PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sosis bakar sesungguhnya adalah hidangan khas dari negara Jerman yang juga
sering disantap pada acara pesta rakyat seperti Oktoberfest. Meskipun demikian di tanah
air hidangan ini juga sudah mulai populer terutama di kalangan anak muda.Rasa sosis yang
enak ditambah banyak aneka rasa seperti rasa pedas manis, rasa balado, rasa sate dan masih
banyak kreasi rasa lainnya maka sekarang sosis mulai diminati sebagai hidangan yang
disantap sebagai snack, padahal dulu daging olahan ini lebih sering dimasak sebagai salah
satu bahan campuran misalnya untuk sup atau capcay. Meningkatnya minat masyarakat
ini tentu membuat usaha kuliner sosis termasuk waralaba sosis bakar bisa menjadi ide
bisnis yang cukup inspiratif.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana cara mengetahui penjualan “Sosis Bakar” ini menjadi bisnis yang
cukup inspiratif dan cukup menjanjikan?
C. TUJUAN
HASIL WAWANCARA
Kami langsung bertemu dengan penjual sekaligus pemilik Usaha Sosis Bakar ini. Dalam
cara pendekatan dengan penjual/pemilik Sosis Bakar ini demi kelancaran wawancara, Pertama,
Kami memesan dan membeli Sosis Bakarnya terlebih dahulu, Ketika Penjualnya sedang
membuat atau membakar menu pesanan kami, disaat itupun kami meminta ijin ke pemilik kedai
sosis bakar itu untuk mewawancarai tentang usaha yang dibuatnya. Tidak sia-sia hasil
pendekatan yang kami lakukan sebelumnya membuahkan hasil yang baik, pemilik kedai sosis
bakar itu langsung welcome (terima ijin wawancara dengan baik) kepada kami semua.
Sebelum mewawancarai pemilik Kedai Sosis Bakar, kami telah mempersiapkan bahan-bahan
pertanyaan yang ingin kami tanyakan kepada pemilik kedai sosis bakar tersebut. Kami
mempersiapkan 21 pertanyaan diantaranya adalah :
3. Berapa modal awal yang di keluarkan untuk berjualan sosis bakar ini ?
- Modal awal kami hanya Rp. 5.000.000
7. Kira kira dari untung yang Bapak dapat biasanya di gunakan untuk apa saja?
- Untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari hari dan di gunakan untuk memutarkan
modal dagang dan untuk membeli stock barang dagang.
8. Dimana Bapak belanja sosis, bumbu dan alat alat lain nya?
- Saya kalau belanja sudah ada supplier nya di Pasar Bogor dan selalu di kirim sendiri
oleh supplier nya.
9. Untuk usaha jualan bakart sosis ini kira kira Bapak menghabiskan berapa tabung gas?
- Biasa nya 1 tabung namun kalau weekend bisa sampai 2 tabung.
11. Berapa stock yang Bapak sediakan per hari untuk masing masing menu tersebut? Dan
bumbu bumbu yang bapak pergunakan menghabiskan berapa banyak?
- Untuk sosis kira kira 400 tusuk, Otak otak 200 tusuk dan bakso 200 tusuk, Bola cumi
dan udang masing masing 100 tusuk. Kalau untuk bumbu biasa nya kita
menghabiskan modal Rp.200.000
13. Untuk stock yang disimpan apa Bapak tidak khawatir dengan kualitas sosis tersebut?
- Tidak, karena saya menyimpan nya di freezer khusus sosis atau nugget yang memiliki
temperatur suhu yang sesuai untuk penyimpanan.
14. Siapa pembeli yang Bapak tujukan untuk membeli sosis bakar ini?
- Mahasiswa / Mahasiswi dari Universitas Pakuan serta biasa nya orang yang lewat di
daerah sini ramai.
15. Mengapa Bapak memilih tempat di JL Pakuan untuk menjual sosis bakar ini?
- Karena tempat ini cukup strategis untuk berjualan dan kondisi jalan yang selalu ramai
serta lokasi nya dekat kampus.
