5,40 0 1320 0,00%
8-15 Juni 0,00 0 0 0,00%
16-22 Juni 6,47 0 2880 0,00%
23-30 Juni 6,16 0 1440 0,00%
109

1-7 Juli 10,38 0 2820 0,00%


8-15 Juli 5,95 0 1440 0,00%
16-22 Juli 6,01 0 1440 0,00%
23-31 Juli 5,58 0 1440 0,00%
1-7 Agust 4,87 0 1320 0,00%
8-15 Agust 0,00 0 0 0,00%
16-22 Agust 5,13 0 2700 0,00%
23-31 Agus 5,37 0 2820 0,00%

4. Pengaruh Six Big Losses


Untuk melihat lebih jelas six big losses yang mempengaruhi efektivitas
mesin screw press 4, maka akan dilakukan perhitungan time loss untuk masing-
masing faktor dalam six big losses tersebut seperti yang terlihat pada hasil
perhitungan di Tabel 4.60.
Tabel 4.60 Persentase Six Big Loss pada Mesin Screw Press 4
Total Persentase
Persentase
Six big losses time loss kumulatif
(%)
(menit) (%)
Idle&minor losses 363,63 90,97 90,97
Reduced speed losses 25,94 97,46 6,49
Equipment failure losses 8 99,46 2,00
Setup and adjustment 2,17 100,00 0,54
Reduced yield/scrap losses 0 100,00 0,00
Defect and rework losses 0 100,00 0,00

Jumlah 399,74

Persentase time loss dari keenam faktor tersebut juga akan lebih jelas lagi
diperlihatkan dalam bentuk histogram yang terlihat pada Gambar 4.4.
110

Diaram Pareto Mesin Screw Press 4


700
100.00
600
80.00
Total time losses

500

% Komulatif
400 60.00

300
40.00
200
20.00
100

0 0.00
idle&minor reduced equipment setup and reduced defect and
losses speed failure adjustment yield/scrap rework
losses losses losses losses

value kumulatif

Gambar 4. 4 Persentase Six Big Losses pada Mesin Screw Press 4

4.3 Perhitungan Oil Losses


Dari penelitian yang telah di lakukan, pada perusahaan PTPN V Sei. Garo
melakukan pengambilan sampel terhadap ampas press sebanyak dua kali dalam
satu hari kerja atau satu kali setiap shift operasi yang dilakukan pabrik.
Perusahaan PTPN V memiliki standart batas maksimal losses yang terjadi yaitu
dengan nilai 7. Berikut adalah formula untuk mencari nilai losses dan tabel oil
losses pada hari pertama operasi pada bulan Maret.
minyak
𝑂𝑖𝑙 𝑙𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 =
sampel basah
0,39
𝑂𝑖𝑙 𝑙𝑜𝑠𝑠𝑒𝑠 =
8,53
=4,57%
111

Tabel 4. 61 Tabel Oil Losses Harian


Tanggal Stasiun
ANALISA LOSSES MINYAK SAWIT (CPO)
01-Mar-17 Pengepresan
cawan
Rabu Cawan + sample sample flash+ flash Zat
+
Minyak Basah
sample
Pagi sample kosong basah kering minyak kosong (%)
kering
Press 1 26,59 18,06 8,53 23,29 5,23 135,42 135,03 0,39 4,57
Press 3 26,91 18,27 8,64 23,6 5,33 103,86 103,45 0,41 4,75
Press 4 26,6 18,16 8,44 23,33 5,17 168,99 168,6 0,39 4,62
Losses Stasiun Pengepresan 4,65

Tanggal Stasiun
ANALISA LOSSES MINYAK SAWIT (CPO)
01-Mar-17 Pengepresan
cawan
Rabu Cawan + sample sample flash+ flash Zat
+
Minyak Basah
sample
Malam. sample kosong basah kering minyak kosong (%)
kering
Press 1 28,38 18,27 10,11 24,45 6,18 169,05 168,6 0,45 4,45
Press 3 28,27 18,06 10,21 24,18 6,12 103,93 103,45 0,48 4,70
Press 4 28,3 18,16 10,14 24,23 6,07 170,34 169,9 0,44 4,34
Losses Stasiun Pengepresan 4,50
112

Dari Tabel 4.61 kita dapat mengamati oil losses yang terjadi pada masing-
masing screw press yang bekerja. Dari nilai rata-rata per satu kali operasi pabrik,
selanjutnya kita rata-ratakan untuk mencari nilai rata-rata harian screw press
seperti yang terdapat pada Tabel 4.62.
Tabel 4. 62 Nilai Oil Losses Harian Screw Press PTPN V Sei. Garo
Bulan -
Tanggal
Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 4,575 - - 6,13 5,16 5,47
2 4,625 - 4,25 6,09 5,47 5,36
3 4,585 - 4,92 5,65 - 4,82
4 4,66 5,43 - 5,995 - 4,43
5 - - - - - 5,12
6 4,665 4,91 - - 5,49 -
7 4,645 4,68 6,53 - 5,915 -
8 4,785 - 6,235 5,505 6,02 5,48
9 4,375 - - 5,81 - -
10 - 4,705 6,705 5,66 5,5 5,39
11 4,61 4,61 6,14 - 5,57 5,32
12 - 4,64 6,8 5,71 - 5,01
13 4,73 - 5,61 - - -
14 4,645 4,69 5,92 6,115 6,26 -
15 - 4,73 - 5,725 5,88 -
16 4,7 - 4,775 6,08 5,725 5,595
17 - 4,7 - 6,02 5,88 6,105
18 5,085 4,775 5,88 - - 5,6
19 - - - 6,035 - 4,88
20 - 4,7 4,97 - 5,64 -
21 4,745 4,705 - 5,98 - -
22 4,845 4,705 5,78 6,15 5,205 5,445
23 - - 5,115 - 6,06 -
24 4,68 - 5,335 5,51 6,11 5,535
25 4,25 4,88 - - - 5,41
26 - 4,845 5,38 - - -
27 - - 5,62 - - 4,975
28 - 4,68 - - 6,03 -
29 4,765 4,25 - 5,52 - -
30 - - - 5,76 4,795
31 4,735 - - - - -
Rata-rata 4,668684 4,743235 5,645 5,858056 5,744688 5,263333
113

4.4 Penyelesaian Kaizen


Dari permasalahan yang terjadi pada perusahaan PTPN V Sei. Garo,
penulis berusaha mencari solusi untuk meningkatkan nilai Overall Equipment
Effectiveness (OEE) serta menjaga agar nilai oil losses pada stasiun pengepresan
tetap bisa terjaga sesuai dengan standart perusahaan. Penyelesaian Kaizen
tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.63.
Tabel 4. 63 Analisa permasalahan menggunakan metode Kaizen
Analisa
No. Lokasi Saran Perbaikan dan analisa
Permasalahan
Tidak ada
aturan buah
Buah yang harus dimasukkan kedalam lorry
yang akan di
adalah buah yang lebih dahulu sampai pada
masukkan
stasiun loading ramp.
kedalam
Loading
1 lorry
ramp
Loading
ramp
Loading ramp bisa di buatkan atap agar
langsung
buah tidak basah saat hujan.
terpapar sinar
matahari

Masalah yang sering terjadi pada lintasan /


rel adalah roda yang macet saat akan kita
keluarkan atau lintasan yang mulai aus.
Lintasan/ rel Perbaikan yang akan dilakukan jika roda
2 Sterilizer
lorry macet yaitu diberi pelumasan pada bearing
roda dan jika lintasan mulai aus, maka bisa
kita tambal dengan cara di las dan dirapikan
kembali dengan gerinda.
114

Operator penyortiran harus benar benar


memilih buah yang layak untuk di produksi
oleh pabrik, karena kualitas buah akan
mempengaruhi waktu perebusan. Jika waktu
perebusan kurang akan terjadi losses pada
janjang kosong karena masih adanya fruit
yang menempel pada janjang karena masih
Waktu
mengandung kadar minyak dan kernel pada
perebusan
fruit tersebut dan jika waktu perebusan
berlebih maka akan terjadi kehilangan
minyak pada sterilizer condensate yang
cukup tinggi dan akan berdampak pada
keterlambatan masaknya buah pada
sterilizer yang bisa mengganggu proses
produksi.

Jarak kisi-kisi threser juga sangat


berpengaruh terhadap losses dari kegiatan
operasi. Karena jika jarak kisi tidak sesuai
dengan besar buah, maka tandan kosong
buah yang ikut pecah setelah pembantingan
juga dapat lolos dari celah kisi dan ikut
hingga ke screw press sehingga pengepresan
Kisi-kisi dapat terganggu.
3 Thresher
thresher

Kisi-kisi thresher juga berpengaruh terhadap


patahnya long arm, short arm dan pisau
pelempar pada digester apabila saat
pembantingan, kisi-kisi tersebut patah dan
terbawa oleh fruit conveyor ke stasiun
digester.
115

Buah tidak terpipil secara keseluruhan dapat


disebabkan oleh proses sterilizer yang tidak
optimal serta putaran pada thresher itu
Buah tidak sendiri. Jika putaran thresher lambat maka
terpipil banyak buah yang tidak terlepas dari janjang
keseluruhan dan apabila putaran terlalu cepat maka akan
mengakibatkan kerugian minyak yang
terikut pada janjangan karena frekuensi
bantingan yang terlalu sering.

Temperatur digester berguna untuk


Temperatur memecahkan partikel partikel minyak yang
digester terkandung di dalam daging buah, sehingga
dibawah apabila temperatur tidak mencapain standart
standart operational, maka pemecahan partikel tidak
akan maksimal.

kisi-kisi thresher juga berpengaruh terhadap


patahnya long arm, short arm dan pisau
Buah tidak
pelempar pada digester apabila saat
terlumat
pembantingan, kisi-kisi tersebut patah dan
merata
terbawa oleh fruit conveyor ke stasiun
5 Digester digester.

