Aswaja
oleh :
Desember 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah menganugerahkan segala rahmat dan
hidayah - Nya, karena hanya dengan karunia-Nya makalah yang berjudul “firqah-firqah
yang berkembang dalam islam” ini dapat terselesaikan tanpa hambatan yang berarti.
Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya.
Sehubungan dengan selesainya makalah ini maka penulis mengucapkan terimakasih kepada :
Dengan penuh harap semoga jasa kebaikan beliau diterima Allah dan tercatat sebagai
amal sholeh.
Akhirnya karya ini penulis suguhkan kepada segenap pembaca, dengan harapan
adanya kritik yang bersifat produktif demi pengembangan dan perbaikan lebih sempurna
dalam kajian-kajian pendidikan islam.
Semoga karya ini bermanfaat bagi pembaca dan mendapat ridho dari Allah
SWT,Amiin.
penyusun
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.2 Materi sebab-sebab dan proses timbulnya firqah-firqah dalam islam ....... 5
3.1 Kesimpulan............................................................................................... 12
3.2 Saran......................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Agama islam yang di bawa oleh Rasululloh SAW merupakan kesatuan yang utuh dari
3 unsur, yaitu iman, islam dan ikhsan.dalam agama islam tidak ada yang di pertentangkan,
apabila terjadi hal yang kurang dapat di pahami, maka seluruh persoalan itu di kembalikan
kepada Rasululloh SAW.Setelah Rasululloh SAW wafat bibit perselisihan di antara umat
islam mulai tampak yang pertama kali tampak mengenai tempat Rasululloh SAW di
makamkan dan siapa yang berhak menggantikan beliau, yang kemudian menyebabkan
timbulnya firqah dikalangan umat islam.
Sahabat anshor memandang bahwa jabatan kholifah harus dari klangan mereka.
Mereka telah menolong dan melindungi dawah nabi sehingga islam bisa berkembang pesat.
Kemudian di lain pihak berpendapat bahwa ke khalifahan harus berada di tangan Bani
Hasyim. Perselisihan akhirnya dapat di atasi dengan terpilihnya sayyidina Abu bakar asidiq
dan kemudian di teruskan oleh umar bin khottob akan tetapi pada masa khalifah utsman bin
affan timbul berbagai perpecahan di kalangan umat islam secara lebih serius hingga muncul
seorang yahudi kelahiran yaman yang bernama Abdullah bin sabba, yang mengaku telah
masuk islam dan Abdullah bin sabba dengan gencar mempropagandakan semangat anti
khalifah Ustman bin affan. Sejak itu munculah aliran syiah dan selanjutnya di susul aliran
lain sebagai reaksi terhadap aliran syiah.
Dari akar permasalahan ini kemudian timbul usaha membentengi ajaran dengan
rumusan hujjah. Maka lahirlah fiqoh satau madzab baik di bidang fiqih maupun
akhlak/tassawuf.Oleh karena itu pengertian dari firqah secara etimologi atau bahasa adalah
kelompok, rombongan, kumpulan atau golongan sedangkan secara terminology (istilah)
firqah berarti golongan atau kaum yang mengikuti pemahaman atau pendapat yang keluar
dari pemahaman jama’ah muslimin dan mereka kemudian memisahkan diri dari ikatan
keutamaan dalam islam.
1
2
PEMBAHASAN
Sejarah Timbulnya firqah Islam Timbulnya aliran-aliran teologi Islam tidak terlepas
dari fitnah-fitnah yang beredar setelah wafatnya Rasulullah Saw. Setelah Rasulullah Saw
wafat peran sebagai kepala Negara digantikan oleh para sahabat-sahabatnya, yang disebut
khulafaur Rasyidin yakni Abu Bakar, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi
Thalib. Namun, ketika pada masa Utsman bin Affan mulai timbul adanya perpecahan antara
umat Islam yang disebabkan oleh banyaknya fitnah yang timbul pada masa itu.
Sejarah mencatat, akibat dari banyaknya fitnah yang timbulkan pada masa itu
menyebabkan perpecahan pada umat Islam, dari masalah politik sampai pada masalah
teologis. Awal mula perpecahan bisa kita simak sejak kematian Utsman bin Affan r.a. Ahli
sejarah menggambarkan ‘Usman sebagai orang yang lemah dan tak sanggup menentang
ambisi keluarganya yang kaya dan berpengaruh itu untuk menjadi gubernur. Tindakan-
tindakan yang dijalankan Usman ini mengakibatkan reaksi yang tidak menguntungkan bagi
dirinya.
