Disusun Oleh :
DESI NOVITA
2025299
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Kita Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kita dapat menyusun makalah
ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “Anggaran tenaga
kerja“. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa
teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini,
semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari allah swt.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dari pembaca sangat kita
harapkan untuk penyempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada setiap perusahaan tentu ada tenaga kerjanya untuk melakukan semua
aktifitas produksinya. Buruh atau tenaga kerja, merupakan salah satu factor
produksi yang utama dan selalu ada dalam perusahaan, meskipun pada perusahaan
tersebut sudah digunakan mesin-mesin. Mesin yang bekerja dalam perusahaan
tentu saja perlu ditangani oleh tenaga manusia, meskipun mesin-mesin zaman
sekarang sudah banyak yang bersifat otomatis, dan untuk itu perusahaan
mengeluarkan biaya tenaga kerja untuk keperluan buruh atau sebagai balas jasa
yang diterima tenaga kerja. Untuk membiayai tenaga kerja dan untuk
mengefisienkan waktu dan biaya perusahaan maka sudah seharusnya perusahaan
menghitung biaya tenaga kerja agar tidak dalam proses produksinya optimal.
Biaya ini harus sudah dihitung sebelum perusahaan melakukan aktifitas
produksinya dan biaya seperti ini sering disebut dengan Anggaran Tenaga Kerja
Perusahaan. Perhitungan anggaran biaya perusahaan ini sangat bermanfaat sekali
bagi perusahaan karena untuk mengoptimalisasikan dari segi biaya yang
dikeluarkan perusahaan juga akan berdampak pada segi harga jual ke pasaran.
B. Tujuan Pembahasan
Dalam menganalisis anggaran biaya tenaga kerja tidak terlepas dari tujuan-
tujuan yang mengawali tersusunnya makalah ini diantaranya:
1. Mengetahui perbedaaan antara tenaga kerja langsung dengan tenaga kerja
tidak langsung.
2. Mengetahui manfaat perencanaan dan pengawasan dari anggaran tenaga
kerja.
3. Mengetahui perhitungan-perhitungan biaya tenaga kerja secara umum
maupun secara khusus.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Tenaga Kerja
Anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja dalam jangka waktu
satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif orang
lain. Penyusunan anggaran ini sering disebut sebagai perencanaan (planning).
Tenaga kerja (karyawan) menurut manajemen sumber daya manusia adalah asset
perusahaan yang harus dilindungi dan disejahterakan hidupnya karena mereka
telah mengabdikan dirinya kepada perusahaan.
Anggaran Tenaga Kerja adalah suatu rencana anggaran yang merencanakan
secara terperinci tentang jumlah jam kerja karyawan dan tenaga kerja untuk satu
periode maupun periode yang akan datang.
2
Yang dikategorikan sebagai tenaga kerja langsung antara lain adalah para buruh
pabrik yang ikut serta dalam kegiatan proses produksi dari bahan mentah sampai
berbentuk barang jadi.
2. Tenaga kerja tidak langsung
Sedangkan tenaga kerja tidak langsung mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut :
Besar kecilnya biaya untuk tenaga kerja jenis ini tidak berhubungkan secara
langsung dengan tingkat kegiatan produksi.
Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja jenis ini merupakan biaya yang
semi variabel. Artinya biaya-biaya yang mengalami perubahan tapi tidak
secara sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan produksi.
Tempat bekerja dari tenaga kerja jenis ini tidak harus selalu dalam pabrik,
tetapi dapat di luar pabrik.
Apabila tenaga kerja jenis ini bekerja dalam lingkungan pabrik maka biaya yang
dikeluarkan untuk mereka dikelompokkan dalam penganggaran biaya pabrik
Dalam penyusunan anggaran tenaga kerja terdapat manfaat dan rencana sebagai
berikut :
3
Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja
Pengawasan tenaga kerja
Berbagai cara dilakukan oleh perusahaan untuk mencari dan mendapatkan
tenaga kerja yang baik dan terampil, yang cocok untuk bidang pekerjaannya.
Tenaga kerja yang tidak mempunyai keterampilan khusus pada umumnya mudah
dicari di Indonesia saat ini. Tetapi untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik
pada salah satu bidang khusus seperti tenaga teknis dan managerial harus
diperoleh secara khusus pula. Untuk mereka perusahaan tidak segan-segan
menyediakan perangsang berupa gaji yang besar dan fasilitas yang lengkap.
