Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Study tour adalah kegiatan belajar nyata untuk meningkatkan pengetahuan,

pengalaman, dan pengamatan secara langsung akan budaya bangsa dengan

berbagai warisan budaya, memupuk rasa menyayangi dan menghargai berbagai

peninggalan budaya. Serta dapat melakukan pelaporan hasil kunjungan sebagai

bentuk cinta tanah air dengan berbagai budaya bangsanya. Selain itu, kami dapat

melihat keagungan Tuhan Yang Maha Esa.

Kegiatan Study tour kali ini diadakan oleh pihak sekolah untuk mengenang

jasa pemimpin bangsa, karena masih banyak generasi muda yang kurang

menghargai jasa pemimpin Indonesi.

B. Tujuan Study Tour

Kegiatan ini mempunyai beberapa tujuan yang hendak dicapai, antara lain:

 Untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang sejarah bangsa

 Untuk Mengenang jasa pemimpin bangsa

 Untuk mengembangkan wawasan siswa dalam penulisan laporan perjalan

melalui observasi objek secara langsung

 Untuk menambah pengalaman.

 Untuk mengembangkan potensi,etika,estetika, dan pratika.

 Untuk memupuk rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa.

1
 Dapat menerapkan ilmu dan pengetahuan yang telah didapat sehingga

dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

 Bermanfaat bagi pembaca dalam menambah pengetahuan mengenai

seputar objek wisata.

C. Waktu Pelaksanaan

Study tour ini dilaksanakan dalam beberapa hari, yaitu

hari : Minggu – Kamis

tanggal : 17 – 21 Desember 2017

D. Objek Wisata

Sedangkan objek wisata yang dikunjungi :

1. AKPOL

2. CANDI PRAMBANAN

3. ASTANA GIRIBAGUN

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Akademi Kepolisian

Sejak tahun 1925, Sukabumi merupakan sebuah kota tempat pendidikan

dasar dan lanjutan bagi anggota kepolisian. Pada saat Indonesia di proklamirkan

dalam usaha keamanan dan ketertiban pada tanggal 18 Agustus 1945 Jepang

memerintahkan agar kepolisian tetap di pertahankan. Di era kemerdekaan

kebutuhan akan tenaga kepimpinan kepolisian yang cakap dan bermoral tinggi

terasa sangat mendesak untuk segera dipenuhi, oleh karena itu pada tanggal 14

Juni 1946 dibukalah secara resmi kursurs inspektur, perguruan Tinggi Ilmu

Kepolisian. Dengan surat keputusan Perdana Menteri NO.POL.212/19/22 tanggal

17 Juni 1946 di Metroyudan, yang diresmikan oleh Presiden RI Ir.Soekarno dan

WAPRES Moh.Hatta. Dan diangkatlah Pembantu Komisaris Besar Polisi

Soebarkah sebagai Kepala Sekolah Polisi Negara Republik Indonesia.

Pada tanggal 16 Februari 1947 di gedung Reksabajan Yogyakarta diadakan rapat

Dewan Guru Besar untuk uerencanakan pendirian Akademi Kepolisian, dan

diputuskan pada tanggal 29 April 1947 Dewan Kurator Akademi Polisi

diresmikan: Berdasarkan surat keputusan Kepala Jawatan Kepolisian Negara

NO.POL: 33/1/S/1947 tanggal 27 Nopember 1947 Akademi Polisi berdiri di

Yogyakarta.

Sejalan dengan pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda, maka

pemerintahan RI dipindahkan dari Yogyakarta ke Jakarta, sehingga pada bulan

Juli 1950 Akademi Kepolisian dialihkan ke Jakarta

3
Perkembangan Akademi Polisi meenjadi Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian

Pada Tanggal 4 Juli 1950 diadakan rapat gabungan antara jawatan

Kepolisian Negara. Dewan Kurator dan Dewan Guru Besar memutuskan

pergantian nama Akademi Kepolisian menjadi Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian

disingkat PTIK. Realisasi Pergantian nama dimulai tanggal 1 September 1950

dengan Surat Keputusan Perdana Menteri No: 47 J Ph I I II/53. Sebagai tonggak

Sejarah berdirinya PTIK pada tanggal 17 Juni 1952 awal lahirnya Sarjana Ilmu

Kepolisian sebanyak 16 orang yang diberi nama angkatan Parikesit.

