Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN HASIL PENGAMATAN UMKM

JAJAN TAHU WALIK

OLEH :

KELOMPOK 5

NI KADEK DEVA KURNIA DEWI (07)

GUSTI AYU MIRAH TRISNADEWI (11)

I PUTU EKA KUSUMA WARDANA (34)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
DENPASAR
2021
DAFTAR ISI

BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................3
A. Latar Belakang.............................................................................................................3
C. Manfaat Pengamatan...................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................6
IDENTIFIKASI BIAYA..........................................................................................................6
A. Biaya Produksi.............................................................................................................6
B. Cara Pembuatan Produk..............................................................................................6
C. Biaya Bahan Baku.......................................................................................................8
D. Biaya Tenaga Kerja Langsung..................................................................................11
E. Biaya Overhead Pabrik..............................................................................................11
BAB III....................................................................................................................................17
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI..............................................................17
A. Identifikasi Biaya Overhead Tetap Dan Biaya Overhead Variabel...........................17
B. Perhitungan Harga Pokok Produksi Metode Full Costing Dan Variabel Costing.....18
C. Penjelasan Hasil Harga Pokok Produksi...................................................................20
BAB IV....................................................................................................................................21
PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN DAN BEP........................................21
A. Perhitungan Harga Pokok Penjualan.........................................................................21
B. Penjelasan Laporan Harga Pokok Penjualan.............................................................21
C. Perhitungan Laporan Keuangan................................................................................22
D. Penjelasan Laporan Keuangan..................................................................................23
E. Perhitungan Break Even Point...................................................................................23
F. Penjelasan Break Even Point...........................................................................................24
BAB V......................................................................................................................................25
PENUTUP...............................................................................................................................25
A. Kesimpulan................................................................................................................25
B. Rekomendasi.............................................................................................................25

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

UMKM adalah usaha produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha
yang telah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. Seperti diatur dalam peraturan
perundang-undangan No. 20 tahun 2008, sesuai pengertian UMKM tersebut maka
kriteria UMKM dibedakan secara masing-masing meliputi usaha mikro, usaha kecil,
dan usaha menengah.
Ada banyak jenis usaha mikro, kecil dan menengah seperti usaha kuliner,
usaha dibidang fashion, usaha dibidang pendidikan, usaha dibidang otomotif, usaha
agrobisnis, usaha dibidang teknologi internet, usaha kerajinan tangan, dan usaha
elektonik dan gadget.
Dari semua jenis UMKM tersebut, kami tertarik untuk mengamati usaha
kuliner yaitu usaha rumahan yang memproduksi makanan khas Banyuwangi yaitu
tahu walik. Kami memilih usaha ini karena tahu walik sendiri merupakan salah satu
contoh makanan yang tidak banyak diketahui oleh masyarakat luas. Dibidang
makanan khususnya jajanan tahu walik disekitar tempat tinggal kami sangat jarang
ditemui sehingga peluang kami menjadi lebih besar sekaligus kami ingin melestarikan
kekayaan makanan nusantara dan memperkenalkan jajanan ini terutama ke generasi
milenial. Selain itu jajanan tahu walik juga dapat digunakan sebagai alternatif ketika
sedang lapar.

3
Identitas Produk
 Gambar Produk

 Informatif ( Nama, Alamat, Contact No )


 Brand : Tahu Walik
 Alamat : Jln. Taman Putri No 3, Mumbul, Nusa Dua
 Owner :
 No. Telp : 087862885458
B. Tujuan Pengamatan
1. Ingin mengetahui biaya-biaya yang digunakan dalam pembuatan produk Jajan
Tahu Walik.
2. Ingin mengetahui jumlah biaya produksi dari pembuatan Jajan Tahu Walik.
3. Ingin mengetahui harga pokok produksi per unit Jajan Tahu Walik.
4. Ingin mengetahui harga pokok penjualan per unit Jajan Tahu Walik.
5. Ingin mengetahui titik pulang pokok Jajan Tahu Walik.

