Anda di halaman 1dari 42

ii

“ Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta


orang-orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan
kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui
akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya
kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS. At-
Taubah [9]:105)

Farrach Fresty Fundiani

Gusti Bahari

Hanapia Nurpadilah

Liza Aprillia

Kelas : 6G Manajemen
DAFTAR ISI

HALAMAN MUKA................................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

RINGKASAN EKSEKUTIF................................................................................iv

PENDAHULUAN

2.1 Sejarah Berdirinya Usaha.............................................................................1

2.2 Visi & Misi, Tujuan dan Logo Usaha........................................................... 2

ASPEK PEMASARAN

3.1 Gambaran Umum Pasar (STP)......................................................................4

3.2 Permintaan.................................................................................................... 5

3.3 Penawaran.....................................................................................................6

3.4 Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar...........................................................6

3.5 Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing................................................7

3.5.1 Produk (Product)..................................................................................7

3.5.2 Harga (Price).......................................................................................9

3.5.3 Promosi (Promotion)............................................................................9

3.5.4 Placement...........................................................................................10

3.5.5 People.................................................................................................11

3.5.6 Process...............................................................................................12

3.5.7 Physical Evidence..............................................................................13

3.6 Analisis SWOT...........................................................................................13

3.6.1 Strength..............................................................................................13

3.6.2 Weakness............................................................................................14

3.6.3 Opportunity........................................................................................14

ii
3.6.4 Threats...............................................................................................14

ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN

4.1 Data Perusahaan..........................................................................................15

4.2 Perijinan......................................................................................................17

4.3 Kegiatan Pra Operasi dan Jadwal Pelaksanaan...........................................17

4.4 Inventaris Kantor dan Supply Kantor.........................................................18

ASPEK PRODUKSI

5.1 Produk.........................................................................................................19

5.2 Proses Produksi...........................................................................................20

5.3 Kapasitas Produksi......................................................................................22

5.4 Tanah dan Bangunan...................................................................................23

5.5 Pemasangan Sarana Penunjang...................................................................23

5.6 Mesin dan Peralatan....................................................................................23

5.7 Bahan Baku dan Bahan Pembantu..............................................................24

5.8 Tenaga Produksi (Tenaga Kerja Langsung)................................................26

5.9 Biaya Umum Usaha/Pabrik.........................................................................26

ASPEK KEUANGAN

6.1 Strategi Sumber Pendanaan Usaha.............................................................27

6.2 Proyeksi Keuangan.....................................................................................27

6.3 Analisa Kelayakan Usaha...........................................................................29

6.4 Analisa Keuntungan....................................................................................39

iii
RINGKASAN EKSEKUTIF

BOMIDA merupakan salah satu usaha yang bergerak dibidang kuliner.


Kata BOMIDA sendiri berasal dari Bola-bola Mie Daging dengan tujuan untuk
menunjukkan identitas dan ciri khas dari makanan ringan ini, sehingga orang-
orang mudah untuk mengingatnya. Menu BOMIDA sendiri memiliki banyak
varian rasa, sehingga terdapat banyak pilihan yang di sediakan untuk konsumen.
Salah satu keunikan dari BOMIDA adalah terletak pada isinya yang berupa
daging, sosis, bakso, salad, telur puyuh, crab stick dan keju. Konsumen juga bebas
memilih menu BOMIDA yang sesuai dengan seleranya masing-masing, Selain itu,
harganya pun terjangkau untuk berbagai kalangan masyarakat. Produk BOMIDA
dapat di tujukkan untuk semua segmen pasar. Namun, berdasarkan karakteristik
produk, target pasar yang di bidik adalah anak kecil berusia diatas 5 tahun hingga
dewasa dengan karakterirtik psikografis menyukai hal-hal baru.

Berdasarkan survey yang telah dilakukan banyak orang, dari anak kecil
hingga dewasa banyak yang menyukai makanan jenis cemilan, BOMIDA
merupakan suatu camilan dengan inovasi yang baru dengan harga yang murah
dan porsinya yang pas untuk sekedar mengganjal perut yang sedang lapar. Selain
rasa dan harganya yang cukup terjangkau, camilan BOMIDA diolah dengan bahan
dasar yang terjamin kualitasnya dan proses pembuatannya yang bersih dan sehat.
Produk BOMIDA sendiri merupakan jenis makanan ringan yang cukup bergizi
karena memiliki kandungan yang terdiri Kalori 77 kkal, Protein 4 gram, Karbo 1
gram dan Lemak 6 gram, sehingga bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

iv
PENDAHULUAN

2.1 Sejarah Berdirinya Usaha

Sampai tahun 2017, Indonesia baru memiliki wirausaha muda sebanyak


6,97 juta atau sekitar 3,1 persen dari jumlah penduduk di Indonesia. Di Indonesia,
berbagai bidang bisnis memiliki peluang dan prospek kedepan yang baik karena
gaya hidup masyarakat saat ini yang cenderung konsumtif. Bisnis bidang kuliner
merupakan salah satu bidang bisnis yang memiliki prospek atau peluang untuk
berwirausaha. Salah satu jenis makanan dibidang kuliner adalah mie dan daging
sapi. Menurut sejarahnya mie diperkirakan telah ada sejak 4000 tahun yang lalu,
mie pertama dibuat didaratan Cina pada zaman Dinasti Han. Mie masuk ke
Indonesia pada pertengahan tahun 1960-an. Mie sendiri merupakan makanan yang
banyak digemari oleh masyarakat di Indonesia. Olahan berbahan mie tentu sangat,
nikmat, dan semua orang akan menyukainya.

Sedangkan daging sapi sendiri memiliki banyak manfaat untuk kesehatan


tubuh kita. Daging sapi mengandung banyak zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh
dan merupakan sumber protein yang sangat baik (mempunyai nilai biologis tinggi,
high digestible 94%), sumber omega-3 rantai panjang (DHA, EPA and DPA),
lemak tak jenuh, vitamin B12, niasin, vitamin B6, vitamin B5, vitamin D,
riboflavin, zat besi (terserap dengan cepat dan baik dibanding zat besi dari pangan
nabati), seng, fosforus, selenium, mengandung kadar lemak yang relatif rendah,
dan memiliki kadar komposisi kolesterol yang sesuai untuk tubuh. Berbagai
macam olahan mie dan daging sapi sudah sangat beragam, melihat kondisi saat
ini, agar dapat bertahan dan diterima oleh pasar maka produk olahan mie dan
daging sapi yang ditawarkan harus inovatif dan kreatif. Penulis tertarik untuk
mendirikan suatu usaha yang menawarkan bola-bola mie daging yang diberi nama
BOMIDA, dimana menawarkan produk olahan mie yang dibuat dan disajikan
dengan cara berbeda dari biasanya.

1
2.2 Visi & Misi, Tujuan dan Logo Usaha

Visi :

Menjadikan BOMIDA sebagai bisnis makanan ringan yang paling


digemari oleh semua kalangan dengan menciptakan berbagai varian rasa yang
lezat dan unggul dalam pelayanan dengan harga yang terjangkau.

Misi :

1. Menerapkan sistem 5S: salam, senyum, sapa, sopan, santun.


2. Menciptakan bola-bola mie daging yang sehat, bergizi dan lezat.
3. Mengutamakan kebersihan dan kesehatan.
4. Menjaga kualitas dan rasa produk.
5. Terus mengembangkan dan melakukan inovasi pada produk dan kegiatan
promosi
6. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan konsep “customer is
friend”
7. Menekankan budaya tepat waktu dalam pelayanan.

Tujuan :

1. Menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan kewirausahaan dalam


melakukan kegiatan usaha.
2. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan dalam berwirausahaan untuk
meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
3. Membudayakan semangat, sikap, prilaku dan kemampuan kewirausahaan
di kalangan mahasiswa dan masyarakat yang mampu di andalkan dan
terdepan dalam berwirausaha.
4. Memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.

