Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MENGGAMALKAN AMALIYAH IBADAH YANG DI ANUT “NU”


Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aswaja dan Ke NU an
Dosen Pengampu:
Dr. H. Ashyahrul Muttaqin S. Pd. M. Ag

Disusun Oleh;
1. Jainury Naf’an Sifak (2354231003)
2. Dimas Ardi P (2354231022)
3. Ahmad Supardi (2354231024)

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


FAKULTAS EKSAKTA
UNIVERSITAS NAHDATUL ULAMA BLITAR
DESEMBER
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah hingga makalah yang berjudul
“Firqah-firqah yang berkembang dalam islam” ini dapat kami selesaikan
dengan cukup mudah dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Tanpa
pertolongan-Nya mungkin kami tidak akan mampu menyelesaikan tepat
pada waktunya. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas dari mata
kuliah Aswaja dan Ke-NU-an.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Ashyahrul


Muttaqin S. Pd. M. Ag selaku dosen pengampu “Aswaja dan Ke-NU-an”.
yang telah memberikan arahan dalam menyusun makalah ini. Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan bermanfaat
kepada pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih kurang
sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca. Terima Kasih.

Tulungagung, 11 November 2023

Ttd

Pemakalah

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................i
Kata Pengantar...............................................................................................ii
Daftar Isi..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan Penulisan Makalah....................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Latar belakang timbulnya perbedaan pendapat dikalangan umat
islam......................................................................................................3
B. Sebab-sebab timbulnya firqah-firqah dalam islam...............................5
C. pengertian firqah...................................................................................6
D. firqah-firqah yang berpengaruh dalam islam........................................7
E. Pengertian dari firqah yang berpengaruh..............................................7
F. pandangan firqah-firqah yang berkembang..........................................8
BAB III PENUTUP.........................................................................................9
A. Kesimpulan...........................................................................................9
B. Saran.....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Agama islam yang di bawa oleh Rasululloh SAW merupakan kesatuan
yang utuh dari 3 unsur, yaitu iman, islam dan ihsan. dalam agama islam tidak
ada yang di pertentangkan, apabila terjadi hal yang kurang dapat di pahami,
maka seluruh persoalan itu di kembalikan kepada Rasululloh SAW Setelah
Rasululloh SAW wafat bibit perselisihan di antara umat islam mulai tampak
yang pertama kali tampak mengenai tempat Rasululloh SAW
dimakamkan dan siapa yang berhak menggantikan beliau, yang
kemudian menyebabkan timbulnya firqah dikalangan umat islam.
Sahabat anshor memandang bahwa jabatan kholifah harus dari
kalangan mereka. Mereka telah menolong dan melindungi dawah nabi
sehingga islam bisaberkembang pesat. Kemudian di lain pihak
berpendapat bahwa kekhalifahan harus berada di tangan Bani Hasyim.
Perselisihan akhirnya dapat di atasi dengan terpilihnya sayyidina Abu bakar
as-sidiq dan kemudian di teruskan oleh umar bin khottob akan tetapi pada
masa khalifah utsman bin affan timbul berbagai perpecahan di kalangan
umat islam secara lebih serius hingga muncul seorang yahudi kelahiran
yaman yang bernama Abdullah bin sabba, yang mengaku telah masuk
islam dan ia dengan gencar mempropagandakan semangat anti khalifah
Ustman bin affan. Sejak itu munculah aliran syiah dan selanjutnya di susul
aliran lain sebagai reaksi terhadap aliran syiah.
Dari akar permasalahan ini kemudian timbul usaha membentengi
ajaran dengan rumusan hujjah. Maka lahirlah fiqoh satau madzab baik di
bidang fiqih maupun akhlak/tassawuf. Oleh karena itu pengertian dari firqoh
secara etimologi atau bahasa adalah kelompok, rombongan, kumpulan atau
golongan sedangkan secara terminology (istilah) firqoh berarti golongan atau
kaum yang mengikuti pemahaman atau pendapat yang keluar dari
pemahaman jama ah muslimin dan mereka kemudian memisahkan diri dari
ikatan keutamaan dalam islam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa latar belakang timbulnya perbedaan pendapat dikalangan umat islam?
2. Apa saja sebab-sebab timbulnya firqah-firqah dalam islam?
3. Apa pengertian firqah?
4. Sebutkan apa saja firqah-firqah yang berpengaruh dalam islam!

