0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
76 tayangan11 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tata kelola perusahaan terhadap kinerja keuangan bank di Indonesia melalui risiko kredit dan risiko operasional.
2. Teori good corporate governance digunakan sebagai dasar untuk menganalisis variabel tata kelola perusahaan, risiko kredit, risiko operasional, dan kinerja keuangan.
3. Metode partial least square digunakan untuk menguji hipotesis penelitian
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tata kelola perusahaan terhadap kinerja keuangan bank di Indonesia melalui risiko kredit dan risiko operasional.
2. Teori good corporate governance digunakan sebagai dasar untuk menganalisis variabel tata kelola perusahaan, risiko kredit, risiko operasional, dan kinerja keuangan.
3. Metode partial least square digunakan untuk menguji hipotesis penelitian
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tata kelola perusahaan terhadap kinerja keuangan bank di Indonesia melalui risiko kredit dan risiko operasional.
2. Teori good corporate governance digunakan sebagai dasar untuk menganalisis variabel tata kelola perusahaan, risiko kredit, risiko operasional, dan kinerja keuangan.
3. Metode partial least square digunakan untuk menguji hipotesis penelitian
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Ni Luh Putu Wiagustini, S.E., M.Si.
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2021 Judul : Mohamad Bastomi,Ubud Salim,Siti Aisjah.2017. Te Role Of Corporate Governance And Risk Management On Banking Financial Performance In Indonesia. Departement of Management Faculty Of Economics And Businees Univeraity Of Brawijaya. Vol. 21 ISSN:2443-2687/ISSN:1410-8089
1 Tujuan Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji pengaruh
antara tata kelola perusahaan terhadap kinerja keuangan pada perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2011-2015, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui risiko kredit dan risiko operasional. 2 Latar belakang Perbankan sebagai lembaga perantara yang memanfaatkan prinsip kepercayaan sehingga sangat rentan untuk masalah negatif yang terkait dengan kinerja atau penipuan potensial sebagai agen kepercayaan. Bank harus menjaga kepercayaan yang diberikan oleh pelanggannya kepada manusia dana mereka dengan aman dan menguntungkan. Bank-industri sebagai industri yang diatur tinggi menerima perhatian khusus dari pemerintah atas lainnya industri karena peran vitalnya. Ini bisa menjadi penipuan termasuk bahwa diperlukan untuk kinerja perbankan penilaian harus dipenuhi dengan baik dan akurat.tepat. Stabilitas industri perbankan yang buruk, menyebabkan ekonomi negara menjadi multidimen-krisis sional. Pengurus perusahaan yang berkualitas rendah keuangan dan manajemen risiko perusahaan di Indonesia diyakini sebagai jatuhnya bangsa Indonesia perusahaan dalam krisis moneter 1997-1998, parkhususnya industri perbankan. Langkah-langkah strategis diambil oleh Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral dalam upaya membangun kembali perekonomian Indonesia melalui berlakunya Peraturan Bank Indonesia-Nomor 13/1 / PBI / 2011 tentang Pemeringkatan dari stabilitas bank umum di mana bank diperlukan untuk melakukan penilaian yang mencakup aspek risiko, tata kelola perusahaan, keuntungan- kemampuan, dan modal.Implementasi perusahaan pemerintahan dianggap meningkatkan citra perbankan. Melindungi kepentingan pemangku kepentingan dan meningkatkan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlakulations, dan etika umum dalam industri perbankan-mencoba untuk mewakili sistem perbankan yang sehat Masalah mendasar munculnya konflik kepentingan yang berpotensi menimbulkan biaya agensi,Sehingga akan menurunkan nilai perusahaan (Hanggraeni, 2014). Ini menyiratkan bahwa ada file kesempatan untuk eksploitasi kekuatan yang kembali menghina gangguan sistem perusahaan. Lebih-berakhir, tidak mengherankan bahwa manajemen keluar kontrol, akan cenderung mengelola perusahaan untuk memaksimalkan kemakmuran para pengelolanya lebih dari kesejahteraan pemegang saham. Tata kelola perusahaan di lembaga keuangantions, terutama bank, memiliki keunikan jika dibandingkan kepada lembaga keuangan non bank. Perilaku manajer dan pemilik bank menjadi faktor utama yang perlu diperhatikan dalam implementasi perusahaan tata kelola porate. Teori agensi yang dari- sepuluh digunakan dalam penerapan tata kelola perusahaan tidak sepenuhnya dapat digunakan dalam industri perbankan khususnya larly. Industri perbankan memiliki kompleks yang lebih tinggi dari industri lain jadi kemungkinan asimetri informasi yang muncul juga tinggi. Itu dampak yang terjadi karena asim informasi yang tinggi Metry dapat mempersulit pihak lain untuk mengawasi kinerja tata kelola