Anda di halaman 1dari 14

Sipare

Laporan Prakarya dan Kewirausahaan

Keripik Paria

Disusun oleh:

1. Amanda K P
2. Arya Mais
3. Fahal Filla
4. Hikmah N
5. Ikhsannudin N A
6. Salma F H
7. Zumhur H

SMA Negeri 1 Cisarua


Tahun Pembelajaran 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kasih
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan praktek Prakarya dan
kewirausahaan dengan nama produk ‘Sipare’. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan praktek kewirausahaan
ini dengan baik dan tepat waktu.
Kami berterima kasih kepada Bapak Wawan, S.Pd selaku guru mata
pelajaran PKWU yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
mengerjakan laporan ini.

Dalam penyusunan laporan praktek Prakarya dan kewirusahaan ini kami


sudah berusaha sebaik mungkin, tetapi kami sadar masih banyak terdapat
kekurangan dan kelemahan. Untuk itu kami mohon maaf dan sangat
mengharapkan adanya kritik dan juga saran yang membangun dari pembaca.
Dengan begitu, akan menjadi pelajaran berharga untuk kami supaya bisa
membuat laporan prakarya dan kewirausahaan yang lebih baik lagi di kemudian
hari.
Kiranya laporan praktek prakarya dan kewirausahaan ini dapat
bermanfaat kepada para pembaca dan juga berguna untuk meningkatkan
pengetahuan sekaligus wawasan terkait kewirausahaan. Akhirnya, semoga
Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat dan berkat-Nya kepada siapa saja
yang mencintai pendidikan. Amin.

Bandung Barat, 10 Maret 2023

Tim Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kripik pare adalah camilan yang terbuat dari pare yang diiris tipis
dan digoreng. Banyak masyarakat yang tidak begitu menyukai pare,
karena pare memiliki rasa yang pahit. Tetapi dari rasanya yang pahit
banyak manfaat yang tersembunyi pada pare. Pare atau bitter melon adalah
buah yang memiliki rasa pahit dan kaya akan nutrisi seperti vitamin C,
vitamin A, kalium, dan serat. Pare diketahui memiliki banyak manfaat
untuk kesehatan, seperti menurunkan kadar gula darah, meningkatkan
sistem kekebalan tubuh, dan membantu menjaga berat badan. Kami
berusaha mengolah pare agar banyak disukai oleh masyarakat. Oleh
karena itu, kami berinisiatif untuk mengolah pare menjadi keripik dengan
menghilangkan rasa pahitnya. Kripik pare menjadi alternatif camilan yang
lebih sehat daripada camilan yang biasa dijual di pasaran.
Dalam beberapa tahun terakhir, kesadaran akan pentingnya gaya
hidup sehat semakin meningkat di masyarakat. Hal ini membuat
permintaan akan makanan yang sehat semakin meningkat pula. Selain itu,
pare juga banyak ditemukan di Cisarua sehingga potensi pasar untuk
kripik pare cukup besar. Masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan
mengonsumsi camilan. Seiring perkembangan zaman, muncul inovasi-
inovasi baru dalam pembuatan camilan, termasuk kripik pare. Inovasi ini
membuat kripik pare memiliki daya tarik tersendiri bagi konsumen.
Karena pare yang biasanya dijadikan teman dari siomay, sekarang bisa
dimanfaatkan dan diolah menjadi sebuah produk keripik yang belum
banyak dijumpai didaerah kami.
Oleh karena itu, latar belakang usaha kripik pare dapat berasal dari
potensi kesehatan pare, potensi pasar yang besar, serta inovasi dalam
pembuatan camilan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara memproduksi keripik pare yang berkualitas dan dapat
memenuhi permintaan pasar?
2. Bagaimana menghadapi persaingan dari produk serupa di pasaran?
3. Bagaimana menemukan sumber bahan baku pare yang berkualitas dan
dapat diakses dengan harga yang terjangkau?
4. Bagaimana menentukan harga jual yang tepat agar dapat bersaing
dengan produk sejenis di pasaran dan tetap menguntungkan?
5.Bagaimana mengoptimalkan proses produksi agar efisien dan
menghasilkan produk yang berkualitas konsisten?

