Anda di halaman 1dari 10

Hidup Bertoleransi dengan Pancasila dalam Era Milenial

NAMA

RIFKI SETIAWAN [19081010134]

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

2019
Kata Pengantar

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan
rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi .

Surabaya, 24 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................


KATA PENGANTAR ...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pandangan pancasila di era milenial.............................................................
B. Peran Pancasila sebagai Pedoman hidup toleran di era milenial.................
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................
DAFRTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pancasila yang merupakan hasil dari musyawarah para tokoh merumuskan


pancasila dan dipidatokan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945, lalu menjadi
sebuah piagam Jakarta tgl 22 Juni 1945, kemudian dirumuskan ke rumusan final
Pancasila pada 18 Agustus 1945. Pancasila merupakan kesepakatan bangsa yang
diambil berdasarkan sifat alami bangsa Indonesia sebagai pemersatu Bangsa
Indonesia. Pancasila sebagai pedoman hidup dalam menghadapi berbagai ancaman
perpecahan bangsa yang diakibatkan perbedaan pandangan dalam berbagai aspek,
baik dari segi politik, budaya, agama, suku, ras dan serangan paham dari luar yang
bertentangan dengan ideology negara. Tentunya perpecahan tersebut tidak kita
inginkan terjadi di negara yang kita cintai ini. Semua tanggung jawab itu terletak pada
pundak diri kita semua , terlebih pada generasi muda yang hidup di “zaman now”
khususnya bagi generasi Milenial. Generasi Milenial mempunyai tugas yang sangat
berat dalam menjaga kerukunan/toleransi dalam kehidupan berbangsa, mereka
dituntut mampu membangun bangsa menjadi lebih baik lagi serta mampu menjaga
Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia demi tetap tegaknya NKRI .

Generasi Milenial merupakan generasi diusia produktif dalam era teknologi


canggih. Generasi Milenial adalah generasi yang sangat identik dengan kehidupan
yang serba digital dan mahir dalam teknologi. Generasi Milenial lah yang akan
memainkan peranan penting dalam kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara
pada era ini. Dengan memiliki beberapa keunggulan seperti kreatifitas tinggi, penuh
percaya diri serta terkoneksi antara satu dengan yang lainnya. dikarenakan hidup di era
yang serba otomatis dan canggih, generasi ini lebih memikirkan segala hal yang serba
instan dan juga generasi ini sangat gampang dipengaruhi oleh hal yang asing, menjadi
kurang peduli dan respek terhadap lingkungan sekitar.
Sebenarnya generasi Milenial memiliki peluang untuk bisa maju dan berada
jauh di depan dibanding generasi sebelumnya dikarenakan di era ini terdapat
dukungan dunia teknologi dan berbagai sarana yang lebih canggih pun instan. Tetapi
banyak generasi Milenial tidak peduli terhadap keadaan social dan sekitar
lingkungan hidupnya termasuk juga politik dan ekonomi. Mereka cenderung lebih
fokus dengan kehidupan alam mereka yang mana lebih cenderung hidup kebebasan
dan hedonisme atau mencari kepuasan dan kebahagiaan yang sebanyak
banyaknya. Di sisi lain dengan perkembangan teknologi yang membuat masyarakat
dari semua tingkatan mudah mengenal dunia maya. Dengan situasi ini rentan sekali
masyarakat mudah untuk dihasut, diprovokasi maupun diadu domba oleh pihak
pihak yang tidak bertanggung jawab, akan tetapi disisi lain timbul sifat
ketidakpedulian dari pihak yang akan menjadi pelopor Toleransi dan Kerukunan
serta kemajuan bangsa pada masa yang akan datang yaitu generasi Milenial yang
berpendidikan tinggi.

Dalam era dengan segala kecanggihan teknologi ini , tingkat persaingan dari
semua aspek akan semakin tinggi, apakah Milenial mampu beradaptasi dengan
cepat dan tepat, berpikir bijak dan logis, belajar dan terus berusaha menjadi generasi
yang lebih baik, cepat dan tepat dalam memecahkan masalah ?. dan mampukah
kelompok Milenial ini menjadi “Agen Perubahan” untuk bangsa Indonesia yang kita
cintai ini, apakah generasi Milenial ini sudah siap dan mampu untuk membangun dan
menjayakan Indonesia untuk lebih baik lagi, apakah generasi Milenial ini mampu
berfikir bijak untuk kerukunan dan kehidupan social negeri ini.

B. rumusan masalah

Dalam era milenial ini pancasila pandang para sebagai apa oleh para
masyarakat terutama generasi milenial yang akan memimpin bangsa pada masa
yang akan datang. Dan juga apakah bisa pancasila di era ini berperan sebagai
pedoman hidup toleran bagi manusia indonesia untuk menjalankan kehidupan yang
berada dalam kritis generasi peduli lingkungan sekitar dan lebih egois yang
mementingkan kesenangan pribadi daripada kepentingan bersama. Jika sifat
tersebut tersebut masih ada pada masa yang akan datang dalam kehidupan bangsa
apakah pancasila akan tersingkirkan ?.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pandangan Pancasila di era milenial

Pancasila adalah ideologi bangsa Indonesia yang sudah dari tanggal 1 Juni
1945 merupakan hari lahirnya istilah Pancasila untuk pertama kali. Pancasila
mengandung 5 sila penting yang mencerminkan idealism atau cita cita bangsa
Indonesia. Pancasila sendiri lahir dari pemikiran hebat pahlawan Indonesia.

Besarnya perjuangan serta pengorbanan para pahlawan dalam memerdekan


bangsa Indonesia, kita sebagai pemuda atau kaum milenial tidak bisa hanya duduk
menikmati kemerdekaan begitu saja. Kita juga harus aktif dalam mengisi
kemerdekaan dengan cara mewujudkan Indonesia yang adil dan damai, seperti
salah satunya dengan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari tanpa memandang apapun.

Keadaan generasi milenial pada saat ini sepertinya berada pada usia produktif
dalam berperan penting untuk kehidupan kelanjutan berbangsa dan bernegara di
masa kini dan masa depan. Berkembang pesatnya era globalisasi dan digitalisasi
menjadikan generasi milenial saat ini unggul dalam kreativitas dan kemudahan
dalam menghubungkan dunia luar. Tetapi dengan adanya keunggulan ini membuat
kaum milenial buta dalam kehidupan bermasyarakat dan juga menginginkan
segalanya dengan instant dan interaksi antar budaya yang terbuka mempangaruhi
pikiran dan budayanya. Dengan perilaku kaum milenial yang dinamis dan fleksibel
ini, Maka Pancasila mempunyai relevan dan peran penting untuk generasi milenial
pada khususnya.

Eksistensi Pancasila pendapat para milenial dapat menjadi jembatan emas


untuk kaum milenial membangun batas apa yang diterima pengaruh dari dunia luar
yang merugikan dan bersifat negative. dan Luar biasanya ideologi Pancasila adalah
menempatkan "Ketuhanan Yang Maha Esa" pada sila pertama, berguna sebagai
peringatan bagi semua kita khususnya milenial bahwa ada Tuhan sebagai pusat dari
segala kehidupan. Jika tidak adanya sila ke-1 mungkin para manusia Indonesia lupa
adanya tuhan dan kemungkinan timbul sombong dengan teknologinya dan juga bisa
membuat manusia Indonesia lupa bahwa hidup ini karena tuhan.

Pancasila juga harus menjadi acuan dalam kehidupan bermasyarakat,


berbangsa dan bernegara dalam relevansinya dengan sila ke-2. Dimana kaum
milenial Indonesia harus bijaksana, adil dalam pikiran dan perilaku kepada sesama,
dan tidak menggampangkan segala sesuatu dan juga terus berbuat kebaikan yang
mementingkan kepentingan umum demi kebaikan bersama.

Generasi milenial harus sadar bahwa sangat diperlukannya persatuan dan


kesatuan untuk menjaga keutuhan Bangsa Indonesia yang ada pada sila ke-3.,
generasi milenial harus saling bekerja sama dalam mengangkat derajat bangsa
Indonesia dan menunjukkan bahwa bangsa kita adalah bangsa yang hebat.

Generasi muda harus bersikap demokratis dengan mementingkan aspek


musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan yang terkandung pada sila ke-4.
Keputusan tidak boleh diambil secara sepihak, tetapi harus hasil keputusan
bersama. Sila ke-5 "Keadlian sosial bagi seluruh rakyat Indonesia". Para milenial
harus mengusahakan keadilan buat masyarakat, dan juga perlu mengkritik sosial,
ideologi, politik dalam negara supaya tidak adanya ketidak adilan bagi rakyat
Indonesia.