bank.Sedangkan pengendalian manajemen akan lebih mudah dengan pemegang saham dominan, tetapi menjadi kesempatan untuk munculnya kesalahan,penipuan, atau moral hazard terhadap manajemen pub-licin dana untuk memenuhi kepentingan pribadi atau kelompok.Karakteristik perbankan memiliki keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan perusahaan keuangan lain atau perusahaan non keuangan sehingga pemerintah perusahaan Implementasi eernance juga unik. Bisa jadi dilihat dari aset perbankan yang rata-rata terdiri pinjaman yang sebagian besar bersifat jangka panjang, sedangkan kewajiban terdiri dari tabungan dan deposits adalah karakter jangka pendek. Inilah yang keberanian untuk lebih berhati-hati dalam mengelola aset untuk menghindari ketidak sesuaian antara liabiliikatan dan aset. Penerapan risiko manajemen dapat mengendalikan risiko dengan lebih baik, perusahaan dapat ada eksplorasi dan manfaatkan peluang yang ada,meningkatkan hubungan dengan pemangku kepentingan, bisa meningkatkan reputasi perusahaan, dan juga mendukung tect direksi dan pejabat lainnya dalam mengelola perusahaan (Susilo & Kaho, 2010)
2 Dasar teori - Teori Good Corporate Governance
(Good Corporate Governance (GCG) secara teori merupakan sebuah konsep/paham yang akhirnya dapat membuat sebuah sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan/organisasi dalam menciptakan value added (nilai tambah) untuk semua stakeholders. Good Corporate Governance (GCG) sudah pasti dapat memastikan manajemen berjalan dengan baik, tetapi manajemen tidak boleh cukup puas hanya dengan memastikan bahwa proses pengelolaan manajemen berjalan secara efisien)
3 Variabel X1 = Risiko kredit
Y1 = Risiko operasional
4 Instrumen -
5 Hipotesis H1: pengaruh tata Kelola perusahaan terhadap kinerja keuangan
H2: Pengaruh tata Kelola perusahaan terhadap risiko kredit H3: Pengaruh tata Kelola perusahaan terhadap risiko operasional H4: Risiko Kredit berpengaruh terhadap kinerja keuangan H5 :Risiko Oprasional berpengaruh terhadap kinerja keuangan H6: Pengaruh tata Kelola perusahaan terhadap kinerja keuangan melalui risiko kredit H7: Pengaruh tata Kelola perusahaan terhadap kinerja keuangan melalui risiko operasional 6 Metodologi - Lokasi peneltian
Bank yang terdata di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam
periode 5 tahun (2011-2015). - Populasi dan Teknik pengambilan Sampel - Jenis penelitian ini adalah penelitian esplanatori pendekatan kuantitatif. Penelitian ini diadakan pada bank ing yang listing dibursa efek Indonesia (BEI) dalam 5 periode (2011-2015). Dalam penelitian ini digunakan non-probability apporoach sampling dengan satuan metode pengambilan sampel, berarti semua populasi,27 perusahaan digunakan sebagai sampel penelitian. Data col-pemelihan dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi motode.uji hipotesis dan analisi melalui partial least square (PLS) digunakan untuk mediasi uji variabel melalui perhitungan statistic gratis untuk sobek test software versi 4. Populasinya yaitu sebanyak 27 perbankan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu dengan menggunakan sampel jenuh. - Teknik Analisis
Partial Least Square (PLS) digunakan untuk analisis dan
pengujian hipotesis dan software Free Statistic Calculation for Sobel Test versi 4 untuk pengujian variabel risiko kredit dan risiko operasional sebagai mediasi.
7 Research Pengaruh Tata Kelola Perusahaan pada Kinerja keuangan
Results - Berdasarkan analisis data diketahui bahwa corporate
governance berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Temuan ini menunjukan bahwa tat kelola perusahaan yang baik dapat dilihat dari kebijakan, prosedur, instruksi dan struktur yang dijalankan oleh perusahaan tidak membuat tumpang tindih yang membingungkan perusahaan. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan pada Risiko Kredit - Hasil penelitian ini menunjukan bahwa corporate governance berpengaruh negatif dan signifikan terhadap risiko kredit. Jika jumlah kredit yang disalurkan bank besar, maka potensi risiko gagal bayar akan semakin besar. Selain tidak memperoleh pendapatan bunga, kredit macet telah menyebabkan bank mengeluarkan dana tambahan untuk menanganinya, bahkan pokok pinjaman yang tidak kembali membuat bank harus harus mengeluarkan biaya cadangan kerugian untuk penghapusan piutang tak tertagih yang jatuh tempo. Penilaian terkait risiko merupakan salah satu poin dalam keterbukaan informasi perbankan kepada public, sehingga tingginya nilai corporate governance menjelaskan bahwa manajemen risiko kredit dijalankan dengan baik, sehingga kredit bermasalah menjadi kecil. Selain itu, kehadiran manajemen puncak dan jajaran direksi terkait dengan penerapan tata kelola perusahaan membuat perseroan lebih selektif dalam penyaluran kredit untuk mengurangi