Anda di halaman 1dari 17

TUGAS RISET OPERASI

OPERATIONS RESEARCH (RISET OPERASI)


DOSEN PENGAMPU :
Tiksnayana Vipraprastha,SE.,MM

Disusun Oleh :

Kelompok 1
 Gusti Ayu Mirah Trisnadewi (11)
 Putu Eka Desiantari (14)
 I Made Sudiana (23)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
DENPASAR
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa
pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada bapak Tiksnayana


Vipraprastha,SE.,MM selaku dosen mata kuliah Riset Operasi yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk menyusun makalah ini. Banyak rintangan yang kami lewati,
baik itu yang datang dari diri kami sendiri maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan bagi pembaca terhadap materi yang akan dibahas. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.

Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan
makalah yang akan kami buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi
siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
kami sendiri maupun orang yang membacanya.

Denpasar, 11 Februari 2022

Penyusun

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................................ 5
1.4 Manfaat Penulisan ....................................................................................................... 5
BAB II........................................................................................................................................ 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 6
2.1 Pengertian Riset Operasi ............................................................................................. 6
2.2 Perkembangan Operation Research ............................................................................ 9
2.3 Model Dalam Operation Research ............................................................................ 11
2.4 Tahap-Tahap Dalam Operation Research ................................................................. 13
2.5 Metode-Metode Dalam Operation Research ............................................................. 14
BAB III .................................................................................................................................... 16
PENUTUP................................................................................................................................ 16
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 16
3.2 Saran .......................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Istilah Riset Operasional (Operation Research) pertama kali digunakan pada tahun
1940 oleh Mc Closky dan Trefthen di suatu kota kecil Bowdsey Inggris. Riset
Operasional adalah suatu metode pengambilan keputusan yang dikembangkan dari studi
operasional-operasional militer selama Perang Dunia II. Pada masa awal perang 1939,
pemimpin militer Inggris memanggil sekelompok ahli-ahli sipil dari berbagai disiplin dan
mengkoordinasi mereka kedalam suatu kelompok yang diserahi tugas mencari cara-cara
yang efisien untuk menggunakan alat yang baru ditemukan yang dinamakan radar dalam
suatu sistem peringatan dini menghadapi serangan udara. Kelompok ahli Inggris ini dan
kelompok-kelompok lain berikutnya melakukan penelitian (research) pada operasional-
operasional (operations) militer.

Setelah kesuksesan tim riset operasional ini, militer Inggris dan Amerika Serikat
melanjutkan mengaktifkan tim riset operasional. Sebagai hasilnya, tim riset operasional
semakin banyak yang disebut dengan “peneliti operasional militer” yang mengaplikasikan
pendekatan riset operasional pada permasalahan pertahanan nasional. Beberapa teknik
yang mereka kembangkan memasukkan ilmu politik, matematik, ekonomi, teori
probabilitas danstatistik. Setelah perang, keberhasilan kelompok-kelompok penelitian
operasional-operasional dibidang militer menarik perhatian para industriawan dalam
dunia usaha yang berkembang semakin kompleks. Perkembangan dunia usaha ini sangat
terlihat dengan jelas setelah revolusi industri. Industri semakin kompleks, sumber daya
yang dimiliki digunakan untuk berbagai kegiatan atau aktivitas, organisasi industri
semakin besar, dan semua itu sering menggunakan sumber daya yang terbatas.
Keterbatasan sumber daya menyebabkan kepentingan masing-masing aktivitas atau
bagian saling bentrok.

Melihat kesuksesan tim riset operasional pada militer, industri secara bertahap
mengaplikasi penggunaan riset operasional. Sejak tahun 1951, riset operasional
diaplikasikan di dunia industry dan bisnis di Inggris dan juga di Amerika Serikat. Sejak
itu riset operasional memberikan dampak besar pada organisasi manajemen. Baik jumlah
maupun variasi aplikasinya bertumbuh sangat cepat.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan riset operasi ?
2. Bagaimana perkembangan dari operation research ?
3. Apa saja model dalam operation research ?
4. Bagaimana tahap-tahapan dalam operation research ?
5. Apa saja metode-metode dalam operation research ?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain :

1. Menjelaskan pengertian dari riset operasi.


2. Menjelaskan mengenai perkembangan operation research.
3. Menjelaskan model dalam operation research.
4. Menjelaskan mengenai tahap-tahapan dalam operation research.
5. Menjelaskan metode-metode operation research.

