Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

Proposal Usaha Tahu Hot Jeletot

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Usaha


Usaha adalah sesuatu bentuk yang dapat menghasilkan uang dan dapat meningkat
kan taraf hidup seseorang untuk lebih baik. Suatu badan usaha yang kita jalankan dapat
menghasilkan laba, atau pendapatan yang semaksimal mungkin, kita menyelenggarakan usaha
yang bermanfaat dan menguntungkan dalam kesejahteraan hidup. Selain itu, dalam
menjalankan usaha harus mengikuti hukum-hukum ekonomi yang rasional serta norma-norma
kebiasaan dalam dunia usaha sehingga dapat membantu pembangunan yang sedang
dilaksakan oleh pemerintah.
Aktifitas perdagangan, merupakan suatu komponen ekonomi dan merupakan sarana
untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, maka saya berinisiatif untuk membuka usaha
rumah tangga yang bergerak dibidang produksi gorengan, yang berbahan dari Tahu Bulat.
Tahu Bulat kini sedang banyak digemari masyarakat, dengan sedikit inovasi dari saya, saya
mencoba untuk memulai usaha ini.
B. Visi & Misi Usaha
a. Visi
 Menciptakan sebuah usaha yang unggul dengan kualitas yang terbaik.
b. Misi
 Memberikan kualitas yang terbaik.
 Memberikan pelayanan yang terbaik
C. Tujuan Usaha
 Memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
 Menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan kewirausahaan dalam melakukan
kegiatan usaha.
 Mewujudkan kemampuan dan kemantapan dalam berwirausaha
 Membudayakan semangat, sikap, prilaku dan kemampuan kewirausahaan
BAB II
PEMBAHASAN

a) `Sejarah Berdirinya Usaha


Usaha Tahu Hot Jeletot Kang Abon ada sejak tahun 2011, Pencetus usaha ini adalah
bapak Jajang Abdurrohman (selanjutnya disebut Kang Abon). Beliau adalah seorang pemilik
usaha produksi tahu kuning yang berada di daerah Lopang, Serang.
Berawal pada tahun 2011, dimana pada saat itu sedang banyak digemari makanan-
makanan dengan rasa pedas di daerah bandung yang merupakan daerah asal Kang Abon. Di
bandung aneka makanan pedas banyak di jual dan populer hingga seantero Indonesia seperti
salah satunya adalah keripik Emak Icih yang sangat populer di Indonesia saat itu, berawal dari
fenomena itu Kang Abon beranggapan bahwa ini adalah peluang baginya untuk
mengembangkan usahanya, beliaupun ingin memproduksi makanan yang pedas pula, namun
berbahan dasar tahu karena beliau juga adalah pengusaha tahu. Kebetulan, di bandung
terdapat makanan khas yang cukup populer yang berbahan dasar tahu yaitu Tahu
Jeletot(pedas). dengan anggapan bahwa di daerah Serang makanan ini belum banyak yang
mengetahui/dijumpai dan keyakinan beliau bahwa makanan ini akan digemari banyak orang
di Serang, maka dari itu dia akhirnya memutuskan untuk memproduksi tahu jeletot yang
bahan bakunya diperoleh dari pabrik tahu yang dimilikinya. Itulah yang melatar belakangi
adanya produk makanan Tahu Hot Jeletot Kang Abon.

