BAB I
PENDAHULUAN
b) Proses Perjalanan Usaha
Awalnya Kang Abon hanya memiliki satu orang karyawan saja dalam
memulai usaha tahu jeletotnya, dia adalah Asep Setiawan, bersamanyalah dia mulai
merintis usaha ini, dengan modal sekitar 7 juta dia mulai menjalani usaha ini, dengan
hanya menggunakan sebuah gerobak kayu dorong sederhana dan sebuah kompor, mereka
memulaimya dengan menjualkan tahu jeletotnya di daerah Alun-Alun kota Serang dengan
membawa 500 buah tahu jeletot, yang dijualnya dengan harga Rp.2000, tidak habis
daganganya pada minggu pertama penjualannya tidak mematahkan semangat Kang Abon
dan Kang Asep, hinga pada bulan pertama penjualannya, tahu jeletotnya habis dibeli oleh
para penikmat tahu jeletot.
Setahun berjualan di Alun-Alun kota Serang, telah membuahkan banyak
keuntungan, sekitar Rp.200.000 perhari mereka dapatkan, hingga membuat mereka
memutuskan untuk menganti gerobak sederhananya menjadi gerobak yang lebih layak dan
menarik, ditahun kedua, Kang Abon membuka cabang di daerah sekitar kampus UNSERA
yang pada saat itu belum pindah ke daerah depan taman KOPASSUS, hingga akhirnya kini
pada tahun ketiga usahanya pak jajang memiliki 5 orang karyawan dan 3 cabang yaitu di
daerah sekitar kampus UNTIRTA Serang, kawasan BRIMOB dan Kampus UNSERA
lama, dengan pendapatan sekitar Rp 3.000.000 perhari.
c) Tantangan Usaha
Dalam menjalankan usaha tahu hot jeletot ini sebenarnya tidak begitu banyak
tantangan berarti yang dihadapi, namun masalah-masalah dalam proses produksi
dan pemasaran pasti ada, yaitu pada awal penjualan tahu jeletot, produk makanan ini
masih sulit mendapat pelanggan, namun karena ketekunan dan optimisme yang
tertanamkan, akhirnya produk makanan inipun laris.
Sempat membuka cabang di daerah ciceri dan sekitar mall Giant, namun cabang
ini tidak bertahan lama hanya sekitar satu bulan saja cabang ini ada, hal ini disebabkan
oleh karyawan yang kurang tekun bekerja, yang menyebabkan cabang ini seringkali tutup
dan ditinggal penjaganya, sehinga menyebabkan cabang ini sepi pembeli. Dalam proses
produksi sering kali terdapat tahu yang kurang layak konsumsi, seperti tahu yang basi, dan
memiliki rasa asam, itu menyebabkan jumlah produksi tahu jeletot berkurang yang
berimbas pada pendapatan yang ikut berkurang.
Masalah yang sering terjadi adalah naiknya harga-harga bahan pokok seperti cabai,
tahu, dan kenaikan harga bbm, masalah ini sempat membingungkan, apakah akan
menaikan harga produk, mengurangi komposisi produk atau mengurangi ukuran produk,
namun akhirnya Kang Abon memilih untuk menaikkan harga produknya.
D. Nama Usaha
Usaha rumah tangga yang bergerak dibidang produksi gorengan yang terbuat dari bahan
baku tahu , yang kami beri nama "Tahu Hot Jeletot” .
E. Lokasi Usaha
Lokasi usaha yang direncanakan untuk pembuatan “Tahu Hot Jeletot” adalah di alamat
link. Lopang Cilik Rt/Rw 07/02 Serang .
F. Target Pasar
Target Kami untuk memasarkan produk ini adalah seluruh warga masyarakat
yangberada/berkunjung ke daerah sekitar kota serang.
G. Faktor Penghambat dan Pendukung
Setiap usaha yang dijalankan, pasti ada yang sukses dan ada yang belum sukses seperti halnya
usaha ini. Ada beberapa hal yang menurut kami akan menghambat dan sangat mendukung
dalam menjalankan usaha ini.
a. Faktor penghambat tersebut diantaranya :
1. Banyaknya usaha yang sama
2. Harga bahan baku yang tidak stabil.
Tapi kami sudah merencanakan untuk memecahkan masalah faktor penghambat
tersebut diantaranya yaitu dengan berhati–hati dalam mengelola setiap anggaran dana yang
akan dikeluarkan.
b. Faktor pendukung usaha ini diantaranya :
1. Kondisi tempat yang stratgis, dan peralatan yang memadai
2. Harga yang relatif terjangkau
3. Merupakan salah satu bagian produk yang banyak dicari oleh konsumen.
BAB III
ASPEK PRODUKSI
Peralatan Produksi
Dalam kegiatan usaha ini kami menggunakan Peralatan yang diperoleh dari modal sendiri,
yaitu sebagai berikut :
PERALATAN JUMLAH
Kompor gas 1 buah
Penggorengan 1 buah
Penyaringan 1 buah
Baskom 1 buah
Panci 1 buah
Kuali 1 buah
Plastik 1 pak
Bahan Baku
Bahan baku yang kami gunakan untuk jumlah produksi 100 buah adalah:
c. Perhitungan Keuntungan
Harga Jual : Rp. 2000,-/ biji x 100 = Rp. 200.000,-
Harga Beli Bahan Baku : Rp. 137.000,-
Jadi keuntungan yang didapat adalah
: Rp. 200.000 -137.000 = Rp. 63.000,-
BAB V
PENUTUP
B. Kesimpulan
Menurut kami usaha ini dapat berkembang dan akan mencapai keberhasilan. Kami
sangat yakin bahwa usaha ini akan maju dan terus berkembang karena dilakukan oleh orang–
orang yang mempunyai kualitas dalam menjalankan setiap pekerjaan. Kami sadar bahwa
usaha ini tak akan langsung berkembang pesat tapi kami akan terus berjuang untuk terus
menjalankan dan mengembangkan usaha ini.
LAMPIRAN GAMBAR