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah :

a. Makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk dikembangkan lagi secara
mendalam.
b. Sebagai pengetahuan atau wawasan bagi pembacanya tentang riset operasi.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Riset Operasi


Secara harfiah kata operation dapat didefinisikan sebagai tindakan-tindakan yang
diterapkan pada beberapa masalah atau hipotesis. Sementara kata research adalah suata
proses yang terorganisasi dalam mencari kebenaran akan masalah atau hipotesis tadi.
Kenyataannya, sangat sulit untuk mendefinisikan Operation Research, terutama karena
batas-batasnya tidak jelas. Operation Research memiliki bermacam-macam penjelasan,
berikut ini beberapa kutipan defenisi operation research yang dikemukan oleh para ahli
operation research dalam berbagai literature.

Definisi 1

Operation research is the applicarion of the methods of science to complex problem


arising in the directin and management of large system of men, machines, materials and
moner in industry, business, government, and defense. The distinctive approach is to
develop a scientific model of a system, incorporating measurements of factors as chance
and risk, with to predict and compare the outcomes of alternative decision, strategies or
control. The purpose it to help management determine its policy and actions
scientifically. (Operation Research Society of Great Britain).

Riset operasi adalah penerapan metode-metode ilmiah terhadap masalah-masalah


rumit yang muncul dalam pengarahan dan pengelolaan dari sistem besar manusia, mesin,
bahan dan uang dalam industry, bisnis, pemerintahan dan pertahanan. Pendekatan khusus
ini bertujuan membentuk suatu model ilmiah dari sistem, menggabungkan ukuran-ukuran
faktor-faktor seperti kesempatan dan risiko, untuk meramalkan dan membandingkan
hasil-hasil dari beberapa keputusan, strategi atau pengawasannya. Tujuannya adalah
membantu pengambil keputusan menentukan kebijakan dan tindakannya secara ilmiah.

Definisi 2

Operation research concerned with scientifically deciding how to best design and
operate man-machine system, usually under conditions requiring the allocation of scarce
resource. (Dari buku Operation Reseach Principiles and Practice, karangan

6
A.Ravindram dan Don T. Phillips dan James J. Solberg, dikutip dari Operation Reseach
Society of America).

Riset Operasi berkaitan dengan menentukan pilihan secara ilmiah bagaimana


merancang dan menjalankan sistem manusia dan mesin secara terbaik, biasanya
membutuhkan alokasi sumber daya yang langka.

Definisi 1 dan definisi 2 ini mungkin paling penting, karena kedua definisi tersebut
berasal dari dua lembaga yang paling penting di bidang operation research. Adapun
definisi lainnya untuk memperkaya wawasan yang dikutip dari berbagai literature sebagai
berikut :

Definisi 3

Operations Research today refers to the application of scientific methodology of


several different disciplines to problems related to the functioning or operating of some
unit-business, governmental, or institutional. (Dari buku Quantitative Approaches to
Management, karangan Richard I. Levin dan Charles A. Kirkpatrick).

Definisi 4

Operations research is the application of scientific method to the decision problems of


business and other units of social organization, including government and military
organizations. (Dari buku Fundamentals of Operations Research for Management,
karangan Shiv K. Gupta dan John M. Cozzolino).

Definisi 5

Operations research may be described as a scientific approach to decision making that


involves the operations of organizational systems. (Dari buku Operation Research,
karangan Frederick S. Hillier dan Gerald J. Lieberman).

Definisi 6

Operations research adalah seni memberikan jawaban buruk terhadap masalah-


masalah, yang jika tidak, memiliki jawab yang lebih buruk (T.L. Saaty).

Definisi 7

Operations research adalah pendekatan dalam pengambilan keputusan yang ditandai


dengan penggunaan pengetahuan ilmiah melalui usaha kelompok antar disiplin yang

7
bertujuan menentukan penggunaan terbaik sumberdaya yang terbatas. (Churchman,
Ackoff dan Arnoff, 1957)

Definisi 8

Operations research dijelaskan sebagai suatu metode, suatu pendekatan, seperangkat


teknik, sekelompok kegiatan, suatu kombinasi beberapa disiplin, suatu perluasan dari
disipilin-disiplin utama (matematika, teknik, ekonomi), suatu disiplin baru, suatu
lapangan kerja, bahkan suatu agama. OR mungkin beberapa dari semua hal ini. (S.L.
Cook dalam Little Chid, 1977)