Ketiga komponen dari digester ini


merupakan alat yang dapat membantu screw
Long arm,
press untuk melakukan pengepresan. Long
short arm
arm, short arm, dan pisau pelempar sering
dan pisau
rusak karena masuknya besi kedalam
pelempar
digester, batu, atau material lain serta dari
umur pemakaian lengan dan pisau tersebut.
116

Saat ini pada perusahaan PTPN V belum


menggunakan buttom plate, padahal buttom
plate dapat membantu proses produksi
karena fungsinya adalah minyak dari
Buttom plate
digester tidak dilanjutkan ke screw press
melainkan langsung disalurkan ke sentrat
tank sehingga screw press lebih ringan
dalam melakukan produksi.

Pengambilan Pengambilan sampel untuk screw press


sampel hanya hanya satu kali sehingga jika terjadi
satu kali peningkatan losses maka akan sulit untuk
dalam satu cepat diketahui oleh operator yang bekerja
shift pada stasiun pengepresan.

Screw dari mesin press harus di jaga karena


jika screw patah karena kemasukan besi atau
Screw
hal lainnya, maka operational produksi harus
langsung dihentikan.

Screw Pelumasan pada gear box sangat penting


6
Press Gear box karena jika pelumasan kurang, maka gigi-
gigi pada gear box akan patah.

Setelah produksi pabrik selesai, kondisi


didalam mesin press harus bersih, karena
jika masih terdapat sisa brondolan, maka
Kebersihan
brondolan tersebut akan menjadi keras dan
di dalam
kaku. Efeknya jika keesokan harinya mesin
mesin press
dihidupkan, screw akan mengalami patah
karena menghantam sisa brondolan yang
sudah keras tersebut.

Operator
Perusahaan dapat memberikan pelatihan
tidak
agar dapat meningkatkan kemampuan / skill
7 Operator terampil
dari operator dalam menjalankan tugas pada
dalam
stasiun masing-masing.
menjalankan
117

proses
produksi

Pemeriksaan selama produksi sangat penting


dan dapat menghindari kerusakan yang lebih
besar. Contohnya jika terjadi patah pada
Pemeriksaan
salah satu kisi threaser, kita dapat
yang tidak
menghentikan operasi produksi untuk
rutin
mengambil kisi tersebut dari pada kisi
dilakukan
terbawa hingga ke digester dan
menyebabkan patahnya komponen pada
mesin mesin selanjutnya.

Rendahnya nilai OEE disebabkan salah satu


faktornya yaitu avaibility / ketersediaan
Bahan Ketersediaan
8 bahan baku yang tidak selalu ada sehingga
Baku Bahan baku
mesin lebih banyak stand by menunggu
bahan baku untuk di proses kembali.

4.5 Analisa Data


4.5.1. Analisa Perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE)
Analisa perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) pada mesin
screw press PTPN V Sei. Garo dilakukan untuk melihat efektivitas dari
penggunaan mesin dari bulan Maret 2017 hingga bulan Agustus 2017.
A. Mesin screw press 1
1. Selama bulan Maret hingga Agustus 2017 diperoleh nilai avaibility dari
mesin press dengan rentang nilai 48,42% sampai 100% dan dengan rata-
rata nilai avaibility bulanan sebesar 73,72%. Nilai dari performance dari
mesin press dengan rentang nilai 91,67% hingga 100% dan dengan nilai
rata-rata 97,79%. Untuk nilai quality dari mesin screw press di dapat nilai
100%. Dengan nilai avaibility, performance, dan quality tersebut di dapat
nilai OEE dengan rentang nilai 47,22% hingga 97,92% dan nilai rata-rata
118

72,11% dan dengan kondisi ini jelas untuk mesin screw press 1 belum
memenuhi standart world class yang kurang dari 85%.
2. Nilai OEE tertinggi didapat pada minggu ke 1 pada bulan Maret 2017
dengan nilai 97,92%. Avaibility sebesar 98,95%, nilai performance sebesar
98,96 dan nilai quality sebesar 100%. Sementara untuk nilai OEE terendah
didapat pada minggu pertama pada bulan Juli dengan nilai 47,22%.
Avaibility sebesar 48,57%, performance 97,22%, dan quality 100%. Hal
ini terjadi karena pada minggu pertama bulan Juli tersebut, mesin screw
press 1 hanya digunakan sebanyak 2 kali.
B. Mesin screw press 2
1. Selama bulan Maret hingga Agustus 2017 diperoleh nilai avaibility dari
mesin screw press 2 dengan rentang nilai 0% sampai 99,15% dan dengan
rata-rata nilai avaibility bulanan sebesar 66,65%. Nilai dari performance
dari mesin press 2 dengan rentang nilai 0% hingga 100% dan dengan nilai
rata-rata 90,31%. Untuk nilai quality dari mesin screw press di dapat nilai
dengan rentang 0% hingga 100% dan dengan nilai rata-rata 91,67%.
Dengan nilai avaibility, performance, dan quality tersebut di dapat nilai
OEE dengan rentang nilai 0% hingga 97,50% dan nilai rata-rata 65,70%
dan dengan kondisi ini jelas untuk mesin screw press 2 belum memenuhi
standart world class yang kurang dari 85%.
2. Nilai OEE tertinggi didapat pada minggu ketiga pada bulan Agustus 2017
dengan nilai 97,50%. Avaibility sebesar 99,15%, nilai performance sebesar
98,33% dan nilai quality sebesar 100%. Sementara untuk nilai OEE
terendah didapat pada minggu kedua pada bulan April dan minggu
pertama pada bulan Mei dengan nilai 0%. Hal ini terjadi karena pada
minggu tersebut, mesin screw press 2 sama sekali tidak digunakan oleh
perusahaan karena dalam kondisi mesin stand by.
C. Mesin screw press 3
1. Selama bulan Maret hingga Agustus 2017 diperoleh nilai avaibility dari
mesin screw press 3 dengan rentang nilai 45,95% sampai 100% dan
dengan rata-rata nilai avaibility bulanan sebesar 74,14%. Nilai dari
119

performance dari mesin press 3 dengan rentang nilai 93,06% hingga 100%
dan dengan nilai rata-rata 97,85%. Untuk nilai quality dari mesin screw
press di dapat nilai 100%. Dengan nilai avaibility, performance, dan
quality tersebut di dapat nilai OEE dengan rentang nilai 44,27% hingga
100% dan nilai rata-rata 72,63% dan dengan kondisi ini jelas untuk mesin
screw press 2 belum memenuhi standart world class yang kurang dari
85%.
2. Nilai OEE tertinggi didapat pada minggu ke 4 pada bulan Agustus 2017
dengan nilai 100%. Sementara untuk nilai OEE terendah didapat pada
minggu ketiga pada bulan Mei dengan nilai 44,27%. Dengan avaibility
sebesar 45,95%, nilai performance sebesar 96,35% dan nilai quality
sebesar 100%. Hal ini terjadi karena pada minggu tersebut, mesin screw
press 3 rata-rata hanya beroperasi setengah hari saja karena tidak adanya
ketersediaan bahan baku yang cukup.
D. Mesin screw press 4
1. Selama bulan Maret hingga Agustus 2017 diperoleh nilai avaibility dari
mesin screw press 4 dengan rentang nilai 0% sampai 100% dan dengan
rata-rata nilai avaibility bulanan sebesar 73,45%. Nilai dari performance
dari mesin press 4 dengan rentang nilai 0% hingga 100% dan dengan nilai
rata-rata 89,19%. Untuk nilai quality dari mesin screw press di dapat nilai
dengan rentang 0% hingga 100% dan dengan nilai rata-rata 91,67%.
Dengan nilai avaibility, performance, dan quality tersebut di dapat nilai
OEE dengan rentang nilai 0% hingga 100% dan nilai rata-rata 71,43% dan
dengan kondisi ini jelas untuk mesin screw press 2 belum memenuhi
standart world class yang kurang dari 85%.
2. Nilai OEE tertinggi didapat pada minggu kedua dan ketiga pada bulan Juli
2017 dengan nilai 100%. Sementara untuk nilai OEE terendah didapat
pada minggu kedua pada bulan Juni dan minggu kedua pada bulan
Agustus dengan nilai 0%. Hal ini terjadi karena pada minggu tersebut,
mesin screw press 4 sama sekali tidak digunakan oleh perusahaan karena
dalam kondisi mesin stand by.
120

4.5.2. Analisa Perhitungan Six Big Losses


Setelah di dapat nilai OEE maka selanjutnya dilakukan perhitungan
terhadap losses yang terjadi atau sering disebut dengan six big losses yang akan
digunakan sebagai acuan dalam usulan perbaikan nantinya.
A. Mesin screw press 1
1. Nilai equipment failure losses pada bulan Maret hingga Agustus 2017
didapat 0% hingga 1,52% dengan rata-rata nilai sebesar 0,48%.
2. Nilai set up and adjustment losses pada bulan Maret hingga Agustus 2017
didapat 0% hingga 0,48% dengan nilai rata-rata sebesar 0,12%.
3. Nilai idling and minor stoppage losses pada bulan Maret hingga Agustus
2017 didapat 0% hingga 54,98% dengan nilai rata-rata 27,99%.
4. Nilai reduce speed losses pada bulan Maret hingga Agustus 2017 didapat
0% hingga 6,44% dengan nilai rata-rata sebesar 1,61%.
5. Nilai rework losses pada bulan Maret hingga Agustus 2017 didapat 0%.
6. Nilai reduced yield losses pada bulan Maret hingga Agustus 2017 didapat
0%.
Dari hasil analisa dapat diketahui bahwa idling and minor stoppage losses
merupakan faktor yang sangat signifikan dalam terjadinya penurunan terhadap
nilai OEE pada mesin screw press 1 dengan rata-rata 27,99% atau dengan waktu
602,83 jam yang disebabkan rendahnya ketersediaan bahan baku.
B. Mesin screw press 2
1. Nilai equipment failure losses pada bulan Maret hingga Agustus 2017
didapat 0% hingga 3,13% dengan rata-rata nilai sebesar 0,59%.
2. Nilai set up and adjustment losses pada bulan Maret hingga Agustus 2017
didapat 0% hingga 0,46% dengan nilai rata-rata sebesar 0,12%.
3. Nilai idling and minor stoppage losses pada bulan Maret hingga Agustus
2017 didapat 0% hingga 54,55% dengan nilai rata-rata 25,75%.
4. Nilai reduce speed losses pada bulan Maret hingga Agustus 2017 didapat
0% hingga 6,57% dengan nilai rata-rata sebesar 0,94%.
5. Nilai rework losses pada bulan Maret hingga Agustus 2017 didapat 0%.
121

