KHATTAB
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah sejarah keberadaban islam
Kelas 2E
Oleh :
Kelompok 3
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karuniaNya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Peradaban Islam Pada Masa Khalifah
Umar Bin Khattab.” Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW yang telah membawa umatnya kepada kehidupan yang penuh rahmat dan
maghfirah serta ilmu pengetahuan.
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis memohon kepada pembaca untuk memberikan kontribusi yang
bermanfaat yang bersifat membangun demi kesempurnaan karya ini, sehingga karya ini dapat
ditingkatkan bentuk dan isinya untuk lebih menyempurnakannya di masa yang akan datang.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan Islam pada Zaman Nabi Muhammad SAW dan para sahabat merupakan
masa keemasan Islam, hal itu bisa terlihat bagaimana kemurnian Islam itu sendiri dengan
adanya pelaku dan aktor/faktor utamanya yaitu Rasulullah, kemudian pada zaman selanjutnya
yaitu pada zaman sahabat yang membawa misi peradaban yang lebih baik.
Peradaban merupakan konotasi positif pada diri manusia yang berkembang secara sadar
menjadi manusia yang ideal. Istilah peradaban sering digunakan untuk menunjukkan pendapat
serta penilaian terhadap perkembangan kebudayaan yang pada masanya mencapai puncak
kejayaan. Pada setiap kepemimpinan Islam tentunya memiliki kemajuankemajuan (peradaban)
yang berbeda dan punya ide dan gagasan yang berbeda serta kebijakan-kebijakan yang berbeda
pula baik itu sebelumnya atau sesudahnya. Karena karakter dan sikap setiap pemimpin
menentukan sebuah wilayah. Umar bin Khattab adalah seorang khalifah setelah Abu Bakar.
Dia seorang pemimpin yang tegas dan pemberani serta pejuang Islam yang sejati. Sifat adil,
pemurah, semangat juang yang tinggi, kecerdasan dan iman yang kokoh adalah pembawaan
yang terpatri dalam kepribadian Umar bin Khattab.
B. Rumusan masalah
1. Apa nama lengkap Umar bin Khattab?
2. Kapan pengangkatan Umar bin Khattab menjadi khalifah?
3. Apa kemajuan yang dicapai Umar bin khattab
C. Tujuan
1. Mengetahui nama lengkap Umar bin Khattab
2. Megetahui kapan Umar bin Khattab menjadi khalifah
3. Mengetahui kemajuan pencapaian Umar bin Khattab
1
BAB II
PEMBAHASAN
Umar bin Khattab adalah orang yang adil, penyayang, antusias, cerdas, tegas, dan
selalu sedia membela agamanya. Umar adalah orang yang adil karena dia mewarisi jabatan
qadi dari Kabilah dan orang tuanya. Dia adalah yang paling cerdas dari keluarga Bani Adi
2
yang termulia yang memegang jabatan sebagai duta kaumnya dan mengurus pengadilan di
masa Jahiliyah. Umar menjadi adil karena keluarganya dari Bani „Adi telah merasakan
pahit getirnya kezaliman dari kerabat mereka Bani Abdu Syam yang sangat kejam dalam
peperangan. Umar menjadi adil karena pengajaran 17 agama yang dianutnya dan
kegigihannya sebagai penganut agama itu sama dengan kegigihannya ketika dia
memusuhinya. Sebab dia adalah orang adil yang paling kuat sebagaimana dia adalah orang
muttaqin dan mukmin yang paling kuat.
Ketegasan dan kekuatannya membuat Umar bin juga dikenal sebagai orang yang
paling keras dan kejam serta paling berani menghadapi kaum yang meninggalkan
kepercayaan nenek moyang. Sikap kerasnya dan cepat naik darah itulah yang membuatnya
sampai berlebihan dalam bertindak keras. Karena waktu itu ia masih muda, hal itulah yang
membuatnya begitu fanatik dengan pandangannya sendiri. Dia memerangi mereka yang
meninggalkan penyembahan berhala tanpa kenal ampun, juga mereka yang menghina
berhala-berhala itu.
Umar masuk Islam dengan semangat yang sama seperti ketika dulu memusuhi
Islam. Begitu ia berada dalam keluarga Islam, ia lebih cenderung mengumumkan
keislamannya itu terang-terangan kepada semua orang Quraisy. Umar menyatakan
keislamannya pada tahun ke-6 dari kenabian, keislaman Umar memiliki pengaruh yang
besar bagi kaum muslimin. Abdullah bin Mas‟ud r.a berkata “kami selalu sangat mulia
sejak Umar masuk Islam.” Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Ibnu Mas‟ud berkata,
“sesungguhnya keislaman Umar adalah penaklukan, hijrahnya kemenangan, dan
kepemimpinannya rahmat.
Umar bin Khattab adalah sahabat dekat Nabi Muhammad, Umar bin Khattab rela
berkorban untuk melindungi Nabi Muhammad dan agama Islam, serta ikut berperang
dalam peperangan yang besar di masa Nabi saw. Umar bin Khattab juga dijadikan sebagai
tempat rujukan oleh Rasulullah saw mengenai hal-hal yang penting. Umar meninggal
dunia pada hari Rabu, tanggal 26 Zulhijjah tahun 23 pada usia 63 tahun. Pemerintahan
Umar berlangsung selama sepuluh tahun enam bulan.
3
C. Pengangkatan Khalifah Umar Bin Khattab
Pada musim panas tahun 364 M Abu Bakar menderita sakit dan akhirnya wafat
pada hari senin 21 Jumadil Akhir 13 H/22Agustus 634 M dalam usia 63 tahun. Sebelum
beliau wafat telah menunjuk Umar bin Khatab sebagai penggantinya sebagai khalifah.
Dengan demikian, ada perbedaan antara prosedur pengangkatan Umar bin Khatab
sebagai khalifah dengan khalifah sebelumnya yaitu Abu Bakar. Umar mendapat
kepercayaan sebagai khalifah kedua tidak melalui pemilihan dalam system musyawarah
yang terbuka, tetapi melalui penunjukan atau watsiat oleh pendahulunya (Abu Bakar).
Pada saat itu pula Umar di bai’at oleh kaum muslimin, dan secara langsung beliau
diterima sebagai khalifah yang resmi yang akan menuntun umat Islam pada masa yang
penuh dengan kemajuan dan akan siap membuka cakrawala di dunia muslim. Beliau
diangkat sebagai khlifah pada tahun 13H/634M.
Selama pemerintahan Umar, kekuasaan Islam tumbuh dengan sangat pesat. Islam
mengambil alih Mesopotamia dan sebagian Persia dari tangan dinasti Sassanid dari Persia
(yang mengakhiri masa kekaisaran sassanid) serta mengambil alih Mesir, Palestina, Syria,
Afrika Utara dan Armenia dari kekaisaran Romawi (Byzantium). Saat itu ada dua negara
adi daya yaitu Persia dan Romawi. Namun keduanya telah ditaklukkan islam pada jaman
Umar. Sejarah mencatat banyak pertempuran besar yang menjadi awal penaklukan ini.
Pada pertempuran Yarmuk, yang terjadi di dekat Damaskus. 20 ribu pasukan Islam
mengalahkan pasukan Romawi yang mencapai 70 ribu dan mengakhiri kekuasaan Romawi
di Asia Kecil bagian selatan.
Umar melakukan banyak reformasi secara administratif dan mengontrol dari dekat
kebijakan publik, termasuk membangun sistem administratif untuk daerah yang baru
ditaklukkan. Ia juga memerintahkan diselenggarakannya sensus di seluruh wilayah
kekuasaan Islam. Tahun 638, ia memerintahkan untuk memperluas dan merenovasi
Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Ia juga memulai proses
4
kodifikasi hukum Islam. Umar dikenal dari gaya hidupnya yang sederhana, alih-alih
mengadopsi gaya hidup dan penampilan para penguasa di zaman itu, ia tetap hidup sangat
sederhana.
Ada beberapa perkembangan peradaban Islam pada masa khalifah Umar bin
Khtthab, yang meliputi Sistem pemerintahan (politik), ilmu pengetahuan, sosial, seni, dan
agama.
E. Perkembangan Politik
Pada masa khalifah Umar bin khatab, kondisi politik islam dalam keadaan stabil,
usaha perluasan wilayah Islam memperoleh hasil yang gemilang. Karena perluasan daerah
terjadi dengan cepat, Umar Radhiallahu ‘anhu segera mengatur administrasi negara
dengan mencontoh administrasi yang sudah berkembang terutama di Persia. Perluasan
penyiaran Islam ke Persia sudah dimulai oleh Khalid bin Walid pada masa Khalifah Abu
Bakar, kemudian dilanjutkan oleh Umar. Tetapi dalam usahanya itu tidak sedikit tantangan
yang dihadapinya bahkan sampai menjadi peperangan.
Kekuasaan Islam sampai ke Mesopotamia dan sebagian Persia dari tangan dinasti
Sassanid dari Persia (yang mengakhiri masa kekaisaran sassanid) serta mengambil alih
Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara dan Armenia dari kekaisaran Romawi (Byzantium).
Karena telah banyak daerah yang dikuasai Islam maka sangat membutuhkan
penataan administrasi pemerintahan, maka khalifah Umar membentuk lembaga
pengadilan, dimana kekuasaan seorang hakim (yudikatif) terlepas dari pengaruh badan
pemerintahan (eksekutif). Adapun hakim yang ditunjuk oleh Umar adalah seorang yang
mempunyai reputasi yang baik dan mempunyai integritas dan keperibadian yang luhur.
Zaid ibn Tsabit ditetapkan sebagai Qadhi Madinah, Ka’bah ibn Sur al-Azdi sebagai Qadhi
5
Basrah, Ubadah ibn Shamit sebagai Qadhi Palestina, Abdullah ibn mas’ud sebagai Qadhi
kufah. Pada masa Umar ibn Khatab juga mulai berkembang suatu lembaga formal yang disebut
lembaga penerangan dan pembinaan hukum islam. Dimasa ini juga terbentuknya sistem atau badan
kemiliteran.
Pada masa khalifah Umar bin Khattab ekspansi Islam meliputi daerah Arabia,
syiria, Mesir, dan Persia. Karena wilayah Islam bertambah luas maka Umar berusaha
mengadakan penyusunan pemerintah Islam dan peraturan pemerintah yang tidak
bertentangan dengan ajaran Islam.
F. Perkembangan Ekonomi
Karena perluasan daerah terjadi dengan cepat, dan setelah Khalifah Umar mengatur
administrasi negara dengan mencontoh administrasi yang sudah berkembang terutama di
Persia. Pada masa ini juga mulai diatur dan ditertibkan sistem pembayaran gaji dan pajak
tanah. Pengadilan didirikan dalam rangka memisahkan lembaga yudikatif dengan lembaga
eksekutif. Untuk menjaga keamanan dan ketertiban, jawatan kepolisian dibentuk.
Demikian pula jawatan pekerjaan umum. Umar juga mendirikan Bait al-Mal, menempa
mata uang, dan membuat tahun hijiah. Dan menghapuskan zakat bagi para Mu’allaf. Ada
beberapa kemajuan dibidang ekonomi antara lain :
Kaum muslimin diberi hak menguasai tanah dan segala sesuatu yang didapat
dengan berperang. Umar mengubah peraturan ini, tanah-tanah itu harus tetap dalam tangan
pemiliknya semula, tetapi bertalian dengan ini diadakan pajak tanah (Al kharaj).
Kebijakan Khalifah Umar bin Khattab pada saat menjadi khalifah. Ada dua arah
kebijakan yang dilakukannya. Pertama kebijakan internal, yaitu membangun sistem
pemerintahan dalam negeri dengan membentuk departemen-departemen yang menangani
masalah-masalah social politik dan sebagainya. Kedua, kebijakan eksternal yaitu dengan
usaha memperluas masalah menyebarkan Islam ke luar Jazirah Arabian.
6
Pembentukan beberapa departemen merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat
dihindari lagi, karena wilayah kekuasaan Islam telah mencapai mesir dan beberapa
wilayah lainnya di Jazirah Arabian. Untuk mempermudah sistem ketatanegaraan dan
pelayanan, maka dibentuklah departemen-departemen tersebut. Seperti halnya Abu Bakar.
Umar bin Khattab pun segera menggiatkan usaha perluasan kekuasaan Islam diberbagai
wilayah yang lebih luas lagi. Pertempuran demi pertempuran dapat dimenangkan dengan
gemilang. Wilayah kekuasaan Islam pun semakin bertambah luas. Dalam pertempuran di
Ajnadin tahun 16 H/636 M tantara romawi dapat dipukul mundur dan selanjutnya beberapa
kota di pesisir pantai syiria juga di kuasai, seperti Jaffa, Gizar, Ramla, Typus Arced an
Askolan Bahkan Bairut juga dapat ditaklukkan seperti kota kadisi 16 H/636M, kota Jalula
tahun 17 H/638 M, kota Madian tahun 18 H/639 M, dan kota Nahawand tahun 21 H/642
M.
Selain kepersia, usaha perluasan juga di arahkan kw wilayah Mesir. Bangsa asli
Mesir, yaitu suku Qibty (qopti) sedang mendapat serangan dari bangsa Romawi. Mereka
sangat mengharapkan bantuan dari kaum muslimin. Setelah berhasil menaklukkan bangsa
Syiria dan Palestina, khalifah Umar bin Khattab mengarahkan pasukan yang berkekuatan
4000 orang menuju Mesir, pasukan itu dibawah komando panglima Amr bin Ash. Sasaran
pertama diarahkan di arahkan ke pintu gerbang Al-arisy, kemudian Al-Farma, Bilbis,
Ummu Dunya, Ain Syams, bahkan ditaklukkan pula benteng Babil dan Iskandariyah.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/qao7an366
https://www.suarakalimantan.com/2019/01/04/peradaban-islam-masa-khalifah-
umar-bin-khattab/
https://www.google.com/amp/s/jurnalsoreang.pikiran-rakyat.com/khazanah/amp/pr-
1013118114/jarang-diketahui-14-fakta-khalifah-umar-bin-khattab-ra-salah-satu-
sahabat-nabi-muhammad-saw-dijamin-surga
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/skola/read/2020/03/03/1900008
69/masa-kekhalifahan-umar-bin-khattab
http://kumpulantugassekolahdankuliah.blogspot.com/2015/01/perkembangan-islam-
pada-masa-khalifah_29.html?m=1