Definisi 9

Mendefinisikan riset operasi sebagai suatu metode ilmiah yang memungkinkan para
manajer mengambil keputusan mengenai kegiatan yang ditangani secara kuantitatif.
(Morse dan Kimball)

Definisi 10

Mengartikan riset operasi sebagai peralatan manajemen yang menyatukan ilmu


pengetahuan, matematika, dan logika dalam rangka memecahkan masalah yang dihadapi
sehari-hari sehingga dapat dipecahkan secara optimal. (Miller dan M.K. Star)

Definisi 11

Menjelaskan riset operasi berkaitan dengan pengambilan keputusan optimal dalam


penyusunan model dari sistem-sistem baik deterministik maupun probabilistik yang
berasal dari kehidupan nyata. (Pengestu)

Definisi 12

Menyebutkan bahwa riset operasi sebagai model kuantitatif dengan berkata :


“Quantitative models are based on a set variables that very over specific domain, while
quantitative and causal relationships have been defined between that variable”. (Bertrand)

Definisi 13

Menyampaikan bahwa riset operasi adalah seni dalam memenangkan perang tanpa
harus bertempur. (Aurther Clark)

8
Defini 14

Menyebutkan bahwa riset operasi adalah riset dalam operasi. (J. Steinhardt)

Berbagai definisi diatas yang muncul dari berbagai ahli operation research karena begitu
luasnya bidang dan kajian yang dapat dimasuki oleh disiplin ilmu operation reseach, dari
berbagai definisi diatas rangkuman yang dapat diambil mengenai arti kata riset operasi,
yaitu :

 Riset Operasi berkenan dengan pengambilan keputusan optimal dalam, dan


penyusunan model dari, sistem-sistem baik deterministik maupun probabilistik
yang berasal dari kehidupan nyata. Aplikasi-aplikasi ini, yang terjadi dalam
pemerintah, bisnis, teknik, ekonomi, serta ilmu pengetahuan alam dan social
ditandai dengan kebutuhan untuk mengalokasikan sumber daya-sumber daya yang
terbatas karena sifat dasar organisasi secara hakiki adalah “immaterial”
 Riset Operasi adalah aplikasi metode ilmiah terhadap permasalahan yang
kompleks dalam mengarahkan dan mengendalikan sistem yang luas mengenai
kehidupan manusia, mesin-mesin, material dan uang dalam industri, bisnis,
pemerintahan dan pertahanan.

2.2 Perkembangan Operation Research


Istilah Riset Operasi (Operation Research) pertama kali digunakan pada tahun 1940
oleh Mc Closky dan Trefthen di suatu kota kecil Bowdsey Inggris. Riset Operasional
adalah suatu metode pengambilan keputusan yang dikembangkan dari studi operasi-
operasi militer selama Perang Dunia II. Pada masa awal perang 1939, pemimpin militer
Inggris memanggil sekelompok ahli-ahli sipil dari berbagai disiplin dan mengkoordinasi
mereka ke dalam suatu kelompok yang diserahi tugas mencari cara-cara yang efisien
untuk menggunakan alat yang baru ditemukan yang dinamakan radar dalam suatu sistem
peringatan dini menghadapi serangan udara. Kelompok ahli Inggris ini dan kelompok-
kelompok lain berikutnya melakukan penelitian (research) pada operasi-operasi
(operations) militer.

Setelah kesuksesan tim riset operasional ini, militer Inggris dan Amerika Serikat
melanjutkan mengaktifkan tim riset operasional. Sebagai hasilnya, tim riset operasional
semakin banyak yang disebut dengan “peneliti operasi militer” yang mengaplikasikan

9
pendekatan riset operasional pada permasalahan pertahanan nasional. Beberapa teknik
yang mereka kembangkan memasukkan ilmu politik, matematik, ekonomi, teori
probabilitas dan statistik.

Setelah perang, keberhasilan kelompok-kelompok penelitian operasi-operasi dibidang


militer menarik perhatian para industriawan dalam dunia usaha yang berkembang
semakin kompleks. Perkembangan dunia usaha ini sangat terlihat dengan jelas setelah
revolusi industri. Industri semakin kompleks, sumber daya yang dimiliki digunakan untuk
berbagai kegiatan atau aktivitas, organisasi industri semakin besar, dan semua itu sering
menggunakan sumber daya yang terbatas. Keterbatasan sumber daya menyebabkan
kepentingan masing-masing aktivitas atau bagian saling bentrok. Melihat kesuksesan tim
riset operasional pada militer, industri secara bertahap mengaplikasi penggunaan riset
operasional. Sejak tahun 1951, riset operasional diaplikasikan di dunia industry dan bisnis
di Inggris dan juga di Amerika Serikat. Sejak itu riset operasional memberikan dampak
besar pada organisasi manajemen. Baik jumlah maupun variasi aplikasinya bertumbuh
sangat cepat.

Paling sedikit ada dua faktor lainnya yang turut berkontribusi dalam pengembangan
riset operasional. Pertama adalah kemajuan mendasar yang dibuat di awal dalam
pengembangan teknik yang ada terhadap riset operasional. Setelah perang, banyak
ilmuwan yang berpartisipasi dalam tim riset operasional atau yang mendengarkan
keberhasilan tim termotivasi untuk melanjutkan penelitian relevan terhadap suatu bidang,
yang menunjukkan pengembangan penting dari sudut seni yang dihasilkan. Salah satu
contoh paling penting adalah ditemukannya metode simpleks untuk menyelesaikan
permasalahan pemrograman linear oleh George Dantzig tahun 1947. Banyak teknik riset
operasional, seperti pemrograman linear, pemrograman dinamis, teori antrian dan teori
inventori telah dikembangkan dengan baik di akhir tahuan 1950-an.

Faktor kedua adalah perkembangan teknologi komputer. Perhitungan kompleks sering


harus dilakukan untuk permasalahan kompleks. Jika dilakukan dengan tangan (secara
manual) sering menjadi masalah dan bahkan sering tidak mungkin dilakukan.
Pengembangan komputer digital elektronik dengan kemampuan melakukan perhitungan
aritmetik tinggi telah memberikan penyelesian yang ribuan atau jutaan kali lebih cepat
daripada yang bisa manusia lakukan dengan tangan.

10
Perkembangan disiplin operation research diawali dari keberhasilan-keberhasilan
penelitian dari kelompok kelompok studi militer yang kemudian telah menarik kalangan
Industriawan untuk membantu memberikan berbagai solusi terhadap masalah-masalah
manajerial yang rumit. Dalam perkembangannya sekarang ini, Operation Reseach (OR)
banyak diterapkan dalam menyelesaikan masalah-masalah manajemen untuk
meningkatkan produktivitas atau efisiensi. Operation Reseach sering dinamakan sebagai
Management Science.

2.3 Model Dalam Operation Research


Model adalah abstraksi atau penyederhanaan realitas sistem yang kompleks di mana
hanya komponen-komponen yang relevan atau faktor-faktor yang dominan dari masalah
yang dianalisis diikutsertakan. Ia menunjukkan hubungan-hubungan (langsung dan tidak
langsung) dari aksi dan reaksi dalam pengertian sebab dan akibat. Karena sebuah model
adalah suatu abstraksi realitas, ia akan tampak kurang kompleks dibandingkan realitas itu
sendiri. Model itu, agar menjadi lengkap, perlu mencerminkan semua realitas yang
sedang diteliti. Model dapat diklasifikasikan dalam banyak cara, misalnya menurut
jenisnya, dimensi, fungsinya, tujuannya, subyeknya, atau derajat abstraksinya. Kriteria
yang paling biasa adalah jenis model. Jenis dasar itu meliputi:

a. Iconic (Physical) model


Model Iconic adalah suatu penyajian fisik yang tampak seperti aslinya dari suatu
sistem nyata dengan skala yang berbeda. Contoh model ini adalah mainan anak-anak,
potret, histogram, market dan lain-lain. Model iconic dikatakan diperkecil (scale
down) atau diperbesar (scale up) sesuai dengan ukuran model apakah lebih kecil atau
besar dibanding sistem nyata. Model iconic mudah diamati, dibentuk dan dijelaskan,
tetapi sulit untuk memanipulasi dan tak berguna untuk tujuan peramalan. Biasanya
model ini menunjukkan peristiwa statistik.
b. Analogue Model
Model Analogue lebih abstrak dibanding model iconic, karena tak kelihatan sama
antara model dengan sistem nyata. Contohnya jaringan pipa tempat air mengalir dapat
digunakan dengan pengertian yang sama sebagai distribusi aliran listrik. Peta dengan
bermacam-macam warna merupakan model analog dimana perbedaan warna
menunjukkan pegunungan, hijau sebagai dataran rendah dan lain-lain. Kurva