6. Nilai reduced yield losses pada bulan Maret hingga Agustus 2017 didapat
0%.
Dari hasil analisa dapat diketahui bahwa idling and minor stoppage losses
merupakan faktor utama dalam terjadinya penurunan terhadap nilai OEE pada
mesin screw press 2 dengan rata-rata 25,75% atau dengan waktu 441,03 jam.
C. Mesin screw press 3
1. Nilai equipment failure losses pada bulan Maret hingga Agustus 2017
didapat 0% hingga 3,39% dengan rata-rata nilai sebesar 0,63%.
2. Nilai set up and adjustment losses pada bulan Maret hingga Agustus 2017
didapat 0% hingga 0,69% dengan nilai rata-rata sebesar 0,12%.
3. Nilai idling and minor stoppage losses pada bulan Maret hingga Agustus
2017 didapat 0% hingga 56,58% dengan nilai rata-rata 27,33%.
4. Nilai reduce speed losses pada bulan Maret hingga Agustus 2017 didapat
0% hingga 3,8% dengan nilai rata-rata sebesar 1,5%.
5. Nilai rework losses pada bulan Maret hingga Agustus 2017 didapat 0%.
6. Nilai reduced yield losses pada bulan Maret hingga Agustus 2017 didapat
0%.
Dari hasil analisa dapat diketahui bahwa idling and minor stoppage losses
merupakan faktor utama dalam terjadinya penurunan terhadap nilai OEE pada
mesin screw press 3 dengan rata-rata 27,33% atau dengan waktu 618,33 jam.
D. Mesin screw press 4
1. Nilai equipment failure losses pada bulan Maret hingga Agustus 2017
didapat 0% hingga 8,33% dengan rata-rata nilai sebesar 0,78%.
2. Nilai set up and adjustment losses pada bulan Maret hingga Agustus 2017
didapat 0% hingga 1,06% dengan nilai rata-rata sebesar 0,10%.
3. Nilai idling and minor stoppage losses pada bulan Maret hingga Agustus
2017 didapat 0% hingga 53,73% dengan nilai rata-rata 19,97%.
4. Nilai reduce speed losses pada bulan Maret hingga Agustus 2017 didapat
0% hingga 8,33% dengan nilai rata-rata sebesar 2,03%.
5. Nilai rework losses pada bulan Maret hingga Agustus 2017 didapat 0%.
122

6. Nilai reduced yield losses pada bulan Maret hingga Agustus 2017 didapat
0%.
Dari hasil analisa dapat diketahui bahwa idling and minor stoppage losses
merupakan faktor utama dalam terjadinya penurunan terhadap nilai OEE pada
mesin screw press 4 dengan rata-rata 19,97% atau dengan waktu 363,63 menit.

4.5.3. Analisa Diagram Fishbone


Analisa menggunakan diagram fishbone dilakukan agar dapat mengetahui
faktor faktor yang menyebabkan turunnya nilai OEE tersebut.
Manusia Metode kerja

Kejenuhan dalam bekerja Jadwal produksi berkelanjutan

Kurang kesadaran SOP


Jadwal mesin stand by

Motivasi kerja
Tidak mematuhi SOP
Mesin stand by
tidak terjadwal
OEE
Kerusakan pada Banyak Material lain
beberapa komponen
Banyak minyak tumpah dilantai
Kualitas bahan baku

Mesin stand by Bising


Ketersediaan bahan baku
Buah sawit mentah

Mesin Bahan baku Lingkungan

Gambar 4. 5 Diagram Fishbone Screw Press

A. Mesin
1. Kondisi pabrik yang mengharuskan satu mesin dalam kondisi stand by
mengakibatkan adanya salah satu mesin dari stasiun press memiliki nilai
losses yang tinggi.
2. Adanya kerusakan-kerusakan yang tidak terlalu diperhatikan yang
nantinya akan menyebabkan masalah baru.
123

B. Bahan baku
1. Masuknya material selain tandan buah segar yang mengakibatkan material
tersebut juga ikut dalam proses produksi. Material lain yang ikut dalam
proses produksi ini akan berakibat terhadap ausnya komponen selama
proses produksi terutama pada mesin pengepresan.
2. Tandan buah segar yang akan diproduksi harusnya melewati proses
penyortiran yang ketat agar tidak masuknya buah yang masih muda. Buah
yang cacat seharusnya di diskualifikasi dari proses produksi sehingga hasil
produksi mempunyai kualitas yang baik.
3. Rendahnya ketersediaan bahan baku juga menjadi faktor menurunnya nilai
dari OEE mesin screw press. Rendahnya ketersediaan bahan baku di
akibatkan adanya persaingan harga antar pabrik yang mengakibatkan para
petani sawit menjual hasil panen kepada pabrik yang bisa membeli buah
dengan harga yang tinggi dari pabrik lainnya.
C. Lingkungan
Tidak peduli terhadap lingkungan sekitar merupakan salah satu faktor
yang dapat menjadi accident pada perusahaan. Pada kasus PTPN V Sei.
Garo ini terdapat banyaknya minyak yang berceceran disekitar stasiun
pengepresan yang menyebabkan lantai di area tersebut menjadi sangat
licin.
D. Manusia
1. Kurang bertanggung jawab terhadap mesin yang digunakan sehingga
masih banyak sisa ampas press yang keluar/ yang berada disekitar mesin
hanya di biarkan saja.
2. Tidak adanya rasa ingin berbagi ilmu antar operator baru dengan operator
lama.
E. Metode kerja
1. Mesin stand by tidak terjadwal sehingga dalam penghitungan OEE akan
susah menentukan mesin mana yang masih dalam efektifitas yang baik.
2. Tidak adanya kesadaran akan keselamatan pekerja seperti halnya saat
berada disekitar stasiun press. Sebaiknya para pekerja/operator yang
124

berada disekitar stasiun press untuk menggunakan penutup telinga karena


tingkat kebisingan yang sangat tinggi.
3. Jadwal produksi yang berkelanjutan mengakibatkan proses set up
mesin/maintenance tidak sesuai dengan standart yang penting mesin dapat
digunakan.
4.5.4. Analisa Oil Losses
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab dari tinggi/keluarnya losses
dari batas wajar suatu perusahaan seperti yang sudah dikelompokkan pada Tabel
4.64.
Tabel 4. 64 Faktor Oil Losses
Faktor
No. Analisa
Losses
Tidak terkontrolnya dengan baik waktu pengadukan
buah dan bukaan steam pada mesin digester.
1 Manusia
Pemberian tekanan pada mesin press yang tidak di
kontrol sesuai dengan hasil losses laboratorium.
Kisi-kisi theser yang patah menyebabkan pecahan
tangkos ikut hingga ke screw press sehingga
pelumatan buah di screw press terganggu.
Screw press aus/berkurangnya ketebalan dinding
2 Mesin press yang akan mengakibatkan kekuatan press
menurun
Pisau digester yang aus menyebabkan pelumatan buah
tidak maksimal sehingga jika tekanan press tidak
sesuai, maka losses terjadi karena buah tidak terpress
dengan baik.
Pengadukan digester tidak 15 menit yang
menyebabkan terjadinya pembebanan kerja pada
mesin screw press.
Metode Jadwal pengambilan sample untuk oil losses hanya
3
Kerja dilakukan 1 kali dalam satu operasi sehingga jika
kualitas rebusan berbeda, maka operator pada stasiun
press hanya mengikuti acuan pada hasil pengambilan
sample yang pertama.
Bahan Bahan baku terlalu masak/busuk yang mengakibatkan
4
Baku buah terlalu lunak untuk di proses.
125

Analisa Oil losses digunakan untuk mengetahui tingkat losses dari masing
masing screw press selama penelitian mulai dari tanggal 01 Maret 2017 hingga
tanggal 31 Agustus 2017.
1. Oil losses pada bulan Maret 2017 berada pada nilai 4,25% sampai 5,085%
dengan rata-rata nilai 4,67%. Oil losses tertinggi terjadi pada tanggal 18
Maret dikarenakan mesin screw press 1 pada shift pagi mengalami losses
hingga mencapai 9,55%.
2. Oil losses pada bulan April 2017 berada pada nilai 4,25% sampai 5,43%
dengan rata-rata nilai 4,74%. Oil losses tertinggi terjadi pada tanggal 4
April dikarenakan mesin screw press 2 pada shift malam mengalami losses
hingga mencapai 8,87%.
3. Oil losses pada bulan Mei 2017 berada pada nilai 4,25% sampai 6,8%
dengan rata-rata nilai 5,645%. Oil losses tertinggi terjadi pada tanggal 12
Mei dikarenakan mesin screw press 3 dan screw press 4 pada shift malam
mengalami losses hingga mencapai 7,7% dan 7,11%.
4. Oil losses pada bulan Juni 2017 berada pada nilai 5,505% sampai 6,15%
dengan rata-rata nilai 5,86%. Oil losses tertinggi terjadi pada tanggal 22
Juni dikarenakan ketiga mesin screw press yang beroperasi mengalami
losses diatas 6%.
5. Oil losses pada bulan Juli 2017 berada pada nilai 5,16% sampai 6,26%
dengan rata-rata nilai 5,744%. Oil losses tertinggi terjadi pada tanggal 14
Juli dengan losses terbesar terjadi pada screw press 3 dengan nilai 6,67%.
6. Oil losses pada bulan Agustus 2017 berada pada nilai 4,43% sampai
6,105% dengan rata-rata nilai 5,26%. Oil losses tertinggi terjadi pada
tanggal 17 Agustus dikarenakan mesin screw press 3 pada shift pagi
mengalami losses hingga mencapai 7,01%.
Selama melakukan penelitian didapatkan oil losses maksimum dengan
nilai 6,8%. Nilai losses maksimum yang diizinkan dan sesuai standar perusahaan
dengan nilai 7%. Dengan kata lain selama melakukan penelitian ini losses yang
terjadi pada mesin screw press masih dalam batas wajar/masih diizinkan.
126