2
Gambar 2.1 Logo BOMIDA (Brand)

Arti Logo (Brand)

1. Warna oranye kecoklatan : warna oranye memberi kesan hangat dan


bersemangat, optimism, percaya diri dan kemampuan dalam bersosialisasi.
Sedangkan warna coklat memberi kesan hangat, nyaman dan aman, dan
melambangkan sebuah pondasi dari kekuatan hidup.
2. Tulisan “SEHAT BERGIZI DAN LEZAT” merupakan slogan dari produk
yang dijual. Sehat disini maksudnya adalah bawa produk yang dijual
merupakan salah satu cemilan yang sehat. Bergizi karena memiliki banyak
kandungan seperti Kalori 77 kkal, Protein 4 gram, Karbo 1 gram dan Lemak 6
gram. Lezat, karena rasanya yang gurih dan membuat orang ingin terus
memakannya.
3. Tulisan “BOMIDA” merupakan singkatan dari nama makanan yang akan
kita jual yaitu bola-bola mie daging, tujuan kita memberikan nama seperti itu
agar mudah diingat dan memiliki ciri khas.

3. ASPEK PEMASARAN

3.1 Gambaran Umum Pasar (STP)

Segmentasi

Segmentasi pasar terdiri dari sekelompok pelanggan yang memiliki


sekumpulan kebutuhan dan keinginan serupa dan tugas pemasar adalah
mengidentifikasi dan memutuskan segmen mana yang akan dibidik.

 Segmentasi berdasarkan geografis.

3
BOMIDA hanya membuka usaha di wilayah kota Tangerang tepatnya di
sekitaran JI. Sultan Ageng Tirtayasa.
 Segmentasi berdasarkan demografis.
Segmentasi demografi pelanggan potensial yang BOMIDA pilih yaitu usia
5 tahun keatas. BOMIDA memilih usia 5 tahun keatas karena 5 tahun
adalah usia minimal seorang anak mulai aktif memakan berbagai jenis
makanan ringan atau bisa dibilang usia 5 tahun keatas sebagai segmen
keluarga. Keluarga zaman sekarang juga banyak yang memilih membeli
makanan ringan dibanding memasak dirumah dan hal ini dapat dilihat
bagaimana masyarakat kapan dan dimanapun melakukan aktivitasnya
dengan membawa makanan ringan. Lalu segmen usia 16 tahun atau
remaja, pada umumnya mereka dinilai sudah memiliki kemampuan untuk
mengambil keputusan membeli produk dan mereka umumnya lebih bebas
menggunakan uang saku mereka. Dilihat dari uang saku itu sendiri rata –
rata remaja zaman sekarang memiliki jumlah yang cukup banyak, hal ini
diperkuat kenyataan banyak remaja yang membawa kartu debit ataupun
kredit. Selanjutnya segmen usia 20 tahun keatas, pada umumnya banyak
karyawan yang bekerja selalu ada makanan ringan disampingnya, sebagai
pengganjal perut ditengah banyaknya pekerjaan yang menumpuk.
 Segmentasi berdasarkan psikografis.
1. Gaya hidup konsumtif, menyukai makanan kudapan, suka mengemil
2. Suka mencoba hal baru

Pada segmentasi psikografi ditentukan dengan karakteristik seperti di atas,


karena produk yang ditawarkan bukan merupakan makanan utama tetapi
makanan kudapan, sehingga produk ditujukan pada pasar yang konsumtif,
menyukai makanan kudapan, dan suka mengemil.

Targeting

Target Pasar adalah pemilihan pasar sasaran dari kumpulan pembeli


dengan kebutuhan atau karakteristik serupa yang akan dilayani perusahaan.
BOMIDA memilih target pasar yakni semua kalangan masyarakat penggemar

4
makanan ringan yang unik seperti halnya bola-bola mie daging yang berada pada
kelas ekonomi menengah kebawah.

Positioning

Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan


sehingga menempati posisi kompetitif yang berarti dan berada dalam benak
pelanggan sasarannya. Inovasi yang dilakukan pada cita rasa yang berbeda dari
makanan ringan lainnya yang sudah pernah ada. Keunikan dari BOMIDA ini
terletak pada 6 varian rasa pada isinya, dan menurut survey dilapangan belum ada
usaha jajanan makanan ringan berbentuk bola-bola mie daging yang memiliki
varian rasa. Sehingga dapat menjadi pilihan menarik bagi mereka yang ingin
mencari rasa yang berbeda dari olahan mie dan daging ayam.

3.2 Permintaan

Permintaan adalah estimasi jumlah perkiraan konsumen. Perkiraan


permintaan terhadap produk BOMIDA di Kota Tangerang diestimasikan 20% dari
jumlah penduduk (perkiraan jumlah penduduk kota Tangerang 2018 = ±
2.202.276 jiwa) dengan asumsi kenaikan sebesar 5% terhadap produk BOMIDA.

Tabel 3.1
Perkiraan Permintaan Terhadap Produk BOMIDA
Periode 2018-2020

Tahun Perkiraan Permintaan


( dalam Unit )
2018 440.455
2019 462.477
2020 485.600

5
Sumber : BPS

3.3 Penawaran

 Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar


Nama Perusahaan Kapasitas Produksi / Tahun
Pesaing ( dalam Unit )
Telur gulung 90an 29.000

 Proyeksi penawaran dalam beberapa periode / tahun mendatang. Proyeksi


penawaran disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan x 7 % per
tahun sesuai pertumbuhan ekonomi.
Tahun Perkiraan Penawaran
( dalam Unit )
2018 220.227
2019 235.643
2020 252.138

3.4 Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar


Rencana Penjualan adalah rentang produk yang akan dijual dalam 1 tahun
dan dibandingkan dengan penjualan tetap produk sejenis dalam industri. Dalam
menentukan rencana penjualan, penulis yang di pilih oleh Produk Makanan
Ringan BOMIDA yakni konsumen/masyarakat yang memiliki status ekonomi
menengah kebawah dan berusia minimal 5 tahun yang ada di Kota Tangerang
secara khusus yang berada di area wilayah yang menjadi pilihan menetapkannya
berdasarkan segmen pasar.
Pangsa Pasar adalah bagian dari penjualan produk kita dibandingkan
dengan penjualan total produk sejenis dalam industri. Pangsa pasar yang dituju
adalah 35% anak-anak, 50% remaja, dan 15% dewasa. Rencana jadwal penjualan
akan dilakukan pada pertengahan tahun 2018.
Tabel 3.4
Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar
Terhadap Produk BOMIDA Periode 2018-2020

6
Tahun Permintaan Penawaran Peluang Rencana Pangsa Pasar
(A) (B) (C = A-B) Penjualan (E = D x 100% /
(D) C)
2018 440.455 220.227 220.228 270.000 1,23 %
2019 462.477 235.643 226.834 283.500 1,25 %
2020 485.600 252.138 232.862 297.675 1,28 %

3.5 Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing


3.5.1 Produk (Product)
Strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati
konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan produk
konsumsi dari mulai umur 5 tahun keatas dan diperuntukkan bagi kalangan
menengah sedang dan bawah. Untuk menjadi produk yang menarik kami
berusaha untuk membedakan produk kami dengan yang ada di pasaran.
Produk yang diproduksi dan dijual BOMIDA adalah bola bola mie daging
dengan berbagai varian rasa yang belum ada pada pesaing lainnya. Karena
biasanya pesaing lain tidak menjual berbagai varian rasa dan cenderung
monoton dari segi rasa maupun bentuk.
1. Bola-bola Mie Daging rasa keju
2. Bola-bola Mie Daging rasa baso
3. Bola-bola Mie Daging rasa sosis
4. Bola-bola Mie Daging rasa kornet
5. Bola-bola Mie Daging rasa telur puyuh
6. Bola-bola Mie Daging rasa crab stick
7. Bola-bola Mie Daging rasa salad

7
Gambar 1 Makanan Ringan BOMIDA
Merek dan kemasan juga akan menjadi pengingat bagi masyarakat
akan produk yang dijual. Untuk itu BOMIDA menciptakan merek yang
sederhana namun unik sehingga mudah diingat dalam pikiran konsumen.
BOMIDA menggunakan kemasan box karton sebagai wadah dari Bola-
bola Mie Daging sehingga konsumen bisa membawa pulang Bola-bola
Mie Daging dan mengkonsumsinya di rumah.

