Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL USAHA

USAHA MEMBUAT MAKANAN


KHAS DAERAH LAMONGAN
NASI BORANAN

Disusun oleh:

Nama:Shakila Fakhridiah Ghani

NISN:208353

Kelas:XI MIPA 7B

SMA DARUL ULUM 2 BPPT JOMBANG

Tahun ajaran 2021/2022


DAFTAR ISI
SAMPUL…………………………………………………………………………1

DAFTAR ISI............................................................................................................2

KATA PENGANTAR.............................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................4

1.1 Latar Belakang......................................................................................................4


1.2 Tujuan Kegiatan....................................................................................................4

BAB 2 METODE PELAKSANAAN.....................................................................5

2.1 Produk.................................................................................................................5
2.2 Bahan Baku..........................................................................................................5
2.3 Proses Produksi....................................................................................................5
2.4 Pemasaran...........................................................................................................6
2.5 Tempat Produksi..................................................................................................6
2.6 Strategi Pemasaran...............................................................................................6
2.7 Analisis SWOT....................................................................................................7

BAB 3 TARGET LUARAN..................................................................................7

3.1 Target Produk.....................................................................................................7


3.2 Target Konsumen................................................................................................7
3.3 Target Pendapatan...............................................................................................7

BAB 4 PENUTUP.................................................................................................9

4.1 Kesimpulan........................................................................................................9
4.2 Saran.................................................................................................................9
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kepada kami
segala limpahan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
proposal usaha makanan yang mana semoga tetap dilancarkan segala niat baik kami
dalam rangka membangun kemandirian.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita semua Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita ke dunia yang penuh cahaya
pengetahuan dan keimanan sebagai suri tauladan pemimpin berakhlakul karimah
serta pengusaha muslim yang menjadi rahmat bagi alam semesta.

Usaha nasi boranan adalah usaha kuliner nusantara. Usaha ini mengedepankan
kuliner asli dari Lamongan agar tetap terjaga. Usaha ini memilki peluang yang
cukup besar dikarenakan kuliner nusantara digemari tidak hanya masyarakat
Indonesia, namun sampai ke mancanegara. Juga karena kuliner Indonesia memiliki
cita rasa yang khas.

Kami berharap usaha ini dapat menjadi salah satu sarana dalam melestarikan kuliner
Indonesia, serta menumbuhkan bangga serta cita terhadap makanan Indonesia. Usaha
ini juga diharapkan mampu menjadi pendorong wirausahawan muda lain yang ingin
menciptakan peluang usaha.

Proposal ini bermanfaat untuk menambah referensi dan ilmu pegetahuan. Serta ide
dalam membuka peluang usaha. Kami sadar bahwa dalam pembuatan proposal usaha
makanan ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan saran dan aspirasi yang dari pembaca makalah ini.

Lamongan,24 November 2021

Penulis
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Boran merupakan nama lain dari tempat nasi yang terbuat dari bambu. Boran sendiri
memiliki makna yakni ran (kaki) dan bo (besar). Penjual akan menggendong boran
dengan selendang. Kadang berkeliling dan lebih banyak berjualan di pinggir jalan.

Bumbu yang khas dengan warna oranye kemerah-merahan dan pedas, dilengkapi
dengan lauk-pauk yang bisa dipilih sesuai selera. Ada ikan sili, bandeng, khutuk
(gabus), pilih ayam juga bisa, telur dadar, telur asin, tahu dan tempe. Ditambah empuk
(gorengan tepung), rempeyek kacang atau udang, krawu (urap-urap sayur), srundeng
dan tentunya bumbu.

Kemudian dipincuk dengan menggunakan kertas minyak dan daun pisang, nasi boran
siap dihidangkan. Lebih nikmat jika sambil lesehan.

Kisaran harga mulai dari Rp. 10.000 - Rp. 20.000 bergantung ikan atau lauk yang
dipilih, tetapi komponen seperti empuk, rempeyek, dan krawu serta bumbu adalah
komponen wajib. Terkadang pedagang juga menambahkan plethuk, terbuat dari nasi
kering yang dihaluskan kemudian digoreng dan diberi bumbu agar gurih. Nama
plethuk diambil dari suaranya ketika dikunyah “pletuk pletuk”.

Walaupun mudah dijumpai di Lamongan, ternyata nasi boran masih belum begitu
dikenal di luar Lamongan. Tidak seperti soto Lamongan dan wingko Babat.

Oh ya, nasi boran juga memiliki tarian lho. Namanya tari boran. Menggambarkan
suasana bagaimanakah pedagang nasi boran berjualan. Melalui gerak tari dan ekspresi
wajah mereka mengeskpresikan.

Tentunya tidak lupa dengan properti boran dan selendangnya. Tari boran yang
diciptakan pada tahun 2006 tersebut meraih banyak sekali penghargaan.

