Anda di halaman 1dari 15

Makalah

SILSILAH, KEPRIBADIAN DAN NILAI- NILAI POSITIF DARI


KHALIFAH USTMAN BIN AFFAN
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah SKI MI/SD

Dosen Pengampu Mata Kuliah:

Dr. Ahmad Sholeh, M.Ag


NIP. 197608032006041001

Disusun Oleh:

Rika Tri Wulandari (210103110137)


Nurista Kurnia Nisfin (210103110150)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Tuhan semesta alam atas segala
rahmat, hidayah serta karunia-Nya yang senantiasa memberi petunjuk, pertolongan,
serta kekuatan lahir dan batin. Sehingga penulis berhasil menyelesaikan makalah yang
berjudul, "Silsilah, Kepribadian dan Nilai- Nilai Positif Khalifah Utsman Bin
Affan” ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah
kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, serta para pengemban risalahnya
yang selalu setia hingga akhir zaman.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bimbingan,
bantuan dan saran serta dukungan dalam proses penyusunan makalah ini hingga dapat
terselesaikannya. Terutama Bapak Dr. Ahmad Sholeh, M.Ag.. selaku dosen mata kuliah
SKI MI/SD. Terima kasih teruntuk teman-teman kelas, serta kepada semua pihak yang tidak
dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, mengingat
keterbatasan kemampuan, pengalaman, dan pengetahuan penulis baik dalam hal
penyajian maupun penggunaan bahasa. Namun demikian inilah yang terbaik yang penulis
lakukan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Oleh karena itu
semua masukan, kritik, dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan
bagi penyempurnaan makalah ini. Semoga dengan selesainya makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amin ya Robbal
Alamin.

Malang, 20 Mei 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
A. Latar belakang.............................................................................................................. 2
B. Rumusan masalah ........................................................................................................ 2
C. Tujuan pembahasan ............................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 3


A. Silsilah Utsman Bin Affan ..................................................................................................... 3
B. Kepribadian Utsman Bin Affan .............................................................................................. 4

C. Nilai-Nilai Positif Utsman Bin Affan.......................................................................................7

BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 13


A. KESIMPULAN .....................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 14

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada zaman Nabi Muhammad saw dan para sahabat adalah merupakan agama
Islam pada zaman keemasan, hal itu bisa terlihat bagaimana kemurnian Islam itu
sendiri dengan adanya pelaku dan factor utamanya yaitu Rasulullah saw.
Kemudian pada zaman selanjutnya yaitu zaman para sahabat, terkhusus pada
zaman khalifah empat atau yang lebih dikenal dengan sebbutan khulafaurrasyidin,
Islam berkembang dengan pesat. Hal itu tentunya tidak terlepas dari para pejuang
yang sangat gigih dalam mempertahankan dan juga dalam menyebarkan islam
sebagai agama Tauhid yang diridhai.1
Perkembangan Islam pada zaman inilah merupakan titik tolak perubahan
peradaban kearah yang lebih maju. Maka tidak heran para sejarawan mencatat
bahwa islam pada zaman Nabi Muhammad dan Khulafaurrasyidin merupakan
islam yang luar biasa pengaruhnya. Namun yang terkadangmenjadi pertanyaan
adalah kenapa pada zaman sekarang ini seolah kita melupakannya. Akan tetapi,
perjalanan islam tidak akan terlepas dari figure Muhammad saw dan para
penerusnya yakni Al-Khulafa Ar-Rasyidin,tabi’in dan para pemikir ekonomi2,
baik masa pemerintahan Abu Bakar, Umar Bin Khatab, Ustman Bin Affan, dan
Ali bin Abi Thalib
Peran Khalifah Utsman bin Affan menjadi Khalifah membawa kemajuan yang
pesat dalam kancah perkembangan Agama Islam baik dalam bidang penyebaran
ajaran agama Islam yang berhasil memperluas wilayah kekuasaan Agama Islam.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah peradaban Islam dimasa ke khalifahan
Utsman bin Affan, bahwa khalifah Utsman telah berhasil dalam membentuk suatu
kekuatan armada militer angkatan laut pertama Islam. Khalifah Utsman bin Affan
juga berhasil dalam menyatukan gaya bacaan Al-Qur’an (qira’ah), bertujuan
untuk menghindari tidak adanya konflik atau perselisihan sesama umat Islam.
1
Ismail, F. 1984. Sejarah dan Kebudayaan Islam, Dari Zaman Permulaan Hingga Zaman
Khulafaurrasyidin.Yogyakarta: CV. Bina Usaha Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
2
Katsir, I. 2004. Al-Bidayah Wan Nihayah Masa Khulafa’ur Rasyidin. Penerjemah: Amin, S.A. Jakarta:
Darul Haq.