Pada tanggal 6 Juni 1953 ditetapkan peraturan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian

yang baru dan Diperkuat dengan Surat Keputusan Perdana Mentri No:

47/87/PM/II/1954 tanggal 7 April 1954 mengatur tentang kedudukan mahasiswa

PTIK.

Pada tanggal 3 Mei 1954 dalam sejarah PTIK sangat penting, Karena

lahirnya Tri Brata. Pembawa gagasan Tri Brata adalah Prof.DR.Djoko Soetono.

Semula Tri Brata hanya dianggap sebagai Ucapan kaul bagi calon-calon Perwira

Kepolisian yang meninggalkan almamaternya guna mengabdi kepada masyarakat

Nusa dan Bangsa. Pertama kalinya Tri Brata diucapkan oleh Drs.Soeparno

Soeryaatmadja.

Pada tahun 1960 Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS)

dengan ketetapan MPRS No.11/MPRS/1960, menetapkan bahwa kedudukan

Hukum (Civil Effect) lulusan PTIK disamakan dengan kedudukan hukum lulusan

Fakultas-fakultas negeri .Keputusan ini kemudian diperkuat dengan Surat Menteri

Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Kepada ketua dewan Guru Besar

4
PTIK No.463/9/PTIP, tanggal 8 Agustus 1961. Pada tahun 1962 para lulusan

bagian Bakaroleat Perguruan PTIK untuk pertama kali diberi hak gelar Sarjana

Muda Ilmu Kepolisian (SMIK).

Pada tanggal 6 Juli 1965 dengan surat Keputusan Presiden RI No. 155 tahun

1955 mulai direalisir proses pengintegrasian Akademi-akademi Angkatan perang

yang setaraf dengan Bakaloreat PTIK yang pada saat itu Akademi Ilmu

Kepolisian yang bertempat di Sukabumi . Lahirlnya Akademi Angkatan

Kepolisian berdasarkan Surat Keputusan Mentri Panglima Angkatan Kepolisian

No. 468/5B/ IV/ 65, tanggal 25 Mei 1965.

Pada tanggal 1 Oktober 1965 Sekolah Angkatan Kepolisian berubah nama

menjadi Akademi Angkatan Kepolisian yang diresmikan oleh Menteri Panglima

Angkatan Kepolisian Inspektur Jendral Polisi SOETJIPTO JOEDODIHARDJO.

Perkembangan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian Menjadi Akademi

Angkatan Kepolisian

Mulai pertengahan tahun 1965 di Sekolah Angkatan Kepolisian Sukabumi

terjadi perubahan besar- besaran yang prinsipil. Sebagai relisasi dari Keputusan

Presiden No. 290/1964 tertanggal 12 November 1964 terjadilah integrasi antara

kepolisian dalam satu wadah yang di sebut Angkatan Bersenjata Republik

Indonesia (ABRI) Menyusul Surat Keputusan Presiden / Panglima ABRI No. 185/

Koti/ 1965 yang berisi integrasi Akademi- akademi tiap angkatan dalam Akademi

Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI)

SAK sebagai pusat Pendidikan Kepolisian di Sukabumi beralih menjadi

Akademi Angkatan Kepolisian (AAK). Komandan SAK yang lama AKBP Drs. R.

5
MOH. SOEBEKTI di ganti oleh Brigjen R. SOEMANTRI SAKIMI sebagai

Gubernur AAK.

Akademi Angkatan Kepolisian dalam masa peralihan ini berlangsung

sampai dengan 16 Desember 1966. Untuk selanjutnya terhitung mulai tanggal

tersebut berubah menjadi Akabri bagian Kepolisian.

B. Candi Prambanan

1. Letak Candi Prambanan

Setelah puas dengan pemendangan di Candi Borobudur, kami melanjutkan

perjalanan ke Candi Prambanan. Kami tinggal balik lagi ke Kota Yogjakarta. Dari

Yogyakarta, lurus saja ke arah timur (arah ke kota Solo). Candi Prambanan itu

terletak di sebelah kiri jalan Yogya-Solo, tepat di perbatasan antara Daerah

Istimewa Yogyakarta dengan Provinsi Jawa Tengah. Candi Prambanan terletak di

Desa Bokoharjo, Kecamatan Prambanan, kabupaten Sleman, Provinsi daerah

Istimewa Yogyakarta.

