Anda di halaman 1dari 27

ANALISIS VARIABEL BUDGET PADA PT KARS

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Penganggran Perusahaan

Dosen: Catur Martian Fajar, S.E., M.M.

Disusun Oleh :

66150097 : Ulfa Alawiyah


66150108 : Eneng Kamelia
66150111 : Melya Kania
66150137 : Rini Indriani
66150405 : Anggia Siti Rahayu

Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi

Universitas BSI Bandung

2017

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberi
kesempatan, taufik dan hidayah, serta inayahnya sehingga tugas makalah mata kuliah
Penganggaran Perusahaan dengan judul Analisa Variabel Budget pada PT KARS
ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Shalawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, keluarganya berserta
para sahabatnya yang telah membimbing kita dari jalan yang gelap gulita menuju
jalan yang terang benderang yang diridhoi oleh allah SWT.

Tak lupa pula kami mengucapkan banyak terimah kasih kepada

1. Orangtua kami yang selalu mendoakan kami,

2. Catur Martian Fajar S.E., M.M. selaku dosen mata kuliah


Penganggaran Perusahaan, yang telah membimbing kami.

3. Teman- teman yang memeberikan saran kepada kami, dan

4. Pihak pihak lain yang terlibat dalam peroses penyelsaian makalah ini

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan kami
telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun tugas makalah yang sangat
sederhana ini. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik, saran dan nasehat
yang baik demi perbaikan tugas makalah ini kedepannya. Semoga makalah ini dapat
berguna dan bemanfaat untuk kita semua. Amin

Bandung, 8 Desember 2017

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3 Tujuan dan Manfaat penulisan........................................................................2
1.3.1 Tujuan......................................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................2
1.4.1 Manfaat Teoritis.......................................................................................2
1.4.2 Manfaat Praktis (Bagi Perusahaan).........................................................3
BAB II LANDASAN TEORI.....................................................................................4
1.1 Pengertian Anggaran Variabel (Variabel Budget)..........................................4
1.2 Manfaat Penyusunan Anggaran Variabel (Variabel Budget)........................11
1.3 Bentuk-bentuk Anggaran Variabel (Variabel Budgeting).............................12
1.4 Faktor Faktor yang Harus Diperhatikan Dalam Penyusunan Anggaran
Variabel (Variabel Budget).....................................................................................13
BAB III PEMBAHSAN............................................................................................14
BAB IV PENUTUP...................................................................................................23
4.1. Kesimpulan...................................................................................................23
4.2. Saran.............................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................1

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anggaran atau Budget merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi,
dalam suatu perusahaan terdapat berbagai macam sifat biaya yang dapat
dikelompokkan kedalam biaya tetap (fixed cost). biaya variabel (variabel cost) dan
biaya semi variabel (semi variabel cost). oleh karena itu, dengan menyusun anggaran
variabel diharapkan dapat teridentifikasi bagaimana dan sejauh mana masing-masing
jenis biaya akan terpengaruh oleh aktivitas atau kegiatan perusahaan.
Anggaran variabel diutamakan untuk merencanakan biaya-biaya tidak
langsung. karena biaya ini tidak berhubungan secara langsung dengan aktivitas
perusahaan. dengan demikian, terjadinya aktivitas perusahaan tidak akan secara
langsung mempengaruhi besar kecilnya biaya tersebut. oleh karena itu anggaran
variabel merupakan suatu perencanaan mengenai schedul biaya yang menunjukkan
bagaimana tiap-tiap biaya akan berubah sehubungan dengan perubahan tingkat
kegiatan untuk waktu yang akan datang dalam relevant range tertentu.
Dengan demikian, Anggaran variabel menjadi rumus atau petunjuk yang
mempedomani bagaimana setiap elemen biaya akan berubah sehubungan dengan
adanya perubahan dalam volume, output atau tingkat kegiatan perusahaan. Hubungan
tersebut ditunjukkan dalam suatu relevant range, yakni suatu interval batas
berlakunya anggaran variabel yang disusun. Ditetapkannya interval tersebut
mengingatkan bahwa biaya-biaya tetap dalam jangka panjang bisa berubah. Anggaran
variabel digunakan sebagai alat pengawasan yang dinamis, sehingga dapat dengan
mudah menghitung expenses allowance atau adjusted expensed budget pada berbagai
tingkat kegiatan

1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sehingga permasalahan
dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa pengertian Anggaran variabel?
2. Apa faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan Anggaran variabel?
3. Bagaimana penyusunan Anggaran variabel?
4. Apa manfaat Anggaran variabel?