kredit bermasalah. Pengaruh tata Kelola perusahaan terhadap risiko operasional - Hasil penelitian ini menunjukan bahwa corporate governance berpengaruh negatif dan signifikan terhadap risiko operasional. Risiko operasional melekat pada setiap aktivitas bank, terutama terkait dengan perbagai permasalahan yang dapat diakibatkan oleh kegagalan proses bank, terutama terkait dengan berbagai permasalahan yang dapat diakibatkan oleh kegagalan proses bank. Risiko operasional dapat memiliki dampak langsung terhadap kerugian moteray berupa tambahan biaya ganti rugi dan kerugian non moteray yaitu kehilangan atau berkurangnya peluang bank memperoleh pendapatan. Adanya tata kelola perusahaan membuat investor merasa aman karena menurunkan biaya modal yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. PengaruhRisiko Kredit terhadap kinerja keuangan - Dari penelitian ini didapatkan bahwa risiko kredit berpengaruh negative terhadap kinerja keuangan. Penyusunan anggaran operasional dapat lebih baik jika jurnalnya tidak terlalu besar sehingga dapat membantu dalam pencapaian tujuan perusahaan untuk meningkatkan laba. Anggaran tersebut memperoleh pencapaian ealisasi sesuai dengan yang telah disusun dan ditetapkan, yang menunjukan bahwa pengelolaan sudah baik. Risiko operasional yang tinggi menunjukan bahwa bank belum dapat menjalankan usahanya secara efisien. Investor menilai kinerja perusahaan yang baik jika perusahaan memiliki biaya modal yang rendah yang mendorong oara investor untuk berinvestasi. Semakin banyaknya investor yang tertarik untuk berinvestasipada perusahaan akan meningkatkan permintaan investasi yang akan meningkatkan profitabilitas perusahaan. Pengaruh tata Kelola perusahaan terhadap kinerja keuangan melalui risiko kredit - Pada tahap terakhir, untuk mengkonfirmasi peran kredit mediasi risiko antara tata kelola perusahaan dan kinerja keuangan, peneliti menggunakan free statistic calculation software for sobel test version 4. Hasilnya seperti yang diharapkan, risiko kredit dapat memediasi pengaruh tata kelola perusahaan pada kinerja keuangan. Hasilnya penelitian menunjukkan bahwa risiko kredit merupakan predictor kondisi kinerja keuangan. Manajer dapat memaksimalkan profitabilitas secara efektif melalui risiko kredit sehingga dapat meminimalkan jumlah kredit bermasalah yang dapat menurunkan laba guna mencapai tujuan perusahaan. dengan kata lain, tngkat resiko kredit perusahaan semakin rendah, akan semakin tinggi kinerja keuangan dalam operasional perusahaan. Pengaruh tata Kelola perusahaan terhadap kinerja keuangan melalui risiko operasional - Hasil penelitian ini menunjukan bahwa corporate governance memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan melalui risiko operasional. Hasil penelitian menunjukan bahwa risiko operasional merupakan predictor kondisi kinjerja keuangan. Manajer dapat memaksimalkan profitabilitas secara efisien melalui risiko operasional sehingga dapat meminimalkan besarnya biaya operasional yang dapat menurunkan laba guna mencapai tujuan perusahaan. dengan kata lain, semakin rendah risiko operasional perusahaan maka semakin tinggi pula kinerja keuangan dalam operasional perusahaan. 8 Conclusion Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbaikan pelaksanaan tata kelola perusahaan dapat menurunkan risiko kredit dan risiko operasional serta meningkatkan kinerja keuangan, sedangkan rendahnya risiko kredit dan risiko operasional dapat meningkatkan kinerja keuangan. Hasil pengujian mediasi menunjukkan bahwa risiko kredit dan risiko operasional memediasi secara positif pengaruh antara tata kelola perusahaan terhadap kinerja keuangan. Hal ini menjelaskan bahwa pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik dapat meminimalkan benturan kepentingan dan asimetri informasiyang menyebabkan timbulnya biaya cadangan penghapusan kredit macet dan biaya modal tambahan sehingga meningkatkan profitabilitas perusahaan.
9 Suggestion Peneliti mencatat ada keterbatasan dalam penelitian ini. Pertama,
informasi lain yang tidak dipublikasikan di laporan tahunan perusahaan tidak dapat dimasukkan dalam Perhitungan indeks OECD. Kedua, hasil studi ini tidak cukup representatif untuk mewakili semua perusahaan publik di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya dapat menguji kembali model penelitian ini dalam konteks dan perspektif penelitian yang berbeda dan menggunakan model pengukuran yang berbeda. Bagi bank harus dapat meningkatkan kinerja corporate governance untuk mengurangi risiko kredit dan risiko operasional sehingga kinerja keuangan menjadi lebih baik. Hasil penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pentingnya tata kelola perusahaan dalam sektor perbankan dalam mengurangi risiko bank dan dapat meningkatkan kinerja keuangan bank.