iv
5. Apa Pengertian dari firqah yang berpengaruh?
6. Sebutkan pandangan firqah-firqah yang berkembang!
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Mengetahui latar belakang timbulnya perbedaan pendapat dikalangan umat
islam
2. Mengetahui Apa saja sebab-sebab timbulnya firqah-firqah dalam islam
3. Mengetahui pengertian firqah
4. Mengetahui apa saja firqah-firqah yang berpengaruh dalam islam
5. Mengetahui Pengertian firqah yang berpengaruh
6. Mengetahui apa saja pandangan firqah-firqah yang berkembang

BAB II
PEMBAHASAN

v
A. Latar belakang timbulnya perbedaan pendapat dikalangan umat islam
Sejarah Timbulnya Firqoh Islam Timbulnya aliran-aliran teologi Islam
tidak terlepas dari fitnah-fitnah yangberedar setelah wafatnya Rasulullah
Saw. Setelah Rasulullah Saw wafatperan sebagai kepala Negara
digantikan oleh para sahabat-sahabatnya, yangdisebut khulafaur Rasyidin
yakni Abu Bakar, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan,dan Ali bin Abi Thalib.
Namun, ketika pada masa Utsman bin Affan mulai timbuladanya perpecahan
antara umat Islam yang disebabkan oleh banyaknya fitnahyang timbul pada
masa itu.
Sejarah mencatat, akibat dari banyaknya fitnah yangtimbulkan pada masa
itu menyebabkan perpecahan pada umat Islam, dari masalahpolitik sampai pada
masalah teologis. Awal mula perpecahan bisa kita simak sejak kematian
Utsman bin Affan r.a. Ahli sejarah menggambarkan Usman sebagai orang
yang lemah dan tak sanggup menentang ambisi keluarganya yang
kaya dan berpengaruh ituuntuk menjadi gubernur. Tindakan-tindakan
yang dijalankan Usman ini mengakibatkan reaksi yang tidak
menguntungkan bagi dirinya.
Sahabat-sahabat nabi setelah melihat tindakan Usman ini
mulai meninggalkan khalifah yang ketiga ini. Perasaan tidak senang akan
kondisi ini mengakibatkan terjadinya pemberontakan, seperti adanya lima
ratus pemberontak berkumpuldan kemudian bergerak ke Madinah.
Perkembangan suasana di Madinah ini membawa pada pembunuhan
Usman oleh pemuka- pemuka pemberontak di Mesirini. Setelah Usman wafat
Ali sebagai calon terkuat menjadi khalifah keempat.Tetapi segera ia
mendapat tantangan dari pemuka-pemuka yang ingin pula menjadi
khalifah, terutama Talhah dan Zubeir dari Mekkah yang mendapat
sokongan dari Aisyah. Tantangan ini dapat dipatahkan Ali dalam
pertempuran yang terjadi di Irak tahun 656 M. Talhah dan Zubeir mati
terbunuh dan Aisyah dikirim kembali ke Mekkah.

