PERADABAN ISLAM
Di susun oleh :
KEMAS AMSIR
NIRM : 015.10.09.1465
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah yang Maha Kuasa atas berkat
dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan Makalah tentang Islam Pada Masa
Usman Bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib pada tahun ajaran 2022 ini tepat pada
waktunya tanpa halangan suatu apapun.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah
kami buat di masa yang akan datang.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
1.3. Tujuan................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................3
2.1. Masa Peradaban Islam pada masa Khalifah Usman bin Affan.........3
2.3. Masa Peradaban Islam pada masa Khalifah Ali Bin Abi Thalib....11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................xxii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sejarah merupakan suatu rujukan yang sangat penting saat kita
akan membangun masa depan. Sekaitan dengan itu kita bisa tahu apa dan
sebagai umat islam malas untuk melihat sejarah. Sehingga kita cenderung
berjalan tanpa tujuan dan mungkin mengulangi kesalahan yang pernah ada
silam terjadi sebuah kisah yang patut kita pelajari untuk merancang serta
sahabat adalah merupakan agama Islam pada zaman keemasan, hal itu bisa
terlihat bagaimana kemurnian Islam itu sendiri dengan adanya pelaku dan
yaitu zaman para sahabat, terkhusus pada zaman khalifah empat atau yang
dengan pesat. Hal itu tentunya tidak terlepas dari para pejuang yang sangat
perubahan peradaban kearah yang lebih maju. Maka tidak heran para
1
sejarawan mencatat bahwa islam pada zaman Nabi Muhammad dan
terlepas dari figure Muhammad saw dan para penerusnya yakni Al-
pemerintahan Abu Bakar, Umar Bin Khatab, Ustman Bin Affan, dan Ali
Affan?
Thalib?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui sosok Khulafaur Rasyidin.
2
BAB II
PEMBAHASAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Masa Peradaban Islam pada masa Khalifah Usman bin Affan
Usman bin Affan berasal dari keluarga Bani Umayyah. Bapaknya
bernama Affan bin Abil Ash bin Umayyah bin Abdisyam bin Abdul Manaf.
Ibunya bernama Urwa, puteri dari Albaidhak binti Abdul Muthallib bin
Hasyim bin Abdul Manaf. Usman adalah Khalifah ketiga dari Islam setelah
termasuk Bani Umayyah puak dari kaum Quraish. Ini adalah puak dimana,
dan memegang tongkat kepemimpinan selama sekitar satu abad. Abu Suyfan,
yang berkali kali memimpin kaum Quraish dan kabilah lain dalam perang
melawan Nabi dan akhirnya masuk islam pada saat jatuhnya kota Mekkah.
Usman enam tahun lebih muda dibanding Nabi Muhammad SAW. Sejak
kecil Usman selalu lurus dan jujur. Ketika tumbuh dewasa, usman berdagang
Islam atas ajakan Abu Bakar As-Shiddiq. Usman bin Affan juga menikah
Usman dinikahkan dengan puteri Nabi Muhammad yang lain, yaitu Ummu
1
Ali, Maulana Muhammad, Early Caliphate (Jakarta : Darul Kutubil Islamiyah, 2007) hlm.159
3
Kalsum. Karena itu kaum Muslimin kemudian memberi gelar Usman dengan
Usman bin Affan lahir di Thalif tahun 574 M. Ia naik sebagai khalifah
pada usianya yang ke-70, usia yang sudah tua. Usman bin Affan menjabat
khalifah selama dua belas tahun, yaitu dari 644-656 M, dan meninggal pada
pertama dalam tubuh umat Islam. Dalam sejarah Islam peristiwa terbunuhnya
Usman ini dikenal sebagai al-Fitnah al-Kubra (fitnah besar) yang pertama.
yang terdiri dari enam orang sahabat yang ditunjuk oleh Umar. Enam orang
tersebut adalah Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah,
Zubair bin Awwam, Sa’ad bin Abi Waqas, dan Abdurrahman bin Auf.
dirinya. Sikapnya itu diikuti oleh tiga orang lainya, yaitu Thalhah bin
Dengan demikian tinggal ada dua calon saja untuk posisi khalifah, yaitu
Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Sejarah mencatat bahwa tiga tokoh
lainnya beserta kedua calon itu sama-sama rela menunjuk Abdurrahman bin
4
mempertimbangkan sebaik-baiknya. Abdurrahman bin Auf kemudian
Usman bin Affan. Keputusan itu menuai kritik dari pihak Ali, karena
Abdurrahman bin Auf adalah ipar dari Ustman bin Affan. Keduanya sama-
sama dari keluarga Umayyah, sedangkan Ali bin Abi Thalib dari keluarga
suara terbanyak dari penduduk Madinah dan bukan karena yang lain. Ali bin
Abi Thalib akhirnya ikut melakukan bai’at terhadap Khalifah Usman bin
Affan. Segera setelah naik menduduki jabatan khalifah, Usman bin Affan
bagi rakyat, dan bukan sebagai pengutip pajak. Ia pun memerintahkan agar
rakyat, baik yang beragama Islam maupun yang tidak beragama Islam. 2
pada enam tahun pertama masa kekhalifahannya umat Islam merasa puas
dengan pemerintahannya. Pada masa ini tidak ada keluhan, terutama dari
2
Marzuki, Pendidikan Agama Islam, Hal 138.
5
Dalam mengatur administrasi, Usman bin Affan tidak mengubah
keluar dari Madinah. Dengan demikian, pada masa enam tahun pertama ini
segalanya berjalan lancar dan stabil. Pada paruh terakhir atau enam tahun
kedua dari masa kekhalifahannya mulai muncul perasaan tidak puas dan
kehidupan yang sederhana. Tetapi pada masa Khalifah Usman bin Affan,
memang termasuk orang kaya. Usman pernah berkata: “Saya sungguh tidak
makan dari harta kaum Muslimin, saya makan dari harta saya sendiri. Anda
tahu, di kalangan Quraisy sayalah yang terkaya dan yang paling beruntung
antaranya yang paling menonjol adalah peran yang dimainkan oleh Marwan
6
bin Hakam. Disebutkan bahwa sekalipun yang menjabat khalifah adalah
Hakam.
Usman tidak dapat berbuat banyak dalam menghadapi ambisinya. Dia juga
dari disiplin yang ditetapkan oleh Abu Bakar dan Umar secara terus menerus
Madinah. Gelombang protes yang datang dari Mesir berjumlah 500 orang,
dipimpin oleh al-Ghafiqi bin Harrab al-Akiki. Tujuan mereka adalah untuk
meminta khalifah meletakkan jabatan. Gerakan yang sama datang dari Kufah,
dengan jumlah 500 orang, di bawah pimpinan Abdullah bin Asham al-Amiri.
Pada saat yang sama berangkat pula rombongan dari Basrah, berjumlah 500
3
Marzuki, Pendidikan Agama Islam, Hal 139 – 140
4
Quthb, Muhammad, Perlukah Menulis Ulang Sejarah Islam? (Jakarta : Penerbit Buku Andalan,
1995), Hal 148
7
Ketika usaha untuk melakukan pendekatan dengan cara damai
menemui jalan buntu, dengan serta merta para demonstran ini menyerbu ke
Khalifah Usman bin Affan dengan sebilah besi mengenai kepalanya, sehingga
terbunuhnya Usman bin Affan oleh kaum pemberontak dalam sejarah Islam
Cyprus, Persia, dan Tabristan.6 Dia juga telah berhasil membangun armada
angkatan laut untuk menghadapi tentara Romawi. Ketika Usman bin Affan
membangun bendungan untuk menjaga arus banjir yang besar dan mengatur
pula pada masa Usman. Pada masa Khalifah Usman bin Affan untuk pertama
5
Marzuki, Pendidikan Agama Islam, Hal 139 - 140
6
Muhammad Yusuf Al-Kandahlawy, Sirah Sahabat, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta Timur, hlm. 223.
8
mendahulukan khatbah daripada shalat baik pada hari raya Idul Fitri dan Idul
Adha.7 Akhirnya, yang monumental dari Usman bin Affan adalah pembukuan
yang disimpan Hafsah binti Umar,8 naskah ini merupakan kumpulan tulisan
yang anggotanya terdiri dari: Zaid bin Sabit sebagai ketua panitia dan
Abdullah bin Zubair serta Abdurrahman bin Haris sebagai anggota. Tugas
dengan cara menyalin ulang ayat-ayat Al-quran ke dalam sebuah buku yang
disebut mushaf.
pembacaan, maka yang ditulis adalah yang berdialek Quraisy (Arab). Salinan
Mekah, Suriah, Basrah, dan Kufah.9 Naskah salinan yang tetap di Madinah
Pada saat ini umat Islam sudah tersebar luas, mereka memerlukan
7
Marzuki, Pendidikan Agama Islam, Hal 139 - 140
8
Philip K. Hitti, History of the Arabs, (Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta, 2002), edisi revisi ke-
10, hal. 154
9
Khaldun, Ibn, Muqaddimah, (Jakarta : Pustaka Firdaus, 2000), Cetakan Kedua. hal 142
9
alam pikirannya. Peranan hadis atau sunnah Rasul sangat penting untuk
rumah-rumah.10 Pada masa ini tidak hanya Alquran yang dipelajari tetapi
dan tulisannya.
2. Menyatukan bacaan,
Rasullah.11
2.3. Masa Peradaban Islam pada masa Khalifah Ali Bin Abi Thalib
Ali adalah Khalifah Islam yang ke empat juga sepupu Nabi Muhammad
SAW, dan juga sekaligus menantu Nabi Muhammad SAW. Dia adalah putera
Abu Thalib, yaitu paman Nabi Muhammad SAW., setelah kakeknya wafat
puak Bani Hasyim yang dipandang paling terhormat diantara kabilah Quraish.
Nabi Muhammad SAW juga termasuk dalam golongan yang sama. Fungsinya
dari golongan ini sangat tinggi yaitu sebagai penjaga Rumah Suci Ka’bah.
10
Soekarno, dan Ahmad Supardi, 2001. Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam
(Bandung: Angkasa.) Hal 65 – 67
11
Nurhamzah, M.Ag, Bahan Ajar Sejarah Islam ( Bandung, 2017), Hal 33
10
Dan karena inilah Bani Hasyim dipandang dengan kehormatan khusus
diseluruh jazirah. ‘Ali dilahirkan pada tahun ke tiga belas ‘Am al-Fil yaitu
Pada saat Kenabian, ‘Ali hanyalah seorang remaja yang berusia sepuluh
orang yang paling awal memeluk Islam. Beberapa orang bahkan berpendapat
bahwa ia adalah orang pertama yang masuk ke dalam barisan tetapi fakta
barulah Abu Bakar, Zaid bin Harits dan ‘Ali. Meskipun hanya sekedar
kerabatnya dalam pesta, idenya adalah untuk memberi mereka risalah Islam.
pesta tersebut. “siapa antara kalian kalau”, katanya “yang maju ke depan
Saat itu semuanya teteap berdiam diri. ‘Ali sendiri yang bangun dan
namun kelak pemuda ini ditakdirkan akan menjadi suatu menara dalam
kekuatan Islam.13
12
Marzuki. Pendidikan Agama Islam. Hlm 141
13
Ali, Maulana Muhammad, Early Caliphate (Jakarta : Darul Kutubil Islamiyah, 2007)
hlm. 230
11
Terbunuhnya Khalifah Usman bin Affan ditangan kaum pemberontak
bin Ubaidikkah dan Zubair bin Awwam. Ali yang kemudian dipilih menjadi
dari pengikut Usman menuntut balas dendam atas kematian Usman dan
dari Muawiyah yang ketika itu menjabat sebagai gubernur Syam ( Suriah ).14
14
Marzuki. Pendidikan Agama Islam. Hlm. 142
15
Ali, Maulana Muhammad, Early Caliphate. Jakarta : Darul Kutubil Islamiyah, 2007. hlm. 250
12
mengambil posisi siaga. Namun, sebelum perang kedua kubu mengirim
cita-cita abu Bakar dan Umar, menarik semua tanah dan hibah yang telah
negara. Ali juga segera menurunkan semua gubernur yang tidak disenangi
16
Syalabi, A. Sejarah dan kebudayaan islam.
17
Abu Su’ud, Islamologi, Asdi Mahasatya, Jakarta, hlm. 60
13
Umayah sebagai tandingan, yang berpusat di Damaskus. Ini adalah awal
sebuah tradisi baru dalam proses suksesi telah dimulai pula, yaitu dengan
Gubernur baru.
bahwa kebijaksanaan Ali itu terlalu radikal dan kurang persuasive, sehingga
( Bani Ummayyah ) yang tidak mau tunduk pada Khaifah Ali, terbukti ia
18
Abu Su’ud, Islamologi, Asdi Mahasatya, Jakarta, hlm. 62.
19
Ali, Muhammad Maulana, Early Caliphate. Hlm. 243
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Utsman bin Affan bin Abil Ash bin Umayyah dari suku Quraisy.Ia
karena menikahi dua putrid Nabi secara berurutan setelah yang satu
meninggal.
berhasil diusir dari Syam dan Mesir, Menghukum segala bentuk kezaliman
mereka.
dan Afrika, seperti daerah Heart, Kabul, Ghazni, dan Asia Tengah, juga
Armenia, Tusnisia, Cyprus, Rhodes dan bagian yang tersisa dari Persia
Ali adalah putra Abi Thalib bin Abdul Munthalib. Ia adalah sepupu
putri Nabi yakni Fatimatuz Zahra. Orang yang pertama kali membai’at Ali
adalah Thalhah bin Ubaidillah, kemudian diikuti oleh Zubair bin Awwam
dan Sa’ad bin Abi Waqash. Kemudian di ikuti oleh banyak sahabat dari
antara lain : Menarik kembali semua tanah yang dibagikan oleh Khalifah
16
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Maulana Muhammad. 2007. Early Caliphate. Jakarta: Darul Kutubil Islamiyah.
Khaldun, Ibn. 2000. Muqaddimah. Jakarta: Pustaka Firdaus.
Marzuki. 2009. Pendidikan agama islam. Yogyakarta: Sang Media.
Munir Amin, Samsul. 2010. Sejarah peradaban Islam. Jakarta: Sinar Grafika
Offcet.
xvii