B. Peran Pancasila dalam kehidupan toleran di era milenial


Krisis INTOLERAN yang sangat besar akan terjadi Apabila tidak diatasi dan
dicegah. Penyebaran paham-paham yang tidak sesuai dengan Pancasila terjadi
sangat terstruktur dan sistematis di masyarakat kita melalui lembaga-lembaga
pendidikan dari jenjang bawah sampai ke perguruan tinggi, dari organisasi-
organisasi kemasyarakatan maupun komunitas social lainnya. Mereka dengan
mudah mempengaruhi cara berfikir masyarakat kita dimana sikap kritis dan
kepekaan masyarakat kita masih rendah. Disisi lain terjadi masalah yang timbul
akibat perbedaan politik antar kelompok. Mereka saling menyerang membuat
masyarakat merasa “jijik” terhadap politik bangsa ini. Satu sama lain bahkan tak
segan membuat berita-berita “HOAX” yang dibumbui isu SARA seolah itu sesuatu
yang wajar. Akhirnya kerap menimbulkan perpecahan dan kekisruhan pada bangsa
Indonesia. Pancasila sebagai Ideologi Negara ini sejatinya disusun untuk
menciptakan keseimbangan kehidupan berbangsa dan bernegara, tapi kenyataanya
dewasa ini dijadikan sebagai tameng oleh para penguasa untuk mengokohkan
kekuasaannya yang akhirnya kerap menimbulkan konflik di negeri ini. Oleh karena
itu marilah kita kembali kepada hakekat Pancasila yang mengedepankan
kebersamaan dan semangat kekeluargaan diantara kemajemukan agama, ras,
budaya, paham dan golongan, dengan kata lain marilah kita kedepankan semangat
kehidupan ber-“Gotong royong” untuk persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.

Masyarakat Indonesia harus berbangga dan bersyukur bahwa dengan


Pancasila kita semua dapat dipersatukan. Pancasila sejatinya menjadi modal dasar
dan sumber kecerdasan dalam membangun peradaban pembangunan bangsa
Indonesia yang adil dan beradab. Seluruh masyarakat Indonesia memiliki tanggung
jawab penuh dalam menjaga dan melestarikan Pancasila serta nilai-nilai yang
terkandung didalamnya dari pengaruh radikalisme dan INTOLERAN yang dapat
memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Semua elemen bangsa
apapun itu wajib mendukung dan berani bersuara menegakan Pancasila.

Diharapkan pemahaman Pancasila sampai ke seluruh lapisan masyarakat,


institusi lembaga pendidikan, dan komunitas social serta keagamaan agar kembali
menyuarakan Pancasila dalam berbagai aktivitas masyarakat. Pancasila sebagai
dasar negara jangan hanya dijadikan sebagai slogan atau tulisan belaka, akan tetapi
harus dihayati dan diamalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila
apabila dimaknai secara mendalam tentu bisa membawa Indonesia menuju cita-cita
kemerdekaan yang dahulu telah ditanamkan dalam setiap benak anak bangsa. Jiwa
dan semangat Pancasila merupakan kekuatan yang harusnya mampu untuk
menggerakan setiap proses aktivitas “pembangunan” bangsa Indonesia dalam
menghadapi setiap permasalahan bangsa.

Bab III
PENUTUP

Pada hakikatnya para generasi milenial harus terus memelihara serta mengamalkan
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Melalui pendidikan generasi milenial harus
sadar bahwa nilai-nilai Pancasila tersebut harus diterapkan untuk menciptakan
Indonesia yang damai, aman, tentram serta adil. Dan juga disamping kemajuan
teknologi dan kuatnya arus globalisasi, sebagai generasi milenial yang akan
menentukan masa depan bangsa, kita harus bisa menyeimbangkan ideologi
pancasila dengan perubahan zaman di mana semua itu dimulai dari diri kita sendiri
lalu menyebarkan kepada orang-orang disekitar kita. Mari menjadi generasi milenial
yang memiliki karakter sebagai Bangsa Indonesia yang berideologi pancasila!

DAFTAR PUSTAKA
Yubellea,Nonna.2018.” Pancasila di Era Milenial ”. [online],(https://www.Kompasiana.
com/nonnanaftalie/5bfa59b6c112fe7b70678c9a/kehidupan-pancasila-di-era-milenial),diakses
pada 23 November 2019 pukul 21.00).

Akbarsyah,Agustry.2019.” Pancasila Dalam Pandangan Generasi Milenial ” . [online],


(https://www.kompasiana.com/agustryakbarsyah/5d92f13c097f3679c2730463/pancasila-
dalam-pandangan-generasi-milenial ), diakses pada 24 November 2019 pukul 01.00).

BLOGSPOT : https://pokaminsite.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai