Gusti Bahari
Hanapia Nurpadilah
Liza Aprillia
Kelas : 6G Manajemen
DAFTAR ISI
HALAMAN MUKA................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
RINGKASAN EKSEKUTIF................................................................................iv
PENDAHULUAN
ASPEK PEMASARAN
3.2 Permintaan.................................................................................................... 5
3.3 Penawaran.....................................................................................................6
3.5.4 Placement...........................................................................................10
3.5.5 People.................................................................................................11
3.5.6 Process...............................................................................................12
3.6.1 Strength..............................................................................................13
3.6.2 Weakness............................................................................................14
3.6.3 Opportunity........................................................................................14
ii
3.6.4 Threats...............................................................................................14
4.2 Perijinan......................................................................................................17
ASPEK PRODUKSI
5.1 Produk.........................................................................................................19
ASPEK KEUANGAN
iii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Berdasarkan survey yang telah dilakukan banyak orang, dari anak kecil
hingga dewasa banyak yang menyukai makanan jenis cemilan, BOMIDA
merupakan suatu camilan dengan inovasi yang baru dengan harga yang murah
dan porsinya yang pas untuk sekedar mengganjal perut yang sedang lapar. Selain
rasa dan harganya yang cukup terjangkau, camilan BOMIDA diolah dengan bahan
dasar yang terjamin kualitasnya dan proses pembuatannya yang bersih dan sehat.
Produk BOMIDA sendiri merupakan jenis makanan ringan yang cukup bergizi
karena memiliki kandungan yang terdiri Kalori 77 kkal, Protein 4 gram, Karbo 1
gram dan Lemak 6 gram, sehingga bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
iv
PENDAHULUAN
1
2.2 Visi & Misi, Tujuan dan Logo Usaha
Visi :
Misi :
Tujuan :
2
Gambar 2.1 Logo BOMIDA (Brand)
3. ASPEK PEMASARAN
Segmentasi
3
BOMIDA hanya membuka usaha di wilayah kota Tangerang tepatnya di
sekitaran JI. Sultan Ageng Tirtayasa.
Segmentasi berdasarkan demografis.
Segmentasi demografi pelanggan potensial yang BOMIDA pilih yaitu usia
5 tahun keatas. BOMIDA memilih usia 5 tahun keatas karena 5 tahun
adalah usia minimal seorang anak mulai aktif memakan berbagai jenis
makanan ringan atau bisa dibilang usia 5 tahun keatas sebagai segmen
keluarga. Keluarga zaman sekarang juga banyak yang memilih membeli
makanan ringan dibanding memasak dirumah dan hal ini dapat dilihat
bagaimana masyarakat kapan dan dimanapun melakukan aktivitasnya
dengan membawa makanan ringan. Lalu segmen usia 16 tahun atau
remaja, pada umumnya mereka dinilai sudah memiliki kemampuan untuk
mengambil keputusan membeli produk dan mereka umumnya lebih bebas
menggunakan uang saku mereka. Dilihat dari uang saku itu sendiri rata –
rata remaja zaman sekarang memiliki jumlah yang cukup banyak, hal ini
diperkuat kenyataan banyak remaja yang membawa kartu debit ataupun
kredit. Selanjutnya segmen usia 20 tahun keatas, pada umumnya banyak
karyawan yang bekerja selalu ada makanan ringan disampingnya, sebagai
pengganjal perut ditengah banyaknya pekerjaan yang menumpuk.
Segmentasi berdasarkan psikografis.
1. Gaya hidup konsumtif, menyukai makanan kudapan, suka mengemil
2. Suka mencoba hal baru
Targeting
4
makanan ringan yang unik seperti halnya bola-bola mie daging yang berada pada
kelas ekonomi menengah kebawah.
Positioning
3.2 Permintaan
Tabel 3.1
Perkiraan Permintaan Terhadap Produk BOMIDA
Periode 2018-2020
5
Sumber : BPS
3.3 Penawaran
6
Tahun Permintaan Penawaran Peluang Rencana Pangsa Pasar
(A) (B) (C = A-B) Penjualan (E = D x 100% /
(D) C)
2018 440.455 220.227 220.228 270.000 1,23 %
2019 462.477 235.643 226.834 283.500 1,25 %
2020 485.600 252.138 232.862 297.675 1,28 %
7
Gambar 1 Makanan Ringan BOMIDA
Merek dan kemasan juga akan menjadi pengingat bagi masyarakat
akan produk yang dijual. Untuk itu BOMIDA menciptakan merek yang
sederhana namun unik sehingga mudah diingat dalam pikiran konsumen.
