MAKALAH
Oleh:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, taufik dan
inayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan benar.
Dan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada Bapak Dr. H. Edi
Iskandar, M. Pd selaku dosen pembimbing pada mata kuliah Sejarah Pendidikan Islam
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Sejarah
Pendidikan Islam, selain itu untuk menambah pengetahuan dan wawasan para pembaca.
Penulis mengakui bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, dan semoga
dengan kekurangan tersebut para pembaca bersedia memberi masukan dengan harapan
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
A. Kesimpulan.......................................................................................................... 26
B. SARAN ................................................................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 28
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nama lengkapnya adalah Utsman bin Abil Ash bin Umaiyah. Beliau masuk
Islam atas seruan Abu Bakar. Utsman diangkat sebagai khalifah hasil dari
pemilihan panitia enam yang ditunjuk oleh Khalifah Umar bin Khatab menjelang
beliau akan meninggal. Panitia yang enam adalah Utsman, Ali bin Abi Thalib,
Thalhah, Zubair bin Awwam, Saad bin Abi Waqash, dan Abdurrahman bin ‘Auf.
adapun tim tersebut adalah Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Zaid bin Ash,
Bila terjadi pertikaian bacaan, maka harus diambil pedoman kepada dialek
suku Quraisy, sebab Al-Qur’an ini diturunkan menurut dialek mereka sesuai
dengan lisan Quraisy. Zaid bin Tsabit bukan orang Quraisy sedangkan ketiganya
adalah orang Quraisy. Kholifah Utsman sudah merasa cukup dengan pendidikan
yang ada, namun begitu ada usaha yang cemerlang yang telah terjadi di masa ini
َاجدًا َوقَائِ ًما َي ْحذَ ُر ْاْلخِ َرة َ َو َي ْر ُجو َر ْح َمةَ َر ِب ِه ۗ قُ ْل َه ْل َي ْست َ ِوي الَّذِينَ َي ْعلَ ُمون
ِ سَ أ َ َّم ْن ه َُو قَانِتٌ آنَا َء اللَّ ْي ِل
َوالَّذِينَ ََل يَ ْعلَ ُمونَ ۗ ِإنَّ َما يَتَذَ َّك ُر أُولُو ْاْل َ ْلبَاب
“(Apakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang
beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri, karena takut kepada
1
mengetahui?” Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat
Tidak banyak yang dilakukan khalifah Utsman bin Affan. Tetapi beliau
melakukan sebuah gagasan baru yang dapat kita nikmati saat ini.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pendidikan pada masa Usman Bin Affan ?
2. Jelaskan bagaimana pendidikan islam pada masa Ali Bin Abi Thalib !
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui bagaimana pendidikan islam pada masa Usman Bin Affan
2. Mengetahui bagaimana pendidikan islam pada masa Ali Bin Abi Thalib
2
BAB II
PEMBAHASAN
Nama lengkapnya Utsman bin Affan bin Abu al-Ash bin Umayah bin Abd al-
Syams bin Abd al-Manaf bin Qushai. Lahir pada tahun kelima dari kelahiran
Rasulullah s.a.w. Tapi ada yang mengatakan dia lahir pada tahun keenam sesudah
tahun gajah.
Utsman masuk Islam melalui Abu Bakar dan dinikahkan Nabi dengan
puterinya Rukaiyah bin Muhammad s.a.w. Utsman tercatat sebagai orang yang
pula ke Madinah.
Perlu dicatat bahwa Utsman selalu ikut dalam berbagai perang, kecuali
perang Badar, karena dia sibuk menemani dan merawat isterinya Rukaiyah yang
sedang sakit sampai wafat dan dimakamkan pada hari kemengan kaum
lemah lembut, budiman, penyabar, dan banyak berderma, pada waktu perang
Tabuk, atas ajakan Rasulullah, dia berderma sebanyak 950 kuda dan bahan
logistik, ditambah uang sebanyak 1000 dinar. Dia sanggup membeli sumur
muslimin.
