Disusun oleh:
NISN:208353
Kelas:XI MIPA 7B
DAFTAR ISI............................................................................................................2
KATA PENGANTAR.............................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................4
2.1 Produk.................................................................................................................5
2.2 Bahan Baku..........................................................................................................5
2.3 Proses Produksi....................................................................................................5
2.4 Pemasaran...........................................................................................................6
2.5 Tempat Produksi..................................................................................................6
2.6 Strategi Pemasaran...............................................................................................6
2.7 Analisis SWOT....................................................................................................7
BAB 4 PENUTUP.................................................................................................9
4.1 Kesimpulan........................................................................................................9
4.2 Saran.................................................................................................................9
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kepada kami
segala limpahan rahmat serta karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
proposal usaha makanan yang mana semoga tetap dilancarkan segala niat baik kami
dalam rangka membangun kemandirian.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita semua Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kita ke dunia yang penuh cahaya
pengetahuan dan keimanan sebagai suri tauladan pemimpin berakhlakul karimah
serta pengusaha muslim yang menjadi rahmat bagi alam semesta.
Usaha nasi boranan adalah usaha kuliner nusantara. Usaha ini mengedepankan
kuliner asli dari Lamongan agar tetap terjaga. Usaha ini memilki peluang yang
cukup besar dikarenakan kuliner nusantara digemari tidak hanya masyarakat
Indonesia, namun sampai ke mancanegara. Juga karena kuliner Indonesia memiliki
cita rasa yang khas.
Kami berharap usaha ini dapat menjadi salah satu sarana dalam melestarikan kuliner
Indonesia, serta menumbuhkan bangga serta cita terhadap makanan Indonesia. Usaha
ini juga diharapkan mampu menjadi pendorong wirausahawan muda lain yang ingin
menciptakan peluang usaha.
Proposal ini bermanfaat untuk menambah referensi dan ilmu pegetahuan. Serta ide
dalam membuka peluang usaha. Kami sadar bahwa dalam pembuatan proposal usaha
makanan ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan saran dan aspirasi yang dari pembaca makalah ini.
Penulis
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Boran merupakan nama lain dari tempat nasi yang terbuat dari bambu. Boran sendiri
memiliki makna yakni ran (kaki) dan bo (besar). Penjual akan menggendong boran
dengan selendang. Kadang berkeliling dan lebih banyak berjualan di pinggir jalan.
Bumbu yang khas dengan warna oranye kemerah-merahan dan pedas, dilengkapi
dengan lauk-pauk yang bisa dipilih sesuai selera. Ada ikan sili, bandeng, khutuk
(gabus), pilih ayam juga bisa, telur dadar, telur asin, tahu dan tempe. Ditambah empuk
(gorengan tepung), rempeyek kacang atau udang, krawu (urap-urap sayur), srundeng
dan tentunya bumbu.
Kemudian dipincuk dengan menggunakan kertas minyak dan daun pisang, nasi boran
siap dihidangkan. Lebih nikmat jika sambil lesehan.
Kisaran harga mulai dari Rp. 10.000 - Rp. 20.000 bergantung ikan atau lauk yang
dipilih, tetapi komponen seperti empuk, rempeyek, dan krawu serta bumbu adalah
komponen wajib. Terkadang pedagang juga menambahkan plethuk, terbuat dari nasi
kering yang dihaluskan kemudian digoreng dan diberi bumbu agar gurih. Nama
plethuk diambil dari suaranya ketika dikunyah “pletuk pletuk”.
Walaupun mudah dijumpai di Lamongan, ternyata nasi boran masih belum begitu
dikenal di luar Lamongan. Tidak seperti soto Lamongan dan wingko Babat.
Oh ya, nasi boran juga memiliki tarian lho. Namanya tari boran. Menggambarkan
suasana bagaimanakah pedagang nasi boran berjualan. Melalui gerak tari dan ekspresi
wajah mereka mengeskpresikan.
Tentunya tidak lupa dengan properti boran dan selendangnya. Tari boran yang
diciptakan pada tahun 2006 tersebut meraih banyak sekali penghargaan.
