Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KONDISI PEREKONOMIAN INDONESIA (PANDEMI COVID-19)


Ditulis untuk memenuhi tugas Matakuliah
Pengantar Ekonomi Makro
Dosen pengampu: SETYOADI PAMBUDI, M. E

OLEH :
NAZALUL BAIZ ( 2061206007 )

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR
JANUARI 2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
menciptakan semesta alam yakni Allah SWT. Yang mana telah memberikan rahmat
dan karuniaNya kepada kami. Sholawat serta salam kami haturkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah diutus menyampaikan risalah kepada umatnya. Dengan
ini kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “kondisi ekonomi
indonesia (pandemi covid-19)”, untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar
ekonomi makro
Tak lupa kami menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak rektor Prof. Dr. H. M. Zainuddin, M. Pd.
2. Bapak Setyoadi Pambudi, SE., M. E. selaku dosen pembimbing mata kuliah
Mikro
3. Teman-teman dari fakultas Agama Islam program S1 Perbankan Syari’ah.
4. Semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu yang mana telah
membantu demi terselesaikannya tugas ini dengan lancar. Semoga Allah SWT
membalas semua kebaikannya. Amiin.

Blitar, 23 Januari 2020

Penyusun
ii

DAFTAR ISI

MAKALAH…………………………….......…………………………………. i
KATA PENGANTAR……………..………………………………………….. ii
DAFTAR ISI…………………………..……………………………………… iii
BAB I ……………………….....……………………………………………... 1
PENDAHULUAN…………..…………………………………………………1
1.1 LATAR BELAKANG……………….....……………………………… 1
1.2 RUMUSAN MASALAH………………………...…………………….. 1
1.3 TUJUAN MASALAH ……………………………................................. 1
BAB II …………………………………………………………………........... 2
PEMBAHASAN………………………………………………………………. 2
2.1 Perekonomian indonesia saat ini............................................................... 2
2.2 Dampak pandemi covid-19 terhadap ekonomi......................................... 3
2.3 Upaya pemerintah kembalikan perekonomian indonesia......................... 5
BAB III ……………………………………………………………………...…6
PENUTUP……………………………………………………………………...6
3.1 KESIMPULAN............……………………………………………….... 6
3.2 SARAN……………………........……………………………………... 6
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….... 7
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi
disemua negara. Olehkarena itu, dalam menyikapi permasalahan
e k o n o m i t i a p n e g a r a , m a s i n g - m a s i n g n e g a r a menganut sistem
ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara yang
bersangkutan.Sistem menurut Chester A. Bernard, adalah suatu kesatuan
yang terpadu, yang di dalamnyaterdiri atas bagian-bagian dan masing-
masing bagian memiliki ciri dan batas tersendiri. Suatu sistem pada dasarnya
adalah “organisasi besar yang menjalin berbagai subjek !atau objek"
serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek
pembentuk sebuahs i s t e m d a p a t b e r u p a o r a n g - o r a n g a t a u m a s y a r a k a t ,
untuk suatu sistem sosial atau sistemkemasyarakatan dapat berupa
makhluk-makhluk hidup dan benda alam, untuk suatu
s i s t e m kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem informasi atau bahkan
kombinasi dari subjek-subjek tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana kondisi indonesia saat pendemi covid-19?
1.2.2 Apa saja dampak dari pendemi covid-19 terhadap ekonomi?
1.2.3 Apa saja upaya yang dilakukan pemerintah terhadap ekonomi?

