Anda di halaman 1dari 24

https://konsultasiskripsi.

com/2018/04/08/unsur-unsur-atribut-produk-skripsi-dan-tesis/

APRIL 8, 2018 BY KRESNA

Unsur-unsur Atribut Produk (skripsi dan tesis)

Menurut Kotler dan Amstrong (2012) mengelompokkan atribut produk kepada tiga
unsur penting, yaitu kualitas produk (Product quality), fitur produk (Product features),
dan desain produk (Product design).

1. Kualitas produk (Product quality)

Kualitas produk menunjukkan kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-


fungsinya. Kemampuan itu meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan
operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainnya.

2. Fitur Produk (Product features)

Fitur produk merupakan sarana kompetitif untuk membedakan produk satu dengan
produk-produk pesaing. Fitur produk identik dengan sifat dan sesuatu yang unik,
khas, istimewa yang tidak dimiliki oleh produk lainnya. Biasanya karakteristik yang
melkat dalam suatu produk merupakian hasil pengembangan dan penyempurnaan
secara terus menerus.

3. Desain Produk (Product design)

Desain memiliki konsep yang lebih luas daripada gaya (style), desain selain
mempertimbangkan faktor penampilan, juga untuk bertujuan memperbaiki kinerja
produk, mengurangi biaya produksi, dan menambah keunggulan bersaing. Desain
atau rancangan adalah totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan
fungsi produk dari segi kebutuhaan pelanggan.

Sedangkan menurut Tjiptono (2015), unsur-unsur yang penting dalam atribut produk
diantaranya meliputi merek, kemasan, pemberian label (labeling), jaminan (garansi),
harga, dan pelayanan. berikut ini adalah uraian tentang unsur-unsur atribut produk
mengikuti pendapat tersebut yaitu :

1. Merek

Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol/lambang, warna, gerak atau


kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan
identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing. Merek yang baik dapat
menyampaikan jaminan tambahan berupa jaminan kualitas. Merek memegang
peranan penting dalam pemasaran. Merek sendiri digunakan untuk beberapa tujuan
yaitu sebagai identitas, alat promosi, untuk membina citra, dan untuk mengendalikan
pasar.

2. Kemasan/Desain

Pengemasan (packaging) merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan


dan pembuatan wadah (container) atau pembungkus (wrapper) untuk suatu produk.
Kemasan yang inovatif dapat memberikan perusahaan keunggulan terhadap
pesaingnya. Terdapat beberapa fungsi utama kemasan yaitu melindungi produk,
memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi konsumen, dan mempromosikan
produk kepada konsumen.

3. Pemberian Label/Labeling

Label merupakan informasi tertulis tentang produk yang di cetak pada badan
kemasan. Label menampilkan beberapa fungsi, menjelaskan beberapa hal
mengenai produk, siapa yang membuatnya, dimana di buat, kapan di buat, isinya,
bagaimana produk tersebut digunakan, dan bagaimana menggunakannya dengan
aman. Pemberian label harus dihubungkan dengan dua hal, yaitu kebutuhan
konsumen dan ketentuan pemerintah.

4. Layanan Pelengkap

Pelayanan merupakan setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan suatu pihak
kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan
kepemilikan apapun. Salah satu cara untuk mendiferensiasikan suatu perusahaan
adalah memberikan pelayanan yang lebih berkualitas dibandingkan dengan pesaing
secara konsisten. Pelayanan mempunyai sumbangan penting terhadap keberhasilan
produk dalam bersaing di pasar.

5. Jaminan (Garansi)

Jaminan merupakan janji yang merupakan kewajiban produsen atas produknya


kepada konsumen, dimana para konsumen akan di beri ganti rugi bila produk
ternyata tidak bisa berfungsi sebagaimana yang diharapkan atau dijanjikan. Jaminan
bisa meliputi kualitas produk, reparasi, ganti rugi, dan sebagainya.

