Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL

ANALISIS KELAYAKAN USAHA


MAKANAN RINGAN MAKARONI

Disusun oleh :
Nama : Pera Nurlianti
Kelas : 11 APHP 2
SMKN 4 GARUT
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat jasmani dan rohani
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal rencana usaha kreasi camilan makaroni ini.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi besar Muhammad SAW yang
telah membimbing kita dari zaman kegelapan menuju ke jalan yang terang benderang yang
diterangi dengan iman dan islam.
Proposal ini disusun guna memenuhi tugas “Analisis Kelayakan Usaha ”, di samping itu
semoga proposal ini dapat memacu semangat penulis untuk terus mengembangkan kreasi
olahan makaroninya.
Penulis menyadari akan ketidak sempurnaan proposal ini, maka dari itu penulis memohon
motivasi, saran, dan bimbingan yang konstruktif agar dapat dijadikan sebagai acuan demi
kemajuan penulisan selanjutnya.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di era globalisasi yang semakin maju banyak sekali barang-barang atau produk lain serba
mahal, semua itu disebabkan karena selera manusia yang semakin tinggi dan berubah-ubah,
salah satunya yaitu selera makanan. Di era maju ini banyak sekali makanan-makanan baru
yang bermunculan dan rasa yang bervariasi dan makanan yang enak selalu identik dengan
harga yang mahal. Namun ada pula makanan yang rasanya enak yang dapat diperoleh
dengan membuat sendiri dan membeli dengan harga yang sangat murah, salah satunya
makaroni. Walaupun persaingan yang cukup ketat dalam pasar makanan tidak menyurutkan
langkah saya untuk mencoba memproduksi makanan makaroni ini.
Makaroni merupakan makanan ringan yang sangat cocok untuk waktu santai, dapat juga
sebagai makanan pelengkap saat makan. Hampir semua kalangan meyukai makanan ini.
Menikmati makanan ringan yang satu ini tak harus mengeluarkan biaya yang mahal, anda
pun dapat membuatnya sendiri di rumah.
Dengan adanya ketekunan, kecermatan dalam melihat peluang usaha, dan selalu berinovasi,
maka usaha yang di jalankan akan berkembang dan mampu bersaing di pasar.

B. Maksud dan Tujuan


Adapun Maksud dan Tujuan dari kegiatan usaha kewirausahaan “Proposal Bisnis” yang
saya lakukan:
1. Melatih diri agar mampu hidup mandiri dan terampil dalam memasuki dunia usaha di
masyarakat.
2. Sebagai buku laporan akhir atas pelaksanaan praktek kerja lapangan
3. Menjadikan produk usaha makaroni ini sebagai produk yang sangat diminati dan dicari
oleh konsumen dengan mampu bersaing di pasar sesuai dengan perkembangan zaman.
4. Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar.
5. Memberikan kualitas cita rasa yang bervariasi.
6. Melakukan inovasi-inovasi yang sesuai dengan keinginan konsumen.
7. Mengasah kemampuan dan kreatifitas.
BAB II
Analisis Usaha

2.1 Analisis Swot


Peluang usaha makaroni goreng ini akan dianalisa menggunakan analisis SWOT. Untuk
hasil analisa Swot tersebut adalah sebagai berikut:
 Analisis Swot
1. Kekuatan (Strength)
a.) Kualitas terjamin
b). Bahan baku yang mudah didapat
c.) Tidak menggunakan bahan pengawet
d.) Proses produksinya mudah sehingga tidak mebutuhkan banyak waktu dan
tenaga
2. Kelemahan (Weakness)
a.) Rasa dan bentuk makaroni yang seragam
b.) Tidak bertahan lama
c.) Banyak pesaing
3. Peluang (Opportunity)
a.) Harga terjangkau
b.) Targetnya warga, mahasiswa / pelajar
4. Ancaman (Threath)
a.) Munculnya variasi makanan jajanan
b.) Munculnya pesaing baru
c.) Pesaingan harga
BAB III
Gambaran Umum Rencana Usaha

3.1 Nama Usaha


Usaha yang kami jalankan adalah usaha makanan ringan “makaroni goreng”.
Makaroni goreng ini merupakan camilan yang terbuat dari makaroni yang digoreng dan
diberi bumbu cabai dengan tingkat kepedasan yang berbeda-beda.
3.2 Produk yang dihasilkan
Produk yang dihasilkan dari usaha makaroni goreng ini terbuat dari makaroni
sebagai bahan utamanya. Makaroni goreng yang dijual ini memiliki variasi dengan beberapa
tingkat kepedasan, yaitu:
a. Makaroni Level 1
b. Makaroni Level 2
c. Makaroni Level 3
3.3 Harga
Makaroni goreng ini dijual dengan harga Rp. 8000 per bungkusnya dengan berat 100
gram. Penentuan harga tersebut tentunya berdasarkan perhitungan biaya operasional dan
juga laba yang ingin diperoleh.
Selain itu, harga tersebut juga disesuaikan dengan target konsumen, yaitu kalangan
anak muda terutama pelajar atau mahasiswa, sehingga harga yang ditetapkan tidak terlalu
tinggi dan diharapkan mampu memenuhi target konsumen.
3.4 Target Pasar
Target pasar untuk produk makaroni goreng ini adalah masyarakat umum dan
kalangan anak muda, terutama kalangan pelajar dan mahasiswa.
3.5 Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang digunakan untuk memasarkan makaroni goreng ini adalah
secara online dan offline. Pemasaran online dilakukan dengan cara memposting produk di
toko online, facebook, instagram, dan broadcast whatsapp. Sedangkan pemasaran offline
dilakukan dengan cara menawarkan langsung kepada teman-teman.
3.6 Waktu Penjualan
Penjualan makaroni goreng ini dilakukan setiap hari.
3.7 Sistem Penjualan
Usaha makaroni goreng ini dijual dengan cara menjual langsung ke teman atau
kerabat, dan juga bisa dipesan melalui online dengan sistem delivery order.
BAB IV
Proses Produksi
Proses Pembuatan Produk

 Alat dan bahan


- Makaroni
- Spinner
- Bumbu penyedap rasa
- Wajan
- Bumbu cabe tabur
- Sotel
- Alat Press
- Serok
- Minyak goreng
- Kompor gas
- Plastik
- Baki

 Cara pembuatan produk


- Panaskan minyak goreng ¼ kg di wajan.
- Goreng makaroni dikit demi sedikit sampai matang.
- Tiaskan di atas baki yang sudah di alasi koran.
- Masukan makaroni ke spinner untuk menghilangkan. minyak
- Masukkan makaroni yang sudah di goreng ke dalam wajan yang berisi adonan rasa
balado, aduk hingga merata kemudian tiriskan di baki.
- Kalau sudah dingin bungkus ke dalam plastik.
- Produk siap saji.
BAB V
Analisis Keuangan

Harga pokok produksi Berdasarkan perkiraan dan kapasitas produksi, maka usaha saya
memerlukan alat kerja sbb :
* bahan – bahan :
- makaroni 1 pack = Rp. 17.000
- bumbu perasa berbeque, keju dll = Rp. 15.000
- cabe bubuk = Rp. 8.000
- minyak goreng = Rp. 23.000
- plastik 1 pack = Rp. 14.000
- sendok 1 pack = Rp. 4.000
-stiker 1 pack = Rp. 18.000
JUMLAH TOTAL = RP. 99.000

* HPP ( harga pokok produksi )


> Total pengeluaran = Rp. 99.000 = 3.807
Hasil produksi 26 pcs
> Laba Rp. 3.000 per 26 pcs = Rp. 78.000
> Jumlah HPP dan Laba = 26 pcs x 6000
= Rp. 156.000
> HJ ( harga jual ) :
Jumlah HPP dan Laba = Rp. 156.000 = Rp. 6.000
Hasil produksi 26 pcs

E. Tempat
° Keterangan rinci tentang tempat produksi dan penjualan.
- Tempat produksinya berada di rumah saya.
- Penjualannya di toko-toko terdekat, kantin sekolah dan spot yang ramai di sekolah
° Alasan mengapa memilih tempat penjualan.
- Ramai oleh calon pembeli karena dekat toko, sekolah SD, TK, dan mahasiswa yang
suka dengan makanan ringan.
F. Promosi dan Iklan.
Jenis promosi :

 Biaya
 Dari mulut ke mulut
 Tanpa biaya

G. ASSET TETAP ( FIXED ASSET)


a.) Berdasarkan perkiraan dan kapasitas produksi, maka usaha saya memerlukan alat
kerja sbb :

H. Prediksi pendapatan penjualan


I. Laba Dalam Penjualan
· Pendapatan penjualan : Rp 2.590.000,-
Ø Bahan baku : Rp 165.000,-
Ø Bahan penolong : Rp 312.900,-
Ø BTk : Rp 500.000,- -

· Biaya operasional
Ø Transportasi : Rp 60.000
Ø Listrik & telp : Rp 100.000
Ø Biaya lain-lain : Rp 30.000,-
Ø Laba bersih / bulan : Rp 1.422.100,-

A.
BAB VI
Penutup

Makanan ringan merupakan makanan yang sangat digemari oleh masyarakat


umum. Baik itu yang berbentuk basah atau yang hanya tahan 1 hari saja, ataupun berbentuk
kering yang tahannya sampai berbulan-bulan bahkan tahunan. Di kota Garut sendiri, banyak
tersedia jenis makanan atau jajanan ringan.
Begitu juga dengan usaha yang di rancang di atas. Makaroni merupakan makanan
ringan yang sangat digemari oleh masyarakat. Tapi sayangnya, tidak awet dalam waktu yang
lama, dari sanalah bisnis ini bermula. Makaroni yang kami buat bisa disimpan dalam waktu
yang lama. diharapkan jajanan ini dapat diterima dan mampu bersaing di pasaran.

Kritik dan Saran


Demikianlah proposal ini kami susun. Kami sangat menyadari proposal ini masih
banyak kekurangan. Maka dari itu, kami memohon kritik dan saran yang membangun, agar
dapat menjadi acuan dalam perbaikan proposal selanjutnya. Atas segala kekurangan yang
ada, kami mohon maaf.

Anda mungkin juga menyukai