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa Overall Equipment
Effectiveness (OEE) mesin screw press 1, 2, 3, dan 4 maka dapat disimpulkan
bahwa:

1. Pengukuran efektifitas mesin menggunakan metode Overall Equipment


Effectiveness (OEE) di PTPN V Sei. Garo pada masing-masing screw press pada
tanggal 01 Maret 2017 hingga 31 Agustus 2017 diperoleh persentase terbesar
pada screw press 1 pada minggu pertama bulan Maret dengan nilai 97,92% dan
nilai terendah pada minggu pertama bulan Juli dengan nilai 47,22%. Pada screw
press 2 nilai tertinggi didapat pada minggu ketiga bulan Agustus dengan nilai
97,50% dan untuk nilai terendah pada minggu kedua bulan April dan minggu
pertama bulan Mei dengan nilai 0%. Pada screw press 3 nilai tertinggi didapat
pada minggu ke 4 pada bulan Agustus dengan nilai 100% dan nilai terendah
didapat pada minggu ketiga pada bulan Mei dengan nilai 44,27%. Pada screw
press 4 nilai tertinggi didapat pada minggu kedua dan ketiga pada bulan Juli
dengan nilai 100% dan nilai terendah didapat pada minggu kedua bulan Juni dan
minggu kedua bulan Agustus dengan nilai 0%. Rendahnya nilai OEE disebabkan
salah satu faktor yaitu avaibility / ketersediaan bahan baku yang tidak selalu ada
sehingga mesin lebih banyak stand by menunggu bahan baku untuk di proses
kembali.
2. Faktor yang memiliki persentase terbesar dari faktor six big losses pada
masing-masing mesin screw press adalah idling and minor stoppage losses
dengan rata-rata nilai idling pada mesin screw press 1 sebesar 27,99% atau 602,83
jam, screw press 2 dengan nilai rata-rata 25,75% atau 441,03 jam, screw press 3
dengan nilai rata-rata 27,33% atau 618,33 jam, dan screw press 4 dengan nilai
rata-rata 19,97% atau 363,63 jam.
127

3. Nilai rata-rata dari oil losses mesin screw press selama melakukan
penelitian sebesar 5,32%. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap nilai oil
losses yaitu pengambilan sample untuk oil losses hanya dilakukan 1 kali dalam
satu operasi sehingga jika kualitas rebusan berbeda, maka operator pada stasiun
press hanya mengikuti acuan pada hasil pengambilan sample yang pertama.
Sebaiknya dilakukan pengambilan sampel setiap satu jam operasi agar dapat
menjaga nilai oil losses dengan baik.
4. Penigkatan performa menggunakan metode Kaizen di PTPN V Sei Garo
dapat dilakukan dengan penambahan atap di stasiun loading ramp dan membuat
buttom plate di mesin digester serta menajalankan semua SOP yang sudah diatur
oleh perusahaan.

5.2 Saran
Dari hasil pengolahan data dan analisa penulis dapat memberikan saran
sebagai berikut:
1. Perusahaan hendaknya menerapkan Standart Operational Procedure
(SOP) yang sudah ada dan hendaknya keseluruhan manajemen pabrik yang
bekerja pada saat mesin beroperasi bisa langsung terlibat dalam masalah
pemeliharaan dan perawatan mesin sehingga hubungan asisten dan operator bisa
di bangun dengan baik.
2. Perusahaan harus lebih memperhatikan kondisi mesin dengan menghitung
umur komponen yang digunakan saat mesin beroperasi untuk mengantisipasi
kerusakan mesin.
128

DAFTAR PUSTAKA

Asgara, B. Y dan Hartono, G. 2014. Analisis Efektifitas Mesin Overhead Crane


mdengan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. BTU,
Divisi Boarding Brige. INASEA. Vol. 15. No. 1:62-70.
Cheh, K. M. 2014. Analysis of Overall Equipment Effectiveness (OEE) Within
Different Sectors in Different Swedish Industries. Master Thesis. School of
Innovation, Design and Engineering. Mälardalen University, Sweden.
Ekoanindiyo, F. A. 2013. Pengendalian Kualitas Menggunakan Pendekatan
Kaizen. Jurnal Manajemen. Hal 1-10.
Fahmi, A., Rahman, A., dan Efranto, R.Y. 2013. Implementation of Total
Productive Maintenance to Support Productivity Based on Overall
Equipment Effectiveness of Rotary Machine KTH-8. Jurnal Rekayasa dan
Manajemen Industri. Vol. 1. No. 1:75-84.
Fatkhurrohman, A. dan. Subawa. 2016. Penerapan Kaizen Dalam Meningkatkan
Efisiensi dan Kualitas Produk Pada Bagian Banbury PT Bridgestone Tire
Indonesia. Jurnal Administrasi Kantor. Vol.4, No.1:14-31.
Ferdiansyah, H. 2011. Usulan Rencana Perbaikan Kualitas Produk Penyangga
Duduk Jok Sepeda Motor Dengan Pendekatan Metode Kaizen (5W+1H) di
PT. Eka Prasarana. Jurnal Manajemen. Hal 1-11.
Heizer, J dan Render, B. 2005. Manajemen Operasi. Jakarta: Salembah empat.
Heryani, H dan Nugroho, A. 2017. CCP dan CP Pada Proses Pengolahan CPO
dan CPKO. Penerbit Deepublish.
Indrawati, S dan Rohim, H. 2017. Machine Maintenance Management Model to
Minimize Six Big Losses: Machinery Industry Case Application.
International Journal of Applied Business and Economic Research. Vol.
15. Number. 6.
Iswandi dan Sayuti, M. 2016. Analisis Produktivitas Perawatan Mesin dengan
Metode TPM (Total Productive Maintenance) Pada Mesin Mixing Section.
129

Malikussalwh Journal of Mechanical Science and Technology. Vol. 4. No.


2:10-13.
Kedaria, V. D dan Deshpande, V. A. 2014. Implementation of Total Productive
Maintenance Methodology: A Review. International Journal of Emerging
Techology and Advanced Engineering. Vol. 3. Issue. 4.
Kuncahyo, D. S. 2015. Pendekatan Penerapan Total Productive Maintenance
(TPM) di Stasiun Press Palm Oil Pada Mesin Digester dan Mesin Press
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri Dengan Menggunakan Indikator OEE dan
Metode FMECA (Failure Mode Effect and Critical Analysis). Jurnal
PASTI. Volume VIII No 3, 436 – 450.
Kumar, P. dkk. 2017. Implementation of 5S and Kobatsu Kaizen (TPM PILLAR)
In A Manufacturing Organization. International Research Journal of
Engineering and Technology (IRJET). Vol. 4. Issue. 7.
Mardiansyah dan Ikhwana, M. 2013. Perancangan dan Perbaikan Sistem Kerja
Dalam Upaya Mengendalikan Kecacatan Pada Proses Pembuatan Nata De
Coco (Studi Kasus di PD. Suci Segar Garut). Jurnal Kalibrasi Sekolah
Tinggi Teknologi Garut. Vol. 12. No. 1.
Mitra dan Besterfield. 1998. Diagram Pareto. Guna Widya. Jakarta.
Nakajima, S. 1998. Introduction to Total Prductive Maintenance. Productivity
press inc. Portlsnd, P.21.
Nayak, D. M., dkk. 2013. Evaluation of OEE In A Continuous Process Industry
On An Insulation Line In A Cable Manufacturing Unit. International
Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology.
Vol. 2. Issue. 5.
Nursanti, I, dan Susanto, Y. 2014. Analisis Perhitungan Overall Equipment
Effectiveness (OEE) Pada Mesin Packing Untuk Meningkatkan Nilai
Avaibility Mesin. Jurnal Ilmiah Teknik Industri. Vol. 13. No. 1.
Nursyirwan. 2013. Analisis Kebutuhan Energi Mekanik Pada Pengupasan Serat
Buah Kelapa Sawit. Vol. 20. No. 2.
130

Oktaria, S. 2011. Perhitungan dan Analisa Nilai Overall Equipment Effectiveness


(OEE) pada Proses Awal Pengolahan Kelapa Sawit (Studi Kasus: PT. X).
Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Depok.
Paramita, P. D. 2012. Penerapan Kaizen Dalam Perusahaan. Jurnal Manajemen.
Hal 1-11.
Parihar, S., Sanjay, J., dan Lokesh, B. 2012. Calculation of OEE for An Assembly
Process. International Journal of Research Mechanical Engineering and
Technology. Vol. 2. Issue. 2:25-29.
Patel, C. dan. Deshpande, V. 2016. A Review on Improvement in Overall
Equipment Effectiveness. Vol. 4. Issue XI.
Pohan, I. 2006. Panduan Lengkap Kelapa Sawit. Jakarta. Penebar Swadaya.
Rahmad, Pratikto, Wahyudi, S. 2012. Penerapan Overall Equipment Effectiveness
(OEE) Dalam Implementasi Total Productive Maintenance (TPM) (Studi
Kasus di Pabrik Gula PT. “Y”). Jurnal Rekayasa Mesin. Vol.3, No.3:431-
437.
Rinawati, D. I, dan Dewi, N. C. 2014. Analisis Penerapan Total Productive
Maintenance (TPM) Menggunakan Overall Equipment Efectiveness
(OEE) dan Six Big Losses Pada Mesin Cavitec di PT. Essentra Surabaya.
Prosiding SNATIF Ke-1. ISBN:978-602-1180-04-4.
Rismahardi, G. G. 2012. Aplikasi Fishbone Analysis Dalam Meningkatkan
Kualitas Pare Putih di Aspakusa Makmur Kabupaten Boyolali. E-Jurnal
Agista.
Saiful, dkk. 2014. Pengukuran Kinerja Mesin Defekator I dengan Menggunakan
Metode Overall Equipment Effectiveness (Studi Kasus Pada PT.
Perkebunan XY). JEMIS Vol.2 No. 2.
Saeffudin, A, dkk. 2009. Statistika Dasar. Grasindo. Bogor
Sisodiya, P. S, Mushtaq, P, dan Vivek, B. A Literature Review on everall
Equipment Effectiveness. International Journal of Research In
Aeronautical and Mechanical Engineering. ISSN: 2321-3051.
Smalley dan Isao, K. 2011. Toyota Kaizen Methods. Jakarta. Gradien Mediatama.
131

