Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SEJARAH PERADABAN ISLAM


GERAKAN DAKWAH RASULULLAH SECARA TERANG
TERANGAN(JAHRIYAH)

Dosen Pengampu : Bapak Zenal Abidin .S.Ag. M.Si.

Disusun oleh :

1. Fatur Muhammad Assalam ( 231350060 )


2. Sulis Safitri ( 231350057 )

FAKULTAS USHULUDIN DAN ADAB

SEJARAH PERADABAN ISLA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDIN BANTEN

TAHUN AJARAN 2023 / 2024


TAHUN AJARAN 2023/2024

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah.Puji syukur atas rahmat Allah SWT. yang telah memberikan berbagai
macam nikmat sehingga makalah yang berjudul ‘’Gerakan Dakwah Rasulullah Secara
Terang-terangan (jahriyah)’’dapat di selesaikan dengan baik.tak lupa,sholawat dan
salam,dijunjungkan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW.ialah pembawa risalah yg
tak pernah salah,pembawa amanat yang tak pernah hianat.

Terima kasih kepada Bapa Zenal Abidin .S.Ag. M.Si. selaku dosen pengampu mata
kuliah Sejarah Peradaban Islam,serta teman-teman yang berkontribusi secara langsung
maupun tidak langsung dalam proses pembuatan makalah ini.

Kami menyadari adanya kekurangan dalam makalah ini.Oleh karena itu,kritik dan saran
yang bersifat membangun dari para pembaca akan membantu menyempurnakan makalah
ini.semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan kepada kita.

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang Masalah..................................................................1


b. Rumusan Masalah............................................................................2
c. Tujuan .............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

a. Kenabian.........................................................................................3
b. Dakwah secara Terang-Terangan........................................................4
c. Reaksi Kaum Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah di Mekkah....4
d. Faktor-Faktor Orang Quraisy Menentang Dakwah Rasulullah...............5

BAB III PENUTUP

a. Kesimpulan ...................................................................................11
b. Saran .............................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................13
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kenabian
Menjelang usianya yang keempat puluh tahun, Muhammad sering menyendiri dan
berkhalwat di goa Hira, yaitu goa yang berada di gunung yang terletak di dekat Mekkah. Di
sanalah, beliau menghabiskan waktu selama berhari-hari dan bermalam-malam. Pada malam
kedua puluh satu dari bulan Ramadhan, yaitu ketika beliau berada di dalam goa Hira dan
telah berusia empat puluh tahun. Beliau didatangi malaikat Jibril yang seraya berkata
kepadanya, “Bacalah!”, beliau menjawab, “Saya tidak bisa membaca.” Jibril mengulangi
perintah ini untuk kedua kalinya dan ketiga kalinya. Dan pada yang ketiga kalinya, Jibril
berkata kepadanya:

     


      
     
      
 
Artinya: 1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha
pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. 5. Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. Al-Alaq: 1-5)

Setelah itu, Jibril pun meninggalkannya, dan Rasulullah sudah tidak kuat lagi berada
di goa hira. Akhirnya beliau pulang ke rumahnya dan menghampiri Khadijah dengan gemetar
sambil berkata, “Selimuti saya! Selimuti saya!”, maka Khadijah pun menyelimutinya,
sehingga rasa takurnya sirna. Lalu memberitahu Khadijah tentang apa yang telah
diperolehnya dan berkata, “Sungguh saya khawatir yetjadap diriku.” Khadijah pun
menjawab, “Sekali-sekali tidak. Demi Allah, Dia tidak akan merendahkan dirimu untuk
selamanya, karena sesungguhnya engkau adalah orang yang menyambungkan tali
persaudaraan, menanggung beban kesusahan orang lain, memberi orang yang tak punya,
menjamu tamu, dan menolong orang yang menegakkan kebenaran.”
Beberapa hari kemudian, beliau kembali ke goa Hira untuk melanjutkan ibadahnya
dan yang tersisa dalam bulan Ramashan. Setelah bulan Ramadan berakhir, beliau turun dari
goa Hira dan kembali ke Mekkah. Ketika sampai di tengah kembah, Jibril mendatanginya
sambil duduk di atas kursi antara bumi dan langit, lalu turunlah ayat:
    
     
    
Artinya: 1. Hai orang yang berkemul (berselimut), 2. Bangunlah, lalu berilah peringatan! 3.
Dan Tuhanmu agungkanlah! 4. Dan pakaianmu bersihkanlah, 5. Dan perbuatan dosa
tinggalkanlah, (QA. Al-Muddatsir: 1-5)

