Anda di halaman 1dari 5

RESUME PENYUSUNAN ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Budgeting

Dosen Pengampu :

RIDWAN JAZA’I, S.Pd., M.M

Disusun oleh:

Nazalul Baiz (2061206007)

Erwinda Anin Dita (2061206011)

PROGAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR

MARET 2021
A. BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG

Biaya tenaga kerja langsung yaitu upah ataupun gaji yang diberikan perusahaan
kepada karyawan dimana karyawan tersebut terlibat langsung pada proses produksi untuk
menghasilkan barang jadi. Dalam menentukan berapa besarnya biaya tenaga kerja langsung
perusahaan menggunakan rumus seperti yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Rumus
perhitungan biaya tersebut secara umum yaitu dengan menghitung berapa tingkat upah
karyawan pada periode tersebut dan total jam kerja yang dilakukan oleh pekerja
tersebut.Agar lebih mudah Anda tinggal memasukkannya ke dalam rumus berikut ini.

Biaya Tenaga Kerja Langsung = waktu kerja x upah

Menurut Dewi dan Kristanto (2013:16) menyatakan bahwa tiga kegiatan dalam biaya tenaga
kerja yaitu :

a. Pencatatan waktu kerja, merupakan pengumpulan data mengenai jumlah jam kerja
karyawan. Dokumen yang digunakan dalam pencatatan waktu kerja yaitu kartu hadir
yang digunakan untuk mencatat jumlah jam kerja karyawan dalam satu hari dan kartu
jam kerja yang dibuat setiap hari untuk setiap karyawan menurut pekerjaan yang
dilaksanakan.
b. Perhitungan jumlah gaji dan upah, merupakan tugas departemen personalia.
c. Alokasi biaya tenaga kerja, dibukukan atas dasar kartu hadir dan kartu jam kerja yang
merupakan dokumen sumber untuk mengalokasikan biaya tenaga kerja kepada setiap

pesanan, departemen atau produk.

B. PENENTUAN JAM KERJA STANDAR TENAGA KERJA LANGSUNG

Kondisi internal akan menentukan apakah perencanaan jam kerja langsung layak
dikaitkan dengan rencana produksi. Begitu pula dengan pendekatan yang akan digunakan
dalam perencanaan jumlah jam kerja langsung. Beberapa pendekatan yang dapat digunakan
dalam menentukan jam kerja standar adalah :
1. Studi gerak dan waktu. Studi ini biasa dilakukan oleh bagian teknik dengan membuat
analisis pekerjaan apa yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu produk. Kemudian
dengan observasi (biasanya dengan alat bantu stopwatch) yang dilakuakan berulang-
ulang akan dapat ditentukan standar waktu setiap jenis pekerjaan.
2. Biaya standar. Jika sistem biaya standar telah diterapkan di dalam perusahaan,
biasanya telah dihitung pula jumlah kebutuhan jam kerja langsung untuk setiap unit
produk. Dengan demikian, standar jam kerja langsung tersebut dapat digunakan dalam
pembuatan anggaran jam kerja langsung ( dengan cara mengalikannya dengan
rencana produksi).
3. Estimasi langsung oleh supervisor. Cara ini dilakukan dengan menanyakan langsung
kepada setiap supervisor departemen produksi, berapa perkiraan jumlah jam kerja
yang dibutuhkan untuk membuat rencana produksi. Dalam membuat estimasi
tersebut, supervisor harus berdasarkan pada pendapat pribadi, pengalaman masa lalu,
bantuan tingkat manajemen berikutnya, dan bantuan dari staf teknis.
4. Estimsi dengan statistik. Catatan akuntansi biasanya sangat membantu dalam
menetukan jumlah jamkerja langsung. Rasio  antara jam kerja langsung dengan
jumlah output dihitung dan kemudian disesuaikan dengan rencana perubahan dalam
departemen yang bersangkutan. Metode ini sangat tergantung pada ketepatan
pencatatan dan kesamaan proses produksi dari periode ke periode. Metode ini
mempunyai kelemahan, yaitu bahwa inefisiensi yang terjadi pada masa lalu akan
terbawa ke masa yang akan datang.

C. ANGGARAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG


Anggaran biaya tenaga kerja langsung merupakan bagian dari anggaran tenaga kerja,
yang secara terperinci akan memuat:
a. Jenis barang yang dihasilkan
b. Jumlah barang yang diproduksi
c. Bagian-bagian yang dilalui dalam proses produksi
d. Jumlah jam buruh langsung untuk setiap jenis barang
e. Tingkat upah rata-rata per jam buruh langsung
f. Waktu (kapan) produksi barang dimulai.
Dalam penyusunan anggaran biaya tenaga kerja, perlu dipertimbangkan factor-faktor
berikut:
a. Anggaran unit yang harus diproduksi, khususnya rencana tentang jenis/kualitas dan
kuantitas barang tersebut.
b. Standar waktu yang digunakan yang dapat didasarkan atas data historis atau
pengalaman di waktu yang lalu serta atas dasar penelitian khusus yang disebut studi
gerak dan waktu (time and motion study)
c. System pengupahan atau system pembayaran upah yang bisa didasarkan atas
waktu,output (hasil) atau intensif.
Pengendalian biaya tenaga kerja langsung sering merupakan masalah utama
bagi manajemen. Pengendalian yang efektif dari tenaga kerja langsung tergantung
pada kemampuan penyelia, pengawasan langsung, dan laporan kinerja. Dua elemen
utama pengendalian biaya tenaga kerja langsung adalah :
1. perhatian sehari-hari pada biaya tersebut dan
2. laporan kinerja dan evaluasi hasil.
Untuk pengendalian yang efektif, jumlah yang dianggarkan mungkin
memerlukan pembetulan untuk memperlihatkan peristiwa yang mempunyai pengaruh
yang besar pada biaya tenaga kerja diluar pengendalian dari penyelia yang
bersangkutan.

Contoh Soal
Pada tahun 2014 dalam sebuah perusahaan, tenaga kerja langsung di pabrik di
golongkan menjadi 3 tingkatan, yakni golongan 1.2.3
Upah Perjam tenaga kerja langsung masing masing golongan adalah:
 Golongan 1=Rp.450 /orang/DLH
 Golongan 2=Rp.600 /orang/DLH
 Golongan 3=Rp.750 /orang/DLH
Jumlah masing masing golongan adalah:
 Golongan 1 = 50 orang
 Golongan 2 = 20 orang
 Golongan 3 = 5 orang
Penyelesaian
Tingkat Upah rata rata tenaga kerja langsung adalah

golongan Tingkat Jumlah Tk Jumlah Jumlah


upah/jam/orang (orang) DLH(jam)
1 450 50 100 2.250.000
2 600 20 100 1.200.000
3 750 5 100 375.000
Total 75 100 3.825.000

Jadi tingkat upah rata rata = Rp. 3.825.000/7.500=Rp.510 /DLH

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja


Faktor yang dapat mempengaruhi penyusunan anggaran tenaga kerja adalah sebagai
berikut :

 Kebutuhan tenaga kerja.


 Pencarian atau penarikan tenaga kerja.
 Latihan bagi tenaga kerja baru.
 Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi para tenaga kerja.
 Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja.
 Pengawasan tenaga kerja.
 Rencana produksi.

Anda mungkin juga menyukai