Gambar 2 Box Karton Produk


Makanan Ringan BOMIDA
Produk makanan ringan Bola-bola Mie Daging (BOMIDA)
memiliki kualitas yang baik. BOMIDA dengan cermat menjaga kualitas
dari semua aspek Dengan demikian produk yang akan diproduksi akan
memiliki kualitas yang baik. Produk BOMIDA yang ditawarkan
merupakan produk yang memiliki kualitas terbaik dengan kadar gizi yang
tinggi dan menyehatkan.
3.5.2 Harga (Price)

8
Harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan atas manfaat-
manfaat karena memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.
Tabel 3.5
Harga Produk Makanan Ringan BOMIDA
Varian Rasa Harga
BOMIDA Keju Rp 2.500
BOMIDA Baso Rp 2.500
BOMIDA Sosis Rp 2.500
BOMIDA Kornet Rp 2.500
BOMIDA Telur Puyuh Rp 3.000
BOMIDA Crab Stick Rp 2.500
BOMIDA Salad Rp 2.000
Strategi penetapan harga yang dilakukan usaha ini didasarkan pada
bahan baku, proses pembuatan, dan biaya transportasi.
3.5.3 Promosi (Promotion)
 Advertising (Periklanan)
Bentuk promosi BOMIDA adalah membagikan brosur di beberapa
tempat seperti daerah kampus, sekolah, mall, tempat kursus dan daerah
sekitar JI. Sultan Ageng Tirtayasa Kota Tangerang. BOMIDA juga akan
memasang iklan online melalui berbagai aplikasi jejaring sosial yang saat
ini banyak digunakan seperti Twitter, Instagram, WhatsApp dan Line.

 Sales Promotion (Promosi Penjualan)


Sales Promotion (Promosi Penjualan) memiliki beberapa tujuan
menarik konsumen baru untuk melakukan uji coba terhadap suatu produk
Ini bisa ditempuh melalui promosi berupa diskon yang akan dilakukan
oleh BOMIDA. Dengan adanya promosi seperti program diskon,
konsumen akan lebih tertarik untuk membeli produk. BOMIDA
melakukan program diskon selama 2 minggu setelah opening kedai,
dimana apabila melakukan pembelian 3x akan mendapatkan gratis 1 bola
bola mie daging yang telah ditentukan.
 Personal Selling (Penjualan Personal)

9
Penjualan personal adalah presentasi pribadi oleh wiraniaga
perusahaan dengan tujuan melakukan penjualan dan membangun
hubungan dengan pelanggan. Penjualan personal yang dapat dipergunakan
sebagai media promosi oleh BOMIDA adalah melalui promosi secara
pribadi dan langsung kepada oleh pemilik kepada keluarga, teman, dan
masyarakat di sekitar lokasi dengan mengabi-bagikan brosur.
 Public Relation (Hubungan Masyarakat)
Bentuk public relation yang dilakukan oleh BOMIDA adalah
membalas atas setiap comment dari konsumen yang ada di jejaring sosial
atau media online (fast respond), sehubungan dengan hal yang dirasakan
oleh konsumen terhadap produk BOMIDA.
3.5.4 Placement
Lokasi dari bisnis ini akan di tempatkan di sekitar Jl. Sultan Ageng
Tirtayasa Kota Tangerang. Lokasi ini sangat strategis karena belum adanya
Bola-bola Mie Daging BOMIDA di sepanjang daerah Pinang. Hal ini juga
didasarkan atas pengamatan terhadap lokasi tersebut yang berada dekat
dengan sekolah, tempat-tempat umum, dan tempat les. Sewa tempat
selama 1 tahun Rp 9.000.000.

Tata Letak dan penempatan barang-barang yang dibutuhkan oleh


toko saya adalah sebagai berikut.

3.5.5 People

10
Dalam merekrut pegawai dari Produk Makanan Ringan Bola-bola
Mie Daging (BOMIDA) memiliki persyaratan yaitu memiliki umur
minimal 18 tahun – 35 tahun, rajin, bertanggung jawab, cekatan, dan jujur.
Pegawai dari BOMIDA dituntut untuk selalu ramah, sopan, rapih dan
mampu bekerja sesuai dengan tugas yang telah dibagi sehingga dapat
memberikan kenyamanan kepada konsumen. Karyawan yang ramah dan
sopan, dan rapih sangat diperlukan dalam melayani konsumen, karena
karyawan dapat secara langsung mempengaruhi keputusan konsumen
untuk kembali. Hal lain yang dilakukan karyawan dari Produk Makanan
Ringan Bola-bola Mie Daging (BOMIDA) adalah harus mengetahui
informasi mengenai ketersediaan produk, harga produk, dan juga hal
lainnya yang berhubungan dengan produk. Selain itu ketelitian dalam
melayani konsumen juga sangat dituntut dan mereka juga harus selalu siap
siaga dalam melayani dan menanggapi segala keluhan konsumen yang
ada. Selain itu, karyawan dituntut untuk berusaha mengetahui nama-nama
pelanggan serta kebiasaan dalam menu yang dipesan dengan berbagai
cara. Ini dilakukan dengan tujuan agar terjalin keakraban antara penjual
dan pembeli dan agar pelanggan bisa memberikan presepsi yang baik
kepada pelanggan lain.
3.5.6 Process
Pada proses produksi, dapat diketahui bahwa selama ini BOMIDA
mendapatkan pasokan bahan baku dari pemasok yang berbeda-beda.
Pembelian bahan baku dilakukan setiap 2 hari sekali. Pengolahan bahan
baku dilakukan setiap hari seperti menumbuk kentang, membuat adonan
daging, menyiapkan remasan mie dan memotong beberapa isi varian
topping yang diperlukan.
Pada proses pemesanan pada BOMIDA, karyawan telah dibagi
tugaskan untuk bagian yang melayani konsumen dengan produk yang
dikonsumsi di tempat dan bagian yang melayani konsumen dengan produk
yang dibungkus. Untuk proses pemesanan pada konsumen yang memilih
produk dikonsumsi di tempat, karyawan yang bertugas dituntut selalu

11
dapat melayani proses pemesanan dengan cepat. Prosedur pemesanan yang
dilakukan yaitu:
1. Memberi salam
2. Menanyakan konsumen apa yang ingin dipesan.
3. Memberi tahu konsumen untuk menunggu dan pesanan akan segera
disajikan.
Kemudian untuk proses penyajiannya, makanan dan minuman
disajikan di piring dan gelas kaca. Selain itu, dalam proses penyajiannya
harus memperhatikan kebersihan serta bentuk makanan dan minuman agar
terlihat menarik dan rapih. Untuk pembayarannya dapat dilakukan
langsung kepada owner ataupun menitipkan kepada karyawan. Untuk
produk yang dibungkus diberlakukan sistem antri dan kadang karyawan
sedikit kewalahan pada jam-jam tertentu dikarenakan banyaknya
pengunjung yang datang tetapi tenaga kerja yang tersedia terbatas
sehingga jika pengunjung ramai maka proses pelayanan juga akan sedikit
memakan waktu. Prosedur pemesanan yang dilakukan yaitu ditanyakan
langsung apa yang dipesan, kemudian pesanan disajikan dengan cara
dibungkus menggunakan box karton.
3.5.7 Physical Evidence
Fisik dari BOMIDA terdiri berbentuk bulat seperti bola dengan
ukuran 5 cm. BOMIDA dijual menggunakan etalase yang berukuran
panjang 150 cm, lebar 80 cm, dan tinggi 180 cm, menggunakan 1 set meja
dan kursi kayu berukuran panjang untuk tempat konsumen jika ingin
makan di tempat, BOMIDA menggunakan bahan baku yang baik dan
aman bagi kesehatan. Hal ini di lakukan agar konsumen merasa puas
dengan produk yang akan di hasilkan. Selain itu, terdapat banyak isi varian
yang menjadikan BOMIDA disukai atau digemari oleh konsumen terutama
dikalangan remaja.
BOMIDA dalam kegiatan pemasarannya menyediakan daftar menu
kepada konsumen dengan alasan untuk membantu BOMIDA untuk
menampilkan informasi mengenai makanan yang ditawarkan beserta harga