Subekti, P. 2010. Analisa Kerusakan Short Drive Shaft Kempa Ulir Pada Pabrik
Kelapa Sawit. Jurnal APTEK. Vol. 3. No. 1.
Suharto. 1991. Manajemen Perawatan Mesin. Reneka Cipta. Jakarta.
Sunandi, E, dkk. 2013. Analisis Statistika Deskriptif Dalam Pemetaan
Kemiskinan di Kota Bengkulu. Penelitian Dosen Pemula Dana Bantuan
Operasional Perguruan Tinggi Negeri Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (Fmipa). Universitas Bengkulu.
Sunaryo dan Nugroho, A. 2015. Kalkulasi Overall Equipment Effectiveness
(OEE) Untuk Mengetahui Efektivitas Mesin Komatzu 80T (Studi Kasus
pada PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri). Teknoin. Vol. 21. No.
4:225-233.
Walpole RE, Myers RH.2012. Probability & Statistics for Engineers & Scientists,
NINTH EDITION.Mac Millan Pub. Co.Inc .
Wati, C. L. 2009. Usulan Perbaikan Efektivitas Mesin Dengan Menggunakan
Metode Overall Equipment Efectiveness Sebagai Dasar Penerapan Total
Productive Maintenance di PT. WIKA. Skripsi tidak diterbitkan. Program
Diploma IV Fakultas Teknik, Universitas Sumatra Utara.
Wudhikarn, R. 2013. A Fremework for Integrating Overall Equipment
Effectiveness with Analytic Network Process Method. International Journal
of Innovation, Management and Technology. Vol. 4. No. 3.
Zakaria, P. R. 2014. Perbaikan Mesin Digester dan Press Untuk Menurunkan Oil
Losses di Stasiun Press Dengan Metode PDCA (Studi Kasus di PT. XYZ).
Jurnal Pasti. Vol. VIII. No. 2:287-299.
132

Lampiran 1Rekap Harian Mesin Screw Press 1 bulan Maret


PTP. NUSANTARA V REKAP HARIAN PENGOLAHAN PABRIK
BULAN : M ARET 2017
PKS : SEI GARO KELAPA SAWIT PKS SEI GARO
Waktu Failure Reject
Operating Planned Set Up Reduced
Kerja & & Output Shutdown
Tanggal Time Downtime & Adj yield
Mesin Repair Rework (Ton) (Menit)
(Menit) (Menit) (Menit) (Ton)
(Menit) (Menit) (Ton)
1 1440 1380 60 0 0 0 0 247,5 0
2 1440 1440 0 0 0 0 0 253,2 0
3 1440 1380 0 60 0 0 0 268,64 0
4 1440 1440 0 0 0 0 0 267,56 0
5 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
6 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
7 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
8 1440 1320 0 0 0 0 0 266,82 120
9 1440 1440 0 0 0 0 0 214,18 0
10 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
11 1440 1320 60 0 0 0 0 233,66 60
12 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
13 1440 1320 0 0 0 0 0 236,29 120
14 1440 1200 0 60 0 0 0 192,61 180
15 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
16 1440 1380 0 0 0 0 0 235,82 60
17 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
18 1440 1260 0 0 0 0 0 208,74 180
19 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
20 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
21 1440 1260 0 0 10 0 0 208,73 170
22 1440 960 0 0 10 0 0 196,225 470
23 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
24 1440 1320 0 60 0 0 0 238 60
25 1440 720 240 0 0 0 0 139,86 480
26 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
27 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
28 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
29 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
30 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
31 1440 1020 120 0 10 0 0 166,67 290
133

Lampiran 2 Rekap Harian Mesin Screw Press 2 bulan Maret


PTP. NUSANTARA V REKAP HARIAN PENGOLAHAN PABRIK
BULAN : M ARET 2017
PKS : SEI GARO KELAPA SAWIT PKS SEI GARO
Waktu Failure Reject
Operating Planned Set Up Reduced
Kerja & & Output Shutdown
Tanggal Time Downtime & Adj yield
Mesin Repair Rework (Ton) (Menit)
(Menit) (Menit) (Menit) (Ton)
(Menit) (Menit) (Ton)
1 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
2 1440 1440 0 0 0 0 0 253,2 0
3 1440 1380 0 60 0 0 0 268,64 0
4 1440 1440 0 0 0 0 0 267,56 0
5 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
6 1440 1080 0 0 10 0 0 180,82 350
7 1440 1440 0 0 0 0 0 270,02 0
8 1440 1320 120 0 0 0 0 266,82 0
9 1440 1440 0 0 0 0 0 214,18 0
10 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
11 1440 660 60 0 10 0 0 116,83 710
12 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
13 1440 1320 0 0 10 0 0 236,29 110
14 1440 1200 0 60 10 0 0 192,61 170
15 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
16 1440 1380 0 0 0 0 0 235,82 60
17 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
18 1440 1260 0 0 0 0 0 208,74 180
19 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
20 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
21 1440 630 0 30 0 0 0 104,36 780
22 1440 960 0 0 10 0 0 196,225 470
23 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
24 1440 660 0 0 0 0 0 119 780
25 1440 720 240 0 10 0 0 139,86 470
26 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
27 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
28 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
29 1440 1260 180 0 0 0 0 222,12 0
30 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
31 1440 1020 120 0 0 0 0 166,67 300
134

Lampiran 3 Rekap Harian Mesin Screw Press 3 bulan Maret


PTP. NUSANTARA V REKAP HARIAN PENGOLAHAN PABRIK
BULAN : M ARET 2017
PKS : SEI GARO KELAPA SAWIT PKS SEI GARO
Waktu Failure Reject
Operating Planned Set Up Reduced
Kerja & & Output Shutdown
Tanggal Time Downtime & Adj yield
Mesin Repair Rework (Ton) (Menit)
(Menit) (Menit) (Menit) (Ton)
(Menit) (Menit) (Ton)
1 1440 1380 60 0 0 0 0 247,5 0
2 1440 1440 0 0 0 0 0 253,2 0
3 1440 1380 0 0 0 0 0 268,64 60
4 1440 1440 0 0 0 0 0 267,56 0
5 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
6 1440 1080 0 0 10 0 0 180,82 350
7 1440 1440 0 0 0 0 0 270,02 0
8 1440 1320 120 0 0 0 0 266,82 0
9 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
10 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
11 1440 1380 60 0 0 0 0 233,66 0
12 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
13 1440 1320 0 0 0 0 0 236,29 120
14 1440 1200 0 60 0 0 0 192,61 180
15 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
16 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
17 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
18 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
19 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
20 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
21 1440 1260 60 0 0 0 0 208,73 120
22 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
23 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
24 1440 660 0 0 10 0 0 119 770
25 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
26 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
27 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
28 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
29 1440 1260 0 0 0 0 0 222,12 180
30 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
31 1440 510 120 0 0 0 0 83,33 810
135

Lampiran 4 Rekap Harian Mesin Screw Press 4 bulan Maret


PTP. NUSANTARA V REKAP HARIAN PENGOLAHAN PABRIK
BULAN : M ARET 2017
PKS : SEI GARO KELAPA SAWIT PKS SEI GARO
Waktu Failure Reject
Operating Planned Set Up Reduced
Kerja & & Output Shutdown
Tanggal Time Downtime & Adj yield
Mesin Repair Rework (Ton) (Menit)
(Menit) (Menit) (Menit) (Ton)
(Menit) (Menit) (Ton)
1 1440 1440 0 0 0 0 0 247,5 0
2 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
3 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
4 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
5 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
6 1440 1080 0 60 10 0 0 180,82 290
7 1440 1440 0 0 0 0 0 270,02 0
8 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
9 1440 1440 0 0 0 0 0 214,18 0
10 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
11 1440 720 240 0 0 0 0 116,83 480
12 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
13 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
14 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
15 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
16 1440 1380 0 0 0 0 0 235,82 60
17 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
18 1440 1260 0 0 10 0 0 208,74 170
19 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
20 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
21 1440 630 120 0 0 0 0 104,36 690
22 1440 960 0 0 0 0 0 78,49 480
23 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
24 1440 1320 0 0 0 0 0 238,01 120
25 1440 720 0 0 0 0 0 139,86 720
26 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
27 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
28 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
29 1440 1260 0 0 0 0 0 222,12 180
30 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
31 1440 510 0 0 10 0 0 83,33 920
136

Lampiran 5 Rekap Harian Mesin Screw Press 1 bulan April


PTP. NUSANTARA V REKAP HARIAN PENGOLAHAN PABRIK
BULAN : APRIL 2017
PKS : SEI GARO KELAPA SAWIT PKS SEI GARO
Waktu Failure Reject
Operating Planned Set Up Reduced
Kerja & & Output Shutdown
Tanggal Time Downtime & Adj yield
Mesin Repair Rework (Ton) (Menit)
(Menit) (Menit) (Menit) (Ton)
(Menit) (Menit) (Ton)
1 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
2 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
3 1440 0 0 0 0 0 0 0 140
4 1440 1200 0 0 10 0 0 216,37 230
5 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
6 1440 1320 0 0 0 0 0 241,7 120
7 1440 720 0 0 10 0 0 206,22 710
8 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
9 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
10 1440 1320 60 0 0 0 0 235,1 60
11 1440 1440 0 0 0 0 0 246,55 0
12 1440 1080 180 0 0 0 0 183,38 180
13 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
14 1440 660 60 0 0 0 0 101,47 720
15 1440 1020 0 0 0 0 0 171,15 420
16 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
17 1440 690 0 0 0 0 0 105,82 750
18 1440 1200 0 60 0 0 0 201,73 180
19 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
20 1440 510 120 0 0 0 0 87,57 810
21 1440 1440 0 0 0 0 0 248,69 0
22 1440 1440 0 0 0 0 0 258,32 0
23 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
24 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
25 1440 1320 60 0 0 0 0 228,77 60
26 1440 960 0 0 0 0 0 156,98 480
27 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
28 1440 1320 0 0 0 0 0 238,01 120
29 1440 720 0 0 0 0 0 139,86 720
30 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
137

