Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN STRATEGI

Manajemen Strategis menurut Fred R David adalah Seni dan Pengetahuan untuk merumuskan,
mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang membuat organisasi mampu
mencapai obyektifnya.
Manajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen adalah serangkaian keputusan dan tindakan
manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
Menurut Pierce dan Robinson :
Manajemen strategis didefinisikan : satu set keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan
implementasi rencana yang dirancang untuk meraih tujuan perusahaan.
Manajemen Strategik adalah proses perencanaan, implementasi dan pengendalian satu strategi
organisasi dan juga menentukan misi dan tujuan perusahaan/organisasi berkaitan dengan lingkungan
eksternalnya.

RELEVANSI MANSTRA UNTUK ORGANISASI


Sebelum tahun 1970-an, manajer membuat perencanaan jangka panjang mengandalkan asumsi masa
depan akan selalu lebih baik sehingga perencanaan masa depan sekedar perpanjangan apa yang telah
dilakukan di masa lalu.
Perubahan lingkungan dan kejutan seperti krisis energi, deregulasi industri, percepatan teknologi,
meningkatnya persaingan global membuat perencanaan harus berubah. Kondisi tersebut memaksa manajer
perlu menyusun pendekatan secara sistematis untuk analisa lingkungan baik internal maupun eksternal.

PROSES MANAJEMEN STRATEGI


Ada 8 (Delapan) langkah dalam proses manajemen strategis:
1. Identifikaí visi, misi dan Sasaran organisasi
2. Analisa Lingkungan Luar
3. Identifikasi Peluang dan Ancaman
4. Analisa Lingkungan Internal/Sumber Daya Organisasi
5. ldentifikasi Kekuatan dan Kelemahan
6. Merumuskan Strategi
7. Melaksanakan Strategi
8. Evaluasi Strategi
KEBIJAKAN BISNIS & MANAJEMEN STRATEGI
Kebijakan bisnis> studi tentang fungsi dan tanggung jawab pimpinan perusahaan dalam menghadapi
problema yang mempengaruhi karakter dan keberhasilan perusahaan secara keseluruhan.
Perumusan tujuan pada jenjang, strategis memerlukan kecermatan dalam mengantisipasi, perkembangan
lingkungan perusahaan.

Tujuan pada jenjang atas tersebut merupakan landasan dalam menentukan tujuan pada level yang
lebih bawah. Oleh karena itu, keterkaitan masing-masing level strategi merupakan mata rantai kerangka
berpikir strategis para eksekutif perusahaan memiliki visi yang jelas tentang arah masa depan organisasi.
Secara definitif manajemen strategi dan kebijakan bisnis bisa diartikan sebagai aktivitas terpadu dan
komprehensif untuk merumuskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi strategi bisnis agar masa depan
perusahaan senantiasa berkembang sesuai dengan perkembangan lingkungan.

Pentingnya manajemen strategi dan kebijakan bisnis semakin menonjol pada era perdagangan
bebas yang segera berlaku di seluruh dunia. Suatu era yang telah menumbuhkembangkan hubungan bisnis
lintas negara maupun kawasan. Meluasnya hubungan ini membawa dampak bagi semakin ketatnya tingkat
persaingan bisnis secara global di penghujung abad 20. Suatu kecenderungan di mana mereka yang tidak
mampu berkompetisi secara fair pasti akan terpuruk. Pada tingkat persaingan demikian, para pelaku bisnis
akan mencurahkan perhatian Pada strategi dan kebijakan bisnis yang telah diambil. Sangatlah perlu untuk
meninjau ulang apakah selama ini mereka telah membuat keputusan strategis secara tepat.
Kenyataan di atas merupakan alasan bagi pentingnya mahasiswa administrasi niaga untuk
menguasai mata kuliah kebijakan bisnis. Sebab para calon adminístrator tidak mungkin hanya
berorientasi pada pencapaian tujuan bisnis jangka pendek seperti mengejar keuntungan belaka. Keputusan
yang bersifat strategis hanya mampu dilakukan oleh pemimpin yang memiliki wawasan jauh ke depan.
Visi yang efektif antara lain harus memiliki karakteristik seperti:
1. Imagible (dapat dibayangkan)
2. Desirable (menarik).
3. Feasible (realities dan dapat dicapai).
4. Focused (jelas).
5. Flexible (aspiratif dan responsif terhadap perubahan lingkungan).
6. Communicable (mudah dipahami).
Visi bagi organisasi atau perusahaan dapat digunakan sebagai:
1. Penyatuan tujuan, arah dan sasaran perusahaan
2. Dasar untuk pemanfaatan dan alokasi sumber daya serta pengendaliannya
3. Pembentuk dan pembangun (corporate culture)

