MAKALAH
Penganggaran
Oleh:
FAKULTAS EKONOMI
NOVEMBER 2019
BAB I
PENDAHULUAN
ISI
2.1 Pengertian
Anggaran variabel merupakan anggaran yang disusun berdasarkan interval atau kisar,
kapasitas atau aktivitas tertentu yang pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang
dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat kegiatan yang berbeda.
Konsep anggaran variabel merupakan sebuah pendekatan yang lazim digunakan dalam
perencanaan dan pengawasan biaya, karena disini ditunjukan dengan tegas beban biaya
yang seharusnya dikeluarkan pada berbagai tingkat kegiatan. Dengan kata lain, anggaran
variabel dapat digunakan untuk pedoman perencanaan dan pengawasan biaya pada
berbagai tingkat kegiatan.
2.2 Tujuan
Tujuan pendekatan anggaran variabel yang utama adalah untuk menunjukan bagaimana
dan sampai sejauh mana biaya dipengaruhi oleh volume output. Dengan kata lain, budget
variabel merupakan rumus atau petunjuk yang mendasari bagaimana setiap elemen biaya
akan berubah sehubungan dengan adanya perubahan dalam volume, output, ataupun
tingkat kegiatan perusahaan. Hubungan tersebut akan ditunjukkan oleh anggaran variabel
dalam suatu relevant range tertentu. Relevant range merupakan suatu interval batas
berlakunya anggaran variabel yang disusun. Pada umumnya, biaya-biaya tersebut akan
bersifat tetap pada suatu relevant range tertentu dan akan berubah di luar range tersebut.
Hanya sedikit biaya yang betul-betul bersifat konstan dalam berbagi tingkat penggunaan
kapasitas dari nol sampai kapasitas penuh.
1. Untuk biaya upah (gaji) tenaga kerja tidak langsung, banyak dipengaruhi oleh
sistem pembayaran upah yang berlaku di perusahaan:
a. Apabila perusahaan memakai sistem upah menurut waktu, maka upah
tenaga kerja langsung tersebut merupakan biaya tetap (fixed cost), karena
besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh aktivitas perusahaan.
b. Apabila perusahaan memakai sistem upah menurut unit hasil (output), maka
upah tenaga kerja tidak langsung tersebut merupakan biaya variabel
(variable cost), karena besar kecilnya tergantung pada aktivitas perusahaan,
yang dinyatakan dalam bentuk unit hasil (output).
c. Apabila perusahaan menggunakan sistem upah insentif, maka upah kerja
tidak langsung tersebut merupakan biaya semi-variabel, karena sebagian
dari upah tersebut mempunyai sifat tetap (unsur tetap), dan sebagian lagi
berupa insentif mempunyai sifat variabel( unsur variabel).
2. Untuk biaya bahan baku dipengaruhi oleh :
a. Teknologi proses produksi yang dimiliki dan dipakai oleh perusahaan.
b. Sifat atau tingkah laku biaya bahan baku tersebut, dalam kaitannya dengan
teknologi proses produksi yang dimiliki perusahaan.
c. Kondisi mesin-mesin dan peralatan yang dimiliki oleh perusahaan.
A. Biaya Tetap
Dalam konsep anggaran variabel biaya ini bersifat konstan dalam relevant range
tertentu.
Dalam hal ini perlu pula dibahas beberapa ciri yang berhubungan dengan pengertian
biaya tetap. Ciri-ciri biaya tetap antara lain :
a) Controllability : Pada umumnya semua biaya yang tergolong dalam kategori biaya
tetap dapat dikontrol oleh manajemen perusahaan. Artinya secara umum
manajemen perusahaan dapat mengendalikan (sebagian besar) biaya tetap.
Meskipun biaya penyusutan pada umumnya dalam jangka pendek tidak dapat
dikendalikan (non controllable), tetapi untuk jangka panjang ia merupakan biaya
yang dapat dikendalikan (controllable). Sedangkan biaya tetap yang lain
(misalnya gaji) betul-betul merupakan biaya yang dapat dikendalikan oleh
manajemen perusahaan.
b) Hubungan dengan tingkat kegiatan perusahaan : Biaya tetap timbul akibat adanya
kapasitas tertentu dalam perusahaan. Selama suatu perusahaan memiliki kapasitas
tersebut, maka perusahaan tidak dapat menghindari adanya unsur biaya tetap.
Sebagai contoh biaya depresiasi (penyusutan) akan tetap membebani perusahaan
tanpa memandang beberapa bagian dari kapasitas yang mengganggur (tidak
digunakan).
c) Relevant range : Relevant range menjadi batas sampai sejauh mana biaya-biaya
betul-betul bersifat tetap. Pada umumnya, biaya-biaya tersebut akan bersifat tetap
pada suatu relevant range tertentu dan akan berubah di luar range tersebut. Hanya
sedikit biaya yang betul-betul bersifat konstan dalam berbagi tingkat penggunaan
kapasitas dari nol sampai kapasitas penuh.
d) Dasar pengukuran : Biaya tetap pada umumnya diperhitungkan berdasarkan
satuan waktu, umpamanya bulan atau tahun. Kedua satuan tersebut lebih lazim
digunakan. Gaji karyawan misalnya ditentukan atas dasar bulanan.
e) Konstan dalam total dan berubah dalam rata-rata : Biaya ini secara total tidak
berubah untuk suatu periode waktu tertentu, namun biaya ini bersifat variabel
yakni cenderung menurun seiring meningkatnya jumlah kegiatan (output), atau
meningkat seiring penurunan jumlah kegiatan.
B. Biaya variabel
Telah diuraikan bahwa biaya yang tergolong dalam kategori ini berubah-ubah
secara total sebanding dan searah dengan perubahan tingkat kegiatan perusahaan
atau bagian yang bersangkutan. Secara rata-rata persatuan kegiatan, biaya ini akan
bersifat konstan. Biaya ini baru akan timbul apabila perusahaan atau bagian betul-
betu melakukan kegiatan. Dengan kata lain, pada tingkat kegiatan nol, biaya ini
juga nol. Sebaliknya, bila tingkat kegiatan meningkat, maka tingkat biaya variabel
akan meningkat dengan proporsi yang sama. Begitu pula apabila tingkat kegiatan
menurun, maka biaya variabel akan menrun sebesr itu pula.
Seperti halnya pada biaya tetap, biaya variabel mempunyai beberapa faktor yang
perlu diperhatikan antara lain :
a) Controllability : Pada dasarnya dapat dikatakan bahwa biaya-biaya variabel
tergantung pada kebijaksanaan manajemen dalam jangka pendek.
b) Hubungannya dengan tingkat kegiatan perusahaan : Karena biaya-biaya yang
termasuk dalam kategori ini benar-benar berhubungan langsung dengan
tingkat kegiatan perusahaan atau bagian yang bersangkutan, atau dengan kata
lain biaya ini berubah dalam rasio yang sama dengan rasio perubahan tingkat
kegiatan, maka hubungannya dengan tingkat kegiatan dapat digambarkan
sebagai suatu garis lurus yang membentuk sudut tertentu dengan sumbu
tingkat kegiatan, memotong titik origin (0,0).
c) Relevant range : Dalam penyusunan anggaran variabel, semua biaya variabel
yang diperlukan harus dihubungkan dengan suatu relevant range tertentu.
Diluar range tersebut pola perubahan biaya kemungkinan berubah dari
perkiraan sebelumnya.
d) Dasar pengukuran : Karena tingkat biaya variabel berhubungan dengan
tingkat kegiatan maupun output maka sebaiknya pengukuran biaya ini
didasarkan pada salah satu dari keduanya. Tetapi, perhitungan biaya
berdasarkan satuan output sering kali terbentur pada kesulitan apabila
perusahaan yang bersangkutan menghasilkan lebih dari satu macam output
yang tentu saja tidak dijumlahkan begitu saja.
e) Berubah dalam total dan konstan dalam rata-rata : Artinya, apabila
dihubungkan dengan total output, biaya ini akan berubah (variabel), tetapi
apabila dilihat per satuan output biaya ini akan konstan.
1. Satuan dasar kegiatan yang dipilih harus betul-betul mencerminkan dan menjadi
ukuran kegiatan (secara keseluruhan) bagian yang bersangkutan.
2. Satuan dasar kegiatan yang dipilih harus mampu mengukur perubahan-perubahan
tingkat output yang dapat mengakibatkan perubahan-perubahan tingkat biaya.
3. Satuan dasar kegiatan yang dipilih sedapat mungkin hanya dipengaruhi oleh tingkat
output sebagai faktor variabel.
4. Satuan dasar kegiatan yang dipilih harus mudah dipahami, mudah dihitung dan dapat
diaplikasikan dengan mudah dalam proses penganggaran.
5. Satuan dasar yang dipilih tidak mendatangkan biaya tambahan dalam perhitungan dan
penggunaannya.
Kesalahan di dalam pemilihan satuan dasar kegiatan akan mengakibatkan kesulitan dalam
menganalisis variabilitas biaya, karena hubungan yang tidak jelas antara perubahan
tingkat kegiatan dan tingkat biaya yang terjadi.
Akhirnya, penentuan satuan dasar kegiatan dapat dikatakan merupakan salah satu bagian
dari kegiatan perencanaan dalam perusahaan, terutama perencanaan biaya. Dikatakan
demikian karena kemungkinan perkembangan perusahaan akan mengakibatkan
perubahan satuan dasar kegiatan yang dipakai. Hal inilah yang perlu diperhitungkan
sebelumnya.
Sebelum membahas satu demi satu ketiga metode tersebut, perlu diingat beberapa hal
sebagai berikut :
a. Ketiga metode diatas dipakai untuk tujuan yang sama, yakni memisahkan unsur
biaya tetap dan biaya variabel suatu biaya.
b. Data tentang biaya di masa lampau dipakai sebagai landasan perkiraan biaya
untuk masa mendatang.
c. Dipakai anggapan bahwa satuan dasar kegiatan telah dipilih dan ditetapkan
sebelumnya.
d. Faktor “judgement” merupakan suatu faktor yang mempengaruhi aplikasi setiap
metode.
e. Tidak satu metode pun yang dapat dipakai untuk semua keadaan atau bagian.
Perkiraan langsung yang menggunakan kedua cara diatas dapat dipakai sebagai
alat penghitung tingkat biaya pada suatu tingkat kegiatan tertentu (dipakai dalam
anggaran variabel yang berbentuk tabel) dalam relevant range. Secara umum
dapat disebutkan beberapa keadaan dimana perkiraan langsung ini dapat
digunakan, yakni :
1. Suatu bagian yang baru saja didirikan, sehingga data historis biaya di
bagian tersebut tidak tersedia atau tidak memadai.
2. Dilakukannya kegiatan yang tidak rutin, yang dapat menimbulkan biaya
yang cukup besar pada perusahaan. Umpamanya, pengaturan kembali
pengaturan kembali peralatan- peralatan pabrik.
3. Mulai dipakainya mesin baru, sehingga perusahaan bekerja dengan
kapasitas baru.
4. Terjadi perubahan pada metode produksi. Akibatnya kemungkinan pola
biaya berubah pula.
5. Terjadi perubahan-perubahan kebijaksanaan manajemen yang mungkin
dapat mempengaruhi pola biaya.
Secara keseluruhan, metode titik tertinggi dan terendah ini dilakukan dengan
melalui langkah-langkah sebagai berikut :
1. Cara Grafis
Pada cara grafis ini ditunjukan secara visual bagaimana hubungan antara
tingkat biaya dengan tingkat kegiatan. Selain itu dicoba pula untuk
ditampakan pada gambar unsur-unsur biaya tetap dan biaya variabel.
Dengan meletakan biaya sumbu tegak dan kegiatan pada sumbu datar
dapat digambarkan titik-titik yang mencerminkan data yang tersedia.
Dengan demikian dapat pula digambarkan garis trend biaya. Titik
perpotongan garis tersebut dengan sumbu tegak diartikan sebagai unsur
biaya tetap sedangkan unsur biaya variabel persatuan kegiatan dapat
dilihat dari sudut arah (slope) nya.
2. Cara Matematis
Terdapat dua variabel yaitu variabel X dan variabel Y. Secara matematis,
hubungan antara kedua variabel ditunjukan oleh persamaan sebagai berikut
: Y = a + bX ;
Dimana a menunjukan komponen biaya tetap, sedangkan b merupakan
komponen biaya variabel persatuan (slope garis trend). Apabila digunakan
rumus-rumus dasar sebagai berikut:
i. Y = a + bX
ii. ∑Y = n . a + b . ∑X
iii. ∑XY = a . ∑X + b . ∑X2
1. Bentuk formula : Budget variabel yang disusun dalam bentuk ini memberikan
gambaran yang jelas unsur tetap (biaya tetap perbulan) dan unsur variabel
(biaya variabel per output) yang dikandung oleh setiap pos biaya.
2. Bentuk tabel : Pada anggaran variabel yang ditampilka dalam bentuk ini dapat
dilihat berapa besarnya biaya (total) pada masing-masing pos, pada berbagai
tingkat output.
3. Bentuk grafik : anggaran variabel yang ditampilkan dengan bentuk ini dipakai
sebagai pelengkap kedua bentuk sebelumnya.
2.8 Manfaat Penyusunan Anggaran Variabel
Secara umum, manfaat penyusunan variabel adalah untuk memudahkan pengawasan
terhadap biaya-biaya yang terjadi (terutama dibagian produksi yang merupakan
tempat terjadinya beraneka ragam biaya). Manfaat umum tersebut tentunya dapat
diperinci menjadi beberapa butir yang lebih tajam, yakni :
Telah dikatakan semula bahwa anggaran variabel dapat disusun disemua bagian pada
perusahaan meskipun ia lebih banyak dipakai di bagian-bagian yang berperan dalam
proses produksi. Hal ini berkenaan dengan beberapa persyaratan umum untuk dapat
diterapkannya anggaran variabel seperti :
Penyusunan anggaran variabel ini dilakukan pada tahap awal perencanaan. Karena
anggaran variabel tidak dikaitkan dengan tingkat output atau tingkat kegiatan tertentu,
maka ia dapat dipakai dalam mempersiapkan penyusunan anggaran-anggaran biaya
yang merupakan dasar perkiraan tingkat keuntungan yang kan diperoleh perusahaan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konsep anggaran variabel merupakan sebuah pendekatan yang lazim
digunakan dalam perencanaan dan pengawasan biaya, karena disini ditunjukan
dengan tegas beban biaya yang seharusnya dikeluarkan pada berbagai tingkat
kegiatan. Tujuan pendekatan anggaran variabel yang utama adalah untuk menunjukan
bagaimana dan sampai sejauh mana biaya dipengaruhi oleh volume output.
Pembicaraan tentang anggaran variabel harus diikuti oleh adanya pengertian yang
utuh tentang sifat-sifat biaya.
https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/anggaran-variabel/perilaku-dan-
karakteristik-biaya.
https://www.academia.edu/6474908/Makalah_anggaran_variable.