WIRAUSAHA MERDEKA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang paling utama karena semua
manusia pasti butuh makan untuk memberikan nutrisi dan energi pada tubuhnya. Dan
berbisnis makanan/ kuliner boleh dibilang salah satu jenis usaha yang tidak akan
pernah mati karena akan selalu dicari oleh banyak orang untuk memenuhi kebutuhan
tubuh mereka.
B. Rumusan Masalah
Visi
Menjadikan olahan makanan ayam geprek sebagai suatu tren makanan baru
dan menyediakan makanan halal dan sehat bagi masyarakat.
Misi
o Menjadikan usaha Ayam Gprek ini sebagai usaha yang dapat diterima di
masyarakat
o Memberikan kepuasan, kenyamanan serta kepercayaan kepada konsumen.
D. Tujuan
Tujuan dari pendirian usaha ini adalah sebagai langkah untuk mengambil peluang
usaha.
E. Manfaat Usaha
F. Profil Organisasi
Nama Usaha
Usaha yang akan kami jalankan disini adalah usaha makan yang bernama
“Ayam Geprek Lamber”. Ayam geprek merupakan usaha dibidang produk olahan
makanan cepat saji yang sehat dan halal. Adapun pelayanan dari usaha ini ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia.
Pemilik Usaha
Usaha makanan ayam geprek ini berbentuk usaha kelompok yang memiliki
kaitan dengan orang / pihak lain. Usaha makan kami ini di buka mulai dari jam
10.00-21.00 WIB. Kami juga menyediakan layanan pesanan secara online dan
pesanan dalam partai besar maupun kecil untuk acara hajatan, ulangtahun, rapat, dll.
Usaha ini bergerak dalam bidang kuliner, makanan cepat saji yaitu menu
ayam geprek dengan berbagai tingkat kepedasan yang berbeda.
Alamat
Penanggung Jawab
Zhovanya K. J. Mooy
A. Nama Produk
Nama produk kami yaitu: “Ayam Geprek Lamber (Lambung Bergoyang)”. Jenis
produk ini adalah olahan makanan Ayam geprek dengan beberapa tingkat kepedasan dan.
Menu-menu yang akan disediakan yaitu:
Anggaran Alat
1. Peralatan Dapur
Alat-alat yang digunakan dalam proses produksi sama halnya dengan peralatan
masak seperti umumnya meliputi:
o Kompor Hock
o Wajan/kuali
o Dandang
o Baskom
o Spatula
o Talenan
o Cobek
o Pisau
o Serok penggorengan
o Nampan
o Tempat usaha
o Sterafom
o Kertas nasi
o Sendok plastik
o Minyak tanah
Anggaran Bahan
Bahan- bahan yang digunakan untuk membuat ayam geprek adalah sebagai
berikut:
o Ayam segar
o Tahu dan tempe
o Tepung terigu dan beras
o Minyak goreng
o Tepung bumbu mama suka
o Beras
o Bumbu-bumbu (Cabai rawit merah, Bawang putih, Daun salam, Ketumbar,
Garam, Pala bubuk, Masako, Lada, Serai)
o Soda kue
o Timun
o Kemangi
Proyeksi pendapatan :
Pendapatan rata-rata per hari menghabiskan:
1 ekor ayam mampu dibuat 20 porsi, (2 ekor x 20 = 40 porsi dalam sehari).
Harga per porsi ayam geprek Rp. 15.000
Pendapatan per hari 40 x Rp 15.000 = 600.000
Total Pendapatan per bulan 26 hari x Rp 600.000 = Rp 15.600.000
Biaya operasional:
Modal kerja (harian) x 26 hari kerja = Rp. 381.000 x 26 = Rp. 9.906.000
+
Modal Operasional (Bulanan) = Rp. 1.685.000
Total beban biaya per bulan= Rp. 11.591.000
ANALISIS SWOT
A. Faktor Internal
1. Strength (Kekuatan)
Usaha ini memiliki biaya produksi yang relatif rendah.
Imаgе Ayam Geprek уаng ѕudаh sangat dikenal dі masyarakat
Lokasi mudah diakses реmbеlі
2. Weakness (Kelemahan)
Produk ini tidak tidak bertahan lama jadi ada kemungkinan sisa makanan yang
tidak terjual dalam satu hari.
Arеа раrkіr yang sempit
B. Faktor Eksternal
1. Opportunities (Peluang)
Ayam adalah bahan lauk pauk yang digemari oleh masyarakat semua kalangan
sehingga potensi pasarnya besar.
Berkembangnya media sosial dan aplikasi pesan antar membuat potensi
konsumen bisa lebih luas.
2. Threats (Ancaman)
Banyaknya pesaing
Adanya pelanggan yang membatalkan pesanan
Adanya kebosanan dalam makan makanan ini.
BAB IV
A. Analisis Pasar
Dalam memulai usaha dalam bentuk apapun, yang pertama kali harus di perhatikan
dalam peluang pasar dan bagaimana cara membuat orang tertarik terhadap bisnis yang akan
kita jalankan. Singkirkan hambatan pisikologis rasa malu, takut gagal, dan perang batin
antara keinginan dan keraguan. Selain itu kita harus siap menghadapi resiko terburuk yang
akan terjadi. Karena resiko bisnis adalah untung atau rugi. Semakin besar keuntungan maka
resikonya pun semakin besar. Yang terpenting adalah berani mencoba dan memulai. Lebih
baik mencoba gagal daripada gagal untuk mencoba.
B. Strategi Pemasaran
1. Price
Harga yang kami tawarkan untuk satu porsi Ayam geprek adalah senilai : Rp. 15.000
dengan beberapa pilihan menu :
o Geprek Original
o Geprek Suka-suka
o Geprek Gila
2. Place
Letaknya cukup strategis karena dekat dengan rumah-rumah warga, kemudin
aksesnya pun dapat dijangkau karena berada dipinggi jalan dekat cabang ke perumahan
pitobi alak. Selain itu kami juga menyediakan penjualan secara online melalui media
sosial.
3. Promotion
Rencana pemasaran, ayam geprek lamber akan membuat postingan yang menarik
untuk di posting di media sosial yang bertujuan untuk memperkenalkan produk dan
menarik minat pelanggan.
BAB V
PERENCANAAN BISNIS
B. Rencana usaha
Rencana usaha kami terhadap produk yang nantinya akan kami buat mengarah pada
rencana jangka Panjang.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Usaha kuliner saat ini menjadi salah satu peluang usaha yang cukup menjanjikan.
Selain karena semakin bertambahnya jumlah penduduk dari hari ke hari, perubahan ekonomi
juga dapat mempengaruhi semakin majunya usaha-usaha kuliner. Alasan kenapa kami ingin
menjalankan usaha ini karena mengingat sekarang pendirian usaha ini adalah bentuk
makanan tersebut sedang menjadi foodtren.
Kemudian dari pada itu, pendirian usaha ini juga merupakan wujud dari sebagian
proses pengembangan diri dan aktulisasi dari ilmu manajemen yang saya pelajari, dengan
harapan semoga bisnis ini bisa membantu kami mempersiapkan diri dengan baik untuk
membangun dan mengembangkan usaha kami di masa depan.
B. Saran
Penyusunan proposal ini memerlukan perbaikan dan kritik serta saran yang bersifat
membangun. Sehingga penyusunan proposal di masa yang akan datang lebih baik lagi.
Dan diharapkan untuk penyusunan proposal usaha ini dapat menjadi panduan untuk
membuat proposal usan. Dengan proposal ini juga diharapkan muncul wirausahawan baru
yang dapat menambah lapangan kerja dan dapat mengurangi pengangguran yang ada di
Indonesia.