1.3 Tujuan dan Manfaat penulisan

1.3.1 Tujuan
Sesuai dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan makalah
ini adalah:
1. Untuk mengetahui Anggaran variabel,
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penyusunan
Anggaran variabel,
3. Untuk mengetahui penyusunan Anggaran variabel,
4. Untuk mengetahui manfaat Anggaran variabel.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis


1. Bagi penulis
Sebagai tambahan pengetahuan dan dapat mengetahaui serta mempelajari
masalah-masalah yang terkait dengan Anggaran variabel.
2. Bagi pembaca
Diharapkan makalah ini dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi pembaca
dan menyediakan informasi terkait dengan Anggaran variabel.
3. Bagi akademisi
Diharapkan makalah ini dapat memperkaya bahan kepustakaan dan mampu
memberikan kontribusi pada pengembangan teori, terutama yang berkaitan dengan

2
Penganggaran Perusahaan, khususnya untuk memahami anggaran variabel dalam
proses penyusunan anggaran.

1.4.2 Manfaat Praktis (Bagi Perusahaan)


Sebagai bahan informasi perusahaan tentang anggaran variabel, Diharapkan makalah
ini dapat memberikan kontribusi untuk menerapkan sistem anggaran yang efektif
sebagai alat bantu manajemen dalam memotivasi dan mengevaluasi kinerja
perusahaan.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

1.1 Pengertian Anggaran Variabel (Variabel Budget)


Anggaran variabel diutamakan untuk merencanakan biayabiaya tidak
langsung. karena biaya ini tidak berhubungan secara langsung dengan aktivitas
perusahaan. dengan demikian, terjadinya aktivitas perusahaan tidak akan secara
langsungmempengaruhibesarkecilnyabiayatersebut.Anggaranvariabelmerupakan
suatuperencanaanmengenaiskedulbiayayangmennunjukkanbagaimanatiaptiap
biayaakanberubahsehubungandenganperubahantingkatkegiatanuntukwaktuyang
akandatangdalamrelevantrangetertentu.
Anggaran variabel adalah anggaran yang disusun berdasarkan
interval(kisar)kapasitas(aktivitas)tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri
anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkattingkat(kegiatan)yang berbeda.
(M.Nafarin, 2007;31). Anggaran variabel adalah anggaran yang merencanakan
secaralebihterperincitentangtingkatperubahan(tingkatvariabilitas)biaya,terutama
biayabiaya tidak langsung, sehubungan pada aktivitas perusahaan dari waktu ke
waktuselamaperiodeyangakandatang.(Drs.M.Munandar,2001;223)
PerinsipdasardariAnggaranvariabeladalahkonsepvariabilitasbiaya(cost
variability)dimana biaya dapat dihubungkan dengan tingkat kegiatan. Atas dasar
konsepinilahbiayadapatdikatagorikanmenjadibiayatetap,biayavariabeldanbiaya
semivariabel.Anggaranvariabeldapatmengidentifikasimasingmasingjenisbiaya
karenaperubahantingkatkegiatanperusahaanyangbersangkkutan.
Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa : Anggaran variabel ialah
anggaranyangmerencanakantingkatperubahan(tingkatvariabilitas)biaya,terutama
biayabiayatidaklangsung,sehubungandenganperubahanaktivitasperusahaandari
waktu ke waktu delama periode yang akan datang. Anggaran variabel biasanya

