Anda di halaman 1dari 11

KD. 3.

4 Menganalisis data spesifikasi produk drink, food, fresh dan kosmetik di


supermarket, fashion dan sport

A. Pengertian Spesifikasi Produk


Spesifikasi adalah uraian secara rinci mengenai persyaratan barang dan jasa yang
dibutuhkan. Spesifikasi produk juga didefinisikan sebagai uraian yang terperinci
mengenai persyaratan kinerja ( spesifikasi/ performance ) barang/jasa atau uraian yang
terperinci mengenai persyaratan kualitas material dan pekerjaan yang diberikan penyedia
barang/jasa (spesifikasi conformance)
1. Spesifikasi Performance Spesifikasi performance ditandai dengan penggunaan
kriteria kinerja. Spesifikasi performance lebih dianjurkan karena lebih mudah disusun
dan mampu menjamin tercapainya kebutuhan. Kendala yang dihadapi dengan
spesifikasi performance adalah kesulitan dalam evaluasi penawaran untuk pengadaan
yang berbeda. Risiko lain adalah tidak selalu menjamin user mendapatkan barang/jasa
sama persis seperti diharapkan. Spesifikasi performance sifatnya strategis dalam
upaya terbangunnya sekumpulan spesifikasi standar.
2. Spesifikasi Conformance Mudah dikenali melalu adanya kriteria detail. Kelebihan
spesifikasi conformance adalah mampu menjelaskan secara rinci persyaratan teknis
dan fisik dalam dokumen pemilihan dan kontrak. Kelemahan spesifikasi conformance
terletak pada seberapa jauh penguasaan detail spesifikasi dari user

B. Data Spesifikasi Produk


Spesifikasi produk juga perlu diperhatikan oleh para produsen saat mengadakan
kerja sama dengan reseller.Adapun dalam pemesanan produk atau barang biasanya
reseller meminta data rincian spesifikasi produk, contohnya nomor SKU dalam format
excel. Berikut beberapa spesifikasi produk yang harus ada dalam rincian produk agar
reseller memahami produk barang yang akan dipesan.
a. Nama produk
Sebaiknya nama yang digunakan untuk produk sederhana namun dapat
menggambarkan jati diri produk tersebut.
b. Nomor SKU
Stock Keeping Unit (SKU) diartikan sebagai kode unik yang diberikan kepada setiap
item barang, baik yang dibeli maupun dijual oleh perusahaan. Metode pemberian
nama bisa dilakukan dengan menggunakan properti-properti yang ada pada item,
misalnya ukuran, warna dan tipe barang. SKU ini digunakan sebagai informasi untuk
mengetahui stok barang perusahaan dan pembeda suatu item dengan yang lain.
Nomor SKU juga sering dicetak dalam barcode untuk memudahkan perusahaan
melakukan inventarisasi stok.
c. Deskripsi Produk
Sebuah deskripsi yang lebih mendalam tentang produk sangat diperlukan agar
pelanggan dapat mengetahui dengan jelas terkait produk tersebut.
d. Brand/Merek
Brand/Merek merupakan sebuah nama dari produk utama. Sebagai contoh,
brand/merek pasta gigi dengan banyak variannya.
e. Warna
Warna merupakan spesifikasi produk yang diperlukan agar orang-orang di gudang
atau toko dapat dengan mudah mengidentifikasi produk dari bentuk fisiknya. Makin
banyak informasi yang mereka miliki, makin cepat mereka dapat bekerja.
f. Bahan
Ada beberapa alasan mengapa informasi mengenai jenis bahan sangat diperlukan.
Hampir mirip dengan warna, bahan akan membantu orang-orang di gudang atau toko
mengidentifikasi produk secara fisik dengan lebih cepat. Selain itu, karena adanya
pengiriman, terutama jika melakukan pengiriman melalui angkutan atau internasional
maka perlakuan mereka terhadap barang tersebut akan berbeda
g. Dimensi
Produsen perlu mempertimbangkan kemasan produk. Jika kemasan produk terlalu
besar, kecil kemungkinannya produk Anda akan ditampilkan oleh reseller di rak toko
mereka. Oleh sebab itu, berikan informasi terkait produk dengan jelas dan rinci pada
reseller sebelum pemesanan atau pengiriman agar mereka memiliki strategi lsin untuk
mencegah kesalahan yang dapat terjadi
h. Harga Eceran Tertinggi
ialah harga produk yang sudah ditetapkan dan harus diikuti oleh penjual/reseller, jika
ingin menjual produk kepada konsumen.
i. Negara Asal Secara hukum hal ini sangat diperlukan untuk mengetahui di mana
produk Anda terdaftar atau diproduksi. Selain itu, baik produsen mengekspor produk
ke negaranegara lain, mereka harus tahu negara asal produk tersebut karena hal ini
berkaitan dengan pajak.