Lampiran 6 Rekap Harian Mesin Screw Press 2 bulan April


PTP. NUSANTARA V REKAP HARIAN PENGOLAHAN PABRIK
BULAN : APRIL 2017
PKS : SEI GARO KELAPA SAWIT PKS SEI GARO
Waktu Failure Reject
Operating Planned Set Up Reduced
Kerja & & Output Shutdown
Tanggal Time Downtime & Adj yield
Mesin Repair Rework (Ton) (Menit)
(Menit) (Menit) (Menit) (Ton)
(Menit) (Menit) (Ton)
1 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
2 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
3 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
4 1440 1200 0 0 0 0 0 216,37 240
5 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
6 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
7 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
8 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
9 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
10 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
11 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
12 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
13 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
14 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
15 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
16 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
17 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
18 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
19 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
20 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
21 1440 720 0 60 10 0 0 124,345 650
22 1440 1440 0 0 0 0 0 258,32 0
23 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
24 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
25 1440 1320 60 0 0 0 0 228,77 60
26 1440 960 0 0 0 0 0 156,98 480
27 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
28 1440 660 0 0 0 0 0 119 780
29 1440 720 0 0 10 0 0 139,86 710
30 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
138

Lampiran 7 Rekap Harian Mesin Screw Press 3 bulan April


PTP. NUSANTARA V REKAP HARIAN PENGOLAHAN PABRIK
BULAN : APRIL 2017
PKS : SEI GARO KELAPA SAWIT PKS SEI GARO
Waktu Failure Reject
Operating Planned Set Up Reduced
Kerja & & Output Shutdown
Tanggal Time Downtime & Adj yield
Mesin Repair Rework (Ton) (Menit)
(Menit) (Menit) (Menit) (Ton)
(Menit) (Menit) (Ton)
1 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
2 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
3 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
4 1440 1200 0 120 0 0 0 195,76 120
5 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
6 1440 1320 0 0 30 0 0 241,7 90
7 1440 720 0 0 0 0 0 206,22 720
8 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
9 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
10 1440 1320 0 0 0 0 0 235,1 120
11 1440 1440 0 0 0 0 0 246,55 0
12 1440 1080 0 0 10 0 0 183,38 350
13 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
14 1440 660 0 0 0 0 0 101,47 780
15 1440 1020 0 0 0 0 0 171,15 420
16 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
17 1440 690 0 0 0 0 0 105,82 750
18 1440 1200 60 0 0 0 0 201,73 180
19 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
20 1440 510 120 0 10 0 0 87,57 800
21 1440 1440 0 0 0 0 0 248,69 0
22 1440 1440 0 0 0 0 0 258,32 0
23 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
24 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
25 1440 1320 60 0 0 0 0 228,76 60
26 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
27 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
28 1440 1320 0 0 0 0 0 238,01 120
29 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
30 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
139

Lampiran 8 Rekap Harian Mesin Screw Press 4 bulan April


PTP. NUSANTARA V REKAP HARIAN PENGOLAHAN PABRIK
BULAN : APRIL 2017
PKS : SEI GARO KELAPA SAWIT PKS SEI GARO
Waktu Failure Reject
Operating Planned Set Up Reduced
Kerja & & Output Shutdown
Tanggal Time Downtime & Adj yield
Mesin Repair Rework (Ton) (Menit)
(Menit) (Menit) (Menit) (Ton)
(Menit) (Menit) (Ton)
1 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
2 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
3 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
4 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
5 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
6 1440 1320 0 0 0 0 0 241,7 120
7 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
8 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
9 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
10 1440 1320 60 0 0 0 0 231,5 60
11 1440 1440 0 0 0 0 0 246,55 0
12 1440 1080 60 0 10 0 0 183,38 290
13 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
14 1440 660 60 0 0 0 0 101,47 720
15 1440 1020 0 0 0 0 0 171,15 420
16 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
17 1440 690 0 0 0 0 0 105,82 750
18 1440 1200 60 0 0 0 0 201,73 180
19 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
20 1440 510 120 0 10 0 0 87,57 800
21 1440 720 0 0 0 0 0 124,345 720
22 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
23 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
24 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
25 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
26 1440 960 0 0 0 0 0 156,98 480
27 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
28 1440 1320 0 0 0 0 0 238,01 120
29 1440 720 0 0 0 0 0 139,98 720
30 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
140

Lampiran 9 Rekap Harian Mesin Screw Press 1 bulan Mei


PTP. NUSANTARA V REKAP HARIAN PENGOLAHAN PABRIK
BULAN : M EI 2017
PKS : SEI GARO KELAPA SAWIT PKS SEI GARO
Waktu Failure Reject
Operating Planned Set Up Reduced
Kerja & & Output Shutdown
Tanggal Time Downtime & Adj yield
Mesin Repair Rework (Ton) (Menit)
(Menit) (Menit) (Menit) (Ton)
(Menit) (Menit) (Ton)
1 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
2 1440 720 120 0 10 0 0 101,55 590
3 1440 720 120 0 0 0 0 100,91 600
4 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
5 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
6 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
7 1440 660 60 0 0 0 0 136,25 720
8 1440 1320 60 60 0 0 0 226,57 0
9 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
10 1440 1440 0 0 0 0 0 229,95 0
11 1440 660 60 0 0 0 0 103,57 720
12 1440 720 0 0 10 0 0 115,07 710
13 1440 600 60 0 0 0 0 101,58 780
14 1440 564 156 0 10 0 0 103,44 710
15 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
16 1440 1440 0 0 0 0 0 231,04 0
17 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
18 1440 660 0 0 0 0 0 121,186 780
19 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
20 1440 600 120 0 0 0 0 106,95 720
21 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
22 1440 630 30 60 0 0 0 101,54 720
23 1440 1320 120 0 0 0 0 224,04 0
24 1440 1440 0 0 0 0 0 232,43 0
25 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
26 1440 660 0 60 0 0 0 108,26 720
27 1440 678 42 0 0 0 0 124,74 720
28 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
29 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
30 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
31 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
141

Lampiran 10 Rekap Harian Mesin Screw Press 2 bulan Mei


PTP. NUSANTARA V REKAP HARIAN PENGOLAHAN PABRIK
BULAN : M EI 2017
PKS : SEI GARO KELAPA SAWIT PKS SEI GARO
Waktu Failure Reject
Operating Planned Set Up Reduced
Kerja & & Output Shutdown
Tanggal Time Downtime & Adj yield
Mesin Repair Rework (Ton) (Menit)
(Menit) (Menit) (Menit) (Ton)
(Menit) (Menit) (Ton)
1 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
2 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
3 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
4 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
5 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
6 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
7 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
8 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
9 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
10 1440 720 0 0 10 0 0 114,98 710
11 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
12 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
13 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
14 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
15 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
16 1440 720 120 0 10 0 0 115,52 590
17 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
18 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
19 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
20 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
21 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
22 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
23 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
24 1440 720 0 0 10 0 0 116,22 710
25 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
26 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
27 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
28 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
29 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
30 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
31 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
142

Lampiran 11 Rekap Harian Mesin Screw Press 3 bulan Mei


PTP. NUSANTARA V REKAP HARIAN PENGOLAHAN PABRIK
BULAN : M EI 2017
PKS : SEI GARO KELAPA SAWIT PKS SEI GARO
Waktu Failure Reject
Operating Planned Set Up Reduced
Kerja & & Output Shutdown
Tanggal Time Downtime & Adj yield
Mesin Repair Rework (Ton) (Menit)
(Menit) (Menit) (Menit) (Ton)
(Menit) (Menit) (Ton)
1 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
2 1440 720 120 0 0 0 0 101,55 600
3 1440 720 120 0 10 0 0 100,91 590
4 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
5 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
6 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
7 1440 660 60 0 0 0 0 136,25 720
8 1440 1320 120 0 0 0 0 226,57 0
9 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
10 1440 720 0 0 0 0 0 114,975 720
11 1440 660 60 120 0 0 0 103,57 600
12 1440 720 0 0 0 0 0 115,07 720
13 1440 600 120 0 0 0 0 101,58 720
14 1440 564 156 0 0 0 0 103,44 720
15 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
16 1440 720 60 0 0 0 0 115,52 660
17 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
18 1440 600 60 0 0 0 0 121,186 780
19 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
20 1440 600 60 60 0 0 0 106,95 720
21 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
22 1440 630 30 0 10 0 0 101,54 770
23 1440 1320 120 0 0 0 0 224,04 0
24 1440 720 0 0 0 0 0 116,215 720
25 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
26 1440 660 60 0 0 0 0 108,26 720
27 1440 678 42 0 0 0 0 124,74 720
28 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
29 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
30 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
31 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
143

Lampiran 12 Rekap Harian Mesin Screw Press 4 bulan Mei


PTP. NUSANTARA V REKAP HARIAN PENGOLAHAN PABRIK
BULAN : M EI 2017
PKS : SEI GARO KELAPA SAWIT PKS SEI GARO
Waktu Failure Reject
Operating Planned Set Up Reduced
Kerja & & Output Shutdown
Tanggal Time Downtime & Adj yield
Mesin Repair Rework (Ton) (Menit)
(Menit) (Menit) (Menit) (Ton)
(Menit) (Menit) (Ton)
1 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
2 1440 720 120 60 0 0 0 101,55 540
3 1440 720 120 0 0 0 0 100,91 600
4 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
5 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
6 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
7 1440 660 60 0 0 0 0 136,25 720
8 1440 1320 60 0 0 0 0 226,57 60
9 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
10 1440 1440 0 0 0 0 0 229,95 0
11 1440 660 60 0 0 0 0 103,57 720
12 1440 720 0 0 0 0 0 115,07 720
13 1440 600 60 0 0 0 0 101,58 780
14 1440 564 156 0 0 0 0 103,44 720
15 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
16 1440 1440 0 0 0 0 0 231,04 0
17 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
18 1440 660 0 60 20 0 0 121,186 700
19 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
20 1440 600 120 0 0 0 0 106,95 720
21 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
22 1440 630 30 0 0 0 0 101,54 780
23 1440 1320 120 0 0 0 0 224,04 0
24 1440 1440 0 0 0 0 0 232,43 0
25 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
26 1440 660 0 0 0 0 0 108,26 780
27 1440 678 42 0 10 0 0 124,74 710
28 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
29 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
30 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
31 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
144

