Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHLUAN

A. Latar Belakang
Banyak orang takut mengonsumdi makanan dalam keadaan mentah seperti
asinan karena khawatir terkontaminasi bakteri. Padahal, dari segi gizi, makanan
mentah lebih baik dibandingkan dengan yang telah dimasak karena tidak
mengalami kerusakan akibat proses pemasakan. Selain itu, konsumsi makanan
mentah juga bebas dari komponen berbahaya yang terbentuk akibat proses
pemasakan, terutama pada makanan yang digoreng dan dipanggang.
Asinan merupakan salah satu olahan sayuran dan buah-buahan yang
dikonsumsi dalam keadaan mentah. Makanan ini merupakan hidangan sehat, kaya
antioksidan. Asinan juga membuat konsumen awet muda dan bebas osteoporosis
karena merupakan makanan sehat seperti salad yang murni mengandung bahan
nabati terutama untuk para vegetarian.
Asinan terdiri atas tiga macam, yaitu asinan buah, asinan sayur, dan asinan
campuran (buah dan sayur). Asinan dibuat dengan cara pengacaran (melalui
pengasinan garam atau pengasaman dengan cuka. Meskipun namnya asinan,
pada kenyataannya asinan buah ini memiliki tiga rasa yang dominan, yaitu asam,
pedas, dan manis.
Ide untuk membuat asinan ini telah mendorong kami untuk melaksanakan
tugas keterampilan dalam berwira usaha untuk menjual asinan yang telah dibuat
kepada setiap warga sekolah.;

B. Tujuan
1. Melatih siswa dalam berwira usaha dan meningkatkan percaya diri dalam
berdagang.
2. Menambah pengetahuan seputar kuliner Indonesia serta dapat mempraktekannya
dalam kehidupan sehari-hari.

1
BAB II
PEMBAHASAN

Kondisi eknonomi makro yang cenderung buruk dan tidak stabil


mengharuskan pemerintah Indonesia untuk mengembangkan aspek perekonomian
yang dapat terus bertahan menghadapi krisis ekonomi saat ini. Oleh sebab itu
maka secara umum misi yang diamanatkan oleh rakyat khususnya yang
menyangkut system ekonomi kerakyatan adalah pembudayaan masyarakat dan
seluruh kekuatan ekonomi nasional, terutama pengusaha kecil, menengah dan
koperasi yang berdaya saing kuat dengan meningkatkan sumber daya yang
tersedia secara optimal. Sedangkan strategi yang dilakukan Departemen
Perindustrian dan Perdagangan (Depperindag) dalam mengembangkan usaha
mikro antara lain dengan memberikan prioritas pengembangan komoditi unggulan
daerah yang berbasis pada sumber daya alam.
Pelaksanaan otonomi daerah mulai dilaksanakan secara bertahap sejak tahun
2001. Hal ini berarti bahwa kewenangan pemerintah pusat didesentralisasi ke
daerah, sehingga diharapkan daerah mampu mengembangkan potensi alam dan
komoditi unggulannya secara optimal. Depperindag Sukabumi mengarahkan agar
pembangunan industry di Palabuhanratu dapat mendorong terciptanya struktur
ekonomi yang seimbang dan kokoh dalam rangka menciptakan landasan
perekonomian yang kuat agar tumbuh dan berkembang atas kekuatan sendiri. Saat
ini, industry kecil asinan merupakan jenis insdutri makanan yang menempati
prioritas pengembangan usaha nomor dua setelah insdustri roti dan kue, serta
menempati prioritas pengembangan pertama untuk jenis makanan khas daerah
wilayah Palabuhanratu.
Palabuhanratu merupakan salah satu daerah di Sukabumi yang memiliki
tempat pariwisata yang banyak dikunjungi oleh turis domestik maupun
mancanegara. Pada tahun 2012, kunjungan wisatawan di Palabuhanratu mencapai
3,7 juta orang. Angka ini meningkat sekitar 700 ribu orang jika dibandingkan
dengan tahun 2011 yang mencapai 3 juta kunjungan wisatawan. Berdasarkan data

2
tersebut, sekitar 71% wisatawan berasal dari wilayah nusantara khususnya di
wilayah Jabodetabek dan sisanya merupakan wisatawan mancanegara (Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata di Palabuhanratu 2013).
Di Palabuhanratu orang jarang sekali makan asinan Sedangkan pengertian
Asinan sendiri adalah sejenis makanan yang dibuat dengan cara pengacaran
(melalui pengasinan dengan garam atau pengasaman dengan cuka), bahan yang
diacarkan yaitu berbagai jenis sayuran dan buah-buahan. Asinan adalah salah satu
hidangan khas seni kuliner Indonesia khusunya di Palabuhanratu.
Istilah asin mengacu kepada proses pengawetan dengan merendam buah atau
sayur dalam larutan campuran air dan garam. Asinan sangat mirip dengan rujak,
perbedaan utamanya antara lain bahan rujak disajikan segar, sedangkan bahan
asinan disajikan dalam keadaan diasinkan atau diacar.

A. Kebutuhan Pasar
Terhadap kebutuhan pangan di masyarakat terus meningkat. Kebutuhan akan
Asinan ini bisa dijadikan sebagai camilan setiap hari, jajan khas dan oleh-oleh
bagi keluarga. Bagi masyarakat produk Asinan merupakan produk yang memiliki
ciri khas tersendiri mulai dari rasa, penampilan dan bahan. Karena produk Asinan
buah dan sayur diproses secara alami langsung dari buah dan sayur segar sehingga
menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan tanpa adanya bahan pengawet.
Sehingga permintaan akan kripik pisang semakin meningkat.

B. Kelebihan usaha Asinan


1. Nutrisi tidak hilang, karena digoreng pada suhu rendah (80-85oC)
2. Warna tidak berubah
3. Segar dan Mantap

C.Promosi
Promosi makanan yang cepat laku adalah pada tempat ramai seperti pasar,
sekolah, kampus, kantor, itu adalah tempat yang paling strategis untuk

3
mempromosikan barang dagangan. Berikut ini adalah beberapa cara promosi
makanan yang akan saya lakukan :
1. Pertama adalah lewat brosur, cara ini cukup efektif untuk memperkenalkan
makanan yang saya jual, biasanya makanan sampai di konsumen melalui pesan
antar atau sering disebut delivery.
2. Melakukan penjualan langsung, cara ini lumayan efektif karena langsung bertemu
dengan pembelinya dan bisa langsung promosikan makanan yang di jual.
3. Melalui internet cara ini efektif walau tak semua orang memakai internet tapi cara
ini cukup memberikan informasi yang lebih kepada orang karena saat ini orang
banyak membuka internet seperti facebook, twetter, yahoo, google dan lain - lain,
tak ada salahnya bila dicoba.
4. Melalui iklan radio, cara ini cukup lumayan walau tak ada gambar visual yang
dapat terlihat tapi setidaknya pesannya dapat tersampaikan kepada masyarakat.

D. Tips Pemasaran
a. Tetapkan impian (carilah impian yang sesuai dengan hobi dan kemampuan) atau
menjual produk sesuai dengan kebutuhan pasar, diperlukan riset dahulu dengan
membaca koran atau membuka buka internet.
b. Cari tahu tentang bisnis itu (bahan baku, pemasaran, cara produksi)
c. Turun ke lapangan dan perkenalkan produk
d. Cari pengusaha yang sukses di bidang sejenis untuk sharing informasi
e. Buat merek-logo produk
f. Silaturahim dengan dinas, departemen, kementrian terkait. Serahkan kartu nama,
foto produk, dan company profile
g. Bermitra dengan bumn atau perusahaan swasta yang sudah memiliki manajemen,
usaha berjalan minimal 2 tahun dan sertakan proposal.
h. Perbaiki diri, perkuat branding, tingkatkan pelayanan, profesional, dan perluas
pemasaran
i. Berdoa dan bersedekah, ini adalah kunci sukses yang sering di lupakan orang

4
E. Gambaran Tentang Kendala Usaha
Kendala usaha yang sering ditemui dalam produksi keripik pisang adalah
sulitnya mendapatkan persediaan bahan baku pisang yang benar-benar berkualitas
bagus. Persediaannya yang kurang stabil membuat harga bahan baku tersebut
cenderung naik turun, sehingga kami harus pintar-pintar menyiasatinya tanpa
harus menaikan harga jual produk ke pasaran.
Selain itu, kendala yang lainnya yaitu adanya persaingan pasar yang cukup
ketat. Sekarang ini jumlah produsen Asinan sudah cukup banyak di pasaran,
sehingga kita dituntut untuk menghasilkan cita rasa yang lezat dan melengkapinya
dengan kemasan yang bisa menarik perhatian konsumen.

F. Rencana Keuangan
Dalam berwirausaha tujuan yang paling utama ialah memperoleh keuntungan.
Keuntungan di sini tergantung pada apa yang kita hasilkan dan bagaimana cara
menjual produk tersebut. Dalam sehari kita dapat menghasilkan dan menjual
Asinan ini sebanyak 30kg dengan membutuhkan bahan baku yaitu buah dan sayur
sebanyak 50 kg, selain buah yang sebagai bahan baku dari pembuatan Asinan ini
dibutuhkan juga bumbu untuk melakukan proses pengolahan dan yang dibutuhkan
sebanyak 15 kg, agar rasa keripik pisang ini gurih, segar dan enak maka dalam
proses pembuatannya dibutuhkan bumbu bumbu sebagai penyedap rasa dalam
Asinan ini.
Dalam proses pembuatannya juga membutuhkan 3 orang sebagai tenaga kerja
untuk membantu dalam memproduksi keripik pisang ini, dan setelah Asinan ini
matang maka langkah selanjutnya adalah pengemasan maka saya membutuhkan
kemasan untuk mengemas keripik pisang ini sebagai biaya pembungkus, setelah
semuanya sudah siap maka keripik pisang tersebut tinggal dipasarkan / dijual,
dengan itu maka kitamembutuhkan biaya transportasi.

5
G. Alat dan Bahan
Pisau
Talenan
Baskom
Termos dan Sendok Sayur
Gelas Plastik
Sendok Plastik
Nanas 1 buah (ukuran besar)
Kedondong kg
Bengkuang kg
Mentimun 4 buah
Cabai merah 3 buah
Cabai rawit secukupnya
Cuka 1 botol
Gula 1 kg
Air matang 2 L
Garam 2 sdm

H. Cara Membuat
1. Kupas semua buah kemudian cuci hingga bersih.
2. Potong dadu semua buah berukuran sekitar 13 cm, sisihkan
3. Blender cabai dan gula pasir dengan air secukupnya.
4. Campurkan semua air ke larutan cabai dan gula tadi, tambahkan garam dan cuka,
aduk hingga rata.
5. Campurkan buah dan kuah dalam termos, tutup rapat.
6. Diamkan hingga 3-4 jam, asinan siap dihidangkan
Catatan : Lebih enak di dinginkan dalam kulkas, sehingga ketika disajikan dingin.

6
I. LAPORAN KEUANGAN
A. Modal
Bahan Harga
Gelas Plastik -
Sendok Plastik Rp. 8.000,00
Nanas Rp. 7.000,00
Kedondong -
Bengkuang Rp. 18.000,00
Mentimun Rp. 2.000,00
Cabai merah -
Cabai rawit -
Cuka -
Gula Rp. 10.000,00
Air matang -
Garam -
Jumlah Rp. 45.000,00

B. Harga Jual
gelas kecil : 1 porsi = Rp. 2000,00
gelas besar : 1 porsi = Rp. 5000,00

C. Pendapatan
gelas besar (6) = 6 x 5000 = Rp. 30.000,00
gelas kecil (24) = 24 x 2000 = Rp. 48.000,00

D. Keuntungan
Untung = pendapatan modal
= Rp. 78.000,00 Rp. 45.000,00
= Rp. 33.000,00

7
GAMBAR

8
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dalam praktikum kali ini kami mengeluarkan modal sebesar Rp.
45.000,00, dengan harga jual Rp. 2.000,00 untuk ukuran gelas kecil dan Rp.
5.000,00 untuk ukuran gelas besar, kami berhasil menjual 24 porsi ukuran gelas
kecil dan 6 porsi ukuran gelas besar. Sehingga keuntukngan bersih yang kami
peroleh sebesar Rp. 33.000,00. Keuntungan tersebut lumayan besar karena proses
pembuatan asinan pun tidak terlalu rumit, bahkan tidak membutuhkan proses
pemasakan sama sekali.

B. Saran
Buah-buahan yang digunakan terbatas dan tidak lengkap, seharusnya
dapat ditambah buah lain seperti mangga, salak, dan ubi. Namun karena sebagian
bahan sulit kami temukan di paasar-pasar daerah kami serta keterbatasan cuaca
berupa hujan saat kami belanja membuat pencarian buah tidak maksimal.
Mungkin jika ingin membuat lagi, rasa atau tingkat kepedasan harus bervariatif
karena setiap orang memiliki selera yang berbeda. Mungkin lain kali jumlah
asinan yang dibuat bisa lebih banyak, karena setelah asinan habis, masih ada
beberapa siswa yang ingin membeli. Bahkan kami belum sempat melakukan
penawaran di setiap kelas di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai