Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

ANGGARAN TENAGA KERJA

Disusun Oleh :

DESI NOVITA
2025299

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Kita Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kita dapat menyusun makalah
ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “Anggaran tenaga
kerja“. Dalam penyusunan makalah  ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah  ini,
semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari allah swt.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dari pembaca sangat kita
harapkan untuk penyempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Pasir Pengaraian, 03 Juni 2021

    Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................i


DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................1
B. Tujuan Pembahasan .................................................................................1
BAB II  PEMBAHASAN ....................................................................................2
A. Definisi Tenaga Kerja...............................................................................2
B. Jenis - jenis Tenaga Kerja ........................................................................2
C. Manfaat Anggaran Tenaga Kerja ............................................................3
D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Tenaga Kerja..................3
E. Macam – macam tenaga kerja..................................................................5
F. Persiapan-Persiapan Dalam Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja..........5
G. Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja ......................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada setiap perusahaan tentu ada tenaga kerjanya untuk melakukan semua
aktifitas produksinya. Buruh atau tenaga kerja, merupakan salah satu factor
produksi yang utama dan selalu ada dalam perusahaan, meskipun pada perusahaan
tersebut sudah digunakan mesin-mesin. Mesin yang bekerja dalam perusahaan
tentu saja perlu ditangani oleh tenaga manusia, meskipun mesin-mesin zaman
sekarang sudah banyak yang bersifat otomatis, dan untuk itu perusahaan
mengeluarkan biaya tenaga kerja untuk keperluan buruh atau sebagai balas jasa
yang diterima tenaga kerja. Untuk membiayai tenaga kerja dan untuk
mengefisienkan waktu dan biaya perusahaan maka sudah seharusnya perusahaan
menghitung biaya tenaga kerja agar tidak dalam proses produksinya optimal.
Biaya ini harus sudah  dihitung sebelum perusahaan melakukan aktifitas
produksinya dan biaya seperti ini sering disebut dengan Anggaran Tenaga Kerja
Perusahaan. Perhitungan anggaran biaya perusahaan ini sangat bermanfaat sekali
bagi perusahaan karena untuk mengoptimalisasikan  dari segi biaya yang
dikeluarkan perusahaan juga akan berdampak pada segi harga jual ke pasaran.

B. Tujuan Pembahasan
Dalam menganalisis anggaran biaya tenaga kerja tidak terlepas dari tujuan-
tujuan yang mengawali tersusunnya makalah ini diantaranya:
1. Mengetahui perbedaaan antara tenaga kerja langsung dengan tenaga kerja
tidak langsung.
2. Mengetahui manfaat perencanaan dan pengawasan dari anggaran tenaga
kerja.
3. Mengetahui perhitungan-perhitungan biaya tenaga kerja secara umum
maupun secara khusus.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Tenaga Kerja
Anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam jangka waktu
satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif orang
lain. Penyusunan anggaran ini sering disebut sebagai perencanaan (planning).
Tenaga kerja (karyawan) menurut manajemen sumber daya manusia adalah asset
perusahaan yang harus dilindungi dan disejahterakan hidupnya karena mereka
telah mengabdikan dirinya kepada perusahaan.
Anggaran Tenaga Kerja adalah suatu rencana anggaran yang merencanakan
secara terperinci tentang jumlah jam kerja karyawan dan tenaga kerja untuk satu
periode maupun periode yang akan datang.

B. Jenis-Jenis Tenaga Kerja


        Untuk kepentingan penyusunan anggaran dan perhitungan harga produk,
maka biasanya tenaga kerja dibedakan menjadi:
1.  Tenaga kerja langsung
Tenaga kerja langsung pengertiannya terbatas pada tenaga kerja di pabrik
yang secara langsung terlibat pada proses produksi dan biayanya dikaitkan pada
biaya produksi atau pada barang yang dihasilkan. Sedangkan tenaga kerja tidak
langsung pengertiannya terbatas pada tenaga kerja di pabrik yang tidak terlibat
secara langsung pada proses produksi dan biayanya dikaitkan pada biaya overhead
pabrik. Tenaga kerja langsung memiliki sifat :
 Besar kecilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini berhubungan secara langsung
dengan tingkat kegiatan produksi.
 Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya variabel.
 Umumnya dikatakan bahwa tenaga kerja jenis ini merupakan tenaga kerja
yang kegiatannya langsung dapat dihubungkan dengan produk akhir (terutama
dalam penentuan harga pokok).