C. Manfaat Pengamatan
1. Bagi Mahasiswa
Hasil pengamatan ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi
dan menambah wawasan tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
2. Bagi Perusahaan UMKM
Hasil pengamatan ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada pemilik
dan pelaku UMKM yang terkait dalam mengambil kebijakan yang berkaitan
dengan bidang ekonomi agar dapat lebih efisien. Adapun manfaat dari analisis
titik pulang pokok yaitu dapat mendesain spesifikasi produk, menentukan harga
jual per satuan, menentukan jumlah produksi atau penjualan minimal agar tidak
mengalami kerugian, memaksimalkan jumlah produksi, merencanakan laba yang
diinginkan, dan lain-lain.

4
3. Bagi Lembaga Pendidikan
Hasil pengamatan ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan bacaan di
perpustakaan dan menjadi tambahan informasi mengenai UMKM.

5
BAB II

IDENTIFIKASI BIAYA

A. Biaya Produksi
Adapun yang termasuk biaya produksi pada produk kami yaitu :

Biaya Bahan Baku Biaya Tenaga Kerja Biaya Overhead Pabrik


Langsung Langsung
1. Tahu 1. Biaya gaji pembuat 1. Biaya Bahan Baku Tak Langsung
tahu walik
2. Daging Ayam 2. Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung
3. Tepung Tapioka 3. Biaya Overhead Lain-lain
4. Tepung Terigu  Biaya Sewa Gedung
5. Bawang Merah  Biaya Listrik
6. Bawang Putih  Biaya Air
7. Minyak  Biaya Gas
8. Daun Bawang 4. Biaya Penyusutan Peralatan
9. Garam 5. Biaya Perlengkapan
10. Merica
11. Bubuk Kaldu Ayam

B. Cara Pembuatan Produk


Berikut adalah Langkah-langkah pembuatan Tahu Walik :
No Cara Pembuatan Gambar

1. Goreng tahu hingga coklat keemas an,


kemudian belah tahu menjadi 2 (bentuk
segitiga) balik (walik) bagian dalamnya
keluarkan isinya kemudian sisihkan.

6
2. Selanjutnya haluskan bawang putih dan
bawang merah.

7
3. Cincang daging ayam hingga halus.

4. Campur adonan diatas dengan irisan daun


bawang, bumbu halus, tepung, kaldu
bubuk, merica bubuk dan garam. Aduk
rata jangan sampai teksturnya terlalu
lembek.

5. Masukan adonan dalam tahu secukupnya,


lakukan sampai tahu habis.

6. Panaskan minyak, lalu goreng sampai


kecoklatan dengan menggunakan api
sedang. Jika sudah matang, segera angkat
dan tiriskan.

8
7. Tahu walik siap disajikan bersama cabai
rawit hijau.

C. Biaya Bahan Baku


Adapun bahan baku yang digunakan dalam memproduksi Tahu Walik
Dengan jumlah produksi :
150 biji/hari
4.500 biji/bulan

1. Biaya Bahan Baku Langsung

No Nama Bahan Unit Harga Satuan Jumlah

1. Tahu 60 kg Rp. 10.000 Rp.600.000

2. Daging Ayam 15 kg Rp. 32.000 Rp. 480.000

9
3. Tepung Tapioka 20 kg Rp. 9.000 Rp. 180.000

4. Tepung Terigu 10 kg Rp. 12.000 Rp. 120.000

5. Bawang Merah 5 kg Rp. 26.000 Rp. 130.000

6. Bawang Putih 3 kg Rp. 20. 000 Rp. 60.000

7. Minyak 5 ltr Rp. 12.000 Rp. 60.000

10
8. Daun Bawang 500 gr Rp. 10.000 Rp. 10.000

9. Garam 500 gr Rp. 2.000 Rp.2.000

10. Merica Bubuk 20 sachet Rp. 1.000 Rp. 20.000

11. Bubuk Kaldu Ayam 20 sachet Rp. 500 Rp. 10.000

Total Biaya Bahan Baku Langsung Per Bulan Rp.


1.672.000

D. Biaya Tenaga Kerja Langsung


Adapun yang termasuk Biaya Tenaga Kerja Langsung yaitu :

1. Biaya Pembuatan Jajan Tahu Walik


Rp. 35.000 x 30 hari : Rp. 1.050.000

11
E. Biaya Overhead Pabrik
1. Biaya Bahan Baku Tidak Langsung :

No Nama Bahan Unit Harga Satuan Jumlah


1. Saos Sambal 6 pack Rp. 5.000 Rp. 30.000

2. Kecap Manis 1 ltr Rp. 18.000 Rp. 36.000

3. Cabai Rawit Hijau 5 kg Rp. 36.000 Rp. 180.000

Total Biaya Bahan Baku Tidak Langsung Per Bulan Rp. 246.000

2. Biaya Tenaga Kerja Tak Langsung


Kami tidak menggunakan biaya tenaga kerja tak langsung, karena semua dapat di
kerjakan sendiri.

3. Biaya Overhead Lain-lain :


 Biaya Sewa Gedung

12
Biaya yang dikeluarkan untuk sewa Gedung adalah sebesar Rp. 120.000.
 Biaya Listrik
Biaya yang dikeluarkan selama 1 bulan sebesar Rp. 100.000
Hanya digunakan untuk media penerangan saja.
 Biaya Air
Biaya yang dikeluarkan selama 1 bulan sebesar Rp. 50.000
Hanya digunakan untuk mencuci.
 Biaya Gas
Gas yang digunakan selama 1 bulan sebanyak 4 tabung, harga per Tabung Rp.
18.000. Jadi total biaya gas yang dikeluarkan selama 1 bulan sebesar Rp.
72.000
4. Biaya Penyusutan Peralatan
No Nama Peralatan Unit Harga Satuan Jumlah Penyusutan
1. Kompor 1 Rp. 400.000 Rp. 400.000 Rp. 8.333

2. Wajan 1 Rp. 80.000 Rp 80.000 Rp. 1.667

13
3. Saringan 1 Rp. 17.500 Rp. 17.500 Rp. 364

4. Penjepit 1 Rp. 5.500 Rp. 5.500 Rp. 115

5. Baskom 2 Rp. 16.000 Rp. 32.000 Rp. 667

6. Talenan 1 Rp. 15.000 Rp. 15.000 Rp. 312

14
7. Cobek 1 Rp. 38.000 Rp. 38.000 Rp. 792

8. Pisau 1 Rp. 35.000 Rp. 35.000 Rp. 729

9. Nampan 2 Rp. 12.500 Rp. 25.000 Rp. 521

10. Selang Regulator 1 Rp. 100.000 Rp. 100.000 Rp. 2.083

Total Biaya Penyusutan Peralatan Per Bulan Rp. 748.000 Rp. 15.583

15
5. Biaya Perlengkapan
No Nama Peralatan Unit Harga Satuan Jumlah

1. Sendok Takar 2 Rp. 11.000 Rp. 22.000

2. Staples 1 Rp. 18.000 Rp. 18.000

16
3. Isi Staples 5 pcs Rp. 1.000 Rp. 5.000

4. Kotak Mika 30 Rp. 13.000 Rp. 39.000


pack

Total Biaya Perlengkapan Per Bulan Rp. 84.000

BAB III

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI

A. Identifikasi Biaya Overhead Tetap Dan Biaya Overhead Variabel


Yang termasuk kedalam biaya overhead tetap dan biaya overhead variabel pabrik yaitu :
Biaya Overhead Tetap Biaya Overhead Variabel
1. Biaya Perlengkapan 1. Biaya Bahan Baku Tak Langsung
 Sendok Takar
 Staples
2. Biaya Penyusutan Peralatan 2. Biaya Air
3. Biaya Sewa Gedung 3. Biaya Listrik
4. Biaya Gas
5. Biaya Perlengkapan
 Isi Staples
 Kotak Mika

17
B. Perhitungan Harga Pokok Produksi Metode Full Costing Dan Variabel Costing
1. Full Costing

TAHU WALIK
HARGA POKOK PRODUKSI
PER : 30 APRIL 2021
(Rp)
PERSEDIAAN BAHAN BAKU AWAL -
PEMBELIAN BAHAN BAKU BERSIH 1.672.000
BAHAN BAKU TERSEDIA 1.672.000
(PERSEDIAAN BAHAN BAKU AKHIR) -
BAHAN YANG DIPAKAI 1.672.000

BIAYA TENAGA KERJA LANSUNG 1.050.000

BIAYA OVERHEAD PABRIK :


BIAYA BAHAN BAKU TIDAK LANGSUNG 246.000
BIAYA PERLENGKAPAN 84.000
BIAYA PENYUSUTAN PERALATAN 15.583
BIAYA LISTRIK 100.000
BIAYA AIR 50.000
BIAYA SEWA GEDUNG 120.000
BIAYA GAS 72.000

18
TOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK 687.583

(PERSEDIAAN BARANG DALAM PROSES AWAL ) -


3.409.583
(PERSEDIAAN BARANG DALAM PROSES AKHIR) -
HARGA POKOK PRODUKSI 3.409.583
UNIT PRODUKSI PER BULAN 4.500
HARGA POKOK PRODUKSI (PER UNIT) 758

19
2. Variabel Costing
TAHU WALIK
HARGA POKOK PRODUKSI
PER : 30 APRIL 2021
(Rp)
PERSEDIAAN BAHAN BAKU AWAL -
PEMBELIAN BAHAN BAKU BERSIH 1.672.000
BAHAN BAKU TERSEDIA 1.672.000
(PERSEDIAAN BAHAN BAKU AKHIR) -
BAHAN YANG DIPAKAI 1.672.000

BIAYA TENAGA KERJA LANSUNG 1.050.000

BIAYA OVERHEAD PABRIK :


BIAYA BAHAN BAKU TAK LANGSUNG 246.000
BIAYA PERLENGKAPAN 44.000
BIAYA LISTRIK 100.000
BIAYA AIR 50.000
BIAYA GAS 72.000

TOTAL BIAYA OVERHEAD PABRIK 512.000

(PERSEDIAAN BARANG DALAM PROSES AWAL ) -


3.234.000
(PERSEDIAAN BARANG DALAM PROSES AKHIR) -
HARGA POKOK PRODUKSI 3.234.000
UNIT PRODUKSI PER BULAN 4.500
HARGA POKOK PRODUKSI (PER UNIT) 719

C. Penjelasan Hasil Harga Pokok Produksi


Di atas telah dilampirkan 2 metode dari laporan harga pokok produksi. Jika
kita bandingkan nilai harga pokok produksi per unit pada metode full costing sebesar
Rp. 758,- sedangkan jika menggunakan metode variable costing nilai harga pokok
produksi per unit sebesar Rp. 719,-. Harga pokok produksi metode variable costing
lebih murah/kecil jika dibandingkan dengan metode full costing hal tersebut
dikarenakan tidak adanya pembebanan biaya overhead pabrik tetap pada Laporan
Harga Pokok Produksi.

20
BAB IV

PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN DAN BEP

A. Perhitungan Harga Pokok Penjualan


1. Full Costing
TAHU WALIK
HARGA POKOK PENJUALAN
PER : 30 APRIL 2021
PERSEDIAAN BARANG JADI AWAL 100.000
HARGA POKOK PRODUKSI 3.409.583
BARANG TERSEDIA UNTUK DIJUAL 3.509.583
(PERSEDIAAN BARANG JADI AKHIR) - 50.000
HARGA POKOK PENJUALAN (HPP) 3.459.583

2. Variabel Costing
TAHU WALIK
HARGA POKOK PENJUALAN
PER : 30 APRIL 2021
PERSEDIAAN BARANG JADI AWAL 100.000
HARGA POKOK PRODUKSI 3.234.000
BARANG TERSEDIA UNTUK DIJUAL 3.334.000
(PERSEDIAAN BARANG JADI AKHIR) - 50.000
HARGA POKOK PENJUALAN (HPP) 3.284.000

B. Penjelasan Laporan Harga Pokok Penjualan


Asumsi persediaan awal barang jadi dalam UMKM “Tahu Walik” adalah
sebesar Rp. 100.000,- atau persediaan awal barang jadi 10 biji Tahu Walik, dengan
barang yang tidak terjual (Persediaan Akhir Barang Jadi) sebesar Rp. 50.000,- atau
terdapat 5 biji Tahu Walik yang tidak terjual. Maka harga pokok penjualan yang di
hasilkan dalam metode full costing lebih besar yaitu Rp. 3.459.583,- dibandingkan
dengan perhitungan harga pokok penjualan dengan metode variabel costing yang
nilainya hanya Rp. 3.284.000

