Anda di halaman 1dari 9

Proposal Usaha

Makaroni Pedas

Nama : Legi Viryati


Kelas : XII.BDP 1
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Visi
1.3. Misi
1.4. Tujuan Kegiatan Usaha
1.5. Maksud Kegiatan Usaha
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Profil
- Nama Usaha : Makaroni Pedas
-Lokasi : Kedaung Rt 02/Rw 01
2.2. Strategi Pasar
2.3. Analisi SWOT
BAB III MANAJEMEN PRODUKSI
3.1. Bahan Baku
3.2. Peralatan dan Perlengkapan
3.2.1. Peralatan
3.2.2. Perlengkapan
3.3. Biaya Lain-Lain
3.4. Cara Pembuatan
BAB IV RENCANA ANGGARAN
4.1. Modal / Pemasukan
4.2. Penentuan Harga Jual
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Di zaman milenial dan teknologi modern ini kita dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam
menggeluti dunia bisnis usaha perdagangan, maka dari itu kita menciptakan usaha berupa
makanan ringan makaroni viral, kenapa kami membuka usaha tersebut karena makanan
ringan jenis makaroni ini banyak disukai orang baik dari kalangan anak-anak hingga orang
dewasa terutama kalian yang suka ngemil dan soal harga tentunya sangat murah. Produk
makaroni ini memiliki rasa pedas.

1.2 Visi
 Mengembangkan cemilan makaroni dengan inovasi baru.
 Memberikan kepuasan kepada konsumen.
1.3 Misi
 Selalu menggunakan produk tradisional.
 Meningkatkan kualitas makanan .
 Harga terjangkau.
1.4. Tujuan Kegiatan Usaha
 Menarik konsumen untuk merasakan produk yang kami buat.
 Mendapatkan keuntungan .
 Mencapai target keuntungan .
1.5. Maksud Kegiatan Usaha
Kami bertujuan untuk membuat makanan ringan karena jarang sekali orang yang
menjualnya, kami ingin berinovasi dengan makanan tradisional sehingga membuat konsumen
tertarik. Dizaman ini zaman modern kami ingin menyajikan makaroni dengan rasa yang tidak
akan terkalahkan.

BAB II
Pembahasan
2.1. Profil
-Nama Usaha : Makaroni Pedas
-Lokasi : Kedaung Rt 02/ Rw 01
2.2. Strategi Pasar
Ada rencana mendirikan usaha dengan berjalan lancar upaya yang dilakukan dalam
melakukan strategi pasar antara lain:
 Segmenting adalah pasar dengan menjadikan pembeli sebagai target yang akan dicapai.
 Targeting adalah pada kalangan masyarakat setempat sekolah penulis sendiri, serta
warung-warung kecil.
 Positioning adalah agar produk penulis ini mudah dikenal oleh masyarakat, sehingga
tampilan lebih menarik rasa lebih unggul dan kualitas sangat baik, sehingga konsumen
dapat mengenal dengan mudah produk ini.
2.3. Analisi SWOT
Yaitu sebagai acuan untuk menghadapi persaingan dalam bidang usaha, setiap kegiatan
untuk memulai usaha penulis harus mengukur kemampuan penulis terhadap lingkungan atau
pesaing melalui SWOT.
 Kekuatan (strength)
Rasa percaya bahwa produk ini akan diterima dengan baik oleh masyarakat luas, karena
produk yang penulis buat ini mempunyai kualitas pembuatan yang higienis.

 Kelemahan (weakness)
 Produk tidak tahan lama.
 Produk mudah ditiru.
 Harga bahan baku tidak stabil.
 Peluang (oportunity)
Produk ini memang sudah ada di kalangan masyarakat akan tetapi usaha makaroni pedas
ini produk hasil modivikasi yang sedemikian sehingga menjadi produk baru serta
menarik yang dapat bersaing dengan makanan-makanan modern, makaroni pedas di
zaman sekarang sudah banyak sekali memproduksi, merupakan variasi baru yang dapat
menarik minat konsumen.
 Ancaman (treath)
Ancaman yang dapat timbul dari usaha makaroni pedas ini antara lain:
 Pesaing tidak sehat.
 Bahan baku yang tidak stabil.
 Adanya produk serupa dengan kualitas baik dan harga murah sehingga menjatuhkan
produk penulis.
BAB III
Manajemen Produksi
3.1 Bahan baku
 ½ Bungkus makaroni : Rp. 12.000,-
 Garam : Rp. 2.000,-
 Kaldu ayam bubuk : Rp. 2.000,-
 Cabe bubuk : Rp. 10.000,-
 Minyak : Rp. 12.000,-
TOTAL : Rp. 38.000,-

3.2 Peralatan dan Perlengkapan


3.2.1 Peralatan

No NAMA BARANG BANYAKNYA


1. Samsi 1
2. Kuali 1
3. Mesin spinner peniris minyak 1

3.2.2 Perlengkapan
No Nama Barang Banyaknya Harga Satuan Jumlah
1. Labell 10 Rp. 3.000 Rp. 30.000
2. Sarung tangan plastik 5 Rp. 1.000 Rp. 5.000
3. Steples 3 Rp. 8.000 Rp. 24.000
4. Sendok plastik 2 Rp. 5.000 Rp. 10.000
TOTAL Rp. 69.000

3.3. Biaya Lain-Lainnya

No Nama Barang Jumlah


1 Transportasi Rp .20.000
2 Gas Rp. 24.000
3 Listik Rp. 50.000
TOTAL Rp. 94.000

3.4. Cara Pembuatan


 Jemur makaroni, lalu diinginkan sebelum digoreng.
 Goreng makaroni dengan minyak panas, tiriskan.
 Iris bawang putih, lalu goreng, tiriskan campur dengan makaroni.
 Aduk garam dan bumbu cabe, campur dengan makaroni yang sudah dicampur dengan
bawang putih, aduk hingga rata.
 Makaroni kering yang pedas siap disajukan.
BAB IV

Rencana Anggaran

4.1 Modal / Pemasukan


Total Biaya = Bahan Baku + Perlengkapan + Biaya Lain-lain
= Rp. 38.000 + Rp. 69.000 + Rp. 94.000
= Rp. 201.000

4.2 Penentuan Harga Jual


Harga pokok produksi = Total Biaya / Hasil Produksi
= Rp. 201.000 : 50 pcs
= Rp. 4.020/pcs (Harga jual satuan produksi)

Harga Jual = Harga Pokok + Laba Yang Diinginkan


= Rp. 4.020,- + Rp. 1.980,-
= Rp. 6.000/ pcs
Jadi harga jualnya yaitu Rp. 6.000,- /pcs.
BAB V
Penutup

5.1 Kesimpulan
Pembukaan usaha dalam bidang makanan sangatlah menguntungkan dan
mempunyai prospek yang cerah dikedepannya. Hal ini berkaitan dengan
perkembangan zaman dimana laju pertumbuhan penduduk meningkat relatif besar.
Bisnis makaroni pedas ini dirasa sangat bagus dikembangkan mengingat pasar
yang sangatlah mendukung. Apalagi inovasi yang akan disajikan oleh penulis
memiliki banyak pilihan baru didalam pilihan makaroni pedas aneka rasa, yang
pasti dapat menarik perhatian pencinta kuliner di Indonesia di Kota Medan
khususnya.Dalam melakukan usaha dituntut untuk serius dan fokus dan tidak bisa
memulai suatu bisnis itu dikerjakan dengan sepenuh hati meskipun usaha tersebut
berupa usaha sampingan. Kegagalan berusaha sebernarnya bukan disebabkan oleh
orang lain namun berasal dari kita sendiri. Dengan demikian ketekunan dalam
menjalankan adalah suatu keharusan.

5.2 Saran
Sebelum melakukan suatu usaha hendaknya membuat suatu bisnis plan terlebih
dahulu untuk memudahkan penanganan usaha tersebut sehingga dapat
berkembang. Agar pelaku bisnis hendaknya memiliki keberanian yang besar, dan
memiliki perencanaan yang matang sebelum melakukan suatu bisnis. Lakukan
analisa pasar dengan melakukan berbagai survei untuk mengetahui minat pasar.
Perancangan bisnis plan yang matang hendaknya dapat meminta pendapat pada
para wirausaha yang sudah berpengalaman. Sudah sewajarnya apabila kita ingin
memulai usaha belajar kepada mereka yang lebih sukses agar kita dapat memilih
mana yang baik dan mana yang kurang, dengan demikian kita akan terhindar dari
resiko yang lebih besar. Perhitungan yang matang selayaknya dilakukan dari awal-
awal memulai usaha karena sekali kita salah dalam perthitungan awal maka yang
terjadi adalah efek bersantai dimana kita akan terus menerus mengalami kesalahan,
sementara modal lama kelamaan akan abis.

Anda mungkin juga menyukai