2
Yang dikategorikan sebagai tenaga kerja langsung antara lain adalah para buruh
pabrik yang ikut serta dalam kegiatan proses produksi dari bahan mentah sampai
berbentuk barang jadi.
2.  Tenaga kerja tidak langsung
Sedangkan tenaga kerja tidak langsung mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut :
 Besar kecilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini tidak berhubungkan secara
langsung dengan tingkat kegiatan produksi.
 Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya yang
semi variabel. Artinya biaya-biaya yang mengalami perubahan tapi tidak
secara sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan produksi.
 Tempat bekerja dari tenaga kerja jenis ini tidak harus selalu dalam pabrik,
tetapi dapat di luar pabrik.
Apabila tenaga kerja jenis ini bekerja dalam lingkungan pabrik maka biaya yang
dikeluarkan untuk mereka dikelompokkan dalam penganggaran biaya pabrik 
Dalam penyusunan anggaran tenaga kerja terdapat manfaat dan rencana sebagai
berikut :

C. Manfaat Anggaran Tenaga Kerja


 Penggunaan tenaga kerja secara efisien.
 Pengeluaran\biaya tenaga kerja dapat diatur lebih efisien.
 Harga pokok barang dapat dihitung dengan tepat.

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Tenaga Kerja


Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran tenaga
kerja adalah :
 Kebutuhan tenaga kerja
 Pencarian dan penariakan tenaga kerja
 Latihan bagi tenaga kerja baru
 Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi pera tenaga kerja

3
 Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja
 Pengawasan tenaga kerja
Berbagai cara dilakukan oleh perusahaan untuk mencari dan mendapatkan
tenaga kerja yang baik dan terampil, yang cocok untuk bidang pekerjaannya.
Tenaga kerja yang tidak mempunyai keterampilan khusus pada umumnya mudah
dicari di Indonesia saat ini. Tetapi untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik
pada salah satu bidang khusus seperti tenaga teknis dan managerial harus
diperoleh secara khusus pula. Untuk mereka perusahaan tidak segan-segan
menyediakan perangsang berupa gaji yang besar dan fasilitas yang lengkap.
Beberapa perusahaan besar bahkan mendapatkannya melalui kaderisasi,
umpamanya dengan penawaran beasiswa yang mengikat. Karena itu biaya tenaga
kerja sebetulnya tidak hanya timbul pada saat tenaga kerja itu digunakan, akan
tetapi sudah ada sebelum tenaga kerja itu siap.
Seleksi tenaga kerja baru dilakukan dengan berbagai cara. Selain diadakan
ujian tertulis dan lisan juga diadakan psychotest untuk mengetahui secara lebih
pasti siapa yang paling cocok untuk bidang pekerjaan yang tersedia. Tujuan
seleksi tenaga kerja bukan untk mencari orang-orang yang berpengalaman,
melainkan mencari orang-orang yang cocok dan mempunyai potensi untuk
berkembang. Tenaga kerja yang sudah berpengalaman selain mahal harganya juga
ada kemungkinan bahwa pengalaman yang dimiliki justru tidak sesuai dengan apa
yang diharapkan. Tenaga kerja yang memperoleh pengalaman dari pekerjaan
merupakan suatu aktiva bagi perusahaan.
Latihan(training) biasanya diberikan pada para tenaga kerja yang baru.
Latihan ini dapat diberikan oleh perusahaan sendiri dan dapat pula diberikan oleh
lembaga khusus yang memberikannya secara bersama-sama dengan para tenaga
kerja baru diperusahaan lain. Latihan dapat dilakukan ditempat khusus tetapi
dapat pula dilakukan di tempat bekerja. Latihan yang dilakukan ditempat bekerja
sambil bekerja dikatakan sebagai on the job training.
Sesudah selesai masa latihan, maka tenaga kerja siapa untuk ditempatkan.
Potensi masing-masing tenaga kerja dan jabatan yang tersedia bermacam-macam
sehingga perlu adanya evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi mereka.

4
Semua aspek diatas tidak hanya berlaku bagi satu tingkatan saja, tetapi pada
semua tingkatan jabatan dalam perusahaan. Sehingga jelaslah bahwa biaya tenaga
kerja merupakan komponen yang cukup besar bagi harga pokok barang yang
dihasilkan. Kesalahan para pimpinan dalam hal tenaga kerja akan mengakibatkan
pengaruh terhadap harga barang yang dihasilkan, sehingga berpengaruh pula
terhadap posisi perusahaan dalam persaingan.

E. Macam – macam tenaga kerja


1. Tenaga Kerja Terdidik
            Tenaga kerja terdidik adalah suatu tenaga kerja yang telah mendapatkan
pendidikan terlebih dahulu sebelum ia bekerja.
Contohnya : Guru, Dokter, Dosen, Professor, Polisi dan sebagainya
2. Tenaga kerja terampil/Terlatih
                Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang telah mendapatkan
pelatihan khusus di bidangnya masing-masing sebelum ia melakukan pekerjaan
seperti melakukan kursus atau sejenisnya.
Contohnya : Pilot, Sopir, Pemain sepak bola dll.
3. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
                Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang
kasar karena hanya mengandalkan kekuatan fisiknya dalam melakukan pekerjaan.
Contoh : Buruh Bangunan, Kuli barang, Pembantu Rumah Tangga, Tukang becak
dll.

F. Persiapan-Persiapan Dalam Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja


Sebelum menyusun anggaran tenaga kerja perlu ditentukan terlebih dahulu
dasar satuan utama yang digunakan untuk menghitungnya. Seringkali ditemui
dalam praktek yakni satuan hitung atas dasar jam tenaga kerja langsung (Direct
Labour Hour) dan biaya tenaga kerja langsung.

5
Langkah Langkah yang harus di persiapkan untuk menyusun anggaran tenaga
kerja adalah
a. Manning table Yang merupakan daftar kebutuhan tenaga kerja yang
menjelaskan:
 Jenis atau kualifikasi tenaga kerja yang di butuhkan
 Jumlah tenaga kerja masing masing dan tingkatannya
 Bagian bagian yang membutuhkan
Manning table disusun sebagai hasil perkiraan langsung masing masing kepala
bagian. Perkiraan ini dapat di lakukan berdasarkan judgment (Pendapat) saja, atau
dapat pula dengan pengalaman pengalaman sebelumnya, dengan berpedoman
pada tingkat kegiatan perusahaan.

b. Penentuan standar tenaga Kerja


Langkah selanjutnya adalah menghitung jam tenaga kerja langsung untuk
masing masing jenis barang yang di hasilkan atau masing masing bagian.

G. Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja


Penyusunan anggaran tenaga kerja secara teknis dapat dipisahkan ke
dalam dua bentuk, yaitu:
1.  Anggaran Jam Kerja Langsung
Anggaran jam kerja langsung adalah waktu rata-rata dalam jam yang
dibutuhkan buruh produksi untuk menyiapkan satu unit produk. Standar jam kerja
langsung tidak hanya diperlukan bagi penyiapan anggaran, tetapi juga bermanfaat
bagi control sehingga efisiensi dapat dipertinggi. Anggaran tenaga kerja langsung
merupakan bagian dari anggaran tenaga kerja, yang secara terperinci akan
memuat:
 Jenis barang yang dihasilkan
 Jumlah barang yang diproduksi
 Bagian-bagian yang dilalui dalam proses produksi
 Jumlah jam buruh langsung untuk setiap jenis barang

6
 Waktu (kapan) produksi barang dimulai.
Dalam beberapa departemen produksi, standar waktu tenaga kerja yang
dapat diandalkan dapat dibuat. Dalam beberapa hal, tidak praktis untuk
memperkirakan waktu tenaga kerja langsung kecuali berdasarkan pengalaman
secara rata-rata. Ada empat pendekatan yang dapat digunakan dalam perencanaan
standar waktu tenaga kerja adalah sebagai berikut:
·      Studi Waktu dan Gerakan
Studi waktu dan gerakan dapat memberikan informasi yang dapat dipercaya
tentang waktu tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menunjukkan tiap operasi
tertentu. Hasil studi waktu dan gerakan dapat memberikan data masukan dasar
untuk pembuatan jam tenaga kerja langsung yang dibutuhkan untuk memenuhi
produksi yang sudah direncanakan.
·      Biaya Standar
Jika system akuntansi biaya standar digunakan, analisis yang seksama dari
kebutuhan jam tenaga kerja langsung per unit produksi biasanya sudah dibuat.
Standar waktu tenaga kerja per unit produk yang digunakan dalam system biaya
dapat digunakan untuk memperoleh kebutuhan jam pekerja.
·      Perkiraan Langsung oleh Penyelia
Dalam membuat perkiraan, manajer harus mendasarkan pada
a. pertimbangan,
b. kinerja departemen yang baru,
c. bantuan dari tingkat manajemen di atasnya,
d. bantuan personel staf teknik.
·      Perkiraan secara Statistik oleh Kelompok Staf.
Pendekatan ini sering digunakan untuk departemen produksi yang memproses
beberapa produk secara simultan. Ketepatan metode ini tergantung pada apakah
catatan biaya dan keseragaman proses produksi dari periode ke periode dapat
dipercaya. Meskipun beberapa metode jam tenaga kerja langsung yang lain
digunakan, rasio jam tenaja kerja langsung historis bagi keluaran yang produktif
seringkali merupakan pemeriksaan yang baik pada ketepatan metode lain yang
digunakan. 

7
2. Anggaran Biaya Tenaga Kerja langsung
Anggaran biaya tenaga kerja langsung merupakan bagian dari anggaran
tenaga kerja, yang secara terperinci akan memuat:
 Jenis barang yang dihasilkan
 Jumlah barang yang diproduksi
 Bagian-bagian yang dilalui dalam proses produksi
 Jumlah jam buruh langsung untuk setiap jenis barang
 Tingkat upah rata-rata per jam buruh langsung
 Waktu (kapan) produksi barang dimulai.

Dalam penyusunan anggaran biaya tenaga kerja, perlu dipertimbangkan


factor-faktor berikut:
a. Anggaran unit yang harus diproduksi, khususnya rencana
tentang  jenis/kualitas dan kuantitas barang tersebut.
b. Standar waktu yang digunakan yang dapat didasarkan atas data historis atau
pengalaman di waktu yang lalu serta atas dasar penelitian khusus yang disebut
studi gerak dan waktu (time and motion study)
c. System pengupahan atau system pembayaran upah yang bisa didasarkan atas
waktu,output (hasil) atau intensif.

Pengendalian biaya tenaga kerja langsung sering merupakan masalah utama


bagi manajemen. Pengendalian yang efektif dari tenaga kerja langsung tergantung
pada kemampuan penyelia, pengawasan langsung, dan laporan kinerja. Dua
elemen utama pengendalian biaya tenaga kerja langsung adalah
a. Perhatian sehari-hari pada biaya tersebut dan
b. Laporan kinerja dan evaluasi hasil.
Untuk pengendalian yang efektif, jumlah yang dianggarkan mungkin
memerlukan pembetulan untuk memperlihatkan peristiwa yang mempunyai
pengaruh yang besar pada biaya tenaga kerja diluar pengendalian dari penyelia
yang bersangkutan.

8
Contoh Soal
Pada tahun 2014 dalam sebuah perusahaan, tenaga kerja langsung di pabrik  di
golongkan menjadi 3 tingkatan, yakni golongan 1.2.3
Upah Perjam tenaga kerja langsung masing masing golongan adalah:
 Golongan 1=Rp.450 /orang/DLH
 Golongan 2=Rp.600 /orang/DLH
 Golongan 3=Rp.750 /orang/DLH
Jumlah masing masing golongan adalah:
 Golongan 1 = 50 orang
 Golongan 2 = 20 orang
 Golongan 3 =   5 orang

Penyelesaian
Tingkat Upah rata rata tenaga kerja langsung adalah
Tingkat Jumlah Tk Jumlah
Golongan Jumlah
upah/jam/orang (orang) DLH(jam)
1 450 50 100 2.250.000
2 600 20 100 1.200.000
3 750 5 100 375.000
Total 75 100 3.825.000

Tingkat Upah Rata rata=Rp. 3.825.000/7.500=Rp.510 /DLH

BAB III

9
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tenaga kerja langsung adalah SDM dimana keahlian dan ketrampilannya
berperan langsung dalam konversi bahan menjadi produk atau penyerahan jasa
kepada konsumennya.
Anggaran tenaga kerja adalah anggaran yang merencanakan secara
terperinci tentang upah yang akan dibayarkan kapada tenaga kerja langsung untuk
periode yang akan datang.
Factor-faktor yang Mempengaruhi Anggaran Tenaga Kerja: Kebutuhan
tenaga kerja, Penarikan tenaga kerja, Latihan tenaga kerja, Evaluasi atau
spesifikasi pekerjaan bagi tenaga kerja, Gaji dan upah, Pengawasan tenaga kerja.

DAFTAR PUSTAKA

10
Adisaputro,gunawan.2008.Anggaran Perusahaan Buku 1 Edisi
2.Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta
Glenn A,dkk.2002.Anggaran Perencanaan dan Pengendalian laba.Jakarta:Salemba
Empat
https://adzaniahdinda.wordpress.com/2012/11/01/anggaran-tenaga-kerja/
http://luklukii.blogspot.co.id/2012_10_01_archive.html
http://anakmanduamas.blogspot.co.id/2013/02/jenis-jenis-tenaga-kerja.html

SOAL DAN JAWABAN

11
1. Jelaskan Definisi Tenaga Kerja!
Jawaban:
Tenaga kerja (karyawan) menurut manajemen sumber daya manusia adalah
asset perusahaan yang harus dilindungi dan disejahterakan hidupnya karena
mereka telah mengabdikan dirinya kepada perusahaan.

2. Jelaskan Pengertian anggaran tenaga kerja?


Jawaban:
Anggaran Tenaga Kerja adalah suatu rencana anggaran yang merencanakan
secara terperinci tentang jumlah jam kerja karyawan dan tenaga kerja untuk satu
periode maupun periode yang akan datang.

3. Sebutkan Jenis-Jenis Tenaga Kerja.


Jawaban:
        Untuk kepentingan penyusunan anggaran dan perhitungan harga
produk, maka biasanya tenaga kerja dibedakan menjadi:
a. Tenaga kerja langsung
b. Tenaga kerja tidak langsung

4. Sebutkan sifat-sifat Tenaga kerja langsung.


Jawaban:
Tenaga kerja langsung memiliki sifat :
 Besar kecilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini berhubungan secara langsung
dengan tingkat kegiatan produksi.
 Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya variabel.
 Umumnya dikatakan bahwa tenaga kerja jenis ini merupakan tenaga kerja
yang kegiatannya langsung dapat dihubungkan dengan produk akhir (terutama
dalam penentuan harga pokok).

12
Yang dikategorikan sebagai tenaga kerja langsung antara lain adalah para buruh
pabrik yang ikut serta dalam kegiatan proses produksi dari bahan mentah sampai
berbentuk barang jadi.

5. Sebutkan sifat-sifat Tenaga kerja tidak langsung.


Jawaban:
Sedangkan tenaga kerja tidak langsung mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut :
 Besar kecilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini tidak berhubungkan secara
langsung dengan tingkat kegiatan produksi.
 Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya yang
semi variabel. Artinya biaya-biaya yang mengalami perubahan tapi tidak
secara sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan produksi.
 Tempat bekerja dari tenaga kerja jenis ini tidak harus selalu dalam pabrik,
tetapi dapat di luar pabrik.
Apabila tenaga kerja jenis ini bekerja dalam lingkungan pabrik maka biaya yang
dikeluarkan untuk mereka dikelompokkan dalam penganggaran biaya pabrik 
Dalam penyusunan anggaran tenaga kerja terdapat manfaat dan rencana sebagai
berikut :

6. Sebutkan Manfaat Anggaran Tenaga Kerja.


Jawaban:
 Penggunaan tenaga kerja secara efisien.
 Pengeluaran\biaya tenaga kerja dapat diatur lebih efisien.
 Harga pokok barang dapat dihitung dengan tepat.

7. Sebutkan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Tenaga


Kerja.
Jawaban
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyusunan anggaran tenaga
kerja adalah :

13
 Kebutuhan tenaga kerja
 Pencarian dan penariakan tenaga kerja
 Latihan bagi tenaga kerja baru
 Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi pera tenaga kerja
 Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja
 Pengawasan tenaga kerja

8. Sebutkan dan Jelaskan Macam – macam tenaga kerja.


Jawaban:
1. Tenaga Kerja Terdidik
            Tenaga kerja terdidik adalah suatu tenaga kerja yang telah mendapatkan
pendidikan terlebih dahulu sebelum ia bekerja.
Contohnya : Guru, Dokter, Dosen, Professor, Polisi dan sebagainya
2. Tenaga kerja terampil/Terlatih
                Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang telah mendapatkan
pelatihan khusus di bidangnya masing-masing sebelum ia melakukan pekerjaan
seperti melakukan kursus atau sejenisnya.
Contohnya : Pilot, Sopir, Pemain sepak bola dll.
3. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih
                Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja yang
kasar karena hanya mengandalkan kekuatan fisiknya dalam melakukan pekerjaan.
Contoh : Buruh Bangunan, Kuli barang, Pembantu Rumah Tangga, Tukang becak
dll.

9. Jelaskan Persiapan-Persiapan Dalam Penyusunan Anggaran Tenaga


Kerja.
Jawaban:
Sebelum menyusun anggaran tenaga kerja perlu ditentukan terlebih dahulu
dasar satuan utama yang digunakan untuk menghitungnya. Seringkali ditemui
dalam praktek yakni satuan hitung atas dasar jam tenaga kerja langsung (Direct
Labour Hour) dan biaya tenaga kerja langsung.

14
Langkah Langkah yang harus di persiapkan untuk menyusun anggaran tenaga
kerja adalah
a. Manning table Yang merupakan daftar kebutuhan tenaga kerja yang
menjelaskan:
 Jenis atau kualifikasi tenaga kerja yang di butuhkan
 Jumlah tenaga kerja masing masing dan tingkatannya
 Bagian bagian yang membutuhkan
Manning table disusun sebagai hasil perkiraan langsung masing masing kepala
bagian. Perkiraan ini dapat di lakukan berdasarkan judgment (Pendapat) saja, atau
dapat pula dengan pengalaman pengalaman sebelumnya, dengan berpedoman
pada tingkat kegiatan perusahaan.
b. Penentuan standar tenaga Kerja
Langkah selanjutnya adalah menghitung jam tenaga kerja langsung untuk
masing masing jenis barang yang di hasilkan atau masing masing bagian.

10. Jelaskan Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja


Jawaban:
Penyusunan anggaran tenaga kerja secara teknis dapat dipisahkan ke
dalam dua bentuk, yaitu:
1.  Anggaran Jam Kerja Langsung
Anggaran jam kerja langsung adalah waktu rata-rata dalam jam yang
dibutuhkan buruh produksi untuk menyiapkan satu unit produk. Standar jam kerja
langsung tidak hanya diperlukan bagi penyiapan anggaran, tetapi juga bermanfaat
bagi control sehingga efisiensi dapat dipertinggi. Anggaran tenaga kerja langsung
merupakan bagian dari anggaran tenaga kerja, yang secara terperinci akan
memuat:
 Jenis barang yang dihasilkan
 Jumlah barang yang diproduksi

