Anda di halaman 1dari 69

DAUD DAN THALUTH

TUJUAN UMUM

1. Mengenal hakekat, pemahaman dan nilai-nilai


yang dimiliki oleh pemimpin rabbani Thalut
dan Nabi Daud as
2. Mengenal generasi sukses dan penyebab
kesuksesannya, serta adab sukses dari kisah
Thalut dan Daud as
3. Membentuk pandangan positif tentang
hakekat, dan nilai-nilai yang digali dari kisah
Thalut dan Daud as
4. Melatih ketrampilan da’wah, tarbiyah, qiyadah
yang digali dari kisah Thalut dan Daud as.
KOGNITIF

1. Menerangkan sebab murka Allah kepada Bani Israil dan turunnya


azab atas mereka
2. Menrangkan sebab penolakan Bani Israil atas kepemimpinan
Thalut
3. Menyebutkan sifat-sifat qiyadah rabbaniyah (kepemimpinan
rabbaniy) dalam diri Thalut
4. Menerangkan sebab adanya ujian Thalut kepada pasukannya
5. Menerangkan bahwa qiyadah yang benar, bukan karena warisan
akan tetapi karena kemampuan dan keahlian
6. Menerangkan kemenangan Thalut atas Jalut
7. Menerangkan urgensi taat kepada qiyadah
8. Menunjukan dalil bahwa kesabaran adalah faktor terpenting
dalam kemenangan
9. Menerangkan peristiwa Daud membunuh Jalut
10. Menerangkan urgensi taat dan ibadah kepada Allah dalam
kehidupan Daud as
11. Menyebutkan mukjizat Nabi Daud as
12. Menjelaskan firman Allah : ( ‫وظن داود أنما فتناه فاستغفر ربه وخر‬
‫) راكعًا وأناب‬
13. Menerangkan alasan bahayanya terburu-buru
menjatuhkan hukum sebelum mendengarkan
keterangan dari dua sisi yang bersengketa
14. Menunjukkan dalil urgensi pemahaman bagi
kehidupan seorang muslim dari kisah ini
15. Menerangkan pengkhususan Allah kepada Sulaiman as
dengan pemahaman tidak menunjukkan kesalahan
Daud as, karena Allah swt menerangkan keduanya
dengan berhikmah dan berilmu
16. Menyimpulkan pelajaran dan nasehat dari kisah Daud
as dan Jalut.
AFEKTIF dan PSIKOMOTORIK

1. Memperhatikan dan menyimak pelajaran yang disampaikan


2. Menjauhkan diri dari berbuat maksiat kepada Allah
3. Mengahadapkan diri kepada Allah dengan mentaati perintah-Nya
4. Memperhatikan kisah Thalut dan Daud as
5. Aktif dalam diskusi kelompok seputar pelajaran ini
6. Mengokohkan posisi da’i yang ikhlas dan mendukungnya
7. Menghiasi diri dengan akhlak generasi sukses
8. Meyakini ma’iyyatullah pada kaum mukminin meskipun mereka sedikit
9. Meneladani para nabi dan rasul dan orang-orang yang ikhlas dalam dakwah
10. Bersabar menghadapi tekanan yang menimpa pemikirannya
11. Menunjukkan sikap simpatik dalam membela kaum tertindas dan berada
dalam barisan mereka
12. Mendisiplinkan diri akan wirid harian, untuk mendekatkan diri kepada Allah
13. Mengajak teman-teman untuk membaca kisah para nabi dan mengambil
pelajaran darinya
14. Memohon pertolongan Allah dalam mendamaikan orang yang berselisih
15. Membela Nabi Daud as dari sikap-sikap israiliyyah yang tidak pantas ada
pada para nabi dengan dalil dan bukti yang kuat.
HARAKIYAH (APLIKATIF)

1. Memilih kaset yang cocok yang membicarakan tentang kisah


Thalut dan Jalut
2. Mencatat ayat-ayat AL Qur’an yang menceirtakan tentang
kisah Thalut dan Daud as
3. Mengungkapkan pelajaran dan nasehat dari kisah Thalut dan
Daud dengan bahasa yang indah
4. Meluruskan kesalah fahaman tentang jihad
5. Melatih diri mendamaikan orang yang berselisih
6. Memabaca kisah Daud ad dengan bacaan yang direnungkan
7. Menceritakan kembali kisah Daud as dengan bahasa yang
indah
8. Mendiskusikan dengan baik seputar kisah Thalut dan Daud as
9. Membaca dengan tajwid ayat yang menerangkan peradilan
Daud as dan hikmahnya
1.
KEGIATAN PRAKTIS UNTUK MEREALISASIKAN TEMA INI
AKTIFITAS PENYERTA

 Menyaksikan film tentang kisah Thalut dan Jalut


 Mengungkapkan ayat-ayat Al Qur’an yang berbicara tentang
tema ini, lewat kaset atau bacaan yang baik
 Meringkas buku yang membicarakan kisah Daud dan as dan
mempresentasikannya
 Mendengarkan kaset tentang pelajaran yang dapat dipetik
dari kisah Thalut dan Daud as dari sisi tarbawi dan da’awiy
 Menyelenggarakan musabaqah ilmiah seputar kisah ini
untuk menguatkan pemahaman
 Mengungkapkan sebagian pemahaman dan hukum dalam
menghadapi persengketaan untuk melatih ketrampilan
peradilan
 Menghafal ayat yang berkaitan dengan kisah di atas dan
mengujinya
KEGIATAN PENGUAT

 Membuat majalah dinding tentang kisah


Thalut dan Nabi Daud as
 Menulis artikel tentang urgensi akhlak
 Menugaskan sebagian orang untuk berlatih

menjadi pemimpin dan jundi


 Membuat rekaman documenter tentang

pelajaran yang dapat dipetik dari kisah Nabi


Daud as
 Menyelenggarakan ceramah tentang urgensi

qiyadah dan jundi dalam kehidupan muslim


 Renungan di masjid tentang urgensi berakhak
dengan akhlak dan sifat para nabi
 Mengunjungi para ulama dan mengambil pelajaran
dari pengalamannya dalam da’wah dan tarbiyah
 Menyelenggarakan ceramah tentang unrgensi sabar
dalam kehidupan da’i
 Berbaur dengan masyarakat dan membantu
mencari solusi permasalahan mereka dan
mendampinginya
 Mengajarkan nilai-nilai dari pelajaran kisah ini
kepada sepuluh orang kaummuslimin

KEKALAHAN BANI ISRAIL DAN DIRAMPASNYA TABUT
DARI MEREKA
 Setelah Nabi Musa as wafat, Bani Israil
dipimpin oleh Yusya’ bin Nun, salah satu
keturunan Nabi Yusuf as. Bersamanyalah Bani
Israil memasuki negeri yang telah dijanjikan
waktu itu, yaitu Palestina.
 Kota pertama yang mereka kuasai adalah
kota Ariyha, ada yang menyebut Aussyalim.
Allah swt telah memerintahkan mereka untuk
memasuki pintu kota itu dengan khusyu’
merendahkan diri kepada Allah, dengan
mengatakan (‫ )حطة‬yang berarti: ampunilah
kesalahan-kesalahan kami, Wahai Tuhan
kami. Akan tetapi laum ini melanggar
perintah Allah, mereka masuk kota dengan
sombong dan berbuat dosa. Padahal mereka
disuruh beristighfar kepada Rabbnya
Maka Allah murka kepada mereka dan menurunkan adzab 

.sebagai balasan maksiatnya


 Dan (ingatlah), ketika kami berfirman: "Masuklah kamu ke negeri

Ini (Baitul Maqdis), dan makanlah dari hasil buminya, yang


banyak lagi enak dimana yang kamu sukai, dan masukilah pintu
gerbangnya sambil bersujud, dan Katakanlah: "Bebaskanlah kami
dari dosa", niscaya kami ampuni kesalahan-kesalahanmu, dan
kelak kami akan menambah (pemberian kami) kepada orang-
orang yang berbuat baik". Lalu orang-orang yang zalim
mengganti perintah dengan (mengerjakan) yang tidak
diperintahkan kepada mereka. sebab itu kami timpakan atas
orang-orang yang zalim itu dari langit, Karena mereka berbuat
fasik. QS. Al Baqarah. 58-59
 maksudnya menurut sebagian ahli tafsir: menundukkan diri.


 Yusya’ memimpin Bani Israil di Palestian
sampai wafatnya. Kemudian mereka dipimpin
oleh para Qadhi (hakim) dalam beberapa
waktu lamanya tanpa memiliki kekuasaan
yang kuat dan disegani.
 Ketika itulah Bani Israil menjadi sasaran

serangan bangsa-bangsa lain. Kebiasaan


mereka jika berperang adalah dengan
membawa tabut, untuk meminta kemenangan
dan menguatkan semangatnya.
 Kemudian terjadilah pertempuran berdarah
Bani Israil dengan bangsa Palestina. Karena
Allah tidak menyukai Bani Israil atas
kesalahan yang telah mereka perbuat,
akhirnya mereka dikalahkan oleh bangsa
Palestina dengan sangat mengenaskan;
wanita dan anak-anak mereka dijarah, dan
mereka diusir dari kampung halamannya.
Dan Tabut yang menjadi kebanggaan mereka
dirampas pula, dan dibawa ke rumah Daajun
(‫ )داجون‬sesembahan mereka.
 Di masa mereka dipimpin para hakim ini,
mereka hidup dalam keadaan badui,
menguatnya fanatik suku (qabilah) sampai
pada tahun 1040 SM, ketika muncul seorang
pemimpin yang mampu menyatukan para
qabilah ini di bawah satu bendera, hidup
berdasarkan hukum. Inilah awal masa
kekuasaan dalam Bani Israil. Dan dalam sejarah
Yahudi dikenal dengan nama (‫ )شاول‬dan Al
Qur’annya menyebutnya dengan .(‫)طالوت‬

BANI ISRAIL MENCARI PEMIMPIN
 Kehinaan dialami Bani Israil setelah kekalahannya dalam
perang dan dirampasnya tabut dari tangan mereka. Maka para
pemuka mereka mendatangi (‫ )صموئيل‬shamuel seorang Nabi
dan Qadhi, memintanya untuk memilih pemimpin mereka,
yang bisa menyatukan mereka untuk berperang melawan
musuhnya. Shamuel mengenal betul hakekat kaumnya,
tabiatnya, dan malasnya mereka untuk berperang. Ia bertanya
kepada kaumnya: Nanti jika diwajikan perang, malah kamu
tidak mau berperang? Mereka menolak anggapan ini, dan
menyangkal: Bagaimana kami tidak berperang untuk
mengambil kembali hak kami. Musuh kita telah mengusir kita
dari kampong halaman, memisahkan kita dengan anak-anak
kita. Dugaan Shamuel betul; begitu Allah kabulkan permintaan
mereka dan mewajibkan perang pada mereka, mereka mundur
kecuali sekelompok kecil saja
 246. Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka
Bani Israil sesudah nabi Musa, yaitu ketika mereka Berkata
kepada seorang nabi mereka: "Angkatlah untuk kami
seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya)
di jalan Allah". nabi mereka menjawab: "Mungkin sekali jika
kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan
berperang". mereka menjawab: "Mengapa kami tidak mau
berperang di jalan Allah, padahal Sesungguhnya kami Telah
diusir dari anak-anak kami?". Maka tatkala perang itu
diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali
beberapa saja di antara mereka. dan Allah Maha mengetahui
siapa orang-orang yang zalim.
 Maksudnya: mereka diusir dan anak-anak mereka ditawan.

 247. Nabi mereka mengatakan kepada mereka:
"Sesungguhnya Allah Telah mengangkat Thalut
menjadi rajamu." mereka menjawab: "Bagaimana
Thalut memerintah kami, padahal kami lebih
berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya,
sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup
banyak?" nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya
Allah Telah memilih rajamu dan
menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang
perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada
siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah Maha luas
pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.
 248. Dan nabi mereka mengatakan kepada
mereka: "Sesungguhnya tanda ia akan menjadi
raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di
dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu
dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan
keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat
tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman.
 tabut ialah peti tempat menyimpan Taurat yang
membawa ketenangan bagi mereka.

 249. Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia
berkata: "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu
dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu
meminum airnya; bukanlah ia pengikutku. dan
barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menceduk
seceduk tangan, Maka dia adalah pengikutku." Kemudian
mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara
mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang
beriman bersama dia Telah menyeberangi sungai itu,
orang-orang yang Telah minum berkata: "Tak ada
kesanggupan kami pada hari Ini untuk melawan Jalut dan
tentaranya." orang-orang yang meyakini bahwa mereka
akan menemui Allah, berkata: "Berapa banyak terjadi
golongan
 yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin
Allah. dan Allah beserta orang-orang yang sabar."
 250. Tatkala Jalut dan tentaranya Telah nampak oleh mereka,
merekapun (Thalut dan tentaranya) berdoa: "Ya Tuhan kami,
tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian
kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir."
 251. Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin
Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut, Kemudian
Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah
(sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa
yang dikehendaki-Nya. seandainya Allah tidak menolak (keganasan)
sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah
bumi ini. tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas
semesta alam.
 yang dimaksud di sini ialah kenabian dan Kitab Zabur.

KEPEMIMPINAN THALUT

 Shamuel menyampaikan kepada Bani Israil bahwa Allah


telah mengabulkan permintaan mereka dan mengangkat
Thalut keturuan Bunyamin sebagai pemimpin mereka.
Akan tetapi kaumnya protes dan menolak pilihan ini,
sebab Thalut tidak memiliki nasab yang tinggi, dan
mereka –menurut sangkaannya- lebih berhak menjadi
pemimpin daripada Thalut, karena para pemimpin Bani
Israil semula dari keturuan Yahudza, dan kenabian dari
keturunan Lawiya. Sedangkan Thalut keturunan Bunyamin
yang hanya rakyat jelata. Mereka menolak Thalut juga
karena faktor lain yaitu karena ia miskin, tidak memiliki
harta yang berlimpah. Harta menurut Yahudi adalah
faktor terpenting dalam kemuliaan dan status sosial.
 Shamuel menjawab oenolakan ini dengan
mengatakan: Bahwa Allah telah memilih Thalut dan
memiliki sifat yang layak untuk memimpin. Allah telah
berikan ilmu yang berlimpah yang memungkinkannya
mengetahui masalah politik dan menata urusan,
sebagaimana Allah telah berikan pula kekuatan fisik
yang membuatkany mampu berperang melawan
musuh. Dan Allah yang telah memilih Thalut Maha
Mengetahui urusan makhluk-Nya. Dialah yang
mengatur alam semesta sesuai dengan kehendak-
Nya, memberikan kekuasaan kepada yang
dikehendaki karena ada hikmah yang tidak diketahui
manusia.
 247. Nabi mereka mengatakan kepada mereka:
"Sesungguhnya Allah Telah mengangkat Thalut
menjadi rajamu." mereka menjawab: "Bagaimana
Thalut memerintah kami, padahal kami lebih
berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya,
sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup
banyak?" nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya
Allah Telah memilih rajamu dan menganugerahinya
ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah
memberikan pemerintahan kepada siapa yang
dikehendaki-Nya. dan Allah Maha luas pemberian-
Nya lagi Maha Mengetahui. QS. AL Baqarah
TANDA KEKUASAAN THALUT
 Al Qur’an menerangkan bahwa Nabi Shamuel
menyampaikan kepada Bani Israil:
Sesungguhnya tanda kekuaan Thalut adalah
bahwa ia akan memimpin mereka meraih
kemenangan, dan tabut yang menjadi simbul
kebesarannya, ketenangan hatinya, di sana
terdapat bekas peninggalan Musa dan Harun
as, dari sanalah terdapat lembaran-lembaran
catatan wasiat Allah. Tabut ini akan kembali
kepada mereka dibawa Malaikat

 248. Dan nabi mereka mengatakan kepada mereka:
"Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah
kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat
ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan
keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa
malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman.
QS. AL Baqarah.

 tabut ialah peti tempat menyimpan Taurat yang
membawa ketenangan bagi mereka.

THALUT MENGUJI PASUKANNYA

 Thalut mengajak kaumnya berjihad di jalan


Allah dan memotivasinya untuk berperang
melawan musuh yang telah menghinakannya.
Maka bergabunglah di bawah komandonya
itu pasukan besar dan dibawakah ke medan
perang melawan bangsa Palestina yang
dipimpin Jalut, yang terkenal pemberani, dan
telah populer nama besarnya di antara
bangsa-bangsa sekitarnya, sehingga mereka
menghindari pertempuran dengannya.
 Thalut bergerak dengan pasukannya, menjauh dari
kampung halamannya, semakin dekat dengan
musuh. Maka Thalut ingin menguji semangat
pasukannya untuk berperang, menguji kesabaran
dan ketaatannya. Ia berkata kepada pasukan yang
sudah kelelahan dan kehausan itu: “Sesungguhnya
kalian akan melintasi sungai, dan Allah menguji
kalian untuk membedakan antara yang taat dan
yang durhaka. Maka barang siapa yang tidak
meminumnya dan tidak mencicipinya maka dialah
pengikutku; diperbolehkan kalian untuk mengambil
seteguk dengan tangannya menghilangkan
 dahaganya. Dan barangsiapa minum lebih
dari itu maka dia bukan pengikutku”. Maka
tatkala sudah sampai di sungai itu, mayoritas
pasukan melanggar perintah Thalut, dan
mereka mengalami kepayahan yang berat
sekali.
 249. Maka tatkala Thalut keluar membawa
tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya Allah
akan menguji kamu dengan suatu sungai.
Maka siapa di antara kamu meminum airnya;
bukanlah ia pengikutku. dan barangsiapa
tiada meminumnya, kecuali menceduk
seceduk tangan, Maka dia adalah
pengikutku." Kemudian mereka meminumnya
kecuali beberapa orang di antara mereka. QS.
Al Baqarah
KEMENANGAN THALUT

 Thalut melintasi sungai itu bersama dengan orang-orang


sabar melawan haus dan lelah. Mereka merasa sangat sedikit
di hadapan jumlah musuh di hadapannya yang sangat besar,
setelah sebagian besar pasukan ketinggalan. Sekelompok
orang yang terkesima dengan jumlah musuh yang besar
berkata: Hari ini kita tidak lagi punya kemampuan melawan
Jalut. Kelompok lain yang beriman, tidak menghiraukan
jumlah musuh yang besar, karena yakin bahwa mereka akan
menemui Rabbnya dengan kematian. Karena itulah mereka
berkata: Berapa banyak telah terjadi kelompok kecil, yang
sedikit jumlahnya mampu mengalahkan kelompok besar
yang banyak bilangannya karena idzin Allah. Maka hendaklah
kita bersabar menghadapi musuh. Karena sesungguhnya
Allah menjanjikan kemenangan dan pertolongan kepada
orang yang bersabar.
 Ketika orang-orang yang beriman itu keluat untuk menyerang
Jalut dan pasukannya; mereka meminta dengan sungguh-
sungguh kepada Allah agar memenuhi hati mereka dengan
kesabaran, dan meneguhkan mereka di medan perang,
memberikan kemenangan kepada mereka atas musuh-
musuhnya. Lalu Allah kabulkan doanya dan memberinya
kemenangan. Daud berhasil membunuh Jalut, dan Allah berikan
kepadanya kekuasaan Bani Israil, mengajarkannya apa yang
dikehendaki, ilmu dan hikmah. Dan Allah senantiasa menolong
hamba-Nya yang shalih. Jika saja Allah tidak memberikan
kekuasaan kepada orang-orang shalih mengalahkan para
perusak, maka kerusakan mereka akan menyebar, dan jika saja
Allah tidak membuat perang antara para perusak itu, maka dunia
ini akan dipenuhi kerusakan; Akan tetapi Allah Maha Ihsan (selalu
membuat kebaikan) dan memberikan anugerah kepada manusia.
 249. ...Maka tatkala Thalut dan orang-orang
yang beriman bersama dia Telah
menyeberangi sungai itu, orang-orang yang
Telah minum berkata: "Tak ada kesanggupan
kami pada hari Ini untuk melawan Jalut dan
tentaranya." orang-orang yang meyakini
bahwa mereka akan menemui Allah, berkata:
"Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit
dapat mengalahkan golongan yang banyak
dengan izin Allah. dan Allah beserta orang-
orang yang sabar." QS. Al Baqarah
DAUD MEMBUNUH JALUT (GOLIAT)

 Al Qur’an tidak merinci bagaimana Daud mengalahkan Jalut. Tetapi


dalam perjanjian lama, diterangkan peristiwa ini, dan kami
sebutkan dengan ringkas di sini:
 Bangsa Palestina mengumpulkan pasukannya untuk menyerang
Bani Israil. Dan yang menghadapinya adalah Syawil dan beberapa
tokoh Bani Israil lainnya. Dua kubu ini berada di atas bukit yang
dibatasi oleh lembah. Beberapa hari berlalu, dua kubu ini tidak ada
yang berani berhadapan langsung. Ketika itulah dari Palestina
muncul seorang lelaki gagah, berwajah seram, bernama Goliat,
dengan pedang dan tombak di tangannya. Goliat keluar dan berdiri
di tengah lembah, memanggil barisan Bani Israil agar menampilkan
salah satu jagoannya untuk bertanding dengannya; dengan
mengatakan: “Jika ada prajuritmu yang mampu mengalahkanku,
maka kami akan menjadi hamba sahayamu, dan jika aku yang
menang maka kalian semua akan jadi hamba sahayaku.”
 Syawil dan pasukannya mendengar perkataan Goliat. Mereka
gentar dan takut bertanding mengalahkannya. Goliat terus
menantang mereka sampai empat puluh hari lamanya. Syawil
telah menjanjikan bahwa ia akan memberikan hadiah harta
yang berlimpah dan menikahkan dengan anaknya kepada
siapapun yang bisa membunuh Goliat.
 Ada seorang dari Batullahm (Betlehm) bernama Yasiyyi
memiliki tiga anak yang ikut perang dalam pasukan Syawil.
Dan anak ke empatnya bernama Daud diutus untuk mencari
tahu kabar mereka. Lalu melihat Goliat yang mencari lawan,
dan orang-orang takut menghadapinya. Goliat mencaci maki
dan menghina mereka. Maka tergeraklah semangat di hati
Daud dan meminta izin kepada Syawil untuk meladeninya
 Syawil keberatan dan khawatir ia ceroboh, tetapi akhirnya
mengizinkannya untuk bertanding, dan memakaikan baju
perang. Ia belum bisa memakai dan membukanya. Kemudian ia
ambil tongkatnya, memilih lima butir batu licin dari lembah itu,
dimasukkan ke dalam kantungnya dan pelontarnya ada di
tangannya. Setelah berbicara dengan Goliat, dengan cepat
Goliat menyerang Daud, tetapi Daud lebih cepat lagi
melemparnya dengan batu dari pelontarnya itu dan mengenai
dahi Goliat yang langsung jatuh tersungkur ke tanah, dan
dengan cepat Daud memburunya, dan secepat kilat Daud dapat
menyerangnya dan memenggal kepalanya. Palestina panik
ketika melihat rajanya terbunuh, barisan mereka kacau,
kemudian mereka melarikan diri, lalu dikejar oleh Syawil dan
pasukannya hingga membunuh banyak sekali pasukan Goliat.

THALUT WAFAT DAN DAUD DIANGKAT MENJADI RAJA

 Ketika Daud berhasil membunuh Goliat, maka posisinya


menjadi semakin baik di hadapan Syawil (Thalut), dan
menjadi yang terdepan di antara para tokoh Bani Israil dalam
perang. Apalagi ia mendapatkan simpati seluruh Bani Israil.
Dan tidak lama kemudian terjadi perang kembali antara Bani
Israil dan Palestina, yang dimenangkan oleh Palestina. Bani
Israil terpecah belah setelah kekalahan ini. Setelah itu pula
Daud pergi ke kota Al Khalil, dan diangkat oleh para tokoh
Yahudza sebagai raja dan mendirikan kerajaan di sana. Dan
sebagian Bani Israil yang lain dipimpin oleh anaknya Syawil
sampai wafatya, kemudian Daud dinobatkan sebagai raja
yang menguasai seluruh keturunan Israil, pada usia
tigapuluh tahun, dan memerintah selama empat puluh tahun.

KISAH NABI DAUD AS

 Dialah Daud bin Abasya bin Uwaid bin Abir bin Salmun
bin Nahsyun bin ’Uwainadib bin Aram bin Hashrun bin
Farash bin Yahudza bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim Al
Khalil hamba dan nabi Allah di Baitul Maqdis.
 Muhammad bin Ishaq mengatakan dari sebagian ahlul
ilmi dari Wahb bin Munabbih: Daud as adalah bertubuh
pendek bermata biru, sedikit rambutnya, bersih hatinya.
Allah berikan secara bersamaan kepadanya kekuasaan
dan kenabian, gabungan antara kebaikan dunia dan
akhirat. Kekuasaan itu berada pada jalur kakeknya dan
kenabian dari jalur lainnya. Dan keduanya bertemu
dalam diri Daud as.

KEHIDUPAN NABI DAUD

 Nabi Daud as adalah seorang ahli ibadah dan


dekat dengan Allah, kuat beragamanya. Tidak
jatuh oleh kesulitan dan tidak lemah oleh
tekanan. Allah swt anugerahkan kepadanya
seekor kuda yang bertasbih siang dan malam
dengan bahasa khusus yang tidak diketahui
kebanyakan orang. Dan Nabi Daud sendiri
Allah berikan berbagai keistimewaan, seperti
burung yang berkerumun di sekelilingnya
menyertainya bertasbih bersama.
 17. Bersabarlah atas segala apa yang mereka
katakan; dan ingatlah hamba kami Daud yang
mempunyai kekuatan; Sesungguhnya dia amat
taat (kepada Tuhan).
 18. Sesungguhnya kami menundukkan
gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia
(Daud) di waktu petang dan pagi,
 19. Dan (Kami tundukkan pula) burung-
burung dalam keadaan terkumpul. masing-
masingnya amat taat kepada Allah. QS. Shaad.
 10. Dan Sesungguhnya Telah kami berikan
kepada Daud kurnia dari kami. (Kami
berfirman): "Hai gunung-gunung dan
burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang
bersama Daud", dan kami Telah melunakkan
besi untuknya, QS. Saba’
KERAJAAN DAN HIKMAH NABI DAUD
AS
 Allah menyebutkan nikmat-nikmat-Nya kepada Nabi Daud antara
lain:
 

 20. Dan kami kuatkan kerajaannya dan kami berikan kepadanya


hikmah dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan. QS.
Shaad
 Maksud dari kalimat:
 ‫ وشددنا ُم لكه‬: Kami kuatkan ia dengan kewibawaan, pertolongan,
banyaknya pasukan dan bertambahnya kenikmatan.
 ‫ وآتيناه الحكمة‬: Kenabian, kelengkapan ilmu dan pengetahuan agama
 ‫ وفصل الخطاب‬: Penengah dalam perselisihan yang terjadi antara orang
yang bersengketa untuk membedakan antara yang hak dan yang
batil.
 yang dimaksud hikmah di sini ialah kenabian, kesempurnaan ilmu
dan ketelitian amal perbuatan.

MU’JIZAT NABI DAUD AS

 dilakukan oleh manusia biasa:


 10. Dan Sesungguhnya Telah kami berikan
kepada Daud kurnia dari kami. (Kami berfirman):
"Hai gunung-gunung dan burung-burung,
bertasbihlah berulang-ulang bersama Daud",
dan kami Telah melunakkan besi untuknya,
 11. (yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar
dan ukurlah anyamannya; dan kerjakanlah
amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat
apa yang kamu kerjakan. QS. Saba’
 Bahwa Allah swt melunakkan besi di tangan
Nabi Daud as dapat membentuknya sesuka
hatinya tanpa perlu dipanasi dengan api atau
ditempa dengan palu. Maka dari besi inilah
Nabi Daud dapat membuat baju perang,
dengan sambungan yang sangat tepat antara
satu bagian dengan bagian lainnya. Baju
perang yang tidak mengganggu gerakan
pemakainya sebagaimana baju-baju perang
lainnya
 80. Dan Telah kami ajarkan kepada Daud
membuat baju besi untuk kamu, guna
memelihara kamu dalam peperanganmu;
Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada
Allah). QS. An Anbiaya : 80.
 Kami ajarkan kepada Daud kemampuan

membuat baju perang yang terbuat dari besi


untuk melindungi diri dari pukulan pedang,
hujaman anak panah di medan perang.
KITAB NABI DAUD AS
 Al Qur’an menyebutkan bahwa Allah swt telah
memberikan kitab kepada Nabi Daud yang diberi nama
Az Zabur,
 55. ... dan kami berikan Zabur kepada Daud. QS.Al Isra
 Para ahli kitab menyebutnya dengan nama Al Mazamir,
yaitu nyanyian bersajak yang relegius dan penuh
perasaan. Di sana terdapat kidung-kidung yang
mengagungkan Allah lewat keajaiban makhluk, ada pula
shalat, ajaran-ajaran Allah, terdapat pula balasan dan
ancaman. Mayoritas Mazamir direferensikan kepada
Daud as, dan ada pula sebagian Mazamir yang dibuat
sesudahnya, antara lain yang dibuat oleh Haman, Ithan,
Sulaiman, Isaf, dan keturunannya.
NABI DAUD AS SEBAGAI QADHI (HAKIM)

 Nabi Daud membagi waktunya dalam


kerajaannya itu menjadi empat bagian, yaitu:
 Hari untuk ibadah
 Hari untuk menjadi hakim
 Hari untuk memberi nasehat
 Hari untuk dirinya sendiri.
KEPUTUSANNYA TENTANG DUA ORANG YANG
MEMANJAT PAGAR

 Ketika Nabi Daud as berada pada hari khusus


ibadahnya, tiba-tiba datang dua orang yang
memanjat pagarnya. Keduanya punya
masalah yang ingin mendapatkan keputusan
hukum darinya. Nabi Daud as terkejut karena
kedatangannya yang tiba-tiba. Dua orang ini
memanjat pagar dan melewati pasukan
penjaganya. Nabi Daud mengira keduanya
akan berbuat buruk padanya.
 Keduanya berkata: "Janganlah kamu merasa
takut; (kami) adalah dua orang yang
berperkara yang salah seorang dari kami
berbuat zalim kepada yang lain; Maka berilah
Keputusan antara kami dengan adil dan
janganlah kamu menyimpang dari kebenaran
dan tunjukilah kami ke jalan yang lurus.
 Yang satu berkata: Sesungguhnya saudaraku
Ini mempunyai sembilan puluh sembilan ekor
kambing betina dan Aku mempunyai seekor
saja. Maka dia berkata: "Serahkanlah
kambingmu itu kepadaku dan dia
mengalahkan Aku dalam perdebatan".
 Ketika Nabi Daud mendengar pengaduan ini,

dengan cepat menvonis pemiliki kambing


yang banyak sebagai orang yang bersalah,
tanpa bertanya terlebih dahulu kepada pihak
lain yang diadukan.
 "Sesungguhnya dia Telah berbuat zalim
kepadamu dengan meminta kambingmu itu
untuk ditambahkan kepada kambingnya. dan
Sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang
yang berserikat itu sebahagian mereka
berbuat zalim kepada sebahagian yang lain,
kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal yang saleh; dan amat
sedikitlah mereka ini"
 Dan sejenak kemudian Nabi Daud as tersadar
bahwa ia terlalu cepat mengambil keputusan.
   
  
    
 24. ... dan Daud mengetahui bahwa kami

mengujinya; Maka ia meminta ampun kepada


Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat.
QS.Shaad
 Tentang peristiwa ini terdapat dalam Al Qur’an

surah Shaad. 21-26.


KEPUTUSAN TENTANG SENGKETA
KEBUN
 Suatu malam ada kambing yang tidak ada
penggembalanya merusak salah satu kebun.
Pemilik kebun itu mengadukannya kepada
Nabi Daud as. Ia bekata: “Wahai Nabi Allah,
sesungguhnya kami telah mebajak ladang
kami, menanaminya, dan mengurusnya,
sampai ketika mendekati masa panen,
kambing-kambing ini datang di malam hari
dan memakan dan menghancurkan tanaman
kami, sehingga tidak tersisa sedikitpun.
 Nabi Daud bertanya kepada pemilik kebun itu:
Berapa kira-kira harga tanamanmu?
 Pemilik kebun itu menunjukkan harganya.
 Nabi Daud bertanya pula kepada pemilik
kambing: Berapa harga kambingmu?
 Pemiliki kambing itu menunjukkan harganya.
 Ketika Nabi Daud melihat harga keduanya
hampir sama, maka ia sampaikan kepada
pemilik kambing: Berikan kambingmu kepada
pemilik kebun ini, untuk menggantikan
kerusakan tanamannya.
 Nabi Sulaiman yang menyaksikan peradilan itu
segera menyampaikan usulan kepada ayahnya
dalam masalah ini; Yaitu: Pemilik kambing
menyerahkan kambingnya kepada pemilik kebun
untuk diambil bulu dan susunya, serta anaknya.
Dan pemilik kebun menyerahkan kebunnya
kepada pemilik kambing untuk ditanami dan
dirawat sehingga tanaman itu pulih kembali. Dan
ketika sudah mendekati masa panen ia serahkan
kepada pemilik kebun dan pemilik kebun
menyerahkan kambing kepada pemiliknya.
 Keduanya menerima keputusan ini. Nabi Daud berkata: Kamu betul wahai
anakku dengan keputusan seperti ini, dan Nabi Daud memutuskan sesuai
dengan usulan Nabi Sulaiman. Inilah yang disebut dalam Al Qur’an.
      

      


      
      
     
 78. Dan (ingatlah kisah) Daud dan Sulaiman, di waktu keduanya memberikan

Keputusan mengenai tanaman, Karena tanaman itu dirusak oleh kambing-


kambing kepunyaan kaumnya. dan adalah kami menyaksikan Keputusan yang
diberikan oleh mereka itu,
 79. Maka kami Telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum

(yang lebih tepat); dan kepada masing-masing mereka Telah kami berikan
hikmah dan ilmu dan Telah kami tundukkan gunung-gunung dan burung-
burung, semua bertasbih bersama Daud. dan kamilah yang melakukannya. QS.
Al Anbiya.

 menurut riwayat ibnu Abbas bahwa sekelompok kambing
Telah merusak tanaman di waktu malam. Maka yang
Empunya tanaman mengadukan hal Ini kepada nabi Daud
a.s. nabi Daud memutuskan bahwa kambing-kambing itu
harus diserahkan kepada yang Empunya tanaman sebagai
ganti tanam-tanaman yang rusak. tetapi nabi Sulaiman a.s.
memutuskan supaya kambing-kambing itu diserahkan
sementara kepada yang Empunya tanaman untuk diambil
manfaatnya. dan prang yang Empunya kambing diharuskan
mengganti tanaman itu dengan tanam-tanaman yang baru.
apabila tanaman yang baru Telah dapat diambil hasilnya,
mereka yang mepunyai kambing itu boleh mengambil
kambingnya kembali. putusan nabi Sulaiman a.s. Ini adalah
Keputusan yang tepat.
 menurut riwayat ibnu Abbas bahwa sekelompok kambing
Telah merusak tanaman di waktu malam. Maka yang
Empunya tanaman mengadukan hal Ini kepada nabi Daud
a.s. nabi Daud memutuskan bahwa kambing-kambing itu
harus diserahkan kepada yang Empunya tanaman sebagai
ganti tanam-tanaman yang rusak. tetapi nabi Sulaiman a.s.
memutuskan supaya kambing-kambing itu diserahkan
sementara kepada yang Empunya tanaman untuk diambil
manfaatnya. dan prang yang Empunya kambing diharuskan
mengganti tanaman itu dengan tanam-tanaman yang baru.
apabila tanaman yang baru Telah dapat diambil hasilnya,
mereka yang mepunyai kambing itu boleh mengambil
kambingnya kembali. putusan nabi Sulaiman a.s. Ini adalah
Keputusan yang tepat.
NIKMAT-NIKMAT ALLAH KEPADA
NABI DAUD AS
 1. Allah menundukkan gunung-gunung
bertasbih bersama dengan Nabi Daud pagi
dan petang.
 10. Dan Sesungguhnya Telah kami berikan

kepada Daud kurnia dari kami. (Kami


berfirman): "Hai gunung-gunung dan
burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang
bersama Daud", dan kami Telah melunakkan
besi untuknya, QS. Saba’
 18. Sesungguhnya kami menundukkan
gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia
(Daud) di waktu petang dan pagi, QS. Shaad.
 2. Tasbih burung-burung sebagaimana
gunung-gunung, seperti yang disebutkan
dalam surah Saba’ dan surah Shaad:

 19. Dan (Kami tundukkan pula) burung-


burung dalam keadaan terkumpul. masing-
masingnya amat taat kepada Allah.
 3. Mengetahui bahasa burung, seperti dalam
surah An Naml:
 maksudnya nabi Sulaiman menggantikan kenabian
dan kerajaan nabi Daud a.s. serta mewarisi ilmu
pengetahuannya dan Kitab Zabur yang diturunkan
kepadanya.
 16. Dan Sulaiman Telah mewarisi Daud dan dia
berkata: "Hai manusia, kami Telah diberi
pengertian tentang suara burung dan kami diberi
segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) Ini benar-
benar suatu kurnia yang nyata". QS. An Naml
 Al Baidhawi menerangkan tentang firman Allah (‫ألنا له‬
‫ ) الحديد‬Kami jadikan besi di tangannya seperti lilin yang
bisa ia bentuk sesuai keinginannya, tanpa dipanaskan
dan tanpa alat pemukul (palu)
 Ia bisa membut baju perang dengan tangan kosong
sebagai mukjizat dan kejadian luar biasa. Kalau ia
membuat baju perang dengan dipanaskan pakai api,
maka itu bukan keistimewaan yang ia terima dari Allah,
karena orang lain dapat melakukan hal seperti itu.
Kecuali kalau ada yang mengatakan bahwa pandai besi
itu belum dikenal sebelum masa Nabi Daud as, dan
kemudian Allah menunjukkan kepadanya profesi yang
belum dikenal ini. Tentu hal ini tidak bisa dibuktikan.
 Ia membuatbaju perang yang tersusun dari
lingkaran dan lempengan besi, ia susun
sehingga sempurna menjadi baju yang lebih
ringan dari baju besi lainnya, tidak sempit bagi
pemakainya, melindungi dari senjata tajam.
Sepeti yang diterangkan dalam firman Allah:
 80. Dan Telah kami ajarkan kepada Daud
membuat baju besi untuk kamu, guna
memelihara kamu dalam peperanganmu; Maka
hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah). QS.
Al Anbiya
 Baju besi ini tidak lagi berfungsi efektif
setelah era bom dan senapan. Karena peluru
senapan dapan menembusnya. Dan sekarang
ini kita dengar pembuatan baju besi yang
dilapisi dengan Nekel, sehingga lebih kuat
dan tidak tembus peluru, meskipun hal ini
menjadi sangat mahal.
Pengokohan kekuasaannya.

 Allah swt mengokohkan kekuasaannya dan


menjadikannya selalu menang mengalahkan
musuh-musuhnya, sebelum dan sesudah
berkuasa, dan bertahun-tahun tidak ada
yang mengalahkannya dan apalagi
mengganggunya.
 Al Baidhawi memaknai firman Allah (‫) شددنا ملكه‬
Kami kuatkan ia dengan kewibawaan dan
kemenangan serta pasukan besar. Ada yang
membaca kalimat ini dengan tasydid untuk
memberikan penekanan makna lebih.
PELAJARAN DARI KISAH

 Bahwa Allah swt telah memilih Nabi Daud as


untuk melakukan keajaiban. Sebelumnya ia
tidak berkeahlian melakukan hal ini. Waktu itu
ia masih anak kecil penggembala kambing,
dan dengan tangannya Allah membunuh Jalut
yang sombing yang ditakuti banyak panglima
perang. Ia tidak membunuhnya dengan pedang
atau panah akan tetapi membunuhnya dengan
batu. Hal ini semakin menegaskan tekanan
Allah atas para diktator dengan cara yang
paling hina lewat hamba yang paling lemah.
 Orang yang lemah tidak boleh putus asa dari
keberhasilan usaha dan mencari sarana-
sarana sukses dengan senantiasa berpegang
teguh pada nilai-nilai ketaqwaan dan syukur
atas nikmat-nikmat Allah.
 Kemenangan Daud mengalahkan Jalut tidak
merubah pribadi Daud, dan tidak
membuatnya menjadi takabbur; bahkan
peritiwa itu semakin menambah tawadhu’nya,
dan Allah mengangkat derajatnya setiap kali
ia tawadhu’ dan bersyukur.
 Taat kepada Allah dan mensyukuri nikmat-
Nya adalah pintu bertambahnya nikmat itu.
Ketika Allah melihat ketaatan Daud dan
syukurnya, Allah tambahkan nikmat, seperti
besi yang lnak di tangannya sehingga bisa
membuat baju perang, nikmat anaknya –
Sulaiman- yang bisa menjadi pewaris
kerajaan, ilmu dan hikmahnya.

Anda mungkin juga menyukai