Misi (mission) apa sebabnya kita ada (why we exist / we believe we can do). Di dalam misi produk dan
jasa, yang dihasilkan oleh perusahaan, pasar yang dilayani dan teknologi yang digunakan untuk memenuhi
kebütuhan pelanggan dalam pasar tersebut. Pernyataan misi harus mampu menentukan kebutuhan apa yang
dipuasi oleh perusahaan, siapa yang memiliki kebutuhan tersebut, dimana mereka berada dan bagaimana
pemuasan tersebut dilakukan. (Prasetyo dan Benedicta, 2004:8).
Pernyataan Misi yang baik memberikan karyawan rasa memiliki akan arah, tujuan, peluang
perusahaan. Pernyataan Misi menjadi "tangan gaib” yang memandu semua karyawan agar bekerja secara
kolektif untuk mencapai tujuan perusahaan. Misi terbaik adalah dipandu oleh Visi, "impian yang hampir
mustahil".
Pada dasarnya misi merupakan alasan mendasar eksistensi Suatu organisasi (Drucker, 2000:87).
Pernyataan misi organisasi, terutama di tingkat unit bisnis menentukan batas dan maksud aktiVitas bisnis
perusahaan Jadi perumusan misi merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi mampu
menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggannya
(Prasetyo dan Benedicta, 2004:8)

Strategi (Strategy)
Strategi 'rencana main' suatu perusahaan. Strategi mencerminkan kesadaran perusahaan mengenai
bagaimana, kapan dan di mana ia harus bersaing menghadapi lawan dan dengan maksud dan tujuan untuk
apa (Pearce dan Robinson, 2011).
Strategi perusahaan pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama atau kebijakan
perusahaan dengan rangkaian tindakan dalam sebuah pernyataan yang saling mengikat. Strategi perusahaan
biasanya berkaitan dengan prinsip-prinsip secara umum untuk mencapai misi yang dicanangkan perusahaan,
serta bagaimana perusahaan memilih jalur yang spesifik untuk mencapai misi tersebut (Lynch dalam
Wibisono 2006, p. 50-51),

Untuk menjamin bahwa misi yang telat dicanangkan merupakan sebuah misi yang bagus, misi
tersebut harus:
1. Cukup uas untuk dapat diterapkan selama beberapa tahun sejak saat ditetapkan
2. Cukup spesifik untuk mengkomunikasikan arah
3. Fokus pada kompetensi atau kemampuan yang dimiliki perusahaan
4. Bebas dari jargon dan kata-kata yang tidak bermakna.
LINGKUNGAN BISNIS

PENGERTIAN LINGKUNGAN BISNIS


Lingkungan segala sesuatu yang berada diluar organisasi (Robbins 1994:226).
Dalam konteks manajemen strategi:
a. Lingkungan didefinisikan berdasarkan dekat dan jauhnya lingkungan dari organisasi atau langsung
dan tidak langsungnya lingkungan mempengaruhi organisasi.
b. Lingkungan yang paling dekat dengan organisasi atau disebut task environment, industry
environment, dan specific environment lingkungan yang langsung mempengaruhi strategi, mencakup
pesaing, pemasok, pelanggan dan serikat dagang.

LINGKUNGAN BISNIS EKSTERNAL


Lingkungan eksternal lingkungan yang berada diluar organisasi dan perlu dianalisis untuk
menentukan kesempatan (opportunities) dan ancaman (threat) yang akan dihadapi perusahaan.
Ada dua Derspektif untuk mengkonseptualisasikan lingkungan eksternal:
1. Perspektif yang memandang lingkungan eksternal sebagai wahana yang menyediakan sumber daya
resource
2. Perspektif yang memandang lingkungan eksternal sebagai sumber informasi

Perspektif pertama:
- lingkungan eksternal merupakan wahana yang menyediakan sumber daya yang kritikal bagi
kelangsungan hidup perusahaan (Tan & Litschert 1994)
- bermakna potensi eksternal dalam mengancam Sumber Daya internal yang dimiliki perusahaan
missal pemogokan, deregulasi, perubahan undang undang, misalnya, berpotensi merusak sumber
daya internal yang dimiliki perusahaan (Clark et al., 1994).
Perspektif kedua:
- mengaitkan informasi dengan ketidakpastian lingkungan (environmental uncertainty).
- Ketidakpastian lingkungan kondisi lingkungan eksternal yang sulit diramalkan perubahannya, ini
berhubungan dengan kemampuan anggota organisasi dalam pengambilan keputusan (decision
making) (Clark et al, 1994)

Ada 2 pendekatan untuk mengukur lingkungan bisnis eksternal:


1. Pendekatan pengukuran subyektif (obyektif environmental measures menggunakan data-data industri
seperti, pertumbuhan penjualan industri dan rasio konsentrasi industri.
2. Pendekatan pengukuran subyektif/persepsi perseptual environmental measures menggunakan atensi
dan interpretasi manajer sebagai informan kunci (key informan) dari lingkungan yang dihadapi
perusahaan.

ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL


Pengenalan lingkungan bisnis eksternal secara tepat penting karena:
1. Jumlah faktor yang berpengaruh tidak pernah konstan melainkan selalu berubah
2. Intensitas dampaknya beraneka ragam.
3. Adanya faktor eksternal yang merupakan "kejutan" yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya
betapapun cermatnya analisis SWOT" dilakukan
4. Kondisi eksternal berada diluar kemampuan organisasi untuk mengendalikannya.

LINGKUNGAN MAKRO (LINGKUNGAN SOSIAL)


Lingkungan makro disebut juga lingkungan sosial dan lingkungan jauh. Lingkungan sosial kekuatan
umum yang secara tidak langsung berhubungan dengan aktivitas organisasí jangka pendek tetapi dapat dan
seringkali mempengaruhi keputusan jangka panjang.
Lingkungan sosial yang dimaksud yaítu:
 Kekuatan Ekonomi
 Kekuatan Teknologi
 Kekuatan hukum politik
 Kekuatan Sosial Budaya
Lingkungan Ekonomi
Lingkungan Ekonomi: Kondisi sistem ekonomi di tempat organisasi tertentu beroperasi. 2 tujuan
utama sistem ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi dan stabilitas ekonomi:
1. Dua hal yang terjadi saat pertumbuhan ekonomi:
a. Output perkapita: jumlah barang dan 1asa yang dihasilkan oleh sistem per orang naik.
b. Orang mendapatkan manfaat dari standar hidup yang lebih tinggi mereka dapat membeli
banyak barang dan jasa dengan mata uang mereka
2. Stabilitas ekonomi berarti bahwa jumlah uang yang tersedia dalam sistem ekonomi dan jumlah
barang serta jasa yang diproduksi dalam sistem tersebut tumbuh kira kira pada tingkat yang sama

PERTUMBUHAN EKONOMI
Produk domestik bruto (GDP): nilai total barang dan 1 asa yang diproduksi dalam periode tertentu oleh
ekonomi nasional dengan seluruh faktor produk dalam negeri Jika GDP naik, jumlah output juga naik; jika
jumlah output naik, maka ada pertumbuhan ekonomi.
Produk Nasional Bruto (GNP): Total nilai barang dan jasa yang diproduksi secara nasional oleh suatu negara
dalam satu periode tertentu, terlepas dari mana faktor produksi itu berada GDP per kapita: GDP per orang
yang didapat dari membagi total GDP dengan total populasi yang mencerminkan standar hidup.

Produktivitas Ekonomi membandingkan berapa banyak yang diproduksi oleh sistem dengan berapa banyak
sumber daya yang dibutuhkan untuk memproduksinya.
Standar hidup meningkat hanya melalui kenaikan dalam produktivitas, dan pertumbuhan riil dalam
GDP mencerminkan pertumbuhan dalam produktivitas. Hal yang dapat menghambat pertumbuhan, yaitu;
1. Neraca perdagangan positif bila ekspor lebih besar daripada impor dan negatif bila impor lebih besar
daripada ekspor. Neraca negatif merupakan defisit perdagangan.
2. Hutang Nasional: Jumlah Uang yang harus dibayar pemerintah kepada kreditornya.

STABILITAS EKONOMI
Ancaman utama pada stabilitas ekonomi yaitu inflasi dan pengangguran Inflasi terjadi bila kenaikan
harga.diseluruh sistem ekonomi. Untuk mengukur inflasi, dapat berpaline melihat ke CPI/ Consumer Price
Index: Ukuran harga produk-produK tertentu yang dibeli konsumen yang tinggal didaerah perkotaan
Angka Inflasi = Perubahan indeks harga / Indeks harga awal X 100
Resesi : Periode menurunnya jumlah output yang diukur oleh GDP
Depresi: Resesi yang parah dan berlarut-larut

Lingkungan bisnis:
- Lingkungan internal (internal environment) : struktur (structure), budaya (culture), sumber daya (resources)
BUDAYA
- Pola keyakinan, pengharapan, dan nilai-nilai yang diberikan oleh anggota organisasi
- Norma-norma organisasi secara khusus memunculkan dan mendefinisikan perilaku
- yang dapat diterima anggota dari manajemen puncak sampai karyawan operatif
STRUKTUR
- bagaimana Perusahaan diorganisasikan yang berkenaan dengan komunikasi, wewenang
dan arus kerja
- Struktur sering 1uga disebut rantai perintah dan digambarkan secara grafis dengan menggunak.an
bagan organisasi. Sumber daya adalah aset
SUMBER DAYA
- aset yang merupakan bahan baku baai produksi barang dan jasa organisasi.
- Aset: keahlian seseorang, kemampuan, dan bakat manajerial, aset keuangan, dan fasilitas pabrik
dalam wilayah fungsional
- Sumber Daya perusahaan Sumber Daya manusia (human resources):
pengalaman, kemampuan, pencetahuan, keahlian, perimbargan dari seluruh pegawai perusahaan
- sumber daya perusahaan sumber daya organisasi adalah proses dan sistem perusahaan
1. Strategi Perusahaan
2. Struktur
3. BUdaya
4. Manajemen
+pembelian material
+produksi/operasi
+keuangan
+Pemasaran
+sistem informas dan
+Sistem pengendalian
- Sumber daya perusahaan > Sumber Daya phisik
1. pabrik dan peralatan
2. lokasi geografis
3. akses terhadap material
4. jaringan distribusi
5. teknologi

- lingkungan eksternal (external environment): ekonomi, teknologi. politik, budaya, dll


ANALISIS SWOT
Iidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan (Rangkuti 2O09).
Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang
(Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman
(Threats).
- Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi tujuan, strategi, dan
kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis (strategic planner) harus menganalisis faktor-
faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini.

Ada dua macam pendekatan dalam analisis SWOT, yaitu:


A. Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT => dikembangkan oleh Kearns menampilkan delapan
kotak, yaitu dua paling atas adalah Kotak faktor eksternal (Peluang dan Tantangan) sedangkan dua
kotak sebelah kiri adalah faktor internal (Kekuatan dan Kelemahan) kotak lainnya merupakan kotak
isu. Isu strategis yang timbul sebagai hasil titik pertemuan antara faktor faktor internal dan eksternal
B. Pendekatan Kuantitatif Matriks SWOT => Data SWOT kualitatif di atas dapat dikembangkan
melalui perhitungan analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robbinson (1998) agar
diketahui secara pasti organisasi yang sesungguhnya.

SARAN U/MELAKUKAN ANALISIS SWOT


1. Identifikasi kelemahan dan ancaman yang paling urgen untuk diatasi secara umum pada semua
komponen
2. Identifkasi kekuatan dan peluang yang diperkirakan cocok untuk upaya mengatasi kelemahan dan
ancaman yang telah diidentifikasi sebelumnya
3. Masukkan butir-butir hasil identifkasi sebelumnya ke dalam bagan SWOT.
4. Rumusan strategi yang direkomendasikan untuk menangani kelemahan dan ancaman, termasuk
pemecahan masalah perbaikan dan pengembangan lebih lanjut
5. Tentukan prioritas penangan kelemahan dan ancaman dan menyusun rencana tindakan untuk
melaksanakan program penanganan

Analisis Lingkungan Internal:


1. Strengths (Kekuatan)
Adalah kekuatan-kekuatan yang ada/dimiliki organisasi guna untuk tumbuh, berkemabang dan
bersaing dengan kompetitor lain.
2. Weaknesses (Kelemahan)
Adalah kelemahan yang ada/dimiliki organisasi yang membuat organisasi sulit untuk tumbuh,
berkembang dan tidak mampu bersaing.

Analisis Lingkungan Eksternal:


1. Opportunities (Peluang)
Adalah mengidentifikasi sebanyak-banyaknya peluang yang diperoleh guna tumbuh, berkembang
dan bersaing dengan cepat.
2. Threats (Ancaman)
Adalah ancaman perusahaan yang dapat memperlambat pertumbuhan, dan perkembangan perusahaan
serta menjadi kesempatan bagi pesaing untuk mengungguli perusahaan kita, sehingga ancamaan
tersebut harus diatasi/diantisipasi sesegera mungkin.

Matriks SWOT
Eksternal Opportunities (O) Threats (T)
Internal (Peluang) (Ancaman)
Strengths (S) keunggulan komparatif mobilisasi
(Kekuatan)
Weakness (W) divestasi / Investasi pengendalian kerusakan
(Kelemahan)

Organisasi harus mampu menganalisis semua bagian dari sistem manajemen secara komprehensif:
 Inputs (Masukan)
 Proceses (Proses)
 Outputs (Keluaran)
 Outcomes (Hasil)
 Impacts (Dampak)

Anda mungkin juga menyukai