Anda di halaman 1dari 50

Perang Bani Qainuqa

3.1.1.11.012
Tujuan Umum
• Menjadikan Rasulullah SAW sebagai
teladan.
• Menumbuhkan sikap bangga dengan sejarah
umat Islam.
• Bangga dengan risalah Islam,
kandungannya, sejarah, manhaj, peradaban,
kepribadian, berbagai hasil yang diberikan,
mengkaji sebab-sebab kekuatan, kemajuan
serta kemundurannya
Tujuan Kognitif
1. Menjelaskan bahwa kebenaran tidak akan
pernah dapat hidup dan berkompromi
dengan kebatilan.
2. Memberikan contoh orang-orang yang
telah mengorbankan diri mereka di jalan
Allah swt.
3. Menjelaskan alasan permusuhan Yahudi
terhadap kaum muslimin
4. Menjelaskan sikap orang Yahuid terhadap
kemenangan umat Islam
Tujuan Kognitif
5. Menjelaskan latar belakang peperangn
Badar
6. Memberikan penjelasan kecongkakan
orang-orang Yahudi
7. Menjelaskan sikap yang diambil oleh para
pembesar Bani Qoiniqa terhadap
Rasulullah SAW
8. Menjelaskan sikap kaum muslimin
terhadap kesepakatan yang diambil
bersama orang Yahudi
Tujuan Kognitif
9. Menjelaskan asbabun nuzul ayat “wahai
orang-orang yang beriman, janganlah kalian
jadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai
Wali”
10.Menentukan waktu dan lokasi peperangan
11.Menguraikan peristiwa-peristiwa yang
terjadi pada peperangan tersebut.
12.Menjelaskan peran yang dimainkan oleh
‘Abdullah bin Salul.
Tujuan Kognitif
13.Menjelaskan sikap nabi terhadap ‘Abdullah
bin Salul
14.Mengungkap hikmah dan pelajaran yang
dapat di ambil dari sikap tersebut.
15.Menjelaskan yang dimaksud dengan At-
thobur Al Khoomis (Batalyon Kelima)
16.Menyebutkan hasil dari perang Bani
Qoiniqa
17.Mengungkapkan pelajaran yang dapat
diambil dari peristiwa tersebut.
Tujuan Kognitif
18.Menyebutkan sebab terjadinya perang Bani
Qainuqa.
19.Menjelaskan tentang waktu dan tempat
terjadinya perang Bani Qainuqa.
20.Menjelaskan tujuan dari perang Bani
Qainuqa.
21.Menjelaskan perjalanan perang Bani
Qainuqa serta hasil-hasilnya
Tujuan-tujuan Afektif dan
Psikomotorik
1. Memberikan argumen akan ketakutan orang
Yahudi terhadap umat Islam.
2. Menyadari bahwa kaum Yahudi tidak akan
pernah senang terhadap kemenangan-
kemenangan Islam.
3. Menyadari dengan berbagai bukti dan dalil
bahwa Yahudi sepanjang sejarahnya adalah
kelompok yang tak pernah menepati janji
dan kesepakatan.
Tujuan-tujuan Afektif dan
Psikomotorik
4. Mengksplorasi nilai-nilai yang dapat
diambil.
5. bersemangat mendengarkan pelajaran
agama.
6. Mencurahkan perhatian untuk
mendengarkan pelajaran sepenuhnya.
7. Lahirnya satu keterbukaan untuk mau
mempelajari Sirah Nabawiyah
Kegiatan-kegiatan Pendukung
(Sifatnya Pilihan)
1. Menyimak kaset (audio maupun vidio).
2. Mempersiapkan lapangan olahraga.
3. Aktif pada beberapa klub olahraga.
4. Mengadakan Dauroh (pelatihan) untuk melatih
siswa agar mampu memberikan penilaian dan
analisa terhadap informasi yang ada.
5. Mengadakan perlombaan bergilir antara sesama
siswa.
6. Melatih kemampuan menulis, baik di surat kabar
maupun majalah.
Kegiatan-kegiatan Pendukung
(Sifatnya Pilihan)
7. Mempersiapkan spanduk bertemakan jihad dan
urgensinya.
8. Meminta para khotib untuk mengangkat tema jihad
di dalam khutbahnya.
9. Mengadakan perlombaan meresume buku “Ar
Rasul Al Qoid” (Rasulullah Sang
10.Mengadakan ceramah-ceramah agama untuk
menginjeksi semangat jundiyah pada diri setiap
pemuda
Pokok-pokok Pembahasan

