NAMA KELOMPOK:
1. GRACE TANIA
2. FEBY CHINTYA
3. CHATERIN INDAH
4. MIRANDA APRIANI
5. FITRIA SRI
6. MUSLIANA ASTUTI
BAB I
PENDAHULUAN
ii. Proses Perjalanan Usaha
Awalnya Kang Abon hanya memiliki satu orang karyawan saja
dalam memulai usaha tahu jeletotnya, dia adalah Asep Setiawan,
bersamanyalah dia mulai merintis usaha ini, dengan modal sekitar 7
juta dia mulai menjalani usaha ini, dengan hanya menggunakan
sebuah gerobak kayu dorong sederhana dan sebuah kompor,
mereka memulaimya dengan menjualkan tahu jeletotnya di daerah
Alun-Alun kota Serang dengan membawa 500 buah tahu jeletot,
yang dijualnya dengan harga Rp.2000, tidak habis daganganya pada
minggu pertama penjualannya tidak mematahkan semangat Kang
Abon dan Kang Asep, hinga pada bulan pertama penjualannya, tahu
jeletotnya habis dibeli oleh para penikmat tahu jeletot.
Setahun berjualan di Alun-Alun kota Serang, telah membuahkan
banyak keuntungan, sekitar Rp.200.000 perhari mereka dapatkan,
hingga membuat mereka memutuskan untuk menganti gerobak
sederhananya menjadi gerobak yang lebih layak dan menarik,
ditahun kedua, Kang Abon membuka cabang di daerah sekitar
kampus UNSERA yang pada saat itu belum pindah ke daerah depan
taman KOPASSUS, hingga akhirnya kini pada tahun ketiga usahanya
pak jajang memiliki 5 orang karyawan dan 3 cabang yaitu di daerah
sekitar kampus UNTIRTA Serang, kawasan BRIMOB dan Kampus
UNSERA lama, dengan pendapatan sekitar Rp 3.000.000 perhari.
iii. Tantangan Usaha
Dalam menjalankan usaha tahu hot jeletot ini sebenarnya tidak
begitu banyak tantangan berarti yang dihadapi, namun masalah-
masalah dalam proses produksi dan pemasaran pasti ada,
yaitu pada awal penjualan tahu jeletot, produk makanan ini masih
sulit mendapat pelanggan, namun karena ketekunan dan
optimisme yang tertanamkan, akhirnya produk makanan inipun
laris.
Sempat membuka cabang di daerah ciceri dan sekitar mall Giant,
namun cabang ini tidak bertahan lama hanya sekitar satu bulan saja
cabang ini ada, hal ini disebabkan oleh karyawan yang kurang tekun
bekerja, yang menyebabkan cabang ini seringkali tutup dan
ditinggal penjaganya, sehinga menyebabkan cabang ini sepi
pembeli. Dalam proses produksi sering kali terdapat tahu yang
kurang layak konsumsi, seperti tahu yang basi, dan memiliki rasa
asam, itu menyebabkan jumlah produksi tahu jeletot berkurang
yang berimbas pada pendapatan yang ikut berkurang.
Masalah yang sering terjadi adalah naiknya harga-harga bahan
pokok seperti cabai, tahu, dan kenaikan harga bbm, masalah ini
sempat membingungkan, apakah akan menaikan harga produk,
mengurangi komposisi produk atau mengurangi ukuran produk,
namun akhirnya Kang Abon memilih untuk menaikkan harga
produknya.
D. Nama Usaha
Usaha yang bergerak pada suatu dibidang produksi gorengan yang
bahan dasarnya dari tahu yang bernama Tahu Hot Jeletot.
E. Lokasi Usaha
Lokasi usaha yang direncanakan untuk pembuatan “Tahu Hot
Jeletot” adalah di SMAN 57 JAKARTA
F. Target Pasar
Target Kami untuk memasarkan produk ini adalah seluruh warga
SMAN 57 JAKARTA
G. Faktor Penghambat dan Pendukung
Setiap usaha yang dijalankan, pasti ada yang sukses dan ada yang
belum sukses seperti halnya usaha ini. Ada beberapa hal yang
menurut kami akan menghambat dan sangat mendukung dalam
menjalankan usaha ini.
a. Faktor penghambat tersebut diantaranya :
1. Banyaknya usaha yang sama
2. Harga bahan baku yang tidak stabil.
b. Faktor pendukung usaha ini diantaranya :
1. Kondisi tempat yang stratgis, dan peralatan yang memadai
2. Harga yang relatif terjangkau
3. Merupakan salah satu bagian produk yang banyak
dicari oleh konsumen.
BAB III
ASPEK PRODUKSI
Ø Peralatan Produksi
Dalam kegiatan usaha ini kami menggunakan Peralatan yang
diperoleh dari modal sendiri, yaitu sebagai berikut :
PERALATAN JUMLAH
Kompor gas 1 buah
Penggorengan 1 buah
Penyaringan 1 buah
Baskom 1 buah
Panci 1 buah
Kuali 1 buah
Plastik 1 pak
Ø Bahan Baku
Bahan baku yang kami gunakan untuk jumlah produksi 100 buah
adalah:
TAHU HOT JELETOT
Bahan Jumlah Harga
Terigu 1/2 Kg Rp. 4.000,-
Tahu 100 buah Rp. 30.000,-
Ayam 1 ekor Rp. 32.000,-
Cabai Domba 1/2 kg Rp. 15.000,-
Wortel 1/2 kg Rp. 4.000,-
Kol 1/2 kg Rp. 2.000,-
Tauge 1/4 kg Rp. 2.000,-
Bumbu - Rp. 5.000,-
Minyak Goreng 2 Liter Rp. 25.000,-
Gas elpiji 3 kg Rp. 18.000,-
Jumlah Total Rp. 137.000,-
Ø Proses Produksi
1) Cuci dan potong kecil-kecil wortel, kol, dan ayam yang sudah di
goreng sebelumnya,haluskan cabai
2) Setelah itu di tumis campur dengan bahan-bahan seperti garam,
gula, dan merica
3) Setelah itu sisihkan tunggu hingga dingin tumisan ini digunakan
sebagai isi dari tahu
4) Sambil menunggu bahan isian dingin, goreng tahu
5) Setelah tahu mengembang dan berwarna kuning keemasan,
angkat, tiriskan, dan dinginkan
6) Setelah bahan isian dan tahunya sudah mulai dingin, masukkan
isian kedalam tahu
7) Siapkan adonan tepung terigu yang sudah diberi air dan diaduk
rata
8) Setelah tahu telah terisi semua celupkan tahu ke dalam adonan
terigu, setelah itu goreng
9) Setelah warna sudah cokelat kekuningan, angkat dan tiriskan
Tahu Hot Jeletot siap dihidangkan .
BAB IV
ASPEK KEUANGAN
A. Rencana Produksi
a. Jenis Produk : Kue (gorengan)
b. Jumlah Produksi : 100 buah
B. Aspek Modal
a. Bahan baku
c. Perhitungan Keuntungan
Harga Jual : Rp. 2000,-/ biji x 100 = Rp. 200.000,-
Harga Beli Bahan Baku : Rp. 137.000,-
Jadi keuntungan yang didapat adalah
: Rp. 200.000 -137.000 = Rp. 63.000,-
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kami sangat yakin bahwa usaha ini akan maju dan terus
berkembang karena dilakukan oleh orang–orang yang mempunyai
kualitas yang begitu baik dalam menjalankan setiap pekerjaan.
karena kami sangat mengutamakan dalam pelayanan dan
kepuasan pelanggan.