Beberapa perusahaan besar bahkan mendapatkannya melalui kaderisasi,
umpamanya dengan penawaran beasiswa yang mengikat. Karena itu biaya tenaga
kerja sebetulnya tidak hanya timbul pada saat tenaga kerja itu digunakan, akan
tetapi sudah ada sebelum tenaga kerja itu siap.
Seleksi tenaga kerja baru dilakukan dengan berbagai cara. Selain diadakan
ujian tertulis dan lisan juga diadakan psychotest untuk mengetahui secara lebih
pasti siapa yang paling cocok untuk bidang pekerjaan yang tersedia. Tujuan
seleksi tenaga kerja bukan untk mencari orang-orang yang berpengalaman,
melainkan mencari orang-orang yang cocok dan mempunyai potensi untuk
berkembang. Tenaga kerja yang sudah berpengalaman selain mahal harganya juga
ada kemungkinan bahwa pengalaman yang dimiliki justru tidak sesuai dengan apa
yang diharapkan. Tenaga kerja yang memperoleh pengalaman dari pekerjaan
merupakan suatu aktiva bagi perusahaan.
Latihan(training) biasanya diberikan pada para tenaga kerja yang baru.
Latihan ini dapat diberikan oleh perusahaan sendiri dan dapat pula diberikan oleh
lembaga khusus yang memberikannya secara bersama-sama dengan para tenaga
kerja baru diperusahaan lain. Latihan dapat dilakukan ditempat khusus tetapi
dapat pula dilakukan di tempat bekerja. Latihan yang dilakukan ditempat bekerja
sambil bekerja dikatakan sebagai on the job training.
Sesudah selesai masa latihan, maka tenaga kerja siapa untuk ditempatkan.
Potensi masing-masing tenaga kerja dan jabatan yang tersedia bermacam-macam
sehingga perlu adanya evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi mereka.
4
Semua aspek diatas tidak hanya berlaku bagi satu tingkatan saja, tetapi pada
semua tingkatan jabatan dalam perusahaan. Sehingga jelaslah bahwa biaya tenaga
kerja merupakan komponen yang cukup besar bagi harga pokok barang yang
dihasilkan. Kesalahan para pimpinan dalam hal tenaga kerja akan mengakibatkan
pengaruh terhadap harga barang yang dihasilkan, sehingga berpengaruh pula
terhadap posisi perusahaan dalam persaingan.
5
Langkah Langkah yang harus di persiapkan untuk menyusun anggaran tenaga
kerja adalah
a. Manning table Yang merupakan daftar kebutuhan tenaga kerja yang
menjelaskan:
Jenis atau kualifikasi tenaga kerja yang di butuhkan
Jumlah tenaga kerja masing masing dan tingkatannya
Bagian bagian yang membutuhkan
Manning table disusun sebagai hasil perkiraan langsung masing masing kepala
bagian. Perkiraan ini dapat di lakukan berdasarkan judgment (Pendapat) saja, atau
dapat pula dengan pengalaman pengalaman sebelumnya, dengan berpedoman
pada tingkat kegiatan perusahaan.
6
Waktu (kapan) produksi barang dimulai.
Dalam beberapa departemen produksi, standar waktu tenaga kerja yang
dapat diandalkan dapat dibuat. Dalam beberapa hal, tidak praktis untuk
memperkirakan waktu tenaga kerja langsung kecuali berdasarkan pengalaman
secara rata-rata. Ada empat pendekatan yang dapat digunakan dalam perencanaan
standar waktu tenaga kerja adalah sebagai berikut:
· Studi Waktu dan Gerakan
Studi waktu dan gerakan dapat memberikan informasi yang dapat dipercaya
tentang waktu tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menunjukkan tiap operasi
tertentu. Hasil studi waktu dan gerakan dapat memberikan data masukan dasar
untuk pembuatan jam tenaga kerja langsung yang dibutuhkan untuk memenuhi
produksi yang sudah direncanakan.
· Biaya Standar
Jika system akuntansi biaya standar digunakan, analisis yang seksama dari
kebutuhan jam tenaga kerja langsung per unit produksi biasanya sudah dibuat.