12
yang ditawarkan terhadap masing-masing varian rasa BOMIDA kepada
konsumen. Sedangkan untuk fasilitas pendukung, disediakan wifi dan
kipas untuk hiburan pengunjung. Dalam kegiatan penjualan karyawan
bebas dalam berpakaian karena tidak memiliki baju seragam.
3.6 Analisis SWOT
3.6.1 Strength (Kekuatan)

 Mempunyai rasa yang unik dan lezat, sehingga berbeda dengan


produk lain.
 Bahan baku yang mudah didapatkan karena lokasi dekat dengan
pasar
 Memiliki banyak varian rasa yang sangat disukai oleh konsumen
 Mudah dibawa dan dimakan dimana saja (ekonomis
 Bahan baku yang tahan lama dan tidak mudah basi

3.6.2 Weakness (Kelemahan)

 Pemasaran produk yang masih kurang sehingga produk ini masih


belum dikenal secara luas
 Sering terjadi kesalahan dalam pengolahan
 Harga bahan baku yang berubah-ubah (tidak tetap
 Jika sudah tidak hangat akan mengurangi rasa yang terdapat pada
produk

3.6.3 Opportunities (Peluang)

 Produk Bola-Bola Mie Daging (BOMIDA ini masih jarang sekali


berada di pasaran, sehingga menjadi kesempatan besar untuk terus
mengembangkan usaha ini,
 Bahan baku utama yang berlimpah, sehingga sangat baik untuk
dimanfaatkan
 Makanan ringan seperti ini sangat disenangi oleh masyarakat
dikalangan anak-anak sampai dewasa
 Harganya yang terjangkau
 Dapat menjadi pengganjal perut jika sedang lapar

13
3.6.4 Threats (Ancaman)

 Pengetahuan tentang adanya makanan ringan BOMIDA masih


kurang, sehingga akan mempersulit pemasaran
 Kepopuleran BOMIDA masih kalah dengan makanan ringan
lainnya yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat
 Banyak pesaing yang sudah memiliki nilai lebih
(goodwill/franchise)
 Banyak pesaing yang memberikan harga lebih murah

4. ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN


4.1 Aspek Organisasi
A. Data Perusahaan
• Nama Perusahaan / Usaha : BOMIDA (Bola-bola Mie Daging)
• Bidang Usaha : Kuliner
• Jenis Produk / Jasa : Makanan ringan
• Alamat Tempat Usaha : Jl.Sultan Ageng Tirtayasa, Kota Tangerang
• Nomor Handphone : 0895635809205
• Email : bomidasnack@gmail.com
• Instagram : @bomidasnack
• Twitter : @bomidasnack
B. Data Pemilik
• Nama : Gusti Bahari Desian Putra
• Jabatan : Pemilik Perusahaan
• Tempat/Tanggal Lahir : Madiun, 29 Desember 1995
• Alamat Rumah : Perun Citra Graha Prima Blok R33A/07
Cilengsi, Bogor
• Nomor Handphone : 08577925530
• Alamat E-mail : gustibahari@gmail.com
• Pendidikan Terakhir : SMA
• Pengalaman Kerja : Pegawai Swasta
C. Struktur Organisasi

14
Gambar 4.1 Struktur Organisasi

Keterangan :
Direksi : Gusti Bahari
Bag. Pemasaran : Farrach Fresty Fundiani
Bag. Produksi : Liza Aprillia
Bag. Keuangan : Hanapia Nurpadilah
• Jabatan, Jumlah staf, Uraian Tugas, dan Penggajian
Jabatan Uraian Tugas Jumlah Gaji/Bulan Total

Pimpinan
1. Direksi - Menentukan tujuan 1 Rp. 3.000.000 Rp 3.000.000
pelaksanaan kerja
yang realistis
- Bertanggung
jawab dalam
pembagian tugas
koordinasi.
- Pemimpin
menyelenggarakan
perusahaan
Staf
1. Bag. Bertanggung jawab 1 Rp 1.500.000 Rp 1.500.000
Pemasaran atas pelaksanaan
kegiatan pada
bagian pemasaran.
Merencanakan dan
mengatur kegiatan
pemasaran

15
perusahaan agar
dapat target
perusahaan.

2. Bag. Sebagai tenaga 1 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000


Produksi teknis dalam
kegiatan produksi
perusahaan
mengawasi dan
bertanggung jawab
atas proses produksi
mengenai produk-
produk yang di
hasilkan harus sesuai
dengan pesanan.
3. Bag. Membuat laporan 1 Rp. 1.750.000 Rp 1.750.000
Keuangan keuangan dan
bertanggung jawab
dikasir.
Total Gaji/Bulan Rp 8.250.000

4.2 Perijinan
Bisnis usaha BOMIDA ini tidak berbentuk badan hukum maka
perizinannya tidak kompleks tetapi hanya perlu perizinan dari wilayah sekitar
usaha, mengurus perizinan setidaknya tingkat kecamatan/kelurahan disertai
keterangan dari pihak RT/RW dimana usaha kita berada.

4.3 Kegiatan Pra Operasi dan Jadwal Pelaksanaan


Penjadwalan merupakan proses pengalokasian sumber untuk memilih
sekumpulan tugas dalam jangka waktu tertentu. Pelaksanaan kegiatan pra operasi
BOMIDA akan dilakukan di tahun 2018 dengan rincian kegiatan sebagai berikut.

16
Tabel 4.3
Jadwal Pelaksanaan Produk Makanan Ringan BOMIDA

No Nama Jadwal Pelaksanan (dalam minggu)


Kegiatan Maret 2018 April 2018 Mei 2018 Juni 2018
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Survey Pasar
2 Menyusun
Rencana Usaha
3 Perijinan
4 Survey Tempat
Usaha
5 Survey Mesin/
Peralatan
6 Pemasangan
Sarana
Penunjang
7 Mencari
Tempat Kerja
8 Uji Coba
Produksi
9 Operasional

4.4 Inventaris Kantor dan Supply Kantor


Inventaris kantor untuk barang yang umur produknya lebih dari 1 tahun.

Inventaris / Perangkat Merk Jumlah Harga Jumlah harga


Kerja unit
Notebook HP 3105m 1 Rp 2.400.000 Rp 2.400.000
Mesin kasir Tori 1 Rp 1.750.000 Rp 1.750.000
Kipas Angin Miyako 1 Rp 280.000 Rp 280.000
Meja panjang + kursi Handmade 1 set Rp 500.000 Rp 500.000
Kursi Plastik Napolly 2 Rp 26.000 Rp 52.000

17
Big
Total Inventaris Kantor Rp 4.982.000

Supply Kantor merupakan biaya untuk menunjang kegiatan administrasi


seperti ATK Alat Tulis Kantor ( umur ekonomis 1 tahun atau kurang )

Jenis Biaya Supply Kantor Total Biaya per Tahun


Buku Tulis Rp 200.000
Pena / Pensil Rp 80.400
Penghapus Rp 28.000
Kwitansi Sinar Dunia Rp 48.000
Tipe Ex Rp 51.500
Staples Rp 493.000
Penggaris Rp 6.000
Gunting Rp 16.000
Total Supply Kantor Rp 922.900

5. ASPEK PRODUKSI

5.1 Produk
Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama
pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah:
A. Dimensi Produk
Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi
bentuk, ukuran, warna serta fungsinya. Produk yang diproduksi dan dijual
BOMIDA adalah bola bola mie daging dengan berbagai varian rasa,
diantaranya adalah :

1. Bola-bola Mie Daging rasa keju


2. Bola-bola Mie Daging rasa baso
3. Bola-bola Mie Daging rasa sosis
4. Bola-bola Mie Daging rasa kornet
5. Bola-bola Mie Daging rasa telur puyuh
6. Bola-bola Mie Daging rasa crab stick
7. Bola-bola Mie Daging rasa salad

18
Bola bola mie daging (BOMIDA) memiliki ukuran dan bentuk
yang unik, yakni dimana bentuknya bulat seperti bola dan ukurannya lebih
besar dari bola bola mie dari yang lain.
B. Nilai/Manfaat Produk
Produk BOMIDA yang ditawarkan memiliki manfaat yang positif bagi
kesehatan konsumen. Inilah manfaat inti (core benefit) dari produk BOMIDA.
BOMIDA yang disertai dengan bahan sayuran yang diolah memiliki banyak
kandungan gizi yang bermanfaat. Produk BOMIDA juga memiliki Potential
Benefit (manfaat potensial) seperti menjaga lingkungan dan memperdulikan
kesehatan pelanggan.
C. Kegunaan/Fungsi Produk
Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen
akhir (pemakai akhir). Produk BOMIDA merupakan Shopping goods, yaitu
produk-produk yang dibedakan oleh konsumen berdasarkan kualitas, harga,
tren, dan gaya. BOMIDA merupakan produk konsumsi yang dapat dinikmati
dengan berbagai pilihan rasa dan harga. Selain itu kandungan gizi BOMIDA
yang diproses dengan alat penggoreng sistem hampa tidak jauh berbeda
dengan keadaan sayur dan daging segar, karena diproses dengan
menggunakan suhu rendah.