11
permintaan, kurva frekuensi dalam statistika adalah contoh lain model analog dari
tingkah laku peristiwa-peristiwa. Model analog lebih mudah untuk memanipulasi dan
dapat menunjukkan situasi dinamis. Model ini umumnya lebih berguna daripada
model iconic karena kapasitasnya yang besar untuk menunjukkan ciri-ciri
sistem nyata yang dipelajari.
c. Mathematic (Simbolic) Model
Diantara jenis model yang lain, model matematik sifatnya paling abstrak. Model ini
menggunakan seperangkat simbol matematik untuk menunjukkan komponen-
komponen (dan hubungan antara mereka) dari sistem nyata. Namun, sistem nyata
tidak selalu dapat diekspresikan dalam rumusan matematik. Model ini dapat
dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu deterministik dan probabilistik. Model
deterministik dibentuk dalam situasi kepastian (certainty). Model ini memerlukan
penyederhanaan-penyerdehanaan dari realitas karena kepastian jarang terjadi. Namun,
keuntungan model ini adalah bahwa ia dapat dimanipulasi dan diselesaikan lebih
mudah. Jadi, sistem yang rumit dapat dimodel dan dianalisa jika dapat diasumsikan
bahwa semua komponen sistem itu dapat diketahui dengan pasti.
Ada beberapa cara untuk membuat model menjadi lebih sederhana, misalnya:
1. Melinierkan hubungan yang tidak linier
2. Mengurangi banyaknya variabel atau kendala
3. Mengubah sifat variabel, misalnya dari diskrit menjadi kontinyu
4. Mengganti tujuan ganda menjadi tujuan tunggal
5. Mengeluarkan unsur dinamik (membuat model menjadi statistik)
6. Mengasumsikan variabel random menjadi suatu nilai tunggal (deterministik)
Pembentukan model adalah esensi dari pendekatan Operation Research karena solusi dari
pendekatan ini tergantung pada ketepatan model yang dibuat. Philips, Ravindran, dan Solberg
(1976) mengingatkan sepuluh prinsip dalam pembentukan model yaitu:
1. Jangan membuat model yang rumit jika yang sederhana akan cukup
2. Hati-hati dalam merumuskan masalah, agar disesuaikan dengan teknik penyelesaian
3. Hati-hati dalam memecahkan model, jangan membuat kesalahan matematik
4. Pastikan kecocokan model sebelum diputuskan untuk diterapkan
5. Model jangan sampai keliru dengan sistem nyata
6. Jangan membuat model yang tidak diharapkan
7. Hati-hati dengan model yang terlalu banyak
8. Pembentukan model itu sendiri hendaknya memberikan beberapa keuntungan

12
9. Sampah masuk, sampah keluar artinya nilai suatu model tidak lebih baik dari pada
datanya
10. Model tidak dapat menggantikan pengambil keputusan

2.4 Tahap-Tahap Dalam Operation Research


Pembentukan model yang cocok hanyalah salah satu tahap dari aplikasi operation
research, pola dasar penerapan operation research terhadap suatu masalah dapat
dipisahkan menjadi beberapa tahap yaitu :

 Merumuskan masalah.
 Merumuskan definisi persoalan secara tepat
 Dalam perumusan masalah ada tiga hal yang penting diperhatikan:
- Variabel keputusan yaitu unsur-unsur dalam persoalan yang dapat
dikendalikan oleh pengambil keputusan, sering disebut sebagai
instrumen.
- Tujuan (objective). Penetapan tujuan membantu pengambil keputusan
memusatkan perhatian pada persoalan dan pengaruhnya terhadap
organisasi. Tujuan ini diekspresikan dalam variabel keputusan.
- Kendala (constraint) adalah pembatas-pembatas terhadap alternatif
tindakan yang tersedia.
 Pembentukan Model.
 Sesuai dengan definisi persoalannya, pengambil keputusan menentukan
model yang paling cocok untuk mewakili sistem.
 Model merupakan ekspresi kuantitatif dari tujuan dan kendala-kendala
persoalan dalam variabel keputusan.
 Jika model yang dihasilkan cocok dengan salah satu model matematik yang
biasa (misalnya linier), maka solusinya dapat dengan mudah diperoleh
dengan program linier.
 Mencari penyelesaian masalah
 Aplikasi bermacam-macam teknik dan metode solusi kuntitatif yang
merupakan bagian utama dari Riset Operasional.
 Disamping solusi terhadap model, perlu juga informasi tambahan: Analisa
Sensitivitas.