4
ditunjukkandenganskedulbiayayangmenyatakanbagaimanabiayaakanberubah
denganperubahanvolume,outputdanaktivitas.
Sehubungan dengan tingkat perubahan (variabilitas) biaya tersebut, biaya
biaya tidak langsung dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok utama, yaitu :
a. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang tidak berubah meskipun terjadi
perubahan aktivitas perusahaan atau tingkat perubahannya sama dengan nol. Artinya,
apabila aktivitas perusahaan bertambah dengan satu satuan (unit), maka biaya tetap
akan bertambah dengan nol rupiah atau tidak bertambah. Sebaliknya, apabila apabila
aktivitas perusahaan berkurang dengan satu satuan (unit), maka biaya tetap akan
berkurang dengan nol rupiah atau tidak berkurang. Atau dengan bahasa Statistika
dikatakan bahwa sampai batas tertentu tidak korelasi antara biaya tetap sebagai
variabel tak bebas dengan aktivitas perusahaan sebagai variabel bebas.
b. Biaya Variabel (Variabel Cost)
Biaya Variabel (Variabel Cost) adalah biaya yang berubah dengan perubahan
aktivitas perusahaan. Artinya, apabila aktivitas perusahaan bertambah dengan satu
satuan (unit), maka biaya variabel akan bertambah sebesar angka standarnya.
Sebaliknya, apabila aktivitas perusahaan berkurang dengan satu satuan (unit), maka
biaya variabel akan berkurang sebesar angka standarnya. Atau dengan bahasa
Statistika dikatakan bahwa sampai batas tertentu, terdapat korelasi positif antara biaya
variabel sebagai variabel tak bebas dengan aktivitas perusahaan sebagai variabel
bebas.
Ada tiga kemungkinan terhadap ikut meningkatnya Biaya variabel sebagai akibat dari
terjadinya peningkatan aktivitas perusahaan ini, yaitu
a. Biaya Variabel Proporsional, ialah biaya variabel yang ikut berubah secara
sebanding dengan perubahan aktivitas perusahaan. Artinya, apabila peningkatan
biaya variabel proporsional sebanding dengan peningkatan aktivitas perusahaan
maka biaya variabel proporsional rata rata per aktivitas akan selalu sama pada
semua aktivitas, mulai dari aktivitas paling kecil sampai dengan aktivitas paling
besar.

5
b. Biaya Variabel Degresif, ialah biaya variabel yang ikut berubah secara kurang
dari sebanding dengan perubahan aktivitas perusahaan. Artinya, apabila
peningkatan biaya variabel degresif kurang sebanding dengan peningkatan
aktivitas perusahaan, maka semakin besar aktivitas perusahaan, maka besar
aktivitas perusahaan, akan semakin kecil aktivitas perusahaan, akan semakin kecil
biaya variabel degresif rata rata per aktivitasnya. Sebaliknya semakin kecil
aktivitas perusahaan, akan semakin besar biaya variabel degresif rata rata per
aktivitasnya.
c. Biaya Variabel Progresif, ialah biaya variabel yang ikut berubah secara lebih dari
sebanding dengan perubahan aktivitas perusahaan. Artinya, apabila peningkatan
biaya variabel progresif lebih besar dari sebanding dengan peningkatan aktivitas
perusahaan, maka semakin besar aktivitas perusahaan, maka semakin besar pula
biaya variabel progresif rata rata per aktivitasnya. Sebaliknya semakin kecil
aktivitas perusahaan, maka semakin kecil pula biaya variabel progresif rata rata
per aktivitasnya.
c. Biaya Semi Variabel (Semi variabel cost)
Biaya Semi Variabel (Semi variabel cost) adalah biaya yang didalamnya terdiri dari
dua unsur, yaitu sebagai berikut :
a. Unsur Tetap (Fixed Component) ialah unsur biaya yang tidak berubah meskipun
terjadi perubahan aktivitas perusahaan.
b. Unsur Variabel (Variabel Component) ialah unsur biaya yang berubah sesuia
dengan perubahan aktivitas.
Sama seperti biaya variabel, biaya semi variabel juga memiliki 3(tiga) kemungkinan
terhadap ikut meningkatnya Unsur variabel sebagai akibat dari terjadinya peningkatan
aktivitas perusahaan, yaitu :
a. Biaya Semi variabel Proporsional
b. Biaya Semi variabel Degresif
c. Biaya Semi variabel Progresif
1. Cara Menentukan Standar Biaya

6
Anggaran variabel juga merupakan anggaran yang berisi kumpulan standar biaya
biaya tidak langsung. Untuk menetapkan besarnya standar dari berbagai biaya biaya
tidak langsung dapat dilakukan dengan 2 cara atau metode, yaitu :
a. Dengan menganalisa data dan informasi di waktu waktu yang lalu, standar
sesuatu biaya dapat ditentukan. Keuntungan menggunakan data historis
semacam ini adalah bahwa untuk mengetahui standar yang dicari tidak
memerlukan waktu lama, karena sekedar melihat arsip catatan yang sudah
ada. Namun di sisi lain, kerugian menggunakan cara ini adalah bilamana di
waktu - waktu yang lalu perusahaan bekerja kurang efisien, maka standar
yang tidak efisien (mengandung pemborosan). Padahal standar tersebut akan
dipergunakan untuk menyusun anggaran pada periode tertentu yang akan
datang.
b. Cara yang mendasarkan diri pada data penelitian khusus, dengan
mengabaikan data pengalaman di waktu waktu yang telah lalu. Keuntungan
menggunakan cara ini adalah pada saat melakukan penelitian khusus,
karyawan diawasi secara ketat sehingga benar benar bekerja secara efisien
sebagaimana seharusnya dan pemborosan pemborosan yang mungkin masih
terjadi selama penelitian, tidak ikut dicatat, sehingga standar yang diperoleh
berdasar penelitian khusus ini benar standar, efisien, dan tidak mengandung
pemborosan. Namun di sisi lain, kerugian menggunakan cara ini adalah
bahwa penelitian memerlukan waktu yang cukup lama, bahkan sampai
berbulan bulan dan juga membutuhkan biaya yang besar.
c. Dengan mempertimbangkan keuntungan dan kerugian dalam menggunakan
kedua cara tersebut, maka standar dari berbagai biaya dapat ditentukan
sebagai berikut :
2. Menentukan Standar Biaya Tetap
Pada umumnya standar biaya tetap selalu dikaitkan dengan satuan waktu,
misalnya : Biaya gaji karyawan administrasi, Biaya upah tukang batu, Biaya
gaji pengawas lapangan, dan Biaya Depresiasi mesin. Biaya biaya tersebut
merupakan biaya tetap yang besar kecilnya ditetapkan berdasarkan peraturan

7
tentang penggajian karyawan dan peraturan tentang metode depresiasi yang
berlaku di perusahaan dan dibuat oleh pimpinan perusahaan. Sebaliknya,
biaya tetap yang besar kecilnya tidak ditetapkan berdasarkan peraturan
peraturan tersebut, maka standarnya dapat ditentukan dengan menggunakan
cara mendasarkan diri pada data historis. Hal ini disebabkan karena standar
biaya tetap selalu dikaitkan dengan waktu, sehingga biaya tetap tidak
berkaitan secara langsung dengan efisiensi kerja karyawan.
3. Menentukan Standar Biaya Variabel
Pada umumnya standar biaya variabel selalu dikaitkan dengan aktivitas
perusahaan, misalnya : Biaya bahan pembantu pabrik, Biaya bahan pembantu
administrasi, Biaya bahan pembantu pemasaran, dan Biaya penggandaan.
Apabila karyawan bekerja secara efisien, maka biaya variabel akan kecil.
Sebaliknya, apabila karyawan bekerja secara tidak efisien, maka biaya
variabel akan besar. Dengan demikian, untuk menentukan standar biaya yang
efisien harus menggunakan cara yang mendasarkan diri pada penelitian
khusus, namun memerlukan waktu lama dan biaya yang besar. Sedangkan,
menggunakan cara yang mendasarkan diri pada data historis akan
menghasilkan standar biaya yang kurang efisien, namun memerlukan weaktu
yang singkat dan biaya yang kecil.

8
4. Menentukan Standar Biaya Semi variabel
Pada umumnya standar biaya semivariabel selalu dikaitkan dengan waktu dan
aktivitas perusahaan, misalnya : Biaya listrik, Biaya Telepon, Biaya gaji
mandor, Biaya gaji salesman. Karena standar biaya semivariabel mengandung
unsur variabel, maka biaya semivariabel berkaitan erat dan langsung dengan
efisien kerja karyawan. Terhadap biaya semnivariabel yang besar kecilnya
ditetapkan berdasarkan peraturan peraturan tertentu yang dibuat oleh
pimpinan perusahaan. Sedangkan, terhadap biaya semivariabel yang besar
kecilnya tidak ditetapkan berdasarkan peraturan peraturan tertentu yang
dibuat oleh pimpinan perusahaan. Maka, untuk menentukan standar biaya
yang efisien harus menggunakan cara yang mendasarkan diri pada penelitian
khusus, namun cara ini memerlukan waktu yang lama dan biaya yang besar.
Apabila menggunakan cara yang mendasarkan diri pada data historis akan
menghasilkan standar biaya yang kurang efisien, namun memerlukan waktu
yang singkat dan biaya yang kecil.
Untuk mengolah data historis atau data penelitian khusus tersebut, tersedia
empat metode yang dapat dipilih, yaitu sebagai berikut ;
a. Metode Biaya Berjaga (Stand by Cost Method)
Menurut metode ini, unsur tetap dan unsur variabel dari suatu biaya
semivariabel dapat diketahui dengan cara menghentikan aktivitas perusahaan
selama jangka waktu tertentu. Artinya, selama jangka waktu tertentu tidak ada
aktivitas, perusahaan masih tetap harus menanggung (membayar) sejumlah
tertentu dari biaya semivariabel yang ber4sangkutan dari hari ke hari.
Sejumlah biaya yang masih harus ditanggung (dibayar) selama masa berhenti
beraktivitas itulah yang merupakan unsur tetap dari biaya semivariabel dengan
unsur tetap merupakan unsur variabelnya.
b. Metode Taksiran Langsung (Direct Estimate Method)
Menurut metode ini, unsur tetap dan unsur variabel dari suatu biaya semi
variabel dapat diketahui dengan cara mengandaikan perusahaan menghentikan

