“Jalan Berbatu Menuju Sehat Nalar di 2045 | End Game”
Nama : Muhammad Zakir Kamaruddin
Nim : 45218041 Kelas : 3B D4 Administrasi Bisnis
JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 2021 Bagaimana pendidikan di Indonesia lebih baik?
Indonesia harus memperhatikan foval point, kita harus melihat perbandingan.
Misalnya di Prancis, paradigma dari pendidikan mereka adalah solidaritas, kesetaraan manusia karena berbasis “liberte, egalite, fraternite”. Revolusi Prancis sangat memperhatikan terhadap hak asasi manusia. Jadi Prancis tumbuh dengan paradigma pendidikan bahwa semua orang harus setara. Karena pengalaman dari revolusi sosial. Sedangkan di Amerika, tidak memiliki revolusi sosial dan filosofinya adalah kebebasan manusia. Jadi di Indonesia berusaha mencari foval point tersebut, akan tetapi masih dipengaruhi dengan feodalisme belum selesai dan hingga saat ini masih mencekam di sistem pendidikan di Indonesia yang menjadi penghambat pendidikan tidak maju. Salah satu upaya dalam meningkatkan akumulasi IQ yaitu menghilangkan feodalisme. Di negara-negara Asia maju memiliki sistem sebagai penyeleksi untuk menjadi guru. Di Indonesia belum memiliki sistem seperti itu, bahwakan kebanyakan orang belum sadar dan meremehkan hal tersebut. Padahal korelasi antara kualitas guru dengan kualitas murid pendidikan itu sangat berpengaruh. Tidak hanya memperhatikan murid berkualitas, kurikulum tapi juga dengan kualitas pengajar tersebut yang bisa saja menjadi langkah awal dalam perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia. Tetapi juga tidak semua mengajar yang berkualitas ingin menjadi guru/tenaga pengajar di Indonesia karena kurangnya motivasi, maka perlu ada jaminan yang cukup, kesejahtraan dan apapun itu. Jika hal tersebut dapat diterapkan maka kualitas sistem pendidikan di Indonesia akan lebih baik sehingga mampu menciptakan SDM yang dapat berkompetensi di luar sana terlebih lagi mengetahui perkembangan pesat teknologi hingga saat ini. Perkembangan masa depan Indonesia 2045, ada yang mengatakan bahwa 2045 Indonesia akan ditagih otaknya oleh milenial yang menganggap bahwa generasi sebelumnya tidak membekali mereka untuk berkompetesi di era rebotik/cybion (sibernetika, biologi dan ontologi). Penyatuan antara ilmu biologi dan kecerdasan artifisial. Dan 2045 merupakan wilayah yang memungkinkan kita dikuasai teknologi bukan lagi kita yang menguasai teknologi serta persaingan-persaingan sudah sangat tajam, siapa yang terlebih dahulu melakukannya.