vi
Tantangan kedua datang dari Mu awiyah, Gubernur Damaskus
dan keluarga dekat Usman. Ia menuntut Ali supaya menghukum
pembunuh-pembunuh Usman, bahkan ia menuduh bahwa Ali turut campur
dalam soal pembunuhan itu. Dalam pertempuran yang terjadi antara kedua
golongan ini di Siffin, tentara Ali mendesak tentara Muawiyah sehingga yang
tersebut akhir ini bersiap-siap untuk lari. Tetapi tangan kanan Muawiyah
Amr Ibn al-As yang terkenal sebagai orang licik minta berdamai dengan
mengangkat al-Quran keatas. Qurra atau syi ah yang ada dipihak Ali
mendesak Ali untuk menerima tawaran itu dan dicarilah perdamaian
dengan mengadakan arbitase. Sebagai pengantara diangkat dua orang,
yaitu Amr Ibn al-As dari pihak Muawiyah dan Abu Musa al-Asy ari dari
pihak Ali. Dalam pertemuan mereka, kelicikan Amr mengalahkan perasaan
takwa Abu Musa.
Sejarah mengatakan bahwa keduanya terdapat pemufakatan untuk
menjatuhkan kedua pemuka yang bertentangan, Ali dan Muawiyah.Tradisi
menyebutkan bahwa Abu Musa terlebih dahulu mengumumkan kepada orang
ramai putusan menjatuhkan keduapemuka yang bertentangan itu. Berlainan
dengan apa yang telah disetujui, Amr mengumumkan hanya menyutujui
penjatuhan Ali yang telah di umumkan Abu Musa, tetapi menolak penjatuhan
Muawiyah.
Peristiwa ini merugikan bagi Ali dan menguntungkan bagi Mu awiyah.
Khalifah yang sebenarnya adalah Ali, sedangkan Mu awiyah kedudukannya
tak lebih dari Gubernur daerah yang tak mau tunduk kepada Ali sebagai
khalifah. Dengan adanya arbitase ini kedudukannya telah naik menjadi khalifah
yang tidak resmi. Sikap Ali yang menerima dan mengadakan arbitase ini,
sungguh dalam keadaan terpaksa, tidak disetujui oleh sebagian
tentaranya. Mereka berpendapat bahwa hal serupa itu idak dapat
diputuskan oleh arbita semanusia.
Putusan hanya datang dari Allah dengan kembali kepada hukum-
hukumyang ada dalam al-Quran. La hukma illa lillah (tidak ada hukum selain
hukumdari Allah) atau la hakama illa Allah (Tidak ada pengantar selain

vii
dari hukumAllah), menjadi semboyan mereka. Mereka memandang Ali
telah berbuat salah, oleh karena itu merekameninggalkan barisannya.
Golongan mereka inilah dalam sejarah islam terkenaldengan nama al-Khawarij,
yaitu orang yang keluar dan memisahkan diri. Karenamemandang Ali bersalah
dan berbuat dosa, mereka melawan Ali. Ali sekarang menghadapi dua musuh,
yaitu Mu awiyah dan Khawarij.karena selalu‟mendapat serangan dari kedua
pihak ini Ali terlebih dahulu memusatkan usahanya untuk
menghancurkan Khawarij. Setelah Khawarij kalah Ali terlalu lelah
untuk meneruskan pertempuran dengan Mu awiyah. Mu awiyah tetap
berkuasa di Damaskus dan setelah Ali wafat ia dengan mudah dapat
memperoleh pengakuan sebagai khalifah umat Islam pada tahun 661 M.
B. Sebab-sebab dan proses timbulnya firqah-firqah dalam islam
Dari akar permasalahan ini kemudian timbul usaha membentengi
ajaran dengan rumusan hujjah. Maka lahirlah fiqoh satau madzab baik di
bidang fiqih maupun akhlak/tassawuf. Adapun sebab-sebab timbulnya firqoh
yaitu :
1. Fanatisme kesukuan bangsa arab
Pada masa Rasululloh SAW fanatisme kesukuan bangsa arab
dapat diredam. Hal ini merupakan keberhasilan beliau memerangi
fanatisme kesukuan. Halini berlanjut sampai pada pemerintahan
Ustman bin affan dan bangkit kembali dengan pertentangan bani
Umayyah danbani Hasyim.
2. Perebutan jabatan kholifah
Perbedaan pendapat tentang masalah siapa yang paling
berhak menggantikan Rasululloh SAW timbul sejak beliau wafat.
Akan tetapi pertentangan tersebut tumbuh dan semakin berkembang
pada masalahjabatan kholifah.
3. Masuknya agama lain ke agama islam
Sebagai akibat kekuasan wilayah islam, pemeluk agama terdahulu
sepertiyahudi, nasrani, dan majusi banyak yang memeluk islam.
Dalam benak mereka masih tersisa tradisi dan pemikiran agama
mereka sebelumnya, sehingga mempegaruhi pemikiran keislaman.
4. Penerjemah buku filsafat
Pada akhir pemerintahan Bani Umayyah, umat islam mulai
menerjemahkan buku filsafat. Usaha tersebut berpengaruh terhadap
perbedaan pendapat dalam islam. Sejak itu lahir para filosuf

viii
dan ulama kalam yang menggunakan pemikiran filsafat di bidang
akhidah islam.
5. Adanya ayat-ayat mutasyabihad
Dalam al-qur an tedapat ayat muhkamat dan mutasyaihabihat.
Ayat muhkamat adalah ayat yang artinya sudah jelas, sedangkan
mutasyabihat adalah ayat yang belum jelas artinya. Akibatnya
mereka berbeda pendapat mengenaimakna yang di maksud.
6. Intishbath hukum syar i
Sumber hukum islam adalah al qur an dan hadist yang bersifat umum
dan global, sementara persoalan yang di hadapi umat terus
berkembang. Kerena menetapkan persoalan tersebut membutuhkan
hokum syari. para ulama; menggali hukum mengunakan metode yang
berbeda,oleh sebab itu timbullah instibhat yang berbeda
7. Munculnya para pendongeng
Para pendomgeng mulai dikenal pada masa pemerintahan
utsman bin affan. karena banyak cerita bohong dan khurafat yang di
sampaikan , pada Masa Ali bin abi thalib para pendongeng
mulai di berantas. Cerita dongeng menyebabkan masuknya cerita
usr aliyah dan khayal ke dalam kitab tafsir dan sejarah islam.

C. Pengertian firqah
Secara etimologi (bahasa), firqah berarti kelompok, rombongan, kumpulan
atau golongan. Kemudin muncul kata furqah berarti cerai atau pisah. Sedangkan
Prof. DR. KH. Said Aqil Siradj MA, dalam bukunya Ahlussunah Waljama'ah
dalam lintas sejarah mengartikan firqah sebagai faksi politik.
Sedangkan secara terminologi (istilah), firqah berarti golongan atau
kaumyang mengikuti pemahaman atau pendapat yang keluar dari pemahaman
jama'ah muslimin atau aswadul a'dham dan mereka kemudian memisahkan diri
dari ikatan keutamaan dalam Islam. Menurut Muhammad Idrus Ramli, firqah
adalah orang-orang yang bercerai-berai dan memisahkan diri dari golongannya
D. Firqah-firqah yang berpengaruh dalam islam
Dalam sejarah Islam, terdapat banyak firqah atau golongan yang berpengaruh.
Beberapa di antaranya adalah:
1. Sunni: Sunni adalah firqah mayoritas dalam Islam dan mengikuti ajaran
Nabi Muhammad SAW dan Khulafaur Rasyidin. Mereka terbagi lagi
menjadi beberapa madzhab, seperti Hanafi, Maliki, Shafi'i, dan Hanbali.

2. Syiah: Syiah merupakan firqah Islam yang menganggap Imam Ali dan

ix
keturunannya sebagai pemimpin sah Islam. Mereka memiliki berbagai
sekte, seperti Dua Belas Syiah, Ismaili, dan Zaidi.

3. Sufi: Sufi adalah kelompok yang mengejar dimensi mistik dalam Islam
dan fokus pada pengalaman spiritual, mencari kecintaan Allah, dan
mengejar kesatuan dengan Tuhan.

4. Wahabi/Salafi: Wahabi atau Salafi adalah gerakan yang berusaha untuk


kembali ke pemahaman awal Islam seperti yang diajarkan oleh Salafus
Shalih (generasi awal umat Islam).

5. Ahmadiyah: Ahmadiyah adalah gerakan yang didirikan oleh Mirza


Ghulam Ahmad dan mengklaim bahwa dia adalah Imam Mahdi yang
dinanti-nanti dalam Islam.

6. Ibadi: Ibadi adalah firqah yang menganut pandangan moderat dalam Islam
dan terutama ditemukan di Oman.

7. Ahlul Hadits: Ahlul Hadits adalah kelompok yang menekankan pentingnya


Hadits (tradisi Nabi) dalam pemahaman agama Islam.

8. Mu'tazilah: Mu'tazilah adalah kelompok pemikir yang menganut teologi


rasional dan berusaha untuk menggabungkan pemikiran filsafat Yunani
dengan ajaran Islam.

E. Pengertian firqah yang berpengaruh


Firqah adalah istilah dalam Islam yang merujuk pada kelompok atau aliran
pemikiran yang memiliki pandangan atau keyakinan khusus dalam masalah
agama, kepercayaan, atau praktik ibadah. Beberapa firqah dalam sejarah Islam
yang berpengaruh termasuk Sunni, Syiah, Ibadi, dan lainnya. Setiap firqah
memiliki perbedaan dalam pemahaman dan praktik agama, dan masing-masing
memiliki pengikutnya sendiri. Salah satu yang paling berpengaruh adalah
Sunni, yang merupakan mayoritas umat Islam di seluruh dunia.
F. Pandangan-pandangan firqah yang berkembang
Firqah-firqah dalam Islam adalah kelompok-kelompok pemikiran atau aliran
keagamaan yang memiliki pandangan yang berbeda dalam beberapa aspek
ajaran Islam. Beberapa firqah yang berkembang dalam sejarah Islam termasuk:
Sunni: Sunni adalah salah satu firqah terbesar dalam Islam. Mereka
mengikuti ajaran dan tradisi yang berasal dari Nabi Muhammad SAW dan

x
menjunjung empat khalifah pertama sebagai pemimpin yang sah.
Syiah: Syiah adalah firqah yang meyakini bahwa kepemimpinan dalam Islam
harus dilanjutkan oleh para Imam yang dipilih oleh Allah. Mereka memiliki
pandangan yang berbeda dalam hal suksesi kepemimpinan setelah Nabi
Muhammad.
Ibadi: Firqah Ibadi berkembang terutama di Oman dan memiliki pandangan
khusus tentang kepemimpinan dalam Islam. Mereka mengikuti pemilihan Imam
melalui proses musyawarah.
Kharijites: Kharijites adalah firqah yang berpendapat bahwa seorang Muslim
yang berdosa secara serius harus diusir dari komunitas Muslim. Mereka
memiliki pandangan yang sangat ketat tentang masalah moral dan politik dalam
Islam.
Sufi: Sufisme adalah aliran mistis dalam Islam yang menekankan
pengalaman pribadi dan hubungan spiritual dengan Allah. Mereka sering
menggunakan praktik-praktik mistik dan meditasi

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Firqah adalah sebuah paham keagamaan yang di anut oleh orang islam,yang
memiliki kepercayaan yang berbeda tentang masalah (pandangan) terhadap
hukum islam yang kurang begitu jelas perlu di ingat kita tidak boleh
menyalahkan begitu saja orang yang tidak sepaham dengan kita ,karena semua
adalah benar dan yang salah adalah orang yang menyalahkan hal-hal tersebut.

xi
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

xii

Anda mungkin juga menyukai