Lampiran 13 Rekap Harian Mesin Screw Press 1 bulan Juni


PTP. NUSANTARA V REKAP HARIAN PENGOLAHAN PABRIK
BULAN : JUNI 2017
PKS : SEI GARO KELAPA SAWIT PKS SEI GARO
Waktu Failure Reject
Operating Planned Set Up Reduced
Kerja & & Output Shutdown
Tanggal Time Downtime & Adj yield
Mesin Repair Rework (Ton) (Menit)
(Menit) (Menit) (Menit) (Ton)
(Menit) (Menit) (Ton)
1 1440 720 0 0 0 0 0 103,27 720
2 1440 1440 0 0 0 0 0 243,85 0
3 1440 720 0 0 0 0 0 100,91 720
4 1440 1320 120 0 0 0 0 224,19 0
5 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
6 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
7 1440 0 0 0 0 0 0 0 1400
8 1440 1320 0 20 20 0 0 252,11 80
9 1440 660 60 0 0 0 0 106,26 720
10 1440 1440 0 0 0 0 0 211,44 0
11 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
12 1440 660 60 20 20 0 0 101,89 680
13 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
14 1440 1320 120 0 0 0 0 212,7 0
15 1440 1440 0 0 0 0 0 223,61 0
16 1440 720 0 10 0 0 0 104,22 710
17 1440 1440 0 0 0 0 0 258,76 0
18 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
19 1440 1440 0 0 0 0 0 228,95 0
20 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
21 1440 1320 120 0 0 0 0 211,3 0
22 1440 618 0 0 10 0 0 113,62 812
23 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
24 1440 720 0 0 0 0 0 103,56 720
25 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
26 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
27 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
28 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
29 1440 720 0 0 0 0 0 116,87 720
30 1440 720 0 10 0 0 0 112,51 710
145

Lampiran 14 Rekap Harian Mesin Screw Press 2 bulan Juni


PTP. NUSANTARA V REKAP HARIAN PENGOLAHAN PABRIK
BULAN : JUNI 2017
PKS : SEI GARO KELAPA SAWIT PKS SEI GARO
Waktu Failure Reject
Operating Planned Set Up Reduced
Kerja & & Output Shutdown
Tanggal Time Downtime & Adj yield
Mesin Repair Rework (Ton) (Menit)
(Menit) (Menit) (Menit) (Ton)
(Menit) (Menit) (Ton)
1 1440 720 0 60 0 0 0 103,27 660
2 1440 1440 0 0 0 0 0 243,85 0
3 1440 720 0 0 20 0 0 100,91 700
4 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
5 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
6 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
7 1440 0 0 0 0 0 0 0 1400
8 1440 1320 0 0 0 0 0 252,11 120
9 1440 660 60 60 0 0 0 106,26 660
10 1440 1440 0 0 0 0 0 211,44 0
11 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
12 1440 660 60 0 0 0 0 101,89 720
13 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
14 1440 1320 120 0 0 0 0 212,7 0
15 1440 1440 0 0 0 0 0 223,61 0
16 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
17 1440 1440 0 0 0 0 0 258,76 0
18 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
19 1440 1440 0 0 0 0 0 228,95 0
20 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
21 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
22 1440 618 0 0 10 0 0 113,62 812
23 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
24 1440 720 0 0 0 0 0 103,56 720
25 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
26 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
27 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
28 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
29 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
30 1440 720 0 60 0 0 0 112,51 660
146

Lampiran 15 Rekap Harian Mesin Screw Press 3 bulan Juni


PTP. NUSANTARA V REKAP HARIAN PENGOLAHAN PABRIK
BULAN : JUNI 2017
PKS : SEI GARO KELAPA SAWIT PKS SEI GARO
Waktu Failure Reject
Operating Planned Set Up Reduced
Kerja & & Output Shutdown
Tanggal Time Downtime & Adj yield
Mesin Repair Rework (Ton) (Menit)
(Menit) (Menit) (Menit) (Ton)
(Menit) (Menit) (Ton)
1 1440 720 0 60 0 0 0 103,27 660
2 1440 1440 0 0 0 0 0 243,85 0
3 1440 720 0 0 0 0 0 100,91 720
4 1440 1320 120 0 0 0 0 224,19 0
5 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
6 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
7 1440 0 0 0 0 0 0 0 1400
8 1440 1320 0 0 20 0 0 252,11 100
9 1440 660 60 0 0 0 0 106,26 720
10 1440 1440 0 0 0 0 0 211,44 0
11 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
12 1440 660 60 0 0 0 0 101,89 720
13 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
14 1440 1320 120 0 0 0 0 212,7 0
15 1440 1440 0 0 0 0 0 223,61 0
16 1440 720 0 0 20 0 0 104,22 700
17 1440 1440 0 0 0 0 0 258,76 0
18 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
19 1440 1440 0 0 0 0 0 228,95 0
20 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
21 1440 1320 120 0 0 0 0 211,3 0
22 1440 618 0 240 0 0 0 113,62 582
23 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
24 1440 720 0 0 0 0 0 103,56 720
25 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
26 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
27 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
28 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
29 1440 720 0 0 10 0 0 116,87 710
30 1440 720 0 60 0 0 0 112,51 660
147

Lampiran 16 Rekap Harian Mesin Screw Press 4 bulan Juni


PTP. NUSANTARA V REKAP HARIAN PENGOLAHAN PABRIK
BULAN : JUNI 2017
PKS : SEI GARO KELAPA SAWIT PKS SEI GARO
Waktu Failure Reject
Operating Planned Set Up Reduced
Kerja & & Output Shutdown
Tanggal Time Downtime & Adj yield
Mesin Repair Rework (Ton) (Menit)
(Menit) (Menit) (Menit) (Ton)
(Menit) (Menit) (Ton)
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 1440 1320 120 0 0 0 0 224,19 0
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 1440 720 0 0 0 0 0 104,22 720
17 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0
21 1440 1320 0 0 0 0 0 211,3 120
22 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 0 0 0 0 0 0 0 0 0
29 1440 720 0 0 0 0 0 116,87 720
30 0 0 0 0 0 0 0 0 0
148

Lampiran 17 Rekap Harian Mesin Screw Press 1 bulan Juli


PTP. NUSANTARA V REKAP HARIAN PENGOLAHAN PABRIK
BULAN : JULI 2017
PKS : SEI GARO KELAPA SAWIT PKS SEI GARO
Waktu Failure Reject
Operating Planned Set Up Reduced
Kerja & & Output Shutdown
Tanggal Time Downtime & Adj yield
Mesin Repair Rework (Ton) (Menit)
(Menit) (Menit) (Menit) (Ton)
(Menit) (Menit) (Ton)
1 1440 720 120 0 0 0 0 118,61 600
2 1440 720 0 60 0 0 0 106,91 660
3 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
4 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
5 1440 600 0 0 0 0 0 83,54 840
6 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
7 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
8 1440 1320 0 0 0 0 0 236,88 120
9 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
10 1440 720 0 0 0 0 0 101,93 720
11 1440 660 60 0 0 0 0 112,03 720
12 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
13 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
14 1440 720 60 0 10 0 0 117,31 650
15 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
16 1440 1440 0 0 0 0 0 240,11 0
17 1440 720 0 0 0 0 0 114,94 720
18 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
19 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
20 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
21 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
22 1440 1440 0 0 0 0 0 234,43 0
23 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
24 1440 720 0 0 10 0 0 110,04 710
25 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
26 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
27 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
28 1440 720 0 0 0 0 0 114,14 720
29 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
30 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
31 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
149

Lampiran 18 Rekap Harian Mesin Screw Press 2 bulan Juli


PTP. NUSANTARA V REKAP HARIAN PENGOLAHAN PABRIK
BULAN : JULI 2017
PKS : SEI GARO KELAPA SAWIT PKS SEI GARO
Waktu Failure Reject
Operating Planned Set Up Reduced
Kerja & & Output Shutdown
Tanggal Time Downtime & Adj yield
Mesin Repair Rework (Ton) (Menit)
(Menit) (Menit) (Menit) (Ton)
(Menit) (Menit) (Ton)
1 1440 720 120 0 0 0 0 118,61 600
2 1440 720 0 0 0 0 0 106,91 720
3 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
4 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
5 1440 600 0 0 10 0 0 83,54 830
6 1440 1380 60 0 0 0 0 239,5 0
7 1440 1440 0 0 0 0 0 226,57 0
8 1440 1320 0 0 0 0 0 236,88 120
9 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
10 1440 720 0 0 0 0 0 101,93 720
11 1440 660 60 0 0 0 0 112,03 720
12 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
13 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
14 1440 720 60 60 0 0 0 117,31 600
15 1440 1440 0 0 0 0 0 241,95 0
16 1440 1440 0 0 0 0 0 240,11 0
17 1440 720 0 0 10 0 0 114,94 710
18 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
19 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
20 1440 1440 0 0 0 0 0 239,45 0
21 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
22 1440 1440 0 0 0 0 0 234,43 0
23 1440 1320 0 0 0 0 0 236,67 120
24 1440 720 0 0 10 0 0 110,04 710
25 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
26 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
27 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
28 1440 720 0 0 0 0 0 114,14 720
29 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
30 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
31 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
150

Lampiran 19 Rekap Harian Mesin Screw Press 3 bulan Juli


PTP. NUSANTARA V REKAP HARIAN PENGOLAHAN PABRIK
KELAPA SAWIT BULAN : JULI 2017
PKS : SEI GARO PKS SEI GARO
Waktu Failure Reject
Operating Planned Set Up Reduced
Kerja & & Output Shutdown
Tanggal Time Downtime & Adj yield
Mesin Repair Rework (Ton) (Menit)
(Menit) (Menit) (Menit) (Ton)
(Menit) (Menit) (Ton)
1 1440 720 120 0 0 0 0 118,61 600
2 1440 720 0 0 0 0 0 106,91 720
3 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
4 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
5 1440 600 0 0 0 0 0 83,54 840
6 1440 1380 60 0 0 0 0 239,5 0
7 1440 1440 0 0 0 0 0 226,57 0
8 1440 1320 0 120 0 0 0 236,88 0
9 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
10 1440 720 0 0 0 0 0 101,93 720
11 1440 660 60 0 0 0 0 112,03 720
12 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
13 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
14 1440 720 60 0 0 0 0 117,31 660
15 1440 1440 0 0 0 0 0 241,95 0
16 1440 1440 0 0 0 0 0 240,11 0
17 1440 720 0 0 0 0 0 114,94 720
18 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
19 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
20 1440 1440 0 0 0 0 0 239,45 0
21 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
22 1440 1440 0 0 0 0 0 234,43 0
23 1440 1320 0 0 0 0 0 236,67 120
24 1440 720 0 0 0 0 0 110,04 720
25 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
26 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
27 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
28 1440 720 0 0 0 0 0 114,14 720
29 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
30 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
31 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
151