9
aktivitas perusahaan selama jangka waktu tertentu. Artinya, selama jangka
waktu tersebut diandaikan (dimisalkan) tidak ada aktivitas sama sekali
(aktivitas = 0), sehingga juga tidak ada hasil aktivitasnya (output = 0). Namun
demikian, meskipun menanggung (membayar) sejumlah tertentu dari biaya
semivariabel yang bersangkutan dari hari ke hari. Maka, diperlukan
penaksiran (forecasting) tentang berapa kira kira jumlah biaya yang masih
harus ditanggung (dibayar) oleh perusahaan, seandainya perusahaan
menghentikan aktivitasnya itu. Sejumlah biaya yang diperkirakan masih harus
ditanggung (dibayar) selama masa berhenti beraktivitas itualah yang
merupakan taksiran unsur tetap dan unsur variabel tersebut. Sedangkan selisih
antara jumlah biaya semivariabel dengan taksiran unsur tetap adalah
merupakan taksiran unsur variabelnya.
c. Metode Makasimun dan Minimum (Maximun and Minimun Method)
Menurut metode ini, unsur tetap dan unsur variabel dari suatu biaya
semivariabel dapat diketahui dengan cara membandingkan besarnya biaya
semivariabel yang bersangkutan pada aktivitas maksimun yang pernah terjadi,
dengan besarnya biaya semivariabel tersebut pada aktivitas minimum yang
pernah terjadi. Apabila perusahaan mendasarkan diri pada data historis yang
dipilih. Sedangkan apabila perusahaan mendasarkan diri pada data hasil
penelitian khusus, maka yang dimaksudkan dengan aktivitas yang pernah
terjadi adalah aktivitas selama masa penelitian khusus itu.
d. Metode Regresi (Regression Method)
Menurut metode ini, unsur tetap dan unsur variabel dari suatu biaya
semivariabel dapat diketahui dengan perhitungan regresi, baik berdasarkan
data historis atau penelitian khusus. Variabel tak bebas (dependent variabel)
adalah data biaya semivariabel yang ingin diketahui standarnya, sedangkan
variabel bebas (independent variabel) adalah suatu data yang diperkirakan
mempunyai pengaruh kuat (baik positif ataupun negatif) terhadap besar
kecilnya biaya semivariabel tersebut.

10
Jika digunakan perhitungan regresi gariss lurus (linier), maka akan diperoleh
nilai persamaan regresi Y = a + bX dengan menggunakan rumus :
(I) Y = an + b
(II) XY = aX + bX2
Sedangkan, jika digunakan perhitungan regresi garis lengkung (nonlinier),
maka akan diperoleh nilai persamaan regresi Y = a + bX cX 2 dengan
menggunakan rumus :
(I) Y = an + bX + cx2
(II) XY = aX + bX2 + cX3
(III) X2Y = aX2 + bX3 + cX4

1.2 Manfaat Penyusunan Anggaran Variabel (Variabel Budget)


Secara umum, anggaran variabel mempunyai tiga manfaat pokok, yaitu sebagai
berikut :
1. Sebagai alat manajemen untuk menciptakan koordinasi kerja
Manajemen perusahaan akan memperoleh gambaran yang lebih jelas apabila terdapat
perubahan tingkat kegiatan yang dilaksanakan di dalam perusahaan. Meskipun
tingkat kegiatan yang akan dilakukan dalam perusahaan ini telah direncanakan
dengan baik, namun kemungkinan terdapatnya perubahan pelaksanaan kegiatan.
Dengan penyusunan anggaran tetap, akan sulit diketahui bagaimanakah dampak
perubahan tingkat kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut khususnya
terhadap pendapatan, biaya dan keuntungan perusahaan tersebut.
2. Sebagai pedoman kerja
Penyusunan anggaran perusahaan, khususnya yang menyangkut biaya tidak langsung
akan lebih mudah dilakukan. Sebagaimana diketahui di dalam biaya tidak langsung
ini pada umumnya akan mengandung biaya semi variabel. Dengan menunjuk kepada
tingkat kapasitas tertentu jumlah biaya tidak langsung ini belum tentu segera dapat
diketahui besarnya. Atas bantuan anggaran variabel, berapapun kapasitas yang akan
dipergunakan sejauh masih berada di dalam kisar relevan akan segera dapat
ditentukan besar biayanya.

11
3. Sebagai alat manajemen untuk melakukan pengawasan kerja
Pengawasan penggunaan dana akan menjadi lebih mudah apabila perusahaan
mempunyai anggaran variabel. Hal ini disebabkan oleh karena adanya anggaran
variabel ini, manajemen perusahaan akan dapat mengetahui seberapa besarnya dana
yang diperlukan untuk setiap tingkat kegiatan. Dengan demikian maka pengeluaran
dana akan dapat dikelola dengan baik karena jumlah dana yang diperlukan untuk
setiap kegiatan ini dapat diketahui dengan benar.

1.3 Bentuk-bentuk Anggaran Variabel (Variabel Budgeting)


Tiap tiap perusahaan mempunyai kebebasan untuk menentukan bentukpenyajian
anggaran variabelnya, namun penyajian bentuk anggaran variabel harus cukup
sistematis dan terperinci. Agar anggaran variabel tersebut dapat berfungsi sebagai
pedoman kerja, alat koordinasi kerja dan sebagai alat pengawasan kerja.
Secara garis besar ada dua bentuk atau cara penyajian utama dari anggaran variabel,
yaitu sebagai berikut :
1. Bentuk anggaran variabel yang memperhatikan dengan jelas unsur tetap dan atau
unsur variabel dari masing masing biaya secara terpisah. Untuk itu ada tiga cara
penyajiannya dapat dilakukan sebagai berikut :
a. Anggaran variabel berbentuk tabel, adalah anggaran variabel yang disusun
dalam bentuk suatu tabel dan mengandung unsur tetap serta unsur variabel
dari masing masing jenis biaya tidak langsung
b. Anggaran variabel berbentuk formula, adalah anggaran variabel yang
disusun dalam suatu bentuk formulasi fungsi matematika , yang
memperlihatkan hubungan antara unsur tetap dan unsur variabel di satu
pihak, dengan aktivitas perusahaan di pihak lain. Formulasi garis lurus
(linier) akan berbentuk fungsi { Y = a + bX }, sedangkan formulasi garis
lengkung (nonlinier) akan berbentuk fungsi { Y = a + bX + cX2 }.
c. Anggaran variabel yang berbentuk grafik, adalah anggaran yang disusun
dalam bentuk suatu grafik yang memperlihatkan hubungan antara unsur

12
tetap dan unsur variabel di satu pihak, dengan aktivitas perusahaan di pihak
lain.
2. Bentuk anggaran variabel yang tidak memperhatikan dengan jelas unsur tetap
dan atau unsur variabel dari masing masing biaya secara terpisah. Dengan
demikian, masing masing jenis biaya disajikan sebagai satu kesatuan biaya,
tanpa dipisahkan antara unsur tetap dengan unsur variabelnya. Maka, bentuk
sajiannya adalah berbentuk kolom, karena anggaran variabel disusun berkolom
kolom, di mana setiap satu kolom memuat besarnya biaya pada suatu tingkat
aktivitas perusahaan tertentu.

1.4 Faktor Faktor yang Harus Diperhatikan Dalam Penyusunan Anggaran


Variabel (Variabel Budget)
1. Penentuan satuan kegiatan
Tingkat kegiatan dalam suatu perusahaan harus dinyatakan dalam satuan
kegiatan (activity Base), misalnya jam mesin langsung, jam kerja langsung, jam
reparasi langsung dan kilowatt per jam
2. Kriteria yang harus diperhatikan dalam pemilihan satuan kegiatan :
a. Satuan kegiatan harus mudah dipahami dan di terima
b. Satuan kegiatan harus mampu menunjukan atau mengukur naik turunya
tingkat kegiatan yang disebabkan oleh naik turunnya biaya
c. Satuan kegiatan hendaknya sekecil mungkin dipengaruhi oleh faktor faktor
variabel yang lain selain out put dan tingkat kegiatan.

13
BAB III
PEMBAHSAN
Contoh Kasus Penyusunan Anggaran Variabel
PT. KARS sedang menyusun laporan laba rugi dan anggaran variabel untuk bulan
Desember 2017. Berikut ini adalah data yang tersedia dari PT. KARS
1. Untuk membuat 1 unit produk diperlukan 2kg bahan mentah senilai Rp
500/kg
2. Setiap unit produk dikerjakan oleh tenaga kerja langsung selama 4 JKL
(DLH) dengan tariff @Rp 150 per JKL
3. BOP bulanan dalam range 60.000 sampai dengan 80.000, adalah sebagai
berikut:

4. Biaya pemasaran bulan November 2017 sebesar Rp 25.000.000,- dan pada


bulan Desember diprediksi naik sebesar 20% nya.
5. Biaya Administarsi dan Umum pada bulan Desember diperkirakan
manajemen perusahaan sebesar Rp 25.000.000

6. Untuk kegiatan operasional, manajemen perusahaan meminjam uang dari


bank dengan bunga sebesar Rp 2.500.000,- setiap bulan dalam jumlah
tetap

7. Perusahaan ini termasuk badan usaha yang dikenai pajak penghasilan


dengan rate 20%

14
Dari data di atas, susun dan hitung lah
1. Anggaran variabel untuk periode Desember 2017 dalam bentuk Matematis
2. Anggaran variabel untuk periode Desember 2017 dalam bentuk Formula
3. Anggaran variabel untuk periode Desember 2017 dalam bentuk tabel pada
tingkat kapasitas 65.000 unit dan 75.000 unit
4. Anggaran variabel untuk periode Desember 2017 dalam bentuk Grafik
5. HP produksi per unit jika rencana produksi bulan Desember 2017 sebanyak
65.000 unit
6. Proyeksi laporan Laba/Rugi bulan Desember 2017, jika produk yang laku
terjual sebanyak 65.000 unit dengan harga jual per unit Rp 3.400
Jawab
Langkah 1.
Membuat fungsi matematis untuk item biaya non BOP dengan format Matematis
sebagai berikut:
Y=a+bX
dimana Y adalah jumlah biaya dan X adalah volume kegiatan
Jenis Biaya
Bahan Baku = VC/unit = SUR (2kg) @Rp 500,-/Kg = Rp 1.000,-
TKL = VC/unit = SUR (4 JKL) @Rp 150,-/JKL = Rp 600,-
BOP = VC/unit = Rp 150,- dan Fc = Rp 13.000.000,-
Pemasaran = FC = 120% x Rp 25.000.000,- = Rp 30.000.000,-
Adm & Umum = FC = Rp 25.000.000,-
Operasi = FC = Rp 25.000.000,-
Total biaya = VC/unit = Rp 950,- FC = Rp 93.000.000
Dengan melihat perilaku dan karakteristik tiap-tiap item biaya maka bisa dibuat
persamaan matematisnya. Persamaan Matematis yang dibentuk adalah sebagai
berikut :
Biaya Bahan Baku Y1 = 0 + 1000 X
Biaya TKL Y2 = 0 + 600 X
BOP Y3 = 13.000.000 + 150 X

15
Pemasaran Y4 = 30.000.000 + 0 X
Admn dan Umum Y5 = 25.000.000 + 0 X
Operasi Y6 = 25.000.000 + 0 X

Total Biaya Yt = 93.000.000 + 950 X

Selanjutnya dapat dihitung Total Biaya yang dianggarkan untuk seluruh item biaya
pada Range X= 65.000 dan pada X = 75.000

Langkah 2.
Memisahkan komponen Biaya tetap dan biaya variabel pada BOP misalnya dengan
metode titik tertinggi terendah:
a) Biaya Bahan Penolong
Komponen Biaya Variabel

VC/unit = Rp 1.000.000,- / 20.000 unit = Rp 50/unit

16
Komponen Biaya Tetap
FC per bulan:

Persamaan ;
Y Biaya Bahan Penolong = 0 + 50X

b) Biaya Listrik
Komponen Biaya Variabel

VC/unit = Rp 1.500.000,-/20.000 unit = Rp 75/unit


Komponen Biaya tetap
FC per bulan :

17
Persamaan :
Y Biaya Litrik = 1.500.000 + 75X
c) Biaya Depresiasi
Komponen Biaya Variabel

VC/unit = Rp 0,-/20.000 unit = Rp 0/unit

Komponen Biaya Tetap


FC per bulan :

Persamaan
Y Biaya Depresiasi = 4.000.000 + 0X

18
d) Biaya Gaji
Komponen Biaya Variabel

VC/unit = Rp 0,- / 20.000 unit = Rp 0/unit


Komponen Biaya Tetap
FC per bulan :

Persamaan :
Y Biaya Gaji : 6.200.000 + 0
e) Biaya Asuransi
Komponen Biaya Variabel

VC/unit = Rp 500.000,-/20.000 unit = Rp 25/unit

19
Komponen Biaya Tetap
FC per bulan :

Persamaan :
Y Biaya Asuransi = 0 + 50X
Dengan demikian secara ringkas persamaan matematis yang dibentuk untuk anggaran
variabel BOP adalah sbb :
Biaya Bahan Penolong Y1 = 0 + 50 X
Biaya Listrik Y2 = 1.500.000 + 75 X
Biaya Depresiasi Y3 = 4.000.000 + 0 X
Biaya Gaji Y4 = 6.200.000 + 0 X
Biaya Asuransi Y5 = 1.300.000 + 25 X (+)
Total BOP Y = 13.000.000 + 150 X

Dari perhitungan di atas, selanjutnya jawaban dari semua pertanyaan dari kasus
adalah sbb:
1. Anggaran Variabel Bentuk Matematis
Biaya Bahan Baku Y1 = 0 + 1000 X
Biaya TKL Y2 = 0 + 600 X
BOP
Biaya Bahan Penolong Ya = 0 + 50 X
Biaya Listrik Yb = 1.500.000 + 75 X
Biaya Depresiasi Yc = 4.000.000 + 0 X

20
Biaya Gaji Yd = 6.200.000 + 0 X
Biaya Asuransi Ye = 1.300.000 + 25 X (+)
Total BOP Y3 = 13.000.000 + 150
X
Pemasaran Y4 = 30.000.000 + 0 X
Admn dan Umum Y5 = 25.000.000 + 0 X
Operasi Y6 = 25.000.000 + 0 X

Total Biaya Yt = 93.000.000 + 950 X

2. Anggaran Variabel Bentuk Formula

3. Anggaran Variabel Bentuk Tabel

21
4. Anggaran Variabel Bentuk Grafik

5. Harga Pokok Per Unit pada tingkat produksi 65.000 unit

6. Laporan Laba Rugi pada tingkat produksi 65.000 unit

22
BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
1. Anggaran variabel ialah anggaran yang merencanakan tingkat
perubahan(tingkat variabilitas)biaya, terutama biayabiaya tidak
langsung,sehubungandenganperubahanaktivitasperusahaandariwaktu
kewaktudelamaperiodeyangakandatang.Anggaranvariabelbiasanya
ditunjukkandenganskedulbiayayangmenyatakanbagaimanabiayaakan
berubahdenganperubahanvolume,outputdanaktivitas.
2. Penentuan satuan kegiatan, Satuan kegiatan harus mudah dipahami dan di
terima, Satuan kegiatan harus mampu menunjukan atau mengukur naik
turunya tingkat kegiatan yang disebabkan oleh naik turunnya biaya, Satuan
kegiatan hendaknya sekecil mungkin dipengaruhi oleh faktor faktor
variabel yang lain selain out put dan tingkat kegiatan.
3. Penyusunannya dilakukan secara terperinci dan jelas agar mempermudah
perusahaan dalam anggaran variabel
4. Sebagai alat manajemen untuk menciptakan koordinasi kerja, Sebagai
pedoman kerja, Sebagai alat manajemen untuk melakukan pengawasan
kerja

4.2. Saran
Dalam penyusunan anggaran variabel haruslah di kerjakan secara terperinci
dan menyeluruh karena Anggaran variabel menjadi rumus atau petunjuk yang
mempedomani bagaimana setiap elemen biaya akan berubah sehubungan dengan
adanya perubahan dalam volume, output atau tingkat kegiatan perusahaan.

23
DAFTAR PUSTAKA

Ellen Christina, M. Fuad, Sugiarto, Edy Sukarno, Anggaran Perusahaan Suatu


Pendekatan Praktis, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2001

Any Agus Kana, 1990, Anggaran Perusahaan, AK Group. Yogyakarta

Gunawan Adisapupro, Marwan Asri, 1997, Anggaran Perusahaan buku 2, BPFE


Yogyakarta

Indriyo G, Mohamad N, 2003, Anggaran Perusahaan, BPFE, Yogyakarta

https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/anggaran-variabel. diakses
pada 19 November 2017

http://accountingtax-center.blogspot.com/2011/04/flexible-budget-variabel-
budget.html. diakses pada 19 November 2017

Munandar M. 2012. Budgeting, Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai