Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG USAHA

Wirausaha adalah orang yang melakukan kegiatan usaha yang ditandai dengan kecerdasan
atau bakatnya dalam mengenal produk baru, menentukan cara produksi baru, menyelenggarakan
manajemen pembelian produk baru, memasarkannya dan mengelola modal kerjanya.
Kewirausahaan atau wirausaha merupakan gabungan dari dua kata yaitu wira “entrepreneurship”
dan usaha “enterprise”. Wira berarti prajurit, pahlawan, moral, orang yang mulia, akhlak mulia dan
keberanian. Sedangkan usaha adalah perbuatan atau praktek, melakukan sesuatu dan bekerja.

Menurut para ahli, definisi kewirausahaan seringkali berbeda-beda tergantung konteksnya.

 Richard Cantillon (1775): Kewirausahaan didefinisikan sebagai wiraswasta. Seorang


pengusaha membeli barang sekarang dengan harga tertentu dan menjualnya di masa depan
dengan harga yang tidak pasti.

 JB Say (1803): Wirausahawan adalah seorang pelaku usaha yang dapat mengelola sumber
dayanya secara ekonomis (efektif dan efisien) dan dari produktivitas rendah ke tinggi.

 Penrose (1963): Kewirausahaan melibatkan identifikasi peluang dalam sistem ekonomi.

Berdasarkan keterangan tersebut di era sekarang kejenuhan para penikmat kuliner atas makanan
baik dimulai dari golongan menengah sampai golongan atas mulai timbul. Era modern ini sangat
dituntut inovasi-inovasi dalam berbagai bidang termasuk makanan. Makanan adalah kebutuhan
pokok yang mendasar, maka dari itu saya rasa kalau makanan Khas Indonesia tidak dikembangkan
dengan baik. Maka makanan itu hanya sekedar makanan musiman yang tidak menutup
kemungkinan akan digeser dengan makanan – makanan luar negeri.

Oleh Karena itu, saya mencoba untuk mengoptimalkan semaksimal mungkin kesempatan
yang saya miliki untuk membuat sesuatu makanan tradisional yang dimodifikasi dan disajikan
dengan kreasi baru. Disamping karena ada peluang, ini juga dapat mempopulerkan dan
melestarikan makanan tradisional Indonesia.

Melihat prospek yang baik dari makanan ini, maka saya tergerak untuk membuat makanan
tradisional Indonesia yang sangat populer di seluruh penjuru Indonesia yaitu BUBUR CANDIL.

1.2. VISI DAN MISI USAHA (TUJUAN)

Visi / Tujuan dari usaha ini adalah untuk mempraktikkan ilmu kewirausaahan, mengasah
kreativitas dan sebagai referensi menu usaha saya. Di samping itu, mempopulerkan makanan
tradisional dengan memberikan inovasi yang sesuai dengan perkembangan zaman. Dan
memberikan varian makanan bagi seluruh kalangan.

Misi usaha ini dengan membuat proposal makanan, mempresentasikan dengan guru
kewirausahaan agar dapat memperoleh nilai, saran, dan kritik. Membuat tester sebagai bahan
percobaan di kalangan pelajar dan akan saya jual kepada kalangan masyarakat baik secara
langsung, ataupun melalui media sosial.
BAB II

PEMBAHASAN

A.Dekripsi Produk

 Pengertian Bubur Candil


Bubur Candil adalah makanan Indonesia berupa bubur yang terbuat dari tepung ketan, gula
merah dan santan. Tepung ketan ditambahkan sedikit tepung kanji dan air dingin dibentuk
bulat dan direbus di dalam air gula dan dihidangkan dengan disiram kuah santan. Akibat
bentuknya yang bulat, terkadang bubur ini juga dinamakan bubur biji salak. Namun, bahan
pembuatan bubur biji salak berbeda dengan bubur candil.

 Bubur Candil merupakan makanan yang berasal dari daerah Jawa, baik Jawa Barat, Jawa
Tengah, maupun Jawa Timur. Namun, untuk sebutan ‘candil’ tersebut berasal dari daerah
Jawa Barat. Di daerah Jawa lainnya, kuliner ini dikenal dengan nama Jenang Grendul,
sedangkan di Sulawesi bubur seperti ini dinamai Katiri Mandi.

 Pada acara penting, bubur Candil sering disajikan sebagai salah satu sajian. Hal ini diyakini
karena makanan ini menggambarkan harmonisasi kehidupan yang berbeda, selain itu juga
menyimbolkan roda kehidupan yang berputar, kadang di atas kadang di bawah. Selain
disantap saat Ramadan, bubur Candil juga disajikan saat selamatan sebagai simbol rasa
syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, bubur Candil juga
disajikan saat pernikahan dengan harapan calon pengantin lancar mempersiapkan dan
menjalani pernikahan, hingga nanti acara 7 bulanan, bubur ini tetap hadir disajikan.