Inovasi dalam bisnis kuliner itu penting. Makanan khas daerah juga mudah
dimodifikasi namun tetap dengan harga yang bisa bersaing. Selain itu, makanan khas
daerah juga lebih kaya gizi dibandingkan dengan junk food. Karena makanan khas
daerah juga banyak yang menggunakan sayur dan menggunakan bahan-bahan yang
lebih sehat.
Usaha Makanan Khas Daerah ini juga bisa sebagai sarana untuk melestarikan budaya
Indonesia.
1.2 Tujuan Kegiatan
a. Membuka lapangan kerja baru
b. Mendapat keuntungan
c. Sebagai sarana melestarikan makanan khas daerah
d. Memotivasi wirausahawan yang lain untuk terus berkarya dibilang kuliner

BAB 2 METODE PELAKSANAAN

2.1 Produk
Produk yang akan dibuat yaitu makanan utama yang cukup digemari oleh masyarakat
Lamongan dan sekitarnya yaitu nasi boranan. Nasi boranan merupakan makanan yang
berasal dari Lamongan,Jawa Timur. Nasi boranan ini dikenal dengan bumbu yang
khas dengan warna oranye kemerah-merahan dan pedas, dilengkapi dengan lauk-pauk
yang bisa dipilih sesuai selera. Ada ikan sili, bandeng, khutuk (gabus), pilih ayam juga
bisa, telur dadar, telur asin, tahu dan tempe. Ditambah empuk (gorengan tepung),
rempeyek kacang atau udang, krawu (urap-urap sayur), srundeng dan tentunya bumbu.

2.2 Bahan Baku


o Sediakan 6 centong nasi putih
o Gunakan 400 ml minyak goreng
o Siapkan Bahan sambal nasi boran :
o Gunakan 5 potong tempe
o Sediakan 6 potong tahu putih
o Siapkan 3 buah ceker
o Siapkan 100 gram kelapa parut
o Ambil 1 batang daun bawang
o Siapkan 2 lembar daun jeruk
o Ambil 1 sdt garam
o Gunakan 1/2 sdt kaldu bubuk
o Gunakan 250 ml air
o Ambil Bumbu halus :
o Gunakan 7 siung bawang merah
o Ambil 3 siung bawang putih
o Ambil 7 buah cabe merah keriting
o Siapkan 2 buah cabe rawit merah
o Sediakan 2 butir kemiri
o Gunakan 1/2 sdt ketumbar
o Gunakan 1 ruas kunyit
o Sediakan 1 ruas lengkuas
o Ambil Bahan empuk :
o Ambil 3 sdm tepung terigu
o Gunakan 1/4 sdt fernipan
o Siapkan 1/4 sdt gula pasir
o Siapkan 1/2 sdt garam
o Siapkan 1 siung bawang putih
o Gunakan 50 ml air
o Ambil Bahan rempeyek :
o Sediakan 7 sdm tepung beras
o Siapkan 2 sdm tepung kanji
o Ambil 1 ruas kunyit
o Gunakan 2 siung bawang putih
o Sediakan 1/4 sdt ketumbar
o Gunakan 4 butir kemiri
o Sediakan 1/2 sdt garam
o Gunakan 250 ml air
o Ambil 2 lembar daun jeruk
o Gunakan 1 batang daun bawang

2.3 Proses Produksi


1. Goreng tahu putih, sisihkan.
2. Rebus ceker, sisihkan.
3. Sangrai kelapa parut kemudian ulek, lalu sisihkan.
4. Potong kasar daun bawang, goreng sebentar, sisihkan.
5. Panaskan sedikit minyak goreng. Tumis bumbu halus dan daun jeruk.
Masukkan air, kelapa parut yang sudah di sangrai dan di haluskan tadi, tempe,
tahu dan ceker. - Beri garam dan kaldu bubuk, jangan lupa koreksi rasa. Masak
hingga air sedikit mengental lalu angkat.
6. Untuk membuat empuk : Campur tepung terigu, fernipan, gula pasir, garam,
bawang putih yang sudah di haluskan dan air. Aduk rata, tekstur adonan kental.
Setelah itu diamkan selama 40 menit, kemudian goreng hingga kekuningan lalu
angkat dan tiriskan.
7. Untuk membuat rempeyek : Haluskan kunyit, bawang putih, ketumbar, dan
kemiri, sisihkan.
8. Dalam wadah masukkan tepung terigu, tepung kanji, bumbu yang sudah di
haluskan, garam, irisan daun bawang dan daun jeruk. Beri air sedikit demi
sedikit, aduk rata. Tekstur adonan encer.
9. Panaskan minyak goreng. Tuang 1 sendok sayur adonan di dinding
penggorengan. Adonan akan mengalir kebawah sehingga menghasilkan
rempeyek yang tipis. Sambil terus di siram-siram dengan minyak panas.
Goreng hingga kuning keemasan, angkat dan tiriskan.

