OLEH :
VINCENSIUS T.
NPM: 2110026530002
DOSENPENGAMPUH:
PUSPA LENI.,S.E.,M.M.
PADANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sekarang ini, banyak orang yang mencoba peruntungan dalam membuka usaha.
Usaha yang dijalankan pun beragam mulai dari usaha jasa, reseller produk, kuliner,
ataupun penjualan produk makanan ringan.
Martabak mie sangat cocok digunakan sebagai menu makanan dan juga sebagai
camilan bersantai. Martabak mie juga bisa digunakan sebagai bekal sekolah untuk anak-
anak.
Karena cara pembuatan “Martabak Mie” yang cukup mudah serta membutuhkan
modal yang sedikit, maka kami berusaha untuk memanfaatkan peluang usaha tersebut
dengan mendirikan usaha “Martabak Mie”
“Martabak Mie” yang kami jual ada 2 varian, yaitu original dan juga keju.
“Martabak Telur” kami terbuat dari bahan-bahan yang berkualitas sehingga
menghasilkan cita rasa gurih yang khas. Harga jualnya pun juga murah, yaitu Rp. 8/box.
1. Visi Mengembangkan usaha “Martabak Mie” sebagai salah olahan makanan yang
disukai oleh berbagai kalangan.
2. Misi
Menyajikan produk dengan cita rasa lezat dan gurih yang khas.
Membuat produk dengan varian rasa sehingga berbeda dari martabak lain.
3. Tujuan Usaha
Usaha ini didirikan dengan maksut untuk memanfaat peluang usaha yang ada
dengan menjual produk yang bisa dikonsumsi bagi berbagai kalangan.
BAB II
A. Konsep Usaha
Usaha yang kami jalankan ini adalah usaha kecil dengan produk “Martabak Mie”.
“Martabak Mie” yang kami jual ini ada 2 varian rasa, yaitu original dan keju, sehingga
cocok digunakan sebagai menu makanan ataupun camilan saat bersantai. “Martabak Mie”
kami jual dengan cara online dan offline. Untuk penjualan secara online melalui beberapa
sosial media seperti Facebook, Instagram, dan whats app.
Produk yang dihasilkan dari usaha ini adalah “Martabak Mie” dengan 2 varian
rasa, original dan keju.
2. Proses Produksi
1. Bahan Baku
5. 1 sdt garam
6. ½ gelas air
1. 2 butir telur
5. Lada
6. Minyak goreng
2. Cara Pembuatan
2. Tambahkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga adonan kalis.
5. Kemudian giling lagi adonan mie dengan ketebalan 3 dan 5 agar mie
benar-benar halus
6. Jika sudah selesai menggiling simpan mie di dalam freezer agar tahan
lama
1. Rebus mie yang sudah di buat tadi ke dalam air panas hingga setengah
matang, kemudian angkat dan tiriskan
3. Buat adonan yang terbuat dari kocokan telur, bawang merah, dan bawang
putih yang sudah dihaluskan
3. Analisi usaha
Berikut ini adalah penjelasan hasil analisi usaha martabak mie menggunakan analisa
swot
3. Jenis martabak dengan farian dengan rasa yang berbeda dari yang lain
3. Munculnya produk martabak lain dengan dengan varian rasa dan harga yang
lebih murah
d. threat(ancaman usaha)
ASPEK PEMASARAN
Produk “Martabak Mie” ini kami jual dengan harga Rp. 8000 per box. Harga
tersebut berdasarkan penghitungan seluruh biaya produksi dan juga laba yang ingin
diperoleh.
B. Target Pasar
Target pasar untuk produk “Martabak Telur” ini adalah masyarakat umum
terutama kalangan ibu-ibu. Karena martabak mie ini sangat cocok digunakan jika
disajikan sebagai menu makanan.
C. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang digunakan untuk “Martabak Mie” ini adalah dengan cara
menerima pesanan melalui media sosial seperti instagram, facebook, dan juga whatsapp.
D. Waktu Penjualan
ANALISA KEUANGAN
A. Modal Awal
NO Keterangan harga
1 Kompor gas Rp 900.000
2 Penggorengan Rp 100.000
3 Peralatan penggorengan Rp 100.000
4 Pisau Rp 20.000
5 Telenan Rp 40.000
Jumlah Rp 1.160.000
B. Peralatan
D. Biaya operasional
= Rp. 2.924.000
F. prediksi pendapatan
=Rp 160.000
=Rp 4.800.000
=Rp. 1.876.000
=1,5- 2 bulan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Martabak merupakan salah satu jenis makanan yang paling digemari oleh
masyarakat karena rasanya yang lezat dengan berbagai macam varian isi yang banyak
dijual di pasaran, salah satunya adalah martabak mie.
“Martabak Mie” yang kami produksi ini merupakan makanan yang terbuat dari
baha- bahan yang baik dan berkualitas sehingga akan menghasilkan cita rasa yang gurih
dan khas. Meskipun usaha ini masih tergolong kecil, namun peluang untuk
mengembangkan usaha ini terbuka lebar, mengingat “Martabak Telur” yang dijual di
pasaran masih sedikit dibanding dengan jenis martabak lainnya.