Dosen Pengampu :
Disusun oleh:
MARET 2021
A. BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
Biaya tenaga kerja langsung yaitu upah ataupun gaji yang diberikan perusahaan
kepada karyawan dimana karyawan tersebut terlibat langsung pada proses produksi untuk
menghasilkan barang jadi. Dalam menentukan berapa besarnya biaya tenaga kerja langsung
perusahaan menggunakan rumus seperti yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Rumus
perhitungan biaya tersebut secara umum yaitu dengan menghitung berapa tingkat upah
karyawan pada periode tersebut dan total jam kerja yang dilakukan oleh pekerja
tersebut.Agar lebih mudah Anda tinggal memasukkannya ke dalam rumus berikut ini.
Menurut Dewi dan Kristanto (2013:16) menyatakan bahwa tiga kegiatan dalam biaya tenaga
kerja yaitu :
a. Pencatatan waktu kerja, merupakan pengumpulan data mengenai jumlah jam kerja
karyawan. Dokumen yang digunakan dalam pencatatan waktu kerja yaitu kartu hadir
yang digunakan untuk mencatat jumlah jam kerja karyawan dalam satu hari dan kartu
jam kerja yang dibuat setiap hari untuk setiap karyawan menurut pekerjaan yang
dilaksanakan.
b. Perhitungan jumlah gaji dan upah, merupakan tugas departemen personalia.
c. Alokasi biaya tenaga kerja, dibukukan atas dasar kartu hadir dan kartu jam kerja yang
merupakan dokumen sumber untuk mengalokasikan biaya tenaga kerja kepada setiap
Kondisi internal akan menentukan apakah perencanaan jam kerja langsung layak
dikaitkan dengan rencana produksi. Begitu pula dengan pendekatan yang akan digunakan
dalam perencanaan jumlah jam kerja langsung. Beberapa pendekatan yang dapat digunakan
dalam menentukan jam kerja standar adalah :
1. Studi gerak dan waktu. Studi ini biasa dilakukan oleh bagian teknik dengan membuat
analisis pekerjaan apa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu produk. Kemudian
dengan observasi (biasanya dengan alat bantu stopwatch) yang dilakuakan berulang-
ulang akan dapat ditentukan standar waktu setiap jenis pekerjaan.
2. Biaya standar. Jika sistem biaya standar telah diterapkan di dalam perusahaan,
biasanya telah dihitung pula jumlah kebutuhan jam kerja langsung untuk setiap unit
produk. Dengan demikian, standar jam kerja langsung tersebut dapat digunakan dalam
pembuatan anggaran jam kerja langsung ( dengan cara mengalikannya dengan
rencana produksi).
3. Estimasi langsung oleh supervisor. Cara ini dilakukan dengan menanyakan langsung
kepada setiap supervisor departemen produksi, berapa perkiraan jumlah jam kerja
yang dibutuhkan untuk membuat rencana produksi. Dalam membuat estimasi
tersebut, supervisor harus berdasarkan pada pendapat pribadi, pengalaman masa lalu,
bantuan tingkat manajemen berikutnya, dan bantuan dari staf teknis.
4. Estimsi dengan statistik. Catatan akuntansi biasanya sangat membantu dalam
menetukan jumlah jamkerja langsung. Rasio antara jam kerja langsung dengan
jumlah output dihitung dan kemudian disesuaikan dengan rencana perubahan dalam
departemen yang bersangkutan. Metode ini sangat tergantung pada ketepatan
pencatatan dan kesamaan proses produksi dari periode ke periode. Metode ini
mempunyai kelemahan, yaitu bahwa inefisiensi yang terjadi pada masa lalu akan
terbawa ke masa yang akan datang.
Contoh Soal
Pada tahun 2014 dalam sebuah perusahaan, tenaga kerja langsung di pabrik di
golongkan menjadi 3 tingkatan, yakni golongan 1.2.3
Upah Perjam tenaga kerja langsung masing masing golongan adalah:
Golongan 1=Rp.450 /orang/DLH
Golongan 2=Rp.600 /orang/DLH
Golongan 3=Rp.750 /orang/DLH
Jumlah masing masing golongan adalah:
Golongan 1 = 50 orang
Golongan 2 = 20 orang
Golongan 3 = 5 orang
Penyelesaian
Tingkat Upah rata rata tenaga kerja langsung adalah