Lampiran 20 Rekap Harian Mesin Screw Press 4 bulan Juli


PTP. NUSANTARA V REKAP HARIAN PENGOLAHAN PABRIK
BULAN : JULI 2017
PKS : SEI GARO KELAPA SAWIT PKS SEI GARO
Waktu Failure Reject
Operating Planned Set Up Reduced
Kerja & & Output Shutdown
Tanggal Time Downtime & Adj yield
Mesin Repair Rework (Ton) (Menit)
(Menit) (Menit) (Menit) (Ton)
(Menit) (Menit) (Ton)
1 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
2 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
3 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
4 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
5 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
6 1440 1380 60 0 0 0 0 239,5 0
7 1440 1440 0 0 0 0 0 226,57 0
8 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
9 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
10 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
11 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
12 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
13 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
14 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
15 1440 1440 0 0 0 0 0 241,95 0
16 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
17 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
18 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
19 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
20 1440 1440 0 0 0 0 0 239,45 0
21 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
22 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
23 1440 1320 0 120 0 0 0 236,67 0
24 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
25 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
26 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
27 1440 0 0 0 0 0 0 0 1400
28 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
29 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
30 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
31 1440 0 0 0 0 0 0 0 1440
152

Lampiran 21 Rekap Harian Mesin Screw Press 1 bulan Agustus


PTP. NUSANTARA V REKAP HARIAN PENGOLAHAN PABRIK
BULAN : AGUSTUS 2017
PKS : SEI GARO KELAPA SAWIT PKS SEI GARO
Waktu Failure Reject
Operating Planned Set Up Reduced
Kerja & & Output Shutdown
Tanggal Time Downtime & Adj yield
Mesin Repair Rework (Ton) (Menit)
(Menit) (Menit) (Menit) (Ton)
(Menit) (Menit) (Ton)
1 1440 720 0 0 0 0 0 115,27 720
2 1440 1440 0 0 0 0 0 253,57 0
3 1440 1320 120 0 0 0 0 244,91 0
4 1440 1440 0 0 0 0 0 248,28 0
5 1440 1320 0 0 0 0 0 230,24 120
6 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
7 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
8 1440 600 0 0 0 0 0 110,64 840
9 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
10 1440 720 0 60 0 0 0 110,3 660
11 1440 720 60 0 0 0 0 126,13 660
12 1440 720 0 0 10 0 0 106,34 710
13 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
14 1440 0 0 0 0 0 0
15 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
16 1440 1440 0 0 0 0 0 246,76 0
17 1440 1320 120 0 0 0 0 237,94 0
18 1440 1440 0 0 0 0 0 244,13 0
19 1440 1440 0 0 0 0 0 240,1 0
20 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
21 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
22 1440 1380 60 0 0 0 0 256,77 0
23 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
24 1440 1380 0 60 0 0 0 237,57 60
25 1440 1440 0 0 0 0 0 226,91 0
26 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
27 1440 1320 120 0 0 0 0 243,74 0
28 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
29 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
30 1440 1440 0 0 0 0 0 246,31 0
31 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
153

Lampiran 22 Rekap Harian Mesin Screw Press 2 bulan Agustus


PTP. NUSANTARA V REKAP HARIAN PENGOLAHAN PABRIK
BULAN : AGUSTUS 2017
PKS : SEI GARO KELAPA SAWIT PKS SEI GARO
Waktu Failure Reject
Operating Planned Set Up Reduced
Kerja & & Output Shutdown
Tanggal Time Downtime & Adj yield
Mesin Repair Rework (Ton) (Menit)
(Menit) (Menit) (Menit) (Ton)
(Menit) (Menit) (Ton)
1 1440 720 0 0 0 0 0 115,27 720
2 1440 1380 0 60 0 0 0 253,57 0
3 1440 1320 120 0 0 0 0 244,91 0
4 1440 1440 0 0 0 0 0 248,28 0
5 1440 1320 0 0 20 0 0 230,24 100
6 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
7 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
8 1440 600 0 0 0 0 0 110,64 840
9 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
10 1440 720 0 0 0 0 0 110,3 720
11 1440 720 60 0 0 0 0 126,13 660
12 1440 720 0 0 0 0 0 106,34 720
13 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
14 1440 0 0 0 0 0 0
15 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
16 1440 1440 0 0 0 0 0 246,76 0
17 1440 1320 60 60 0 0 0 237,94 0
18 1440 1440 0 0 0 0 0 244,13 0
19 1440 1440 0 0 0 0 0 240,1 0
20 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
21 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
22 1440 1380 60 0 0 0 0 256,77 0
23 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
24 1440 1380 0 60 0 0 0 237,57 0
25 1440 1440 0 0 0 0 0 226,91 0
26 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
27 1440 1320 0 120 0 0 0 243,74 0
28 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
29 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
30 1440 1440 0 0 0 0 0 246,31 0
31 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
154

Lampiran 23 Rekap Harian Mesin Screw Press 3 bulan Agustus


PTP. NUSANTARA V REKAP HARIAN PENGOLAHAN PABRIK
BULAN : AGUSTUS 2017
PKS : SEI GARO KELAPA SAWIT PKS SEI GARO
Waktu Failure Reject
Operating Planned Set Up Reduced
Kerja & & Output Shutdown
Tanggal Time Downtime & Adj yield
Mesin Repair Rework (Ton) (Menit)
(Menit) (Menit) (Menit) (Ton)
(Menit) (Menit) (Ton)
1 1440 720 0 0 0 0 0 115,27 720
2 1440 1380 0 60 0 0 0 253,57 60
3 1440 1320 120 0 0 0 0 244,91 0
4 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
5 1440 1320 0 0 0 0 0 230,24 120
6 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
7 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
8 1440 600 0 0 10 0 0 110,64 830
9 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
10 1440 720 0 0 0 0 0 110,3 720
11 1440 720 60 0 10 0 0 126,13 650
12 1440 720 0 0 0 0 0 106,34 720
13 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
14 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
15 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
16 1440 1440 0 0 0 0 0 246,76 0
17 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
18 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
19 1440 1440 0 0 0 0 0 240,1 0
20 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
21 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
22 1440 1380 60 0 0 0 0 256,77 0
23 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
24 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
25 1440 1440 0 0 0 0 0 226,91 0
26 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
27 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
28 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
29 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
30 1440 1440 0 0 0 0 0 246,31 0
31 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
155

Lampiran 24 Rekap Harian Mesin Screw Press 4 bulan Agustus


PTP. NUSANTARA V REKAP HARIAN PENGOLAHAN PABRIK
BULAN : AGUSTUS 2017
PKS : SEI GARO KELAPA SAWIT PKS SEI GARO
Waktu Failure Reject
Operating Planned Set Up Reduced
Kerja & & Output Shutdown
Tanggal Time Downtime & Adj yield
Mesin Repair Rework (Ton) (Menit)
(Menit) (Menit) (Menit) (Ton)
(Menit) (Menit) (Ton)
1 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
2 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
3 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
4 1440 1320 120 0 0 0 0 248,28 0
5 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
6 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
7 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
8 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
9 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
10 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
11 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
12 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
13 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
14 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
15 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
16 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
17 1440 1320 60 60 0 0 0 237,94 0
18 1440 1320 120 0 0 0 0 244,13 0
19 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
20 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
21 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
22 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
23 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
24 1440 1320 60 0 10 0 0 237,57 60
25 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
26 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
27 1440 1320 0 120 0 0 0 243,74 0
28 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
29 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
30 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
31 1440 0 0 0 0 0 0 0 0
156

Lampiran 25 Rekap Oil Losses


PTP. NUSANTARA V REKAP OIL LOSSES PENGOLAHAN PABRIK
PKS : SEI GARO KELAPA SAWIT PKS SEI GARO
Bulan -
Tanggal
Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 4,575 - - 6,13 5,16 5,47
2 4,625 - 4,25 6,09 5,47 5,36
3 4,585 - 4,92 5,65 - 4,82
4 4,66 5,43 - 5,995 - 4,43
5 - - - - - 5,12
6 4,665 4,91 - - 5,49 -
7 4,645 4,68 6,53 - 5,915 -
8 4,785 - 6,235 5,505 6,02 5,48
9 4,375 - - 5,81 - -
10 - 4,705 6,705 5,66 5,5 5,39
11 4,61 4,61 6,14 - 5,57 5,32
12 - 4,64 6,8 5,71 - 5,01
13 4,73 - 5,61 - - -
14 4,645 4,69 5,92 6,115 6,26 -
15 - 4,73 - 5,725 5,88 -
16 4,7 - 4,775 6,08 5,725 5,595
17 - 4,7 - 6,02 5,88 6,105
18 5,085 4,775 5,88 - - 5,6
19 - - - 6,035 - 4,88
20 - 4,7 4,97 - 5,64 -
21 4,745 4,705 - 5,98 - -
22 4,845 4,705 5,78 6,15 5,205 5,445
23 - - 5,115 - 6,06 -
24 4,68 - 5,335 5,51 6,11 5,535
25 4,25 4,88 - - - 5,41
26 - 4,845 5,38 - - -
27 - - 5,62 - - 4,975
28 - 4,68 - - 6,03 -
29 4,765 4,25 - 5,52 - -
30 - - - 5,76 4,795
31 4,735 - - - - -
Rata-rata 4,67 4,74 5,65 5,86 5,74 5,26

Anda mungkin juga menyukai