16. Kapan Bapak menjual sosis bakar ini setiap hari nya?
- Dari jam 10 Pagi sampai jam 11 atau 12 malam.
19. Apa masalah dan solusi yang pernah Bapak hadapi selama berjualan sosis bakar ini?
- Kalau masalah seperti nya waktu awal awal banyak yang ikut berdagang sosis bakar
seperti kedai saya ini tapi karena memiliki bumbu yang khas dan berbeda maka
pembeli pun bisa memilih mana yang lebih pas di lidah.
20. Adakah catatan pembukuan selama menjalankan usaha sosis bakar ini?
- Ada tetapi hanya untuk pencatatan pembelian ke supplier dan pembelian bahan
bahan, untuk pemasukan biasanya tidak saya catat.
21. Berapa orang yang membantu Bapak di kedai sosis ini? Adakah karyawan yang bapak
rekrut?
- Saya hanya di bantu oleh Istri dan anak saja, Untuk merekrut karyawan blm
kepikiran. Mungkin nanti kalau sudah membuka cabang di tempat lain.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sama halnya dengan jenis bisnis lainnya, bisnis kuliner juga butuh proses yang
panjang untuk eksis dan menjadi pilihan pelanggan. Bisnis kuliner bergantung pada rasa
dan kepercayaan, oleh sebab itu tak ada ukuran seberapa besar kita harus memulai bisnis
ini. Pada dasarnya semua jenis usaha menggunakan system manajemen, yang secara tidak
sadar di lakukan oleh pemilik, dari manajemen perencanaan hingga keuangan.
Bisnis sosis adalah sebuah usaha yang menjanjikan dengan modal awal yang tidak
terlalu banyak, sehingga masyarakat dapat ikut berwirausaha membuka kedai sosis tanpa
berhutang modal. Walaupun hanya kedai pinggir jalan setidaknya jika dijalankan dengan
serius akan membuahkan hasil yang cukup baik dan dapat menyerap sumberdaya
manusia sehingga dapat mengurangi pengangguran serta memperbaiki ekonomi
masyarakat.
Jika ingin usaha sosis bakar tentunya harus bersih agar kualitas makanan terjamin,
walaupun di pinggir jalan tetapi kebersihan harus tetap di perhatikan agar mutu tetap
terjamin, sehingga pelanggan/konsumen tetap datang dan tentunya dengan mutu yang
terjamin secara tidak langsung konsumen akan mengatakan kepada orang-orang tetang
mutu makanan. Agar pelanggan/konsumen tidak bosan dengan menu adakalanya harus
ada variasi menu makanan baru.
Memiliki kedai sosis awalnya tidak harus memiliki karyawan dengan
memanfaatkan keluarga sendiri untuk membantu akan lebih menghemat pengeluaran dan
jika kedai sosis sudah cukup ramai dan banyak pelanggan disaat itu kedai membutuhkan
karyawan untuk lebih meringankan pekerjaan. Untuk itu tidak ada salahnya mencoba
bisnis kuliner ini karna jika terus dijalani akan membuahkan hasil yang memuaskan.
Kami menyarankan kepemilik sosis bakar tersebut untuk membuat pembukuan yang
sangat detail karena pencatatan pemasukkan dan pengeluaran itu sangat penting untuk
berjalannya usaha tersebut. Masih banyak kekurangan-kekurangan yang kami dapati dari tempat
usaha kedai sosis tersebut, selain pencacatan keuangan yang tidak detail, pemilik kedai tersebut
tidak pernah mencatat pemasukkan di pembukuannya.
Kami menyarankan untuk membeli buku Pencatatan Keuangan seperti buku yang dipakai
oleh mahasiswa atau pelajar Akuntansi. Saya juga menyarankan untuk mecatat semua
pengeluaran pembelanjaan usaha tersebut dengan detail, seperti pengeluaran masing-masing dari
menu tersebut dicatat, dan bahan-bahan untuk masing-masing bumbunya dicatat, sekaligus biaya
yang sangat kecil seperti beli tusukkan atau plastik atau tabung gas juga dicatat,biaya ongkir juga
dicatat karena ongkir memerlukan kendaraan dan kendaraan membutuhkan bensin.