• Pengantar
• Latar belakang peperangan
• Al-quran menjawab klaim yahudi
• Sikap umat islam terhadap aliansi yahudi
• Rasulullah saw mendatangi yahudi
• Di balik peristiwa perang
• Hasil dari peperangan ini
• Hikmah dan pelajaran dari peperangan ini
PERANG BANI QAINUQA

PENGANTAR
Suka Melanggar Perjanjian

• Selama sejarahnya, orang-orang Yahudi tidak


pernah mengetahui arti dari sebuah
penghargaan terhadap perjanjian, kesepakatan,
ataupun menjaga hak-hak tetangga.
• Mereka pun tak pernah mengenal arti
persaudaraan dan interaksi yang dibangun atas
kesucian dan kebersihan hati.
• Begitu umat Islam memperoleh kemenangan
sikap permusuhan orang Yahudi pun langsung
tampak dengan sangat jelas dan begitu terbuka
Fase Permusuhan Yahudi

• Fase Pertama
– Berkisar sekitar bersilat lidah dan argumentasi
– Ini terjadi sebelum Perang Badar
– 2:89-93 dan 3:186
– Sikap kaum Muslimin: SABAR
• Abu Bakar pernah sampai memukul muka salah seorang
akhbar Yahudi yang menghina ayat-ayat Allah
• Fase Kedua
– Permusuhan secara fisik
– Permusuhan pertama: BANI QAINUQA
PERANG BANI QAINUQA

LATAR BELAKANG
PEPERANGAN
Kezhaliman Orang Yahudi kepada
Umat Islam
• Pasca perang Badar, orang-orang Yahudi tidak
lagi segan untuk menganiaya umat Islam
• Mereka pun tidak pernah kehabisan energi
untuk
– menghasut orang-orang Quraisy,
– mencari-cari kesalahan dan kekurangan umat
Islam, serta
– menjadi agen Quraisy dengan memberikan
informasi pergerakan umat Islam yang memberi
dampak negatif bagi umat Islam
Mengingkari Perjanjian dan
Terang-terangan Memusuhi
• Mereka mengingkari perjanjian dan kesepakatan yang
telah buat bersama Rasulullah SAW. (8:55-60)
• Mereka pun secara melakukan permusuhan terhadap
umat Islam secara terang-terangan, sampai kepada
derajat kelaliman terhadap kehormatan umat Islam
• Contoh: Pelecehan terhadap seorang wanita anshor
ketika ia sedang berada di pasar Bani Qoiniqa untuk
menjual perhiasannya
– Seorang sahabat membantu muslimah tersebut dan membunuh
si tukang emas Yahudi
– Sahabat tersebut dibunuh oleh orang-orang Yahudi
Kecongkakan Pemuka Yahudi

• Sikap congkak, menipu, kewaspadaan mereka terhadap


Rasulullah SAW
• Rasulullah SAW pernah
– memanggil para pemuka Yahudi dan
– meminta mereka untuk menghentikan aksi kekerasan terhadap
umat Islam serta komitmen terhadap kesepakatan damai
• Rasulullah SAW mengingatkan kepada mereka
konsekuensi yang akan ditanggung apabila mereka
melanggar kesepakatan tersebut.
• Namun Banu Qoiniqa justru meremehkan peringatan
tersebut
Peringatan Rasulullah

“Ya ma’syaral Yahud,


Waspadalah dari laknat Allah, sebagaimana
telah menimpa atas diri kaum Quraisy.
Sebaiknya kalian masuk Islam, karena
kalian tahu bahwa aku adalah Rasulullah,
sebagaimana kalian temukan di kitab-kitab
kalian.”
Mereka berkata

”Wahai Muhammad! Jangan tertipu!