BOMIDA menggunakan kemasan box karton sebagai wadah dari Bola-
bola Mie Daging sehingga konsumen bisa membawa pulang Bola-bola
Mie Daging dan mengkonsumsinya di rumah.
8
Harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan atas manfaat-
manfaat karena memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.
Tabel 3.5
Harga Produk Makanan Ringan BOMIDA
Varian Rasa Harga
BOMIDA Keju Rp 2.500
BOMIDA Baso Rp 2.500
BOMIDA Sosis Rp 2.500
BOMIDA Kornet Rp 2.500
BOMIDA Telur Puyuh Rp 3.000
BOMIDA Crab Stick Rp 2.500
BOMIDA Salad Rp 2.000
Strategi penetapan harga yang dilakukan usaha ini didasarkan pada
bahan baku, proses pembuatan, dan biaya transportasi.
3.5.3 Promosi (Promotion)
Advertising (Periklanan)
Bentuk promosi BOMIDA adalah membagikan brosur di beberapa
tempat seperti daerah kampus, sekolah, mall, tempat kursus dan daerah
sekitar JI. Sultan Ageng Tirtayasa Kota Tangerang. BOMIDA juga akan
memasang iklan online melalui berbagai aplikasi jejaring sosial yang saat
ini banyak digunakan seperti Twitter, Instagram, WhatsApp dan Line.
9
Penjualan personal adalah presentasi pribadi oleh wiraniaga
perusahaan dengan tujuan melakukan penjualan dan membangun
hubungan dengan pelanggan. Penjualan personal yang dapat dipergunakan
sebagai media promosi oleh BOMIDA adalah melalui promosi secara
pribadi dan langsung kepada oleh pemilik kepada keluarga, teman, dan
masyarakat di sekitar lokasi dengan mengabi-bagikan brosur.
Public Relation (Hubungan Masyarakat)
Bentuk public relation yang dilakukan oleh BOMIDA adalah
membalas atas setiap comment dari konsumen yang ada di jejaring sosial
atau media online (fast respond), sehubungan dengan hal yang dirasakan
oleh konsumen terhadap produk BOMIDA.
3.5.4 Placement
Lokasi dari bisnis ini akan di tempatkan di sekitar Jl. Sultan Ageng
Tirtayasa Kota Tangerang. Lokasi ini sangat strategis karena belum adanya
Bola-bola Mie Daging BOMIDA di sepanjang daerah Pinang. Hal ini juga
didasarkan atas pengamatan terhadap lokasi tersebut yang berada dekat
dengan sekolah, tempat-tempat umum, dan tempat les. Sewa tempat
selama 1 tahun Rp 9.000.000.
3.5.5 People
10
Dalam merekrut pegawai dari Produk Makanan Ringan Bola-bola
Mie Daging (BOMIDA) memiliki persyaratan yaitu memiliki umur
minimal 18 tahun – 35 tahun, rajin, bertanggung jawab, cekatan, dan jujur.
Pegawai dari BOMIDA dituntut untuk selalu ramah, sopan, rapih dan
mampu bekerja sesuai dengan tugas yang telah dibagi sehingga dapat
memberikan kenyamanan kepada konsumen. Karyawan yang ramah dan
sopan, dan rapih sangat diperlukan dalam melayani konsumen, karena
karyawan dapat secara langsung mempengaruhi keputusan konsumen
untuk kembali. Hal lain yang dilakukan karyawan dari Produk Makanan
Ringan Bola-bola Mie Daging (BOMIDA) adalah harus mengetahui
informasi mengenai ketersediaan produk, harga produk, dan juga hal
lainnya yang berhubungan dengan produk. Selain itu ketelitian dalam
melayani konsumen juga sangat dituntut dan mereka juga harus selalu siap
siaga dalam melayani dan menanggapi segala keluhan konsumen yang
ada. Selain itu, karyawan dituntut untuk berusaha mengetahui nama-nama
pelanggan serta kebiasaan dalam menu yang dipesan dengan berbagai
cara. Ini dilakukan dengan tujuan agar terjalin keakraban antara penjual
dan pembeli dan agar pelanggan bisa memberikan presepsi yang baik
kepada pelanggan lain.
