Anda di halaman 1dari 11

MANAJEMEN RISIKO

“Riview Jurnal Internasional”

Oleh:
Kelompok 6

1. Ni Putu Natalia 1807521094


2. Wayan Putri Suryantini 1807521107
3. Pipit Puji Pratiwi 1807521222

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Ni Luh Putu Wiagustini, S.E.,
M.Si.

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
Judul : Mohamad Bastomi,Ubud Salim,Siti Aisjah.2017. Te Role Of Corporate Governance
And Risk Management On Banking Financial Performance In Indonesia.
Departement of Management Faculty Of Economics And Businees Univeraity Of
Brawijaya. Vol. 21 ISSN:2443-2687/ISSN:1410-8089

1 Tujuan Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji pengaruh


antara tata kelola perusahaan terhadap kinerja keuangan pada
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
periode 2011-2015, baik secara langsung maupun tidak langsung
melalui risiko kredit dan risiko
operasional.
2 Latar
belakang Perbankan sebagai lembaga perantara yang memanfaatkan prinsip
kepercayaan sehingga sangat rentan untuk masalah negatif yang terkait
dengan kinerja atau penipuan potensial sebagai agen kepercayaan. Bank
harus menjaga kepercayaan yang diberikan oleh pelanggannya kepada
manusia dana mereka dengan aman dan menguntungkan. Bank-industri
sebagai industri yang diatur tinggi menerima perhatian khusus dari
pemerintah atas lainnya industri karena peran vitalnya. Ini bisa menjadi
penipuan termasuk bahwa diperlukan untuk kinerja perbankan penilaian
harus dipenuhi dengan baik dan akurat.tepat. Stabilitas industri perbankan
yang buruk, menyebabkan ekonomi negara menjadi multidimen-krisis
sional. Pengurus perusahaan yang berkualitas rendah keuangan dan
manajemen risiko perusahaan di Indonesia diyakini sebagai jatuhnya
bangsa Indonesia perusahaan dalam krisis moneter 1997-1998,
parkhususnya industri perbankan. Langkah-langkah strategis diambil oleh
Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral dalam upaya membangun
kembali perekonomian Indonesia melalui berlakunya Peraturan Bank
Indonesia-Nomor 13/1 / PBI / 2011 tentang Pemeringkatan dari stabilitas
bank umum di mana bank diperlukan untuk melakukan penilaian yang
mencakup aspek risiko, tata kelola perusahaan, keuntungan-
kemampuan, dan modal.Implementasi perusahaan pemerintahan dianggap
meningkatkan citra perbankan. Melindungi kepentingan pemangku
kepentingan dan meningkatkan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
yang berlakulations, dan etika umum dalam industri perbankan-mencoba
untuk mewakili sistem perbankan yang sehat
Masalah mendasar munculnya konflik kepentingan yang berpotensi
menimbulkan biaya agensi,Sehingga akan menurunkan nilai perusahaan
(Hanggraeni, 2014). Ini menyiratkan bahwa ada file kesempatan untuk
eksploitasi kekuatan yang kembali menghina gangguan sistem
perusahaan. Lebih-berakhir, tidak mengherankan bahwa manajemen keluar
kontrol, akan cenderung mengelola perusahaan untuk memaksimalkan
kemakmuran para pengelolanya lebih dari kesejahteraan pemegang saham.
Tata kelola perusahaan di lembaga keuangantions, terutama bank, memiliki
keunikan jika dibandingkan kepada lembaga keuangan non bank. Perilaku
manajer dan pemilik bank menjadi faktor utama yang perlu diperhatikan
dalam implementasi perusahaan tata kelola porate. Teori agensi yang dari-
sepuluh digunakan dalam penerapan tata kelola perusahaan tidak
sepenuhnya dapat digunakan dalam industri perbankan khususnya
larly. Industri perbankan memiliki kompleks yang lebih tinggi dari industri
lain jadi kemungkinan asimetri informasi yang muncul juga tinggi. Itu
dampak yang terjadi karena asim informasi yang tinggi Metry dapat
mempersulit pihak lain untuk mengawasi kinerja tata kelola
bank.Sedangkan pengendalian manajemen akan lebih mudah dengan
pemegang saham dominan, tetapi menjadi kesempatan untuk munculnya
kesalahan,penipuan, atau moral hazard terhadap manajemen pub-licin dana
untuk memenuhi kepentingan pribadi atau kelompok.Karakteristik
perbankan memiliki keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan
perusahaan keuangan lain atau perusahaan non keuangan sehingga
pemerintah perusahaan Implementasi eernance juga unik. Bisa jadi dilihat
dari aset perbankan yang rata-rata terdiri pinjaman yang sebagian besar
bersifat jangka panjang, sedangkan kewajiban terdiri dari tabungan dan
deposits adalah karakter jangka pendek. Inilah yang keberanian untuk lebih
berhati-hati dalam mengelola aset untuk menghindari ketidak sesuaian
antara liabiliikatan dan aset. Penerapan risiko manajemen dapat
mengendalikan risiko dengan lebih baik, perusahaan dapat ada eksplorasi
dan manfaatkan peluang yang ada,meningkatkan hubungan dengan
pemangku kepentingan, bisa meningkatkan reputasi perusahaan, dan juga
mendukung tect direksi dan pejabat lainnya dalam mengelola perusahaan
(Susilo & Kaho, 2010)