Engkau bertemu dengan orang-orang yang
tidak mengetahui cara berperang, lalu kau
pergunakan kesempatan tersebut.
Demi Tuhan, sesungguhnya apabila kami
memerangimu, niscaya engkau akan tahu
bahwa kami adalah orang yang
sebenarnya!”
Ketangguhan Bani Qainuqa

• Kenapa mereka percaya diri terhadap


kaum Muslimin?
• Karena
– mereka terdiri dari para tukang pande besi
dan emas
– Karena itu banyak alat-alat logam dan senjata
di sekitar mereka (persenjataannya lengkap)
– Mereka terkenal memiliki tentara berani yang
berjumlah 700 orang
PERANG BANI QAINUQA

AL-QURAN MENJAWAB KLAIM


YAHUDI
3:12-13

‫ْئس ا ْل ِم َها ُد‬


َ ِ‫ون ِإلَى َج َهنَّ َم َوب‬ َ ‫ون َوتُ ْح‬
َ ‫ش ُر‬ َ ُ‫ستُ ْغلَب‬ َ ‫ين َكفَ ُروا‬ َ ‫قُ ْل لِلَّ ِذ‬
ِ ‫يل هَّللا‬ َ ‫ان لَ ُك ْم آيَةٌ فِي فَِئتَ ْي ِن ا ْلتَقَتَا فَِئةٌ تُقَاتِ ُل فِي‬
ِ ِ‫سب‬ َ ‫) قَ ْد َك‬12(
ْ‫ص ِر ِه َمن‬ َ ‫َوُأ ْخ َرى َكافِ َرةٌ يَ َر ْونَ ُه ْم ِم ْثلَ ْي ِه ْم َرْأ‬
ْ َ‫ي ا ْل َع ْي ِن َوهَّللا ُ يَُؤ يِّ ُد بِن‬
‫صا ِر‬ َ ‫شا ُء ِإ َّن فِي َذلِ َك لَ ِع ْب َرةً ُأِلولِي اَأْل ْب‬ َ َ‫ي‬
Katakanlah kepada orang-orang yang kafir: "Kamu pasti akan dikalahkan (di
dunia ini) dan akan digiring ke dalam neraka Jahanam. Dan itulah tempat yang
seburuk-buruknya". Sesungguhnya telah ada tanda bagi kamu pada dua
golongan yang telah bertemu (bertempur). Segolongan berperang di jalan Allah
dan (segolongan) yang lain kafir yang dengan mata kepala melihat (seakan-
akan) orang-orang muslimin dua kali jumlah mereka. Allah menguatkan dengan
bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian
itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati.
Orang Yahudi tidak Belajar dari
Sejarah
• Orang-orang Yahudi tidak mengambil pelajaran
dari apa yang telah menimpa orang Quraisy
pada perang Badar
• Mereka tidak membaca dari kekalahan orang-
orang yang menantang Allah SWT dan rasul-
Nya, dan setiap orang yang justru bangga
dengan dosa dan kesalahannya
• Dan barang siapa yang melakukan hal tersebut,
maka niscaya ia akan kalah dan binasa
PERANG BANI QAINUQA