2. Pendiri Candi Prambanan

Pada abad ke 9 Kerajaan Mataram Hindu diperintah oleh seorang rajayang

bernama rakai Pikatan yang berasal dari Dinasti Sanjaya. Beliau mempunyai

seorang permaisuri yang bernama Pramodawardani. Pramodawardani adalah putri

dari amaratungga, pendiri Candi Borobudur dari Dinast Syailendra. Pada masa

pemerintahannya, Raja Rakai Pikatan mendirikan sebuah bangunan Candi Hindu

yang megah dan indah. Candi tersebut adalah Candi Prambanan. Candi tersebut

dibangun sebagai ungkapan rasa syukur kepada dewa Syiwa.

6
Sampai pada akhir pemerintahanrakai Pikatan, penbangunan Candi

Prambanan belum selesai. Selanjutnya, pembangunan candi tersebut dilanjutkan

dan diselesaikan oleh raja berikutnya yaitu Rakai Belitung.

3. Kompleks Candi Prambanan

Kompleks candi prambanan terdiri atas tiga halaman. Halaman-halaman itu

sebagai berikut.

1. Halaman Pertama

Halaman pertama luasnya 110 x 110 meter. Di halaman pertama tersebut

terdapat beberapa candi yaitu Cndi Siwa, Candi Brahma, Candi Wisnu, Candi

Nandi, Candi Garuda, Candi Hangsa, Candi Apit, Candi Kelir, dan Candi

Patok (Sudut). Candi induk pada halaman pertama adalah Candi Siwa yang

menghadap ke arah timur.

2. Candi Siwa

Candi terbesar di halaman pertama merupakan candi utama. Dalam

candi tersebut terdapat arca Dewa Siwa Mahadewa. Selaiin Arca Siwa

Mahadewa dalam Candi Siwa terdapat juga Arca Agastya, Ganesa, dan Durga

Mahisasuramardini.

Pada dinding Candi Siwa terdapat Relief cerita Ramayana. Cerita

dimulai dari Raden Rama memenangkan sayembara dan menerima hadiah

Dewi Sinta sampai pembuatan bendungan oleh para prajurit kera menuju

negeri Alengka. Untuk mengetahui jalan cerita Ramayana tersebut pengunjung

harus berjalan searah jarum jam. Cara membaca relief seperti itu disebut

pradaksian.

7
Di depan Candi Siwa terdapat Candi Nandi yang di dalamnya terdapat Arca

Lembu Nandi yang merupakan kendaraan Dewa siwa.

3. Candi Brahma

Candi Brahma terletak di sebelah selatan Candi Siwa. Di dalam candi

tersebut terdapat Arca Dewa.Brahma. pada dinding Candi Brahma juba

terdapat relief Ramayana yang merupakan kelanjutan relief Ramayana yang

terdapat di Candi Siwa. Di depan Candi Brahma terdapat Candi Hangsa yang

di dalamnya terdapat Arca Hangsa yang merupakan kendaraan Dewa Brahma.

4. Candi Wisnu

Candi Wisnu terletak di sebelah utaraCandi Siwa. Di dalam Candi

Wisnu tersebut terdapat Acra Wisnu. Pada dinding Candi Wisnu terdapat

relief cerita Kresnayana yang menceritakan tentang riwayat Kresna. Di depan

Candi Wianu terdapat Candi Garuda yang di dalamnya terdapat Arca Burung

Garuda Suparna yang merupakan kendaraan Dea Wisnu.

5. Candi Apit`

Candi Apit terdapat di sebelah utara dan selatan Candi Siwa. Candi Apit

merupakan pendamping Candi Brahma, Candi Siwa, dan Candi Wisnu.

6. Candi Kelir dan Candi Sudut (Patok)

Di halaman pertama juga terdapat beberapa candi yang dinamakan Candi

Kelir dan Candi Sudut (Patok).