1.2 Tujuan
1.3.1 Agar mengetahui kondisi ekonomi saat pandemi covid-19
1.3.2 Agar mengetahui dampak dari pandemi covid-19 terhadap ekonomi
1.3.3 Agar mengetahui upaya yang dilakukan oleh pemerintah terhadap
ekonomi
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perekonomian Indonesia saat ini
Berdasarkan pertumbuhan year-on-year, sumber pertumbuhan ekonomi
Indonesia pada triwulan 1 2020 terbesar pada sektor informasi dan komunikasi
sebesar 0,53 persen. Hal ini wajar mengingat dengan adanya anjuran untuk tidak
keluar rumah maka banyak orang mengakses pekerjaan, hiburan dan pendidikan
melalui teknologi informasi. Seiring hal tersebut, volume penjualan listrik PLN ke
rumah tangga meningkat.
Berdasarkan rilis dari Badan Pusat Statistik, jumlah wisatawan mancanegara
yang datang ke Indonesia pada Triwulan I-2020 juga turun drastis hanya sejumlah
2,61 juta kunjungan, berkurang 34,9 persen bila dibanding tahun lalu. Hal ini sejalan
dengan adanya larangan penerbangan antar negara yang mulai diberlakukan pada
pertengahan Februari lalu. Jumlah penumpang angkutan rel dan udara juga tumbuh
negative seiring dengan diberlakukannya PSBB.
Berdasarkan analisa data yang dikeluarkan oleh The Singapore University of
Technology and Design dengan menggunakan metode estimasi pandemi, Susceptible
Infected Recovered (SIR) dengan DDE (Data Driven Estimation), maka diperkirakan
puncak pandemi di Indonesia telah terjadi pada bulan 19 April 2020 yang lalu dan
secara berangsur akan berakhir secara total pada akhir Juli 2020. Data ini dikeluarkan
per 5 Mei 2020 yang diambil berdasarkan data dari berbagai negara untuk
memprediksi berakhirnya pandemi di dunia.
Berdasarkan data tersebut, diperkirakan akhir Mei 2020 kebijakan PSBB
dapat segera berakhir. Dengan demikian, awal Juni seluruh aktifitas dapat berjalan
dengan normal. Bila prediksi yang ditujukan untuk pendidikan dan penelitian ini
benar, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai titik terendah pada
kuartal kedua. Idul Fitri yang biasanya mempunyai pengaruh cukup besar untuk
menggerakkan perekonomian, akan menjadi sebaliknya karena PSBB. Sisi baiknya,
bila bulan Juni aktifitas sudah berjalan maka perusahaan dan pengusaha masih
mempunyai waktu untuk langsung operasional.

2
2.2 Dampak Pandemi covid-19 Terhadap Ekonomi
Pada tahun 2020 ini, covid-19 menjadi perhatian yang sangat besar bagi
bangsa Indonesia. Banyak kerugian yang ditimbulkan daripandemic ini yang
berdampak pada perekonomian Indonesia. Setelah mengalami peningkat kasus
yang melesat dengan kurun waktu sangat cepat, pemerintah membuat kebijakan
dalam mengatasi pandemic covid-19, degan berlakunya PSBB yang tercantum
dalam Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 2020.
Dengan adanya PSBB tersebut semua kegiatan yang biasa dilakukan
terpaksa terhenti. Seluruh kegiatan dibidang indutri maupun perkantoran untuk
sementara waktu terpaksa berhenti untuk beroperasi. Selain itu, sector
pendidikan, layanan public, seluruh tempat beribadah, pusat perbelanjaan, rumah
makan maupun tempat pariwisata juga mengalami hal yang sama (Misno et al,
2020).Social atau physical distancing ini membawa pengaruh pada penurunan
aktivitas ekonomi secara keseluruhan (Iskandar et al, 2020)
.Dampak pada sector ekonomi pada masa pandemic covid-19 di
Indonesia, antara lain :
a. Terjadinya PHK besar-besaran. hasil data yang didapat yaitu ≥ 1,5 juta
pekerja di rumahkan dan terkena PHK yang mana 90% pekerja di
rumahkan dan pekerja yang di PHK sebesar 10%.
b. Terjadinya penurunan PMI Manufacturing Indonesiamencapai 45,3%
pada Maret 2020.
c. Terjadinya punurunan impor sebesar 3,7% pada triwulan I.
d. Terjadinya inflasi yang telah mencapai pada angka 2,96% year-on-
year(yoy) yang telah disumbangkan dari harga emas dan komoditas
pangan pada maret 2020.
e. Terjadinya keterbatalan penerbangan yang mengakibatkan penurunan
pendapatan di sector tersebut. Kerugian yang dirasakan mencapai Rp.
207 miliar. Batalnya penerbangan tersebut sebanyak 12.703 pada 15
bandara pada bulan januari-maret 2020.

3
f. Pada 6 ribu hotel telah terjadi penurunan penempatan (okupansi) hingga
mencapai 50%. Hal tersebut bisa mengakibatkan kehilangan devisa
pariwisata (Hanoatubun, 2020).