2 Dasar teori - Teori Good Corporate Governance


(Good Corporate Governance (GCG) secara teori merupakan sebuah
konsep/paham yang akhirnya dapat membuat sebuah sistem yang mengatur
dan mengendalikan perusahaan/organisasi dalam menciptakan value added
(nilai tambah) untuk semua stakeholders. Good Corporate Governance
(GCG) sudah pasti dapat memastikan manajemen berjalan dengan baik,
tetapi manajemen tidak boleh cukup puas hanya dengan memastikan
bahwa proses pengelolaan manajemen berjalan secara efisien)

3 Variabel X1 = Risiko kredit


Y1 = Risiko operasional

4 Instrumen -

5 Hipotesis H1: pengaruh tata Kelola perusahaan terhadap kinerja keuangan


H2: Pengaruh tata Kelola perusahaan terhadap risiko kredit
H3: Pengaruh tata Kelola perusahaan terhadap risiko
operasional H4: Risiko Kredit berpengaruh terhadap kinerja
keuangan
H5 :Risiko Oprasional berpengaruh terhadap kinerja keuangan
H6: Pengaruh tata Kelola perusahaan terhadap kinerja keuangan
melalui risiko kredit
H7: Pengaruh tata Kelola perusahaan terhadap kinerja keuangan
melalui
risiko operasional
6 Metodologi - Lokasi peneltian

Bank yang terdata di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam


periode 5 tahun (2011-2015).
- Populasi dan Teknik pengambilan Sampel
- Jenis penelitian ini adalah penelitian esplanatori pendekatan
kuantitatif. Penelitian ini diadakan pada bank ing yang listing
dibursa efek Indonesia (BEI) dalam 5 periode (2011-2015). Dalam
penelitian ini digunakan non-probability apporoach sampling
dengan satuan metode pengambilan sampel, berarti semua
populasi,27 perusahaan digunakan sebagai sampel penelitian. Data
col-pemelihan dalam penelitian ini menggunakan dokumentasi
motode.uji hipotesis dan analisi melalui partial least square (PLS)
digunakan untuk mediasi uji variabel melalui perhitungan statistic
gratis untuk sobek test software versi 4.
Populasinya yaitu sebanyak 27 perbankan. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan yaitu dengan
menggunakan sampel jenuh.
- Teknik Analisis

Partial Least Square (PLS) digunakan untuk analisis dan


pengujian hipotesis dan software Free Statistic Calculation
for Sobel Test versi 4 untuk pengujian variabel risiko kredit
dan risiko operasional sebagai mediasi.

7 Research  Pengaruh Tata Kelola Perusahaan pada Kinerja keuangan

Results - Berdasarkan analisis data diketahui bahwa corporate


governance berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja keuangan. Temuan ini menunjukan bahwa tat kelola
perusahaan yang baik dapat dilihat dari kebijakan, prosedur,
instruksi dan struktur yang dijalankan oleh perusahaan tidak
membuat tumpang tindih yang membingungkan perusahaan.
 Pengaruh Tata Kelola Perusahaan pada Risiko Kredit
- Hasil penelitian ini menunjukan bahwa corporate governance
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap risiko kredit. Jika
jumlah kredit yang disalurkan bank besar, maka potensi risiko
gagal bayar akan semakin besar. Selain tidak memperoleh
pendapatan bunga, kredit macet telah menyebabkan bank
mengeluarkan dana tambahan untuk menanganinya, bahkan
pokok pinjaman yang tidak kembali membuat bank harus
harus mengeluarkan biaya cadangan kerugian untuk
penghapusan piutang tak tertagih yang jatuh tempo. Penilaian
terkait risiko merupakan salah satu poin dalam keterbukaan
informasi perbankan kepada public, sehingga tingginya nilai
corporate governance menjelaskan bahwa manajemen risiko
kredit dijalankan dengan baik, sehingga kredit bermasalah
menjadi kecil. Selain itu, kehadiran manajemen puncak dan
jajaran direksi
terkait dengan penerapan tata kelola perusahaan
membuat
perseroan lebih selektif dalam penyaluran kredit untuk
mengurangi kredit bermasalah.
 Pengaruh tata Kelola perusahaan terhadap risiko operasional
- Hasil penelitian ini menunjukan bahwa corporate governance
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap risiko
operasional. Risiko operasional melekat pada setiap aktivitas
bank, terutama terkait dengan perbagai permasalahan yang
dapat diakibatkan oleh kegagalan proses bank, terutama
terkait dengan berbagai permasalahan yang dapat diakibatkan
oleh kegagalan proses bank. Risiko operasional dapat
memiliki dampak langsung terhadap kerugian moteray berupa
tambahan biaya ganti rugi dan kerugian non moteray yaitu
kehilangan atau berkurangnya peluang bank memperoleh
pendapatan. Adanya tata kelola perusahaan membuat investor
merasa aman karena menurunkan biaya modal yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan.
 PengaruhRisiko Kredit terhadap kinerja keuangan
- Dari penelitian ini didapatkan bahwa risiko kredit
berpengaruh negative terhadap kinerja keuangan. Penyusunan
anggaran operasional dapat lebih baik jika jurnalnya tidak
terlalu besar sehingga dapat membantu dalam pencapaian
tujuan perusahaan untuk meningkatkan laba. Anggaran
tersebut memperoleh pencapaian ealisasi sesuai dengan yang
telah disusun dan ditetapkan, yang menunjukan bahwa
pengelolaan sudah baik. Risiko operasional yang tinggi
menunjukan bahwa bank belum dapat menjalankan usahanya
secara efisien. Investor menilai kinerja perusahaan yang baik
jika perusahaan memiliki biaya modal yang rendah yang
mendorong oara investor untuk berinvestasi. Semakin
banyaknya investor yang tertarik untuk berinvestasipada
perusahaan akan meningkatkan permintaan investasi yang
akan meningkatkan profitabilitas perusahaan.
 Pengaruh tata Kelola perusahaan terhadap kinerja keuangan
melalui risiko kredit
- Pada tahap terakhir, untuk mengkonfirmasi peran kredit
mediasi
risiko antara tata kelola perusahaan dan kinerja keuangan,
peneliti menggunakan free statistic calculation software for
sobel test version 4. Hasilnya seperti yang diharapkan, risiko
kredit dapat memediasi pengaruh tata kelola perusahaan pada
kinerja keuangan. Hasilnya penelitian menunjukkan bahwa
risiko kredit merupakan predictor kondisi kinerja keuangan.
Manajer dapat memaksimalkan profitabilitas secara efektif
melalui risiko kredit sehingga dapat meminimalkan jumlah
kredit bermasalah yang dapat menurunkan laba guna
mencapai tujuan perusahaan. dengan kata lain, tngkat resiko
kredit perusahaan semakin rendah, akan semakin tinggi
kinerja keuangan dalam operasional perusahaan.
 Pengaruh tata Kelola perusahaan terhadap kinerja keuangan
melalui risiko operasional
- Hasil penelitian ini menunjukan bahwa corporate governance
memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
kinerja keuangan melalui risiko operasional. Hasil penelitian
menunjukan bahwa risiko operasional merupakan predictor
kondisi kinjerja keuangan. Manajer dapat memaksimalkan
profitabilitas secara efisien melalui risiko operasional
sehingga dapat meminimalkan besarnya biaya operasional
yang dapat menurunkan laba guna mencapai tujuan
perusahaan. dengan kata lain, semakin rendah risiko
operasional perusahaan maka semakin tinggi pula kinerja
keuangan dalam operasional
perusahaan.
8 Conclusion Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbaikan pelaksanaan tata
kelola perusahaan dapat menurunkan risiko kredit dan risiko
operasional serta meningkatkan kinerja keuangan, sedangkan
rendahnya risiko kredit dan risiko operasional dapat meningkatkan
kinerja keuangan. Hasil pengujian mediasi menunjukkan bahwa
risiko kredit dan risiko operasional memediasi secara positif
pengaruh antara tata kelola perusahaan terhadap kinerja keuangan.
Hal ini menjelaskan bahwa
pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik dapat
meminimalkan
benturan kepentingan dan asimetri informasiyang menyebabkan
timbulnya biaya cadangan penghapusan kredit macet dan biaya modal
tambahan sehingga meningkatkan profitabilitas perusahaan.

9 Suggestion Peneliti mencatat ada keterbatasan dalam penelitian ini. Pertama,


informasi lain yang tidak dipublikasikan di laporan tahunan
perusahaan tidak dapat dimasukkan dalam Perhitungan indeks
OECD. Kedua, hasil studi ini tidak cukup representatif untuk
mewakili semua perusahaan publik di Indonesia. Oleh karena itu,
penelitian selanjutnya dapat menguji kembali model penelitian ini
dalam konteks dan perspektif penelitian yang berbeda dan
menggunakan model pengukuran yang berbeda. Bagi bank harus
dapat meningkatkan kinerja corporate governance untuk mengurangi
risiko kredit dan risiko operasional sehingga kinerja keuangan
menjadi lebih baik. Hasil penelitian ini memberikan kontribusi
terhadap pentingnya tata kelola perusahaan dalam sektor perbankan
dalam mengurangi risiko bank dan dapat
meningkatkan kinerja keuangan bank.

Anda mungkin juga menyukai