3
2. Pendidikan Pada Masa Usman Bin Affan
Abdullah ibn Umar, Abdu Hurairah , Ibnu Abas, Siti Aisyah , Anas bin Malik,
beberapa sahabat dan para ulama. Tetapi ada yang berbeda dari pendidik pada
Para sahabat yang berpengaruh dan dekat dengan Rasulullah yang tidak
Tugas mendidik dan mengajar umat pada masa ini diserahkan pada umat itu
keridhaan Allah. Jadi pada masa Khalifah ini guru-guru atau pendidik mengajar
guru lebih mementingkan upah daripada kualitas dirinya. Selain itu adanya
1
Abudin Nata, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta : Media Group, 2011), hal. 121
2
Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam: Menelusuri Jejak Sejarah Pendidikan Era Rasulullah
sampai Indonesia,( Jakarta: Kencana, 2007), hal. 51
4
Dari dimensi sosial budaya, ilmu pengetahuan berkembang dengan baik.
itu, adanya pertukaran pemikiran antara penduduk asli dengan para sahabat juga
2) Abu Hurairah
4) Aisyah
Berarti menurut pendapat kelompok kami peran para sahabat besar pun turut
3
Dudung Abdurrahman, Sejarah Peradaban Islam, (Yogyakarta: Lesfi, 2009), hal. 59
5
3. Peserta Didik
a. Orang dewasa dan atau orang tua yang baru masuk Islam
b. Anak – anak, baik orang tuanya telah lama memeluk Islam ataupun yang baru
memeluk Islam.
c. Orang dewasa dan atau orang tua yang telah lama memeluk Islam.
d. Orang yang mengkhususkan dirinya menuntut ilmu agama secara luas dan
mendalam.
Para muallaf juga dapat atau berhak mendapat pendidikan karena selain
mereka masih baru dalam beragama Islam mereka juga tentu masih
memerlukan bimbingan dari para guru. Terlihat pula baik mereka yang sudah
lama dan paham akan agama Islam ataupun baru dan belum paham akan
menuntut ilmu itu hendaknya sepanjang hayat, tidak hanya hingga kita sudah
menguasai ilmu atau sudah lulus dari lembaga pendidikan tersebut. Karena
seyogyanya hidup adalah belajar. Tanpa belajar tanpa mencari tahu, tanpa ilmu
kita akan buta. Jika dalam hadits disebutkan bahwa “Tuntutlah ilmu dari
buaian sampai ke liang lahat. Maka dari itu batas kita untuk tidak belajar
didik yang berada diluar Madinah untuk menuntut ilmu, juga memperluas
wilayah penyebaran Islam. Sehingga mereka yang jauh dari kota Madinah dan
6
b. Khusus, membentuk ahli ilmu agama, hanya sebagian kecil saja.
Menurut slide share.net peserta didik ada dua yaitu umum dan khusus.
mengikuti yaitu umat Islam yang ada di Makkah dan Madinah. Sedangkan
yang khusus ditujukan agar membentuk ahli agama. Pembagian peserta didik
ini lebih sedikit dibandingkan dengan pendapat Bapak Samsul Nizar diatas,
tambahan yang disampaikan slide share.net ada tujuan. Untuk peserta didik
khusus diantaranya meliputi tingkatan yang lebih sudah paham agama ingin
memperdalam kembali.
yang sudah berjalan, namun begitu ada satu usaha yang cemerlang yang telah
terjadi di masa ini yang disumbangkan untuk umat Islam, dan sangat
4
Samsul Munir Amin M.A. “Sejarah Peradaban Islam” (Jakarta; Amzah, 2009), hal. 105
7
membandingkannya dengan mushaf-mushaf yang lain. Ketika itu terdapat
Mushaf al-Quran yang ditulis oleh Ali bin Abi Thalib, terdiri atas 111
surah. Surah pertama adalah surah al-Baqarah dan surah terakhir adalah
surah al-Muawidzatain.
Mushaf al-Quran yang ditulis oleh Ubay bin Ka’ab, terdiri atas 105
surah. Surah pertama adalah al-Fatihah dan surah terakhir adalah surah an-
Nas.Mushaf al-Quran yang ditulis oleh Ibn Mas’ud, terdiri atas 108 surah.
