Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL MODIFIKASI MAKANAN

FUNGSIONAL KHAS DAERAH

Disusun oleh
Faza Fauziah Soerya
Kelas XII MIPA 4

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA


BARAT DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH VII
SMA NEGERI 3 CIMAHI
Jalan Pesantren No.161 Telp.(022)6652807 Kota Cimahi
Website : sman3cmi.sch.id, e-mail : divisi_ict@sman3cmi.sch.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Definisi pangan fungsional menurut Badan POM adalah pangan yang secara alamiah
maupun telah melalui proses, mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan kajian-
kajian ilmiah dianggap mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi
kesehatan. Serta dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan atau minuman, mempunyai
karakteristik sensori berupa penampakan, warna, tekstur dan cita rasa yang dapat diterima oleh
konsumen. Selain tidak memberikan kontraindikasi dan tidak memberi efek samping pada
jumlah penggunaan yang dianjurkan terhadap metabolisme zat gizi lainnya.

Golongan senyawa yang dianggap mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu di dalam


pangan fungsional adalah senyawa-senyawa alami di luar zat gizi dasar yang terkandung dalam
pangan yang bersangkutan, yaitu: (1) serat pangan (deitary fiber), (2) Oligosakarida, (3) gula
alkohol (polyol), (4) asam lemak tidak jenuh jamak (polyunsaturated fatty acids = PUFA), (5)
peptida dan protei tertentu, (6) glikosida dan isoprenoid, (7) polifenol dan isoflavon, (8) kolin
dan lesitin, (9) bakteri asam laktat, (10) phytosterol, dan (11) vitamin dan mineral tertentu.

B. Identitas Perusahaan
Nama Perusahaan : Dapur Adoel
Alamat : Jl. Pesantren No.161 Kota Cimahi
NPWP : Ada
Surat Izin Usaha : Ada
Logo :

Struktur Organisasi : - Produksi : Faza Fauziah Soerya


- Distribusi : Jasmine Widiyastuti
- Administrasi : Fadilah Ramadhan
C. Tujuan
Visi : Visi kami adalah membuat modifikasi baru dari makanan khas daerah yang disukai oleh
semua kalangan.
Misi : Membuat produk penggabungan dari 2 jenis makanan yang berbeda.

D. Sasaran Perusahaan
Tujuan perusahaan kami agar Konsumen dapat menikmati 2 jenis makanan yang berbeda
dalam satu waktu yang sama. Dan agar konsumen dapat mencoba hal baru dari hasil modifikasi
makanan kami.

E.Manfaat
 Meningkatkan ketertarikan konsumen terhadap makanan khas daerah
 Menciptakan makanan yang hadir dengan inovasi baru.
 Turut melestarikan makanan khas daerah agar tidak dilupakan.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pecel Sayur
Pecel merupakan makanan yang berbahan dasar rebusan sayuran yang yang
dihidangkan bersama sambal kacang. Sekilas, pecel memiliki kesamaan hidangan dengan
salad orang Eropa. Perbedaannya terletak pada topping, dengan salad menggunakan
mayonaise sedangkan pecel disajikan dengan sambal kacang.
Kuliner khas Jawa Tengah dan Jawa Timur ini terdiri atas berbagai macam
sayuran, seperti kacang panjang, kecipir, tauge, bayam, dan sayuran lain yang bisa
ditambahkan sesuai selera. Biasanya pecel dihidangkan bersama rempeyek kacang,
rempeyek udang, atau lempeng beras.

B. Gado-gado
Dikutip dari Jurnal Ilmiah Kepariwisataan edisi 2018, penggunaan ragam sayuran
dalam gado-gado hampir sama dengan yang disajikan pada pecel. Akan tetapi, perbedaan
utama yang mencolok yakni tidak semua sayu harus direbus terlebih dahulu. Dengan
demikian, dalam gado-gado terdapat kombinasi antara sayuran yang sudah direbus dan
sayur mentah.
Selain itu, gado-gado biasanya disajikan dengan tempe, tahu,kerupuk kering, atau
kentang rebus untuk menambah rasa dan tekstur gado-gado yang dibalut dengan bumbu
kacang. Gado-gado merupakan makanan tradisional Jawa, khususnya daerah Jakarta dan
Surabaya.
BAB III
RENCANA PRODUKSI
A. Alat dan mesin
No. Alat dan mesin Spesifikasi Jumlah
1. Spatula Terbuat dari bahan kayu atau plastik 1
2. Pisau Tajam dan mudah untuk memotong 1
3. Wajan Terbuat dari bahan alumunium 1
4. Kompor Dilengkapi dengan regulator bertekanan 1
5. Sendok Terbuat dari bahan alumunium 1

B. Bahan baku
No. Nama barang Jumlah barang
1. Bumbu pecel instan 5
2. Kentang 500 gr
3. Kangkung 2 ikat
4. Tauge 250gr
5. Kemasan 1 paket
6. Tahu Kuning 1
7. Tempe 1
8. Timun 4
9. Telur ayam 5
10. Kerupuk 250gr
11. Minyak goreng 500mL

C. Teknik pengolahan
 Cuci bersih kangkung, tauge, kentang dan timun dengan air matang hingga bersih.
 Potong-potong kangkung dan timun sesuai selera.
 Rebus kangkung, tauge, dan telur ayam dalam air yang mendidih.
 Apabila dirasa sudah cukup tiriskan kangkung, tauge, kentang dan telur yang sudah di
rebus tadi.
 Kupas dan potong-potong telur ayam dan kentang yang telah direbus tadi.
 Siapkan wajan dan isi dengan mintak secukupnya.
 Goreng tempe dan tahu kuning hingga matang.
 Tiriskan tempe dan tahu yang telah matang.
 Potong-potong tempe dan tahu sesuai selera.
 Siapkan mangkuk dan taruh bumbu pecel instan ke dalam mangkuk lalu beri air hangat
sedikit demi sedikit hingga dirasa sudah pas.
 Sajikan seluruh bahan yang telah dipotong tadi dan tuangkan bumbu pecel diatasnya.
 Sajikan dengan kerupuk selagi hangat.

