Anda di halaman 1dari 15

KAMPUNG WARNA-WARNI JODIPAN

MENUJU KAWASAN YANG LAYAK


HUNI DAN CREATIVE LIVEABLE
member:
1. T i e s ’a Wa l a d a t i n N o o r ( 1 6 6 6 0 0 2 9 )
2. Maudina Fiqi B (16660037)
3. Muhammad Alfianto (16660069)
ABSTRAK
Setiap tahun jumlah penduduk di Kota Malang terus
bertambah. Hal ini akan berpengaruh terhadap tingkat jumlah
rumah atau tempat tinggal di Kota Malang. Akan terjadi
kepadatan penduduk di beberapa daerah di Kota Malang. Untuk
itu peningkatan kenyaman daerah tempat tinggal dan kota yang
layak huni sangat penting. Sehinga pemerintah harus
memberikan kenyaman bagi warganya yaitu dengan kawasan
yang layak huni. Belum semua daerah yang ada di Kota Malang
terindikasi menjadi kawasan layak huni. Salah satu kawasan di
Kota Malang yang belum terindikasi kawasan layak huni adalah
Kampung Jodipan.

Add a Footer 2

Variable Livable
City

HOUSING : AFFORDABILITY AND ACCES


TRANSPORTATION : SAFE AND CONVENIENT
OPTIONS
HELT : PREVENTION, ACCES AND QUALITY
OPPORTUNITY : INCLUSION AND
POSSIBILITIES
NEIGHBORHOOD: ACCES TO LIFE, WORK AND
PLAY
ENVIROMENT : CLEAN AIR AND WATER
ENGAGEMENT : CIVIC AND SOCIAL INVOLMENT

HTTPS://LIVABILITYINDEX.AARP.ORG/

Add a Footer 3
GAMBARAN UMUM JODIPAN
• Kampung Jodipan adalah kawasan Kota Malang yang terkenal dengan Kampung
Warna-warni karena rumah-rumah yang di cat dengan beraneka ragam warna
dan lukisan yang menarik sehingga Kampung Jodipan ini bisa disebut Kampung
yang kreatif. Kampung Jodipan ini dulunya adalah kawasan kumuh yang terletak
di aliran Sungai Brantas Kota Malang yang kemudian menjadi Kawasan Wisata
di Kota Malang. Terbentuknya Kampung Warna-warni jodipan ini berawal dari
inisiatif mahasiswa UMM(Universitas Muhammadiyah Malang) yang
terinspirasi dari kawasan Kickstater yang berada di Rio De Janiero. Alasan
Kampung Jodipan belum terindikasi sebagai kawasan layak huni karena pada
sistem kebersihan kawasan masih kurang menuhi standar utilitas limbah
pembuangan yang baik. Sistem utilitas limbah di Jodipan tidak melalui
penyaringan terlebih dahulu melainkan langsung di buang pada aliran Sungai
Brantas. Limbah yang paling banyak dihasilkan oleh warga di Kampung Jodipan
adalah limbah dapur dan limbah kamar mandi.

Add a Footer 4
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
SUBTITLE GOES HERE
• Dari identifikasi limbah merupakan masalah utama pada Kampung
Warna-warni Jodipan. Dari hasil wawancara dengan salah satu warga
semua limbah cair dari pemukiman warga langsung dibuang ke sungai,
termasuk saluran tinja dan limbah dapur. Karena tidak
memungkinkannya untuk membuat septictank dengan rumah
penduduk yang yang padat. Dengan dijadikan objek wisata sehingga
menambah jumlah debit limbah padat maupun cair yang dibuang di
sungai tersebut. Untuk itu perlu ada upaya untuk mengurangi debit
limbah yang terbuang ke sungai. Upaya tersebut bisa dikelola atau
direalisasikan denga melakukan Recycle

Add a Footer 5
TUJUAN SASARAN MANFAAT

• Menambah wawasan dan


• Mengidentifikasi permasalahan
• Masyarakat Kampung Warna- kemampuan berpikir mengenai
yang ada di Kampung Jodipan.
warni Jodipan kawasan layak huni.
• Meneliti dan mencari solusi dari
• Ibu rumah tangga Kampung • Menambah tingkat kreatifitas
permasalahan yang ada di
Warna-warni Jodipan dalam hal pengolahan limbah
Kampung Jodipan.
dapur.

Add a Footer 6
KERANGKA BERFIKIR
FAKTA/ISSUE SOLUSI

Warga Kmapung Jodipan Solusiny adalah dengan DISKUSI


langsung membuang pengolahan kembali limbah
limbah dapur dan rumah dapur menjadi pupuk cair dan Dengan warga
tangga ke sungai tanpa padat.
melalui penyaringan
terlebih dahaulu

PERMASALAHAN KAWASAN LAYAK HUNI

-pembuangan limbah dapur


tanpa penyaringan

-Limbah dapur yang dibuang ke


sungai mengendap di pipa-pipa
pembuangan

ANALISIS
METODE ALTERNATIF
Menganalisis dari hasil
Metode deskriptif SOLUSI
Data Observasi dan
kualitatif Data Wawancara
terhadap warga Jodipan

Add a Footer 7
METODE PENCARIAN DATA
Metode yang dilakukan dalam penilitian ini adalah metode survei yaitu metode untuk mendapatkan hasil dalam bentuk
opini/pendapat dari masyarakat yang berinteraksi langsung dengan apa yang diamati yaitu kampong jodipan, malang.

Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas ini antara lain, yaitu :

Metode Literatur

Metode literature yaitu, metode dengan mengumpulkan, mengidentifikasi, serta mengolah data tertulis yang
diperoleh dan dapat digunakan sebagai input dalam proses analisa. Pengumpulan dilakukan dengan cara
kompilasi data yang diperoleh dari referensi-referensi seperti jurnal dan program daerah.

Metode Observasi

Metode observasi yaitu, metode dengan mengumpulkan data - data yang diperlukan untuk pembahasan tugas
yang didapatkan dari lapang. Data - data tersebut berupa hasil pengamatan dari warga Kampung Warna-warni
Jodipan.

Metode Diskusi atau Bimbingan

Metode diskusi atau bimbingan yaitu, melakukan konsultasi dan bimbingan dengan dosen atau warga di
Kampung Jodipan dan atau pihak - pihak yang berkaitan dengan penyusunan laporan tugas ini.

Add a Footer 8
HASIL OBSERVASI 1 HASIL OBSERVASI 2-3

• Observasi 1 Adapun quisioner dan jawaban yang kami hasilkan pada pertemuan tersebut
adalah sebagai berikut:
Observasi 1 dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2018, dari hasil
wawancara dengan warga: • Pernah dilakukan sosialisasi pengenai pemanfaatan limbah sampah ?

• Rata – rata perkejaan penduduk adalah tukang, jur Pernah tetapi tidak jalan, sosisalisasi dilakukan oleh kelurahan saat
parkir, pedagan, dll Kampung Jodipan belum menjadi kawasan wisata dan masih
menjadi lingkungan kumuh.
• Jumlah penduduk sekitar 100 kk
• Apakah program kotaku pernah sosialisasi ke Kampung Jodipan ?
• Biaya pengecatan rumah ditanggung oleh sponsor
Deco Fresh Belum pernah, yang pernah adalah desa sebelah/ Kampung
Lampion saja.
• Semua limbah padat dan cair di buang ke sungai meski
beberapa rumah mempunyai septitanc namun limbah • Berapa kali dalam sehari menanak nasi?
tetap di buang ke sungai .
Rata-rata Kurang lebih tiga kali sehari
• Sampah warga di angkut secara manual lalu di
kumpulkan ke atas menuju truk pembuangan. • Seberapa sering memasak sayuran?

• Belum ada upaya masyarakat untuk mendaur ulang Dalam seminggu kurang lebih lima kali, warga jarang memasak
dan mengolah sampah maupun limbah. daging.

• Apakah sampah dapur dipilah terlebih dahulu sebelum dibuang?

Tidak, sampah langsung dibuang,

Add a Footer 9
ANALISIS PERMASALAHAN

• Dari hasil observasi diatas ditemukan beberapa permasalahan pertama,


Limbah paling banyak dihasilkan oleh rumah-rumah warga di jodipan
adalah limbah dapur berupa sisa sayuran dan limbah air leri. Limbah
tersebut langsung di buang ke sungai brantas tanpa melalui
penyaringan terlebih dahulu. Kemungkinan terjadinya hal tersebut di
karenakan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai limbah
karena kurangnya sosialisasi. Selain itu disebabkan karena kurangnya
kesadaran masyarakat terhadap pemanfatan limbah.

Add a Footer 10
SOLUSI

• Dari penelitian menghasil beberapa solusi dari permasalahan yang ada


di Kampung Jodipan. Dari penelotian limbah terbanyak adalah limbah
dapur cari dan padat sehingga solusi yang dapat dilakukan adalah
menjadikan limbah dapur tersebut menjadi pupuk cair dan padat. Hasil
dari pupuk tersebut dapat dijual belikan dan menjadi penghasilan
tambahan bagi warga di Kampung Jodipan.

Add a Footer 11
OPONI MASYARAT

• Ketika observasi terdapat beberapa opini yang di sampaikan oleh


masyrakat. Karena tidak memungkinkannya untuk memanfaatkan
pupuk untuk menanam di lahan Kampung Jopidan yang sempit, hasil
pupuk disarankan warga untuk dijual ke Pasar Slendid.

Add a Footer 12
HASIL
Dari hasil diskusi dengan masyarakat didapatkan
solusi akhir, Pertama, Mengolah limbah dapur
menjadi pupuk cair dan organik, Kedua, hasil dari
pengolahan pupuk akan di jual/ didistribusikan ke
Pasar Splindid, Ketiga, Jika masyarakat sudah
memahami betul cara dan pengolahan limbah
dapat di menambah wisata edukasi yang kreatif
yaitu wisata pembuataan dan pemanfaatan limbah
sampah di Kampung Jodipan.

Add a Footer 13
KESIMPULAN SARAN

• Dalam mewujudkan kawasan yang


• Setiap kehidupan warga di suatu
layak huni di Kampung Jodipan
perkotaan sangat mendabakan sangat di butuhkan peran dari semua
eleman mulai dari pemerintah
kehidupan yang nyaman dan layak setempat sebagai pihak yang diberi
mandat oleh warga dan masyarakat
huni. Mendapatkan kehidupan yang
itu sendiri sebagai elemen penting
nyaman dan layak huni merupakan untuk meningkatkan kualitas dan
kelayakan hidup.
hak semua warga kota karena kota
merupakan tempat untuk mereka
tinggal, menetap dan melakukan
aktivitas sehari-hari.

Add a Footer 14
THANK YOU
ANY QUESTION?

Add a Footer 15

Anda mungkin juga menyukai