Anda di halaman 1dari 15

ANGGARAN TENAGA KERJA LANGSUNG

Makalah
Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Penganggaran
Dosen Pembina : Erly Sherlita, S.E, M.Si., Ak., C.A.

Disusun Oleh :

Dylla Yulianty (0117101179)

Sulthan Yusuf A (0117101185)

Raden Melati P (0117101211)

Kelas E

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1
UNIVERSITAS WIDYATAMA
KOTA BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Kita Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kita dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas tentang “Anggaran Tenaga Kerja Langsung“. Dalam
penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari
allah swt.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik dari pembaca sangat kita harapkan untuk
penyempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada kita sekalian.

Bandung, 11 April 2019

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada setiap perusahaan tentu ada tenaga kerjanya untuk melakukan semua aktifitas
produksinya. Buruh atau tenaga kerja, merupakan salah satu factor produksi yang utama dan
selalu ada dalam perusahaan, meskipun pada perusahaan tersebut sudah digunakan mesin-
mesin. Mesin yang bekerja dalam perusahaan tentu saja perlu ditangani oleh tenaga manusia,
meskipun mesin-mesin zaman sekarang sudah banyak yang bersifat otomatis, dan untuk itu
perusahaan mengeluarkan biaya tenaga kerja untuk keperluan buruh atau sebagai balas jasa
yang diterima tenaga kerja. Untuk membiayai tenaga kerja dan untuk mengefisienkan waktu
dan biaya perusahaan maka sudah seharusnya perusahaan menghitung biaya tenaga kerja agar
tidak dalam proses produksinya optimal.
Biaya ini harus sudah dihitung sebelum perusahaan melakukan aktifitas produksinya
dan biaya seperti ini sering disebut dengan Anggaran Tenaga Kerja Perusahaan. Perhitungan
anggaran biaya perusahaan ini sangat bermanfaat sekali bagi perusahaan karena untuk
mengoptimalisasikan dari segi biaya yang dikeluarkan perusahaan juga akan berdampak
pada segi harga jual ke pasaran.

B. Tujuan Pembahasan
Dalam menganalisis anggaran biaya tenaga kerja tidak terlepas dari tujuan-tujuan yang
mengawali tersusunnya makalah ini diantaranya:
Mengetahui perbedaaan antara tenaga kerja langsung dengan tenaga kerja tidak langsung.
Mengetahui manfaat perencanaan dan pengawasan dari anggaran tenaga kerja.
Mengetahui perhitungan-perhitungan biaya tenaga kerja secara umum maupun secara khusus.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Tenaga Kerja


Anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam jangka waktu satu tahun,
yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif orang lain. Penyusunan
anggaran ini sering disebut sebagai perencanaan (planning). Tenaga kerja (karyawan)
menurut manajemen sumber daya manusia adalah asset perusahaan yang harus dilindungi dan
disejahterakan hidupnya karena mereka telah mengabdikan dirinya kepada perusahaan.
Anggaran Tenaga Kerja adalah suatu rencana anggaran yang merencanakan secara
terperinci tentang jumlah jam kerja karyawan dan tenaga kerja untuk satu periode maupun
periode yang akan datang.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tenaga kerja antara lain adalah:
1. Kebutuhan tenaga kerja.
2. Pencarian atau penarikan tenaga kerja.
3. Latihan bagi tenaga kerja baru.
4. Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi para tenaga kerja.
5. Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja.
6. Pengawasan tenaga kerja.

B. Perencanaan dan Jenis-Jenis Tenaga Kerja


Perencanaan Anggaran
Perencanaan anggaran disini membicarakan bagaimana mendapatkan uang dan cara
penempatan (mengalokasikan) yang seharusnya, sehingga penggunaan dana sedapat
mungkin tepat sasaran atau tujuan yang sebenarnya.
Perencanaan yang penulis maksudkan disini menyangkut masalah perencanaan
anggaran belanja rutin sebagaimana yang disamiapiakn oleh Haw Widjaya, Otonomi
Daerah dan Daerah Otonomi (2002 : 15) apa yang digariskan dalam dalam penetapan
penggunaan anggaran rutin, sebagai berikut :
1. Suatu rencana yang sudah disyahkan
2. Rencana bagian dari pada rencana keseluruhan yang berupa anggaran.
3. Kalkulasi dari pembiayaan kegiatan pemerintah.
Dengan fungsinya yang demikian itu, maka rencana anggaran adalah perkiraan
untuk waktu yang akan datang disusun berdasarkan perjalanan-perjalanan masa lalu dan
masa kini. Penyusunannya yang sistimatis haruslah dilakukan atas dasar klasifikasi
anggaran yang digunakan.
Untuk lebih jelasnya klasifikasi anggaran yang dimuat maka terlebih dahulu
dijelaskan dalam berbagai macam klasifikasi anggaran, dalam anggaran sebagai
klasifikasinya meliputi
1. Klasifikasi obyek
2. Klasifikasi organik
3. Klasifikasi fungsional
4. Klasifikasi ekonomi
5. Klasifikasi program perfomance.
Dari pengertian klasifikasi obyek pengelompokkan pengeluaran-pengeluaran ke
dalam jenis barang jasa yang apakan dibeli. Sedangkan untuk klasifikasi organik adalah
pengelompokan anggaran atas kategori suatu organisasi.
Klasifikasi Fungsional adalah merupakan salah satu pengelompokkan pengeluaran
atas dasar fungsi-fungsi yang akan dijelaskan oleh Mardiasmo, Otonomi dan Manajemen
Keuangan Daerah, (2002 : 124) menyatakan bahwa ekonomi adalah pengelompokkan
pengeluaran atas dasar kelompok kegiatan fungsi dan proyek yang akan dicapai sehingga
dari pengeluaran-pengeluaran anggaran nantinya dapat diukur efisiensi dan penegasan
yang dapat dijalankan. Dengan mengetahui macam-ma-cam klasifikasi anggaran tersebut
di atas, dengan data yang ada dapatlah ditentukan perencanaan anggaran belanja rutin
pada lokasi penelitian yang terpilih disusun berdasarkan dengan sistimasi sebagai dasar
dalam pertimbangan klasifikasi anggaran yang sesuai.

Jenis – Jenis Tenaga Kerja Langsung


1. Tenaga kerja langsung
Tenaga kerja langsung pengertiannya terbatas pada tenaga kerja di pabrik yang secara
langsung terlibat pada proses produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya produksi atau
pada barang yang dihasilkan. Sedangkan tenaga kerja tidak langsung pengertiannya
terbatas pada tenaga kerja di pabrik yang tidak terlibat secara langsung pada proses
produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya overhead pabrik. Tenaga kerja langsung
memiliki sifat :
 Besar kecilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini berhubungan secara langsung dengan
tingkat kegiatan produksi.
 Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya variabel.
 Umumnya dikatakan bahwa tenaga kerja jenis ini merupakan tenaga kerja yang
kegiatannya langsung dapat dihubungkan dengan produk akhir (terutama dalam
penentuan harga pokok).
Yang dikategorikan sebagai tenaga kerja langsung antara lain adalah para buruh pabrik
yang ikut serta dalam kegiatan proses produksi dari bahan mentah sampai berbentuk
barang jadi.
2. Tenaga kerja tidak langsung
Sedangkan tenaga kerja tidak langsung mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
 Besar kecilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini tidak berhubungkan secara
langsung dengan tingkat kegiatan produksi.
 Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya yang semi
variabel. Artinya biaya-biaya yang mengalami perubahan tapi tidak secara
sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan produksi.
 Tempat bekerja dari tenaga kerja jenis ini tidak harus selalu dalam pabrik, tetapi
dapat di luar pabrik.
Apabila tenaga kerja jenis ini bekerja dalam lingkungan pabrik maka biaya yang
dikeluarkan untuk mereka dikelompokkan dalam penganggaran biaya overhead
pabrik

