Anda di halaman 1dari 9

PERANGKAT PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MATA DIKLAT : DASAR BIDANG KEAHLIAN


(PENGELOLAAN BISNIS RITEL)
KELAS : XI (SEBELAS)
SEMESTER : GANJIL
TAHUN PELAJARAN : 2018/2019
PROGRAM KEAHLIAN : BISNIS DARING DAN PEMASARAN
DI SUSUN OLEH : AHMAD ZAMAKHSARI

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR


DINAS PENDIDIKAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 UDANAWU


Jalan Raya Slemanan Udanawu Blitar, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, 66154
Telp. 0342 552030
Website : www.smkn1udanawu.sch.id E-mail : smkn1udanawu@yahoo.com
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMKN 1 Udanawu


Program Keahlian : Tata Niaga
Kompetensi Keahlian : Bisnis Daring dan Pemasaran
Mata Pelajaran : Pengelolaan Bisnis ritel
Kelas/Semester : XI/1
Materi Pokok : 1. Pola perilaku konsumen
Alokasi Waktu : 2 JP

A. Kompetensi Inti
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi
tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan
metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja bisnis
daring dan pemasaran pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi
diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat,
informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta
memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja bisnis daring
dan pemasaran. Menampilkan kinerja dibawah bimbingan
dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar
kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar,
mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung. Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak
alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis perilaku konsumen dalam bisnis ritel
4.5 Merumuskan perilaku konumen dalam bisnis ritel

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


Setelah mengikuti proses pembelajaran Peserta Didik dapat :
1. Menjelaskan tren belanja masyarakat

D. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran siswa dapat:
1. Siswa mampu menjelaskan tren belanja masyarakat

E. Materi Pembelajaran (dilampirkan)


1. Tren belanja masyarakat
2. Sejarah perkembangan ritel di Indonesia

F. Metode Pembelajaran Lesson Study 1


Pendekatan : Scientific
Model pembelajaran : Group Investigation
Metode : Ceramah, Tanya jawab, Penugasan kelompok, Diskusi,
Presentasi.
G. Langkah Pembelajaran

Lesson Study 1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Guru memasuki kelas dengan tepat waktu dan 10 menit
mengucapkan salam dan sapaan kepada peserta
didik
2. Ketua kelas memimpin doa saat pembelajaran
akan dimulai.
3. Guru mengkondisikan kelas sampai keadaan kelas
kondusif dan siap mengikuti KBM. ( Presensi,
menyiapkan media, alat serta buku yang
diperlukan).
4. Guru mengisi Jurnal kelas dan melakukan
presensi kehadiran peserta didik.
5. Apersepsi
a. Guru mengulas kembali hasil pembelajaran
minggu sebelumnya
b. Guru menyampaikan tujuan dan kompetensi
yang harus dikuasai para peserta didik serta
penilaian pada materi.
c. Guru memberikan motivasi dengan cara
menjelaskan pada peserta didik tentang manfaat
belajar tren belanja masyarakat dan sejarah
perkembangan bisnis ritel di Indonesia
Kegiatan Sintaks/Langkah-langkah Pembelajaran : 70 menit
Inti Mengamati :
- Guru memberikan arahan terkait tren belanja
masyarakat
- Siswa mengamati penjelasan guru
- Siswa mengamati dan memahami tugas yang
diberikan oleh guru
- Guru membagi kelompok sejumlah 4-5 orang
anggota

Menanya :
- Peserta dimotivasi untuk mengajukan pertanyaan
berkaitan dengan materi tren belanja masyarakat

Mengeksplorasi :
- Peserta didik dalam setiap kelompok diberi
pembagian tugas berkaitan dengan sejarah
perkembangan bisnis ritel di Indonesia sebelum
didiskusikan dengan teman kelompoknya
Mengasosiasikan :
- Peserta didik menganalisis dan mengkaji tugas
yang sudah diberikan guru.
- Siswa menulis jawaban hasil permasalahan yang
sudah dianalisis.

Mengkomunikasikan :
- Peserta Didik mempresentasikan atau
menyebutkan hasil diskusi secara bergantian dan
peserta didik lainnya menanggapi hasil diskusi
kelompok yang maju.
- Peserta didik lain memperhatikan proses
presentasi.
- Peserta didik memberikan apresiasi kepada
kelompok yang sudah mempresentasikan hasil
diskusinya

Penutup 1. Peserta didik diberikan ulasan singkat tentang


materi yang baru saja didiskusikan
2. Bersama peserta didik, guru menyimpulkan hasil
pembelajaran
3. Peserta didik diberikan tugas lanjutan
4. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran, dan
motivasi untuk tetap semangat
5. Guru menginformasikan tentang materi yang
harus disiapkan oleh siswa untuk pertemuan
berikutnya
6. Peserta didik diajak dalam mengakhiri kegiatan
belajar dengan berdoa

H. Alat/ Media/ Sumber Belajar

1. Alat/Media :
 Laptop
 Modul pendukung
 White board
 Board marker
 Buku tulis
2. Sumber Belajar :
 Buku paket SMK kelas XI : Prinsip-prinsip bisnis
 Susanto, H. 2018. Pengelolaan bisnis ritel. Bandung: HUP

I. Penilaian Hasil Belajar

Teknik , Bentuk dan Instrumen penilaian

No. Teknik Bentuk Penilaian Intrumen Penilaian


Penilaian
1. Tes Unjuk Kerja Presentasi Hasil Lembar Penilaian
Diskusi Presentasi &
Diskusi

Blitar, 22 september 2018

Mengetahui
Kepala SMK N 1 Udanawu Blitar Guru Mata Pelajaran

Drs. SUPRIYONO Ahmad Zamakhsari


NIP. 196910221994121002 NIM. 150411608117
Lampiran
Tugas :
1. Analisis sejarah perkembangan ritel di Indonesia !
2. Catat hasil analisis !
3. Presentasikan hasil analisis bersama kelompok !