3.5.6 Process
Pada proses produksi, dapat diketahui bahwa selama ini BOMIDA
mendapatkan pasokan bahan baku dari pemasok yang berbeda-beda.
Pembelian bahan baku dilakukan setiap 2 hari sekali. Pengolahan bahan
baku dilakukan setiap hari seperti menumbuk kentang, membuat adonan
daging, menyiapkan remasan mie dan memotong beberapa isi varian
topping yang diperlukan.
Pada proses pemesanan pada BOMIDA, karyawan telah dibagi
tugaskan untuk bagian yang melayani konsumen dengan produk yang
dikonsumsi di tempat dan bagian yang melayani konsumen dengan produk
yang dibungkus. Untuk proses pemesanan pada konsumen yang memilih
produk dikonsumsi di tempat, karyawan yang bertugas dituntut selalu
11
dapat melayani proses pemesanan dengan cepat. Prosedur pemesanan yang
dilakukan yaitu:
1. Memberi salam
2. Menanyakan konsumen apa yang ingin dipesan.
3. Memberi tahu konsumen untuk menunggu dan pesanan akan segera
disajikan.
Kemudian untuk proses penyajiannya, makanan dan minuman
disajikan di piring dan gelas kaca. Selain itu, dalam proses penyajiannya
harus memperhatikan kebersihan serta bentuk makanan dan minuman agar
terlihat menarik dan rapih. Untuk pembayarannya dapat dilakukan
langsung kepada owner ataupun menitipkan kepada karyawan. Untuk
produk yang dibungkus diberlakukan sistem antri dan kadang karyawan
sedikit kewalahan pada jam-jam tertentu dikarenakan banyaknya
pengunjung yang datang tetapi tenaga kerja yang tersedia terbatas
sehingga jika pengunjung ramai maka proses pelayanan juga akan sedikit
memakan waktu. Prosedur pemesanan yang dilakukan yaitu ditanyakan
langsung apa yang dipesan, kemudian pesanan disajikan dengan cara
dibungkus menggunakan box karton.
3.5.7 Physical Evidence
Fisik dari BOMIDA terdiri berbentuk bulat seperti bola dengan
ukuran 5 cm. BOMIDA dijual menggunakan etalase yang berukuran
panjang 150 cm, lebar 80 cm, dan tinggi 180 cm, menggunakan 1 set meja
dan kursi kayu berukuran panjang untuk tempat konsumen jika ingin
makan di tempat, BOMIDA menggunakan bahan baku yang baik dan
aman bagi kesehatan. Hal ini di lakukan agar konsumen merasa puas
dengan produk yang akan di hasilkan. Selain itu, terdapat banyak isi varian
yang menjadikan BOMIDA disukai atau digemari oleh konsumen terutama
dikalangan remaja.
BOMIDA dalam kegiatan pemasarannya menyediakan daftar menu
kepada konsumen dengan alasan untuk membantu BOMIDA untuk
menampilkan informasi mengenai makanan yang ditawarkan beserta harga
12
yang ditawarkan terhadap masing-masing varian rasa BOMIDA kepada
konsumen. Sedangkan untuk fasilitas pendukung, disediakan wifi dan
kipas untuk hiburan pengunjung. Dalam kegiatan penjualan karyawan
bebas dalam berpakaian karena tidak memiliki baju seragam.
3.6 Analisis SWOT
3.6.1 Strength (Kekuatan)
13
3.6.4 Threats (Ancaman)
14
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
Keterangan :
Direksi : Gusti Bahari
Bag. Pemasaran : Farrach Fresty Fundiani
Bag. Produksi : Liza Aprillia
Bag. Keuangan : Hanapia Nurpadilah
• Jabatan, Jumlah staf, Uraian Tugas, dan Penggajian
Jabatan Uraian Tugas Jumlah Gaji/Bulan Total
Pimpinan
1. Direksi - Menentukan tujuan 1 Rp. 3.000.000 Rp 3.000.000
pelaksanaan kerja
yang realistis
- Bertanggung
jawab dalam
pembagian tugas
koordinasi.
- Pemimpin
menyelenggarakan
perusahaan
Staf
1. Bag. Bertanggung jawab 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
Pemasaran atas pelaksanaan
kegiatan pada
bagian pemasaran.
Merencanakan dan
mengatur kegiatan
pemasaran
15
perusahaan agar
dapat target
perusahaan.
4.2 Perijinan
Bisnis usaha BOMIDA ini tidak berbentuk badan hukum maka
perizinannya tidak kompleks tetapi hanya perlu perizinan dari wilayah sekitar
usaha, mengurus perizinan setidaknya tingkat kecamatan/kelurahan disertai
keterangan dari pihak RT/RW dimana usaha kita berada.
16
Tabel 4.3
Jadwal Pelaksanaan Produk Makanan Ringan BOMIDA
17
Big
Total Inventaris Kantor Rp 4.982.000
5. ASPEK PRODUKSI
5.1 Produk
Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama
pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah:
A. Dimensi Produk
Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi
bentuk, ukuran, warna serta fungsinya. Produk yang diproduksi dan dijual
BOMIDA adalah bola bola mie daging dengan berbagai varian rasa,
diantaranya adalah :
18
Bola bola mie daging (BOMIDA) memiliki ukuran dan bentuk
yang unik, yakni dimana bentuknya bulat seperti bola dan ukurannya lebih
besar dari bola bola mie dari yang lain.
B. Nilai/Manfaat Produk
Produk BOMIDA yang ditawarkan memiliki manfaat yang positif bagi
kesehatan konsumen. Inilah manfaat inti (core benefit) dari produk BOMIDA.
BOMIDA yang disertai dengan bahan sayuran yang diolah memiliki banyak
kandungan gizi yang bermanfaat. Produk BOMIDA juga memiliki Potential
Benefit (manfaat potensial) seperti menjaga lingkungan dan memperdulikan
kesehatan pelanggan.
C. Kegunaan/Fungsi Produk
Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen
akhir (pemakai akhir). Produk BOMIDA merupakan Shopping goods, yaitu
produk-produk yang dibedakan oleh konsumen berdasarkan kualitas, harga,
tren, dan gaya. BOMIDA merupakan produk konsumsi yang dapat dinikmati
dengan berbagai pilihan rasa dan harga. Selain itu kandungan gizi BOMIDA
yang diproses dengan alat penggoreng sistem hampa tidak jauh berbeda
dengan keadaan sayur dan daging segar, karena diproses dengan
menggunakan suhu rendah.
19
*Bahan-bahan membuat BOMIDA
- Daging Sapi Cincang 300 gram
- Mie Remas
- Telur Ayam
- Bawang putih
- Akar Seledri
- Kecap asin
- Lada
* Isi BOMIDA (sesuai kebutuhan)
- Kornet
- Salad
- Keju
- Telur Puyuh
- Crab Stick
- Baso
- Sosis
* Cara Membuat Bola-bola Mie Daging (BOMIDA)
Berikut ini adalah cara membuat BOMIDA :
1. Pertama-tama, siapkan berbagai bahan baku dan alat-alat yang akan
digunakan dalam proses pembuatan produk BOMIDA.
2. Tumbuk bawang putih dan akar seledri sampai hancur
3. Campurkan daging cincang, bawang putih dan akar seledri, lalu
tambahkan kecap asin dan lada hitam. Aduk sampai tercampur rata.
4. Pecahkan dan masukkan telur ke dalam adonan, kemudian diaduk (boleh
didiamkan selama 15 menit, tidak pun tak masalah).
5. Supaya rasanya lebih enak, ditambahkan berbagai isian dengan banyak
varian rasa seperti sosis, baso, kornet, salad, telur puyuh, crab stick dan
juga keju. Misalnya pada keju, ambil keju lembaran, robek menjadi kecil
lalu buat menjadi bola-bola mungil. Kemudian letakkan kejunya ketengah
adonan.
6. Bentuk adonannya menjadi bola, dengan ukuran sesuai selera.
7. Tempelkan adonannya ke remahan mie, hingga dagingnya tertutupi.
20
8. Goreng bola-bola mie daging dalam minyak yang panas hingga
kekuningan, lalu angkat dan tiriskan.
9. Bola-bola Mie Daging (BOMIDA) siap disajikan dan disantap.
21
Lokasi penjualan BOMIDA terletak di Jl. Sultan Ageng Tirtayasa, Kota
Tangerang. Ukuran tanahnya sekitar 3 x 2 Meter dan harga sewa tempat untuk 1
tahun adalah Rp 9.000.000.