C. Manfaat Anggaran Tenaga Kerja


Manfaat Penyusunan anggaran tenaga kerja :
a) Penggunaan tenaga kerja secara efisien
b) Pengeluaran biaya tenaga kerja dapat diatur lebih efisien
c) Harga pokok Produk dapat dihitung dengan cepat
d) Sebagai alat pengawasan biaya tenaga kerja

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Tenaga Kerja


Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran tenaga kerja adalah :
a) Kebutuhan tenaga kerja
b) Pencarian dan penariakan tenaga kerja
c) Latihan bagi tenaga kerja baru
d) Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi pera tenaga kerja
e) Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja
f) Pengawasan tenaga kerja
E. Persiapan-Persiapan Dalam Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja
Sebelum menyusun anggaran tenaga kerja perlu ditentukan terlebih dahulu dasar satuan
utama yang digunakan untuk menghitungnya. Seringkali ditemui dalam praktek yakni satuan
hitung atas dasar jam tenaga kerja langsung (Direct Labour Hour) dan biaya tenaga kerja
langsung.
Langkah Langkah yang harus di persiapkan untuk menyusun anggaran tenaga kerja adalah :
1. Manning table Yang merupakan daftar kebutuhan tenaga kerja yang menjelaskan:
 Jenis atau kualifikasi tenaga kerja yang di butuhkan
 Jumlah tenaga kerja masing masing dan tingkatannya
 Bagian bagian yang membutuhkan
Manning table disusun sebagai hasil perkiraan langsung masing masing kepala bagian.
Perkiraan ini dapat di lakukan berdasarkan judgment (Pendapat) saja, atau dapat pula
dengan pengalaman pengalaman sebelumnya, dengan berpedoman pada tingkat kegiatan
perusahaan.
2. Penentuan standar tenaga Kerja
Langkah selanjutnya adalah menghitung jam tenaga kerja langsung untuk masing
masing jenis barang yang di hasilkan atau masing masing bagian.

F. Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja


Dalam penyusunan anggaran tenaga kerja langsung di perlukan dasar satuan utama
yang di gunakan untuk menghitungnya,satuan hitung yang seringkalli di gunakan adalah
satuan hitung atas dasar jam tenaga kerja langsung(Direct labour hour) dan biaya tenaga
kerja langsung.
Langkah langkah yang di perlukan dalam penyusunan anggaran tenaga kerja langsung
adalah
1) kumpulkan data data yang bersangkutan dengan.jenis dan kualifikasi yang di
butuhkan,jumlah masing masing tenaga kerja yang di butuhkan di bagian masing
masing dan tingkat kegiatan
2) Data data itu di susun berdasarkan hasil perkiraan langsung dari masing masing
kepala bagian
3) penentuan standar tenaga kerja
4) Langkah selanjutnya adalah menghitung jam tenaga kerja langsung untuk masing
masing jenis barang yang di hasilkan atau masing masing bagian tempat mereka
bekerja,yang menjadi setandar tenaga kerja,jadi standar tenaga kerja merupakan
jumlah waktu yang secara beralasan di pakai untuk melaksanakan kegiatan terntentu
dengan berdasar waktu/derajat terntentu dengan memanfaatkan metode yang telah di
tentukan berdasar kondisi kerja normal,setandar setandar ini memenuhi kebutuhan
para karyawan,memberikan ukuran kinerja bagi perusahaan dan memperlancar
penjadwalan dan penentuan biaya operasi.

Teknik pengukuran kerja yang di gunakan sebagai setandar tenaga kerja:


1. Analisa gerak
Analisa gerak merupakan pengamatan terhadap gerakan gerakan yang di lakukan
dalam rangka proses produksi satu jenis barang tertentu.dalam analisis ini di teliti
gerak gerak yang ada dalam pekerjaan dan di ambil gambarnya untuk di anaisis gerak
mana yang tidak perlu.
2. Analisis waktu
Yaitu penghitungan waktu yang di butuhkan untuk setiap gerakan yang di lakukan
dalam rangka proses produksi,sebagai hasilnya di lakukan analisa gerak dan waktu ini
akan memperoleh “waktu standar”yang di perlukan untuk menyelesaikan satu unit
barang yang di nyatakan dengan”direct labor hour”(DLH)
3. Sampling kerja
Yaitu teknik pengukuran yang terdiri atas pengambilan pengamatan secara acak
karyawan untuk menentukan proporsi waktu yang mereka pakai dalam mengerjakan
berbagai jenis kegiatan,tekhnik ini bermanfaat terutama untuk menganalisis kegiatan
kelompok dan kegiatan yang bersiklus lama,data di catat dalam bentuk hitungan
waktu kerja atau menganggur,bukan di hitung dengan stopwatch
Setelah di hitung jam tenaga kerja langsung untuk tiap jenis jenis barang
kemudian buatlah perkiraan tentang perkiraan tingkat upah rata rata untuk tahun
anggaran yang bersangkutan
Penyusunan anggaran tenaga kerja secara teknis dapat dipisahkan ke dalam dua
bentuk, yaitu:
1. Anggaran Jam Kerja Langsung
Anggaran jam kerja langsung adalah waktu rata-rata dalam jam yang dibutuhkan
buruh produksi untuk menyiapkan satu unit produk. Standar jam kerja langsung tidak
hanya diperlukan bagi penyiapan anggaran, tetapi juga bermanfaat bagi control sehingga
efisiensi dapat dipertinggi. Anggaran tenaga kerja langsung merupakan bagian dari
anggaran tenaga kerja, yang secara terperinci akan memuat:
 Jenis barang yang dihasilkan
 Jumlah barang yang diproduksi
 Bagian-bagian yang turut dalam proses produksi
 Jumlah jam buruh langsung untuk setiap jenis barang
 Waktu (kapan) produksi barang dimulai (bulanan dan kuartal)

Dalam beberapa departemen produksi, standar waktu tenaga kerja yang dapat
diandalkan dapat dibuat. Dalam beberapa hal, tidak praktis untuk memperkirakan waktu
tenaga kerja langsung kecuali berdasarkan pengalaman secara rata-rata. Ada empat
pendekatan yang dapat digunakan dalam perencanaan standar waktu tenaga kerja adalah
sebagai berikut:
a) Studi Waktu dan Gerakan
Studi waktu dan gerakan dapat memberikan informasi yang dapat dipercaya tentang
waktu tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menunjukkan tiap operasi tertentu. Hasil
studi waktu dan gerakan dapat memberikan data masukan dasar untuk pembuatan jam
tenaga kerja langsung yang dibutuhkan untuk memenuhi produksi yang sudah
direncanakan.
b) Biaya Standar
Jika system akuntansi biaya standar digunakan, analisis yang seksama dari kebutuhan
jam tenaga kerja langsung per unit produksi biasanya sudah dibuat. Standar waktu
tenaga kerja per unit produk yang digunakan dalam system biaya dapat digunakan
untuk memperoleh kebutuhan jam pekerja.
c) Perkiraan Langsung oleh Penyelia
Dalam membuat perkiraan, manajer harus mendasarkan pada
 Pertimbangan,
 Kinerja departemen yang baru,
 Bantuan dari tingkat manajemen di atasnya,
 Bantuan personel staf teknik.
 Perkiraan secara Statistik oleh Kelompok Staf.

Pendekatan ini sering digunakan untuk departemen produksi yang memproses


beberapa produk secara simultan. Ketepatan metode ini tergantung pada apakah
catatan biaya dan keseragaman proses produksi dari periode ke periode dapat
dipercaya. Meskipun beberapa metode jam tenaga kerja langsung yang lain
digunakan, rasio jam tenaja kerja langsung historis bagi keluaran yang produktif
seringkali merupakan pemeriksaan yang baik pada ketepatan metode lain yang
digunakan.

2. Anggaran Biaya Tenaga Kerja langsung


Anggaran biaya tenaga kerja langsung merupakan bagian dari anggaran tenaga kerja,
informasi yang harus tercantum dalam anggaran biaya tenaga kerja langsung adalah :
 Jenis barang yang dihasilkan
 Jumlah barang yang diproduksi
 Bagian-bagian yang dilalui dalam proses produksi
 Jumlah jam buruh langsung untuk setiap jenis barang
 Tingkat upah rata-rata per jam buruh langsung
 Jenis barang yang dihasilkan perusahaan

Dalam penyusunan anggaran biaya tenaga kerja, perlu dipertimbangkan factor-faktor


berikut:
a. Anggaran unit yang harus diproduksi, khususnya rencana tentang jenis/kualitas dan
kuantitas barang tersebut.
b. Standar waktu yang digunakan yang dapat didasarkan atas data historis atau
pengalaman di waktu yang lalu serta atas dasar penelitian khusus yang disebut studi
gerak dan waktu (time and motion study)
c. System pengupahan atau system pembayaran upah yang bisa didasarkan atas
waktu,output (hasil) atau intensif.
Pengendalian biaya tenaga kerja langsung sering merupakan masalah utama bagi
manajemen. Pengendalian yang efektif dari tenaga kerja langsung tergantung pada
kemampuan penyelia, pengawasan langsung, dan laporan kinerja. Dua elemen utama
pengendalian biaya tenaga kerja langsung adalah :
1. Perhatian sehari-hari pada biaya tersebut dan
2. Laporan kinerja dan evaluasi hasil.
Untuk pengendalian yang efektif, jumlah yang dianggarkan mungkin memerlukan
pembetulan untuk memperlihatkan peristiwa yang mempunyai pengaruh yang besar pada
biaya tenaga kerja diluar pengendalian dari penyelia yang bersangkutan.

Contoh Soal
PT Anggar sedang mempersiapkan penyusunan anggaran tenaga kerja untuk tahun 20XX.
Data yang tersedia untuk keperluan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Perkiraan penjualan
Produk X = 20.000 Unit
Produk Y = 30.000 Unit
Produk Z = 40.000 Unit
b. Data mengenai persediaan (Unit) :
Persediaan Awal Persediaan Akhir
Produk X 1.000 500
Produk Y 2.000 1.000
Produk Z 3.000 1.500
c. Standar jam kerja (dalam DLH) :
Dept. A Dept. B Dept.C
Produk X 1 2 3
Produk Y 2 3 2
Produk Z 3 1 1
d. Upah kerja per DLH :
Dept. A Rp 500
Dept. B Rp 600
Dept. C Rp 700

Diminta :
1. Susunlah anggaran produksi
2. Susunlah anggaran jam kerja langsung
3. Susunlah anggaran biaya tenaga kerja langsung

Penyelesaian :
1. Menyusun Anggaran Produksi Masing-Masing Produk untuk Tahun 20XX
Produk Produk Produk
X Y Z
Persediaan 20.000 30.000 40.000
Penjualan Akhir 500 1.000 1.500
Tersedia 20.500 31.000 41.500
Persediaan Awal (1.000) (2.000) (3.000)
Produksi 19.500 29.000 38.500

2. Membuat Anggaran Jam Kerja Langsung untuk Tahun 20XX


Total
Dept. A Dept. B Dept. C DLH
Produksi
Jenis Std. Std. Std.
Produk Jam DLH Jam DLH Jam DLH
Produk
X 19.500 1 19.500 2 39.000 3 58.500 117.000
Produk
Y 29.000 2 58.000 3 87.000 2 58.000 203.000
Produk
Z 38.500 3 115.500 1 38.500 1 38.500 192.500 3. M
Jumlah 87.000 193.000 164.500 155.000 512.500 e
mbuat Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk Tahun 20XX
Dept. A Dept. B Dept. C
Jenis Tkt. Tkt. Tkt.
Produk DLH Upah Jumlah DLH Upah Jumlah DLH Upah Jumlah Total Biaya
X 19.500 500 9.750.000 39.000 600 23.400.000 58.500 700 40.950.000 74.100.000
Y 58.000 500 29.000.000 87.000 600 52.200.000 58.000 700 40.600.000 121.800.000
Z 115.500 500 57.750.000 38.500 600 23.100.000 38.500 700 26.950.000 107.800.000
Jumlah 193.000 96.500.000 164.500 98.700.000 155.000 108.500.000 303.700.000

Contoh 2
Sebuah perusahaan pada tahun 2006 merencanakan kegiatan produksi sebagai berikut :
Triwulan I : 1.200 unit.
Triwulan II : 1.300 unit.
Triwulan III : 1.400 unit.
Triwulan IV : 1.600 unit.
untuk memproses bahan mentah menjadi produk jadi dilakukan melalui 2 tahap, yaitu melalui
bagian produksi dan bagian finishing, yang masing - masing membutuhkan waktu 2 jam kerja
langsung dan 3 jam kerja langsung. Tarif upah pada masing – masing bagian sebesar 600 dan
pada bagian pencampuran 750 pada bagian finishing.
Diminta :
Susunlah anggaran tenaga kerja langsung tahun 2006 yang terbagi ke dalam
anggaran jam kerja langsung dan biaya tenaga kerja langsung.
Jawab :
Diketahui :
Total Produksi 5.500

Anggaran Jam Kerja Langsung


Bagian Pencampuran :
Triwulan I : 1.200 x 2 = 2.400.
Triwulan II : 1.300 x 2 = 2.600.
Triwulan III : 1.400 x 2 = 2.800.
Triwulan IV : 1.600 x 2 = 3.200
Sehingga total jam kerja dari bagian pencampuran adalah 11.000.

Bagian Finishing.
Triwulan I : 1.200 x 3 = 3.600.
Triwulan II : 1.300 x 3 = 3.900.
Triwulan III : 1.400 x 3 = 4.200.
Triwulan IV : 1.600 x 3 = 4.800.
Sehingga total jam kerja dari bagian Finishing adalah : 16.500

Dan total JKL per Triwulan adalah :


Triwulan I : 2.400 + 3.600 = 6.000.
Triwulan II : 2.600 + 3.900 = 6.500.
Triwulan III : 2.800 + 4.200 = 7.000.
Triwulan IV : 3.200 + 4.800 = 8.000.
keseluruhan JKL : 27.500.
Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung :
Bagian Pencampuran : 11.000 x 600 = 6.600.000.
Bagian Finishing :16.500 x 750 = 12.375.000
sehingga totalnya menjadi =18.975.000.

oleh karena itu biaya Tenaga Kerja Langsung Perunit bisa di ketahui, dengan cara :
18.975.000/5.500 = 3.450

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Tenaga kerja langsung adalah SDM dimana keahlian dan ketrampilannya berperan
langsung dalam konversi bahan menjadi produk atau penyerahan jasa kepada konsumennya.
Anggaran tenaga kerja adalah anggaran yang merencanakan secara terperinci tentang upah
yang akan dibayarkan kapada tenaga kerja langsung untuk periode yang akan datang.
Factor-faktor yang Mempengaruhi Anggaran Tenaga Kerja: Kebutuhan tenaga kerja,
Penarikan tenaga kerja, Latihan tenaga kerja, Evaluasi atau spesifikasi pekerjaan bagi tenaga
kerja, Gaji dan upah, Pengawasan tenaga kerja.
DAFTAR PUSTAKA

http://anakmanduamas.blogspot.co.id/2013/02/jenis-jenis-tenaga-kerja.html
https://yumitamyblog.blogspot.com/2016/04/makalah-anggaran-tenaga-kerja-langsung.html

Anda mungkin juga menyukai