6. Harga

Harga merupakan uang yang dibayarkan atas suatu barang atau layanan yang di
terima. Selain itu harga diartikan sebagai nilai yang dipertukarkan konsumen untuk
suatu manfaat atas pengkonsumsian, penggunaan, atau kepemilikan barang atau
jasa. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan harga yang
tepat.
https://lesyaweb.wordpress.com/2016/05/17/cara-penataan-produk-di-supermarket/

CARA PENATAAN PRODUK


DI SUPERMARKET
17 Mei 2016

Cara-cara dalam penataan produk supermarket diantaranya adalah :

1. barang supermarket yang akan ditempatkan hendaknya berurutan terdiri atas beberapa jenis
barang , antara lain:
Barang yang sangat dibutuhkan oleh konsumen
• Barang yang sama dan efisien penggunaannya
• Barang yang sedang trend
• Barang yang berkualitas baik
• Barang yang berprestasi
2. brand blocking secara vertical
brand bloking secara vertical, yaitu penempatan barang supermarket yang sejenis berderet
kea rah vertical atau atas bawah dan merek barang juga harus terlihat di bagian muka
secara vertical.

Penempatan barang secara vertical berarti penempatan barang:

1. Dari atas kebawah secara sistematis


2. disusun sesuai jenis dan klasifikasinya
3. barang disusun sesuai ukuran, dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya
4. warna barang disusun dari warna muda sampai tua atau sebaliknya
5. harga barang diletakkan dari yang termurah sampai ke yang termahal
barang disusun dari atas ke bawah atau sebaliknya menurut jenis, katagori, bentuk,
dan sifatnya.
http://ddisplayy.blogspot.com/2017/01/

DIPLAY STANDAR PERUSAHAAN

MENYUSUN DIPLAY MENGIKUTI STANDAR


PERUSAHAAN

Untuk menyusun display sesuai dengan standar perusahaan maka yang harus dilakukan antara lain :
1. Perencanaan Pen-Display-an

Hal ini dapat dilakukan dengan cara :

a. Memilih segmen, target dan positioning pasar


b. Memilih jenis dan spesifikasi barang yang akan ditata
c. Menata barang sesuai SOP Perusahaan
d. Pe-label-an
e. Mempersiapkan peralatan display
f. Pen-display-an
g. Melaksanakan kode etik APLI dan memperhatikan UU No. 8 Tahun 1999 Pasal 7 tentang
Perlindungan Konsumen
1. Memonitor Hasil Pen-Display-an

1. Hal ini dapat dilakukan dengan cara :


a. Evaluasi display produk sesuai perencanaan
b. Identifikasi kerusakan atau perubahan pada display produk
c. Mengatasi setiap perubahan pada display produk

1. Jagalah Display Agar Tetap Sesuai Standar Perusahaan Dan Perencanaan


Hal ini dapat dilakukan dengan cara :
a. Merawat display produk agar tetap bersih dan rapi
b. Merancang display produk agar tetap konsisten terhadap perencanaan penataan produk.
c. Menyusun display mengikuti standar perusahaan.

SIKAP DALAM MENGINTERPRETASIKAN PERENCANAAN


VISUAL PENATAN PRODUK

Dalam menginterpretasikan perencanaan visual penataan produk dibutuhkan sikap-sikap yang baik
sesuai dengan pedoman dasar SOP, yaitu ;
1. Cermat
Dilakukan dengan cara antara lain :
a. Spesifikasi barang dengan benar
b. Berdiri, duduk dan gerakan sesuai dengan kebutuhan
c. Berbicara jelas dan lantang
d. Lakukan seperti pertama kali
e. Dorong diri dengan kalimat yang bersemangat
f. Berikan perhatian terhadap persoaln interpretasi visual

1. Teliti
Pelayan harus teliti dalam menginterpretasikan visualisasi penatan produk, dapat dilakukan
dengan cara ;
a. Memperhatikann setiap proses yang dilaksanakan
b. Amati dengan seksama barang yang telah ditata
c. Periksa dokumen-dokumen barang yang ditata, apakah telah dipasangkan atau belum

1. Bertanggung jawab
Pelayan harus bertanggung jawab dalam menginterpretasikan visualisasi penataan produk
sesuai dengan tingkat wewenangnya pada perusahaan tersebut, diantaranya dengan :
a. Menampung masukan mengenai penataan dari supervisor atau kolega
b. Disalurkan pada petugas yang berwenang di perusahaan
c. Meneruskan kembali proses penataan dengan benar.