Bentuk nyata yang dapat dilihat dari dampak covid terhadap ekonomi yang
dapat terlihat saat ni iadalah kejadian PHK. Banyak karyawan yang dirumahkan dan
berbagai perusahaan bahkan terancam bangkrut. Sebanyak 114.340 perusahaan telah
melakukan PHK dan merumahkan tenaga kerja dengan total pekerja yang terkena
telah mencapai angka 1.943.916 orang perusahan dengan persentase 77% sector
formal dan 23% dari sector informal (Kemnaker, 2020).
Perekonomian di Indonesia terganggu akibat pandemic covid-19 ini juga
terjadi pada mekanisme pasar bukan berdampak hanya pada fundamental ekonomi riil
saja. Terganggunya mekanisme pasar ini dapat menlenyapkan surplus ekonomi yang
mempengaruhi permintaan dan penawaran Terganggunya perekonomian di Indonesia,
bukan pada fundamental ekonomi. Aspek vital ekonomi antara lain supply, demand
dan suppy-chain.
Apabila ketiga aspek tersebut telah terganggu maka akan terjadi krisis
ekonomi di berbagai lapisan masyarakat Indonesia secara merata. Kelompok
masyarakat yang paling rentan terhadap dampak ekonomi akibat pandemic ini adalah
masyarakat dengan pendapatan t yang dihasilkan dari pendapatan harian
Mekanisme pasar yang terganggu akibat dampak covid yang menyelenyapkan
surplus ekonomi, namun dampak dari covid-19 ini juga ada pengaruh positifnya
terhadap perekonomian Indonesia yaitu adalah akan terbukanya peluang baru pasar
ekspor selain China. Dampak positif dari pandemic ini merupakan peluang bagi
Indonesia untuk dapat memperkuat perekonomian dalam negeri.
Hal ini dikarenakan pandemic ini mengakibatkan pemerintah akan
memprioritaskan serta memperkuat daya beli di dalam Negeri saja. Dengan hal ini,
pemerintah bisa memanfaatkan dengan baik agar investasi tetap stabil walaupun
pertumbuhan ekonomi yang terjadi saat ini sedang terancam secara global .

4
2.3 Upaya Pemerintah Mengembalikan Perekonomian Indonesia
Mengingat hal tersebut, pemerintah mengambil langkah cepat dengan
menyiapkan lima langkah agar perekonomian nasional kembali positif.
a. melakukan belanja besar-besaran guna meredam kontraksi ekonomi akibat
pandemi Covid-19.
b. Langkah tersebut dipilih karena, pada masa krisis akibat pandemi Covid-19,
belanja pemerintah diakui sebagai instrumen pengungkit pemulihan ekonomi. Di
samping itu, sektor swasta dan UMKM harus dipulihkan dengan stimulus.Lewat
belanja besar-besaran, permintaan dalam negeri meningkat dan dunia usaha
tergerak untuk berinvestasi.
c. pemerintah membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi
Nasional. Pada komite ini, Airlangga Hartarto bertindak sebagai pemimpin, dan
Erick Thohir selaku Ketua Pelaksana. Komite tersebut akan memastikan
penanganan kesehatan dan ekonomi berjalan sinergi, dan menjaga pertumbuhan
ekonomi pada kuartal III 2020.
d. pemerintah memberi bantuan kredit berbunga rendah, dan menyiapkan berbagai
program agar UMKM bergeliat kembali. Salah satunya adalah kebijakan
restrukturisasi dan subsidi bunga kredit.
e. pemerintah menempatkan dana di perbankan guna memutar roda ekonomi.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Berbagai macam kebijakan telah dibuat dibuat oleh pemerintah Indonesia
dalam menangani pandemic covid-19 yang sedang marak terjadi. Kebijakan yang ada
tersebut secaralangsung berdampak positivenamun secara tidak langsung juga dapat
menimbulkan dampak negative, salah satunya yang dapat kita ketahui saat ini yaitu
merosotnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dampak pada sector ekonomi di
Indonesia akibat dari pandemic ini antara lain terjadinyaPHK, terjadinya PMI
Manufacturing Indonesia, penurunan impor, peningkatan harga (inflasi) serta terjadi
juga kerugian pada sector pariwisata yang menyebabkan penurunan okupansi.
3.2 SARAN
Demikian Dalam kesempatan ini, penulis mengucapakan terimakasih atas
bantuan dan sarannya. Maka dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan
kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.
6
DAFTAR PUSTAKA
https://www.uii.ac.id/ekonomi-di-masa-pandemi-covid-19/
https://nasional.kompas.com/read/2020/08/07/16224171/5-upaya-pemerintah-
kembalikan-pertumbuhan-perekonomian-nasional?
file:///C:/Users/Admin/AppData/Local/Temp/179-595-1-PB-1.pdf
7

Anda mungkin juga menyukai