C. Spesifikasi Produk Supermarket


Supermarket adalah toko swalayan yang terbagi dalam beberapa departemen dan
menawarkan berbagai macam jenis makanan dan perlengkapan rumah
tangga. Supermarket berukuran lebih besar dengan lebih banyak pilihan produk daripada
toko grosir yang tradisional. Supermarket terdiri dari departemen-departemen yang
menjual daging, hasil bumi, hasil peternakan seperti keju, susu, mentega, serta berbagai
macam roti dan makanan kecil bersama dengan rak-rak khusus yang menyediakan
makanan kaleng dan kemasan lainnya.

1. Spesifikasi Produk
Barang supermarket meliputi departemen-departemen sebagai berikut.
a. Departemen Food
Departemen food meliputi semua jenis makanan, seperti:
1) Milk and milk powder (susu untuk bayi sampai dewasa).
2) Biscuits (sejenis wafer dan cikelat).
3) Drink (jenis minuman berenergi, obat, soda, dan jus).
4) Canned food (makanan yang diawetkan dalam kaleng).
5) Snack (makanan ringan, termasuk hasil industri rumah tangga, misalnya
kerupuk dan kacang).
6) Seasoning (aneka macam bumbu masakan lokal, nasional, dan internasional).
7) Local basic (sembilan bahan pokok atau sembako).
8) Bakery (seperti roti tawar dan roti manis).
9) Baking needs (jenis-jenis bahan untuk pembuatan kue, seperti ovelet, TBM,
dan fermipan).
10) Candies and chocolate (permen dan cokelat).
11) Noodles (mie dan sejenisnya).
12) Breakfast (untuk sarapan dan minuman, seperti teh, kopi, dan sereal).
13) Syrup (minuman sari buah).
14) Cooking oil (minyak goreng).
15) Dry goods (makanan yang diawetkan dengan cara dikeringkan).
16) Cigarette (rokok).
b. Departemen Non-food
Departemen non-food meliputi barang-barang selain makanan, seperti:
1) Hair care (aneka bahan untuk perawatan rambut, seperti sampo dan minyak
rambut).
2) Body care (aneka bahan untuk perawatan tubuh, seperti sabun mandi dan hand
and body lotion).
3) Skin care (aneka bahan untuk perawatan kulit, misalnya obat jerawat,
pelembab, dan pemutih wajah atau kulit).
4) Mouth care (aneka bahan untuk perawatan gigi, seperti pasta gigi, sikat gigi,
dan obat kumur).
5) Cleaning aid (aneka bahan untuk pembersih, pengharum lantai, dan
pembersih pakaian).
6) Insect killer (pembunuh serangga).
7) Air freshener (pengharum ruangan).
8) Tissue and piper product (aneka tisu dan kelengkapan wanita).
9) Kosmetik tradisional dan internasional.
10) Obat-obatan (aneka obat yang tidak dapat dimakan, seperti Hansaplast dan
Betadine).
c. Departemen Household
Departemen household (perlengkapan rumah tangga) meliputi sebagai berikut.
1) Electrical  (peralatan yang menggunakan listrik, misalnya magic jar dan
setrika).
2) Party wear (perlengkapan pesta, misalnya piring kertas dan sendok plastik).
3) Seasonal goods (barang musiman, seperti payung dan jas hujan)
4) Luggage (tas dan koper).
5) Hardware (perlengkapan untuk bengkel, seperti palu dan tang).
6) Souvenir (barang pajangan, hiasan, dan cendera mata).
7) Plasticware (perlengkapan rumah tangga dari bahan plastik).
8) Kitchenware (perlengkapan dapur, seperti kompor gas dan wajan).
9) Melamine ware (perlengkapan yang terbuat dari melamin, seperti piring,
sendok, dan garpu).
10) Cleaning equipment (perlengkapan kebersihan, seperti sapu lantai, sapu pel,
dan keset).
11) Glassware (perlengkapan dari kaca dan beling, misalnya gelas, piring, dan
cangkir)
d. Departemen Toys
Departemen toys merupakan semua jenis mainan anak-anak. Toys dikelompokkan
menjadi lima, antara lain sebagai berikut.
1) Soft toys, merupakan mainan khusus untuk anak perempuan, misalnya
boneka.
2) Battered operated toys for boys, merupakan mainan anak laki-laki yang
menggunakan baterai, seperti mobil-mobilan, pistol-pistolan, dan robot-
robotan.
3) Battered operated toys for girls, merupakan aneka mainan anak perempuan
yang menggunakan baterai, misalnya boneka, alat untuk masak-masakan, dan
alat musik mainan.
4) Game, yaitu peralatan bermain yang digunakan anak-anak, baik peralatan
tradisional, maupun internasional, misalnya dakon, ular tangga, bola basket,
dan catur.
5) Educational toys, yaitu permainan yang mengandung unsur pendidikan,
misalnya catur, scrabble/mainan penyusun huruf, lego/mainan membuat
konstruksi jembatan rumah, dan gedung.
e. Departemen Stationary
Departemen stationary meliputi semua peralatan tulis dan kantor, seperti
pensil,bolpoin, buku, dll.