D. Penyajian dan kemasan

Menggunakan kemasan plastik dan di tempeli dengan logo produk.

E. Sumber daya manusia yang dibutuhkan (Administrasi, pemasaran, produksi)


1. Administrasi : Jasmine Widiyastuti
2. Pemasaran : Faza Fauziah Soerya
3. Produksi : Fadilah Ramadhan
BAB IV
RENCANA BIAYA
A. Biaya Inventasi Alat Dan Mesin
Jumlah
No Jenis Alat Penyusutan Harga (Rp) Harga Total (Rp)
(Unit)
Spatula (habis 1/1 x 5.000 =
1 2 Rp5.000,00 Rp10.000,00
pakai/1 bulan) 5.000
Pisau (habis 1/5 x 10.000 =
2 2 Rp5.000,00 Rp10.000,00
pakai/5 bulan) 5.000
Sendok (habis 1/6 x 9.000 =
5 2 Rp1.500,00 Rp3.000,00
pakai/6 bulan) 1.500
Wajan (habis 1/12 x 25.000
7 1 Rp25.000,00 Rp25.000,00
pakai/1 tahun) = 2.100
Kompor (habis 1/48 x 300.000
8 1 Rp300.000,00 Rp300.000,00
pakai/4 tahun) = 6.250
Total Biaya investasi termasuk PPN 10% Rp348.000,00
Biaya penyusutan = total investasi/umur alat
Rp10.000,00
= Rp348.000,00 / 36 bulan

B. Biaya Variabel Tidak Tetap (Bahan)


No. Nama barang Harga satuan Jumlah barang Subtotal
12. Bumbu pecel instan Rp5.000,00 5 Rp25.000,00
13. Kentang Rp13.000,00 500 gr Rp13.000,00
14. Kangkung Rp3.000,00 2 ikat Rp6.000,00
15. Tauge Rp5.000,00 250gr Rp5.000,00
16. Kemasan Rp4.000,00 1 paket Rp4.000,00
17. Tahu Kuning Rp5.000,00 1 Rp5.000,00
18. Tempe Rp7.000,00 1 Rp7.000,00
19. Timun Rp3.000,00 4 Rp12.000,00
20. Telur ayam Rp2.000,00 5 Rp10.000,00
21. Kerupuk Rp5.000,00 250gr Rp5.000,00
22. Minyak goreng Rp17.500,00 500mL Rp.17.500,00
Jumlah biaya tidak tetap termasuk PPN 10% Rp109.500,00/Produksi

C. Biaya Variabel Tetap


No Nama barang Harga satuan Jumlah barang Subtotal
.
1. Listrik Rp40.000,00 1 Rp40.000,00
2. Air Rp40.000,00 1 Rp40.000,00
3. Gas Rp20.000,00 2 Rp40.000,00
4. Tenaga kerja Rp30.000,00 3 Rp90.000,00
5. Transportasi Rp30.000,00 1 Rp30.000,00
Rp240.000,00 /bulan
Total biaya tetap Rp7.000,00 /Produksi

D. Besaran Modal
No Jenis kebutuhan Jumlah
.
1. Biaya investasi ala dan mesin Rp10.000,00
2. Variabel tetap Rp7.000,00
3. Variabel tidak tetap Rp109.500,00
Jumlah per bulan Rp126.500,00

E. Harga Pokok Produksi (HPP)


HPP = modal : jumlah produk 1 kali produksi
HPP = Rp126.500,00 : 10
HPP = Rp12.650,00

F. Harga Jual Produk (HJP)


HJP = HPP + Keuntungan
HJP = Rp12.650,00 + Rp2.350,00
HJP = Rp15.000,00

G. Pendapatan Kotor
PK = Jumlah Produk x HJP
PK = 10 x Rp15.000,00
PK = Rp150,000,00

H. Pendapatan Bersih (PB)


PB = Pendapatan Kotor – Modal
PB = Rp150.000,00 – Rp126.500,00
PB = Rp23.500,00

I. Laba atau Rugi


a) Laba kotor = Pendapatan bersih - HJP
Laba kotor = Rp23.500,00 – Rp15.000,00
Laba Kotor = Rp8.500,00
b) Laba bersih = Total pendapatan – total pengeluaran
Laba bersih = Rp150.000,00 – 126.500,00
Laba bersih = Rp23.500,00

J. BEP ( Break Even Point )


BEP (unit) = Biaya tetap / (HJP-HPP)
BEP (unit) = / (Rp15.000,00 – Rp12.650,00)
BEP (unit) =
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
 Berinovasi dengan produk yang akan diperjualbelikan akan meningkatkan minat para
konsumen.
 Cara penyajian dan kemasan yang digunakan akan sangat mempengaruhi penjualan.
 Makanan fungsional adalah makanan yang bergizi dan bermanfaat baik bagi tubuh.

B. Saran
 Sebelum menentukan apa yang akan dijual sebaiknya riset terlebih dahulu apa yang
banyak diminati oleh konsumen.
 Dalam penjualan buatlah kemasan produk yang menarik dan mudah digunakan agar
menarik konsumen.
 Dalam membuat makanan fungsional tidak hanya memperhatikan gizi yang terdapat pada
makanan tetapi cita rasanya pun perlu diperhatikan.

Anda mungkin juga menyukai