22
19. Capitan Akebonno 2 buah Rp 26.000 Rp 52.000
20. Botol Getra 4 buah Rp 18.000 Rp 72.000
21. Tusuk Gigi Anjali 2 pack Rp 2.500 Rp 5.000
22. Sarung Tangan - 2 pasang Rp. 2.400 Rp 8.400
23. Tabung Gas 3 Kg Elpiji 2 buah Rp 105.000 Rp 210.000
Total Pembelian Mesin/Peralatan Rp 5.953.400
23
5.8 Tenaga Produksi (Tenaga Kerja Langsung)
Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-
hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan
persyaratan kerja.
A. Sistem Harian:
Jenis Kegiatan Tarif/Upah Jumlah Jumlah Jumlah (Rp)
per hari Tenaga Hari
Kerja Kerja/
Tahun
1. Direksi (Memimpin dan rencana) Rp 125.000 1 290 Rp 36.250.000
2. Mengolah produk BOMIDA Rp 85.000 1 290 Rp 24.650.000
3. Kasir & laporan keuangan Rp 75.000 1 290 Rp 21.750.000
4. Pemasaran Rp 65.000 1 290 Rp 18.850.000
Total Upah Tenaga Produksi Sistem Harian Rp 101.500.000
6. ASPEK KEUANGAN
24
Untuk merealisasikan pelaksanaan rencana bisnis ini, secara keseluruhan
membutuhkan permodalan sebesar Rp 45.227.832 (Rp 50.000.000), dimana
perkiraan sumber modal berasal dari modal sendiri dan relasi (teman) yang
tertarik menanamkan modalnya untuk pendirian usaha ini.
BOMIDA tidak mempunyai rencana untuk melakukan pinjaman dari luar
seperti bank atau lembaga keuangan non bank. Alasan pertama yaitu resiko yang
ditanggung lebih kecil apabila sumber pinjaman berasal dari keluarga, berbeda
dengan pinjaman dari luar yang penuh dengan resiko seperti pengembalian suku
bunga. Bank tidak akan memberi bantuan dana apabila usaha tersebut baru
perencanaan, karena tidak memenuhi persyaratan yang diajukan oleh bank, yaitu
usaha tersebut harus berjalan terlebih dahulu minimal 6 bulan sampai satu tahun.
Alasan kedua adalah umumnya sumber modal yang didapat dari keluarga tidak
dipersulit dengan administrasi atau studi kelayakan usaha, karena memiliki
hubungan kekerabatan yang membantu mendapatkan kepercayaan lebih mudah
dan pengembalian yang lebih toleran.
25
c. Mesin/Peralatan - - Rp 1.453.400
d. Peralatan Kantor - - Rp 5.904.900
e. Alat angkut - - Rp 7.500.000
f. Infrastruktur - - -
g. Biaya pra operasi - - Rp 1.000.000
Jumlah Rp 29.358.300
C. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Kerja
Banyaknya Harga/Unit Jumlah
Uraian
a. Bahan Baku - - Rp 32.487.500
b. Persediaan - - Rp 500.000
Bahan
c. Produk dalam - - Rp 500.000
proses
d. Piutang - - -
e. Uang Kas - - Rp 4.718.058
Jumlah Rp 38.205.558
D. Analisa Biaya Tetap
Banyaknya Harga/Unit Jumlah
Uraian
a. Gaji 3 - Rp 8.250.000
b. Penyusutan - - Rp 145.890
c. Bunga Pinjaman - - -
d. Biaya Pemasaran 1.250 Rp 1.500 Rp 1.875.000
Lembar
e. Biaya Lainnya - - Rp 1.500.000
Jumlah Rp 11.825.000
E. Analisa Biaya Tidak Tetap
Banyaknya Harga/Unit Jumlah
Uraian
a. Upah - - Rp 350.000
b. Biaya Bahan - - -
Jumlah Rp 350.000
F. Proyeksi Aliran Kas Usaha
26
dana
b.Penggun Rp 542.733.984 Rp 569.870.683 Rp 598.364.217 Rp 628.282.428 Rp 659.696.549
aan dana
c.Arus kas Rp 57.266.016 Rp 30.129.317 Rp 1.635.783 (Rp 28.282.428) (Rp 59.696.549)
bersih
d.Keadaan Rp 600.000.000 Rp 657.266.016 Rp 687.395.333 Rp 689.031.116 Rp 660.748.688
kas awal
e.Keadaan Rp 657.266.016 Rp 687.395.333 Rp 689.031.116 Rp 660.748.116 Rp 601.052.139
kas akhir
Analisis Penjualan
Proyeksi Penjualan
27
Tahun Persentase Kenaikan Penjualan Penjualan
2018 Rp 675.000.000
2019 5% Rp 708.750.000
2020 5% Rp 744.187.500
2021 5% Rp 781.396.875
2022 5% Rp 820.466.719
Kenaikan biaya produksi pertahun adalah 5% dihitung dari kenaikan inflasi dari
tahun 2018 -2022 adalah 1%-9%. Jadi rata rata kenaikan adalah 5%.
Proyeksi biaya bahan baku tahun 2017 ditetapkan sebesar Rp 33.487.500 per
bulan sehingga pertahun Rp 401.850.000
28
Tahun Persentase Kenaikan Total Biaya Bahan Baku
2017 Rp 401.850.000
2018 5% Rp 421.942.500
2019 5% Rp 443.039.625
2020 5% Rp 465.191.606
2021 5% Rp 488.451.186
Proyeksi biaya listrik, air, internet, transportasi, sewa, promosi, pra operasi
dan lain-lain dalam setahun adalah Rp 27.475.000 ditetapkan sebagai biaya
adminitsrasi
Tahun Total Biaya Gaji Total Biaya Total Biaya Total Biaya Total Biaya
Perawatan Perawatan Adminitrasi Oprasional
Mesin dan Bahan Baku
Bangunan
2018 Rp 99.000.000 Rp 3.800.000 Rp 401.850.000 Rp 27.475.000 Rp 532.125.000
2019 Rp 103.950.000 Rp 3.990.000 Rp 421.942.500 Rp 28.848.750 Rp 558.731.250
2020 Rp 108.847.500 Rp 4.189.500 Rp 443.039.625 Rp 30.291.188 Rp 586.367.813
2021 Rp 114.289.875 Rp 4.398.975 Rp 465.191.606 Rp 31.805.747 Rp 615.686.203
2022 Rp 120.004.369 Rp 4.618.924 Rp 488.451.186 Rp 33.396.034 Rp 646.470.513
29
Nama Th 1 Th 2 Th 3 Th 4 Th 5 Nilai
Buku
Penyu Rp 1.750.680 Rp 1.750.680 Rp 1.750.680 Rp 1.750.680 Rp 1.750.680 200.000
sutan
Cash flow merupakan aliran kas yang dikeluarkan dan diterima oleh perusahaan
dalam jangka waktu tertentu. Terdapat 3 jenis aliran kas yakni Initial Cash Flow
(aliran kas keluar saat perusahaan baru berdiri) dan Operation cash flow (aliran
kas keluar untuk biaya oprasional perusahaan) serta terminal cash flow (aliran kas
akhir selama oprasional perusahaan).
Laba
30
Tahun EAT Penyusutan OCF
2018 Rp 142.875.000 Rp 1.750.680 Rp 141.124.320
Terminal Cash flow merupakan aliran kas pada akhir umur ekonomis proyek,
biasanya berasal dari modal kerja dan penjualan aktiva tetap atau nilai sisa aktiva
tetap yang sudah habis umur ekonomisnya. Jumlah terminal cash flow dapat
dihitung dengan rumus. TCF= Pengembalian Modal kerja- nilai sisa.
Dengan demikian maka taksiran aliran kas rencana usaha ini adalah:
Investasi Rp 50.000.000
31
Cashflow th 1 Rp 141.124.320
Rp 91.124.320
Cashflow th 2 Rp 148.268.070
Cashflow th 3 Rp 156.069.007
Cashflow th 4 Rp 163.959.992
Cashflow th 5 Rp 168.404.968
91.124.320
Payback Periode = 1+ = 1 Tahun 6 bulan
148.268.070
Simpulan dari perhitungan tersebut bahwa modal investasi pada
BOMIDA akan kembali pada tahun pertama bulan ke 6.
32
1). Jika NPV = 0 (nol), maka hasil investasi (return) usaha akan sama
dengan tingkat bunga yang dipakai dalam analisis, atau dengan
kata lain usaha tidak untung maupun rugi (impas).