 Selain rasanya yang lezat, bubur candil juga memiliki beberapa manfaat kesehatan. Tepung
ketan yang digunakan dalam pembuatan bubur candil mengandung karbohidrat yang
memberikan energi pada tubuh. Selain itu, kelapa yang dijadikan taburan pada bubur candil
mengandung serat dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan.
B. Marketing Mix (4P)
1) Product(Produk)

Produk yang ditawarkan berbeda dari yang lainnya, di samping itu makanan ini juga
lezat,mengandung banyak vitamin, modern,kualitas nomor 1 dan higienis.

2) Price (Harga)

Harga dari 1 bungkus bubur kacang ini relative terjangkau oleh semua kalangan, maka
dengan itu penetapan harga harus di sesuaikan dengan harga umum yaitu Rp. 5000

3) Promotion (Promosi)

Dengan promosi dari mulut ke mulut atau dari rekan ke rekan, saya yakin produk ini akan
cepat mendapat tanggapan positive. Dengan pelayanan yang ramah dan sabar, saya akan
mendapatkan pelanggan yang setia.

4) Place (Tempat)

Laku atau tidaknya usaha ini sangat tergantung dalam pemilihan lokasi usaha tersebut.
Memiliki lokasi yang memiliki daya beli cukup dan sesuai dengan segmen yang di tuju sangat
mendongkrak penjualan usaha tersebut. Oleh karena itu, usaha ini sangat cocok didirikan di
lokasi atau tempat keramaian.

C. Analisis Usaha (SWOT)

a) Strength (Kekuatan)

Keunggulan yang dapat diberikan kepada konsumen yang dimiliki oleh produk saya
dibanding dengan produk bubur kacang hijau yang lain , yaitu :

- Harga jual yang cocok untuk semua kalangan

- Rasa yang lezat

- Produk tidak pasaran

- Rasa dan tampilan produk mengikuti zaman

b) Weakness ( Kelemahan )

Kelemahan untuk usaha bubur Candil ini adalah penggunaan dari bahan baku santan dan tidak
mengandung pengawet yang tidak bisa bertahan lama dan mudah sekali basi. Supaya menghindari
terjadinya hal tersebut maka perlu menggunakan cara yaitu dengan memperkirakan jumlah bahan
baku yang akan di produksi dalam setiap harinya, sehingga sisa bubur pun tidak terlalu banyak.

c) Opportunity (Peluang)

Usaha saya mencoba untuk mewujudkan produk bubur candil ini sesuai dengan rasa yang
diinginkan pelanggan.

d) Threats (Ancaman)

Kendala yang dialami saat di lapangan adalah :

1. Hujan pada saat melakukan Penjualan


2. Kerusakan dan kekurangan bahan bakar pada kendaraan
D) Alat dan Bahan

Alat yang dibutuhkan adalah:


1) Kompor 6) Dandang
2) Panci 7) Cup Plastik dan Tutupnya
3) Wadah untuk Tiap Bahan 8) Sendok Plastik
4) Saringan Santan

Bahan yang digunakan adalah :

1) 1 Kg Tepung ketan
2) ¼ Tepung Kanji
3) 1 Kg Gula Putih
4) 1 Kg Gula Merah
5) 3 Buah Kelapa
6) Air Secukupnya

E. Proses Pengolahan

1. Campur semua Pertepungan, tuang air sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan spatula.
Uleni sampai bisa dibentuk. Buat bulatan seukuran 5 gram. Sisihkan.

2. Kuah gula merah: Masak semua bahan hingga mendidih & gula larut. Saring jika perlu.

3. Masak candil dengan air gula yang telah mendidih. Setelah semua mengambang, aduk lalu
tuang larutan tapioka. Aduk rata, angkat.

4. Kuah santan: masak semua bahan hingga mendidih.

5. Penyajian: tuang bubur candil ke dalam cup, tambahkan santan. Selesai


BAB III
KEUANGAN

A. PERMODALAN
1. Modal : Rp 94.000

1) 1 Kg Tepung ketan = Rp. 20.000

2) ¼ Tepung Kanji = Rp. 3000

3) 1 Kg Gula Putih = Rp. 16.000

4) 1 Kg Gula Merah = Rp. 20.000

5) 3 Buah Kelapa = Rp. 12.000

6) Cup Plastik = Rp. 11.000

7) Tutup Cup = Rp. 5000

8) Sendok Plastik = Rp. 7000

Pendapat = Rp.130.000

Modal = Rp.95.000 -

Untungnya = Rp.30.000
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Yang terpenting dalam menjalankan suatu usaha adalah kerja keras, keinginan untuk maju,
dan kedisiplinan dalam menjalankan suatu usaha.

B. Saran
Penyusunan Kliping ini memerlukan perbaikan dan kritik serta saran yang sifatnya
membangun. Sehingga penyusunan kliping ini di masa mendatang akan lebih baik lagi.
Untuk itu penyusun mohon saran dalam melengkapi kliping ini.

Dan diharapkan dengan disusunnya kliping ini dapat menjadi panduan untuk membuat usaha
serta dapat menambah lapangan kerja baru yang bisa mengurangi pengangguran yang ada di
Indonesia.

Kendala yang dialami saat di lapangan adalah :

1. Hujan pada saat melakukan Penjualan

2. Kerusakan dan kekurangan bahan bakar pada kendaraan


FOTO DOKUMENTASI

FOTO PENJUALAN

Anda mungkin juga menyukai