Standar waktu tenaga kerja per unit produk yang digunakan dalam system biaya
dapat digunakan untuk memperoleh kebutuhan jam pekerja.
· Perkiraan Langsung oleh Penyelia
Dalam membuat perkiraan, manajer harus mendasarkan pada
a. pertimbangan,
b. kinerja departemen yang baru,
c. bantuan dari tingkat manajemen di atasnya,
d. bantuan personel staf teknik.
· Perkiraan secara Statistik oleh Kelompok Staf.
Pendekatan ini sering digunakan untuk departemen produksi yang memproses
beberapa produk secara simultan. Ketepatan metode ini tergantung pada apakah
catatan biaya dan keseragaman proses produksi dari periode ke periode dapat
dipercaya. Meskipun beberapa metode jam tenaga kerja langsung yang lain
digunakan, rasio jam tenaja kerja langsung historis bagi keluaran yang produktif
seringkali merupakan pemeriksaan yang baik pada ketepatan metode lain yang
digunakan.
7
2. Anggaran Biaya Tenaga Kerja langsung
Anggaran biaya tenaga kerja langsung merupakan bagian dari anggaran
tenaga kerja, yang secara terperinci akan memuat:
Jenis barang yang dihasilkan
Jumlah barang yang diproduksi
Bagian-bagian yang dilalui dalam proses produksi
Jumlah jam buruh langsung untuk setiap jenis barang
Tingkat upah rata-rata per jam buruh langsung
Waktu (kapan) produksi barang dimulai.
8
Contoh Soal
Pada tahun 2014 dalam sebuah perusahaan, tenaga kerja langsung di pabrik di
golongkan menjadi 3 tingkatan, yakni golongan 1.2.3
Upah Perjam tenaga kerja langsung masing masing golongan adalah:
Golongan 1=Rp.450 /orang/DLH
Golongan 2=Rp.600 /orang/DLH
Golongan 3=Rp.750 /orang/DLH
Jumlah masing masing golongan adalah:
Golongan 1 = 50 orang
Golongan 2 = 20 orang
Golongan 3 = 5 orang
Penyelesaian
Tingkat Upah rata rata tenaga kerja langsung adalah
Tingkat Jumlah Tk Jumlah
Golongan Jumlah
upah/jam/orang (orang) DLH(jam)
1 450 50 100 2.250.000
2 600 20 100 1.200.000
3 750 5 100 375.000
Total 75 100 3.825.000
BAB III
9
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tenaga kerja langsung adalah SDM dimana keahlian dan ketrampilannya
berperan langsung dalam konversi bahan menjadi produk atau penyerahan jasa
kepada konsumennya.
Anggaran tenaga kerja adalah anggaran yang merencanakan secara
terperinci tentang upah yang akan dibayarkan kapada tenaga kerja langsung untuk
periode yang akan datang.
Factor-faktor yang Mempengaruhi Anggaran Tenaga Kerja: Kebutuhan
tenaga kerja, Penarikan tenaga kerja, Latihan tenaga kerja, Evaluasi atau
spesifikasi pekerjaan bagi tenaga kerja, Gaji dan upah, Pengawasan tenaga kerja.
DAFTAR PUSTAKA
10
Adisaputro,gunawan.2008.Anggaran Perusahaan Buku 1 Edisi
2.Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta
Glenn A,dkk.2002.Anggaran Perencanaan dan Pengendalian laba.Jakarta:Salemba
Empat
https://adzaniahdinda.wordpress.com/2012/11/01/anggaran-tenaga-kerja/
http://luklukii.blogspot.co.id/2012_10_01_archive.html
http://anakmanduamas.blogspot.co.id/2013/02/jenis-jenis-tenaga-kerja.html
11
1. Jelaskan Definisi Tenaga Kerja!
Jawaban:
Tenaga kerja (karyawan) menurut manajemen sumber daya manusia adalah
asset perusahaan yang harus dilindungi dan disejahterakan hidupnya karena
mereka telah mengabdikan dirinya kepada perusahaan.
12
Yang dikategorikan sebagai tenaga kerja langsung antara lain adalah para buruh
pabrik yang ikut serta dalam kegiatan proses produksi dari bahan mentah sampai
berbentuk barang jadi.
13
Kebutuhan tenaga kerja
Pencarian dan penariakan tenaga kerja
Latihan bagi tenaga kerja baru
Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi pera tenaga kerja
Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga kerja
Pengawasan tenaga kerja
14
Langkah Langkah yang harus di persiapkan untuk menyusun anggaran tenaga
kerja adalah
a. Manning table Yang merupakan daftar kebutuhan tenaga kerja yang
menjelaskan:
Jenis atau kualifikasi tenaga kerja yang di butuhkan
Jumlah tenaga kerja masing masing dan tingkatannya
Bagian bagian yang membutuhkan
Manning table disusun sebagai hasil perkiraan langsung masing masing kepala
bagian. Perkiraan ini dapat di lakukan berdasarkan judgment (Pendapat) saja, atau
dapat pula dengan pengalaman pengalaman sebelumnya, dengan berpedoman
pada tingkat kegiatan perusahaan.
b. Penentuan standar tenaga Kerja
Langkah selanjutnya adalah menghitung jam tenaga kerja langsung untuk
masing masing jenis barang yang di hasilkan atau masing masing bagian.
15
Bagian-bagian yang dilalui dalam proses produksi
Jumlah jam buruh langsung untuk setiap jenis barang
Waktu (kapan) produksi barang dimulai.
Dalam beberapa departemen produksi, standar waktu tenaga kerja yang
dapat diandalkan dapat dibuat. Dalam beberapa hal, tidak praktis untuk
memperkirakan waktu tenaga kerja langsung kecuali berdasarkan pengalaman
secara rata-rata. Ada empat pendekatan yang dapat digunakan dalam perencanaan
standar waktu tenaga kerja adalah sebagai berikut:
· Studi Waktu dan Gerakan
Studi waktu dan gerakan dapat memberikan informasi yang dapat dipercaya
tentang waktu tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menunjukkan tiap operasi
tertentu. Hasil studi waktu dan gerakan dapat memberikan data masukan dasar
untuk pembuatan jam tenaga kerja langsung yang dibutuhkan untuk memenuhi
produksi yang sudah direncanakan.
· Biaya Standar
Jika system akuntansi biaya standar digunakan, analisis yang seksama dari
kebutuhan jam tenaga kerja langsung per unit produksi biasanya sudah dibuat.
Standar waktu tenaga kerja per unit produk yang digunakan dalam system biaya
dapat digunakan untuk memperoleh kebutuhan jam pekerja.
· Perkiraan Langsung oleh Penyelia
Dalam membuat perkiraan, manajer harus mendasarkan pada
e. pertimbangan,
f. kinerja departemen yang baru,
g. bantuan dari tingkat manajemen di atasnya,
h. bantuan personel staf teknik.
· Perkiraan secara Statistik oleh Kelompok Staf.
Pendekatan ini sering digunakan untuk departemen produksi yang memproses
beberapa produk secara simultan. Ketepatan metode ini tergantung pada apakah
catatan biaya dan keseragaman proses produksi dari periode ke periode dapat
dipercaya. Meskipun beberapa metode jam tenaga kerja langsung yang lain
digunakan, rasio jam tenaja kerja langsung historis bagi keluaran yang produktif
16
seringkali merupakan pemeriksaan yang baik pada ketepatan metode lain yang
digunakan.
17
pengaruh yang besar pada biaya tenaga kerja diluar pengendalian dari penyelia
yang bersangkutan.
Contoh Soal
Pada tahun 2014 dalam sebuah perusahaan, tenaga kerja langsung di pabrik di
golongkan menjadi 3 tingkatan, yakni golongan 1.2.3
Upah Perjam tenaga kerja langsung masing masing golongan adalah:
Golongan 1=Rp.450 /orang/DLH
Golongan 2=Rp.600 /orang/DLH
Golongan 3=Rp.750 /orang/DLH
Jumlah masing masing golongan adalah:
Golongan 1 = 50 orang
Golongan 2 = 20 orang
Golongan 3 = 5 orang
Penyelesaian
Tingkat Upah rata rata tenaga kerja langsung adalah
Tingkat Jumlah Tk Jumlah
Golongan Jumlah
upah/jam/orang (orang) DLH(jam)
1 450 50 100 2.250.000
2 600 20 100 1.200.000
3 750 5 100 375.000
Total 75 100 3.825.000
18