C. Tujuan

a. Untuk melatih diri dalam menumbuhkan jiwa enterprenuer atau


pengusaha.
b. Untuk belajar berwirausaha
c. Untuk memanfaatkan peluang yang ada (team work) yang baik
d. Untuk memenuhi tugas praktikum kewirausahaan

D. Manfaat
a. Pelajar terlatih dan memiliki jiwa pengusaha.
b. Produk ini memiliki peluang bisnis yang menjanjikan.
BAB II
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Resep
Alat dan Bahan :
1. Pisau
2. Panci
3. Talenan
4. Pare
5. Garam
6. Penyeedap Rasa
7. Tepung Tapioka
8. Tepung Terigu
9. Tepung Beras
10. Telur
11. Daun Jeruk

Proses Pembuatan :
1. Siapkan pare, potong pare menjadi dua, bersihkan isi pare lalu iris
pare setipis mungkin.
2. Kemudian rendam pare selama 20 menit menggunakan air garam.
3. Lalu cuci irisan pare sebanyak 3 kali.
4. Selanjutnya panaskan air hingga mendidih dan rendam irisan pare
selama 5 menit kedalam air yang sudah mendidih tadi.
5. Lalu cuci kembali irisan pare menggunakan air bersih sebanyak 2
kali.
6. Selanjutnya membuat adonan dengan mencampurkan tepung terigu
sebanyak 80 gram, tepung beras 300 gram, dan tepung tapioka 150
gram.
7. Lalu campurkan semua tepung tersebut kedalam wadah,
selanjutnya tambahkan irisan daun jeruk dan air secukupnuya.
8. Kemudian aduk adonan sampai mengental. Dan masukkan irisan
pare yang sudah dibersihkan kedalam adonan.
9. Siapkan wajan kemudian masukkan minyak dan panaskan minyak
hingga mendidih.
10. Kemudian pare yang sudah tercampur dengan adonan digoreng
hingga matang.

B. Total Pembiayaan

1. FIX COST (Biaya Tetap)

Banyaknya Waktu Harga


No Uraian
Alat Penyusutan (satuan/jumlah)
1. Wajan 1 24 Bulan Rp 0
2. Sutil 1 24 Bulan Rp 0
3. Talenan 1 12 Bulan Rp 0
4. Panci 1 12 Bulan Rp 0
5. Pisau 2 12 Bulan Rp 0
6. Sendok Mkaan 1 6 Bulan Rp 0
7. Sendok Teh 1 6 Bulan Rp 0
8. Mangkok 3 12 Bulan Rp 0
9. Gelas 3 6 Bulan Rp 0
10. Kompor 1 36 Bulan Rp 0
TOTAL Rp 0

2. Variabel COST
Untuk produksi 7 unit
No Nama Bahan Banyak Satuan Jumlah
Bahan
1. Paria 1000 gr Rp 12.000/kg Rp 12.000
2. Tepung Terigu 80 gr Rp 4.000/250 gr Rp 1.280
3. Tepung Tapioka 150 gr Rp 2.500/250 gr Rp 1.500
4. Tepung Beras 300 gr Rp 10.000/1 kg Rp 1.500
5. Minyak 250 ml Rp 3.500/125 ml Rp 7.000
6. Kemiri 1 bungkus Rp 0 Rp 0
7. Bawang Putih 1 bandul Rp 0 Rp 0
8. Bubuk kunyit 1 bungkus Rp 0 Rp 0
9. Ketumbar 1 saset Rp 0 Rp 0
10. Daun Jeruk 10 lembar Rp 100/lembar Rp 1.000
11. Telor 1 buah Rp 2.500/buah Rp 2.500
12. Lebel 7 buah Rp 10.000/lembar Rp 3.500
Rp 16.000/pack
13. Kemasan 7 buah Rp 1.240
(isi 50 buah)
14. Gas 1 buah Rp 0 Rp 0
Total Rp 31.520

C. Penentuan Harga Jual

Total Fix Cost (biaya tetap) = Rp 0


Total Variabel Cost (biaya Variabel) = Rp 31.520
Total Penjualan = 7 unit
HPP = FC + VC = 0 + 31.520 = Rp 4.502
P 7
Harga Jual = Rp 7.000

D. Keuntungan Usaha

Laba = (pendapatan Kotor) – (Total Biaya)


= (7.000 x 7) – (4.500 x 7)
= 49.000 – 31.520
= Rp 17.480

E. Analisis SWOT
1. Strength (Kekuatan) Strength yaitu mampu melihat ke dalam produknya
sendiri apa yang menjadi kekuatan sehingga dapat mengukur kemampuan
dan potensi yang ada pada produknya.
 Kandungan gizi dalam keripik Pare ini sangatlah banyak.