3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa
permsalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana Silsilah Utsman bin Affan ?
2. Bagaimana kepribadian Utsman bin Affan ?
3. Apa Sajakah Nilai – Nilai Positif Utsman bin Affan ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui silsilah Utsman bin Affan
2. Untuk mengetahui kepribadian Utsman bin Affan
3. Untuk mengetahui nilai-nilai positif dari kekhalifahan Utsman bin Affan

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Silsilah Ustman Bin Affan


Nama lengkap Utsman bin Affan adalah Utsman bin Affan bin Abu
Al- ‘Ash bin Umayyah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab.
Ia lahir di Makkah, enam tahun sesudah terjadinya peristiwa „Am al-Fiil
(Tahun Gajah). Nasabnya bertemu Rasulullah Saw. pada Abdi Manaf.
Sedangkan ibunya bernama Arwa binti Kuraiz bin Rabi’ah bin Habib bin
Abd Syams bin Abdi Manaf bin Qushay. Nama ibu Arwa (nenek Utsman
bin Affan dari jalur ibu) adalah Ummu Hukaim Al-Baidha binti Abdul
Muththalib, saudara perempuan sekandung Abdullah bin Abdul Muththalib,
ayah Rasulullah Saw.3 Adapun silsilah Utsman bertemu dengan rasulullah
dapat dilihat dalam tabel berikut ini!

3
Musthafa Murad, Kisah Kehidupan Usman Ibn Affan (Jakarta: Zaman, 2007), 46-47

5
Usman bin Affan lahir di Thalif tahun 574 M. Usman bin Affan masuk
Islam pada usia 34 tahun, atas ajakan Sahabat Abu Bakar as-Shiddiq. Tertarik
dengan ajakan Abu Bakar ini, beliau kemudian menghadap Rasulullah
Saw.untuk menyatakan keimanan dan keislamannya. 4 Kemudian Ia naik
sebagai khalifah pada usianya yang ke-70, usia yang sudah tua. Usman bin
Affan menjabat khalifah selama dua belas tahun, yaitu dari 644-656 M, dan
meninggal pada usia 82 tahun. Usman meninggal dalam suatu tragedi
pemberontakan yang tidak menyukai kepemimpinannya.
Kehidupan khalifah Usman bin Affan benar-benar kehidupan yang
sangat menarik dan penuh warna. Ia dilahirkan dan tumbuh dewasa ditengah
lingkungan kaum Quraisy, suku yang paling terhormat di Makkah. Setelah
dewasa ia menikahi putri Rosulullah, sayyidah Ruqayyah r.a., dan ketika
Ruqayyah meninggal karena sakit yang dideritanya, Rosulullah menikahkan
Usman dengan Ummu kulsum r.a. usia pernikahan Usman dengan Ummu
kulsum pun tidak berlangsung lama, karena pada tahun kesembilan hijriyah
Allah memanggil Ummu kulsum keharibaan-Nya. Seakan-akan Usman bin
Affan memang disiapkan untuk terus-terusan menghadapi kesedihan. Karena
beliau menikah dengan dua orang putri Rosulullah SAW, yaitu Roqayyah dan
Ummu kulsum, sehingga ia mendapat julukan Dzu al-Nurain. Selama
hidupnya, Usman pernah menikah dengan delapan wanita. Dari pernikahan itu
ia dikaruniai sembilan putra dan enam putri5
Sejak sebelum masuk islam ia memang terkenal sebagai seorang
pedagang yang sangat kaya raya. Ia bukan saja salah seorang sahabat terdekat
Nabi, juga salah seorang penulis wahyu dan sekretarisnya. Ia berjuang bersama
Rosulullah hijrah kemana saja nabi hijrah atau disuruh hijrah oleh nabi, dan
berperang pada setiap peperangan kecuali perang Badar yang itupun atas
perintah nabi untuk menunggui istrinya, Roqayyah yang sedang sakit keras.
Sebagai seorang hartawan, Usman menghabiskan hartanya demi penyebaran
dan kehormatan agama islam serta kaum muslim. Selain menyumbang biaya-

4
Ibrahim, Q.A 2014. Buku Pintar Sejarah Islam (Jejak Langkah Peradaban Islam dari Masa Nabi
Hingga Modern). Jakarta: Zaman..
5
Amin, Ahmad. 1987. Islam dari Masa ke Masa. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya

6
biaya perang dengan angka yang sangat besar, juga pembangunan kembali
Masjid al-Haram (Mekah) dan Masjid al-Nabawi (Madinah). Usman juga
berperan aktif sebagai perantara dalam perjanjian Hudaybiyah sebagai utusan
nabi.6

B. Kepribadian Ustman Bin Affan


Khalifah Utsman bin Affan mempunyai kepribadian yang mulia yang
dapat kita contoh dalam kehidupan sehari-hari. Adapun kepribadian Utsman bin
Affan adalah:7

1. Kerendahan hatinya (tawadhu)

Khalifah Utsman bin Affan mempunyai sifat rendah hati. Sifat ini
muncul dari keihkhlasannya kepada Allah Swt. Abdullah Ar - Rumi
mengatakan, “Utsman bin Affan mengambil sendiri air wudhunya apabila ia
melakukan shalat malam.” Dikatakan kepadanya, “Jika kamu memerintahkan
pembantumu, maka ia akan mencukupimu.” Utsman menjawab, “Tidak, malam
hari adalah hak mereka untukberistirahat.” Hal ini menunjukkan sifat rendah
hari Utsman bin Affan, meskipun tingkat sosialnya tinggi, ia tetap melayani
dirinya sendiri pada malam hari dan tidak membangunkan pelayan. Contoh
lain adalah sikap tawadhu’nya kepada paman Nabi Muhammad Saw. Al-
Abbas Ra. Khalifah Utsman Bin Affan turun dari kendaraannya apabila ia
melewatinya. Ia melakukannya hingga Al-Abbas tidak terlihat. Hal ini demi
menghargai dan menghormati paman Nabi Muhammad Saw.

2. Kedermawan

Khalifah Utsman bin Affan termasuk sosok yang sangat dermawan.


Contohnya: pada waktu Perang Tabuk, Utsman bin Affan mengeluarkan
biaya yang amat besar, yaitu membeli Sumur Ruma dan menyedekahkan
untuk kamu muslimin, membiayai perluasan Masjid Nabawi pada masa

6
Amin Abdullah, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam (Yogyakarta: Pustaka Book Publisher
2007), 89-90
7
Munir Amin, Samsul. 2010. Sejarah peradaban Islam. Jakarta: Sinar Grafika Offcet.

7
Rasulullah Saw. masihhidup, menyedekahkan barang-barang dagangan yang
dibawa kailah kepada kaum muslimin, padahal para pedagang sudah siap
membelinya, memerdekakan satu budak setiap jumat sehingga jumlah budak
yang dimerdekakannya sebanyak 2400 budak. Sesungguhnya kedermawan
Utsman bin Affan merupakan sifat asli yang melekat dalam dirinya. Ia telah
menggunanakan harta bendanya untuk melayani agama Allah.

3. Malu dan menjaga kehormatan diri

Sifat ini begitu indah bagi orang yang memilikinya. Ia dapat menjadi
kebaikan, keberkahan, kelembutan, dan kasih sayang. Al- Hasan Al-Bashri
pernah bercerita tentang Utsman bin Affan, “Sesungguhnya Utsman bin
Affan beradadalam rumah dan pintu tertutup. Namun, ia tidak pernah melepas
pakaiannya untuk mandi. Ia melakukan hal ini karena rasa malu yang besar.
Selain itu Utsmantidak pernah mengucapkan kata-kata bathil, tidak pernah
menyentuh kemaluan dengan tangan kanan sejak digunakan untuk membaiat
Rasulullah Saw. Ia tidak pernah minum khamar pada zaman jahiliyah maupun
zaman Islam.

4. Pemaaf

Kepribadian khalifah Utsman bin Affan yang lain adalah pemaaf. Imran bin
Abdillah bin Thalhah meriwayatkan bahwa Utsman bin Affan keluar untuk
melaksanakan shalat shubuh. Kemudian Utsman masuk melalui pintu yang
sama. Tiba-tiba pintunya tertutup. Utsman berkata, “Periksalah! Ternyata
disitu ada seorang laki-laki yang membawa pedang. Utsman berkata
kepadanya, “Apa ini?” Laki-laki tersebut berkata, “Aku ingin membunuhmu.”
Utsman berkata,“Subhanallah! Kenapa kamu ingin membunuhku?” Ia
menjawab, “Pejabatmu di Yaman menzhalimiku!” Utsman berkata, “Kenapa
kamu tidak menyampaikan masalahmu kepadaku, lalu jika aku tidak bersikap
adil terhadap pejabatku, kamu dapat menghendaki hal itu kepadaku?” Utsman
berkata kepada orangorang disekelingnya, “Apa pendapat kalian?” Mereka
mengatakan, “Wahai Amirul Mukminin, ia adalah musuh yang Allah
menguasakannya kepadamu.” Utsman berkata, “Ia adalah hamba yang

8
hendak melakukan dosa, lalu Allah menyelamatkannya denganku.
Datangkanlah seseorang yang menanggungmu bahwa kamu tidak masuk kota
Madinah selama aku memegang urusan kaum muslimin.” Laki-laki tersebut
mendatangkan seseorang dari kaumnya yang menanggungnya. Akhirnya
khalifah Utsman bin Affan membebaskannya. Dari kisah tersebut dapat
diketahui bahwa, meskipun ada orang yang mencelakainya, sebagai pemimpin
Utsman memaafkan orang tersebut.

5. Ahli Ibadah

Khalifah Utsman bin Affan termasuk orang-orang yang sungguh sungguh dalam
beribadah. Banyak riwayat yang menyebutkan bahwa ia engkhatamkan Al-
Quran dalam satu rakaat di sisi Hajar Aswad pada musim haji dan ini sudah
menjadi kebiasannya. Bahkan dalam firman Allah Swt yang artinya :

’’(Apakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang
beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri, karena takut kepada
(azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah, ’’Apakah sama
orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?’’
Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran
(QS.Az-Zumar (39):9

Dari ayat tersebut, Ibnu Abbas mengatakan ’’Yang dimaksud dalam ayat
tersebut adalah Utsman bin Affan.’’ Selain itu, Utsman bin Affan mempunyai
kebiasaan membaca Al-Qur’an dari awalnya pada malam jumat dan
mengkhatamkan pada malam kamis. Tidak hanya itu, utsman juga melakukan
puasa terus menerus dan melakukan shalat malam kecuali waktu awal malam yang
ia gunakan untuk tidur.

C. Nilai – Nilai Positif Utsman Bin Affan

Dari penjelasan tentang Utsman bin Affan sebelumnya, kita dapat belajar
keteladanannya. Diantara nilai keteladanan yang dapat diambil adalah; 8

8
Khalid, K.M, 2014. Utsman bin Affan Khalifah Penjunjung Al-Qur’an. Bandung: Mizania

9
a. Sosok yang Dermawan
Kisah abadi Utsman bin Affan mewakafkan sumur adalah bukti sifat
kedermawanannya pada harta. Jika dikonversi ke dalam rupiah, nilai
kekayaannya mencapai Rp 2.532.942.750.000. Akan tetapi, ia sama sekali
tidak menimbun, melainkan Utsman senang menggunakan hartanya untuk
sedekah, zakat, atau wakaf yang manfaatnya berkepanjangan untuk dunia dan
akhirat. Di dunia, banyak masyarakat Madinah yang merasa tertolong dan
berdaya dengan adanya sumur Raumah.
b. Menjaga Akidah dengan Menghafal Al Quran
Sikap inspiratif dari Utsman bin Affan selanjutnya adalah teguh akidah. Selain
pandai berfikir strategis, Utsman juga seorang penghafal Al Quran. Hasratnya
dalam mengafal Al Quran membuat Ali berdecak kagum. Di sisi lain, ia
mempraktekkan agama dan kehidupan secara berdampingan.
c. Utsman bin Affan Berjiwa Sosial Tinggi
Rasulullah mengenal Usman bin Affan sebagai sosok yang berjiwa sosial
tinggi. Utsman akan gelisah bila ia mengetahui orang yang kesulitan, namun ia
tidak dapat membantu. Seperti saat umat Islam di Madinah dilanda krisis
ekonomi, sehingga sulit menghadapi Perang Tabuk karena minim armada.
Utsman adalah sosok yang tidak akan meninggalkan Sahabat sendirian saat
kesulitan. Ia pun menyumbang 300 ekor unta dan 1000 dinar dari kantong
pribadinya untuk Perang Tabuk. Rasulullah SAW yang menerima bantuan
tersenyum seraya mendoakan Utsman agar dosa-dosanya, baik yang
dirahasiakan maupun dosa yang ia nyatakan diampuni oleh Allah.
d. Berprinsip Hidup Sederhana
Utsman bin Affan adalah saudagar kain kaya raya yang memiliki sifat
sederhana. Ia adalah salah satu orang terkaya di antara orang-orang Quraisy.
Kendati demikian, jiwanya tetap sederhana dan suka berdonasi untuk
membantu orang-orang yang kesulitan hingga mereka mampu berdiri di atas
kaki sendiri. Semasa hidupnya, Usman menyeimbangkan dunia dan akhirat
secara cerdas. Ia juga tidak acuh pada lingkungannya hingga Rasulullah

10
merasa Usman adalah sahabat yang dapat diandalkan. Ia senantiasa tolong
menolong dalam kebaikan.

Prestasi khalifah Utsman bin Affan di antaranya adalah:9


1. Menumpas Pemberontakan di Daerah
Semenjak khalifah Umar wafat, daerah-daerah yang sudah dikuasai Islam
pada masa khalifa Umar melakukan pemberontakan. Mereka ingin
membangkitkan kekuasaan pemerintahan lama yang telah dikalahkan. Para mantan
penguasa dan pejabat pemerintahan lama di Persia menyusun kekuatan untuk
menjadikan mereka berkuasa lagi. Pemberontakan ini terjadi di Khurasan. Di
samping itu, kota Iskandariah yang dulunya telah dikuasai oleh pemerintahan
Islam dierang oleh bangsa Romawi yang dipimpin oleh panglima Manuel dari
Armenia. Khalifah Usman mengirim pasukan untuk menumpas kedua
pemberontakan di atas. Pasukan yang dikirim khalifah berhasil menumpas kedua
pemberontakan tersebut. Dengan kemenangan ini daerah Khurasan dan
Iskandariah berhasil dikuasai kembali oleh pemerintahan Islam. Kedua daerah
tersebut kembali aman tentram di bawah panji –panji Islam.
2. Menghadapi Pertentangan Bangsa Romawi
Khalifah Usman berhasil mengirim pasukan untuk melawan pasukan
Romawi yang dipimpin kaisar Constantin. Sementara pasukan Islam dipimpin oleh
Abdullah Ibnu Abi Sarah, Gubernur Mesir. Peperangan ini terjadi di laut tengah
dekat Kota Iskandariah pada tahun 31 Hijriah.10 Peperangan ini melibatkan banyak
kapal perang sehingga perang ini dinamakan perang Dzatis Sawari (peperangan
tiang kapal). Pasukan Islam hanya berjumlah 200 kapal, sedangkan pasukan musuh
berjumlah 1000 kapal. Namun pasukan Islam berhasil membuat pasukan Romawi
kocar kacir.
3. Membukukan Mushaf Al-Qur’an

9
Siti Zubaidah, Sejarah Peradaban Islam, Medan: Perdana Publishing, 2016
10
Shallabi, A.M. 2017. Biografi utsman bin Affan. Jakarta: Pustaka AL-kautsar. Bogor: Pustaka Litera
Antar Nusa.

11
Pada masa khalifah Usman daerah kekuasaan Islam semakin luas dan
sahabat Nabi banyak menyebar di berbagai daerah. Hal ini menyebabkan
beragamnya dialek pembacaan al- Qur’an. Perbedaan ini dapat memicu perpecahan
di antara umat Islam.11 Karena itu, khalifah Usman membuat keputusan untuk
menyeragamkan bacaan al-Qur;an dalam satu mushaf. Akhirnya beliau membentuk
tim penulisan al-Qur’an yang dipimpin oleh Zaid bin Tsabit. Hasil dari penulisan
al-Qur’an dijadikan sebagai mushaf standar (mushaf yang dijadikan acuan) yang
disebut mushaf Usmani. Terdapat 6 buah mushaf. Satu untuk khalifah Utsman yang
lain dikirim ke Makkah, Madinah, Basrah, Kufah dan Syam/Syria. Mushaf al-
Qur’an selain yang enam tersebut diperintahkan untuk dibakar. Mushaf al-Qur’an
yang ditulis pada masa khalifah Usman yang sekarang banyak menjadi rujukan
kaum Muslimin seluruh dunia hingga saat ini.

11
Abdullah, S.B. 2014. Jejak Khulafaur Rasyidin 3 Utsman bin Affan. Jakarta. Almahira.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Utsman bin Affan lahir di Makkah, enam tahun sesudah terjadinya


peristiwa Am al-Fiil (Tahun Gajah). Usman bin Affan lahir di Thalif tahun
574 M. Ia naik sebagai khalifah pada usianya yang ke-70, usia yang sudah tua.
Usman bin Affan menjabat khalifah selama dua belas tahun, yaitu dari 644-656
M, dan meninggal pada usia 82 tahun. Usman meninggal dalam suatu tragedi
pemberontakan yang tidak menyukai kepemimpinannya. Kehidupan khalifah
Usman bin Affan benar-benar kehidupan yang sangat menarik dan penuh
warna. Ia dilahirkan dan tumbuh dewasa ditengah lingkungan kaum Quraisy,
suku yang paling terhormat di Makkah.
Pemilihan khalifah usman bin affan atas rekomendasi dari umar dengan
membentuk tim formatur yang terdiri dari enam sahabat dari berbagai
kelompok sosial yang ada. Dan pada masa pemerintahannya beliau melakukan
perluasan diberbagai wilayah dan berjasa atas pembukuan al quran.

B. Saran

Demikianlah makalah ini saya buat, apabila terdapat kesalahan dalam


penulisan makalah semata-mata karena kekurangan penulis. Saya sadar dalam
penyajian makalah ini jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran yang
konstruktif sangat saya harapkan guna untuk kesempurnaan makalah ini agar
kedepannya menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua yang membacanya. Amin.

13
DAFTAR RUJUKAN

Abdullah, S.B. 2014. Jejak Khulafaur Rasyidin 3 Utsman bin Affan. Jakarta.
Almahira.

Amin Abdullah, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam (Yogyakarta:


Pustaka Book Publisher 2007), 89-90

Amin, Ahmad. 1987. Islam dari Masa ke Masa. Jakarta: PT. Remaja
Rosdakarya

Ibrahim, Q.A 2014. Buku Pintar Sejarah Islam (Jejak Langkah Peradaban
Islam dari Masa Nabi Hingga Modern). Jakarta: Zaman..

Ismail, F. 1984. Sejarah dan Kebudayaan Islam, Dari Zaman Permulaan


Hingga Zaman Khulafaurrasyidin.Yogyakarta: CV. Bina Usaha
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Katsir, I. 2004. Al-Bidayah Wan Nihayah Masa Khulafa’ur Rasyidin.


Penerjemah: Amin, S.A. Jakarta: Darul Haq.

Khalid, K.M, 2014. Utsman bin Affan Khalifah Penjunjung Al-Qur’an.


Bandung: Mizania

Munir Amin, Samsul. 2010. Sejarah peradaban Islam. Jakarta: Sinar Grafika
Offcet.

Musthafa Murad, Kisah Kehidupan Usman Ibn Affan (Jakarta: Zaman, 2007),
46-47

Shallabi, A.M. 2017. Biografi utsman bin Affan. Jakarta: Pustaka AL-kautsar.
Bogor: Pustaka Litera Antar Nusa.

Siti Zubaidah, Sejarah Peradaban Islam, Medan: Perdana Publishing, 2016

14

Anda mungkin juga menyukai