Surah yang pertama adalah al-Baqarah dan yang terakhir adalah surah
Qulhuwallahu Ahad.
Mushaf al-Quran yang ditulis oleh Ibn Abbas, terdiri atas 114 surah.
Surah pertama adalah surah Iqra dan yang terakhir adalah Surah an-Nas.
Kuffah, dan Syiria serta salah satunya disimpan oleh Utsman bin Affan yang
5
Siti Maryam, dkk., (ed.) Sejarah Peradaban Islam dari Masa Klasik hingga Modern, (Yogyakarta :
Jurusan SPI Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga kerjasama dengan LESFI, 2003), hal. 54-55
8
4. Metode Pembelajaran dan Lembaga Pendidikan
Proses pelaksanaan pola pendidikan pada masa Usman ini lebih ringan dan
lebih mudah dijangkau oleh seluruh peserta didik yang ingin menuntut dan belajar
Islam dan dari segi pusat pendidikan juga lebih banyak, sebab pada masa ini para
kepada masyarakat.
diketuai oleh Zaid bin Tsabit untuk menyalin mushaf yang disimpan oleh
Pola pendidikan pada masa Utsman tidak jauh berbeda dengan pola
pendidikan yang diterapkan pada masa Umar. Hanya saja pada periode ini, para
sahabat yang asalnya dilarang untuk keluar dari kota madinah kecuali
orang yang menuntut ilmu (para peserta didik) tidak merasa kesulitan untuk
belajar ke Madinah.
digunakan adalah:
9
1) Golongan pertama menggunakan metode ceramah, hafalan, dan latihan
jawab
10
3. Fase pelajaran : ada pelajaran –pelajaran lain yang diberikan untuk
Ali Bin Abi Thalib adalah khalifah ke-Empat yang menjabat sebagai
pertama seorang kaya-raya tapi dermawan, dan lainnya, Áli, sederhana tapi
tegas dan kaya ilmu. Sebutan Nabi Muhammad Saw. Ali gerbang Ilmu, bukti
pengakuan Rasulullah atas penguasaan ilmu Ali.Tak heran bila Ali juga di kenal
umat islam akan kehidupan, baik dalam memenuhi hajat profannya (material)
maupun sakralnya (akhirat). Dalam satu kesempatan misalnya, dia bertutur soal
hubungannya dengan orang lain, dan barang siapa telah memperbaiki urusan
Dan juga dalam beberapa hal sifat dan sikap Ali sama dengan para
6
Syamsul Nizar, “Sejarah Pendidikan Islam” 2008 (Jakarta; Prenada Media), hal. 49
11
meskipun harus mengorbankan kepentingan sendiri. Tetapi ia juga tidak ragu
Khalifah Ali Bin Abi Thalib pada malam hari ia sering menjadi pelayan
dari kemiskinan semampu mungkin. Hatinya pedih apa bila melihat orang yang
menyembah selain Allah Ta‟ala. Dia orang yang pertama kali menanggapi dan
merespon seruan Rasul, lalu dia mengikuti apa yang dibawa dan diserukannya.
manusia kepada jalan yang di tempuh oleh Nabi dan dua orang
7
Ali Audah, Ali Bin Abi Thalib sampai Kepada Hasan dan Husain,(Jakarta,PT. Mitra Kerjaya
Indonesia,2013), hal. 63
8
Hery Sucipto, Eksilopedi Tokoh Islam Dari Abu Bakar hingga Nasr dan Qurdhawi, (Jakara
Selatan,PT MIZAN PUBLIKA, 2003), hal. 22-23
12
tengah-tengah mereka.Orang-orang kaya menjadi benci kepadanya, karena Ali
hukuman kepada mereka yang brlebihan. Mereka tidak dapat hidup tamak
H. Ali tidak menikah dengan wanita lain sampai Fatimah meninggal, 6 bulan
Ali sebagai khalifah yang teladan, dimana Ali adalah pribadinya pernah
menolak jadi pemimpin Islam dikarenakan situasi yang kurang tepat yang
banyak terjadi kerusuhan disana sini, atas desakan masyarakat butuh pemimpin
dan masyarakat untuk menjadikan Khalifah Ali Bin Abi Thalib menjadi
pemimpin pun akhirnya diterima. Pada tanggal 23 juni 656 Masehi. Khalifah
Ali Bin Abi Thalib resmi menjadi Khalifah.jika dibawa pada konteks kekinian,
maka sangat sulit kita mendapatkan sosok manusia yang menolak menjadi
pemimpin.
