Anda di halaman 1dari 8

Cara Membuat Proposal Usaha Makanan Tahu Hot Jeletot

NAMA KELOMPOK:
1. GRACE TANIA
2. FEBY CHINTYA
3. CHATERIN INDAH
4. MIRANDA APRIANI
5. FITRIA SRI
6. MUSLIANA ASTUTI
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Usaha


Usaha adalah sesuatu bentuk yang dapat menghasilkan uang dan
dapat meningkat kan taraf hidup seseorang untuk lebih baik. Suatu
badan usaha yang kita jalankan dapat menghasilkan laba, atau
pendapatan yang semaksimal mungkin, kita menyelenggarakan
usaha yang bermanfaat dan menguntungkan dalam kesejahteraan
hidup.
Aktifitas perdagangan, merupakan suatu komponen ekonomi dan
merupakan sarana untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat,
maka saya berinisiatif untuk membuka usaha rumah tangga yang
bergerak dibidang produksi gorengan, yang berbahan dari Tahu
Bulat. Tahu Bulat kini sedang banyak digemari masyarakat, dengan
sedikit inovasi dari saya, saya mencoba untuk memulai usaha ini.
B.     Visi & Misi Usaha
a.    Visi
·         Menciptakan sebuah usaha yang unggul dengan kualitas yang
terbaik.      
b. Misi
·         Memberikan kualitas yang terbaik.
·         Memberikan pelayanan yang terbaik
C.       Tujuan Usaha
·         Memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
·        Mewujudkan kemampuan dan kemantapan dalam
berwirausaha
·         Membudayakan semangat, sikap, prilaku dan kemampuan
kewirausahaan
BAB II
PEMBAHASAN
  i.            Sejarah Berdirinya Usaha
Usaha Tahu Hot Jeletot Kang Abon  ada sejak tahun 2011, Pencetus
usaha ini adalah bapak Jajang Abdurrohman (selanjutnya disebut
Kang Abon). Beliau adalah seorang pemilik usaha produksi tahu
kuning yang berada di daerah Lopang, Serang.
Berawal pada tahun 2011, dimana pada saat itu sedang banyak
digemari makanan-makanan dengan rasa pedas di daerah bandung
yang merupakan daerah asal Kang Abon. Di bandung aneka
makanan pedas banyak di jual dan populer hingga seantero
Indonesia seperti salah satunya adalah keripik Emak Icih yang
sangat populer di Indonesia saat itu, berawal dari fenomena itu
Kang Abon beranggapan bahwa ini adalah peluang baginya untuk
mengembangkan usahanya, beliaupun ingin memproduksi
makanan yang pedas pula, namun berbahan dasar tahu karena
beliau juga adalah pengusaha tahu. Kebetulan, di bandung terdapat
makanan khas yang cukup populer yang berbahan dasar tahu yaitu
Tahu Jeletot(pedas). dengan anggapan bahwa di daerah Serang
makanan ini belum banyak yang mengetahui/dijumpai dan
keyakinan beliau bahwa makanan ini akan digemari banyak orang di
Serang, maka dari itu dia akhirnya memutuskan untuk
memproduksi tahu jeletot yang bahan bakunya diperoleh dari
pabrik tahu yang dimilikinya. Itulah yang melatar belakangi adanya
produk makanan Tahu Hot Jeletot Kang Abon.

           ii.            Proses Perjalanan Usaha
Awalnya Kang Abon hanya memiliki satu orang karyawan saja
dalam memulai usaha tahu jeletotnya, dia adalah Asep Setiawan,
bersamanyalah dia mulai merintis usaha ini, dengan modal sekitar 7
juta dia mulai menjalani usaha ini, dengan hanya menggunakan
sebuah gerobak kayu dorong sederhana dan sebuah kompor,
mereka memulaimya dengan menjualkan tahu jeletotnya di daerah
Alun-Alun kota Serang dengan membawa 500 buah tahu jeletot,
yang dijualnya dengan harga Rp.2000, tidak habis daganganya pada
minggu pertama penjualannya tidak mematahkan semangat Kang
Abon dan Kang Asep, hinga pada bulan pertama penjualannya, tahu
jeletotnya habis dibeli oleh para penikmat tahu jeletot.
Setahun berjualan di Alun-Alun kota Serang, telah membuahkan
banyak keuntungan, sekitar Rp.200.000 perhari mereka dapatkan,
hingga membuat mereka memutuskan untuk menganti gerobak
sederhananya menjadi gerobak yang lebih layak dan menarik,
ditahun kedua, Kang Abon  membuka cabang di daerah sekitar
kampus UNSERA yang pada saat itu belum pindah ke daerah depan
taman KOPASSUS, hingga akhirnya kini pada tahun ketiga usahanya
pak jajang  memiliki 5 orang karyawan dan 3 cabang yaitu di daerah
sekitar kampus UNTIRTA Serang, kawasan BRIMOB dan Kampus
UNSERA lama, dengan pendapatan sekitar Rp 3.000.000 perhari.
         iii.            Tantangan Usaha
Dalam menjalankan usaha tahu hot jeletot ini sebenarnya tidak
begitu banyak tantangan berarti yang dihadapi, namun masalah-
masalah dalam proses produksi dan  pemasaran pasti ada,
yaitu pada awal penjualan tahu jeletot, produk makanan ini masih
sulit mendapat pelanggan, namun karena ketekunan dan
optimisme yang tertanamkan, akhirnya produk makanan inipun
laris.
Sempat membuka cabang di daerah ciceri dan sekitar mall Giant,
namun cabang ini tidak bertahan lama hanya sekitar satu bulan saja
cabang ini ada, hal ini disebabkan oleh karyawan yang kurang tekun
bekerja, yang menyebabkan cabang ini seringkali tutup dan
ditinggal penjaganya, sehinga menyebabkan cabang ini sepi
pembeli. Dalam proses produksi sering kali terdapat tahu yang
kurang layak konsumsi, seperti tahu yang basi, dan memiliki rasa
asam, itu menyebabkan jumlah produksi tahu jeletot berkurang
yang berimbas pada pendapatan yang ikut berkurang.
Masalah yang sering terjadi adalah naiknya harga-harga bahan
pokok seperti cabai, tahu, dan kenaikan harga bbm, masalah ini
sempat membingungkan, apakah akan menaikan harga produk,
mengurangi komposisi produk atau mengurangi ukuran produk,
namun akhirnya Kang Abon memilih untuk menaikkan harga
produknya.
D.    Nama Usaha
Usaha yang bergerak pada suatu dibidang produksi gorengan yang
bahan dasarnya dari tahu yang bernama Tahu Hot Jeletot.
E.     Lokasi Usaha
Lokasi usaha yang direncanakan untuk pembuatan “Tahu Hot
Jeletot”  adalah di SMAN 57 JAKARTA

