Anda di halaman 1dari 10

PENGANGGARAN

“Anggaran Neraca”

Oleh:

Pipit Puji Pratiwi 1807521222

Dosen Pengampu:

Dr. Ica Rica Candraningrat,S.E.,M.M.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2021
PEMBAHASAN

A. Pengertian Anggaran Neraca

Anggaran neraca adalah anggaran yang merencanakan keadaan keuangan sebuah


perusahaan pada suatu periode. Dalam anggaran neraca tersebut tercantum jumlah
kekayaan,jumlah utang,dan modal sendiri dari sebuah perusahaan. Jumlah kekayaan terlihat
pada bagian aktiva, sedangkan jumlah utang dan modal sendiri terlihat pada bagian pasiva.

Akhir dari seluruh proses penyusunan anggaran komprehensif suatu perusahaan


adalah penyunan anggaran neraca. Anggaran neraca merupakan tahap akhir dari seluruh
tahap yang harus dilalui untuk menyusun anggaran induk suatu badan usaha. Anggaran
neraca sendiri baru akan dapat disusun jika anggaran parsial yang lain telah disusun.
Berdasarkan berbagi anggaran parsial yang dimiliki suatu perusahaan mulai dari anggarn
penjualan, anggarn produksi, berbagai anggaran biaya, anggaran kas, dan anggaran laba,
perusahaan dapat menyusun anggaran neraca.

Secara umum, neraca terdiri dari dua bagian besar, yaitu sisi aktiva dan sisi
pasiva/kewajiban. Sisi aktiva berisi daftar kekayaan perusahaan beserta rincian jenis dan
jumlahnya. Sedangkan sisi kewajiban berisi kewajiban perusahaan kepada pihak kreditor dan
kepada pemegang saham atau pemilik perusahaan.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam menyusun neraca adalah urutan penyusunan
rekening. Rekening-rekening aktiva disusun berdasarkan urutan likuiditasnya, yaitu taksiran
kecepatan aktiva tersebut dapat dicairkan menjadi uang tunai. Semakin mudah dan semakin
cepat suatu aktiva tertentu menjadi uang tunai, maka semakin didahulukan posisi
pencatatannya didalam neraca. Pada sisi kewajiban, penyusunannya dimualai dengan
kewajiban yang lebih dulu jatuh tempo hingga yang paling lama jatuh tempo.

Tabel Elemen Neraca

Kelompok Akun
Aktiva Lancar Kas uang tunai dan ekuivalen kas
adalah semua harta perusahaan Surat-surat berharga : investasi jangka
yang pendek
Aktiva
diharapkan dapat berubah
Piutang Usaha dan Piutang Wesel
menjadi
uang dalam tempo satu tahun Piutang Karyawan
Persediaan Barang dagangan atau bahan
baku
Biaya-biaya yang dibayar di muka : sewa,
ausransi, dll
Perlengakapan Usaha
Dan lain-lain
Investasi Jangka Panjang Investasi dalam surat berharga
adalah dana yang ditanamkan Investasi dalam anak perusahaan
Investasi dalam aktiva tetap berwujud:
pada berbagai jenis aktiva yang
tanah, dll
diharapkan memberikan Dan lain-lain
penghasilan bagi perusahaan
Aktiva Tetap Berwujud Peralatan Kantor
adalah semua aktiva yang ber- Kendaraan
umur lebih dari satu tahun dan Mesin
memiliki wujud fisik Tanah
Aktiva Tetap Tidak Berwujud Goodwill
adalah semua aktiva yang tidak Hak Paten
memiliki wujud fisik tetapi
Merek Dagang
memiliki
manfaat nyata bagi perusahaan Hak Cipta
Dan lain-lain
Aktiva lain-lain Titipan kepada penjual
adalah aktiva yang tidak dapat Bangunan dalam pengerjaan
dikelompokkan pada kelompok Dan lain-lain
aktiva di atas
Utang Lancar Utang Usaha
adalah kewajiban perusahaan Utang Wesel
yang akan jatuh tempo dalam Utang Pajak
waktu setahun
Kewajiban
Pendapatan Diterima Di Muka Pendapatan Diterima Di Muka
Utang Jangka Panjang Utang Bank
adalah kewajiban yang jatuh Utang Obligasi
tempo ;ebih dari setahun Dan lain-lain
Ekuitas Pemilik Modal/Modal Saham
adalah semua kewajiban Laba Ditahan
Ekuitas
perusahaan kepada pemilik
Perusahaan
B. Tujuan dan Manfaat Anggaran Neraca

1. Anggaran neraca disusun atas dasar neraca awal periode disesuaikan dengan data
yang termuat pada berbagai anggaran periode yang bersangkutan. Anggaran ini dibuat
dengan manfaat:

2. Sebagai pedoman kerja bagi perusahaan manufaktur yang melakukan kegiatan


produksinya terutama dalam hal modal yang berasal dari kas atau utang

3. Sebagai pengungkap beberapa kondisi keuangan yang tidak menguntungkan yang


ingin di hindarkan manajemen

4. Sebagai pengecek terakhir mengenai kekuatan matematis dari semua jadwal lain.

5. Sebagai alat pengawas kerja yang membantu manajemen dalam memimpin jalannya
perusahaan

6. Sebagai alat untuk menyoroti sumber daya dan kewajiban di masa yang akan datang

C. Faktor yang Berpengaruh

Tabel Faktor yang Mempengaruhi Elemen Neraca

Akun Neraca Faktor Yang Berpengaruh


Aktiva
Saldo awal kas pada suatu periode ditambah dengan penerimaan kas dan
Kas dikurangi
dengan pengeluaran kas pada suatu periode.
Saldo awal piutang usaha ditambah dengan penjualan kredit pada satu
Piutang Usaha periode
dikurangi dengan penerimaan piutang usaha.
Persediaan Persediaan pengaman / safety stock.
Perlengkapan Jumlah transaksi pembelian dan pemakaiannya pada suatu periode
Usaha tertentu.
Nilai aktiva tetap pada awal suatu periode ditambah dengan rencana
pembelian aktiva
Aktiva Tetap
tetap baru dikurangi dengan nilai aktiva tetap yang dijual pada suatu
periode.
Kewajiban
Saldo utang usaha pada awal periode ditambah dengan pembelian kredit
yang
Utang Usaha
direncanakan dikurangi dengan jumlah utang usaha yang akan dibayar
pada satu
periode tertentu.
Saldo utang bank pada awal periode ditambah dengan jumlah kredit baru
yang akan
Utang Bank diterima dari bank dikurangi dengan utang bank yang jatuh tempo dan
akan dibayar
pada periode tertentu.
Saldo utang obligasi pada awal periode ditambah dengan jumlah obligasi
baru yang
Obligasi akan diterbitkan pada periode ini dikurangi dengan oblligasi yang jatuh
tempo dan akan
dibayar pada periode tertentu.
Jumlah lembar saham yang berredar pada awal periode ditambah dengan
Modal Saham jumlah lembar
saham baru yang akan diterbitkan, dikalikan dengan nominalnya.
Saldo laba ditahan pada awal periode ditambah dengan laba usaha yang
dianggarkan
Laba Ditahan dikurangi dengan jumlah deviden yang direncanakan akan dibagikan
pada periode
tersebut.

Dari tabel diatas terlihat bahwa anggaran neraca pada akhir suatu periode tertentu
sangat dipengaruhi oleh saldo awal periode dari setiap elemen yang ada pada neraca. Ini
berarti, neraca pada awal tahun akan berpengaruh langsung pada anggaran neraca pada akhir
periode tersebut. Setelah neraca pada awal periode diketahui, maka anggaran neraca pada
akhir periode akan dipengaruhi dan ditentukan oleh berbagai hal yang mempengaruhi
kenaikan dan penurunan setiap elemen neraca tersebut.

D. Metode

Untuk menyusun anggaran neraca, metode yang paling mudah adalah menggunakan
persamaan akuntansi dasar. Di mana di dalam metode tersebut didasarkan pada persamaan
bahawa jumlah aktiva akan selalu sama dengan besarnya utang/kewajiban dan modal/ekuitas
dari suatu badan usaha tertentu.

AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS

Setiap kali terjadi penambahan di dalam salah satu komponen aktiva suatu badan
usaha, selalu akan disertai dengan penambahan di dalam komponen kewajiban atau ekuitas
atau pengurangan pada salah satu komponen aktiva lainnya. Demikian pula, jika terjadi
pengurangan pada salah satu komponen aktiva, selalu akan disertai dengan pengurangan di
dalam komponen kewajiban atau ekuitas atau penambahan pada salah satu komponen aktiva
lainnya.

Contoh Soal:

PT. Tintamas adalah sebuah produsen pulpen yang berlokasi di Jakarta. Berkaitan
dengan proses penyusunan anggaran neraca perusahaan tersebut untuk akhir tahun 2009, tim
penyusun anggaran perusahaan tersebut mengumpulkan berbagi data berikut:

Neraca

Per 31 Desember 2008

Kas 1.625.000.000 Utang Usaha 600.000.000

Piutang Usaha 550.000.000 Utang Bank 700.000.000

Perlengkapan Kantor 4.000.000

Persediaan Bahan
Baku 200.000.000

Persediaan Barang
Jadi 150.000.000 Modal Saham 2.000.000.000

Aktiva Tetap 1.200.000.000 Laba Ditahan 429.000.000

Total Kewajiban dan


Total Aktiva 3.729.000.000 Ekuitas Pemilik 3.729.000.000

Sedangkan dari berbagai anggaran parsial yang lain, diketahui data-data penunjang
sebagi berikut:

a. Diperkirakan, perusahaan akan melakukan penjualan secara kredit sebesar Rp.


1.000.000.000 sepanjang tahun 2009.
b. Sedangkan jumlah piutang yang akan diterima sepanjang tahun 2009, diperkirakan
sebesar Rp. 700.000.000.
c. Perusahaan merencanakan pembelian perlengkapan kantor pada tahun 2009 sebesar Rp.
40.000.000.
d. Diperkirakan, perlengkapan kantor yang akan digunakan sepanjang tahun 2009 sebesar
Rp. 36.000.000.
e. Berkaitan dengan aktiva tetap perusahaan, direncanakan 4 unit kendaraan perusahaan
akan dijual dengan harga taksiran sebesar Rp. 75.000.000 per unit.
f. Pada tahun 2009, perusahaan merencanakan membeli 5 unit kendaraan baru seharag Rp.
150.000.000. Perusahaan merencanakan membeli 10 unit komputer baru seharag Rp.
6.000.000 per unit dan 10 unit printer baru seharga Rp. 1.500.000 per unit. Perusahaan
juga merencanakan membeli 10 set neja tulis dan kursi dengan atksiran harga sebesar Rp.
2.000.000 per set. Di samping itu, dari seluruh pembelian aktiva tetap yang
direncanakan, sebanyak Rp. 400.000.000 direncanakan akan dibayar pada tahun2010.
g. Perusahaan merencanakan melakukan pembelian bahan baku seacra kredit di sepanjang
tahun 2009 sebesar Rp. 800.000.000.
h. Sementara itu, utang usaha yang direncanakan akan dibayar di tahun 2009 adalah sebesar
Rp. 550.000.000.
i. Perusahaan merencanakan membayar utang bank sebesar Rp. 200.000.000 pada athun
2009. Pada tahun yang sama perusahaan tidak merencanakan untuk menambah utang
bank.
j. Biaya produksi yang dikeluarkan sepanjang tahun 2009 adalah sebagia berikut:
- Biaya pemakaian bahan baku sebesar Rp. 300.000.000
- Biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp. 80.000.000
- Biaya overhead pabrik sebesar Rp. 170.000.000
Dari seluruh biaya overhead pabrik tersebut, diperkirakan sebesar Rp. 25.000.000
merupakan biaya penyusutan aktiva tetap.
k. Biaya operasional yang dikeluarkan sepanjang tahun 2009 adalah sebagai berikut:
- Biaya pemasaran sebesar Rp. 300.000.000.
- Biaya administrasi dan umum sebesar Rp. 80.000.000.
l. Dari seluruh biaya operasional tersebut, diperkirakan sebesar Rp. 20.000.000 merupakan
biaya penyusutan aktiva tetap.
m. Dari jumlah penjualan sepanjang tahun 2009 tersebut, diperkirakan harga pokok
penjualannya sebesar Rp. 600.000.000.
Proyeksi Neraca 2009 (dalam jurnal)

Kas Piutang Perleng Bahan Barang Aktiva Utang Utang Modal Laba
Usaha kantor Baku Jadi Tetap Usaha Bank Saham Ditahan
1.625 50 4 200 150 1.200 600 700 2.000 429
A 1.000 1.000
B 700 (700)
C (40) 40
D (36) (36)
E 300 (300)
F (445) 845 400
G 800 800
H (550) (550)
I (200) (200)
J (350) (350)
K (225) (300) 550 (25)
L (360) (20) (380)
M 600 (600)
445 850 8 700 100 1.700 1.250 500 2.000 63

a. Transaksi penjualan kredit ini akan menambah akun piutang usaha dan menambah
laba ditahan sebesar Rp 1.000.000.000
b. Transaksi penerimaan piutang ini akan menambah akun kas dan mengurangi akun
piutang usaha sebesar Rp 700.000.000
c. Transaksi pembelian peralatan kantor ini akan menambah akun peralatan kantor dan
mengurangi akun kas sebesar Rp 40.000.000
d. Transaksi pemakaian peralatan kantor ini akan mengurangi akun peralatan kantor dan
mengurangi akun laba ditahan sebesar Rp 36.000.000
e. Transaksi penjualan kendaraan ini akan menambah akun kas dan mengurangi akun
aktiva tetap sebesar Rp 300.000.000
f. Transaksi pembelian aktiva tetap sebesar Rp 845.000.000; dimana sebanyak Rp
445.000.000 akan dibayar tunai dan sisanya akan dibayar secara kredit, akan
menambah akun aktiva tetap sebesar Rp 845.000.000 dan mengurangi akun kas
sebesar Rp 445.000.000 serta menambah akun utang usaha sebesar Rp 400.000.000
g. Transaksi pembelian bahan baku secara kredit ini akan menambah akun persediaan
bahan baku dan menambah akun utang usaha sebesar Rp 800.000.000
h. Transaksi pembayaran utang usaha ini akan mengurangi akun utang usaha dan
mengurangi akun kas sebesar Rp 550.000.000
i. Transaksi pembayaran utang bank ini akan mengurangi akun utang bank dan
mengurangi akun kas sebesar Rp 200.000.000
j. Transaksi pembagian deviden ini akan mengurangi akun kas dan mengurangi akun
laba ditahan sebesar Rp 350.000.000
k. Transaksi pencatatan biaya produksi sebesar Rp 550.000.000 ini akan menambah
akun persediaan barang jadi sebesar Rp 550.000.000 dan mengurangi akun kas
sebesar Rp 225.000.000, mengurangi akun persediaan bahan bau sebesar Rp
300.000.000 dan mengurangi akun aktiva tetap (penyusutan) sebesar Rp 25.000.000
l. Transaksi pencatatan biaya operasi sebesar Rp 380.000.000 ini aka mengurangi akun
kas sebesar Rp 360.000.000 dan mengurnagi akun kas sebesar Rp 225.000.000; dan
mengurangi akun aktiva tetap (penyusutan) sebesar Rp 20.000.000 serta mengurangi
akun laba ditahan sebesar Rp 380.000.000
m. Transaksi pencatatan harga pokok penjualan sebesar Rp 600.000.000 ini akan
mengurangi akun persediaan barang jadi sebesar Rp 600.000.000 dan mengurangi
akun laba ditahan sebesar Rp 600.000.000

Berdasarkan kertas kerja penyusunan anggaran neraca tersebut diatas, maka dapat
disusun anggaran neraca PT. Tintamas per 31 Desember 2009, sebagai berikut:

Neraca

Per 31 Desember 2008

Kas 455.000.000 Utang Usaha 1.250.000.000

Piutang Usaha 850.000.000 Utang Bank 500.000.000

Perlengkapan Kantor 8.000.000

Persediaan Bahan
Baku 700.000.000

Persediaan Barang
Jadi 100.000.000 Modal Saham 2.000.000.000

Aktiva Tetap 1.700.000.000 Laba Ditahan 63.000.000


Total Kewajiban dan
Total Aktiva 3.813.000.000 Ekuitas Pemilik 3.813.000.000

Anda mungkin juga menyukai