Disusun Oleh :
SITI ROHMAH
XII BDP 2
Konsumsi ikan saat ini masih kurang atau belum mencukupi kebutuhan masyarakat,
untuk itu kami ingin membuka usaha pembuatan bakso ikan. Selain rasanya yang enak,
bakso ini tentunya juga banyak mengandung protein dan lemak tak jenuh yang baik untuk
tubuh kita.
Bakso ikan merupakan salah satu produk unggulan di Provinsi banten khususnya di
Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak, maka dari itu kami ingin membuat produk
olahan yang lebih baik dari produk olahan lain.
Dilihat dari tekstur luar bakso yang besarmenyerupai bola tennis yang menjadi hal
pokok utama produk ini, agar bias menarik pembeli untuk mencoba dan menggemari
bakso ikan ini.
1.2. VISI DAN MISI
VISI :
Menjadi sumber daya manusia yang unggul dan mampu bersaing di era
globalisasi.
Menjadi sumber daya manusia yang bercita-cita tinggi.
Menjadi insan yang berdedikasi tinggi dan bertanggung jawab.
MISI :
1.3. SASARAN
Masyarakat
1.4. KEKUATAN
Warga sekitar menyukai makanan berkuah
Konsep yang tawarkan menggunakan wifi
Kurangnya tempat nongkrong anak muda
Harga merakyat
Konsep anak muda
Menggunakan konsep lesehan
Mudah di akses
Bebas bahan pengawet
1.5. KELEMAHAN
Banyak pesaing
Kurangnya kemampuan membuat bakso yang disukai banyak orang
Modal untuk memulai masih kurang
Modal besar
1.6. KESEMPATAN
Dengan daya yang inovatif dan kreatif usaha ini memiliki kesempatan untul
menguasai pasar.
Belum banyak tempat makan sederhana yang memasang wifi.
Jarangnya tempat nongkrong untuk anak muda yang biasanya mencari tempat
yang memiliki akses wifi.
Malam minggu biasanya menjadi favorit anak muda untuk berkumpul bersama
teman-teman.
Memberikan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.
1.7. ANCAMAN
Wifi terkadang terjadi gangguan.
Harga bahan baku yang meningkat, otomatis harga bakso juga semakin mahal
Banyk pesaing yang mengikuti konsep yang telah kita buat.
1.8. TUJUAN
Menumbuhkan jiwa wirausaha.
Melatih kemandirian dan menumbukan jiwa kebersamaan.
Meningkatkan keterampilan di bidang kewirausahaan.
Mendapatkan pengalaman dan menabah wawasan dalam dunia usaha.
Melatih rasa tanggung jawab.
BAB II
PASAR, PEMASARAN DAN PELAYANAN KEPADA KONSUMEN
A. LOKASI USAHA
Usaha kami ini didirikan tepat di pinggir jalan utama di kampung simpang, dilihat
dari lokasinya yang berada tepat di jalan utama memudahkan untuk sarana transfortasi
yang cukup efisien.
C. TENAGA KERJA
Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pembuatan bakso ikan ini tidak terlalu
banyak, dengan 2 orang sudah bias produksi.
F. BIAYA PRODUKSI
Biaya produksi pembuatan bakso ini meliputi biaya bahan baku, alat tenaga kerja
(2 orang).
Rincian biaya produksi (1 kali produksi) sebagai berikut :
1) Ikan Tengiri 20 kg @Rp 15.000 : Rp. 300.000
2) Tepung tapioca 30 kg @Rp 7.000 : Rp. 210.000
3) Bawang putih 1 kg @Rp. 7.500 : Rp. 7.500
4) Bawang merah 1 kg @Rp. 5.000 : Rp. 5.000
5) Garam I bungkus : Rp. 2.500
6) Es batu 4 buah : Rp. 4.000
Biaya tenaga kerja 2 orang @Rp. 15.000 : Rp. 30.000
Biaya alat :
1) Pisau (1 buah) : Rp. 5.000
2) Baskom (1 buah) @Rp. 10.000 : Rp. 30.000
3) Panic stainlis (1 buah) : Rp. 80.000
4) Timbangan (1 buah) : Rp. 150.000
5) Kompor gas (1 buah) : Rp. 550.000
6) Mesin giling daging (1 buah) : Rp. 500.000
7) Blender (1 buah) : Rp. 150.000
8) Tabung gas (2 buah) @Rp. 28.000 : Rp. 36.000
BAB IV
ASPEK KEUANGAN
A. BIAYA PERSIAPA
1. Biaya peralatan total : Rp. 2.030.000
2. Sumber pembiayaan
Modal sendiri ( modal awal ) : Rp. 4.000.000
C. TENAGA KERJA
Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan adalah 2 orang dengan gaji /upah @Rp.
390.000/bulan ( 1 bulan= 26 hari)
Laba kotor
Rp. 216.000 x 26 kali produksi dalam 1 bulan : Rp. 5.616.000
Biaya lain lain : Rp. 500.000-
Laba bersih 1 bulan : Rp. 5.116.000
E. ANALISA USAHA
Total pendapatan : jumlah kemasan x harga jual
: 3.900 x Rp.5.500
: 21.450.000
BAB V
PENUTUP
Demikian proposal ini kami susun sesuai praktek kerja kami. Semoga proposal ini dapat
menambah pengetahuan dan bermanfaaat bagi kami khususnya dan pembaca pasa umumnya,
serta memberikan motivasi bagi siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) mempraktekan
apa saja yang didapat selama belajar.
Semoga proposal ini dapat mendorong siswa untuk berwirausaha, sehingga setelah lulus
sekolah, siswa tidak perlu mencari lowongan pekerjaan, tetapi membuka lapangan pekerjaan,
paling tidak untuk diri siswa sendiri.