F.     Target Pasar
Target Kami untuk memasarkan produk ini adalah seluruh warga
SMAN 57 JAKARTA
G.    Faktor Penghambat dan Pendukung
Setiap usaha yang dijalankan, pasti ada yang sukses dan ada yang
belum sukses seperti halnya usaha ini. Ada beberapa hal yang
menurut kami akan menghambat dan sangat mendukung dalam
menjalankan usaha ini.
a.       Faktor penghambat tersebut diantaranya :
1.      Banyaknya usaha yang sama
2.      Harga bahan baku yang tidak stabil.
b.      Faktor pendukung usaha ini diantaranya :
1.    Kondisi tempat yang stratgis, dan peralatan yang memadai
2.    Harga yang relatif terjangkau
3.    Merupakan salah satu bagian produk yang banyak
dicari oleh konsumen.

BAB III
ASPEK PRODUKSI

Ø  Peralatan Produksi
Dalam kegiatan usaha ini kami menggunakan Peralatan yang
diperoleh dari modal sendiri, yaitu sebagai berikut :
PERALATAN JUMLAH
Kompor gas 1 buah
Penggorengan 1 buah
Penyaringan 1 buah
Baskom 1 buah
Panci 1 buah
Kuali 1 buah
Plastik 1        pak
Ø  Bahan Baku
Bahan baku yang kami gunakan untuk jumlah produksi 100 buah
adalah:
     TAHU HOT JELETOT
Bahan Jumlah Harga
Terigu 1/2 Kg Rp. 4.000,-
Tahu 100 buah Rp. 30.000,-
 Ayam 1 ekor Rp. 32.000,-
Cabai Domba 1/2 kg Rp. 15.000,-
Wortel 1/2 kg Rp. 4.000,-
Kol 1/2 kg Rp. 2.000,-
Tauge 1/4 kg Rp. 2.000,-
Bumbu - Rp. 5.000,-
Minyak Goreng 2 Liter Rp. 25.000,-
Gas elpiji 3 kg Rp. 18.000,-
Jumlah Total Rp. 137.000,-
Ø  Proses Produksi

1)  Cuci dan potong kecil-kecil wortel, kol, dan ayam yang sudah di
goreng sebelumnya,haluskan cabai
2)  Setelah itu di tumis campur dengan bahan-bahan seperti garam,
gula, dan merica
3)  Setelah itu sisihkan tunggu hingga dingin tumisan ini digunakan
sebagai isi dari tahu
4)  Sambil menunggu bahan isian dingin, goreng tahu
5)  Setelah tahu mengembang dan berwarna kuning keemasan,
angkat, tiriskan, dan dinginkan
6)  Setelah bahan isian dan tahunya sudah mulai dingin, masukkan
isian kedalam tahu
7)  Siapkan adonan tepung terigu yang sudah diberi air dan diaduk
rata
8)  Setelah tahu telah terisi semua celupkan tahu ke dalam adonan
terigu, setelah itu goreng
9)  Setelah warna sudah cokelat kekuningan, angkat dan tiriskan
Tahu Hot Jeletot siap dihidangkan .

BAB IV
ASPEK KEUANGAN
A.  Rencana Produksi
a.  Jenis Produk                     : Kue (gorengan)
b. Jumlah Produksi               : 100 buah
B.  Aspek Modal
     a. Bahan baku

     Tahu Hot Jeletot


Bahan Jumlah Harga
Terigu 1/2 Kg Rp. 4.000,-
Tahu 100 buah Rp. 30.000,-
 Ayam 1 ekor Rp. 32.000,-
Cabai Domba 1/2 kg Rp. 15.000,-
Wortel 1/2 kg Rp. 4.000,-
Kol 1/2 kg Rp. 2.000,-
Tauge 1/4 kg Rp. 2.000,-
Bumbu - Rp. 5.000,-
Minyak Goreng 2 Liter Rp. 25.000,-
Gas elpiji 3 kg Rp. 18.000,-
Jumlah Total Rp. 137.000,-

c.       Perhitungan Keuntungan
  Harga Jual       : Rp. 2000,-/ biji x 100 = Rp. 200.000,-
  Harga Beli Bahan Baku : Rp. 137.000,-
Jadi keuntungan yang didapat adalah
: Rp. 200.000 -137.000 = Rp. 63.000,-

BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
    Kami sangat yakin bahwa usaha ini akan maju dan terus
berkembang karena dilakukan oleh orang–orang yang mempunyai
kualitas yang begitu baik dalam menjalankan setiap pekerjaan.
     karena kami sangat mengutamakan dalam pelayanan dan
kepuasan pelanggan.

        
        

Anda mungkin juga menyukai