9
3 Husayn ahmad amin, seratus tokoh dalam sejarah islam,( Bandung: Pt Remaja Rosdakarya, 2006),
hal. 17
10
Khoirul amru harahap, lc, mhi. Dkk. Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah, (Jakarta
Timur:Pustaka Al-Kautsar,2007). hal, 20-21
13
2. Pendidikan Islam Pada Masa Ali Bin Abi Thalib
mewujudkannya dalam siistem budaya manusiawi yang islami. Oleh karena itu,
yang telah berkembang tersebut sepanjang bisa diarahkan dan diwarnai sebagai
budaya yang islami. Adapun budaya manusia yang telah berkembang tersebut
telah berkembang pada masa itu. Dialog itu terjadi dalam pemikiran sahabat
yang berhadapan langsung dengan sistem budaya dari masyarakat yang baru
tumbuhnya berbagai aliran dan madzhab dalam berbagai aspek budaya islam.
14
Masa Khulafaurrasyidin sering disebut pula masa Shahabat-sahabat
4 orang khalifah yaitu Abu Bakr Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin
Sementara itu Ali bin Abi Thalib merasa berhak atas dasar dekatnya
tertinggi.
kelak. Mungkin karena itu beliau meninggal dunia akibat pembunuhan oleh
sepeninggal Usman bin Affan, kota madinah dilanda huru hara selama 5 hari,
pada saat itu Abdullah bin Saba sebagai gubernur Mesir mengusulkan agar Ali
bin Abi Thalib menjadi khalifah pengganti Usman bin Affan. Usulan gubernur
Pada mulanya Ali tidak mau menerima usulan tersebut dalam kondisi
kritis seperti itu. Namun setelah mendapat desakan dari berbagai pihak. Ali pun
15
Muawiyah bin abi sufyan Gubernur Syiria. Namun demikian Ali tetap menjadi
Pelaksanaanya tidak jauh berbeda dengan masa Nabi, yang menekankan pada
baca tulis dan ajaran-ajaran islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan Hadist
Nabi, hal ini disebabkan oleh konsentrasi umat islam terhadap perluasan
wilayah islam dan terjadinya pergolakan politik, khususnya dimasa Ali bin Abi
Thalib.12
Pada masa ini, penaklukkan ke timur dan ke barat dan kaum muslimin
memerintah dari Amir atas sebagian besar persi hingga sampai sungai jihan
(Amudariya) dari utara atas suriyah dan negeri Armenia, dari Barat atas Mesir.
Dan dibukanya kota kota besar Islam seperti Fusthat, Kufah, dan Damaskus.
Dengan demikian agama Islam tersebar seluruh Negara Islam yang luas
dipeluk oleh penduduk dengan segala suka hati, bukan dengan paksa atau
11
Wahid,Sejarah kebudayaan Islam Madrasah Aliyah,(Bandung:CV. Armico,2009), hal. 32
12
Hanun Asrohah,Sejarah Pendidikan Islam,(Jakarta:Logos Wacana Ilmu,1999), hal. 20
16
kekerasan. Pusat pendidikan bukan hanya di Madinah saja, bahkan telah
sebagai berikut :
Muamalah.
13
Abaddin Nata, Sejarah Pendidikan Islam (Ciputat : Kencana Prenada Media Group, 2011), hal. 33
17
penduduk-penduduk kota yang isinya “Amma ba’du”. Ajarkanlah
mengajarkan kepada anak-anak dalam hal baca dan tulis dan sedikit
pengetahuan-pengetahuan agama.
tahkim (penyelesaian dengan adil dan damai). Semula Ali menolak, tetapi
14
Khoirul Wahidin, dkk, Sejarah Pendidikan Islam dan Indonesia (Cirebon : Fakultas Tarbiyah IAIN
Sunan Gunung Jati, 1996), hal. 20-22
18
dengan cara tahkim, meninggalkan Ali dan membuat kelompok tersendiri yaitu
khawarij.
saat itu Ali tidak sempat memikirkan masalah pedidikan sebab keseluruhan
masyarakat Islam.15
kesejahteraan sosial.
tinggal di Mekkah dan Madinah. Namun yang khusus mendalami bidang kajian
pendidikan dalam arti umum yakni membentuk sikap mental keagamaan adalah
seluruh umat Islam yang ada di Mekkah dan Madinah. Adapun sasaran
pendidikan dalam arti khusus, yakni membentuk ahli ilmu agama adalah
15
Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam (Jakarta : Hidakarya Agung, 1989), hal. 116-117
19
(3) Tenaga Pendidik
Abdullah ibn Umar, Abu Hurairah, Ibnu Abbas, Siti Aisyah, Anas bin Malik,
Zaid bin Tsabut, Abu Dzar Al-Ghifari. Dari mereka itulah kemudian lahir para
mulia, serta memiliki kompetensi sosial, tampil rapih dan bersih, dan selalu
menjaga kesehatan.
Yakni guru duduk dibagian ruangan masjid kemudian dikelilingi oleh para
siswa. Guru menyampaikan ajaran kata demi kata dengan artinya dan kemudian
20
kesempatan untuk melakukan pembangunan dan mengadakan berbagai
dalam ilmu agama, seperti tafsir, hadits, fatwa, dan sejarah kemudian dipercaya
orang lain.16
Ulama sahabat yang tinggal di kuffah ialah Ali Bin Abi thalib dan
Abdullah bin Mas’ud. Ali Bin Abi Thalib mengurus masalah politik dan urusan
Sahabat Ali bin Abi Thalib juga mengajar di madrasah madinah saat
merupakan salah satu sarana untuk mencapai tujuan pendidikan islam pada
tentang akidah, ubudiyah, akhlak dan muamalah. Barulah pada masa Ali bin
oleh para sahabat, baik yang ikut sebagai anggota pasukan, maupun yang
kemudian dikirim oleh khalifah dengan tugas khusus mengajar dan mendidik.
16
Ibid, hal. 121-124
21
Maka diluar madinah, dipusat-pusat wilayah yang baru dikuasi, berdirilah
sebagai berikut:
agama islam pada muridnya, baik yang berasal dari penduduk setempat maupun
para sahabat berkumpul dan mengajar begitu pula sahabat ali Bin Abi Thalib
17
Dzuhairini dkk,Sejarah Pendidikan Islam,(Bumi Aksara:Jakarta,1997)
22
3. Wafatnya Ali bin Abi Thalib
Di masa kekhalifhan Ali bin Abi thalib, Ali menghadapi masalah yang
berat, kondisi negara saat itu tidak stabil, pasukan beliau di Iraq dan di daerah
berai ke utara dan selatan. Setelah peristiwa tahkim penduduk Syam menyebut
semakin lemah pula kedudukan penduduk Iraq. Padahal amir mereka adalah Ali
bin Abi Thalib ra. sebaik-baik manusia di atas muka bumi pada zaman itu,
beliau yang paling taat, paling zuhud, paling alim dan paling takut kepada Allah.
terhadap beliau, hingga beliau tidak ingin hidup lebih lama dan mengharapkan
itu? Mengapa ia belum juga terbunuh?” Kemudian beliau berkata, “Demi Allah,
aku akan mewarnai ini sembari menunjuk jenggot beliau- dari sini!” -sembari
Akhirnya hari yang diharapkan Ali pun tiba, Ali harus wafat dengan di
Ali bin Abi Thalib adalah sahabat sekaligus kerabat juga menantu dari
bin Affan. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dan Abu Bakar wafat karena
23
sakit, sedangkan Umar bin Khaththab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib
wafat karena dibunuh. Ini kronologis terbunuhnya Ali bin Abi Thalib.
dikenal dengan sebutan Ibnu Muljam al-Himyari al-Kindi sekutu Bani Jabalah
dari suku Kindah al-Mishri, al-Burak bin Abdillah at-Tamimi dan Amru bin
mereka dalam peristiwa Tahkim oleh pasukan Ali bin Abi Thalib. Mereka
pembunuhan itu kini telah di depan mata. Ibnu Muljam membuat kesepakatan
bergerak, yakni Ibnu Muljam, Wardan dan Syabib, dengan menghunus pedang
masing-masing. Mereka duduk di hadapan pintu yang mana biasa dilewati Ali
ada hukum kecuali milik Allah, bukan milikmu dan bukan milik teman-
24
Ali bin Abi Thalib ra., terbunuh pada malam Jum’at waktu sahur pada
Ali bin Abi Thalib ra. ditikam pada hari Jum’at 17 Ramadhan tahun 40
H. Ada yang mengatakan beliau wafat pada hari beliau ditikam, ada yang
yang mengatakan, Ali bin Abi Thalib ditikam pada malam dua puluh satu
Ramadhan dan wafat pada malam dua puluh empat dalam usia 58 atau 59
tahun.”
Ada yang mengatakan, wafat dalam usia 63 tahun. Itulah pendapat yang
al-Baqir, Abu Ishaq as-Sabi’i dan Abu Bakar bin ‘Ayasy. Sebagian ulama lain.
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada masa pemerintahan Utsman bin Affan tidak terjadi perubahan pola
Qur’an dan terjadinya pertambahan peserta didik dimana hal itu membuat lebih
banyak lagi yang paham tentang Islam dan mempermudah mereka yang belajar
agama Islam, karena dahulu ketika masa Khalifah Umar para sahabat dan ahli
agama tidak boleh pergi keluar Mekkah dan Maddinah. Metode yang digunakan
gangguan. Pada saat itu Ali tidak sempat memikirkan masalah pedidikan sebab
masanya, Sahabat Ali Bin Abi Thalib tetap menggalakkan kaumnya untuk tetap
belajar walawpun tidak terlalu terfokus dalam dunia pendidikan karena Ali Bin
Abi Thalib lebih memfokuskan diri terhadap keamanan masyarakatnya saat itu
26
B. SARAN
Affan dan Ali Bin Abi Thalib dapat menambah wawasan kita dan agar kita dapat
ini.
27
DAFTAR PUSTAKA
Audah, Ali, Ali Bin Abi Thalib sampai kepada Hasan dan Husain, Jakarta: Pt. Mitra
Kerjaya Indonesia, 2013.
Sucipto, Hery, Eksilopedi Tokoh Islam Dari Abu Bakar Hingga Nasr Dan Qurdhawi,
Jakara Selatan: Pt Mizan Publika, 2003.
Ahmad amin, Husayn, Seratus Tokoh Dalam Sejarah Islam, Bandung: Pt Remaja
Rosdakarya, 2006.
Harahap, Khoirul lc Amru mhi. Dkk. Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah,
Jakarta timur: Pustaka Al-Kautsar, 2007.
Http://gudangmakalahku.blogspot.com/2013/04/pola-pendidikan-islam-pada-masa.html
Siti Maryam, dkk., (ed.) Sejarah Peradaban Islam dari Masa Klasik hingga
Modern, 2003,Yogyakarta : Jurusan SPI Fakultas Adab IAIN Sunan Kalijaga kerjasama
dengan LESFI
http://jumadiattayani.blogspot.com/2012/12/pola-pendidikan-khulafaurrasyidin.html
Slide share.net
https://www.republika.co.id/berita/q5kcl1320/detik-terbunuhnya-utsman-bin-affan-dan-
mimpi-bertemu-rasul
https://www.jalansirah.com/wafatnya-ali-bin-abi-thalib.html
28
29