Materi Pembelajaran

1. Tren Belanja Masyarakat


Dalam millenium baru ini beberapa trend yang sudah dan akan terjadi di Indonesia
dan memberikan dampak bagi industri retail yaitu :

 Gelombang masuknya retailer asing.


 Evolusi ke Format Retail Baru
 Meningkatnya keluarga dengan double income (suami-istri bekerja)
 Pertumbuhan kota-kota satelit disekeliling kota besar.
 Mobilitas yang semakin tinggi dan waktu luang yang semakin sedikit.
 Pembantu rumah tangga menjadi semakin mahal
 Perkembangan pemakaian PC rumah tangga dan internet yang semakin
tinggi
 Perkembangan teknologi dan pemakaian Handphone-PDA.

2. Sejarah Evolusi perkembangan format retail di Indonesia

1. Sebelum 1960-an : Era perkembangan retail tradisional berupa retailer atau


pedagang pedagang independen.

2. Tahun 1960-an : Era perkenalan retail modern dengan format Department


Store (Mass Merchandiser). ditandai dengan dibukanya gerai retail pertama
SARINAH di Jl. MH Thamrin.

3. Tahun 1970 - 1980-an: Era perkembangan retail modern dengan format


Supermarket dan Department Store, ditandai dengan berkembangnya retailer
modern (Mass Merchandiser dan Grocery) seperti Matahari, Hero, Golden
Truly, Pasar Raya dan Ramayana. Pada masa ini juga berkembang format
Drug Store, yang lebih dikenal dengan nama apotik.

4. Tahun 1990-an : Era perkembangan Convenience Store (C-Store). High


Class Departmet Store. Branded Boutique (High Fashion) dan Cash and
Carry. Perkembangan C-store ditandai dengan maraknya pertumbuhan
Indomaret dan AMPM. Perkembangan High Class department Store dan
High Fashion Outlet, ditandai dengan masuknya SOGO, Metro,
Seibu,Yaohan, Mark & Spencer dan berbagai outlet high fashion lainnya.
Pekembangan format Cash and Carry ditandai dengan berdirmya Makro.
diikuti oleh retailer lokal dengan format serupa misalnya GORO, indogrosir
dan Alfa.

5. Tahun 2000 - 2010 : Era perkembangan Hypermarket, Faktory Outlet,


Category Killer dan perkenalan dengan e-retailing. Era Hypermarket
ditandai dengan berdirinya Continent Hypermarket dan Paserba Carrefour di
tahun 1998. Pada tahun 2002 akan dibuka Hypermarket GIANT, dan
beberapa gerai hypermarket lainnya. Adanya kebutuhan akan barang
bagus/bermerek dengan harga miring akibat krisis ekonomi yang
berkepanjangan mendorong perkembangan Category Killer dan Faktory
Oulet. Di beberapa tahun ke depan, akan bermunculan category killer di
berbagai kategori produk seperti Family Apparel, Consumer Electronic.
Auto Aftermarket, Home/Bed/Bath, Home Improvement. Pet Supply.
Craft/Hobby, Computer. Sporting Goods. melengkapi category killer yang
telah berkembang saat ini seperti Department Store, Book Stores.
Electronic. Office Supply dan Toy Stores. Berbagai faktory outlet kini mulai
menjamur di kota Bandung dan Jakarta. misalnya Millenia dan Metro
Faktory Outlet. Multipolar Group dengan LIPPOSHOP-nya berjasa dalam
memperkenalkan e-retailing di Indonesia, contoh retailer yang berbasis
internet misalnya gramedia on-Iine.

6. Tahun 2010-2020 : Era perkembangan Hard Discounter Store dan Catalog


Services. Persaingan harga yang semakin sengit akan mengarahkan retailer
mencari afternatif format retail yang lebih effisien. Sehingga pada masa ini
akan menjamur format Hard Discounter menggantikan format Hypermarket.
Format hardiscounter menawarkan produk sejenis dengan harga 15-30%
lebih murah dibandingkan format retail Iainnya. Pada masa ini private label
akan semakin populer. Selain itu untuk barang-barang tahan lama misalnya
pakaian, appliances dan elektonik, akan berkembang melalui format Catalog
Services. Format ini memungkinkan retailer untuk menjual dengan harga
lebih murah karena tidak mengeluarkan biaya investasi dan operasional toko
secara fisik. Semakin banyaknya kepemilikan PC dan akses internet akan
mendorong pertumbuhan format catalog melalui e-retailing.

7. Setelah tahun 2020 : Era perkembangan e-retailing dan Toko Spesialisasi.


Tingkat kepemilikan PC dan akses internet akan semakin merata di Indonesia,
sehingga mendorong ke arah perkembangan e-retailing yang sesungguhnya.
Pemesanan dan pembayaran produk dilakukan melalui internet. bahkan pada
masa tersebut kita dapat menggunakan handphone-PDA atau hand held
terminal yang disediakan retailer untuk melakukan pembelian produk saat
berkunjung ke supermarket. Cukup scan barang yang akan kita beli dengan
Handphone-PDA atau handheld, selanjutnya kita boleh langsung membayar
dengan credit card secara on-line lewat peralatan tersebut atau dengan cash di
cashier. Kecenderungan berikutnya yang mungkin terjadi. adalah toko
spesialisasi akan menjamur. sehingga untuk membeli rokok misalnya, orang
lebih senang pergi ke toko khusus yang menjual berbagai jenis rokok
(Ciggarette Outlet) dengan harga yang tentu saja lebih bersaing.

Anda mungkin juga menyukai