7. Halaman Kedua/Tengah

Halaman kedua/tengah kompleks Candi Prambanan ini seluas 222 x 222

meter. Di halaman kedua kompleks Candi Prambanan terdapat 224 candi kecil

8
yang disusun menjadi empat deret. Candi-candi tersebut disebut Candi

Perwara. Deret pertama terdiri dari 68 Candi Perwara. Deret kedua terdiri dari

60 Candi Perwara. Deret ketiga terdiri dari 44 Candi Perwara. Candi-candi

Perwara tersebut mengelilingi candi utama pada halaman utama.

8. Halaman Ketiga/Luar

Di halaman luar kmpleks Candi Prambanan sampai saat ini belum

ditemukan peninggalan-peninggalan candi. Halaman ini merupakan halaman

terluar dari kompleks Candi Prambanan. Di halaman luar bagian barat terdapat

Panggung Terbuka Ramayana. Pada waktu-waktu tertentu di Panggung

Terbuka Ramayana dipentaskan Sendratari Ramayana yang mengisahkan

tentang cerita Ramayana.

Candi Prambanan ditemukan pertama kali pada tahun 1733 oleh seorang

berkebangsaan Belanda, C>A> Lons. Pada waktu itu keadaan Candi

Prambanan tertimbun tanah dan ditumbuhi oleh berbagai macam tanaman.

Seperti halnya Candi Borobudur, Candi Prambanan juga mengalami beberapa

kali pemugaran. Pada tahun 1902 Van Erp mengadakan pemugaran pada

Candi Prambanan. Pada tanggal 20 Desember 1953 pemugaran Candi Siwa

dinyatakan selesai seluruhnya dan diresmika oleh Presiden Soekarno.

Selanjutnya, pemugaran tahap ketiga selesai pada tanggal 20 Februari 1993.

peresmian selesainya pemugaran dilakukan oleh Presiden Soeharto.

9
C. Astana Giribangun

1. Kunjungan ke Makam Mantan Presiden Abdurrahman Wahid

Tempat berziarah atau religi juga menjadi lokasi yang menarik guna

menghabiskan waktu libur bersama keluarga. Salah satunya adalah makam

mantan presiden RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Makam Gus Dur berada

di pemakaman keluarga yang berada di kawasan Pondok Tebu Ireng di Jombang,

Jawa Timur. Beliau meninggal dunia pada tanggal 30 Desember 2009 pukul

18.45 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Makam mantan presiden

ini bersebelahan dengan makam ayahandanya, KH Wahid Hasyim dan pusara

kakeknya KH Hasyim Asyari.

Makam yang berada di bagian belakang pesantren ini didirikan oleh

kakek Gus Dur, KH Hasyim Asyari. Tak ada bangunan yang megah yang

menaungi makam-makam tersebut. Padahal Gus Dur adalah tokoh nasional yang

pernah menjadi Presiden Republik Indonesia. Keadaan tersebut sangat jauh

berbeda dengan makam-makam presiden pendahulunya yang sudah meninggal

yang umumnya berbentuk megah dan mewah.

Di makam mantan Ketua Umum PBNU itu sengaja dibuat dengan sistem

buka tutup bagi para peziarah pada jam-jam tertentu. Ini dilakukan agar aktivitas

warga tidak mengganggu kegiatan santri di Ponpes Tebuireng. Gerbang pondok

akan ditutup pada pukul 03.00 Wib hingga 07.00 WIB dan Pukul 16.00 WIB

hingga 20.00 WIB. Di luar jam tersebut para peziaran bebas datang ke makam

tersebut.

Pada tahun baru kali ini, meski tidak terlihat membludak namun ratusan

warga yang datang ke makam tersebut. Ada yang datang berkelompok, tapi juga

ada datang secara pribadi. "Sehari sebelum tahun baru ada sekira 15 bus. Pada

10
malam tahun baru tampak sepi, hanya ada beberapa santri yang mengaji di

sekitar makam. Pada pagi hari tadi sejumlah peziarah berdatangan," kata Zainun,

salah satu petugas keamanan makam Gus Dur.

Di areal makam tampak ratusan peziarah khusuk mengumandangkan doa-

doa di sekitar makam Gus Dur. Sejak ditetapkan sebagai wisata religi melalui

program pemerintah pusat, areal makam mantan presiden Pemerintah RI itu terus

dibangun. Biasanya peziarah hanya berada di pendopo makam, kini sejumlah

peziarah bisa menempati gedung berlantai dengan dua lantai untuk berdoa dan

berzikir.