5.2 Proses Produksi


Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan
proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud.
Pada proses produksi Bola-bola Mie Daging (BOMIDA) dibuat alur dari
pembelian dan persiapan bahan baku hingga produk siap untuk di kemas dan di
jual.
Proses pembuatan BOMIDA dan bahan-bahan lain nya sangat kami
perhatikan di sini dalam proses penakaran rempah rempah dan daging sapi,
sampai bumbu rahasia yang kami buat sangat menentukan cita rasa makanan yang
akan kami hasilkan sehingga membutuhkan kejelian, kecermatan dan kesabaran
yang pada inti nya pembuatan nya dengan sentuhan cinta sang pengracik nya.
Berikut mekanisme dan penyajian BOMIDA adalah sebagai berikut:

19
*Bahan-bahan membuat BOMIDA
- Daging Sapi Cincang 300 gram
- Mie Remas
- Telur Ayam
- Bawang putih
- Akar Seledri
- Kecap asin
- Lada
* Isi BOMIDA (sesuai kebutuhan)
- Kornet
- Salad
- Keju
- Telur Puyuh
- Crab Stick
- Baso
- Sosis
* Cara Membuat Bola-bola Mie Daging (BOMIDA)
Berikut ini adalah cara membuat BOMIDA :
1. Pertama-tama, siapkan berbagai bahan baku dan alat-alat yang akan
digunakan dalam proses pembuatan produk BOMIDA.
2. Tumbuk bawang putih dan akar seledri sampai hancur
3. Campurkan daging cincang, bawang putih dan akar seledri, lalu
tambahkan kecap asin dan lada hitam. Aduk sampai tercampur rata.
4. Pecahkan dan masukkan telur ke dalam adonan, kemudian diaduk (boleh
didiamkan selama 15 menit, tidak pun tak masalah).
5. Supaya rasanya lebih enak, ditambahkan berbagai isian dengan banyak
varian rasa seperti sosis, baso, kornet, salad, telur puyuh, crab stick dan
juga keju. Misalnya pada keju, ambil keju lembaran, robek menjadi kecil
lalu buat menjadi bola-bola mungil. Kemudian letakkan kejunya ketengah
adonan.
6. Bentuk adonannya menjadi bola, dengan ukuran sesuai selera.
7. Tempelkan adonannya ke remahan mie, hingga dagingnya tertutupi.

20
8. Goreng bola-bola mie daging dalam minyak yang panas hingga
kekuningan, lalu angkat dan tiriskan.
9. Bola-bola Mie Daging (BOMIDA) siap disajikan dan disantap.

5.3 Kapasitas Produksi


Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan,
dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan
dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang
rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas
produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per
periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan
strategis, proyeksi kapasitas dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan,
sesuai dengan rencana produksinya.
Tahun Rencana produksi (dalam unit)
2018 270.000
2019 283.500
2020 297.675

5.4 Tanah dan Bangunan

21
Lokasi penjualan BOMIDA terletak di Jl. Sultan Ageng Tirtayasa, Kota
Tangerang. Ukuran tanahnya sekitar 3 x 2 Meter dan harga sewa tempat untuk 1
tahun adalah Rp 9.000.000.

5.5 Pemasangan Sarana Penunjang


Jenis Biaya Jumlah Biaya
1. Pemasangan instalasi listrik Rp 700.000
2. Pemasangan instalasi air (PAM) Rp 300.000
3. Pemasangan instalasi internet Rp 500.000
4. Dan lain-lain Rp 1.500.000
Total Biaya Pemasangan Sarana Penunjang : Rp 3.000.000

5.6. Mesin dan Peralatan


Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga
harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu
berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.
Nama Merk Jumlah Harga Jumlah
Mesin/Peralatan Unit Harga
1. Gerobak - 1 Rp 4.500.000 Rp 4.500.000
2. Rol Kabel Yunior 2 Rp 55.000 Rp 110.000
3. Ember Eagle 2 Rp 17.500 Rp 35.000
4. Sendok dan Doll 2 lusin Rp 35.000 Rp 70.000
Garpu
5. Mangkok Golden 2 buah Rp 10.000 Rp 20.000
6. Wadah Bumbu Lion Star 1 set Rp 182.000 Rp 182.000
7. Box Karton - 2 pack Rp 80.000 Rp 160.000
8. Kertas Minyak Cap Gajah 1 pack Rp 22.500 Rp 22.500
Merah
9. Pisau - 2 buah Rp 25.000 Rp 50.000
10. Serbet Yumeido 3 buah Rp 3.500 Rp 10.500
11. Tempat Tisu Queenberry 1 buah Rp 16.000 Rp 16.000
12. Tempat Sampah Komet Star 1 buah Rp 34.000 Rp 34.000
13. Tempat Sendok Maspion 1 buah Rp 22.000 Rp 22.000
dan Garpu
14. Kompor Gas Progas 1 buah Rp 75.000 Rp 75.000
15. Talenan Kiwi 2 buah Rp 27.000 Rp 54.000
16. Penggorengan Olympia 1 buah Rp 175.000 Rp 175.000
17. Saringan - 1 buah Rp 50.000 Rp 50.000
18. Spatula Dinemete 1 buah Rp 30.000 Rp 30.000

22
19. Capitan Akebonno 2 buah Rp 26.000 Rp 52.000
20. Botol Getra 4 buah Rp 18.000 Rp 72.000
21. Tusuk Gigi Anjali 2 pack Rp 2.500 Rp 5.000
22. Sarung Tangan - 2 pasang Rp. 2.400 Rp 8.400
23. Tabung Gas 3 Kg Elpiji 2 buah Rp 105.000 Rp 210.000
Total Pembelian Mesin/Peralatan Rp 5.953.400

5.7 Bahan Baku dan Bahan Pembantu


Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama
untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan dan persediaan.

Nama Bahan Baku Merk Jumlah Harga Jumlah


Unit Harga
1. Daging Sapi - 3 kg Rp 85.000 Rp 255.000
2. Kentang - 15 kg Rp 11.000 Rp 165.000
3. Minyak Goreng Forvita 5 Liter Rp 26.000 Rp 130.000
4. Mie Remas Mie Telur Cap 3 20 pack Rp 4.000 Rp 80.000
ayam
5. Telur Ayam - 1 peti Rp 350.000 Rp 350.000
6. Akar Seledri/daun - 10 ikat Rp 2.000 Rp 20.000
bawang seledri
7. Bawang Putih - 3 kg Rp 14.000 Rp 42.000
8. Lada Koepoe - koepoe 3 kg Rp 16.000 Rp 48.000
9. Sosis Champ 4 pack Rp 14.000 Rp 56.000
10. Keju Meg 1 kg Rp 47.500 Rp 47.500
11. Kornet Hemato 1 kg Rp 32.000 Rp 32.000
12. Crab Stick CDA 1 kg Rp 64.000 Rp 64.000
13. Kol - 2 kg Rp 6.000 Rp 12.000
14. Air Mineral Vit 3 dus Rp 29.000 Rp 87.000
15. Wortel - 2 kg Rp 7.000 Rp 14.000
16. Telur Puyuh - 2 kg Rp 26.000 Rp 52.000
17. Gula - 5 kg Rp 6.000 Rp 30.000
18. Garam - 5 kg Rp 7.000 Rp 35.000
19. Kecap Asin Indofood 7 botol Rp 5.000 Rp 35.000
20. Mayoinase Maestro 2 kg Rp 20.000 Rp 40.000
21. Saos Sambal ABC 5,7 kg Rp 125.000 Rp 125.000
Total Pembelian Rp 1.299.500

23
5.8 Tenaga Produksi (Tenaga Kerja Langsung)
Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-
hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan
persyaratan kerja.
A. Sistem Harian:
Jenis Kegiatan Tarif/Upah Jumlah Jumlah Jumlah (Rp)
per hari Tenaga Hari
Kerja Kerja/
Tahun
1. Direksi (Memimpin dan rencana) Rp 125.000 1 290 Rp 36.250.000
2. Mengolah produk BOMIDA Rp 85.000 1 290 Rp 24.650.000
3. Kasir & laporan keuangan Rp 75.000 1 290 Rp 21.750.000
4. Pemasaran Rp 65.000 1 290 Rp 18.850.000
Total Upah Tenaga Produksi Sistem Harian Rp 101.500.000

5.9 Biaya Umum Usaha/Pabrik


Sebagai komponen biaya modal kerja yang terakhir, perlu juga direncanakan
biaya-biaya penunjang (sarana dan prasarana), misalnya sebagai berikut:
Jenis Biaya Umum Usaha/Pabrik Jumlah Biaya/Tahun
1. Pemeliharaan mesin dan peralatan Rp 2.000.000
2. Suku cadang, bahan bakar, oli, dsb. Rp 7.500.000
3. Rekening listrik dan air Rp 1.500.000
4. Pemeliharaan bangunan Rp 1.800.000
5. Wifi Rp 3.600.000
Total Biaya Umum Usaha/Pabrik per tahun: Rp 13.400.000

6. ASPEK KEUANGAN

6.1 Strategi Sumber Pendanaan Usaha

24
Untuk merealisasikan pelaksanaan rencana bisnis ini, secara keseluruhan
membutuhkan permodalan sebesar Rp 45.227.832 (Rp 50.000.000), dimana
perkiraan sumber modal berasal dari modal sendiri dan relasi (teman) yang
tertarik menanamkan modalnya untuk pendirian usaha ini.
BOMIDA tidak mempunyai rencana untuk melakukan pinjaman dari luar
seperti bank atau lembaga keuangan non bank. Alasan pertama yaitu resiko yang
ditanggung lebih kecil apabila sumber pinjaman berasal dari keluarga, berbeda
dengan pinjaman dari luar yang penuh dengan resiko seperti pengembalian suku
bunga. Bank tidak akan memberi bantuan dana apabila usaha tersebut baru
perencanaan, karena tidak memenuhi persyaratan yang diajukan oleh bank, yaitu
usaha tersebut harus berjalan terlebih dahulu minimal 6 bulan sampai satu tahun.
Alasan kedua adalah umumnya sumber modal yang didapat dari keluarga tidak
dipersulit dengan administrasi atau studi kelayakan usaha, karena memiliki
hubungan kekerabatan yang membantu mendapatkan kepercayaan lebih mudah
dan pengembalian yang lebih toleran.

6.2 Proyeksi Keuangan


Aspek finansial dari proposal bisnis harus dapat memperlihatkan potensi
dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha,
termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash
flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan
usaha secara finansial sebagai berikut:
A. Sumber Pendanaan
Persentase (%)
Uraian
1.Modal Gusti Liza Hana Farrach
Sendiri 25% 25% 25% 25%
Rp 12.500.000 Rp 12.500.000 Rp 12.500.000 Rp 12.500.000
Jumlah Rp 50.000.000
B. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi
Banyaknya Harga/Unit Jumlah
Uraian
a. Tanah - Rp 9.000.000 Rp 9.000.000
b. Bangunan (Gerobak) 1 Rp 4.500.000 Rp 4.500.000

25
c. Mesin/Peralatan - - Rp 1.453.400
d. Peralatan Kantor - - Rp 5.904.900
e. Alat angkut - - Rp 7.500.000
f. Infrastruktur - - -
g. Biaya pra operasi - - Rp 1.000.000
Jumlah Rp 29.358.300
C. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Kerja
Banyaknya Harga/Unit Jumlah
Uraian
a. Bahan Baku - - Rp 32.487.500
b. Persediaan - - Rp 500.000
Bahan
c. Produk dalam - - Rp 500.000
proses
d. Piutang - - -
e. Uang Kas - - Rp 4.718.058
Jumlah Rp 38.205.558
D. Analisa Biaya Tetap
Banyaknya Harga/Unit Jumlah
Uraian
a. Gaji 3 - Rp 8.250.000
b. Penyusutan - - Rp 145.890
c. Bunga Pinjaman - - -
d. Biaya Pemasaran 1.250 Rp 1.500 Rp 1.875.000
Lembar
e. Biaya Lainnya - - Rp 1.500.000
Jumlah Rp 11.825.000
E. Analisa Biaya Tidak Tetap
Banyaknya Harga/Unit Jumlah
Uraian
a. Upah - - Rp 350.000
b. Biaya Bahan - - -
Jumlah Rp 350.000
F. Proyeksi Aliran Kas Usaha

Proyeksi Aliran Kas Usaha (Berdasarkan proyeksi peningkatan proyek


penjualan sebesar 5% per tahun).
Tahun
Uraian
1 2 3 4 5
a.Sumber Rp 600.000.000 Rp 600.000.000 Rp 600.000.000 Rp 600.000.000 Rp 600.000.000

26
dana
b.Penggun Rp 542.733.984 Rp 569.870.683 Rp 598.364.217 Rp 628.282.428 Rp 659.696.549
aan dana
c.Arus kas Rp 57.266.016 Rp 30.129.317 Rp 1.635.783 (Rp 28.282.428) (Rp 59.696.549)
bersih
d.Keadaan Rp 600.000.000 Rp 657.266.016 Rp 687.395.333 Rp 689.031.116 Rp 660.748.688
kas awal
e.Keadaan Rp 657.266.016 Rp 687.395.333 Rp 689.031.116 Rp 660.748.116 Rp 601.052.139
kas akhir

6.3 Analisa Kelayakan Usaha


Analisis investasi digunakan untuk mengukur nilai uang atau tingkat
pengembalian dari investasi yang ditanamkan dalam suatu usaha pada masa yang
akan datang. Hal ini sangat penting dilakukan sebelum implementasi investasi
yang sering mempertaruhkan dana yang sangat besar. Dengan melakukan berbagai
macam simulasi tersebut, akan diketahui besarnya faktor-faktor resiko yang akan
dihadapi, yang mempengaruhi layak atau tidaknya rencana investasi.

Analisis Penjualan

Bulan Pcs/bulan Pcs/hari Harga Nilai penjualan dalam Rupiah.


1 22.500 900 Rp 2.500 Rp 56.250.000
2 22.500 900 Rp 2.500 Rp 56.250.000
3 22.500 900 Rp 2.500 Rp 56.250.000
4 22.500 900 Rp 2.500 Rp 56.250.000
5 22.500 900 Rp 2.500 Rp 56.250.000
6 22.500 900 Rp 2.500 Rp 56.250.000
7 22.500 900 Rp 2.500 Rp 56.250.000
8 22.500 900 Rp 2.500 Rp 56.250.000
9 22.500 900 Rp 2.500 Rp 56.250.000
10 22.500 900 Rp 2.500 Rp 56.250.000
11 22.500 900 Rp 2.500 Rp 56.250.000
12 22.500 900 Rp 2.500 Rp 56.250.000
Total Rp 675.000.000

Proyeksi Penjualan

27
Tahun Persentase Kenaikan Penjualan Penjualan
2018 Rp 675.000.000
2019 5% Rp 708.750.000
2020 5% Rp 744.187.500
2021 5% Rp 781.396.875
2022 5% Rp 820.466.719
Kenaikan biaya produksi pertahun adalah 5% dihitung dari kenaikan inflasi dari
tahun 2018 -2022 adalah 1%-9%. Jadi rata rata kenaikan adalah 5%.

Proyeksi Biaya Gaji

Tahun Persentase Biaya Gaji Gaji Direksi Total Biaya


Kenaikan Gaji Pegawai Gaji
Pegawai
2018 Rp 63.000.000 Rp 36.000.000 Rp 99.000.000
2019 5% Rp 66.150.000 Rp 37.800.000 Rp 103.950.000
2020 5% Rp 69.457.500 Rp 39.390.000 Rp 108.847.500
2021 5% Rp 72.930.375 Rp 41.359.500 Rp 114.289.875
2022 5% Rp 76.576.894 Rp 43.427.475 Rp 120.004.369
Perincian gaji untuk 3 pegawai/bulan Rp 5.250.000 X 12 bulan = Rp 63.000.000

Perincian gaji Manajer/bulan Rp 3.000.000 X 12 bulan= Rp 36.000.000

Proyeksi Biaya Perawatan Mesin, Peralatan dan Bangunan

Tahun Persentase Kenaikan Total Biaya Perawatan Mesin


2018 Rp 3.800.000
2019 5% Rp 3.990.000
2020 5% Rp 4.189.500
2021 5% Rp 4.398.975
2022 5% Rp 4.618.924
Proyeksi Biaya Bahan Baku

Proyeksi biaya bahan baku tahun 2017 ditetapkan sebesar Rp 33.487.500 per
bulan sehingga pertahun Rp 401.850.000

28
Tahun Persentase Kenaikan Total Biaya Bahan Baku
2017 Rp 401.850.000
2018 5% Rp 421.942.500
2019 5% Rp 443.039.625
2020 5% Rp 465.191.606
2021 5% Rp 488.451.186
Proyeksi biaya listrik, air, internet, transportasi, sewa, promosi, pra operasi
dan lain-lain dalam setahun adalah Rp 27.475.000 ditetapkan sebagai biaya
adminitsrasi

Tahun Persentase Kenaikan Total Biaya Admintrasi


2018 Rp 27.475.000
2019 5% Rp 28.848.750
2020 5% Rp 30.291.188
2021 5% Rp 31.805.747
2022 5% Rp 33.396.034

Total Biaya Oprasional per Tahun

Tahun Total Biaya Gaji Total Biaya Total Biaya Total Biaya Total Biaya
Perawatan Perawatan Adminitrasi Oprasional
Mesin dan Bahan Baku
Bangunan
2018 Rp 99.000.000 Rp 3.800.000 Rp 401.850.000 Rp 27.475.000 Rp 532.125.000
2019 Rp 103.950.000 Rp 3.990.000 Rp 421.942.500 Rp 28.848.750 Rp 558.731.250
2020 Rp 108.847.500 Rp 4.189.500 Rp 443.039.625 Rp 30.291.188 Rp 586.367.813
2021 Rp 114.289.875 Rp 4.398.975 Rp 465.191.606 Rp 31.805.747 Rp 615.686.203
2022 Rp 120.004.369 Rp 4.618.924 Rp 488.451.186 Rp 33.396.034 Rp 646.470.513

Analisis Biaya Penyusutan

 Mesin, Peralatan dan Desain Gerobak


Nilai Sisa :Rp 200.000
Umur Ekonomis : 5 tahun
Nilai Mesin :Rp. 8.953.400
Penyusutan : (Aktiva Tetap-Nilai Sisa)/Umur ekonomis
: (Rp 8.953.400 -Rp. 200.000) / 5 Tahun
: Rp 1.750.680/tahun
Proyeksi Biaya Penyusutan

29
Nama Th 1 Th 2 Th 3 Th 4 Th 5 Nilai
Buku
Penyu Rp 1.750.680 Rp 1.750.680 Rp 1.750.680 Rp 1.750.680 Rp 1.750.680 200.000
sutan

Proyeksi Cash Flow

Cash flow merupakan aliran kas yang dikeluarkan dan diterima oleh perusahaan
dalam jangka waktu tertentu. Terdapat 3 jenis aliran kas yakni Initial Cash Flow
(aliran kas keluar saat perusahaan baru berdiri) dan Operation cash flow (aliran
kas keluar untuk biaya oprasional perusahaan) serta terminal cash flow (aliran kas
akhir selama oprasional perusahaan).

Aliran Kas Awal (ICF)

Modal awal adalah Rp 50.000.000

Jumlah investasi awal masing-masing manager adalah Rp 12.500.000

Laba

Penjualan Biaya Operasional Laba

Rp 675.000.000 Rp 532.125.000 Rp 142.875.000


Rp 708.750.000 Rp 558.731.250 Rp 150.018.750
Rp 744.187.500 Rp 586.367.813 Rp 157.819.687
Rp 781.396.875 Rp 615.686.203 Rp 165.710.672
Rp 820.466.719 Rp 646.470.513 Rp 173.996.206

Aliran Kas Operasional (OCF)

OCF berasal dari kegiatan operasinal perusahaan. OCF=EAT+penyusutan. EAT:Earning


After Tax = Laba setelah pajak.

30
Tahun EAT Penyusutan OCF
2018 Rp 142.875.000 Rp 1.750.680 Rp 141.124.320

2019 Rp 150.018.750 Rp 1.750.680 Rp 148.268.070

2020 Rp 157.819.687 Rp 1.750.680 Rp 156.069.007

2021 Rp 165.710.672 Rp 1.750.680 Rp 163.959.992

2022 Rp 173.996.206 Rp 1.750.680 Rp 172.245.526

Aliran Kas Akhir (TFC)

Terminal Cash flow merupakan aliran kas pada akhir umur ekonomis proyek,
biasanya berasal dari modal kerja dan penjualan aktiva tetap atau nilai sisa aktiva
tetap yang sudah habis umur ekonomisnya. Jumlah terminal cash flow dapat
dihitung dengan rumus. TCF= Pengembalian Modal kerja- nilai sisa.

Dengan demikian maka taksiran aliran kas rencana usaha ini adalah:

Tahun ICF OCF TCF CF


0 Rp 50.000.000 Rp 50.000.000
2018 Rp 141.124.320 Rp 141.124.320
2019 Rp 148.268.070 Rp 148.268.070
2020 Rp 156.069.007 Rp 156.069.007
2021 Rp 163.959.992 Rp 163.959.992
2022 Rp 172.245.526 Rp 38.405.558 Rp 168.404.968
TCF= modal kerja + nilai sisa= 100% X Rp 38.205.558 + Rp 200.000 = Rp
38.405.558

A. Metode Non-Discounted Cash Flow


Non-Discounted Cash Flow adalah metode pengukuran investasi
dengan melihat kekuatan pengembalian modal tanpa mempertimbangkan
nilai waktu terhadap uang (time value of money). Metode yang
dipergunakan dengan formula umum sbb:
Total Investasi
Payback Period= + 1 Tahun
Cashflow
Perhitungan payback periode dalam rencana usaha sebagai berikut:

Investasi Rp 50.000.000

31
Cashflow th 1 Rp 141.124.320

Rp 91.124.320

Cashflow th 2 Rp 148.268.070

Cashflow th 3 Rp 156.069.007

Cashflow th 4 Rp 163.959.992

Cashflow th 5 Rp 168.404.968

91.124.320
Payback Periode = 1+ = 1 Tahun 6 bulan
148.268.070
Simpulan dari perhitungan tersebut bahwa modal investasi pada
BOMIDA akan kembali pada tahun pertama bulan ke 6.

