Anda di halaman 1dari 9

Pengelolaan Bisnis BAB IV

Teknologi dalam Bisnis Ritel


A. Perkembangan Teknologi dalam Bisnis Ritel

1. Perkembangan Teknologi

No. Tahapan Perkembangan Teknologi

Industri 1.0
1.
Abad 18 : Penemuan mesin uap

Industri 2.0
2.
Abad 19 : Perakitan dan produksi masal menggunakan tenaga listrik

Industri 3.0
3.
Abad 20 : Otomasi terintegrasi computer

Industri 4.0
4.
Saat ini : Era digital
A. Perkembangan Teknologi dalam Bisnis Ritel

2. Perkembangan Marketing
Implementasi perkembangan teknologi pada dunia marketing

Era Marketing Keterangan

Era 1.0
Pada masa ini perusahaan lebih berfokus pada usaha untuk dapat memproduksi barang sebanyak
(Product Centric
banyaknya
Marketing)
Era 2.0
Ketika produksi secara masal sudah dapat dilakukan tanpa mengalami banyak masalah, perusahaan sudah
(Customer Centric
mulai untuk mengubah focus aktivitas marketing dari product centric ke customer centric
Marketing)

Era 3.0
Perusahaan melihat konsumen tidak hanya sebatas pengguna produk, tapi juga dari nilai-nilai kemanusiaan
(Human Centric Marketing)

Era 4.0
(Machine to Machine, Pendekatan terbaru pemasaran yang mengacu pada pola baru perilaku konsumen, yaitu 5A’s (aware,
Human to Human appeal, ask, act, dan advocate)
Marketing)
A. Perkembangan Teknologi dalam Bisnis Ritel

2. Perubahan Perilaku Konsumen


 Pengalaman belanja
 Perubahan Perilaku dalam Prioritas Belanja
 Inovasi Produk dan layanan
 Pengembangan fungsi toko fisik
B. Inovasi Bisnis Ritel

1. Perdagangan Elektronik (E-commerce)


Perdagangan elektronik adalah penyebaran, pembelian, penjualan pemasaran barang dan jasa
melalui system elektronik, seperti internet atau televisi dan jaringan komputer lainnya.

Manfaat E-commerce:
2. Bagi Pelaku Bisnis
a. Memperluas meketplace local
b. Menyederhanakan proses distribusi
Berdasarkan model bisnisnya, website E-commerce mempunyai jenis yang beragam,
yaitu sebagai berikut:
1. Business to Business (B2B)
Jenis Website E-commerce ini melakukan kegiatan transaksi elektronik antara peusahaan satu
dan perusahaan lainnya.
2. Business to Consumer (B2C)
Jenis E-commerce ini melakukan kegiatan transaksi online antara produsen atau perusahaan
dan konsumen akhir.
3. Consumer to Consumer (C2C)
Jenis website e-commerce ini memfokuskan pada model bisnis yang melibatkan transaksi
antarkonsumen.
4. Consumer to Business (C2B)
Jenis website e-commerce ini melibatkan transaksi dari konsumen ke perusahaan.
5. Business to Administration (B2A)
Jenis website e-commerce ini mencakup kegiatan transaksi online yang terjadi antara
perusahaan dan administrasi publik.
6. Consumer to Administration (C2A)
Jenis website e-commerce ini serupa dengan business to administration (B2A)
7. Online to Offline (O2O)
Jenis website e-commerce ini merupakan model bisnis yang menarik pelanggan online agar
mau berbelanja ke toko fisik. Konsep bisnis ini menghubungkan antara saluran online dan took
fisik.
2. Pengembangan Bisnis Ritel Berbasis Website

Manfaat pengembangan bisnis ritel dengan menggunakan website:


a. Meningkatkan kredibilitas
b. Memudahkan pencarian informasi
c. Menghemat waktu dan pengeluaran
d. Memperluas Jaringan
3. Pengembangan Bisnis Ritel Berbasis Media Sosial

Keunggulan dari penggunaan media social sebagai sarana bisnis ritel:


a. Biaya edukasi/iklan sangat murah dan bahkan bebas biaya
b. Dapat dijalankan selama 24 jam, tanpa batasan waktu
c. Penjual dan pembeli dapat saling berinteraksi
d. Memiliki jangkauan yang sangat luas
e. Mendapatkan umpan balik yang cepat dari pelanggan
f. Menghemat waktu dan dapat dilakukan kapan saja

Terdapat 3 langkah efektif yang dapat dilakukan agar penjualan bisnis ritel meningkat:
g. Kumpulkan database
h. Berikan edukasi
i. Lakukan promosi

Anda mungkin juga menyukai