Sumber :kemasan.net

Diposting oleh desi murtia di 19.05 Tidak ada komentar:


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

PENATAAN PRODUK DARI SUATU


PERUSAHAAN
SOP (STANDART OPERATING PROCEDURE) PENATAAN
PRODUK DARI SUATU PERUSAHAAN

Upaya untuk menata produk disebut juga dengan istilah Visual Merchandising (VM) yaitu
Penataan produk yang tujuannya untuk menarik perhatian konsumen dimana langkah-langkah
dalam VM diantaranya dapat dilakukan dengan display dan label.

1. Label harga dan price card

Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan pada label harga dan price card antara lain :
a. Price card tidak rusak

b. Price card sesuai dengan produk dan diletakkan tepat sesuai antara produk dan fisik barang.

c. Semua produk yang dipajang memiliki label harga dan hal-hal yang harus diperhatikan berkaitan
dengan hal ini adalah sebagai berikut :

1) Barang yang di label langsung diproduknya, di dus-nya tidak dilabeli sedangkan di shelving
dipasang Point of Purchase (POP) harga barang tersebut.
2) Setiap barang yang di display harus sudah ditempeli label harga
d. Label harga ditempel rapi di tempatnya dan tidak menutupi produk dan hal-hal yang harus
diperhatikan adalah sebagai berikut :
1) Label harga yang ditempel di barang tidak miring ke kiri atau ke kanan
2) Barang yang sama label harganya, penempelan label harga tersebut juga di tempat yang sama
(seragam)

3) Letak label tidak terpaku di sudut kanan atas, tergantung kondisi barang dan yang penting
diletakkan di tempat yang sama untuk produk yang sama

a. Struktur address card


1) Nama barang
2) Ukuran barang
3) Kode barang
4) Harga barang
5) Scanning
1. Tujuan address card
Membantu customer untuk mengetahui informasi tentang barang.
c. Manfaat address card
1) Meningkatkan image pelayanan yang baik
2) Mempermudah customer dalam hal informasi barang
3) Meningkatkan penjualan
4) Mempermudah pramuniaga dalam pengecekan barang
1. Display
Pen-display-an yang baik akan mendatangkan hasil yang baik pula. POP (point of Purchase)
merupakan suatu himbauan yang ditujukan kepada pembeli agar timbul keinginan untuk
membeli.

a. Brand blocking secara vertikal


Barang blocking secara vertical yaitu penempatan barang supermarket yang sejenis berderet kearah
vertikal atau atas bawah dan merek barang juga harus terlihat di bagian muka secara vertical.
Penempatan barang secara vertical berarti menempatkan barang :
1) Dari atas ke bawah secara sistematis
2) Disusun sesuai jenis dan klasifikasinya
3) Barang disusun berdasarkan ukuran dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya
4) Warna barang disusun dari warna muda sampai warna tua atau sebaliknya
5) Harga barang diletakkan dari harga murah ke harga mahal atau sebaliknya
6) Barang disusun dari atas ke bawah atau sebaliknya menurut jenis, kategori, bentuk dan sifatnya.
Penempatan barang dagangan secara vertical dapat dilakukan de berbagai display, seperti berikut ini
:

a) Shelving (rak)
Rak barang biasanya digunakan untuk barang dagangan sehari-hari, misalnya pasta gigi, sabun mandi
dan sebagainya.