Sahabat-sahabat nabi setelah melihat tindakan Usman ini mulai meninggalkan khalifah
yang ketiga ini. Perasaan tidak senang akan kondisi ini mengakibatkan terjadinya
pemberontakan, seperti adanya lima ratus pemberontak berkumpul dan kemudian bergerak ke
Madinah. Perkembangan suasana di Madinah ini membawa pada pembunuhan Usman oleh
pemuka- pemuka pemberontak di Mesir ini. Setelah Usman wafat Ali sebagai calon terkuat
menjadi khalifah keempat. Tetapi segera ia mendapat tantangan dari pemuka-pemuka yang
ingin pula menjadi khalifah, terutama Talhah dan Zubeir dari Mekkah yang mendapat
sokongan dari Aisyah. Tantangan ini dapat dipatahkan Ali dalam pertempuran yang terjadi di
Irak tahun 656 M. Talhah dan Zubeir mati terbunuh dan Aisyah dikirim kembali ke Mekkah..
Tantangan kedua datang dari Mu’awiyah, Gubernur Damaskus dan keluarga dekat
Usman. Ia menuntut Ali supaya menghukum pembunuh- pembunuh Usman, bahkan ia
menuduh bahwa Ali turut campur dalam soal pembunuhan itu.
3
4
Dalam pertempuran yang terjadi antara kedua golongan ini di Siffin, tentara Ali mendesak
tentara Mu’awiyah sehingga yang tersebut akhir ini bersiap-siap untuk lari. Tetapi tangan
kanan Mu’awiyah Amr Ibn al-’As yang terkenal sebagai orang licik minta berdamai dengan
mengangkat al-Quran keatas. Qurra’ atau syi’ah yang ada dipihak Ali mendesak Ali untuk
mnerima tawaran itu dan dicarilah perdamaian dengan mengadakan arbitase. Sebagai
pengantara diangkat dua orang, yaitu Amr Ibn al-‘As dari pihak Mu’awiyah dan Abu Musa
al-Asy’ari dari pihak Ali. Dalam pertemuan mereka, kelicikan Amr mengalahkan perasaan
takwa Abu Musa.
Peristiwa ini merugikan bagi Ali dan menguntungkan bagi Mu’awiyah. Khalifah yang
sebenarnya adalah Ali, sedangkan Mu’awiyah kedudukannya tak lebih dari Gubernur daerah
yang tak mau tunduk kepada Ali sebagai khalifah. Dengan adanya arbitase ini kedudukannya
telah naik menjadi khalifah yang tidak resmi. Sikap Ali yang menerima dan mengadakan
arbitase ini, sungguhpun dalam keadaan terpaksa, tidak disetujui oleh sebagian tentaranya.
Mereka berpendapat bahwa hal serupa itu idak dapat diputuskan oleh arbitase manusia.
Putusan hanya datang dari Allah dengan kembali kepada hukum-hukum yang ada
dalam al-Quran. La hukma illa lillah (tidak ada hukum selain hukum dari Allah) atau la
hakama illa Allah (Tidak ada pengantar selain dari hukum Allah), menjadi semboyan mereka.
Mereka memandang Ali telah berbuat salah, oleh karena itu mereka meninggalkan
barisannya. Golongan mereka inilah dalam sejarah islam terkenal dengan nama al-Khawarij,
yaitu orang yang keluar dan memisahkan diri. Karena memandang Ali bersalah dan berbuat
dosa, mereka melawan Ali.Ali sekarang menghadapi dua musuh, yaitu Mu’awiyah dan
Khawarij.karena selalu mendapat serangan dari kedua pihak ini Ali terlebih dahulu
memusatkan usahanya untuk menghancurkan Khawarij. Setelah Khawarij kalah Ali terlalu
lelah untuk meneruskan pertempuran dengan
5
Mu’awiyah. Mu’awiyah tetap berkuasa di Damaskus dan setelah Ali wafat ia dengan mudah
dapat memperoleh pengakuan sebagai khalifah umat Islam pada tahun 661 M.
Dari akar permasalahan ini kemudian timbul usaha membentengi ajaran dengan
rumusan hujjah. Maka lahirlah fiqoh satau madzab baik di bidang fiqih maupun
akhlak/tassawuf.
Pada masa Rasululloh SAW fanatisme kesukuan bangsa arab dapat di redam. Hal
ini merupakan keberhasilan beliau memerangifanatisme kesukuan. Hal ini berlanjut
sampai pada pemerintahan Ustman bin affan dan bangkit kembali dengan pertentangan
bani Umayyah danbani Hasyim.
2.2.2 Perebutan jabatan kholifah
Perbedaan pendapat tentang masalah siapa yang paling berhak menggantikan
Rasululloh SAW timbul sejak beliau wafat. Akan tetapi pertentangan tersebut tumbuh
dan semakin berkembang pada masalah jabatan kholifah.