Setelah itu, wahyu pun turun terus menerus dan berkelanjutan. Nabi memulai
dakwahnya, Khadijah masuk Islam dan bersaksi atas keesaan Allah dan kenabian suaminya
yang mulia. Sehingga ia adalah orang yang pertama mkali masuk Islam. Kemudian, sebagai
balas budi pada pamannya, Abu Thalib yang mengasuh dan menjaganya sejak kepergian
ibunya dan kakeknya, Rasulullah memilih Ali dari sekian banyak putranya itu, untuk dididik
di sisinya dan ditanggung nafkahnya. Dalam kondisi seperti ini, hati Ali pun terbuka dan
akhirnya masuk Islam. Setelah itu, barulah Zaid bin Haritsah, seorang budah yang telah
dimerdekakan oleh Khadijah menyusul masuk Islam. Rasulullah juga bercerita kepada teman
akrabnya, Abu Bakar, maka ia pun beriman dan membenarkannya, tanpa ada keraguan.
Selanjutnya, Rasulullah berdakwah secara sembunyi-sembunyi. Dikatakan secara
sembunyi-sembunyi disini, mengingat tempat para sahabat, oengikutnya, dan orang-orang
yang mereka ajak masuk Islam tersebut bersifat sangat rahasia. Sudah banyak yang beriman
kepada Rasulullah, namun mereka masih menyembunyikan keIslaman mereka. Karena jika
satu saja urusan mereka terungkap, maka ia akan menghadapi berbagai siksaan dari kau kafir
Quraisy hingga ia murtad (keluar) dari agama Islam.

B. Dakwah secara Terang-Terangan

Setelah Rasulullah berdakwah rahasia selama tiga tahun, lalu Allah menurunkan ayat:
     
 
Artinya: Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. (QS. Al-Hijr: 94)

Pada suatu hari, Rasulullah berdiri di atas bukit Shafa memanggil suku Quraisy,
hingga orang-orang pun mengerumuninya.Diantara mereka, terdapat pamannya, Abu Lahab,
seorang tokoh Quraisy yang paling memusuhi Allah dan Rasulnya. Tatkala orang-orang telah
berkumpul, beliau bersabda, “Bagaimana pendapat kalian, seandainya saya memberitahu
kalian bahwa di balik gunung ini ada musuh yang menanti kalian, apakah kalian
mempercayai saya?” Mereka menjawab, “Yang terlintas di hati kami tentang anda adalah
kejujuran dan amanah.” Beliau lalu bersabda, “Saya adalah orang yang memberi peringatan
kepada kalian bahwa dihadapan kalian ada siksa yang maha berat.” Kemudian Rasulullah
mengajak mereka untuk menyembah Allah dan meninggalkan berhala yang selama ini
mereka sembah. Aku lahab langsung keluar dari kerumunan orang-orang dan berkata.
“Celakalah kamu! Apakah hanya untuk ini kami mengumpulakn kami?” setelah kejadian itu,
Allah menurunkan (QS. Al.Lahab).

Dan Nabi telah melanjutkan dakwah dan memulai secara terang-terangan di tempat-
tempat mereka berkumpul, dan mengajak mereka masuk agama Islam, bahkan beliau
melakukan shalat di sisi Ka’bah. Sementara itu, penyiksaan orang-orang kafir terhadap kaum
muslimin semakin bertambah, sebagaimana yang dialami Yasir dan Sumaiyah yang akhirnya
mati syahid, juga Ammar, putra mereka. Bahkan, Sumauyah adalah wanita pertama dalam
Islam yang mati syahid disebabkan oleh penyiksaan.
Begitu pula siksaan ditimpakan Umayyah bin Khalaf dan Abu Jahal kepada Bilal bin
Rabah. Sebelumnya, Bilal masuk Islam melalui perantara Abu Bakar. Suatu ketika, Umayyah
memergkinyam lalu ia pun mnimpakan berbagai macam siksaan agar Bilalh mau
meninggalkan Islam. Namun, Bilal menolak dan tetap berpegang teguh pada agama Islam.
Lalu Umayyah membawa Bilal keluar kota Mekkah dalam keadaan terikat rantai. Setelah
tubuhnya ditelantangkan di atas pasir yang membara, diletakkan batu besar di atas dadanya,
untuk kemudian Umayyah beserta para pengikutnya menghujaninya dengan cambukan.
Namun. Bilal berkali-kali hanya mengucapkan, Ahad, Ahad (Yang Maha Esa), hingga
akhirnya Abu Bakar melihatnya. Dengan seketika itu, Abu Bakar membelinya dari Umayyah
dan memerdekakannya di jalan Allah.
Di anatra hikmah dari berbagai penyiksaan ini, Rasulullah melarang kaum muslimin
mengumumkan keIslaman mereka, sebagaimana yang beliau lakukan ketika berkumpul
bersama mereka dengan cara diam-diam. Karena seandainya beliau berkumpul bersama
mereka secara terang-terangan, maka kaum musyrikin pasti menghalangi beliau dalam
menyapaikan pengajaran dan petunjuk kepada kaum muslimin. Bahkan hal ini bisa had akan
mendatangkan bentrokan di antara dua kelompok. Dan sudah diketahui, bahwa bentrokan ini
bisa mengakibatkan kehancuran dan kebinasaan kaum muslimin, mengingat sedikitnya
jumlah mereka. Oleh karenanya, hikmah yang paling nyata disini adalah mereka harus masuk
Islam secara sembunyu-sembunyi. Lain halnya dengan Rasulullah, beliau tetap berdakwah
dan beribadah secara terang-terangan di hadapan orang-orang musyrik, sekalipun beliau
menrima siksaan dari kaum kafir Quraisy.

C. Reaksi Kaum Kafir Quraisy terhadap Dakwah Rasulullah di Mekkah

Reaksi kaum Quraisy terhadap gerakan Islam yang dibawa oleh Rasulullah saw.
Begitu cepat berkembang dan hal tersebut sangat menghawatirkan para pemimpin dan
pembesar Quraisy. Mereka takut bahwa kedudukan mereka yang semula begitu dihormati dan
berkuasa akan menjadi tersaingi dengan kekuatan Islam. Menurut pendapat mereka, tunduk
kepada Rasulullah berarti sama dengan tunduk dan menyerahkan kepemimpinan atau
kekuasaan kepada keluarga Muhammad, yaitu bani Abdul Muthalib. Diantara reaksi kaum
Quraisy terhadap dakwah Rasulullah saw. Antara lain sebagai berikut.
1. Kemarahan Kaum Quraisy
Kaum Quraisy marah karena menganggap bahwa ajaran yang disampaikan Nabi Muhammad
saw. Menghina tuhan-tuhan berhala mereka.
2. Intimidasi terhadap Umat Islam
Kaum Quraisy memaksa budak-budak mereka yang telah masuk Islam untuk kembali kepada
agama berhala. Apabila menolak maka mereka disiksa hingga mereka menyerah atau sekarat.
3. Mempengaruhi Paman Rasulullah (abu Thalib)
Beberapa tokoh Quraisy menemui Abu Thalib dan meminta agar Muhammad menghentikan
kegiatannya dalam menyiarkan Islam. Akan tetapiMuhammad saw. Menolak dan dengan
tegas berkata kepada pamannya,” Demi Allah, wahai paman sekiranya mereka letakkan
matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan pekerjaan ini
(menyeru kepada agama Allah) sehingga ia tersiar (di muka bumi ini) atau aku akan binasa
karenanya, tetapi aku tidak akan menghentikan pekerjaan ini.
4. Penganiayaan dan Hijrah ke Habsyah
Kaum Quraisy melancarkan gangguan dan penghinaan kepada Rasulullah saw. Serta
menyiksa hingga ke luar batas kemanusiaan terhadap pengikut-pengikut Beliau. Akhirnya
Muhammad saw. Menganjurkan agar mereka hijrah ke Habsyah (Abesinia) yang
masyarakatnya banyak menganut Kristen. Raja Habsyah pada saat itu bernama Najasyi dan
dikenal sangat adil

D. Faktor-Faktor Orang Quraisy Menentang Dakwah Rasulullah


1. Persaingan merebut kekuasaan
Kaum Quraisy tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan, atau antara kenabian
dan kerajaan. Mereka mengira tunduk kepada agama Muhammad berarti tunduk kepada
kekuasaan Abdul Muthalib. Sedangkan suku-suku bangsa arab selalu bersaingan untuk
merebutkan kekuasaan dan pengaruh. Sebab itu bukanlah hal yang mudah bagi kaum quraisy
untuk menyerehkan kepemimpinan kepada Muhammad karena menurut mereka berarti suku-
suku bangsa arab akan kehilangan kekuasaan dalam masyarakat.
2. Penyamaan antara hak antara kasta bangsawan dan kasta hamba sahaya
Bangasa arab hidup dengan system kasta, tiap-tiap manusia digolongkan dalam kelompok
kasta yang tak boleh dilampauinya. Tapi seruan nabi Muhammad membrikan hak yang sama
kepada manusia, yang merupakan suatu dasar yang penting dalam agama islam, agama islam
memandang sama antara hamba sahaya dengan tuannya.
3. Takut dibangkitkan dari alam kubur
Agama islam mengajarkan bahwa pada hari kiamat manusia akan dibangkitkan dari dalam
kuburnya dan semua amal pernebuatan manusia akan di hisab , orang-orang yang berbuat
baik maka Allah akan membalasnya dengan surga akan tetapi orang yang berbuat jahat akan
dibalas dengan neraka. Kaum Quraisy tidak dapat menerima agama islam yang mengajarkan
manusia akan dibangkitkan kembali sesudah mati.
4. Taklid kepada nenek moyang
Para kaum Quraisy taklid secara buta terhadap nenek moyang yang telah berurat dan berakar
pada bangsa arab karena itu sangat beratlah terasa bagi mereka meninggalkan agama nenek
moyang dan mengikuti agama baru yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW.
5. Memperniagakan patung
Salah satu dari usaha orang arab dahulu adalah memahat patung yang menggambarkan Latta,
Uzza , Manna , dan Hubal patung-patung itu mereka jual kepada Jamaah Haji, mereka
membelinya supaya mendapat berkat atau untuk kenang-kenangan. Tetapi agama Islam
melarang menyembah memahat dan menjual patung, karena itu saudagar-saudagar patung
memandang agama Islam sebagai penghalang rezeki mereka, oleh karena itu, mereka
menentang agama Islam.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dakwah Nabi Muhammad saw.secara terang terangan kepada masyarakat luas.
Dakwah ini dilakukan nabi setelah selama tiga tahun beliau berdakwah secara sembunyi
sembunyi selama itu pula beliau berdakwah dari rumah ke rumah,dari satu orang ke orang
lain,dan berhasil mengislam kanpuluhan orang. Setelah iti Allah AWT.menurunka perintah
agar nabi berdakwah secara terang terangan.
Dengan perintah tegas dari Allah SWT.Nabi segera mengumpulkan masyarakat luas
di bukit shafa, dalam seruannya nabi saw.mengajak manusia agar menyembah Allah tuhan
semesta Alam dan tidak menyembah berhala. Mereka diminta bersaksi bahwa Muhammad
adalah urtusan Allah. Mereka harus senantiasa berbuat baik dan meninggalkan semua bentuk
perbuatan tercela.
Dalam sejarah Islam Nabi Muhammad saw.adalah nabi besar. Beliau dipilih Allah
sebagai utusannya.yang terakhir dan menyempurnakan nabi dan rasul sebelumnya. Ajaran
yang dibawa Nabi Muhammad saw.sangat lengkap berlaku sepanjang masa sampai hari
kiamat tiba.

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini, teman-teman dapat mengetahui bagaimana awal
dakwah yang dilakukan oleh Nabi agar kita bertambah cinta dengan beliau. Jangan pernah
bosan untuk mempelajarinya, kerena di dalamnya terdapat ilmu-ilmu. Terakhir, marilah kita
teladani kehidupan beliau semampu kita.
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Mahbub Hefdzil. 2014. Buku Siswa Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah
Kelas X. Jakarta: Kementerian Agama Republik Indonesia.
Team Penulis. 2017. Hikmah: Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah Kelas 10.
Jakarta: Akik Pustaka
http://abang-sahar.blogspot.co.id/2012/11/makalah-dakwah-rasulullah-saw-
periode.htmlhttp://aris-anakpintar.blogspot.co.id/2011/05/dakwah-terang-terangan.html
http://bmapleblogger.blogspot.co.id/2014/06/sejarah-dakwah-rasulullah-saw.html
https://duniadakwahdotcom.wordpress.com/2013/05/07/sejarah-dakwah-dakwah-rasul-
pada-periode-mekkah/
http://padangmakalah.blogspot.com/2018/01/makalah-ski-kenabian-dan-dakwah-secara.html

Anda mungkin juga menyukai