b) Proses Perjalanan Usaha


Awalnya Kang Abon hanya memiliki satu orang karyawan saja dalam
memulai usaha tahu jeletotnya, dia adalah Asep Setiawan, bersamanyalah dia mulai
merintis usaha ini, dengan modal sekitar 7 juta dia mulai menjalani usaha ini, dengan
hanya menggunakan sebuah gerobak kayu dorong sederhana dan sebuah kompor, mereka
memulaimya dengan menjualkan tahu jeletotnya di daerah Alun-Alun kota Serang dengan
membawa 500 buah tahu jeletot, yang dijualnya dengan harga Rp.2000, tidak habis
daganganya pada minggu pertama penjualannya tidak mematahkan semangat Kang Abon
dan Kang Asep, hinga pada bulan pertama penjualannya, tahu jeletotnya habis dibeli oleh
para penikmat tahu jeletot.
Setahun berjualan di Alun-Alun kota Serang, telah membuahkan banyak
keuntungan, sekitar Rp.200.000 perhari mereka dapatkan, hingga membuat mereka
memutuskan untuk menganti gerobak sederhananya menjadi gerobak yang lebih layak dan
menarik, ditahun kedua, Kang Abon membuka cabang di daerah sekitar kampus UNSERA
yang pada saat itu belum pindah ke daerah depan taman KOPASSUS, hingga akhirnya kini
pada tahun ketiga usahanya pak jajang memiliki 5 orang karyawan dan 3 cabang yaitu di
daerah sekitar kampus UNTIRTA Serang, kawasan BRIMOB dan Kampus UNSERA
lama, dengan pendapatan sekitar Rp 3.000.000 perhari.
c) Tantangan Usaha
Dalam menjalankan usaha tahu hot jeletot ini sebenarnya tidak begitu banyak
tantangan berarti yang dihadapi, namun masalah-masalah dalam proses produksi
dan pemasaran pasti ada, yaitu pada awal penjualan tahu jeletot, produk makanan ini
masih sulit mendapat pelanggan, namun karena ketekunan dan optimisme yang
tertanamkan, akhirnya produk makanan inipun laris.
Sempat membuka cabang di daerah ciceri dan sekitar mall Giant, namun cabang
ini tidak bertahan lama hanya sekitar satu bulan saja cabang ini ada, hal ini disebabkan
oleh karyawan yang kurang tekun bekerja, yang menyebabkan cabang ini seringkali tutup
dan ditinggal penjaganya, sehinga menyebabkan cabang ini sepi pembeli. Dalam proses
produksi sering kali terdapat tahu yang kurang layak konsumsi, seperti tahu yang basi, dan
memiliki rasa asam, itu menyebabkan jumlah produksi tahu jeletot berkurang yang
berimbas pada pendapatan yang ikut berkurang.
Masalah yang sering terjadi adalah naiknya harga-harga bahan pokok seperti cabai,
tahu, dan kenaikan harga bbm, masalah ini sempat membingungkan, apakah akan
menaikan harga produk, mengurangi komposisi produk atau mengurangi ukuran produk,
namun akhirnya Kang Abon memilih untuk menaikkan harga produknya.
D. Nama Usaha
Usaha rumah tangga yang bergerak dibidang produksi gorengan yang terbuat dari bahan
baku tahu , yang kami beri nama "Tahu Hot Jeletot” .
E. Lokasi Usaha
Lokasi usaha yang direncanakan untuk pembuatan “Tahu Hot Jeletot” adalah di alamat
link. Lopang Cilik Rt/Rw 07/02 Serang .
F. Target Pasar
Target Kami untuk memasarkan produk ini adalah seluruh warga masyarakat
yangberada/berkunjung ke daerah sekitar kota serang.
G. Faktor Penghambat dan Pendukung
Setiap usaha yang dijalankan, pasti ada yang sukses dan ada yang belum sukses seperti halnya
usaha ini. Ada beberapa hal yang menurut kami akan menghambat dan sangat mendukung
dalam menjalankan usaha ini.
a. Faktor penghambat tersebut diantaranya :
1. Banyaknya usaha yang sama
2. Harga bahan baku yang tidak stabil.
Tapi kami sudah merencanakan untuk memecahkan masalah faktor penghambat
tersebut diantaranya yaitu dengan berhati–hati dalam mengelola setiap anggaran dana yang
akan dikeluarkan.
b. Faktor pendukung usaha ini diantaranya :
1. Kondisi tempat yang stratgis, dan peralatan yang memadai
2. Harga yang relatif terjangkau
3. Merupakan salah satu bagian produk yang banyak dicari oleh konsumen.