Untuk lebih jelasnya, lihat penataan produk berikut:


Penempatan Produk Secara Vertika

b) Gondola
Gondola merupakan jenis rak barang yang bentuknya memiliki dua muka dan masing-masing muka
mempunyai fungsi yang sama. Gondola dapat digunakan untuk menempatkan barang serupa
makanan dan minuman dalam satu kemasan dapat berdiri, seperti susu kemasan, susu kotak dan
sebagainya.

b. Brand blocking secara horizontal


Brand blocking secara horizontal yaitu penempatan barang supermarket satu jenis berderet
horizontal dari arah kiri ke kanan atau arah melebar dan merek barang harus dapat terlihat dari
depan. Adapun kelemahan penempatan barang dagangan secara horizontal adalah sebagai berikut ;
1) Pelanggan mondar-mandir untuk mencari barang yang diperlukannya.
2) Memberikan kesan bahwa terbatasnya barang yang dijual.
3) Barang yang dilihat dan dijangkau pembeli terbatas.
4) Memberikan kesan yang tidak beraturan

KETERAMPILAN DALAM MENGINTERPRETASIKAN


PERENCANAAN VISUAL PENATAAN PRODUK

Langkah yang harus dilakukan dalam melakukan praktik menginterpretasikan perencanaan VM


antara lain :
1. Memilih segmen, target dan positioning pasar.
2. Mengidentifikasi barang supermarket yang akan dijual.
Identifikasi barang dilakukan dengan mengidentifikasi barang dikategorikan berdasrkan jenis,
macam dan spesifikasinya.

Sumber :Kemasan.Net
Diposting oleh desi murtia di 18.39 Tidak ada komentar:

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Definisi Display
Apa Itu Display ???
 Pengertian Display
Display adalah suatu cara penataan produk barang yang diterapkan perusahaan tertentu dengan
tujuan menarik minat konsumen.

 Tujuan display :
a.Menarik perhatian pembeli dilakukan dengan cara menggunakan warna-warna ,lampu lampu dan
sebagainya.

b. Menimbulkan keinginan memiliki barang-barang yang dipamerkan di toko tersebut ,setelah masuk
ke toko, kemudian melakukan pembelian.
Selanjutnya, display dibagi kedalam beberapa bagian yaitu:
1. Window Display

Memajangkan barang-barang, gambar-gambar kartu harga, simbol-simbol, dan sebagainya


dibagian depan toko yang disebut etalase.
2. Interior Display

Memajangkan barang-barang, gambar-gambar, kartu-kartu harga, dan poster-poster di dalam


toko. Interior display dibagi dalam beberapa bagian yaitu sebagai berikut:
a. Open display

Open display, yaitu barang-barang dipajangkan pada suatun tempat terbuka sehingga dapat
dihampiri dan dipegang, dilihat dan diteliti oleh calon pembeli tanpa bantuan petugas pelayanan,
misalnya self display, island display (barang-barang diletakkan diatas lantai dan ditata dengan baik
sehingga menyerupai pulau-pulau).
b. Closed display

Closed display, yaitu barang-barang dipajangkan dalam suasana tertutup. Barang-barang tersebut
tidak dihampiri tidak dipegang atau diteliti oleh calon pembeli, kecuali atas bantuan petugas
pelayanan. Hal ini bertujuan untuk melindungi barang dari kerusakan, pencurian.
c. Architechtural Display

Architectural display, yaitu memperlihatkan barang-barang dalam penggunaannya, misalnya di


ruang tamu, di kamar tidur, di dapur dengan perlengkapannya. Cara ini dapat memperbesar daya
tarik karena barang-barang dipertunjukkan secara realistis.
3. Exterior Display
Memajangkan barang-barang di luar toko, misalnya pada waktu mengadakan obral dan pasar
malam. Display ini mempunyai beberapa fungsi, antara lain:
a. Memperkenalkan suatu produk secara cepat dan ekonomis.
b. Membantu para produsen yang menyalurkan barang-barangnya dengan cepat dan ekononomis.
c. Membantu mengkoordinasikan Advertising dan Merchandising.
d. Menyebabkan adanya kontinuitas skema dan tema warna dari pembungkus.
e. Membangun hubungan yang baik dengan masyarakat, misalnya pada hari raya, ulang tahun.