13
 Validasi Model.
 Model harus diperiksa apakah dapat merepresentasikan berjalannya sistem
yang diwakili.
 Validitas model dilakukan dengan cara membandingkan performance solusi
dengan data aktual.
 Model dikatakan valid jika dengan kondisi input yang serupa, dapat
menghasilkan kembali performance seperti kondisi aktual.
 Penerapan Hasil Akhir
 Menerapkan hasil model yang telah diuji, hal ini membutuhkan suatu
penjelasan yang hati-hati tentang solusi yang digunakan dan hubungannya
dengan realitas.
 Tahap kritis pada tahap ini adalah mempertemukan ahli operation research
(pembentuk model) dengan mereka yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan sistem.

2.5 Metode-Metode Dalam Operation Research


Pada umunya terdapat tiga metode untuk mencari solusi terhadap model Operating
Research yaitu metode analitis yang bersifat deduktif, metode numerik yang bersifat
indukatif dan metode monte carlo.

a. Pendekatan Analitik (metode analitik) memerlukan perwujudan model dengan solusi


grafik dengan perhitungan matematik. Jenis matematik yang digunakan tergantung
pada sifat-sifat model.
b. Pendekatan Numerik (model numerik) berhubungan dengan perulangan atau coba-
coba dari prosedur-prosedur kesalahan, melalui penggunaan perhitungan numerik
pada setiap tahap. Metode numerik digunakan jika beberapa metode analitik gagal
untuk mencari solusi. Urutannya dimulai dengan solusi awal (initial solution) dan
diteruskan dengan seperangkat aturan-aturan untuk perbaikan menuju optimum.
Solusi awal kemudian diganti dengan sokusi yang diperbaiki dan proses itu diulang
sampai tidak mungkin adanya perbaikan lagi atau biaya perhitungan lebih lanjut dapat
diterima.
c. Model Monte Carlo
Model ini memerlukan penggunaan konsep probabilitas dan sampling.
Beberapa langkah pendekatan ini :

14
1. Untuk model yang cocok terhadap suatu sistem, pengamatan sampel dilakukan
dan kemudian distribusi probabilitas variabel yang bersangkutan ditentukan
2. Ubah distribusi probabilitas itu menjadi distribusi kumulatif
3. Pilih urutan bilangan random dengan bantuan tabel random
4. Tentukan urutan nilai variabel yang bersangkutan dengan urutan bilangan random
yang didapat dari langkah c.
5. Cocokkan suatu fungsi matematik standar dengan nilai-nilai pada tahap d.

Metode Monte Carlo pada dasarnya adalah suatu teknik simulasi dimana fungsi
distribusi statistik dibuat melalui seperangkat bilangan random.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Riset Operasi adalah aplikasi metode ilmiah terhadap permasalahan yang
kompleks dalam mengarahkan dan mengendalikan sistem yang luas mengenai
kehidupan manusia, mesin-mesin, material dan uang dalam industri, bisnis,
pemerintahan dan pertahanan. Model dalam operational reseach yaitu iconic
(Physical) model, analogue model, mathematic (simbolik) model. Adapun tahap-
tahapan dalam operation research antara lain merumuskan masalah, pembentukan
model, mencari penyelesaian masalah, validasi modal, dan penerapan hasil akhir.
Terdapat metode-metode dalam operation research yaitu pendekatan analitik (metode
analitik), pendekatan numerik (model numerik), dan model monte carlo.

3.2 Saran
Demikian yang kami dapat paparkan mengenai riset operasi (operation
research) dan yang berkaitan dengannya, tentunya kami menyadari betul atas segala
kekurangannya. Maka dari itu, kami berharap para pembaca dan penyimak
memberikan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini berguna khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pihak
yang terkait.

16
DAFTAR PUSTAKA

Pangestu Subagyo, Marwan Asri, & T. Hani Handoko. (2000). Dasar-Dasar Operations
Research. edisi kedua. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Astuti Meflinda & Mahyarni. (2011). Operations Research (riset operasi). UR Press
Pekanbaru
http://zalamsyah.staff.unja.ac.id/wp-content/uploads/sites/286/2016/02/riset-operasi-
pengantar2.pdf
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00394-MN-Bab%202.pdf
https://www.sains.web.id/2018/12/pengertian-riset-operasi.html?m=1

17

Anda mungkin juga menyukai