Selasa sore, bahkan empat orang teman Zanuba Chafsoh Arifah (Yenny Wahid)

putri dari anak Gus Dur, tampak berziarah. Mereka antara lain Achmad yang juga

Sekretaris DPW PKB Jatim versi Yenny, dan Fanndi, pengagum Gus Dur warga

Malaysia. “Saya sering berziarah ke sini bersama Mbak Yenny. Kali ini saya

mengantar Pak Fandi dari Malaysia,” kata Achmad, usai berdoa di lingkaran

dalam makam Gus Dur.

2. Kunjungan ke Makam Mantan Presiden Soekarno

Bumi Bung Karno adalah sebutan untuk Kabupaten Blita yaitu kota kecil

yang terletak di Jawa Timur dengan kondisi geografis yang masih asri memiliki

tempat yang menarik untuk dikunjungi, karena di kota kecil ini terdapat makam

Presiden RI yang pertama yakni Bung Karno, Proklamator Kemerdekaan

Republik Indonesia. Lebih tepatnya berada di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan

Sanawetan, sekitar 3 km dari pusat kota.

Di area makam lebih tepatnya sebelum memasuki makam melalui pintu

selatan juga dibangun sebuah perpustakaan yang cukup besar dengan design

11
arsitektur modern minimalis, tidak hanya perpustakaan saja namun disini juga ada

museum kecil yang dibangun dengan dekorasi banyak lukisan tentang Bung

Karno dan pejuang kemerdekaan lainnya. Di museum ini terdapat sebuah lukisan

yang tampak seolah hidup. Jika lukisan tersebut di lihat dari samping, bagian

jantung pada lukisan tersebut seolah berdenyut sebagaimana jantung manusia

normal. Denyut jantung lukisan ini oleh masyarakat kemudian dikaitkan dengan

hal yang berbau mistis, mulai dari kesaktian, kharisma dan lain sebagainya.

Menurut analisa seorang pelukis mengatakan bahwa lukisan tersebut tidak

memiliki kekuatan magis tertentu. Dalam membuat suatu lukisan seolah hidup

adalah sebuah kecakapan luar biasa dari para penjiwa seni. Dimana hal seperti itu

bagi mereka bukan sesuatu yang luar biasa. Permainan warna dan cat pada setiap

goresan diatas kanvas membawa makna yang dalam, yang bisa membuat hidup

setiap lukisan yang mereka hasilkan. Proses detak jantung pada lukisan tersebut

hanyalah sebuah proses permainan warna. Dimana ketebalan cat pada bagian-

bagian tertentu sangat berbeda. Pada bagian jantung lukisan sukarno, diberi

torehan warna yang agak tipis dibanding dengan bagian lain lukisan. Dengan

melakukan torehan warna tipis yang berbeda bagian lukisan, maka pada bagian

jantung merupakan bagian sensitif pada lukisan. Sekecil apapun getaran yang

terjadi pasti pada bagian yang tipis ini akan bergerak. Dan hembusan angin paling

haluspun bagian ini akan menibulkan sebuah reaksi. Tidak hanya lukisan saja,

disana juga terdapat beberapa barang peninggalan bersejarah milik Bung karno

yang bisa di saksikan oleh wisatawaan antara lain : baju kebesaran Bung Karno,

keris, dan sebagainya.

12
Memasuki area makam Bung Karno diawali dengan sebuah gapura Agung

yang menghadap ke selatan. Bentuk gapura ini menyerupai gapura Bentar atau

gapura yang terbelah seperti pada Candi Wringin Agung di Mojokerto dengan

tambahan pada beberapa bagiannya. Makam Bung Karno dinaungi sebuah

bangunan berbentuk Joglo, yakni bentuk seni bangunan khas budaya Jawa.

Makam Presiden Pertama RI ini diapit oleh makam kedua orang tua beliau, yaitu

Makam Ayahanda R. Soekeni Sosrodihardjo dan makam Ibunda Ida Aju Njoman

Rai.