2.4 Pemasaran
Segmen pemasaran penjualan produk kami,yaitu:
a) Segmen geografis
Usaha makanan daerah ini membidik masyarakat sekitard dan pengendara
mobil/motor yang lewat karena lokasinya berada di trotoar sebelah gedung
pemerintah daerah Lamongan. Dengan lokasi yang strategis
tersebut,masyarakat akan mudah mencari dan menemukan usaha makanan
daerah ini.
b) Segmen demografis
Target dari usaha ini adalah segala usia serta tidak membatasi jenis kelamin
terkecualikan bagi anak kecil yang masih belum bisa makan makanan
pedas tapi mereka bisa makan empuk,dadar,telor asin,dll yang tidak pedas.
Nasi boranan ini juga mudah didapat sehingga usaha ini tidak menargetkan
kalangan tertentu. Baik dari menengah atas maupun menengah bawah.

2.5 Tempat produksi


Tempat produksi berada di trotoar Jln.Lamongrejo dekat kantor pemerintah daerah
Lamongan.

2.6 Strategi pemasaran


1. Positioning
Produk : usaha makanan daerah nasi boranan khas Lamongan
Pemasaran pelanggan : masyarakat rawon
Harga : sesuai dengan ekonomi masyarakat sekitar
Strategi pemasaran berdasarkan mutu atau harga produk disini menawarkan
nilai yang terbaik

2.7 Analisis SWOT


 Kekuatan (strength)
- Nasi boranan telah diminati sejak lama
- Nasi boranan menggunakan sayur dan ikan sehingga lebih sehat
- Lokasi yang strategis
 Kesempatan (opportunities)
- Bahannya mudah didapat
 Kelemahan (weakness)
- Pembuatannya sangat lama
 Ancaman (threath)
-Pesaing yang tidak sehat
-Harga dan kualitas bahan baku yang tidak stabil
-Adanya produk serupa degan kualitas baik dan harga murah sehingga
mempu menjatuhkan produk penulis

BAB 3 TARGET LUARAN


3.1 Target produk
Produk yang dihasilkan adalah makanan utama, kualitas produk yang akan
dihasilkan adalah nasi boranan yang enak dan diminati banyak orang.
3.2 Target konsumen
Konsumen yang ditargetkan adalah masyarakat sekitar dan luar kota
3.3 Target pendapatan
Jumlah pendapatan yang kami ingin peroleh setiap hari adalah Rp.500.000,00

BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Globalisasi menyebabkan pengaruh kehidupan yang kebarat-baratan. Globalisasi
menyebabkan masyarakat mulai beralih ke makanan junk food dan melupakan
warung-warung yang berisi masakan asli Indonesia. Sehingga lambat laun,
masyarakat melupakan makanan khas daerah.

Usaha Makanan Khas Daerah merupakan usaha dengan peluang yang cukup
besar. Dikarenakan Usaha Makanan khas Daerah lebih mudah dimodifikasi dan
memiliki harga yang beraing. Makanakan tradisional juga lebih sehat karena
kebanyakan menggunakan sayuran, serta bahan makanan tradisonal lebih mudah
dicari.

Usaha Makanan Khas Daerah diharapkan mampu menjadi sarana pelestarian


kuliner di Indonesia. Nasi Boranan merupakan makanan yang berasal dari
Lamongan,Jawa Timur. Nasi Boaranan ini memiliki ciri khas bumbu pranye
kemaerah-merahan dan pedas. Nasi Boranan ini sehat karena berisi sayur. Nasi
Boranan sudah sejak lama diminati masyarakatg dari berbagai kalangan.

4.2 Saran
Globalisasi tidak selalu memberi dampak negatif. Banyak dampak positif dari
globalisasi juga. Maka dari itu, kita harus bijak dalam memilah. Kebiasaan positif
kita ambil dan kebiasaan negatif kita buang. Karena Indonesia merupakan negara
yang berkarakter. Sejak awal, Indonesia memiliki nilai-nilai dan budaya yang
unik. Kita harus mengikuti perkembangan zaman, namun jangan sampai kita
melupakan nilai-nilai kita sebagai bangsa Indonesia.

Kita boleh makan, mencoba, dan paham tentang makanan luar negeri, namun
bukan berarti kita akan melupakan cita rasa asli makanan Indonesia. Cita rasa
yang telah kita kenal secara turun temurun dan selalu mengalami modifikasi.

Membuat usaha makanan adalah tantangan. Dalam setiap usaha pasti ada
ancaman. Namun, jangan pernah berhenti berusaha. Karena mereka yang sukses
adalah mereka yang terus mencoba tanpa kenal lelah.

Anda mungkin juga menyukai