Pada fluidized bed drying, proses pengeringan dapat dibagi menjadi dua periode
yaitu periode laju pengeringan tetap dan periode laju pengeringan menurun (Rordprapat
et al., 2005). Periode laju pengeringan tetap akan terjadi pada sejumlah massa bahan yang
mengandung banyak air sehingga membentuk lapisan air yang selanjutnya akan mengering
dari permukaannya. Laju pengeringan tetap akan berhenti pada saat air bebas
di permukaan habis dan laju pengurangan kadar air akan berkurang secara progresif. Kadar
air pada saat laju pengeringan tetap berhenti disebut kadar air kritis (Soponronnarit, 2003).
Pada periode laju pengeringan menurun, air yang diuapkan dari permukaan bahan
lebih besar daripada perpindahan air dari dalam bahan ke permukaan bahan. Proses
pengeringan pada laju pengeringan menurun terjadi dua proses yaitu pergerakan kadar air
dari dalam bahan ke permukaan bahan secara difusi dan perpindahan kadar air dari
permukaan bahan ke udara bebas (Astuti, 2007). Pola penurunan kadar air selama
pengeringan dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Kurva Pengeringan yang Menyatakan Hubungan antara Kadar Air Bahan
dengan Lama Waktu Pengeringan (Srinivasakannan, 2008)
Kami perusahaan pabrikasi AHU ( Air Handling Unit ). AHU untuk aplikasi Gedung,
pabrik, industri farmasi, laboratorium, perkantoran, dll.
Sesuai dengan fungsinya, AHU merupakan seperangkat alat yang dapat mengontrol
suhu, kelembaban, tekanan udara, tingkat kebersihan (jumlah partikel/mikroba),
pola aliran udara, jumlah pergantian udara di ruang produksi sesuai dengan
persyaratan ruangan yang telah ditentukan.
Unit/sistem yang mengatur tata udara ini disebut AHU (Air Handling Unit). Di
sebut “unit”, karena AHU terdiri dari beberapa alat yang masing-masing memiliki
fungsi yang berbeda.
Supply udara yang akan disalurkan ke dalam ruangan berasal dari 2 (dua) sumber,
yaitu : (1) berasal dari udara yang disirkulasi kembali (sebanyak 80%) , dan (2)
berasal dari udara bebas (sebanyak 20%).
Pertukaran panas terjadi dari cairan yang lebih panas ke cairan yang lebih dingin melalui pelat-pelat yang
memisahkan kedua jalur. Dengan demikian, Plate Heat Exchanger dapat digunakan sebagai media untuk
memanaskan maupun mendinginkan cairan.
Aplikasi Plate Heat Exchanger sendiri sangat luas, misalnya untuk mendinginkan minyak pelumas dari mesin,
mendinginkan waste water, memanaskan air untuk industri minuman, pasteurisasi susu, dll. Jenis industri yang
dapat memanfaatkan Plate Heat Exchanger juga luas sekali, misalnya petrokimia, pabrik kertas, pabrik makanan
minuman, perkapalan, dsb yang umumnya memerlukan pendinginan / pemanasan dimana mesin bekerja secara
kontinyu dan dalam waktu yang panjang.
Bila perusahaan Anda ingin memakai Plate Heat Exchanger untuk efisiensi pabrik, segera hubungi kami! Kami
berikan Plate Heat Exchanger dengan kualitas baik dan harga yang bersaing. Terima kasih.