Cungkup Makam Bung Karno diberi nama Astono Mulyo. Pada bagian atas

cungkup terdapat kayu yang berukir dan motif yang indah. Diatas makam

diletakkan sebuah batu nisan yang terbuat dari batu pualam berwarna hitam

yang bertuliskan “Disini dimakamkan Bung Karno Proklamator Kemerdekaan

Dan Presiden Pertama Republik Indonesia. Penyambung Lidah Rakyat

Indonesia”. Pada masa lalu, makam Bung Karno diberi dinding kaca sebagai

penyekat ruangan sehingga peziarah hanya bisa melihat batu nisan dari luar kaca

penyekat. Dan pada masa Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan

Megawati sebagai wapresnya, dinding kaca yang membatasi bangunan makam

itu dibongkar total, sehingga peziarah yang ingin mengunjungi makam bisa

langsung bisa secara langsung menyentuh batu nisan Presiden Pertama RI

tersebut.

Selesai berwisat berziarah ke makam, sembari keluar, peziarah ataupun

wisatawan akan dimanjakan dengan pemandangan pasar di pintu keluar. Di pintu

keluar makam terhubung langsung oleh pasar, dimana para penjualnya menjual

aksesoris beragam khas dari kota Blitar. Jalan keluar yang juga berbentuk pasar

13
ini lumayan panjang sehingga bagi pengunjung dan peziarah bisa mengefektifkan

waktu mereka, sembari berziarah mereka juga bisa mencari souvenir khas Blitar

3. Kunjungan ke Makam Mantan Presiden Soeharto

Astana Giribangun ialah salah satu obyek wisata religi yang terletak di

Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Obyek wisata religi ini merupakan

kompleks makam keluarga mantan Presiden Indonesia, Soeharto.

Astana Giri Bangun dibangun pada tahun 1974 oleh Yayasan Mangadeg

Surakarta, dan diresmikan penggunaannya para tahun 1976. Peresmian itu

ditandai dengan pemindahan sisa jenazah Soemaharjomo (ayah Tien Soharto) dan

Siti Hartini Oudang (kakak tertua Ibu Tien), yang keduanya sebelumnya

dimakamkan di Makam Utoroloyo, salah satu makam keluarga besar keturunan

Mangkunegaran yang berada di Kota Solo.

Makam Presiden Kedua RI ini dibangun di atas sebuah bukit, tepat di

bawah Astana Mangadeg, komplek pemakaman para penguasa Mangkunegaran,

salah satu pecahan Kesultanan Mataram. Astana Mangadeg berada di ketinggian

750 meter dpl, sedangkan Giribangun pada 666 meter dpl. Di Astana Mangadeg

dimakamkan Mangkunegara (MN) I alias Pangeran Sambernyawa, Mangkunegara

II, dan Mangkunegara III.

Pemilihan posisi berada di bawah Mangadeg itu bukan tanpa alasan, untuk

tetap menghormati para penguasa Mangkunegaran, mengingat Ibu Tien

Soehartoadalah keturunan Mangkunegoro III. Komplek makam ini memiliki tiga

tingkatan cungkup (bangunan makam) yaitu cungkup Argo Sari yang teletak di

tengah-tengah dan terletek paling tinggi, cungkup Argo Kembang yang terletak

14
tepat di bawah cungkup Argo Sari, dan cungkup Argo Tuwuh yang terletak paling

bawah.

Pada cungkup Argosari terdiri dari beberapa bagian. Di antaranya adalah

bagian utama yang disebut Cungkup Argosari berada dalam ruangan tengah seluas

81 meter2 dengan dilindungi cungkup berupa rumah bentuk joglo gaya Surakarta

beratap sirap. Di ruangan ini hanya direncanakan untuk lima makam. Saat ini

yang terdapat dalam ruangan ini adalah makam Siti Hartini, makam pasangan

Soemarharjomo (ayah dan ibu Tien), makam Ibu Tien Soeharto, dan epat di

sebelah barat makam Ibu Tien terdapat makam Soeharto.

Masih di bagian Argosari, tepatnya di emperan cungkup seluas 243 meter

persegi, terdapat tempat yang direncanakan untuk makam 12 badan, sedangkan di

bagian beranda cungkup seluas 405 meter persegi terdapat areal untuk 48 badan.

Yang berhak dimakamkan di tempat itu adalah penasihat, pengurus harian serta

anggota pengurus Yayasan Mangadeg yang mengelola pemakaman tersebut.

Termasuk yang berhak dimakamkan di tempat itu adalah pengusaha Sukamdani

Sahid Gitosardjonobeserta istri.

Pada bagian Argokemban tersedia tempat bagi 116 badan. Yang dapat

dimakamkan di lokasi itu adalah para pengurus pleno dan seksi Yayasan

Mangadeg ataupun keluarga besar Mangkunegaran lainnya yang dianggap berjasa

kepada yayasan yang mengajukan permohonan untuk dimakamkan di astana

tersebut.

Pada bagian Argotuwuh tersedia tempat bagi 156 badan. Seperti halnya

Cungkup Argo Kembang, yang berhak dimakamkan di lokasi itu adalah para

15
pengurus Yayasan Mangadeg ataupun keluarga besar Mangkunegaran lainnya

yang mengajukan permohonan.

Pintu utama Astana Giribangun terletak di sisi utara. Sisi selatan

berbatasan langsung dengan jurang yang mengalir Kali Samin yang berkelok-

kelok indah untuk dipandang dari areal makam. Dan terdapat pula pintu di bagian

timur kompleks makam yang langsung mengakses ke Astana Mangadeg. Selain

bangunan untuk pemakaman, terdapat sembilan bangunan pendukung lainnya. Di

antaranya adalahmasjid, rumah tempat peristirahatan bagi keluarga Soeharto jika

berziarah, kamar mandi bagi peziarah utama, tandon air, gapura utama, dua

tempat tunggu atau tempat istirahat bagi para wisatawan, rumah jaga dan tempat

parkir khusus bagi mobil keluarga.

16
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Dari beberapa objek yang telah kami kunjungi maka dapat kami simpulkan

bahwa objek-objek itu mempunyai potensi dan manfaat dalam berpatisipasi pada

pembangunan bangsa dewasa ini pada masa yang akan mendatang, khususnya di

bidang pendidikan, dan kebudayaan.

Dengan adanya pengamatan ini, siswa sebagai generasi muda dapat

mengenang dan lebih menghargai jasa jasa pemimpin Indonesia.

Masing-masing objek yang kami kunjungi mempunyai ciri khas masing-

masing. Sehingga tiap-tiap objek mempunyai manfaat dan daya guna yang lebih

luas.

B. Saran

 Bagi Sekolah

1. Sekolah diharapkan dapat menganjurkan kepada biro perjalanan agar

menyusun jadwal perjalanan dengan cermat, agar peserta Study Tour

dapat mengikuti Study Tour dengan teratur.

2. Sekolah sebaiknya dapat memberi keringanan biaya bagi siswa-siswi

yang kurang mampu atau kesulitan biaya untuk mengikuti Study Tour

sehingga tidak ada siswa-siswi yang tidak bisa mengikuti Study Tour

karena kendala biaya.

3. Menambah waktu kunjungan disetiap objek wisata, sehingga siswa

mendapatkan data-data yang lengkap.

17
4. Rencana dipersiapkan dengan matang agar tidak terjadi hal-hal yang

tidak diinginkan.

 Bagi Guru Pendamping

1. Lebih memperhatikan kesehatan murid, khususnya keadaan murid yang

kurang sehat selama perjalanan.

2. Diharapkan dapat menjadi orang tua dan teman bagi siswa-siswi selama

Study Tour sehingga dapat lebih akrab.

3. Sebaiknya lebih tegas menindak siswa-siswi yang tidak taat dan

mencemarkan nama baik sekolah.

4. Diharapkan lebih sigap menangani kejadian-kejadian di luar dugaan

yang bersifat mengganggu program Study Tour.

 Bagi Siswa

1. Siswa diharapkan tidak hanya memanfaatkan Study Tour sebagai

sarana rekreasi, namun juga sebagai sarana belajar untuk menambah

wawasan

18
DAFTAR PUSTAKA

Candi di Indonesia. Candi Prambanan. http://candi.pnri.go.id/jawa


_tengah_yogyakarta/prambanan/prambanan.htm. 29 januari 2012
Candi-candi di Jawa Tengah (2011). Candi Prambanan. (http://candidiy
.tripod.com/prambanan.htm. 29 januari 2012
Djogjakarta (2008). Candi
Prambanan. http://djogjakarta.blogdetik.com /hr/candi-prambanan/ 29 januari
2012.
Fariable (2011). Kompleks candi prambanan-candi Roro
Jonggrang.http://fariable.blogspot.com/2011/01/kompleks-candi-prambanan-
candi-roro.html. 29 januari 2012
Makalah Seminar Nasional Polisi Indonesia III, Pusat Studi Kepolisian Fakultas
Hukum Universitas Diponegoro, Semarang, 1998. cix
Indarti, Erlyn. Diskresi Polisi. Semarang : Lembaga Penerbit Universitas
Diponegoro, 2000.
https://id.wikipedia.org/wiki/Astana_Giribangun

