FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
Tanggal Asistensi :
Dosen Mata Kuliah : Johan M. Tupan, ST, MT, IPM
PENDAHULUAN
LANDASAN TEORI
• A = Mutlak perlu
• E = Sangat penting
• I = Penting
• O = Kedekatan biasa
• U = Tidak perlu
• X = Tak diharapkan
Dalam rell diagram setiap aktivitas digambarkan dalam bentuk persepsi
empat yang sama dan untuk sementara disini luas areal setiap departemen
diabaikan. Kotak- kotak empat ini kemudian dihubungkan dengan sejumlah
garis yang memiliki arti derajat hubungan yang dikehendaki.
D. Algoritma Blocplan
Algoritma Blocplan merupakan model perancangan fasilitas yang
dikembangkan oleh Charles E.Donaghey dan Vanina F. Pire pada tahun
1991 di Universitas Houston (Heragu, 1997). Dalam algoritma ini
digunakan data kualitatis ARC (Activity Ralationship Chart) dan ukuran
bangunan yang akan ditempati oleh fasilitas atau kadang – kadang juga
menggunakan from to chart.
Langkah – langkahnya adalah
PENGUMPULAN DATA
Seperti pada gambar 3.1 diatas, mesin – Mesin yang digunakan pada proses
pembuatan cutter pipe ini adalah sebagi berikut :
1. Gudang Bahan Baku (GBB)
Di ukur Di ukur Di ukur Di ukur Di ukur Di ukur Di ukur Di ukur Di ukur Di ukur Di ukur Di ukur
4' O-34 7' O-30 6' O-28 4' O-24 5' O-21 5' O-19 4' O-16 5' O-13 5' O-9 5' O-7 5' O-4 5' O-1
(Mstar,Siku) (Mstar,Siku) (Mstar,Siku) (Mstar,Siku) (Mstar,Siku) (Mstar,Siku) (Mstar,Siku) (Mstar,Siku) (Mstar,Siku) (Mstar,Siku) (Mstar,Siku) (Mstar,Siku)
2x 2x
Di Pasang
10' 0-12
O-26 Di Potong (Mesin Las)
17' (Gerinda,G
I-12
ergaji)
Di Pasang
9' O-15
(Mesin Las)
Di Pasang
10' O-18
(Mesin Las)
Di Pasang
8' O-27
(Mesin Las)
Di Pasang
10' O-37
(Mesin Las)
15' I-17
Dari ketiga masing – masing layout yang diusulkan di atas, maka yang
menjadi pilihan alternatif layout yang bisa dikatakan optimal adalah layout 1,
dikarenakan memiliki R Score dan juga Adj-Score yang besar. Alternatif layout
terbaik menggunakan software Blocplan ditentukan berdasarkan nilai R Score dan
Adj-Score. R Score merupakan nilai normalisasi dari rel-dist score (rectilinear
distance score menunjukkan jumlah keseluruhan dari jarak antara departemen),
yang menunjukkan tingkat efisiensi dari layout yang dihasilkan, sedangkan Adj-
score (Adjacency score atau nilai kedekatan) merupakan nilai numerik yang
menunjukkan efisiensi dari letak tiap-tiap ruangan atau departemen. Alternatif
layout yang dihasilkan dikatakan optimal, jika nilai R Score dan Adj-Score yang
dihasilkan lebih besar dari layout yang lain atau mendekati 1, oleh karena itu, dipilih
alternatif layout terbaik adalah layout 1, dengan R Score dan Adj-Score masing-
masing sebesar 0.87 dan 0.88.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum modul 3 ini, dapat disimpulkan bahwa :
1. Luas area lab produksi yang menjadi tempat pembuatan produk cutter pipe
jika dilihat dari layout lab produksi yang sudah diperoleh memiliki panjang
bangunan 20m dan lebar bangunan dari lab produksi adalah sebesar 40m.
Jumlah mesin pada proses pembuatan cutter pipe sebanyak 5 mesin yaitu
mesin bor, mesin bubut, mesin potong/gerinda, mesin las/trafo las, dan mesin
cat.
2. Dari layout area lab produksi kita mengetahui ukuran dari bangunan tersebut.
Dari Activity Releationship Chart (ARC) kita bisa mengetahui hubungan
antar setiap aktivitas atau setiap departemen mesin satu dengan yang lain
yang berdasarkan alasan – alasan yang logis. Untuk hasil SRD (Space
Relationship Diagram) yang diperoleh menggunakan software blocplan
diperoleh hasil bahwa alternatif layout 1 yang dianggap paling optimal karena
memiliki nilai R Score dan juga Adj-Score yang besar di antara alternatif
lainnya.
5.2 Saran
Beberapa saran yang dapat dikemukakan dalam praktikum ini, adalah:
1. Diperlukan kerja sama yang intensif antar individu dalam kelompok agar
penyusunan laporan praktikum dapat berlangsung dengan baik dan lancar.
2. Diperlukan ketelitian saat mengolah data menggunakan software-software
tertentu.
Dewi, A. I., Choiri, M., & Efranto, R. Y. (2013). Re-design of The Facility
Layoout Based on Simulation Result on Cigarette Production Process ( Case
Study PT . Bayi Kembar Malang ). Jurnal Teknik Industri, 1(1), 66–74.
Mubarok, H., & Lukmandono. (2017). Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas
Dengan Pendekatan Metode Systematic Layout Planning Guna
Meningkatkan Produktivitas Di Cv. Putra Perkasa. Sntekpan Itats V 2017.
https://coretancakmus.blogspot.com/2017/08/pengertian-dan-cara-membuat-
operation.html
Pratiwi, I., Etika, M., & Abdul Aqil, W. (2015). Perancangan Tata Letak Fasilitas
Di Insustri Tahu Menggunakan Blockplan. Jurnal Ilmiah Teknik Industri.
Rosyidi, M. R. (2018). Analisa tata letak fasilitas produksi dengan metode ARC,
ARD, dan AAD di PT. XYZ. Jurnal Teknik Industri.