21
C. Perhitungan Laporan Keuangan
1. Full Costing
TAHU WALIK
LAPORAN LABA RUGI
PER : 30 APRIL 2021
PENJUALAN 4.500.000

(HARGA POKOK PENJUALAN) -3.459.583

LABA KOTOR 1.040.417

BEBAN OPERASIONAL:
BIAYA KEAMANAN 25.000

-25.000
LABA BERSIH 1.015.417

2. Variabel Costing
TAHU WALIK
LAPORAN LABA RUGI
PER : 30 APRIL 2021
PENJUALAN 4.500.000

-
(HARGA POKOK PENJUALAN) 3.284.000

MARGIN KONTRIBUSI 1.216.000

BEBAN OPERASIONAL:
BIAYA KEAMANAN 25.000
BIAYA PERLENGKAPAN 40.000
BIAYA PENYUSUTAN
PERALATAN 15.583
BIAYA SEWA GEDUNG 120.000

-200.583
LABA BERSIH 1.015.417

22
D. Penjelasan Laporan Keuangan
Hasil dari laporan keuangan “Laporan Laba Rugi” berdasarkan
metode full costing dan variabel costing adalah sama yaitu dengan Laba
Operasional sebesar Rp. 1.015.417,-
E. Perhitungan Break Even Point
F. BREAK EVEN POINT

PENDAPATAN = TOTAL BIAYA

BIAYA TETAP + BIAYA VARIABEL

PEMAKAIAN
1.672.000
BIAYA BAHAN BAKU
PERLENGKAPA 156.000 BIAYA TENAGA
1.050.000
N KERJA LANGSUNG
BIAYA
512.000
OUTPUT BIAYA OVERHEAD
4.500 PENYUSUTAN PABRIK
UNIT PERALATAN 15.583 BARANG
-
DALAM PROSES
BARANG JADI 50.000
BIAYA SEWA GEDUNG
120.000

TOTAL
TOTAL BIAYA TETAP 291.583 3.284.000
BIAYA
VARIABEL

3.575.583

GRAVIK BEP
TR
TC
Revenue = Total Cost
3.575.583
BEP

291.583
Fix cost

4.500 Unit

23
F. Penjelasan Break Even Point
Break Even Point atau BEP adalah titip dimana pendapatan sama dengan total
biaya yang dikeluarkan, tidak terjadi kerugian atau keuntungan. Total keuntungan dan
kerugian ada pada posisi 0 titik BEP yang artinya pada titik ini perusahaan tidak
mengalami kerugian atau mendapat keuntungan. Sehingga, artinya bahwa UMKM
“Tahu Walik” harus menjual sebanyak 4.500 unit agar tidak mengalami kerugian atau
mendapatkan keuntungan, tetapi jika hanya menjual 4.500 unit maka UMKM “ Tahu
Walik” mendapatkan keuntungan dan menutup total pengeluaran dengan pendapatan
yang di peroleh.

24
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Bahwa Harga Pokok Produksi Untuk UMKM “Tahu Walik” adalah Rp.
3.409.583,- bila memproduksi 4.800 Unit maka harga pokok produksi per
unit sebesar Rp. 758,-
2. Harga pokok penjualan bila asumsi persediaan akhir Rp. 50.000,- dan
persediaan awal Rp. 100.000,- maka hpp perunit Rp. 769,-
3. Laba dari UMKM “Tahu Walik”, bila dilihat laporan Laba Rugi per April
2021 adalah sebesar Rp. 1.015.417,-
4. Jumlah persedian bahan baku, persediaan barang dalam proses dan
persediaan barang jadi tidak ada yang tersisa dikarenakan makanan yang
cepat kadaluarsa.
5. Jumlah biaya tetap Rp. 291.583,- dan biaya variabel untuk memproduksi
Rp. 3.284.000,- untuk memproduksi 4.500 unit sehingga BEP ketika total
pendapatan sama dengan total cost ialah sebesar Rp. 3.575.583,-

B. Rekomendasi
Dari hasil pengamatan kami produk ini menguntungkan bila dilihat dari
laporan 1 bulan, sehingga layak untuk dijalankan. Karena menghasilkan laba
yang cukup bila terjual semua.
Tetapi usaha sejenis makanan seperti ini pun juga memiliki kelemahan
yaitu hanya bertahan 1 hari saja, jika sepi pembeli maka biaya produksinya
tinggi dan memerlukan keahlian khusus. Tetapi dengan belajar dengan cara
pembuatan dan dengan mengumpulkan modal untuk meminjam dari Lembaga
keuangan semua dapat menjalankan usaha ini.

25

Anda mungkin juga menyukai