2). Jika NPV = – (negatif), maka investasi tersebut rugi atau hasilnya
(return) di bawah tingkat bunga yang dipakai.
3). Jika NPV = + (positif), maka investasi tersebut mengun-tungkan
atau hasilnya (return) melebihi tingkat bunga yang dipakai.
Kelemahan utama dari metode NPV ini adalah bahwa ia tidak
menganalisis pemilihan alternatif usaha-usaha dengan jumlah investasi
yang berbeda.
Berikut ini perhitungan NPV untuk BOMIDA :
Initial Investment = Rp 50.000.000
Tahun 2 = Rp 148.268.070
Tahun 3 = Rp 156.069.007
33
Metode analisa PI sangat mirip dengan analisa NPV, karena kedu-anya
menggunakan komponen perhitungan nilai-nilai sekarang (present value).
Perbedaannya adalah bahwa satuan yang dipakai dalam NPV adalah nilai uang,
sedangkan dalam PI adalah indeks.
Rp 479.252.963
PI = = 8,58
Rp 50.000.000
Karena PI hasilanya >1 yaitu 8,58 maka usulan proyek diterima.
Tabel perincian hasil perhitungan 4 metode penilaian prestasi yang telah
dilakukan.
34
2019 0,5739 Rp 148.268.070 Rp 85.091.045 0,5407 Rp 46.008.728
2020 0,4348 Rp 156.069.007 Rp 67.858.804 0,3975 Rp 26.973.875
2021 0,3294 Rp 163.959.992 Rp 54.008.421 0,2923 Rp 15.786.662
2022 0,2495 Rp 168.404.968 Rp 42.017.040 0,2149 Rp 9.029.462
Rp 305.891.095 Rp 126.413.904
36% = Rp 126.413.904
32% = Rp 305.891.095
Total = Rp 432.304.999
Rp 126.413.904 ( 4%)
IRR = 36 % + = 37,17%
Rp 432.304.999
Berarti IRR > 18% yang dijanjikan sehingga dianggap layak untuk
dijalankan.
Hasil :
35
Dalam analisa BEP, faktor-faktor biaya dibedakan menjadi:
- Biaya semi variabel, yaitu biaya yang akan ikut berubah jum-lahnya
dengan perubahan volume penjualan atau produksi, namun tidak secara
proporsional. Biaya ini sebagian akan dibe-bankan pada pos biaya tetap,
dan sebagian lagi akan dibeban-kan pada pos biaya variabel.
- Biaya variabel, adalah biaya yang akan ikut berubah secara pro-porsional
dengan perubahan volume penjualan atau produksi.
- Biaya tetap, adalah biaya yang tidak akan ikut berubah dengan perubahan
volume penjualan atau produksi.
Analisa BEP dihitung dengan formula sebagai berikut:
Biaya Tetap
BEP = x 100 %
Harga perunit - Biaya Variabel
Penyelesaian :
Kapasitas produksi 270.000 unit
Harga jual per unit Rp. 2.500,-
Total Penjualan 270.000 x Rp 2.500,- = Rp. 675.000.000,-
Biaya Tetap Rp 124.073.592
Biaya Variabel Rp 420.033.000
Rp 124.073.592
Biaya tetap unit = = Rp 460
270.000
Rp 420.033.000
Biaya variabel unit = = Rp 1.556
270.000
Rp 124.073.592
BEP unit = = 131.439 unit
Rp 2.500 - Rp 1.556
36
Kemudian, mencari BEP dalam rupiah adalah sebagai berikut :
Rp 124.073.592
BEP rupiah = Rp 420.033.000 = Rp 326.509.453
1-
Rp 675.000.000
2. Kontribusi Margin
Kontribusi margin adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya variabel.
Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin ini adalah analisa penentuan
keuntungan maksimum atau kerugian mini-mum. Yang pertama perlu diketahui
adalah rasio kontribusi margin, yaitu rasio antara biaya variabel dengan hasil
penjualan. Lebih jelasnya, dapat dilihat dari rumusan berikut:
Biaya Variabel
Rasio Kontribusi Margin = 1-
Hasil Penjualan
Rp 420.033.000
Rasio Kontribusi Margin = 1- = 37.77%
Rp 675.000.000
Rp 124.073.592 + Rp 142.875.000
Minimal Penjualan = Rp 420.033.000 = Rp 708.086.451
1-
Rp 675.000.000
37