2.2.3 Masuknya agama lain ke agama islam
Sebagai akibat kekuasan wilayah islam, pemeluk agama terdahulu seperti yahudi,
nasrani, dan majusi banyak yang memeluk islam. Dalam benak mereka masih tersisa
tradisi dan pemikiran agama mereka sebelumnya, sehingga mempegaruhi pemikiran
keislaman.
2.2.4 Penerjemah buku filsafat
Pada akhir pemerintahan Bani Umayyah, umat islam mulai menerjemahkan buku
filsafat. Usaha tersebut berpengaruh terhadap perbedaan pendapat dalam islam. Sejak itu
lahir para filosuf dan ulama kalam yang menggunakan pemikiran filsafat di bidang
akhidah islam.
6
2.2.5 Adanya ayat-ayat mutasyabihad
Dalam al-qur’an tedapat ayat muhkamat dan mutasyaihabihat. Ayat muhkamat
adalah ayat yang artinya sudah jelas, sedangkan mutasyabihat adaah ayat yang belum
jelas artinya. Akibatnya mereka berbeda pendapat mengenai makna yang di maksud.
2.2.6 Intishbath hukum syar’i
Sumber hukum islam adalah al qur’an dan hadist yang bersifat umum dan global,
sementara persoalan yang di hadapi umat terus berkembang . kerena menetapkan
persoalan tersebut membutuhkan hukum syari . para ulama; menggali hukum
mengunakan metode yang berbeda,oleh sebab itu timbullah instibhat yang berbeda
2.2.7 Munculnya para pendongeng
Para pendomgeng mulai dikenal pada masa pemerintahan utsman bin affan.karena
banyak ceriata bohomg dan khurafat yang di smpaikan ,pada Masa Ali bin abi thalib para
pendongeng mulai di berantas. Cerita dongeng menyebabkan masuknya cerita usr aliyah
dan khayal ke dalam kitab tafsir dan sejarah islam
2.3.1 Khawarij
Pada thun 657 M terjadi perng siffin antara pasukan Ali melawan pasukan
Mu’awiyah ketika perang memuncak pasukan muawiyah terdesak ,tiba-tiba beberapa
orang mengangkat mushaf dengan ujung tombak sebagai tanda damai. Akan tetapi
sekelompok orang pasukan beliau memuntut agar menerima tafkim sehingga beliau
menerimannya. Tahfkim di laksanakan di daumatul jandal dan masing maing pihak
mengangkat seorang hakim .tapi khalifah ali menolak tuntutan sehingga mereka
mrnyatakan keluar dari golongan ali.
7
a. Hanya mengakui sahnya kahalifah abu bakar, umar bin khatab dan enam tahun
pertama masa khalifah utsman bin affan.
2.3.2 Syi’ah
Syiah artinya kelompok atau pengikutb ali bin abi tholib.inti ajaran syiah
adalah masalah imamah yang harus berdasarkan syara’, dari ajaran tersebut
melahirkan beberapa faham dalam aqidah dan ibadah, misalnya :
a. Nabi berwasiat bahwa yang menggantikan sebagai imam adalah syaidina ali
bin abi thalib.
b. Imam pengganti nabi adalah kepala negara, seorang imam ma’sum dan tidak
dapat di ganggu gugat.
2.3.3 Mu’tazilah
Aliran yang muncul di basrah pada abad ke-2 hijriyah. Mu’tazilah dikenal
sebagai golongan yang menganut kebebasan berfikirdan mendewakan akal. Aliran
mu’tzilah memiliki prinsip yaitu :
e. Al-amru bil ma’ruf wal nahyu anil munkar, artinya menyuruh berbuat baik
danmencegah kemunkaran.
2.3.4 Wahabiyah
2.3.5 Aswaja
“Bahwasanya Bani Israil telah berfirqah-firqah sebanyak 72 millah (firqah) dan akan
berfirqah ummatku sebanyak 73 firqah, semuanya masuk neraka kecuali satu”.
Sahabat-sahabat yang mendengar ucapan ini bertanya, “siapakah yang satu itu, Ya
Rasulullah?” Nabi menjawab, “Yang satu itu adalah orang yang berpegang (ber-
i’tiqad) sebagai peganganku (i’tiqad-ku) dan pegangan sahabat-sahabatku” (HR
Tarmidzi).
Firqah adalah golongan atu pun kaum yang kemudian mengikuti pendapat atau
pemahaman ,diluar pemahaman jamaah muslim sehingga mereka keluar atau memisahkan
diri dari ikatan islam. Firqoh sederhananya adalah mereka yang memisahkan atau bercerai
dari golongan nya.
Salah satu permasalahan yang muncul di masyarakat pada saat ini adalah banyaknya
aliran-aliran dalam agama khususnya agama Islam, yang sangat cepat menyebar di kalangan
masyarakat khususnya di Negara Indonesia. Ajaran-ajaran baru mudah masuk dalam pola
pikir masyarakat. Ini sangat perlu diperhatikan, karena bersentuhan dengan aqidah dan
kemurnian agama itu sendiri. Agama tidak akan pernah lepas dalam tindak tanduk perilaku.
10
Ini harus diketahui sejak dini, dengan pendidikan akan lebih memudahkan sebagai kontrol
pergesekan pola pikir yang bertentangan dengan syariat Islam. Menurut pemaparan dari
Sirajuddin Abbas bahwa, dalam sejarah telah tercatat, bahwa di lingkungan masyarakat
ummat Islam dari abad- abad permulaan, sampai sekarang terdapat firqahfirqah dalam I’tiqad
yang pahamnya berbeda-beda atau bertentangan secara tajam antara satu sama lain. Ini sudah
menjadi fakta yang tak dapat dibantah lagi karena hal yang serupa itu sudah terjadi.
Adanya firqah-firqah (golongan) yang di lingkungan ummat Islam, yang antara satu
sama lain bertentangan pahamnya secara tajam yang sulit untuk didamaikan, apalagi untuk
dipersatukan. Hal ini sudah menjadi fakta dalam sejarah yang tidak bisa dirubah lagi, dan
sudah menjadi ilmu pengetahuan yang termaktub dalam kitab-kitab agama, terutama dalam
kitabkitab ushuluddin.Nabi Muhammad menyuruh ummat Islam ketika melihat perselisihan-
perselisihan itu supaya berpegang teguh dengan Sunnah Nabi dan Sunnah Khalifah Rasyidin
(Abu Bakar, Umar, Ustman dan Ali Ra).
Dengan konsep seperti itu, perbedaan- perbedaan yang terjadi tidak akan menjadi
persoalan yang sangat rumit di kalangan umat Islam bahkan tindak 3 Siradjuddin Abbas,
I’tiqad Ahlussunnah Wal Jamaah. Seperti yang terjadi saat ini, sesama umat Islam pun sudah
tidak mempunyai toleransi yang cukup tinggi, suatu perbedaan sudah dianggap sebagai
kekafiran yang harus segera di hilangkan, dengan cara apapun tanpa ada kata musyawarah,
bertemu, berkumpul, dan berdiskusi.
Di era modern ini perkembangan agama begitu pesat. Tumbuhnya firqoh- firqoh tersebut
merupakan efek dari perkembangan agama itu sendiri oleh pemikiran-pemikiran umat yang
menyebabkan tidak sedikitnya perbedaan dan pertentangan sampai dengan ujung
perselisihan. Hal tersebut mengakibatkan pertikaian antar berbagai firqoh. Sesungguhnya
mereka adalah orang Islam yang ingin mencari ridho Allah, yang membedakan adalah pola
pikir yang berbeda.Berbagai macam firqah-firqah diatas, mempunyai karakter sendirisendiri,
yang merupakan suatu ciri khas.
11
Radikalisme adalah faham dimana dalam menafsirkan teks sangat sempit dan ketat tanpa
melakukan verifikasi empirik dan sangat melebihkan dan mengutamakan isi teks.
Misalnya dalam menafsirkan bagaimana berpakaian seorang muslim lebih cenderung kepada
model pakaian orang Arab. Pakaian yang tidak demikian dinilai kurang mencerminkan
seorang muslim. Demikian pula dalam menafsirkan ayat-ayat jihad di tafsirkan jihad dengan
situasi perang pada zaman Rasulallah.7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi firqah adalah sebuah paham keagamaan yang di anut oleh orang
islam,yang memiliki kepercayaan yang berbeda tentang masalah (pandangan)
terhadap hukum islam yang kurang begitu jelas. Tapi perlu di ingat kita tidak boleh
menyalahkan begitu saja orang yang tidak sepaham dengan kita ,karena semua adalah
benar dan yang salah adalah orang yang menyalahkan hal-hal tersebut.
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
https://aswajacenterpati.wordpress.com/tag/firqoh/
https://agungnahdlatussubban.blogspot.com/2016/11/firqoh-dalam- islam-html
https://whitekingdoms.com/2013/03/30/73-golongan-firqoh-dalam- islam/
https://imamnajibm.blogspot.com/2016/10/pemgertian-dan-sebab- munculnya-firqah.html
13