SIKAP UMAT ISLAM


TERHADAP ALIANSI YAHUDI
Kesadaran Kaum Muslimin

• Orang-orang Islam yang selama ini


menjalin kesepakatan dengan Yahudi
lambat laun mengetahui semua perbuatan
mereka dan penghianatan mereka
terhadap perjanjian yang telah disetujui.
• Orang-orang Islam pun semakin sadar
akan sikap keras kepala dan
penganiayaan verbal orang Yahudi kepada
Rasulullah SAW
‘Ubadah bin Shamit vs
‘Abdullah bin Ubai bin Salul
• ‘Ubadah bin Shamit, salah seorang
pemuka Khazraj, akhirnya memutuskan
kesepakatan aliansi tersebut
• Sebaliknya ‘Abdullah bin Ubai bin Salul
justru memuji aliansi tersebut. Ia berkata,
‫الد َواِئ ِر‬
َّ ‫شى‬ ‫خ‬‫َأ‬ ‫ل‬‫ج‬
َ ْ ٌ ََ‫ر‬ ‫ي‬ِّ
‫ن‬ ‫ِإ‬
”Aku adalah seorang yang sangat
mengkhawatirkan akan adanya bencana.”
Bara’ah dari Allah (5:51-52)
ٍ ‫ض ُه ْم َْأولِيَاءُ َب ْع‬
‫ض‬ ‫ع‬ ‫ب‬ ‫اء‬‫ي‬ِ‫ل‬‫َأو‬ ‫ى‬
ُ َْ َ َ ْ َ َ َ َ َُ ‫ار‬ ‫َّص‬ ‫ن‬ ‫ال‬‫و‬ ‫ود‬ ‫ه‬ ‫ْي‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫وا‬ ‫ذ‬
ُ ِ
‫َّخ‬
‫ت‬ ‫ت‬ ‫اَل‬ ‫وا‬ ‫ن‬ ‫آم‬ ‫ين‬‫ذ‬ِ
َ ُ َ َ َّ‫يَا َُّأي َها ال‬
‫) َفَت َرى‬51( ‫ين‬ ِ ِ‫ومن يَتولَّ ُهم ِم ْن ُكم فَِإ نَّهُ ِم ْن ُهم ِإ َّن اللَّهَ اَل ي ْه ِدي الْ َقوم الظَّال‬
‫م‬
َ َْ َ ْ ْ ْ َ َ ْ ََ
ٌ‫ص َيبنَا َداِئَرة‬ِ ُ‫شى َأ ْن ت‬ ‫خ‬ ‫ن‬ ‫ن‬ ‫و‬ ‫ل‬
ُ‫و‬ ‫ق‬
ُ ‫ي‬ ‫م‬
َ ْ َ َ َ ْ َ ُ َ ُ ٌ ََ ْ‫ه‬ِ ‫ي‬ ِ
‫ف‬ ‫ن‬‫و‬ ‫ع‬ ِ
‫ر‬ ‫ا‬ ‫س‬ ‫ي‬ ‫ض‬ ‫ر‬‫م‬ ‫م‬‫ه‬ِ ِ
‫ب‬‫و‬ُ‫ل‬‫ق‬ُ ‫ي‬ ِ
‫ف‬ ‫ين‬ ِ
‫ذ‬ َّ‫ال‬
َ
‫َأس ُّروا ِفي‬ ‫ا‬‫م‬ ‫ى‬ ‫ل‬
َ ‫ع‬ ‫وا‬ ‫ح‬ ِ
‫ب‬ ‫ص‬ ‫ي‬‫ف‬َ ِ
‫ه‬ ِ
‫د‬ ِْ ‫َفعسى اللَّه َأ ْن يْأتِي بِالْ َف ْت ِح َأو َأم ٍر ِمن‬
‫ن‬ ‫ع‬
َ َ َ ُ ُْ ْ ْ ْ َ َ ُ ََ
)52( ‫ين‬ ‫م‬ِ ‫اد‬
ِ َ‫َأْن ُف ِس ِهم ن‬
َ ْ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang
Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka
adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barang siapa di antara kamu
mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk
golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-
orang yang lalim. Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit
dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan
Nasrani), seraya berkata: "Kami takut akan mendapat bencana". Mudah-
mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau
sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal
terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.
PERANG BANI QAINUQA

RASULULLAH SAW
MENDATANGI YAHUDI
Rasulullah Memerangi Mereka

• Tidak ada yang pantas dilakukan atas


penghianatan dan penentangan terhadap
Rasulullah SAW selain memerangi mereka
• Yahudi Bani Qoiniqo sendiri sudah bisa
merasakan hal tersebut.
• Mereka pun berlindung di balik benteng
dan bersiap-siap menghadapi umat Islam
Pasukan Kaum Muslimin

• Rasulullah SAW bersama orang-orang


Madinah mendatanginya pada hari Sabtu,
pertengahan Syawwal 2 Hijriah
• Kali ini panji dibawa oleh pamannya,
Hamzah bin ‘Abdul Muththalib
• Beliau menugaskan Abu Lubabah al-
Anshori untuk menjaga kota Madinah
• Mereka pun mengepung benteng tersebut
selama 15 hari
PERANG BANI QAINUQA

DI BALIK PERISTIWA PERANG


Posisi Yahudi Semakin
Terdesak dan Lemah
• Orang-orang Yahudi sadar bahwa mereka tidak
mampu menghadapi pasukan Rasulullah SAW
dengan peperangan
• Sementara benteng tempat mereka berlindung
tidak mungkin bisa menyelamatkan mereka dari
tangan umat Islam
• Mereka pun semakin dihantui katakutan yang
teramat sangat
• Mereka ingin lari secepatnya meninggalkan
harta, senjata, dan bahkan rumah mereka.
Posisi Yahudi Semakin
Terdesak dan Lemah
• Disinilah kita bertanya, dimanakah kecongkakan
Yahudi selama ini?
• Dimanakah perkataan mereka kepada
Rasulullah SAW,
“Demi Tuhan, sesungguhnya apabila kami
memerangimu, niscaya engkau akan tahu bahwa
kami adalah orang yang sebenarnya!”
Menyerah

• Ketakukan orang-orang Yahudi terhadap


umat Islam yang mengepungnya sudah
mencapai titik puncak.
• Akhirnya mereka menyerahkan diri dan
harta mereka kepada Rasulullah SAW.
• Mereka rela terhadap apa yang akan
dilakukan terhadap diri, istri, keturunan,
dan harta benda mereka
Ibnu Ubay bin Salul sebagai
Perantara Orang Yahudi
• Ia berkata kepada Rasulullah SAW,
”Wahai, Muhammad berbuat baiklah
kepada sekutuku, mereka adalah sekutu
Khazraj.”
• Rasulullah SAW pun mengacuhkannya.
• Kemudian ia mengulanginya lagi.
• Namun Rasulullah SAW berpaling darinya.
Rasulullah SAW Marah Besar

• ‘Abdullah bin Ubai pun memasukkan


tangannya ke dalam saku baju Rasulullah
SAW
• Seketika itu wajah Rasulullah SAW berubah
dan berkata, ”Biarkan aku!”
• Beliau tampak begitu marah, sampai semua
orang dapat melihat perubahan di wajahnya.
• Beliau kembali berkata, ”Celaka engkau!
Biarkan aku!”
Ibnu Salul Terus Mendesak

• ‘Abdullah bin Ubai berkata,”Demi Allah aku


tidak akan membiarkanmu sampai engkau
berbuat baik kepada sekutu-sekutuku.
Empat ratus orang tidak mengenakan baju
besi, tiga ratus orang mengenakan baju
besi, mereka telah melindungiku. Aku
adalah seorang yang benar-benar takut
tertimpa bencana.”
Pengusiran Bani Qainuqa

• Rasulullah SAW menjawab, ”Mereka


adalah untukmu, dengan syarat mereka
harus keluar dari kota Madinah dan tidak
berdampingan lagi dengan kami di kota
ini.”
• Rasulullah SAW pun memberikan waktu
tiga malam kepada mereka, dan
menugaskan ‘Ubadah bin Shomit untuk
mengawasinya
Binasanya Mereka

• Akhirnya Bani Qoiniqa pun harus pergi dengan


meninggalkan harta dan persenjataan mereka
• Mereka berjalan hingga sampai di lembah al
Quro, di selatan Khaibar
• Mereka tinggal di sana untuk beberapa waktu
lamanya.
• Kemudian mereka meneruskan perjalanan ke
Adzri’at, di Syam; di sanalah mereka menetap.
• Namun belum berapa lama mereka tinggal,
mereka binasa semuanya
Kaum Muslimin Aman Kembali

• Dengan demikian kaum muslimin pun dapat


terbebas dari Batalyon Kelima (‫ )ا لطابور ا لخام س‬di
kota Madinah, yang selama ini telah
meresahkan umat Islam dan membantu
memberikan informasi kepada orang-orang
musyrikin
• Batalyon Kelima: pasukan tersembunyi yang
disusupkan di tengah lawan yang memata-matai
gerak-gerik lawan dan membuat berbagai
manuver untuk melemahkan lawan
‫الطابور الخامس‬

‫يشار به إلى العمالء السريين الذين يمارسون نشاطهم داخل صفوف العدو‬
‫إلضعاف موقفه‪ .‬ويقوم هؤالء العمالء بتمهيد الطريق للغزو العسكري أو‬
‫السياسي؛ لذلك يتسللون للعمل في الجيش أو في الحزب السياسي أو‬
‫في مجال الصناعة‪ .‬ويشمل نشاطهم التجسس والتخريب والتدمير‬
‫االقتصادي والدعاية وإثارة الشعور العام‪ .‬وقد يصل إلى االغتيال واإلرهاب‬
‫والثورة‪ .‬وقد استعمل مصطلح الطابور الخامس ألول مرة أثناء الحرب‬
‫صرح إميليو موال‪ ،‬وهو لواء‬
‫األهلية األسبانية (‪1939-1936‬م)‪ ،‬حين َّ‬
‫تحت قيادة فرانكو‪ ،‬قائالً «لي أربعة طوابير تتحرك في اتجاه مدريد‪،‬‬
‫وطابور خامس سينهض من داخل المدينة نفسها»‬
PERANG BANI QAINUQA

HASIL DARI PEPERANGAN INI


HASIL DARI PEPERANGAN INI

1. Pembersihan kota Madinah dari Yahudi


Bani Qoiniqa yang selama ini selalu
membuat keresahan di tengah komunitas
umat Islam serta kezaliman terhadap
agama maupun kehormatan mereka.
2. Terbebas kota Madinah dari Batalyon
Kelima yang selama ini menjadi agen
informasi orang-orang musyrik.
HASIL DARI PEPERANGAN INI

3. Menumbuhkan rasa takut pada kabilah-kabilah Yahudi


lainnya seperti Bani Nadhir dan Bani Quraidzah, agar
tak seorang pun dari mereka yang berani berbuat
semena-mena terhadap umat Islam ataupun berani
menghianati perjanjian yang telah disepakati bersama
Rasulullah SAW.
4. Bertambahnya rasa tsiqoh kaum muslimin terhadap diri
sendiri, kebanggaan terhadap agama ini, serta
kemampuan berperang dan mengantisipasi. Dengan
demikian semakin tinggi pulalah posisi umat Islam di
mata masyrakat arab
PERANG BANI QAINUQA

HIKMAH DAN PELAJARAN


DARI PEPERANGAN INI
Hikmah dan Pelajaran dari
Peperangan Ini
1. Janji Allah SWT kepada orang-orang yang
beriman dan ancaman Nya kepada orang-orang
kafir akan selalu ditepati. Allah SWT berjanji
bahwa mereka pasti akan dikalahkan.
“katakanlah kepada orang-orang kafir bahwa
mereka pasti akan dikalahkan dan digiring ke
neraka jahannam. Dan itulah tempat kembali
yang paling buruk.”
2. Akibat dari kesewenang-wenangan adalah
kenistaan. Dan akibat dari perusakan adalah
kebinasaan di dunia dan diakhirat.
Hikmah dan Pelajaran dari
Peperangan Ini
3. Peristiwa tersebut menunjukkan sifat pengecut
adalah sifat sejati orang Yahudi di sepanjang
sejarah. Kesombongan dan klaim bahwa mereka
memiliki kekuatan hanyalah propaganda belaka.
Sesuatu yang mereka harap benar-benar
menjadi sebuah realita, namun kenyataan
menolaknya. Dari peristiwa ini pula tampak
bahwa orang Yahudi tidak akan merasa gentar
kecuali melalui tangan orang-orang yang beriman
dan para pembela akidah yang benar
Taqwim
1. Sebutkan latar belakang terjadinya peperangan dengan Bani
Qoiniqa!
2. Apakah yang dikatakan Rasulullah SAW kepada para pemuka
Bani Qoiniqa? Dan bagaiamana tanggapan mereka?
3. Isilah titik-titik berikut ini! ‘Ubadah bin Shamit, salah seorang
pemuka Kazraj, memutuskan .......dan sebaliknya ........ semakin
bangga dan mempererat hubungan dengan mereka. Ia
berkata ........ maka Allah SWT pun menurunkan firman Nya ........
4. Sebutkan apakah yang menyebabkan Yahudi begitu ketakutan
ketika mereka berhadapan dengan umat Islam. Jelaskanlah tanda-
tanda rasa takut ini. Dan bagaiamanakah akhir dari Bani Qoiniqa?
5. Bacalah hasil dari peperangan tersebut dan tulislah kesanmu
terhadap Yahudi dan perbuatan mereka. Tulis kesanmu terhadap
kekuatan umat Islam dan keberanian mereka, serta dampak dari
itu semua dalam meruntuhkan keberanian musuh

Anda mungkin juga menyukai