15
 Bagian-bagian yang dilalui dalam proses produksi
 Jumlah jam buruh langsung untuk setiap jenis barang
 Waktu (kapan) produksi barang dimulai.
Dalam beberapa departemen produksi, standar waktu tenaga kerja yang
dapat diandalkan dapat dibuat. Dalam beberapa hal, tidak praktis untuk
memperkirakan waktu tenaga kerja langsung kecuali berdasarkan pengalaman
secara rata-rata. Ada empat pendekatan yang dapat digunakan dalam perencanaan
standar waktu tenaga kerja adalah sebagai berikut:
·      Studi Waktu dan Gerakan
Studi waktu dan gerakan dapat memberikan informasi yang dapat dipercaya
tentang waktu tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menunjukkan tiap operasi
tertentu. Hasil studi waktu dan gerakan dapat memberikan data masukan dasar
untuk pembuatan jam tenaga kerja langsung yang dibutuhkan untuk memenuhi
produksi yang sudah direncanakan.
·      Biaya Standar
Jika system akuntansi biaya standar digunakan, analisis yang seksama dari
kebutuhan jam tenaga kerja langsung per unit produksi biasanya sudah dibuat.
Standar waktu tenaga kerja per unit produk yang digunakan dalam system biaya
dapat digunakan untuk memperoleh kebutuhan jam pekerja.
·      Perkiraan Langsung oleh Penyelia
Dalam membuat perkiraan, manajer harus mendasarkan pada
e. pertimbangan,
f. kinerja departemen yang baru,
g. bantuan dari tingkat manajemen di atasnya,
h. bantuan personel staf teknik.
·      Perkiraan secara Statistik oleh Kelompok Staf.
Pendekatan ini sering digunakan untuk departemen produksi yang memproses
beberapa produk secara simultan. Ketepatan metode ini tergantung pada apakah
catatan biaya dan keseragaman proses produksi dari periode ke periode dapat
dipercaya. Meskipun beberapa metode jam tenaga kerja langsung yang lain
digunakan, rasio jam tenaja kerja langsung historis bagi keluaran yang produktif

16
seringkali merupakan pemeriksaan yang baik pada ketepatan metode lain yang
digunakan. 

2. Anggaran Biaya Tenaga Kerja langsung


Anggaran biaya tenaga kerja langsung merupakan bagian dari anggaran
tenaga kerja, yang secara terperinci akan memuat:
 Jenis barang yang dihasilkan
 Jumlah barang yang diproduksi
 Bagian-bagian yang dilalui dalam proses produksi
 Jumlah jam buruh langsung untuk setiap jenis barang
 Tingkat upah rata-rata per jam buruh langsung
 Waktu (kapan) produksi barang dimulai.

Dalam penyusunan anggaran biaya tenaga kerja, perlu dipertimbangkan


factor-faktor berikut:
d. Anggaran unit yang harus diproduksi, khususnya rencana
tentang  jenis/kualitas dan kuantitas barang tersebut.
e. Standar waktu yang digunakan yang dapat didasarkan atas data historis atau
pengalaman di waktu yang lalu serta atas dasar penelitian khusus yang disebut
studi gerak dan waktu (time and motion study)
f. System pengupahan atau system pembayaran upah yang bisa didasarkan atas
waktu,output (hasil) atau intensif.

Pengendalian biaya tenaga kerja langsung sering merupakan masalah utama


bagi manajemen. Pengendalian yang efektif dari tenaga kerja langsung tergantung
pada kemampuan penyelia, pengawasan langsung, dan laporan kinerja. Dua
elemen utama pengendalian biaya tenaga kerja langsung adalah
c. Perhatian sehari-hari pada biaya tersebut dan
d. Laporan kinerja dan evaluasi hasil.
Untuk pengendalian yang efektif, jumlah yang dianggarkan mungkin
memerlukan pembetulan untuk memperlihatkan peristiwa yang mempunyai

17
pengaruh yang besar pada biaya tenaga kerja diluar pengendalian dari penyelia
yang bersangkutan.

Contoh Soal
Pada tahun 2014 dalam sebuah perusahaan, tenaga kerja langsung di pabrik  di
golongkan menjadi 3 tingkatan, yakni golongan 1.2.3
Upah Perjam tenaga kerja langsung masing masing golongan adalah:
 Golongan 1=Rp.450 /orang/DLH
 Golongan 2=Rp.600 /orang/DLH
 Golongan 3=Rp.750 /orang/DLH
Jumlah masing masing golongan adalah:
 Golongan 1 = 50 orang
 Golongan 2 = 20 orang
 Golongan 3 =   5 orang

Penyelesaian
Tingkat Upah rata rata tenaga kerja langsung adalah
Tingkat Jumlah Tk Jumlah
Golongan Jumlah
upah/jam/orang (orang) DLH(jam)
1 450 50 100 2.250.000
2 600 20 100 1.200.000
3 750 5 100 375.000
Total 75 100 3.825.000

Tingkat Upah Rata rata=Rp. 3.825.000/7.500=Rp.510 /DLH

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

18

Anda mungkin juga menyukai