 Keripik Pare ini sangat enak dan tidak pait.

 Cara pembuatan keripik yang sangatlah mudah.

 Produk mudah di inovasi (varian rasa).

 Peralatan yang dibutuhkan mudah dicari

2. Weakness (kelemahan) Weakness yaitu mampu melihat kelemahan yang ada


didalam dirinya dengan begitu diharapkan dapat meminimalkan kekurangan
dengan cara mau belajar dan memperbaiki diri sehingga dapat mengubah
kekurangan menjadi kelebihan. Kami dapat melihat kelemahan pada produk
ini adalah:
 Hasil produksi tidak tahan lama, harus segera dikonsumsi.

 Produknya terlalu mudah untuk ditiru oleh pesaing.

 Harga bahan baku yang tidak menentu bahkan cenderung naik.

 Banyak yang kurang suka dengan sayuran pare.

3. Opportunity (peluang) Opportunity yaitu mampu melihat peluang yang ada,


dengan mengasah kepekaan dan kreatifitas. Kami melihat peluang yang
muncul sebagai berikut:
 Pemasaran melalui media sosial yang sangat baik dan efektif.

 Peluang pasar masih besar karena belum terlalu banyak pesaing.

4. Threats (ancaman) Threats yaitu ancaman yang biasanya berasal dari luar.
Saya memperkirakan ancaman yang akan muncul adalah:
 Adanya pesaing yang menjual produk dengan harga yang tidak
terlalu mahal.
 Munculnya produk baru dengan kualitas dan kreasi yang lebih baik.

 Munculnya produk baru dengan kerenyahan yang tinggi.

F. Segmentasi pasar
1. Psikografis
- Seseorang yang suka keripik
- Seseorang yang suka makanan yang unik
- Seseorang yang suka paria
2. Demografis
- Usia 10-50 tahun
- Semua kalangan
- Semua pendapatan
- Semua profesi
3. Geografis
- SMA Negeri 1 Ciarua
- Asrama Bina Siswa
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

1. Simpulan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan,
dapat disimpulkan bahwa usaha keripik pare memiliki potensi yang besar dalam
menghadapi tantangan dan peluang di pasar. Pare sebagai bahan dasar memiliki
nilai nutrisi yang tinggi dan manfaat kesehatan yang bermanfaat, sehingga
memungkinkan usaha ini untuk menarik minat konsumen yang memperhatikan
kesehatan mereka. Untuk dapat berhasil dalam usaha keripik pare, perusahaan
perlu memperhatikan kualitas bahan baku, memastikan keamanan pangan dan
kebersihan produksi, memperhatikan branding dan pemasaran yang efektif, serta
inovasi produk dan diversifikasi. Selain itu, perusahaan perlu menjaga efisiensi
dalam pengelolaan stok dan distribusi, serta menentukan harga jual yang sesuai
dengan pasar agar dapat bersaing dengan produk sejenis.
2. Saran
Pastikan produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan
konsisten. Hal ini akan membuat konsumen merasa puas dan lebih cenderung
untuk membeli kembali. Pastikan produksi keripik pare dilakukan dengan standar
kebersihan dan keamanan pangan yang baik. Hal ini akan memberikan
kepercayaan kepada konsumen dan meningkatkan citra perusahaan. Selain varian
rasa original, kembangkan variasi rasa lain yang unik dan menarik seperti rasa
pedas atau manis. Hal ini dapat menarik minat konsumen yang ingin mencoba
variasi rasa baru. Media sosial dapat menjadi alat yang efektif untuk memasarkan
produk keripik pare. Manfaatkan platform media sosial seperti Instagram dan
Facebook untuk memperkenalkan produk kepada konsumen potensial dan
membangun brand awareness.
BAB IV
DOKUMENTASI

1. Pembelian bahan baku

2.

2. Proses produksi
3. Pemasaran

Anda mungkin juga menyukai