Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

PERENCANAAN PRODUK

KLASIFIKASI BARANG BERDASARKAN DEPARTEMEN ( DEPARTEMEN


BARANG SUPERMARKET, FASHION, DAN BARANG PECAH BELAH)

HARLY S HALAWANE 2017 – 72 – 077

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON

2020
Klasifikasi barang berdasarkan Departemen ( Departemen barang supermarket, fashion, dan
barang pecah belah).

I. Klasifikasi barang berdasarkan departemen barang supermarket.


Jenis barang supermarket telah ditentukan dalam pembagian departemen dan
pembagian tersebut adalah pengklasifikasian barang berdasarkan jenis-jenisnya. Sifat
barang supermarket adalah perbedaan sifat atau karakter antara barang yang satu dengan
yang lainnya pada departemen yang sama, misalnya perbedaan sifat drinks dan biscuits,
yang bersifat makanan dan minuman yang sama-sama pada departemen foods . Spesifikasi
barang supermarket adalah perbedaan kualitas dan kuantitas jenis barang dengan merek
yang berbeda dalam satu sifat dan satu departemen misalnya fruits tea dan fresh tea.
Berikut ini merupakan klasifikasi barang supermarket
• Food :
1. Susu untuk bayi sampai dewasa, Biscuits (sejenis wafer dan cracker), j
2. Jenis minuman berenergi, obat, soda atau jus, makanan yang diawetkan dalam
kaleng, seperti sarden,
3. Snack (makanan ringan, termasuk hasil industry rumah tangga, Seasoning
(aneka macam bumbu masak local, nasional dan internasioal),
4. Local basic (Sembilan bahan pokok seperti beras, telor, minyak dsbnya),
5. Baking needs (jenis-jenis bahan untuk pembuatan kue, seperti ovelet,
pernifan,TBM)
• Non Food
1. Hair care (aneka bahan untuk perawatan rambut, seperti sampo, minyak
rambut)
2. Body care (aneka bahan untuk perawatan tubuh, seperti sabun mandi, hand and
body)
3. Skin care (aneka bahan untuk perawatan kulit, misalnya obat jerawat,
pelembab, pemutih)
4. Mouth care (aneka bahan perawatan gigi, seperti pasta gigi, sikat gigi, obat
kumur seperti laserin)
5. Cleaning aid (aneka bahan untuk pembersih dan pengharum lantai, pembersih
pakaian)
6. Insect killer (pembunuh serangga)

• House Hold
1. Electrical (peralatan yang menggunakan listrik, misalnya magic jar, setrika)
2. Party wear (perlengkapan pesta, misalnya piring kertas, sendok plastic, gelas
plastic)
3. Seasonal goods (barang musiman seperti payung dan jas hujan)
4. Luggage (tas dan koper)
5. Hard ware (perlengkapan untuk bengkel, seperti palu, tang)
6. Souvenir (barang pajangan, hiasan, dan cendera mata, misalnya jam)
7. Plastic ware (perlengkapan rumah tangga dari bahan plastic)
8. Kitchen ware (perlengkapan dapur, seperti kompor, wajan)
• Stationary
1. Pensil
2. Penghapus
3. Penggaris
4. Perkengkapan computer
5. Perlengkapan mesin ketik
• Toys
1. Soft toys (mainan yang lembut untuk perempuan)
2. Battered operated toys for boys (aneka perlengkapan mainan anak laki-laki,
seperti mobil-mobilan, pistol-pistolan robot-robotan)
3. Battered operated toys for girls (aneka perlengkapan mainan anak
perempuan, seperti boneka, alat untuk masak-masakan)
4. Games (permainan tradisional dan internasional, misalnya ular tangga, bola
basket, dan catur)
5. Education toys the other (aneka mainan untuk pendidikan, misalnya catur,
scrabel/ main menyusun huruf, leggo/mainan membuat kontruksi jembatan,
rumah, gedung)
II. Fashion
Produk fashion adalah sebuah produk yang mempunyai ciri-ciri khusus yang tepat
dan mewakili style yang sedang tren dalam suatu kurun waktu tertentu.
Pengertian produk fashion adalah sebuah produk yang mempunyai ciri-ciri khusus
yang tepat dan mewakili style yang sedang tren dalam suatu kurun waktu tertentu. Fashion
merupakan tanda dari dari suatu periode waktu, seringkali fashion menggambarkan
kebudayaan, perasaan, pemikiran, dan gaya hidup orang –orang dalam satu kurun waktu

Pengelompokan produk fashion secara garis besar adalah :


a. Pakaian wanita
b. Pakaian pria

1. Pakaian wanita dan pria


2. Pakaian anak laki-laki dan perempuan
3. Pakaian bayi,
4. Perlengkapan bayi,
5. Perlengkapan kecil bayi,
6. Sepatu anak perempuan
7. Sepatu anak laki-laki
8. Perlengkapan makanan bayi,
9. Perlengkapan main
10. Tolletris
11. Aksesoris
12. Tas wanita
13. Sepatu dewasa wanita dan pria
14. Kosmetik

Langkah-langkah pendisplayan produk fashion diantaranya adalah :


a. Penentuan kriteria
b. Teknik pemajangan
c. Penggunaan lemari kaca atau showcase
III. Barang Pecah Belah
Biasanya di supermarket itu ada terdapat slogan seperti “pecah berarti membeli”
yang mana jika barang tersebut disentuh sehingga rusak, maka orang tersebut berarti telah
membeli barang itu. Hal ini di karenakan adanya unsur perjanjian sepihak antara pelaku
usaha dan konsumen, dalam pencantuman tersebut. Maka dari itu “Pecah Berarti Membeli”
dalam dunia bisnis tidak asing bagi konsumen yang biasa mengunjungi toko-toko atau
pasar swalayan, terutama yang menjual peralatan pecah belah, sebab kata tersebut untuk
melindungi barang atau jasa yang di perjual-belikan oleh pelaku usaha agar tidak terjadi
kerugian dalam berbisnis. Adanya pencantuman kata tersebut membuat konsumen harus
lebih berhati-hati, jika terjadi kerusakan terhadap suatu barang, maka konsumen memiliki
kewajiban untuk mengganti kerugian atas kerusakan barang baik di sengaja, ataupun tidak
di sengaja. Dan konsumen tidak diberikan kesempatan untuk mendapatkan hak, sehingga
konsumen hanya memiliki kewajiban atas barang-barang tersebut.
Yang dapat tergolong barang pecah belah :
1. Kaca cermin,
2. Sisir,
3. kamoceng,
4. Gelas,
5. Piring.

Anda mungkin juga menyukai