19
LAMPIRAN GAMBAR

Akedemi Polisi

Candi Prambanan

20
Astana Giribangun

Candi Prambanan

21
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena

atas berkat rahmat-Nya karya tulis ilmiah yang berjudul ” DESTINASI

YOGYAKARTA”dapat diselesaikan tepat pada waktuya .

Karya ilmiah Untuk itu, melalui kesempatan ini penulis menyampaikan

terima kasih yang tulus kepada:

A. Bapak. Zaenal Abidin,M.M. selaku kepala SMAN 16 Tangerang yang

telah membimbing dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk

menyusun karya tulis ilmiah ini.

B. Eka hakyanto,S.Sos.M.Pd selaku guru pembimbing karya tulis ilmiah ini

yang telah memberikan banyak bantuan, masukan, dan dukungan terkait

penyusunan karya tulis ilmiah ini.

C. Bapak/Ibu Dewan Guru dan Staf Tata Usaha SMAN 16 tangerang

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari

sempurna dan perlu pendalaman lebih lanjut. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat konstruktif demi

kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Penulis berharap semoga gagasan pada

karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi dunia kesehatan dan pendidikan

pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Jayanti, Januari 2018

Penulis

22
ii
KARYA TULIS ILMIAH
KAJIAN SOSISAL DESTINASI YOGYAJARTA

KARYA TULIS INI DISUSUN DALAM RANGKA


MEMENUHI TUGAS DARI KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Oleh :
Nama :Heri Mulyana
Kelas :XII IPA 2

SMAN 16 KAB. TANGERANG TAHUN AJARAN


2017/2018
Jl. Gandasari Km. 34 jayanti Tangerang Banten

23
HALAMAN PENGESAHAN

Karya tulis yang berjudul “Sejarah AKADEMI KEPOLISIAN, CANDI

PRAMBANAN DAN ASTANA GIRIBANGUN” telah di setujui dan disahkan

oleh guru pembimbing pada :

Hari :

Tanggal :

Penguji Pembimbing

( …………………………….) EKA HAKYANTO, S.Sos, M.Pd.


NIP……………………………… NIP. 197302162008011005

Mengetahui,

Kepala Sekolah SMAN 16 KAB. TANGERANG

Drs. ZAENAL ABIDIN, MM.


NIP. 19610901 199811 1 001

24
i
MOTTO

 Setiap pemikiran manusia adalah sebuah perca kain yang berserakan, dan kita

berpeluang menyajikannya menjadi sebuah permadani yang indah dan

menawan.

 Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.

 Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasi

adanya masalah adalah sesuatu yang utama.

 Menunggu kesuksesan adalah tindakan sia-sia yang bodoh.

 Kegagalan hanya terjadi apabila kita menyerah.

 Kebijakan dan kebajikan adalah perisai terbaik.

 Man jadda wajada, man shabara zhafira.

 Keyakinan, semangat, dan motivasi adalah langkah awal sebuah kesuksesan.

25
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

MOTTO

HALAMAN PENGESAHAN…………….………………………………… i

KATA PENGANTAR…………….…………………………………………… ii

DAFTAR ISI…………….…………………………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………………………… 1

B. Tujuan Study Tour…………………………………………………… 1

C. Waktu Pelaksanaan…………………………………………………… 2

D. Objek Wisata…………………………………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Akademi Kepolisian…………………………………………………… 3

B. Sejarah Candi Prambanan…………………………………………… 6

C. Sejarah Astana Giribangun…………………………………………… 10

BAB III PENTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………… 17

B. Saran…………………………………………………………………… 17

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN POTO

26
iii

Anda mungkin juga menyukai