BAB III
ASPEK PRODUKSI

 Peralatan Produksi
Dalam kegiatan usaha ini kami menggunakan Peralatan yang diperoleh dari modal sendiri,
yaitu sebagai berikut :
PERALATAN JUMLAH
Kompor gas 1 buah
Penggorengan 1 buah
Penyaringan 1 buah
Baskom 1 buah
Panci 1 buah
Kuali 1 buah
Plastik 1 pak

 Bahan Baku
Bahan baku yang kami gunakan untuk jumlah produksi 100 buah adalah:
TAHU HOT JELETOT
Bahan Jumlah Harga
Terigu 1/2 Kg Rp. 4.000,-
Tahu 100 buah Rp. 30.000,-
Ayam 1 ekor Rp. 32.000,-
Cabai Domba 1/2 kg Rp. 15.000,-
Wortel 1/2 kg Rp. 4.000,-
Kol 1/2 kg Rp. 2.000,-
Tauge 1/4 kg Rp. 2.000,-
Bumbu - Rp. 5.000,-
Minyak Goreng 2 Liter Rp. 25.000,-
Gas elpiji 3 kg Rp. 18.000,-
Jumlah Total Rp. 137.000,-

 Proses Produksi
1) Cuci dan potong kecil-kecil wortel, kol, dan ayam yang sudah di goreng sebelumnya,haluskan
cabai
2) Setelah itu di tumis campur dengan bahan-bahan seperti garam, gula, dan merica
3) Setelah itu sisihkan tunggu hingga dingin tumisan ini digunakan sebagai isi dari tahu
4) Sambil menunggu bahan isian dingin, goreng tahu
5) Setelah tahu mengembang dan berwarna kuning keemasan, angkat, tiriskan, dan dinginkan
6) Setelah bahan isian dan tahunya sudah mulai dingin, masukkan isian kedalam tahu
7) Siapkan adonan tepung terigu yang sudah diberi air dan diaduk rata
8) Setelah tahu telah terisi semua celupkan tahu ke dalam adonan terigu, setelah itu goreng
9) Setelah warna sudah cokelat kekuningan, angkat dan tiriskan
Tahu Hot Jeletot siap dihidangkan .
BAB IV
ASPEK KEUANGAN
A. Rencana Produksi
a. Jenis Produk : Kue (gorengan)
b. Jumlah Produksi : 100 buah
B. Aspek Modal
a. Bahan baku

Tahu Hot Jeletot


Bahan Jumlah Harga
Terigu 1/2 Kg Rp. 4.000,-
Tahu 100 buah Rp. 30.000,-
Ayam 1 ekor Rp. 32.000,-
Cabai Domba 1/2 kg Rp. 15.000,-
Wortel 1/2 kg Rp. 4.000,-
Kol 1/2 kg Rp. 2.000,-
Tauge 1/4 kg Rp. 2.000,-
Bumbu - Rp. 5.000,-
Minyak Goreng 2 Liter Rp. 25.000,-
Gas elpiji 3 kg Rp. 18.000,-
Jumlah Total Rp. 137.000,-

c. Perhitungan Keuntungan
 Harga Jual : Rp. 2000,-/ biji x 100 = Rp. 200.000,-
 Harga Beli Bahan Baku : Rp. 137.000,-
Jadi keuntungan yang didapat adalah
: Rp. 200.000 -137.000 = Rp. 63.000,-

BAB V
PENUTUP

A. Antisipasi Masa Depan


Sebagai wirausahawan yang baik, kami tidak akan membiarkan usaha ini berjalan
secara mendatar. Kami akan terus mencoba memperbaiki kualitas pekerjaan/produkkami, agar
para peminat dan konsumen puas atas kue (gorengan) yang kami buat. Karena apabila kualitas
kue kami tidak kami tingkatkan kemungkinan besar usaha ini tidak akan maju, dan terancam
bangkrut.

B. Kesimpulan
Menurut kami usaha ini dapat berkembang dan akan mencapai keberhasilan. Kami
sangat yakin bahwa usaha ini akan maju dan terus berkembang karena dilakukan oleh orang–
orang yang mempunyai kualitas dalam menjalankan setiap pekerjaan. Kami sadar bahwa
usaha ini tak akan langsung berkembang pesat tapi kami akan terus berjuang untuk terus
menjalankan dan mengembangkan usaha ini.

LAMPIRAN GAMBAR

Anda mungkin juga menyukai