2. Pengodean Produk Supermarket
Penataan produk di counter tiap-tiap departemen didasarkan pada ukuran,
warna,mutu, merek, model, dan harga. Setiap barang diberi kode yang telah
ditentukan oleh departemen yang bersangkutan. Setiap barang mempunyai kode yang
berbeda untuk memudahkan pemeriksaan. Contoh: 02.05.205 berarti
02 = departemen
05 = kode counter
205 = kode jenis barang

Berikut ini adalah contoh data barang berdasarkan golongan.

Kode Barang Kelompok Barang


01 Departemen kosmetik
02 Departemen kemeja/kebutuhan pria
Departemen kebutuhan wanita, remaja, dan perlengkapan
03 bayi
04 Departemen baju batik
05 Departemen perlengkapan olahraga
06 Departemen koper, tas, dan sepatu

Berikut daftar rincian pada tiap departemen


3. Langkah Klasifikasi Produk Fashion
Pada departemen store yang memiliki gedung bertingkat, golongan barang
tersebut dijadikan dasar dalam pembagian lantai, berdasarkan data kelompok barang
disesuaikan dengan jenis barang masing-masing. Di departemen store, jenis barang
ini didasarkan padapertimbangan nama counter (bagian penjualan di toko).
Contohnya sebagai berikut.

Dari pembagian macam-macam barang (counter) diklasifikasikan berdasarkan


spesifikasi barang yang dijual di counter masing-masing.

4. Klasifikasi Produk Berdasarkan Merek


Pengklasifikasian barang berdasarkan merek atau warna diawali dengan
menyamakan jenis-jenis produknya. Contohnya, barang pada toko sepatu harus
berdasarkan pada jenis berikut.
a. Pengelompokan Jenis Sepatu
Pertama-tama dikelompokkan dahulu jenis sepatunya, apakah sepatu
untuk laki-laki, wanita, anak laki-laki, atau anak-anak perempuan, atau dengan
cara berikut.
1) Melakukan pengelompokkan sepatu kulit untuk laki-laki, perempuan, anak
laki-laki, anak perempuan.
2) Melakukan pengelompokkan sepatu kanvas untuk laki-laki, perempuan, anak-
laki-laki, anak perempuan.
3) Selanjutnya, dilakukan pengelompokkan berdasarkan merek (brand) sepatu.
4) Pengelompokkan berdasarkan warnanya, hitam, putih, merah, abu-abu, dan
sebagainya.
b. Pengelompokkan Jenis Kain
Contoh berikutnya adalah pengelompokkan pada barang dagang berupa
kain (textile).
1) Pertama-tama, kain dikelompokkan berdasarkan jenisnya, apakah jenis kain
wool, dacron, katun, tetoron, terylin, dan siphon.
2) Selanjutnya, kain dikelompokkan berdasarkan merek atau pabriknya,
misalnya Nini Ricci, El Roro, Fematex, dan Signatex.
3) Setelah penyusunan, barulah kain tersebut dikelompokkan berdasarkan
warnanya.

Berdasarkan pengelompokkan tersebut, departement store menyediakan atau


menyewakan stand khusus atau counter khusus untuk merek dagang tertentu. Hal itu
terutama bagi merek kelompok, yaitu merek yang digunakan pada berbagai produk
seperti pakaian anak, sepatu, dan lain sebagainya. Jika merek yang digunakan
terkenal, biasanya departement store menyediakan etalase sendiri.

D. Spesifikasi Produk Fresh


Barang fresh dikelola oleh departemen fresh. Departemen fresh adalah bagian
dari supermarket yang menyediakan produk bahan makanan yang masih segar ataupun
yang sudah diolah dan memerlukan kondisi khusus, serta memiliki masa kedaluwarsa
yang relatif singkat. Berikut uraian tentang produk-produk fresh.
E. Spesifikasi Produk Fashion
Berdasarkan kelompoknya, berikut ini jenis-jenis produk fashion secara
terperinci.
Halama

Anda mungkin juga menyukai