Metode PBP merupakan alat ukur yang sangat sederhana, mudah


dimengerti dan berfungsi sebagai tahapan paling awal bagi penilaian suatu
investasi. Model ini umum digunakan untuk pemilihan alter-natif-alternatif
usaha yang mempunyai resiko tinggi, karena modal yang telah ditanamkan
harus segera dapat diterima kembali secepat mungkin. Kelemahan utama
dari metode PBP ini adalah:
 Tidak dapat menganalisa penghasilan usaha setelah modal kembali.
 Tidak mempertimbangkan nilai waktu uang

B. Metode Discounted Cash Flow

1. Net Present Value (NPV)


NPV didefinisikan sebagai selisih antara investasi sekarang dengan
nilai sekarang (present value) dari proyeksi hasil-hasil bersih masa datang
yang diharapkan.
Kriteria yang dipergunakan dalam penilaian NPV adalah sbb:

32
1). Jika NPV = 0 (nol), maka hasil investasi (return) usaha akan sama
dengan tingkat bunga yang dipakai dalam analisis, atau dengan
kata lain usaha tidak untung maupun rugi (impas).
2). Jika NPV = – (negatif), maka investasi tersebut rugi atau hasilnya
(return) di bawah tingkat bunga yang dipakai.
3). Jika NPV = + (positif), maka investasi tersebut mengun-tungkan
atau hasilnya (return) melebihi tingkat bunga yang dipakai.
Kelemahan utama dari metode NPV ini adalah bahwa ia tidak
menganalisis pemilihan alternatif usaha-usaha dengan jumlah investasi
yang berbeda.
Berikut ini perhitungan NPV untuk BOMIDA :
Initial Investment = Rp 50.000.000

Umur Ekonomis = 5 tahun

Nilai Sisa = 200.000

Procced tahun 1 = Rp 141.124.320

Tahun 2 = Rp 148.268.070

Tahun 3 = Rp 156.069.007

Tahun CF 18% NPV


0 Rp 50.000.000
2018 Rp 141.124.320 0,8475 Rp 119.602.861
2019 Rp 148.268.070 0,7182 Rp 106.486.128
2020 Rp 156.069.007 0,6086 Rp 94.983.598
2021 Rp 163.959.992 0,5158 Rp 84.570.564
2022 Rp 168.404.968 0,4371 Rp 73.609.812
PV of Cash inflow
Rp 479.252.963
Total NPV Rp 429.252.963
Tabel present value dengan bunga 18% periode 5 tahun tertera pada
angka di dalam tabel yang menunjukan nilai yang positif, dengan
demikian usaha ini layak untuk dijalankan.

2. Profitability Index (PI)

33
Metode analisa PI sangat mirip dengan analisa NPV, karena kedu-anya
menggunakan komponen perhitungan nilai-nilai sekarang (present value).
Perbedaannya adalah bahwa satuan yang dipakai dalam NPV adalah nilai uang,
sedangkan dalam PI adalah indeks.

Total PV OF Cash Flows


Profitability Index =
Investment
Kriteria penilaian investasi dengan menggunakan PI juga mirip
dengan NPV, yaitu sebagai berikut:
- Jika PI > 1, maka investasi dikatakan layak
- Jika PI < 1, maka investasi dikatakan tidak layak
- Jika PI = 1, maka investasi dikatakan BEP

Rp 479.252.963
PI = = 8,58
Rp 50.000.000
Karena PI hasilanya >1 yaitu 8,58 maka usulan proyek diterima.
Tabel perincian hasil perhitungan 4 metode penilaian prestasi yang telah
dilakukan.

3. Internal Rate of Return (IRR)


Internal Rate of Return didefinisikan sebagai besarnya suku bunga
yang menyamakan nilai sekarang (present value) dari investasi de-ngan
hasil-hasil bersih yang diharapkan selama usaha berjalan.
Metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang
menggunakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan dimasa yang
akan datang. Apabila tingkat bunga ini lebih besar dari tingkat bunga
relevan maka investasi akan dikatakan layak untuk dijalankan, kalau lebih
kecil dikatakan tidak layak. Untuk mempreoleh IRR digunakan metode uji
coba maka ditemukan tingkat suku bunga yang relevan yaitu sebesar 32%
dan 36%.

Perhitungan NPV dengan faktor diskonto

Tahun 32% DF CF NPV 36%DF NPV


0 1 Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 1 Rp 50.000.000
2018 0,7576 Rp 141.124.320 Rp 106.915.785 0,7353 Rp 78.615.177

34
2019 0,5739 Rp 148.268.070 Rp 85.091.045 0,5407 Rp 46.008.728
2020 0,4348 Rp 156.069.007 Rp 67.858.804 0,3975 Rp 26.973.875
2021 0,3294 Rp 163.959.992 Rp 54.008.421 0,2923 Rp 15.786.662
2022 0,2495 Rp 168.404.968 Rp 42.017.040 0,2149 Rp 9.029.462
Rp 305.891.095 Rp 126.413.904
36% = Rp 126.413.904

32% = Rp 305.891.095

Total = Rp 432.304.999

Rp 126.413.904 ( 4%)
IRR = 36 % + = 37,17%
Rp 432.304.999
Berarti IRR > 18% yang dijanjikan sehingga dianggap layak untuk
dijalankan.

Hasil :

Metode Kriteria Penilaian Hasil Keputusan


Payback Periode 5 tahun 1 tahun 6 bulan Diterima
NPV Positif Rp 429.252.963 Diterima
IRR 18% 37,17 % Diterima
PI 1 8,58 Diterima

6.4. Analisa Keuntungan


Analisa keuntungan ditujukan terhadap rencana keuntungan (penetapan
keuntungan) dengan menyesuaikan atau set-up harga dan volume penjualan yang
dapat diserap oleh pasar dengan mempertimbang-kan kebijaksanaan dari pesaing.
Analisa keuntungan ini harus selalu dilakukan dalam atau dengan acuan periode
tertentu.
1. Break Even Point (BEP)
Analisa BEP atau titik impas atau titik pulang pokok adalah suatu metode
yang mempelajari hubungan antara biaya, keuntungan, dan volume
penjualan/produksi. Analisa yang juga dikenal dengan isti-lah CPV (Cost-
Profit-Volume) ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keuntungan minimal
yang harus dicapai, di mana pada tingkat terse-but perusahaan tidak
mengalami keuntungan maupun kerugian.

35
Dalam analisa BEP, faktor-faktor biaya dibedakan menjadi:
- Biaya semi variabel, yaitu biaya yang akan ikut berubah jum-lahnya
dengan perubahan volume penjualan atau produksi, namun tidak secara
proporsional. Biaya ini sebagian akan dibe-bankan pada pos biaya tetap,
dan sebagian lagi akan dibeban-kan pada pos biaya variabel.
- Biaya variabel, adalah biaya yang akan ikut berubah secara pro-porsional
dengan perubahan volume penjualan atau produksi.
- Biaya tetap, adalah biaya yang tidak akan ikut berubah dengan perubahan
volume penjualan atau produksi.
Analisa BEP dihitung dengan formula sebagai berikut:

Biaya Tetap
BEP = x 100 %
Harga perunit - Biaya Variabel
Penyelesaian :
Kapasitas produksi 270.000 unit
Harga jual per unit Rp. 2.500,-
Total Penjualan 270.000 x Rp 2.500,- = Rp. 675.000.000,-
Biaya Tetap Rp 124.073.592
Biaya Variabel Rp 420.033.000

Rp 124.073.592
Biaya tetap unit = = Rp 460
270.000

Rp 420.033.000
Biaya variabel unit = = Rp 1.556
270.000

Untuk mencari BEP dalam unit adalah sebagai berikut :

Rp 124.073.592
BEP unit = = 131.439 unit
Rp 2.500 - Rp 1.556

Keterangan : Jadi perusahaan harus menjual 131.439 unit BOMIDA agar


BEP.

36
Kemudian, mencari BEP dalam rupiah adalah sebagai berikut :

Rp 124.073.592
BEP rupiah = Rp 420.033.000 = Rp 326.509.453
1-
Rp 675.000.000

Keterangan : Jadi perusahaan harus mendapatkan omset sebesar Rp.


326.509.463,- agar terjadi BEP.

2. Kontribusi Margin
Kontribusi margin adalah selisih antara hasil penjualan dengan biaya variabel.
Tujuan utama dari pengukuran kontribusi margin ini adalah analisa penentuan
keuntungan maksimum atau kerugian mini-mum. Yang pertama perlu diketahui
adalah rasio kontribusi margin, yaitu rasio antara biaya variabel dengan hasil
penjualan. Lebih jelasnya, dapat dilihat dari rumusan berikut:

Biaya Variabel
Rasio Kontribusi Margin = 1-
Hasil Penjualan

Rp 420.033.000
Rasio Kontribusi Margin = 1- = 37.77%
Rp 675.000.000

DDengan demikian, rumusan untuk menetapkan penjualan minimal dari


keuntungan yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut:

Biaya Tetap + Laba


Minimal Penjualan = Biaya Variabel
1-
Penjualan

Rp 124.073.592 + Rp 142.875.000
Minimal Penjualan = Rp 420.033.000 = Rp 708.086.451
1-
Rp 675.000.000

37

Anda mungkin juga menyukai