Inovasi dalam bisnis kuliner itu penting. Makanan khas daerah juga mudah
dimodifikasi namun tetap dengan harga yang bisa bersaing. Selain itu, makanan khas
daerah juga lebih kaya gizi dibandingkan dengan junk food. Karena makanan khas
daerah juga banyak yang menggunakan sayur dan menggunakan bahan-bahan yang
lebih sehat.
Usaha Makanan Khas Daerah ini juga bisa sebagai sarana untuk melestarikan budaya
Indonesia.
1.2 Tujuan Kegiatan
a. Membuka lapangan kerja baru
b. Mendapat keuntungan
c. Sebagai sarana melestarikan makanan khas daerah
d. Memotivasi wirausahawan yang lain untuk terus berkarya dibilang kuliner
2.1 Produk
Produk yang akan dibuat yaitu makanan utama yang cukup digemari oleh masyarakat
Lamongan dan sekitarnya yaitu nasi boranan. Nasi boranan merupakan makanan yang
berasal dari Lamongan,Jawa Timur. Nasi boranan ini dikenal dengan bumbu yang
khas dengan warna oranye kemerah-merahan dan pedas, dilengkapi dengan lauk-pauk
yang bisa dipilih sesuai selera. Ada ikan sili, bandeng, khutuk (gabus), pilih ayam juga
bisa, telur dadar, telur asin, tahu dan tempe. Ditambah empuk (gorengan tepung),
rempeyek kacang atau udang, krawu (urap-urap sayur), srundeng dan tentunya bumbu.
2.4 Pemasaran
Segmen pemasaran penjualan produk kami,yaitu:
a) Segmen geografis
Usaha makanan daerah ini membidik masyarakat sekitard dan pengendara
mobil/motor yang lewat karena lokasinya berada di trotoar sebelah gedung
pemerintah daerah Lamongan. Dengan lokasi yang strategis
tersebut,masyarakat akan mudah mencari dan menemukan usaha makanan
daerah ini.
b) Segmen demografis
Target dari usaha ini adalah segala usia serta tidak membatasi jenis kelamin
terkecualikan bagi anak kecil yang masih belum bisa makan makanan
pedas tapi mereka bisa makan empuk,dadar,telor asin,dll yang tidak pedas.
Nasi boranan ini juga mudah didapat sehingga usaha ini tidak menargetkan
kalangan tertentu. Baik dari menengah atas maupun menengah bawah.
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Globalisasi menyebabkan pengaruh kehidupan yang kebarat-baratan. Globalisasi
menyebabkan masyarakat mulai beralih ke makanan junk food dan melupakan
warung-warung yang berisi masakan asli Indonesia. Sehingga lambat laun,
masyarakat melupakan makanan khas daerah.
Usaha Makanan Khas Daerah merupakan usaha dengan peluang yang cukup
besar. Dikarenakan Usaha Makanan khas Daerah lebih mudah dimodifikasi dan
memiliki harga yang beraing. Makanakan tradisional juga lebih sehat karena
kebanyakan menggunakan sayuran, serta bahan makanan tradisonal lebih mudah
dicari.
4.2 Saran
Globalisasi tidak selalu memberi dampak negatif. Banyak dampak positif dari
globalisasi juga. Maka dari itu, kita harus bijak dalam memilah. Kebiasaan positif
kita ambil dan kebiasaan negatif kita buang. Karena Indonesia merupakan negara
yang berkarakter. Sejak awal, Indonesia memiliki nilai-nilai dan budaya yang
unik. Kita harus mengikuti perkembangan zaman, namun jangan sampai kita
melupakan nilai-nilai kita sebagai bangsa Indonesia.
Kita boleh makan, mencoba, dan paham tentang makanan luar negeri, namun
bukan berarti kita akan melupakan cita rasa asli makanan Indonesia. Cita rasa
yang telah kita kenal secara turun temurun dan selalu mengalami modifikasi.
Membuat usaha makanan adalah tantangan. Dalam setiap usaha pasti ada
ancaman. Namun, jangan pernah berhenti berusaha. Karena mereka yang sukses
adalah mereka yang terus mencoba tanpa kenal lelah.