Selain ketiga macam display yang telah diuraikan di atas, perlu juga diperhatikan beberapa hal
dalam display, yaitu sebagai berikut:
a. Store Design dan Decoration

Store design dan decoration, yaitu tanda-tanda yang berupa diantaranya simbol-simbol, lambing-
lambang, poster-poster, gambar-gambar, bendera-bendera, dan semboyan. Tanda-tanda ini
diletakkan di atas meja atau digantung di dalam toko. Store design tersebut digunakan untuk
membimbibing calon pembeli kearah barang dagangan dan member keterangan kepada mereka
tentang penggunaan barang-barang tersebut. “decoration” pada umumnya digunakan dalam rangka
peristiwa khusus, seperti penjualan pada saat-saat hari raya, natal, dan tahun baru.
b. Dealer Display
Dealer display, yaitu penataan yang dilaksanakan dengan cara wholesaler yang terdiri atas
simbol-simbol dan petunjuk-petunjuk tentang penggunaan produk. Dengan memperlihatkan
kegunaan produk dalam gambar dan petunjuk, maka display ini juga memberi peringatan kepada
para petugas penjualan agar mereka tidak memberikan keterangan yang tidak sesuai dengan
petunjuk yang ada dalam gambar tersebut.

 Syarat display yang baik

Di samping mengacu pada logika konsumen dalam menjalankan aktivitas display, para peritel juga
harus memperhatikan aspek-aspek penting lainnya yang merupakan syarat dalam mewujudkan
display yang baik, yaitu;
1.Display harus mampu membuat barang-barang yang dipajang menjadi mudah dilihat, mudah dicari
dan mudah dijangkau. Ketiga hal ini merupakan syarat mutlak yang harus mampu diwujudkan oleh
aktivitas display. Jika tidak, display yang menarik dan se-atraktif apapun akan sia-sia.
2. Display harus memerhatikan aspek keamanan, baik keamanan bagi pengelola toko dari potensi-
potensi kehilangan, maupun keamanan bagi pengunjung (konsumen) yang berada di dalam toko,
berkaitan dengan aspek keamanan ini, para peritel biasanya tidak akan menempatkan barang-
barang yang mudah pecah di sembarang rak. Barang-barang yang mahal, terutama yang fisik
ukurannya kecil biasanya di pajang di etalase. Barang-barang kemasan kaleng yang cukup berat juga
biasanya ditempatkan pada shelve paling bawah untuk menghindari resiko timbulnya cedera bagi
pengunjung (terutama anak-anak) jika barang tersebut terjatuh.
3. Display yang dilakukan oleh peritel harus informative dan komunikatif, para peritel dapat
memanfaatkan alat alat bantu seperti standing poster materials yang lain.
http://displayprdku.blogspot.com/2012/11/menata-produk-deskripsi-singkat-salah.html

MENATA PRODUK
Deskripsi singkat

Salah satu lingkup pekerjaan penjualan yang memerlukan kekhususan/spesialisasi dan memerlukan
kemampuan analisis yang mendalam dan terstruktur adalah kompetensi dalam Menata Produk yaitu
tentang pengetahuan penataan barang (display produk) yang sesuai dengan standar dan spesifikasi
perusahaan, pemajangan barang merupakan salah satu aktivitas terpenting dalam keseharian
operasional pengelolaan sebuah toko output yang dihasilkan dari aktivitas yang satu ini berpengaruh
langsung pada tingkat keberhasilan penjualan di dalam

toko, terlebih bagi toko-toko ritel modern yang memiliki format layanan mandiri (swalayan) seperti
minimarket, supermarket maupun hypermarket. tak heran jika display yang pada dasarnya
merupakan bagian dari promosi ini sering juga disebut sebagai “the silent salesman”untuk itu dalam
materi ini akan dibahas tentang bagaimana membuat perencanaan visual penataan produk, cara cara
mendisplay produk memonitor display produk serta cara merawat display produk.

1 Menginterprestasikan perencanaan visual penataan


produk
Pendahuluan

Mengembangkan usaha Perdagangan bukan pekerjaan mudah sebab majunya suatu usaha sangat
berhubungan dengan manajemen bisnis, ketetapan pengembangan usaha bisnis tersebut
dipengaruhi oleh banyak hal seperti dalam usaha pengembangan produk baru, konsep
penjualan(sales concept) dan konsep pemasaran (marketing concept) sangat menentukan laju
pertumbuhan suatu perusahaan, oleh karena itu dalam kegiatan sales concept dan marketing
concept tidak terlepas dari kegiatan promosi (sales promotion) dan kegiatan display, sales
promotion merupakan hal untuk mempromosikan barang secara langsung agar menarik minat calon
pembeli terhadap produk yang dipromosikan.

Kegiatan display (penataan produk) merupakan kegiatan dari suatu perusahaan untuk memajangkan
barang dagangan baik dalam ruangan maupun diluar luar ruangan untuk dapat mempengaruhi calon
konsumen secara langsung maupun tak langsung terhadap barang yang akan dijual, dengan
demikian display merupakan suatu peragaan untuk mempengaruhi konsumen melalui demontrasi
pemajangan barang sehingga memperoleh kesan tersendiri bagi konsumen (semi personal)

A . Pengertian dan Fungsi Penataan Produk


Display (pemajangan barang) merupakan salah satu aktivitas terpenting dalam keseharian
operasional pengelolaan sebuah toko Output yang dihasilkan dari aktivitas yang satu ini berpengaruh
langsung pada tingkat keberhasilan penjualan di dalam toko, terlebih bagi toko-toko ritel modern yang
memiliki format layanan mandiri (swalayan) seperti minimarket, supermarket maupun hypermarket.
belakangan, display yang dilakukan oleh para peritel modern berkembang semakin inovatif, terutama
sejak semakin banyaknya peritel yang memahami konsep dan pemanfaatan alat bantu display (visual
merchandising) yang kini semakin populer. bentuk arsitektur sebuah toko menunjukkan status
sosial, budaya dan perubahan dari ekonomi setempat. dahulu, bentuk ritel berupa toko-toko milik
suatau keluarga yang berdiri sendiri. Kini berubah menjadi toko-toko di dalam satu arcade atau suatu
mall di mana arcade, promenade, gallery, sebagai satu area terlindung dengan
suasana menyenangkan. konsep ini menjadi gambaran makin besarnya kebutuhan ruang wisata
belanja. Marc Gobe, penulis buku pemasaran dalam salah satu buku terlarisnya, Emotional Branding
mengungkapkan munculnya kecenderungan perdagangan eceran (retail) yang mampu
menjadi sebuah kekuatan promosi. Mengalahkan kekuatan dari media periklanan sendiri. Retailing
has become advertising. Hal ini diperoleh lewat kekuatan ritel-ritel yang tak semata karena
menawarkan harga produk yang murah. Melainkan lebih karena kecerdikan retailer
menciptakan kesan nyaman kepada konsumen saat menghadapi produk dalam

sebuah pusat perbelanjaan.

1 Tujuan display

a. Attention dan interest customer

Attention dan interest customer artinya menarik perhatian pembeli dilakukan dengan cara
menggunakan warna-warna ,lampu lampu dan sebagainya.

b. Desire dan action customer

Desire dan actioan customer artinya untuk menimbulkan keinginan memiliki barang-barang yang
dipamerkan di toko tersebut ,setelah masuk ke toko, kemudian melakukan pembelian

2 Pengertian penataan produk (Display)

Pemajangan barang dagangan (Display) adalah penataan barang dagangan di tempat tertentu
dengan tujuan menarik minat konsumen untuk melihat dan akhirnya membeli produk yang
ditawarkan. Secara umum display dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :

1. window display

2. interior display

3. eksterior display

􀂉 Window Display

Window display adalah pemajangan barang dagangan di etalase atau jendela kegiatan usaha. Tujuan
window display adalah untuk menarik minat konsumen sekaligus menjaga keamanan
barang dagangan.window display hanya memperlihatkan barang dagangan yang ditawarkan saja,
tanpa dapat disentuh oleh konsumen, sehingga pengamanan menjadi lebih mudah. Bila konsumen
ingin mengetahui lebih lanjut, maka ia dipersilahkan untuk masuk lebih
memperjelas pengamatannya.fungsi window display adalah:

􀂉 Untuk menarik perhatian orang

􀂉 Memancing perhatian terhadap barang barang yang dijual di toko

􀂉 Menimbulkan impulse buying ( dorongan seketika)

􀂉 Menimbulkan daya tarikterhadap keseluruhan suasana toko

􀂉 Menyatakan kualitas barang yang baik dan ciri khas toko tersebut

Interior Display

Interior display adalah pemajangan barang dagangan di dalam toko.

Kebaikan dari open interior display antara lain;

1) Barang dagangan dapat dijual dengan cepat

2) Pemilik toko dengan mudah mengadakan perubahan susunan pajangan bilamana sewaktu waktu
diperlukan.

3). Alat alat yang dipakai untuk memamerkan barang barang sederhana, barang barang yang
dipajangkan biasanya :

o Barang barang yang lama lakunya


o Barang barang yang ingin cepat habis terjual

o Barang barang yang dibeli atas dorongan kata hati

b) Close Interior Display

Adalah penataan barang dagangan di dalam kegiatan usaha dimana barang diletakkan dalam tempat
tertentu, sehingga konsumen hanya dapat mengamati saja. Bila konsumen ingin

mengetahui lebih lanjut, maka ia akan minta tolong pada wiraniaga untuk mengambilkannya.

2 Architectural display

yaitu menata gambar yang menunjukkan gambaran mengenai penggunaan barang yang
diperdagangkan, misalnya ruang tamu, mebeleur, dikamar tidur.
3 Store sign and decoration

Merupakan simbul, tanda, poster, lambang, gambar, dan semboyan yang diletakkan diatas meja atau
digantung dalam ruangan toko, store sign digunakan untuk memberi arah kepada calon pembeli
ke arah barang dagangan dan memberi informasinya mengenai kegunaan barang tersebut,
decoration pada umumnya digunakan dalam acara acara khusus ,sepoerti pada hari raya, natal
dan menyambut tahun baru.

4. Dealer display
Dealer display merupakan simbol, petunjuk-petunjuk mengenai penggunaan barang yang dibuat oleh
produsen, simbol-simbol tersebut seakan-akan memberi peringatan kepada pramuniaga agar tidak
memberikan informasi yang tidak sesuai atau tidak benar.

􀂉 Solari display

Solari display yaitu menempatkan barang dagangan di bagian Depaertement Store sebagai daya tarik
bagi konsumen setelah masuk kedalam toko, misalnya pakaian yang digunakan oleh boneka
model (menequin)

Baik dengan open interior display, maupun dengan closed interior display, barang dagangan itu perlu
diatur, ditata, disusun sedemikian rupa, agar para konsumen atau para pelanggan dapat tertarik
dan berminat mau membelinya.

Banyak cara yang dilakukan para pengusaha untuk memikat, merangsang agar barang dagangannya
banyak diminati, disenangi para konsumen dan para pelanggan. Salah satu cara untuk
memajukan barang dagangannya, diantaranya dengan ikut serta menyelenggarakan pameran.
Pameran (exhibition) adalah salah satu cara promosi barang dagangan dengan melalui pameran
khusus.

3 Syarat-syarat penataan produk (Display)

Menyusun barang dagangan juga merupakan salah satu hal yang tidak kalah pentingnya, karena ini
merupakan kesan pertama dari pengunjung toko tersebut, oleh karena itu barang-barang dagangan
yang dipajang didalam ruangan toko maupun di etalase harus ditata sedemikian rupa sehingga
kelihatan rapi, serasi dan menarik bagi setiap orang terutama calon pembeli,untuk penataan barang-
barang ini diperlukan keahlian khusus, kreasi dan seni yang tinggi jadi tidak setiap orang bisa menata
sendiri,agar penataan terlihat menarik, perlu menyewa orang-orang yang ahli dalam dekorasi dalam
penataan barang/pemajangan, dengan harapan, hal ini bisa dipakai sebagai dasar atau contoh atau
acuan untuk penataan berikutnya, penataan barang sebaiknya setiap saat diubah agar tidak
membosankan dan disesuaikan dengan keadaannya, hal yang perlu diperhatikan ialah
bagaimana bentuk, warna, ukuran, tempat dan perlengkapan-perlengkapan lainnya itu dipadukan
sehingga penataan barang-barang itu kelihatan rapi dan menarik, yang pada akhirnya akan bisa
menarik pengunjung/calon pembeli/pelanggan tertarik untuk memiliki barang-barang
tersebut. Pemajangan barang dagangan adalah seni (applied art) dan merupakan unsure promosi
yang cepat berkembang serta merupakan unsur yang dirasakan sangat penting ,terutama dilihat dari
fungsinya yaitu untuk memperkenalkan barang dagangan ,untuk menarik perhatian pengunjung

dan untuk melihat dan memegang barang dagangan yang kita pajang Menata barang dagangan
(Display) harus dilengkapi dengan informasi keadaan toko dan barang yang dijualnya, hal ini
dimaksudkan agar calon pembeli lebih mengenal barang dan semakin besar peminat untuk
mengadakan transaksi. Semakin banyak barang yang ditampilkan ,semakin mudah pula calon
pembeli menentukan pilihannya, oleh karena itu display harus disajikan berdasarkan sudut pandang
pembeli. Selain menata barang dagangan, yang perlu diperhatikan juga adalah penataan ruangan
toko (lay out) sebagai sarana strategis yang dapat dimanfaatkan dengan efektif untuk ditata apik
sehingga memberikan ruang gerak yang bebas bagi calon pembeli, dengan ruang gerak yang bebas,
calon pembeli merasakan kenikmatan dalam berbelanja,disisi lain toko juga harus memberikan
kemudahan calon pembeli untuk memilih barang barang yang dibutuhkannya,maka letakkanlah
barang dengan posisi mudah dilihat dan dijangkau.

o Mengacu pada logika konsumen

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan para peritel dalam melakukan display, yang
seharusnya mengacu pada “logika” konsumen. Logika konsumen dapat dikatakan sebagai segala
sesuatu yang meliputi cara berpikir, kebiasaan atau kecenderungan psikologis konsumen yang
mempengaruhi perilaku mereka saat berbelanja dan berada di dalam toko. Sebagai contoh,
kebanyakan konsumen yang hal pengaturan display secara keseluruhan, misal, dalam
mensiasati display produk-produk impulse agar lebih efektif.

o Syarat display yang baik

Disamping mengacu pada logika konsumen dalam menjalankanaktivit as display, para peritel juga
harus memperhatikan aspek-aspek penting lainnya yang merupakan syarat dalam mewujudkan
display yang baik, yaitu;

1 Display harus mampu membuat barang-barang yang di pajang menjadi mudah dilihat, mudah dicari
dan mudah dijangkau. Ketiga hal ini merupakan syarat mutlak yang harus mampu diwujudkan oleh
aktivitas display. Jika tidak, display yang menarik dan seatraktif apapun akan sia-sia.

2 Display harus memperhatikan aspek keamanan,baik keamanan bagi pengelola toko dari potensi-
potensi kehilangan, maupun keamanan bagi pengunjung (konsumen) yang berada di
dalam toko,berkaitan dengan aspek keamanan ini, para peritel biasanya tidak akan menempatkan
barang-barang yang mudah pecah di sembarang rak. barang-barang yang mahal, terutama yang
fisik ukurannya kecil biasanya di pajang di etalase. barang-barang kemasan kaleng yang cukup berat
juga biasanya ditempatkan pada shelve paling bawah untuk menghindari resiko timbulnya cidera
bagi pengunjung (terutama anak-anak) jika barang tersebut terjatuh.

3 Display yang dilakukan oleh peritel harus informative dan komunikatif, para peritel dapat
memanfaatkan alat alat bantu seperti shelf talker, standing poster, signage dan jenis-jenis point
of purchase (POP) materials yang lain.

Anda mungkin juga menyukai